Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif

deskriptif. Pendekatan kualitatif berarti mengumpulkan data bukan berupa angka-

angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,

dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Bogdan dan Taylor

(dalam Lexy J. Moleong, 2010 : 4), menjelaskan “metode kualitatif sebagai

sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis maupun lisan dari orang-orang maupun perilaku yang dapat diamati”.

Peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif dalam

penelitian ini dengan tujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan secara

mendalam tentang kinerja Balai Besar POM Yogyakarta dalam pengawasan

produk obat dan makanan yang mengandung zat berbahaya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Balai Besar POM Yogyakarta yang

terletak di Jalan Tompeyan, Tegalrejo, Yogyakarta. Penelitian ini telah

dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2013 sampai dengan 15 Februari 2014.

32
33

C. Sumber Data dan Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian melalui wawancara dan observasi terhadap subjek

penelitian. Sedangkan menurut Lofland (dalam Lexy J. Moleong, 2010 : 157)

bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan”. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari

lapangan dengan mengamati atau mewawancarai.

Peneliti menggunakan data primer untuk mendapatkan informasi dan

data tentang kinerja Balai Besar POM Yogyakarta dalam pengawasan produk

obat dan makanan yang mengandung zat berbahaya serta faktor yang

menghambat kinerja Balai Besar POM Yogyakarta dalam pengawasan produk

obat dan makanan yang mengandung zat berbahaya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

berhadapan dengan narasumber. Data sekunder diperoleh dari sumber bacaan

dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat kabar, notulen

rapat, dokumen-dokumen resmi, hasil survei, dan sebagainya. Penggunaan

data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi

yang telah dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Data sekunder

yang digunakan oleh peneliti yaitu laporan sertifikasi produk tahun 2013,

laporan tahunan Balai Besar POM Yogyakarta tahun 2012 dan 2013, laporan

kinerja Balai Besar POM Yogyakarta tahun 2012 dan 2013.


34

D. Informan Penelitian

Informan penelitian merupakan orang-orang yang dapat memberikan

informasi mengenai situasi dan kondisi yang ada sehingga data yang dihasilkan

dapat akurat dan terpercaya. Data tersebut berupa pernyataan, keterangan maupun

data-data yang dapat membantu peneliti untuk memahami permasalahan

penelitian. Peneliti menetapkan informan berdasarkan bahwa informan tersebut

dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan

penelitian yaitu kinerja Balai Besar POM Yogyakarta dalam pengawasan produk

obat dan makanan yang mengandung zat berbahaya.

Informan dalam penelitian ini merupakan pegawai Balai Besar POM

Yogyakarta yang terlibat langsung dalam pengawasan produk obat dan makanan

serta masyarakat yang mengakses ULPK (Unit Layanan Pengaduan Konsumen)

Balai Besar POM Yogyakarta. Oleh sebab itu, informan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Ibu Ani Fatimahy I, Kepala Seksi Pemeriksaan.

2. Ibu Dyah Sulistyorini, Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi

Konsumen.

3. Bapak Suliyanto, Kepala Seksi Penyidikan.

4. Ibu Soesi Istyorini, Staf Seksi Layanan Informasi Konsumen.

5. Ibu Ratmi, warga Bantul yang mengakses ULPK.

6. Ibu Sri lestari, warga Sleman yang mengakses ULPK.

7. Bapak Sudiharto, warga Sleman yang mengakses ULPK.

8. Mbak Ananti, warga Bantul yang mengakses ULPK.


35

E. Instrumen Penelitian

Di dalam sebuah penelitian dibutuhkan beberapa instrumen untuk

mendapatkan data yang valid. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai

pengumpul data dan sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data di

lapangan. Pada penelitian kualitatif, peneliti memiliki kedudukan khusus, yaitu

“peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data,

serta pelapor hasil penelitiannya” (Lexy J. Moleong, 2010 : 168). Peneliti

menggunakan alat bantu pengumpulan data berupa buku catatan lapangan,

pedoman wawancara dan pedoman observasi selama penelitian berlangsung.

Sedangkan instrumen pendukung pada penelitian ini adalah menggunakan alat

perekam suara, kamera digital, alat tulis, dan dokumen-dokumen lainnya.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan

sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data di lapangan, maka

peneliti sebagai instrumen melakukan validasi terkait persiapan melakukan

penelitian sebelum terjun ke lokasi penelitian. Validasi dilakukan oleh peneliti

sendiri meliputi dengan pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori

tentang kinerja organisasi publik, maupun substansi materi penelitian. Oleh sebab

itu, peneliti banyak melakukan pengkajian dan mencari referensi untuk menambah

penguasaan dan pemahaman peneliti terhadap metodologi, substansi materi dan

penguasaan mengenai objek yang diteliti, yaitu kinerja Balai Besar POM

Yogyakarta dalam pengawasan produk obat dan makanan yang mengandung zat

berbahaya. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian guna mempermudah untuk

membuat pedoman wawancara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.


36

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian


Fenomena yang
Indikator Item
Diamati
Kinerja Organisasi Produktivitas Perlindungan kepada masyarakat
Publik
Pemenuhan target yang sudah
direncanakan
Efektifitas pengawasan
Efisiensi pengawasan
Kesehatan organisasi
Kepuasan kerja pegawai
Pelayanan kepada masyarakat
Keluhan dari masyarakat
Polemik produk obat dan makanan
di masyarakat
Responsivitas Menampung pertanyaan dan
keluhan dari masyarakat
Tindaklanjut pertanyaan dari
masyarakat
Tindaklanjut keluhan dari
masyarakat
Penyusunan program layanan
informasi konsumen
Responsibilitas Pelaksanaan kegiatan organisasi
Mekanisme dan prosedur
pengawasan
Pelaksanaan kebijakan organisasi
Cara penindakan kasus
pelanggaran produk obat dan
makanan
37

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian, karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat

lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan

kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman,

pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab

masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa,

objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi

dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian

untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non

partisipasi. Observasi non partisipasi adalah observasi yang dalam

pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok

yang diteliti. Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung di

Balai Besar POM Yogyakarta. Peneliti mengamati mekanisme, prosedur, dan

hasil kerja pengawasan Balai Besar POM Yogyakarta. Selain itu, peneliti juga

mengamati pelayanan ULPK (Unit Layanan Pengaduan Konsumen) Balai

Besar POM Yogyakarta kepada masyarakat.


38

2. Wawancara

Teknik wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur adalah

proses wawancara yang menggunakan panduan wawancara yang berasal dari

pengembangan topik dan mengajukan pertanyaan dan penggunaan lebih

fleksibel daripada wawancara. Wawancara dilakukan dengan bertanya

langsung kepada informan untuk menggali dan mendapatkan informasi yang

berkaitan dengan data yang dibutuhkan. Adapun wawancara dengan

menggunakan pedoman wawancara, sehingga peneliti dapat mengembangkan

pertanyaan-pertanyaan penelitian sesuai dengan kebutuhan informasi yang

diinginkan.

Proses wawancara diawali dengan membuat kesepakatan terlebih

dahulu dengan informan penelitian mengenai waktu untuk dapat melakukan

wawancara. Wawancara dilakukan dengan menyampaikan beberapa

pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam pedoman wawancara. Peneliti

juga menambahkan beberapa pertanyaan diluar pertanyaan yang terdapat di

pedoman wawancara untuk semakin memperdalam penelitian. Informasi dari

wawancara dengan informan direkam oleh peneliti menggunakan alat perekam

suara pada ponsel, disamping itu peneliti juga melakukan pencatatan hal-hal

penting yang disampaikan oleh informan dalam wawancara. Wawancara pada

setiap subjek penelitian berbeda-beda, ada yang satu kali wawancara dan ada

yang lebih dari satu kali wawancara tergantung kejelasan informasi yang

diberikan dan data yang dibutuhkan peneliti.


39

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumen-

dokumen resmi dari Balai Besar POM Yogyakarta maupun dari pencarian di

internet. Dokumen yang berhasil diperoleh oleh peneliti antara lain sebagai

berikut.

a. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.

05018/SK/KBPOM Tahun 2001 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

b. Struktur organisasi Balai Besar POM Yogyakarta.

c. Strandar Operating Procedure (SOP) Pengawasan obat dan makanan.

d. Strandar Operating Procedure (SOP) pengaduan.

e. Laporan pengaduan tahun 2013.

f. Laporan sertifikasi produk tahun 2013.

g. Laporan tahunan Balai Besar POM Yogyakarta tahun 2012 dan 2013.

h. Laporan kinerja Balai Besar POM Yogyakarta tahun 2012 dan 2013.

G. Teknik Analisis Data

Manurut Patton (dalam Lexy J. Moelong, 2010 : 280) teknik analisis data

adalah proses kategori urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,

kategori dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu

memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan

mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian. Teknik analisis data dalam

penelitian ini yang mengacu pada masalah penelitian adalah sebagai berikut.
40

1. Reduksi data

Reduksi data dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi

data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Mereduksi data

berarti merangkum data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara,

observasi, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, berita media dan

sebagainya. Reduksi data dilakukan dengan cara memilah-milah informasi

yang didapat melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap subjek

maupun objek penelitian.

Pemilihan data disesuaikan dengan pembahasan yang dilakukan

peneliti berdasarkan acuan teori dan kerangka berpikir yang telah

dikemukakan oleh peneliti sebelumnya. Hal-hal yang tidak berkenaan dengan

fokus penelitian dihilangkan sehingga pembahasan tidak melenceng dari

tujuan awal dan fokus penelitian tentang kinerja Balai Besar POM Yogyakarta

dalam pengawasan produk obat dan makanan yang mengandung zat

berbahaya.

2. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, panyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, diagram, dan

sejenisnya. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2011 : 249), menyatakan

yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data merupakan

upaya penyusunan sekumpulan informasi ke dalam suatu matriks atau


41

konfigurasi yang mudah dipahami, penyajian data yang mudah dipahami

adalah cara utama menganalisis data yang valid. Dengan mendisplaykan data,

maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan

kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

Penyajian data diawali dengan memberikan deskripsi hasil penelitian,

yaitu data-data yang diperoleh peneliti yang telah melalui proses triangulasi

dan reduksi data. Setelah data melalui proses tersebut, kemudian dilakukan

analisis dalam pembahasan. Dalam pembahasan peneliti menganalisis dan

mengkaji data untuk disesuaikan maupun dibandingkan dengan teori yang

dipilih oleh peneliti yaitu tentang kinerja organisasi publik yang dinilai

melalui tiga indikator, yaitu indikator produktivitas, indikator responsivitas,

dan indikator responsibilitas. Dari hasil kajian antara teori dan data yang

diperoleh di lapangan maka peneliti mendapatkan hasil mengenai kinerja

Balai Besar POM Yogyakarta dalam pengawasan produk obat dan makanan

yang mengandung zat berbahaya.

3. Menarik Kesimpulan

Menarik suatu kesimpulan ini dilakukan oleh peneliti melalui data-data

yang terkumpul dan kemudian kesimpulan tersebut diverifikasi atau diuji

kebenarannya dan validitasnya. Dalam pengolahan data, peneliti mulai

mencari makna dari data-data yang sudah terkumpul. Kemudian peneliti

mencari penjelasannya lalu menyusun pola-pola hubungan tertentu yang

mudah dipahami. Data tersebut dihubungkan dan dibandingkan antara satu

dengan lainnya sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban benar


42

atas setiap permasalahan yang ada. setelah melalui proses penyajian data dan

diperoleh mengenai hasil penelitian, maka peneliti pada bab akhir ini

menyimpulkan mengenai bagaimana kinerja Balai Besar POM Yogyakarta

dalam pengawasan produk obat dan makanan yang mengandung zat

berbahaya yang dilakukan melalui penilaian dengan tiga indikator kinerja

organisasi publik yaitu produktivitas, responsivitas, dan responsibilitas.

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria

tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan

(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan

kepastian (confirmability). Pemeriksaaan keabsahan data atau Pengujian

kredibilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik triangulasi.

Menurut Lexy J. Moleong, (2010 : 330) “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik

triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber

lainnya”. Sedangkan Denzin (dalam Lexy J. Moleong, 2010 : 330) “membedakan

empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan

penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori”.

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi

metode. Menurut Patton (dalam Lexy J. Moleong, 2010 : 331) pada triangulasi ini,
43

terdapat dua strategi yaitu : (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil

penelitian beberapa tehnik pengumpulan data, (2) pengecekan derajat kepercayaan

beberapa sumber data dengan metode yang sama.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi metode.

Teknik triangulasi metode dalam penelitian ini digunakan dengan cara

membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap informan

dengan dokumen-dokumen yang berkaitan tentang kinerja Balai Besar POM

Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai