Anda di halaman 1dari 7

Judul Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan

PT Kino Indonesia Tbk


Jurnal Jurnal Ecodemica
Download
Volume Vol.2
Halaman 12-20
Tahun 2018
Penulis Denny Erica
Tujuan Penelitian Hasil dari analisis laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak
manajemen perusahaan dapat memberikan beberapa informasi
tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan
melihat hasil perbandingan rasio keuangan.
Subjek Penelitian PT Kino Indonesia Tbk dari laporan neraca,laporan laba rugi, dan
analisa rasio keuangan bulan September 2016.
Metode Penelitian Dengan menggunakan rumus perhitungan rasio dan 2 metode yaitu
metode observasi dan metode studi literatur.
Langkah Penelitian Proses analisa dengan prosedur terkait dengan analisa rasio
keuangan seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktiva, dan
rasio profitabilitas yang menggunakan perhitungan aritmatika.
Hasil Penelitian Melalui perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
aktivitas, dan rasio profitabilitas dapat disimpulkan kondisi
keuangan PT Kino Indonesia Tbk masih dalam keadaan cukup baik
dan masih cukup untuk melakukan penjaminan hutang serta menjadi
tolak ukur bagi investor.

Teori yang berkaitan:

 Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2009:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan
dan hasil suatu usaha perusaaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Jenis
laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba rugi, laporan
ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi keuangan.

Pembuatan financial statement oleh suatu perusahaan tentunya ada tujuan yang ingin
dicapai. Adapun beberapa tujuan umum pembuatan laporan keuangan adalah sebagai
berikut:

1. Untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan.


Informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan dapat membantu suatu
perusahaan sebagai bahan evaluasi dan perbandingan dampak keuangan yang
terjadi akibat dari suatu keputusan ekonomi.
2. Untuk membantu perusahaan dalam menilai dan memprediksi pertumbuhan
bisnis di masa depan. Dengan adanya informasi keuangan, maka suatu
perusahaan dapat menilai bagaimana kondisi perusahaan di masa sekarang dan
meramalkan kondisi perusahaan di masa mendatang.
3. Untuk menilai aktivitas pendanaan dan operasi perusahaan. Informasi
mengenai kondisi keuangan juga dapat membantu suatu perusahaan dalam menilai
aktivitas investasi dan kemampuan operasional perusahaan tersebut pada satu
periode tertentu.

Terdapat 4 macam financial statement yang sering dipakai untuk melakukan analisis
terhadap kondisi keuangan perusahaan, yaitu:
1. Laporan Laba Rugi (profit and lost statement)
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menjelaskan tentang kinerja keuangan
suatu entitas bisnis dalam satu periode akuntansi. Di dalam laporan ini terdapat
informasi mengenai unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
diketahui laba atau rugi bersih.
2. Laporan Perubahan Modal (capital statement)
Laporan perubahan modal adalah jenis laporan yang di dalamnya terdapat informasi
tentang perubahan modal atau ekuitas perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini
dapat memberikan informasi seberapa besar terjadi perubahan modal dan apa saja
yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut.
3. Laporan Neraca (balance sheet)
Laporan neraca adalah laporan yang menjelaskan informasi kondisi keuangan suatu
entitas bisnis pada tanggal tertentu. Dari laporan ini kita dapat mengetahui berapa
jumlah aktiva (harta, aset), kewajiban (utang), dan ekuitas perusahaan.

4. Laporan Arus Kas (cash flows)


Laporan arus kas adalah financial statement suatu entitas bisnis yang dipakai untuk
menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan pada suatu periode akuntansi.
Laporan ini juga menjadi alat pertanggungjawaban cash flows selama periode
pelaporan.
 Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2002:36) analisis laporan keuangan adalah proses penelaahan atau
mempelajari hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk
menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang
bersangkutan. Sehingga dengan melihat hasil dari analisis laporan keuangan, investor
dapat membuat keputusan bisnis apakah aman berinvestasi atau memberikan hutang
pada perusahaan tersebut. Karena jika ingin meminjam uang untuk berhutang
biasanya perusahaan yang meminjamkan atau bank akan melihat laporan keuangan,
apakah dimasa depan dapat membayarkan hutang atau tidak. Maka dari itu sangatlah
berpengaruh bagi para investor mencermati analisis laporan keuangan agar
dikemudian hari tidak menyesali keputusan yang akan diambil.

Cara lain untuk menghindari permasalahan terkait usaha membandingkan


perusahaan-perusahaan dengan ukuran yang berbeda adalah dengan
menghitung dan membandingkan rasio keuangan. Rasio-rasio tersebut
merupakan cara untuk membandingkan dan memeriksa hubungan antarbagian
yang berbeda dari informasi keuangan. Penggunaan rasio akan menghilangkan
permasalahan ukuran karena ukuran akan hilang. Kemudian yang tersisa
adalah persentase, pengganda, atau periode-periode waktu.

Rasio-rasio keuangan dikelompokkan kedalam kategori berikut ini :


 Rasio solvabilitas jangka pendek, atau rasio likuiditas.
Perhatian utama dari rasio ini adalah kemampuan perusahaan untuk
membayar tagihan-tagihannya dalam jangka pendek tanpa mengalami
kesulitan keuangan.

𝑨𝒔𝒆𝒕 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
Rasio lancar = 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒂𝒔 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

Bagi perusahaan rasio lancar yang tinggi mengindikasikan likuiditas,


dan juga bisa sebagai pertanda penggunaan kas dan asset lancar yang
tidak digunakan secara efisien.

𝑨𝒔𝒆𝒕 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓−𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏
Rasio cepat = 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒍𝒊𝒕𝒂𝒔 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

Menggunakan kas untuk membeli persediaan tidak memengaruhi rasio


lancar, tetapi hal tersebut akan mengurangi rasio cepatnya.

𝑲𝒂𝒔
Rasio Likuiditas Lain = 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒂𝒔 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

 Ukuran solvabilitas jangka panjang


Untuk menangani kemampuan jangka panjang perusahaan dalam
memenuhi kewajiban keuangannya. Dan rasio ini biasa disebut juga
sebagai rasio financial leverage.

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒆𝒕−𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔


Rasio total utang = 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒆𝒕

Memperhitungkan seluruh utang dengan semua jatuh tempo dari semua


kreditur.

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Rasio utang terhadap ekuitas = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒆𝒕
Pengganda ekuitas = 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔

𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔


Rasio utang jangka panjang = 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔+𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

𝐸𝐵𝐼𝑇
Rasio times – interest earned = 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎

𝐸𝐵𝐼𝑇 + 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛
Rasio cash coverage = 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎

 Ukuran – ukuran pengelolaan asset atau perputaran


Semua rasio yang diinterpretasikan sebagai ukuran dari tingkat
perputaran. Hal yang diharapkan adalah seberapa efisien atau
intensifnya suatu perusahaan dalam memanfaatkan asset yang
dimilikinya untuk menghasilkan penjualan.

𝐵𝑃𝑃
Perputaran persediaan = 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

Semakin tinggi rasio perputaran persediaan, akan semakin efisien


perusahaan dalam mengelola persediaannya.

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Tingkat perputaran piutang = 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔

𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
Tingkat perputaran modal kerja bersih = 𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉

𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
Tingkat perputaran asset tetap = 𝒂𝒔𝒆𝒕 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉

𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
Tingkat perputaran total asset = 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒆𝒕
 Ukuran-ukuran profitabilitas
Dalam satu bentuk, tiga rasio ini dimaksudkan untuk mengukur
seberapa efisien suatu perusahaan dalam memanfaatkan asetnya dan
mengelola kegiatan operasinya.

𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
Margin laba = 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏

𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
Imbal hasil dan asset = 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒆𝒕

𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
Imbal hasil atas ekuitas = 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔

ROE dan ROA

Karena ROE dan ROA biasanya dimaksudkan untuk mengukur kinerja


pada periode sebelumnya, maka sangat tepat jika digunakan rata-rata
ekuitas dan rata-rata asset sebagai dasar penghitungan keduanya.
Kedua rasio ini merupakan imbal hasil akuntansi.

ROE lebih besar dari ROA mencerminkan penggunaan financial


leverage.
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROA (return on asset) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROE (return on equity) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

 Ukuran nilai pasar


Kelompok ukuran terakhir sebagian akan didasarkan pada informasi
yang tidak harus tersaji dalam laporan keuangan harga pasar saham per
lembarnya. Ukuran-ukuran tersebut dapat dihitung secara langsung
hanya pada perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di public atau
perusahaan terbuka.

𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎


Rasio harga terhadap laba = 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎

𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎


Rasio harga terhadap penjualan = 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎


Rasio nilai pasar terhadap nilai buku = 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒃𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎
Sumber:

https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/laporan-keuangan.html

Anda mungkin juga menyukai