Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain Penelitian merupakan rancangan utama penelitian yang
menyatakan metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam
pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
penelitian true eksperimental design tipe posttest-only control design. Dikatakan
true eksperimental design karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian
validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi
(Sugiyono, 2017). Sedangkan penelitian merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang dikendalikan (Sugiyono, 2017). Hal ini sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu mencari pengaruh model discovery learning
terhadap hasil belajar matematika siswa. Sehingga peneliti menggunakan
pendekatan kuantitatif tipe eksperimen.

Pada tipe posttest-only control design ini akan dibentuk 2 kelompok kelas
yaitu, kelas eskperimen dan kelas kontrol yang diambil secara random. Kemudian
kelas eksperimen diberi perlakuan khusus (dengan model pembelajaran Discovery
Learning), sedang kontrol tidak diberikan perlakuan khusus (pembelajaran
konvensional). Setalah itu kedua kelas dites dengan lembar soal yang sama
sebagai tes akhir (posttest). Hasil kedua tes akhir diperbandingkan dan diuji
perbedaannya.

Table 3.1 Desain Penelitian Post-test Only Control Design

Kelompok Eksperimen R X1 O

Kelompok Kontrol R X2 O
Keterangan :

R : pengambilan sampel secara random

O : Posttest

X1 : Pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning

X2 : Pembelajaran menggunkan model pembelajaran konvensional

B. Populasi dan Sampel Penelitian


Pada suatu penelitian harus terdapat populasi dan sampel yang akan
diteliti. Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2017). Maka populasi yang terdapat dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
VIII di SMP .
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di
miliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Sementara sampel dalam
penelitian ini yaitu diambil 2 kelas dari seluruh kelas VIII, sampel dari penelitian
yaitu kelas yang akan digunakan untuk penelitian. Sampel ditetapkan dari
populasi dengan simple random sampling, dengan melakukan pengunduian untuk
mendapatkan dua kelas. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning sedangkan kelas kontrol
menggunakan model pembelajaran konvensional.

C. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Variabel penelitan pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2017) Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu :

a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
sebab perubahanya atau timbulnya variabel bebas (Sugiyono, 2017) Pada
penelitian ini variabel bebasnya adalah Model Pembelajaran Discovery Learning.
Metode ini merupakan proses belajar mengajar dengan cara memberikan konsep-
konsep dan prinsip-prinsip sehingga siswa dituntut untuk lebih aktif.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017). Pada penelitian
ini variable terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa Sekolah Menengah
Pertama.

2. Definisi Operasional Variabel


Berdasarkan indentifikasi variabel diatas sudah dapat diketahui variabel
bebas dan variabel terikat, berikut definisi dari masing-masing variabel.
a. Model pembelajaran Disovery Learning
Discovery learning adalah model pembelajaran yang siswa didorong
untuk belajar sendiri secara mandiri. Siswa terlibat aktif dalam penemuan konsep-
konsep dan prinsip-prinsip melalui pemecahan masalah. Guru mendorong dan
memotivasi siswa untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan
yang kemungkinan mereka untuk menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
matematika dan menarik kesimpulan dengan sendirinya. Pembelajaran ini dapat
membangkitkan rasa ke ingin tahuan siswa.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil dari perubahan tingkah laku siswa yang dapat
dilihat dan di ukur dari pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut
berdasarkan peningkatan yang dicapai lebih baik dari sebelumnya yang
berawaldarin tidak tahu menjadi tahu.
2. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar soal.
Pada kelas eksperimen dan kelas konrol pada kelas eksperimen diberikan
perlakuan (Pembelajaran menggunakan model Discovery Learning) dan pada
kelas konrol tidak berikan perlakuan (menggunkan pemebelajaran seperti biasa
pembelajaran konvensional). Setelah itu dilakukan Tes akhir (posttest) ini
dilakukan setelah pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam
penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan
data. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.
Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan
tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen penelitian akan
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data
kuantitatif yang akurat (Sugiyono, 2017).
Untuk itu maka peneliti-peneliti dalam bidang pendidikan instrumen
penelitian yang digunakan sering disusun sendiri termasuk menguji validitas dan
reliabilitasnya.Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel
penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti (Sugiyono, 2017).

3. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi,
metode ini digunakan untuk memperoleh data nama peserta didik yang termasuk
populasi dan sampel penelitian serta bukti kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa pada
materi matematika. Dan sampel diperoleh dengan menggunakan teknik cluster
random sampling, pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning sedangkan kelas kontrol
menggunakan model pembelajaran konvensional

4. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis
data adalah mengelompokkan databerdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan melakukan perhitunngan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan (Sugiyono, 2017)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teknik analisis data yaitu
menggunakan uji validitas dan reliabilitas.Uji regresinya menggunakan regresi
linier berganda dimana uji asumsinya menggunakan uji normalitas dan uji
homogenitas.Sedangkan untuk menghitung data dalam penelitian ini
menggunakan uji-t. Setelah hasil tes terkumpul peneliti menggunakan uji
normalita dan homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak. Pengjian normalitas data hasil peelitian dengan
menggunakan uji chi-kuadrat (𝑥 2 ) yang dilakukan degan caea membandingkan
kurva normal yang terbetuk dari data yang telah terkumpul dengan kurva normal
baku (standart). Selain menggunakan cara perhitungan manual
pengujian normalitas dapat diuji dengan menggunakan cara SPSS.
(Puji Astuti & Rahmawati Fitriatien, 2016)Rumus dan Uji Chi Kuadrat
hitung (x2) adalah sebagai berikut:

(𝑓𝑖 − 𝑓ℎ )2
𝑥2 = ∑
𝑓ℎ

Keterangan :

𝑥2 = chi kuadrat

𝑓𝑖 = frekuensi yang diobeservasi

𝑓ℎ = frekuensi yang diharapkan

Adapun hipotesis yang diuji adalah

H0: data berdistribusi normal


H1: data tidak berdistribusi normal

Dengan kriteria pengujian chi kuadrat (


2 2
H0 ditrima : jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka data berdistribusi normal
2 2
H0 ditolak : Jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka data tidak berdistribusi normal
Dengan taraf sigifikan 𝛼 = 5% atau 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = (k-1)
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
data sampel berasal dari populasi yang memiliki variasi yang sama atau tidak. Jika
kedua kelompok memiliki varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan
homohen. Uji ini untuk megetahui kehomogenan data post-test hasil belajar siswa
kelas eksperimem dan hasil belajar siswa kelas kontrol. (Puji Astuti & Rahmawati
Fitriatien, 2016)Untuk kesamaan varians digunakan rumus :

varians besar
F=
varians kecil

Untuk menguji apakah kedua varians tersebut homogen atau tidak maka
𝑓ℎ𝑖𝑡𝑛𝑔 dibandingkan dengan 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 dengan taraf signiikan α = 5% atau 0,05.

Dengan dk pembilang = (na -1) dan dk penyebut = (nb-1).

Keterangan :

na : banyaknya data yang variable besar

nb : banyaknya data yang variable kecil

Kriteria pengujian :

H0 ditrima Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, , maka sampel bersifat homogen


H0 ditolak Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka sampel bersifat tidak homogen

Dalam hal ini jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka dapat dikatakan kedua kelompok
memiliki kesamaan varians atau homogen. Jika sudah diketahui bahwa kedua data
berdistribusi normal dan homogen maka dapat dilanjutkan uji-t . ). Selain
menggunakan cara perhitungan manual pengujian homogenitas dapat diuji
dengan menggunakan cara SPSS.
3. Uji Hipotesis dan Uji-t
a. Uji-t
Untuk menghitung perbandingan hasil belajar matematika siswa yang
diberikan perlakuan dengan menggunakan model discovery learning dengan
siswa yang tidak diberikan perlakuan melaikan dengan pembalajaran langsung
maka penliti menggunakan uji- t. menggunakan cara perhitungan manual
pengujian uji t dapat diuji dengan menggunakan cara SPSS.

Berikut rumus yang digunakan menghitung Uji-t :

𝑋̅𝐴 − 𝑋̅𝐵
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
1 1
𝑆𝐺 √ +
𝑛𝐴 𝑛𝐵

2
(𝑛𝐴 − 1)𝑠𝐴 2 + (𝑛𝐵 − 1)𝑆𝐵
𝑆𝐺 2 =
𝑛𝐴 + 𝑛𝐵 − 2

Keterangan :
𝑋̅𝐴 = rata – rata posttest kelas eksperimen
𝑋̅𝐵 = rata – rata posttest kelas kontrol
𝑛𝐴 = jumlah siswa posttest kelas eksperimen
𝑛𝐵 = jumlah siswa posttest kelas kontrol
𝑠𝐴 = simpangan baku posttest kelas eksperimen
𝑆𝐵 = simpangan baku posttest kelas kontrol
𝑆𝐺 = simpangan baku keseluruhan

b. Pengujian hipotesis
1) Menentukan hipotesis
a. H0 : 𝜇𝐴 = 𝜇𝐵 (tidak ada perbedaan hasil belajar matematika siswa
yang menggunakan model pembelajaran discovery learning dan model
pembelajaran langsung)
b. H0 : 𝜇𝐴 ≠ 𝜇𝐵 (ada perbedaan hasil belajar matematika siswa yang
menggunakan model pembelajaran discovery learning dan model
pembelajaran langsung)
Keterangan :
𝜇𝐴 : rata-rata nilai kelas eksperimen

𝜇𝐵 : rata-rata nilai kelas kontrol

2) Menentukan taraf signifikan dan nilai derajat kebebasan (dk)


Taraf signifikan yang digunakan adalag α = 5% atau 0,05.

Sedangkan
dk = (nA + nB – 2)

Keterangan :

dk = derajat kebebasan

nA = jumlah data kelas eksperimen

nB = jumlah data kelas kontrol

3) Menentukan criteria pengujian hipotesis

H0 ditrima jika –t0,025;n-1 ≤ t hitung ≤ t0,025;n-1

H0 ditolak jika thitung < -t0,025;n-1 atau t hitung > t0,025;n-1


4) Menarik kesimpulan

H0 ditolak : ada pengaruh model discovery learning terhadap hasil belajar


matematika

H0 ditrima : tidak ada pengaruh model discovery learning terhadap hasil


belajar matematika.
Daftar Pustaka

Puji Astuti, E., & Rahmawati Fitriatien, S. (2016). Metode Statistika. Surabaya:
Adi Buana Universitas Press.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA,cv.

Anda mungkin juga menyukai