Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AKHLAK DAN AKTUALISASI DALAM KEHIDUPAN MODERN


(Konsep etika,moral,akhlak,hubungan tasawuf dengan akhlak,indicator manusia
berakhlak,dan akhlak dan aktualisasinya dalam kehidupan)

Disusun Oleh
Veni Eka Fatmala (192303101162)
UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN KAMPUS
LUMAJANG
Jl. Brigjend katamso Telp.(0334)2262 lumajang 6731

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi
kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Pendidikan Agama
Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW. keluarganya beserta para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap
gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman kami yang
telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini
kedepannya. Semoga makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin

Lumajang, 04 September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 4
1.2. Ruang Lingkup............................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 4
1.4. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5
2.1.Konsep Etika, Moral, dan Akhlak..................................................................... 5
2.2.Persamaan dan perbedaan akhlak,etika, dan moral .......................................... 6
2.3.Macam-macam Akhlak ..................................................................................... 8
2.4.Akhlak mahmudah melahirkan insan yang bertakwa........................................10
2.5.Hubungan Taswuf dengan Akhlak................................................................... 12
2.6.Indikator Manusia berakhlak ............................................................................ 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 15
3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 15
3.2. Saran .............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era global yang semakin maju ini perilaku seorang muslim semakin
beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan
bergaya, mereka bahkan lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak yang tidak
terlalu dihiraukan dan dijadikan pedoman dalam hidup. Karena pada
kenyataannya manusia sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral, dan
akhlak.
Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak kita
berada di sekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama islam dan kewarganegaraan.
Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya dibiarkan saja tanpa
di aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari, sehingga pelajaran yang
telah disampaikan menjadi sia-sia.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para
generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak. Oleh karena itu penulis
menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral, dan
akhlak masyarakat.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam makalah ini, penulis hanya membatasi pembahasan dalam bagaimana
pandangan akhlak dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan dalil-dalil dari al-
qur’an dan hadist, dan sejauh mana fungsi dan peran akhlak dalam kehidupan
umat manusia. Dengan tujuan agar tidak terjadi pembahasan yang melebar dan
berkepanjangan.
1.3 Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang Dibimbing
Oleh
1.4 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis temukan
adalah sebagai berikut:

4
1. Apakah pengertian etika, moral, dan akhlak itu?.
2. Apakah hubungan tasawuf dengan akhlak?.
3. Apa Indikator Manusia Berakhlak?.
4. Bagaimanakah aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat?
5. Apa perbedaan akhlak, etika dan moral?
BAB II
ETIKA MORAL DAN AKHLAK

2.1. Konsep Etika, Moral, dan Akhlak


Secara substansial etika, moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran
tentang kebaikan dan keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan alam dalam arti luas. Yang
membedakan satu dengan yang lainnya adalah ukuran kebaikan dan keburukan
itu sendiri.
2.1.1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata "ethikos",
berarti "timbul dari kebiasaan” adalah segala sesuatu dimana dan bagaimana
cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Dengan demikian Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan
buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang
etika adalah bagian dari filsafat.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan,
antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang
lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia.
2.1.2. Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah manusia
menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai

5
positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral
adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah
hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu, tanpa moral
manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang
memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap
amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di
sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh
sesamanya.
Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang
berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan
masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai
rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik,
begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan agama. Setiap
budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai
yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi pikiran,
perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan
buruk.
2.1.3. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak
dari “khuluq”. Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan
watak. Dalam kebahasaan akhlak berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga
sikap hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang
ukurannya adalah wahyu tuhan.
2.2. Perbedaan dan persamaan etika, moral, dan akhlak
Persamaan
beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan
sebaga berikut:

6
 Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran
tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
 Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin
rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka
semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
 Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-
mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan,
tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk
pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan,
pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus,
berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi.
Perbedaan
Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana
diuraikan di atas
terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari
keempat
istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang
dimaksud:
 Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah.
Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu
perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan
bersumber dari ajaran Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai,
pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi,
etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis, yang
pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani. Etika besifat temporer,
sangat tergantung kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan orang-orang
yang menganutnya.

7
2.3. Macam-macam akhlak
akhlak berasal dari kata bahasa arab “akhlak” yang merupakan jamak dari
“khuluq” dari bahasa arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu
tebangi menjadi dua yaitu akhlak yang mulia atau akhlak yang terpuji (akhlakul
mahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlak yang tercela (akhlakul
mazmumah) .
akhlak yang mulia, menurut imam al-ghozali ada empat perkara; yaitu
bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukan
kekuatan hawa nafsu), dan bersifat adil. Jelas beliau merangkumi sifat-sifat seperti
berbakti kepada orang tua dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahmi,
berani mempertahankan agama, senantiasa bersukur dan berterima kasih, sabar
dan ridha dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya.
2.3.1. Pengertian akhlak mahmudah (terpuji)
Akhlak mahmudah adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (allah
dan rosulnya). Contoh : disiplin, hidup bersih, ramah, sopan santun, sykur nikmat,
hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat,
rukun,tolong- menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, fathanah, tablig,
tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh, pendirian, drmawan, optimis, qana’ah,
tawakal, bertauhid, ikhlas, khauf, taubah, ikhtiyar, sabar, syukur, tawadhu,
husnuzhan, tasammuh, dan ta’awwun, berilmu, kreatif, produktif, akhlak dalam
berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima tamu, adil, ridha dan
amal sholeh, persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja,
serta pengenalan tentang tasawuf.
Contoh-contoh akhlak mahmudah dalam pembahasan ini kami akan
menjabarkan akhlak mahmudah ysng meliputi ikhlas, sabar, syukur, jujur, adil dan
amanah.

2.3.1.1. Ikhlas
Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-qurtubi, ikhlas
pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh- perngaruh makhluk.
Abu al-Qasyim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan dari

8
riwayat nabi SAW, “aku perna bertanya kepada jibril tentang ikhlas. Lalu jibril
berkata, “aku telah menanyanya hal itu kepada allah,” lalu allah berfirman,
“(ikhlas ) adalah salah satu dari rahasiaku yang aku berikan kedalam hati orang-
orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku,”
Keikhlasan seseorang ini, akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan.
Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan
lahir-batin dan dunia akhirat, bersih dari sifat kerendahan dan mencapai
perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta kesejahteraan.
2.3.1.2. Amanah
Amanah secara bahasa bermakna wafa’ (memenuhi) dan wadhi’ah (titipan)
sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang di titipkan
padanya.hal ini didasarkan pada firman allah SWT: “sesungguhnya allah
memerintakan kepada kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang
memilikinya, dan jika menghukum diantara manusia agar menghukumi dengan
adil.”(QS 4;58).
Dalam ayat lainnya, allah juga berfirman: “sesungguhnya kami telah
menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka mereka
enggan memikulnya karena mereka khawatir akan menghianatinya, maka
dipikullan amanah itu oleh manusia. Sesunguh manusia itu sangat dzolim dan
bodoh...” (QS 33: 72).
2.3.1.3. Adil
Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga
tidak lain ialah merupakan perbuatan yang tidak berat sebelah. Para ulama
menempatkan adil pada beberapa peringkat, yaitu adil pada diri sendiri, bawahan,
atasan/pimpinan dan sesama saudara, “tiga perkara yang menyelamatkan yaitu
takut kepada allah ketika bersendiriaan dan di khalayak keramaian, berlaku adil
ketika suka dan marah, dan berjimat cermat ketika susah dan senang, dan tiga
perkara yang membinasakan yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau bakhil, dan
kagum seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Abu syeikh).

9
2.3.1.4. Bersyukur
Syukur menurut kamus “Al-Mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya
kenikmatan dan menampakannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.
Sedangkan makna syukur menurut syar’i adalah: menggunakan nikmat allah SWT
dalam (ruang lingkup) hal-hal yang di cintainya. Lawannya syukur adalah kufur
yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat tersebut, atau di gu nakan dalam
hal-hal yang di benci allah.
2.3.2. Pengertian akhlak mazmumah (tercela)
Akhlak mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak di
benarkan oleh agama (Allah dan RosulNYA ). Contohnya : hidup kotor,
berbicara kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki,
membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah pesimis, putus asa, marah, fasi
dan murtad, kufur, syirik, riya, nifaq, anaaniah, putus asa,ghalab, tamak.
Takabbur, hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimmah, aniaya, dan
diskriminasi, perbuatan dosa besar (septi mabuk- mabukan, berjudi, zina,
mencuri, mengkonsumsi narkoba) israf, tabzir.
Contoh sifat mazmumah (tercela) yaitu :
2.3.2.1. Iri
Iri adalah sikap kurang senang melihat orang lain mendapatkan kebaikan
atau keberuntungan. Sikap ini kemudian menimbulkan prilaku yang tidak baik
terhadap orang lain, misalya sikap tidak senang, sikap tidak ramah terhadap orang
yang kepadanya kita iri atau menyebarkan isu-isu yang tidak baik. Jika perasaan
ini di biarkan tumbuh di dalam hati, maka akan muncul perselisihan, permusuhan,
pertengkaran, bahkan sampai pembunuhan, seprti terjadi pada kisah qobil dan
habil.
2.3.2.2. Dengki
Dengki artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan
kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada dirinya, serta merasa
senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat dengki ino berkaitan dengan iri.
Hanya saja sifat dengki sudaah dalam bentuk perbuatan yang berupa kemarahan,
permusuhan, menjelek-jelekan, menjatuhkan nama baik orang lain

10
2.3.2.3. Hasud
Hasud adalah sikap suka menghasud dan mengadu domba terhadap
sesama. Menghasud adalah tindakan yang jahat dan menyesatkan, karna
mencemarkan nama baik dan merendahkan derajat seseorang dan juga karena
mempublikasikan hal-hal yang jelek yang sebenarnya harus di tutupi. Jadi bahwa
iri, dengki dan hasud itu adalah suatu penyakit. Pada dasarnya iri yaitu perasaan
tidak suka terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain. Kemudian jika dibiarkan
tumbuh, iri hati akan berubah menjadi kedengkian. Penyakit kedengkian jika
dibiarkan terus akan berubah menjadi penyakit yang lebih buruk lagi yaitu hasud.
2.4 Akhlak mahmudah melahirkan insan yang bertaqwa
Sifat mahmudah atau juga dikenal dengan akhlak terpuji ialah sifat yang lahir
didalam diri seseorang yang menjalani kebersihan jiwa dari sifat-sifat yang keji
dan hina (sifat mazmumah). Boleh di anggap seperti racun-racun yang boleh
membunuh manusia secara tidak di sadari dan sifat ini berlawanan edengan sifat
mahmudah yang senantiasa mengajak dan menyuruh manusia melakukan
kebaikan. Oleh karena itu, dalam islam, yang menjadi pengukur bagi menyatakan
sifat seseorang itu ada baik atau buruk adalah berdasarkan pada akhlak dan
perilaku yang dimiliki oleh seseorang.
Dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah atau etika hidup yang murni, ia
merangkumi banyak aspek diantaranya :
 Akhlak terhadap diri sendiri, seperti menjaga kesehatan diri sendiri,
membersihkan jiwa dari pada akhlak yang buruk dan keji serta tidak
melakukan perkara-perkara maksiat.
 Akhlak terhadap keluarga, seperti pergaulan dan komunikasi yang baik
antara suami istri, berbuat baik kepada ibu dan bapak, menepati janji,
berlaku adil, menjadi saksi yang benar dan sebagainya.
Akhlak dapat dibentuk dengan baik sekiranya kita benar-benar mengikuti
kunas-lunas yang disyariatkan oleh Allah dan rosul-NYA. Antara jalan terbaik
membentuk akhlak yang mulia ialah :

11
 Mempunyai ilmu pengetahuan. Setiap mukmin perlu mempelajari apakah
yang di maksud dengan akhlak terpuji (mahmudah) dan tahu membedakan
dengan akhlak yang keji (mazmumah).
 Menyadari kepentingan akhlak yang diamalkan. Ini karna akhlak
merupakan cemin diri bagi seseorang muslim dan membawa image islam,
malahan daya tarik islam juga bergantung kepada akhlak yang mulia.
 Mempunyai keazaman yang tinggi, melalui keazaman yang tinggi dan kuat
sahalJalah jiwa seseorang dapat di bentuk untuk benar-benar menghayati
sifat-sifat yang mulia

2.5. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak


Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara
mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan malah
dapat melihat Tuhan (al-Ma’rifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan Yang
Maha Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci.
Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang
buruk juga bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah
yakni dengan cara-cara yang nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan,
dan lain-lain maka ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati ,
agar setelah hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-karimah.
Perbaikan akhlak, menurut ilmu tasawuf, harus berawal dari penyucian hati.
pendapat para sufi adalah dengan ijtinab al-manhiyyat, dan adaa al-wajibat, serta
adaa al-naafilat
Dalam kacamata akhlak, tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam
bentuk pengakuan, apalagi kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang
“kaffah” adalah iman,ilmu dan amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak . Tujuan
yang hendak dicapai dengan ilmu akhlak adalah kesejahteraan hidup manusia de
dunia dan kebahagian hidup di akhirat.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri
kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.”

12
2.6. Indikator Manusia Berakhlak
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman
dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang
tidak berakhlak (su’al-khulug) adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di
dalam hatinya. Nifak adalah sikap mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain
antara hati dan perbuatan.
Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat
menyilaukan hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan
hati. Barang siapa melakukan dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan
tidak akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara
lain adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak
menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya,
tidak banyak bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang hatinya selalu bersama
allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak
pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan
hasad, cinta karena allah dan benci karena allah.
Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah
manusia yang menjaga keseimangan antara hak dan kewajibannya dalam
hubungannya dengan allah, sesama makhluk dan alam semesta.
Didalam al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang berima dan
memiliki akhlak mulia.
 Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13),
 Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112),
 Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’:58),
 Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),
 Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4),
 Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. Al’Araf:31).
2.7. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus
dipertahankan dan disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus di hilankan ,

13
karena kebiasaan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk
karakter manusia berakhlak.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan
iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap
tingkah laku sehari- hari. Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam
kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini.
a. Akhlak terhadap Allah
 Mentauhidkan Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4)
 Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
 Bertaqwa pada allah (QS. An Nisa’: 1)
 Banyak berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab: 41-44)
 Bertawakkal hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159)
b. Akhlak terhadap diri sendiri
 Sikap sabar (QS. Al Baqarah: 153)
 Sikap syukur (QS. Ibrahim: 7)
 Sikap amanah atau jujur (QS. Al Ahzab: 72)
 Sikap tawadlu’ (rendah hati) (QS. Luqman: 18)
 Cepat bertobat jika berbuat khilaf (QS. Ali Imron: 135)
c. Akhlak terhadap sesama manusia
 Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10)
 Ta’awun atau saling tolong menolong (QS. Al Maidah: 2)
 Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imron: 134 & 159)
 Menepati janji (QS. At Taubah: 111).
Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
1. Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki akhlak
baik secara almiah.
2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan
tetap dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3. Riyadloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir (ingat)
kepada allah dengan dawam al-dzikir.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang
menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah
bagian dari filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya
adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak dalam kebahasaan
berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang
berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri
kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.”
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman
dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran
islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Seperti akhlak kepada tuhan, diri
sendiri, dan sesama manusia.
3.2. Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca
maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan sesuai
dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://ridwanalmadanii.blogspot.com/2016/08/makalah-etika-moral-dan-
akhlak.html?=1

16

Anda mungkin juga menyukai