Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/KAK

Nama SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang

Tahun : 2015

Program Perbaikan Gizi Masyarakat


Tujuan/sasaran Meningkatkan Status Gizi Masyarakat.
Program
Kegiatan (1) Pemberian Tambahan Makanan Dan Vitamin.

Latar Belakang 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
a. Dasar Hukum 3. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan
4. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan
Konvensi tentang Hak-Hak Anak (Convention on The Rights of The
Child);
5. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaaan Perempuan,
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan
- Nomor : 48/Men.PP/XII/2008
- Nomor : PER.27/MEN/XII/2008
- Nomor : 1177/Menkes/PB/XII/2008
6. Peraturan Presiden RI No. 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Keempat atas Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
7. SE Mendagri No. 1/K/08444/131/1319/2008

Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk


meningkatkan mutu kehidupan bangsa, keadaan gizi yang baik merupakan
b. Gambaran salah satu unsur penting.
Umum Sebagaimana yang telah diagendakan dalam Delapan Tujuan MDGs,
salah satu tujuan yaitu tujuan 1 adalah pemberantasan kemiskinan dan
kelaparan. Target 1C dari Tujuan ini adalah menurunkan hingga
setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun
waktu 1990-2015. Dalam SPM bidang Kesehatan juga ditargetkan Gizi Buruk
mendapat perawatan 100% dari tahun 2010-2015.
Berdasarkan data tahun 2014, Di Kabupaten Jombang masih
terdapat kasus gizi buruk. yaitu 10 balita laki-laki dan 14 balita perempuan.
Di kecamatan Perak 1 kasus, kec. Gudo 1 kasus, Kec. Diwek 3 kasus, Kec.
Ngoro 1, Kec.Mojowarno 1, Kec.Bareng 1, Kec. Wonosalam 1, Kec.
Mojoagung 2, Kec. Sumobito 1, Kec. Jogoroto 2, Kec. Peterongan 1, Kec.
Jombang 1, Kec. Megaluh 1, Kec. Kesamben 2, Kec. Ngusikan 1, Kec. Ploso 1,
Kec. Kabuh 1, Kec. Plandaan 1. Sedangkan kasus balita Bawah Garis Merah
(BGM) 148 balita laki-laki dan 224 balita Perempuan.
Sementara itu penyuluhan gizi lebih banyak di ikuti perempuan,
yang mana kondisi kelaparan atau gizi buruk belum merata diterima dan
difahami oleh seluruh pihak.

Hal ini disebabkan adanya kesenjangan di bidang :


1. Masih ada balita gizi buruk baik laki-laki maupun perempuan;
2. Masih adanya ibu hamil Kurang Energi Kalori.
Faktor internal :
Jumlah Petugas gizi di Puskesmas masih kurang (tidak semua Puskesmas
memiliki tenaga gizi).

Faktor Eksternal :
Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kondisi tersebut
diatas sebagai berikut :
1. Ibu Balita atau pengasuh balita kurang telaten dalam memberi makanan
pada balita;
2. Rendahnya pengetahuan ibu balita/pengasuh tentang gizi seimbang
untuk balita;

Memperhatikan kondisi diatas maka dipandang perlu dilaksanakan


kegiatan Pemberian Tambahan Makanan Dan Vitamin.

Kegiatan Uraian Kegiatan :


Terlaksananya :
1. Pemberian makanan dan vitamin pada balita;
2. Pemberian makanan dan vitamin pada ibu hamil KEK.

Indikator Kinerja Terlaksanakannya :


1. Pemberian Makanan dan Vitamin pada balita 300 Balita;
: 2. Pemberian Makanan dan Vitamin pada 300 bumil KEK.

Batasan Pemberian Makanan dan Vitamin.


Kegiatan
Maksud dan Maksud :
Tujuan 1. Semua balita kurang gizi dan gizi buruk mendapatkan kecukupan
asupan gizi makanan;
2. Semua ibu hamil KEK mendapatkan kecukupan gizi makanan.

Tujuan :
Meningkatkan status gizi balita dan Bumil KEK.
Cara Penunjukkan Langsung
Pelaksanaan
kegiatan
Tempat dan 1. Pemberian Makanan dan Vitamin pada balita 300 Balita
Tempat : di 34 Puskesmas
waktu Waktu : September – Oktober 2015
pelaksanaan Penerima Manfaat : Balita Gizi kurang dan balita gizi buruk
kegiatan 2. Pemberian Makanan dan Vitamin pada 300 Ibu hamil KEK
Tempat : di desa sesuai daerah sasaran Bumil KEK
Waktu : September – Oktober 2015
Penerima Manfaat : Ibu hamil Kurang Energi Kalori

Pelaksana dan a. Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang :


Penangungjawab Ketua : Chif Diana
kegiatan
Sekretaris : Zainal Arifin
Anggota : Farida E.
Sri Wahyuningsih
b. Panitia Pengadaan Barang

Jadual September - Oktober 2015


Biaya Sumber : APBD II sebesar Rp. 139.800.000,-

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JOMBANG

dr. HERI WIBOWO, M.Kes


Pembina Tk. I
NIP : 19650821 199103 1 012
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/KAK

Nama SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang

Tahun : 2015
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Tujuan/sasaran Tujuan Umum : Meningkatkan Status Gizi Masyarakat.
Program Tujuan Khusus :
1. Menanggulangi Anemia Gizi ibu hamil,
2. Menanggulangi Kekurangan Vitamin A balita.

Kegiatan (2) Penanggulangan KEP, Anemia Gizi Besi, GAKY, KVA, dan kekurangan
zat gizi mikro lainnya

Latar Belakang 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan


a. Dasar Hukum Anak
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan
4. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang
Pengesahan Konvensi tentang Hak-Hak Anak (Convention on
The Rights of The Child);
5. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaaan
Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan
Menteri Kesehatan
- Nomor : 48/Men.PP/XII/2008
- Nomor : PER.27/MEN/XII/2008
- Nomor : 1177/Menkes/PB/XII/2008
6. SK Bupati no. 23. Tahun 1999 tentang Tim Pangan dan Gizi.

Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal


b. Gambaran untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa, keadaan gizi yang baik
merupakan salah satu unsur penting.
Umum
Kondisi yang terjadi saat ini, peran ibu lebih dominan dalam
urusan gizi keluarga dari pada anggota keluarga yang lain maupun
masyarakat yang secara tidak langsung mempengaruhi terpenuhi hak
anak maupun ibu dalam hal asupan gizi maupun akses pelayanan
kesehatan.
Di sisi lain, peran ibu sangat penting dan utama terkait
dengan kestabilan kondisi keluarga maupun fungsi reproduksi
keluarga. Bayi dan balita sangat membutuhkan perhatian dalam
pemenuhan zat gizi untuk mengendalikan fungsi reproduksi dan
regenerasi dan berjalan dengan baik. Oleh karena itu seluruh ibu
hamil, ibu menyusui maupun balita sangat membutuhkan
pemenuhan kebutuhan zat gizi baik mikro maupun makro.
Sedangkan gambaran pemenuhan zat gizi mikro bagi ibu
hamil dan balita sebagai berikut : Pemberian kapsul tambah darah
(Fe) 30 kapsul ibu hamil (Fe1) sebesar 90%, pemberian 90 kapsul Fe
(Fe3) sebesar 83,68%. Pemberian Vitamin A pada balita 93,02% balita
laki-laki dan 92,69% balita perempuan;
Hal ini disebabkan adanya kesenjangan :
1. Belum semua ibu hamil mendapatkan dan minum 90 tablet tambah
darah (Fe) selama masa kehamilannya;
2. Kurangnya penyuluhan tentang manfaat tablet tambah darah dan
akibatnya bagi ibu hamil;
3. Seharusnya semua balita mendapatkan vitamin A 2 kali setahun;

Faktor internal :
1. Rendahnya Frekuensi Penyuluhan tentang pentingnya minum
Tablet Fe bagi ibu hamil;
2. Rendahnya Frekuensi Penyuluhan tentang pentingnya Vitamin A
bagi Balita.

Faktor Eksternal :
Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kondisi
tersebut diatas sebagai berikut :
1. Ibu hamil tidak semuanya mau minum tablet Fe yang sudah
diterima dari tenaga kesehatan karena kurangnya pengetahuan ibu
hamil tentang manfaat tablet Fe,
2. Ibu balita / pengasuh balita kurang berpartisipasi dalam program
pemberian Vitamin A 2 kali setahun.

Untuk itu dipandang perlu dilaksanakan kegiatan Penanggulangan


KEP, Anemia Gizi Besi, GAKY, KVA, dan kekurangan zat gizi mikro
lainnya.

Kegiatan Uraian Kegiatan :


Terlaksananya :
1. Pelatihan Pemantauan Balita Gizi Buruk dan Stunting
2. Pelatihan PMBA (Pemberian makanan bayi dan anak)
3. Sosialisasi PMBA
4. Pembentukan Outlet TTD Mandiri
5. Evaluasi Outlet TTD Mandiri
6. Evaluasi dan monitoring program gizi
7. Pemberian Reward pelacakan gizi buruk
8. Operasional TFC

Indikator Kinerja Terlaksanakannya :


: 1. Pemantauan Balita Gizi Buruk dan Stunting 40 kader balita
Gizi Buruk;
2. Pelatihan Makanan Bayi dan Anak pada 20 desa;
3. Sosialisasi PMBA di 34 Pusk;
4. Pembentukan Outlet TTD Mandiri utk 50 kader;
5. Evaluasi Outlet TTD Mandiri pada 5 sekolah;
6. Kegiatan Evaluasi & Monitoring Program Gizi 4 kali;
7. Pemberian reward pelacakan Gizi Buruk 30 kasus;
8. Terlaksananya operasional TFC 1 paket.

Batasan Pemantauan, Pelatihan, Sosialisasi, Kreasi, Evaluasi, Supervisi,


Kegiatan Pemberian Reward.
Maksud dan Maksud :
Tujuan 1. Semua Ibu hamil mendapatkan dan meminum 90 tablet Fe selama
masa kehamilan;
2. Semua wanita usia subur (WUS) baik ibu-ibu maupun remaja usia
sekolah mendapat kecukupan suplementasi gizi zat besi;
3. Bayi dan Anak mendapatkan kecukupan gizi makanan.
4. Berjalannya operasional TFC sebagai sarana perbaikan gizi kurang
pada balita.

Tujuan :
meningkatkan status gizi ibu dan anak dengan memenuhi nilai
kecukupan zat gizi besi, vitamin A dan zat gizi mikro lainnya.
Cara Swakelola
Pelaksanaan
kegiatan
Tempat dan 1. Pemantauan Balita Gizi Buruk dan Stunting 40 kader balita Gizi
Buruk
waktu Tempat : Kabupaten (Ruang Kartini Setda Kab. Jombang)
pelaksanaan Waktu : April 2015
Penerima manfaat : Kader kesehatan
kegiatan
2. Pelatihan Makanan Bayi dan Anak (PMBA) pada 20 kader
Tempat : Desa Curah Malang Kec. Sumobito Jombang
Waktu : Mei 2015
Penerima manfaat : Kader kesehatan

3. Sosialisasi PMBA di 34 Pusk


Tempat : Kabupaten
Waktu : Tri bulan ke 4 2015
Penerima manfaat : Bidan

4. Pembentukan Outlet TTD Mandiri di 5 Sekolah.


Tempat : di 5 Sekolah (SMA Bandar KM, SMP Ngusikan, SMPN
Kudu, MAN I Plandaan, SMPN Ploso)
Waktu : Februari 2015
Penerima manfaat : siswa sekolah

5. Evaluasi Outlet TTD Mandiri pada 5 sekolah


Tempat : di 5 Sekolah yang baru dibentuk Outled TTD Mandiri.
Waktu : Tri bulan ke 3 2015.
Penerima manfaat : lima sekolah dimaksud.

6. Kegiatan Evaluasi & Monitoring Program Gizi 4 kali;


Tempat : Kabupaten
Waktu : Februari, April, Juli, Oktober 2015.
Penerima manfaat : Pengelola Program Gizi Puskesmas

7. Pemberian reward pelacakan Gizi Buruk 30 kasus;


Tempat : Desa dengan kasus Gizi Buruk
Waktu : Sewaktu-waktu jika ada kasus gizi buruk.
Penerima manfaat : kader kesehatan

8. Terlaksananya operasional TFC 1 paket;


Tempat : di Puskesmas Tembelang dan Mojoagung
Waktu : Sewaktu-waktu jika ada kasus.
Penerima manfaat : Orang tua balita gizi buruk yang mendapat
perawatan di TFC.
Pelaksana dan Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang
Penangungjawab Ketua : Eko Julianto, SKM
Sekretaris : Chif Diana
kegiatan
Anggota : Sri Wahyuni
Zainal Arifin
Jadual Januari- Desember 2015
Biaya Rp. 82.560.000,-

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JOMBANG

dr. HERI WIBOWO, M.Kes


Pembina Tk. I
NIP : 19650821 199103 1 012
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/KAK

Nama SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang

Tahun : 2015

Program Perbaikan Gizi Masyarakat


Tujuan/sasaran Tujuan Umum : Meningkatkan status gizi masyarakat
Program Tujuan Khusus :
Meningkatkan Cakupan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi).

Kegiatan (3) Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi


(Kadarzi).

Latar Belakang 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan


a. Dasar Hukum Anak
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan
4. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan
Konvensi tentang Hak-Hak Anak (Convention on The Rights of The
Child);
5. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaaan Perempuan,
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan
- Nomor : 48/Men.PP/XII/2008
- Nomor : PER.27/MEN/XII/2008
- Nomor : 1177/Menkes/PB/XII/2008
- Tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu
Kerja di Tempat Kerja
6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2010
tentang Penerapan Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan
Menyusui;
7. Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 3/2012 Tentang Pemberian Air
Susu Eksklusif;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004
tentang Pemberian Air Susu Ibu secara eksklusif pada bayi di
Indonesia
9. Peraturan Bupati Jombang Nomor 41 Tahun 2011 tentang
Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu bagi Ibu Pekerja
10. PeraturanBupati Jombang Nomor 10 Tahun 2012 tentang
Peningkatan Pemberian ASI (PP-ASI)

b. Gambaran Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal


Umum untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa, keadaan gizi yang baik
merupakan salah satu unsur penting. Status gizi bayi adalah keadaan
tubuh bayi yang dikaitkan oleh asupan makanan dan salah satu faktor
yang mempengaruhi status gizi adalah pemberian ASI terutama ASII
Eksklusif. Dalam rangka melindungi, mendukung, mempromosikan
program ASI perlu dukungan pemerintah seperti yang tertuang pada
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 yang mengatur tentang
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
Kekurangan gizi, terutama pada anak-anak akan menghambat
proses tumbuh kembang anak. Secara umum terdapat dua faktor
utama yang berpengaruh terhadap faktor tumbuh kembang anak,
yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan
memegang peranan penting dalam tumbuh kembang. Pertumbuhan
dan Perkembangan bayi dan balita sebagaian besar ditentukan oleh
jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang
terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain
dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan usia sekitar 6 bulan.
Pertumbuhan otak akan menentukan tingkat intelegensi seseorang
yang dimulai sejak trimester ketiga umur kehamilan dan berakhir
dalam periode 5-6 bulan pertama setelah kelahiran.

Hal ini disebabkan adanya kesenjangan dibidang :


1. Tidak semua bayi mendapatkan ASI Eksklusif
2. Rendahnya partisipasi laki-laki dalam penyuluhan kegiatan gizi
3. Masih kurangnya peran suami dalam hal kesehatan balita
4. Informasi tentang ASI dan cara menyusui yang benar sehingga
bisa ASI Eksklusif blm diterima semua ibu hamil dan keluarganya
5. Keputusan menyusui sangat dipengarui oleh suami dan
keluarganya;
6. Ibu menyusui yang bekerja belum mengetahui cara menyimpan
ASI dan memerah ASI saat bekerja;
7. Belum semua tempat kerja menyediakan pondok ASI dan
fasilitasnya.

Faktor internal :
1. Belum semua petugas kesehatan (bidan) memiliki keterampilan
konseling ASI,
2. Media penyuluhan masih kurang dalam hal jenis media maupun
jumlahnya.

Faktor Eksternal :
Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kondisi
tersebut diatas sebagai berikut :
1. Ibu menyusui masih tergantung pada keputusan suami/keluarga
dalam menyusui secara eksklusif,
2. Jumlah kader kesehatan yang terlatih untuk memberikan
penyuluhan kesehatan masih sangat kurang,
3. Penyuluhan – penyuluhan kesehatan yang diinformasikan kepada
masyarakat lebih sedikit dihadiri laki-laki, rendahnya partisipasi
laki-laki dalam penyuluhan karena sebagian besar mereka masih
bekerja, sedangkan penyuluhan kesehatan dilaksanakan pada jam
kerja. Informasi sebagian besar diterima oleh perempuan (ibu-ibu
di Posyandu, Polindes, Poskesdes),
4. Belum semua stakeholder mendukung dalam memfasilitasi
pembentukan pondok ASI dan fasilitasnya.

Untuk itu dipandang perlu ada kegiatan Pemberdayaan Masyarakat


untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi).
Kegiatan Uraian Kegiatan :
Terlaksananya :
1. Pemetaan Kadarzi,
2. Kampanye ASI Eksklusif,
3. Pelatihan Konseling Menyusui untuk kader,
4. Pelatihan Motivator ASI untuk kader,
5. Sarasehan ASI Eksklusif pada organisasi profesi,
6. Rakor ASI bersama linsek,
7. Sosialisasi ASI pada Sekolah dan Institusi Pemerintah,
8. Lomba ASI dan Bayi sehat.

Indikator Kinerja Terlaksanakannya :


: 1. Pemetaan Kadarzi 1 kali;
2. Kampanye ASI Eksklusif 1 kali;
3. Pelatihan Konseling Menyusui untuk 25 kader;
4. Pelatihan Motivator ASI untuk 40 kader;
5. Sarasehan ASI Eksklusif pada 3 organisasi profesi;
6. Rakor ASI bersama linsek 1 kali;
7. Sosialisasi ASI pada Sekolah dan Institusi Pemerintah 1 kali;
8. Lomba ASI dan Bayi sehat 1 kali;

Batasan Pemetaan, Kampanye, Pelatihan, Sarasehan, Rapat Koordinasi,


Kegiatan Sosialisasi, Lomba.
Maksud dan Maksud :
Tujuan 1. Diadakan pemetaan Kadarzi untuk mengetahui sasaran intervensi
program gizi sesuai kebutuhan,
2. semua bayi mendapatkan ASI secara Eksklusif;
3. Keluarga ibu menyusui maupun kader kesehatan memiliki
kepedulian dalam pemebrian ASI Eksklusif;
4. Stakeholder dan organisasi profesi mendukung ASI Eksklusif
dengan kebijakan dan fasilitas ASI Eksklusif bagi seluruh ibu
menyusui.

Tujuan :
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sadar gizi,
antara lain pemberian ASI Eksklusif pada bayi, penyediaan fasilitas
untuk memerah dan menyimpan ASI bagi ibu menyusui yang bekerja.
Cara Swakelola
Pelaksanaan
kegiatan
Tempat dan 1. Pemetaan Kadarzi 1 kali;
Tempat : di 34 Puskesmas @ 3 desa
waktu Waktu : Februari 2015
pelaksanaan Penerima manfaat : Pengelola program Gizi Puskesmas dan Bidan
kegiatan Desa.

2. Kampanye ASI Eksklusif 1 kali;


Tempat : a) Penempelan Stiker ASI di MPU
b) Penyebaran Leaflet tentang ASI di 34 Puskesmas
Waktu : Februari 2015
Penerima manfaat : masyarakat umum
3. Pelatihan Konseling Menyusui untuk 25 kader;
Tempat : Ruang Kartini Setda Kab. Jombang
Waktu : Februari 2015
Peneriam manfaat : kader konselor ASI

4. Pelatihan Motivator ASI untuk 40 kader;


Tempat : Ruang Kartini Setda Kab. Jombang
Waktu : April 2015
Penerima manfaat : kader motivator ASI

5. Sarasehan ASI Eksklusif pada 3 organisasi profesi;


Tempat : Ruang Bung Tomo Setda Kab. Jombang
Waktu : Maret 2015
Penerima manfaat : delegasi dari 3 HIMPAUDI wilker Kecamatan

6. Rakor ASI bersama linsek 1 kali;


Tempat : Kabupaten
Waktu : Tri Bulan ke 4 Tahun 2015
Penerima manfaat : stakeholder dari lintas sector untuk
pemantapan RAPERDA ASI menjadi PERDA ASI.

7. Sosialisasi ASI pada Sekolah dan Institusi Pemerintah 1 kali;


Tempat : di Sekolah : SMA I Jombang, di Institusi : DisporaBudpar,
dan BPMPD
Waktu : Februari 2015
Penerima manfaat : siswa sekolah, pegawai institusi.

8. Lomba ASI dan Bayi sehat 1 kali;


Tempat : Gedung PKK
Waktu : Oktober 2015
Penerima manfaat : Ibu menyusui dan bayi

Pelaksana dan Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang


Penangungjawab
Ketua : Sri wahyuni
kegiatan
Sekretaris : Chif Diana
Anggota : Zainal Arifin
Farida E.

Jadual Februari - Desember 2015


Biaya Rp. 117.942.500,-

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JOMBANG

dr. HERI WIBOWO, M.Kes


Pembina Tk. I
NIP : 19650821 199103 1 012

Anda mungkin juga menyukai