Anda di halaman 1dari 16

NAMA :DIAN WIDI RAHAYU

NIM :C1A019140
RUANG :R001

BAB I
PENDAHULUAN
KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

II.TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan dari pembelajaran ini adalah
1.mahasiswa dapat memahami kedudukan fungsi bahasa
2.memahamifungsi-fungsi bahasa indonesia dalam berbagai kedudukannya
3.menganalisis serta memaparkan secara argumentatif perlunya dirumuskan kedudukan serta fungsi bahasa
indonesia.

II.MATERI PEMBELAJARAN
Kita ketahui bahawasanya Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kawasan
geografis yang luas dengan beraneka ragam suku.Dikatakan bahasa Indonesia dapat mendekatkan
berbagai suku dan berbagai golongan penduduk di indonesia karena awal mulanya bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Melayu.bahaasa Melayu ini merupakan bahasa ibu golongan kecil(5%).Akan tetapi,bahasa
Melayu dalam berbagai ragamnya,sejak awal abad ini,berfungsi sebagai bahasa komunikasi luas(lingua
franca)antar kelompok etnis.walaupun jumlah penuturnya tidak sebanyak penutue bahasa terkemuka,seperti
bahasa jawa atau sunda,bahasa melayu sebagai bahas kedua,memiliki daerah persebaran yang paling luas
diantara bahasa Nusantara.Disamping itu,bahasa melayu masih berkerabat dengan bahasa nusantara yang lain
sehingga tidak dianggap bahasa asing.
Kontak dengan dunia luar itu telah menambah keperluan untuk mempelajari bahasa asing yang dirasakan
berguna bagi bermacam kehidupan,sepertagama,ilmu pengetahuan,perdagangan,dan geopolitik.Diakui
memang ikhwal ini tidak menghambat perkembangan bahasa indonesia.namun kenyataan menunjukkan,ada 4
kelompok pemakai bahasa indonesia,yaitu:
1.Anggota masyarakat yang memakai bahasa Indonesia,tetapi tidak memakainya sebagai alat komunikasi
sehari hari.
2.Orang yang mengaku dapat bebahasa Indonesia,tetapi tidak memakainya sebagai alat komunikasi sehari-
hari.
3.Orang yang menggunakan bahasa Indonesia,tetapi mengalami intervensi dan inferensi bahasa lain(atau
bahasa daerah dan/bahasa asing)
4.Orang yang belum paham bahasa indonesia.
Fenomena tersebut menimbulkan masalah kebahasaan yang penggarapnya perlu disusun kebijaksanaan
nasional,khususnya tentang kedudukan dan fungsi bahsa indonesia.kedudukan bahasa adalah setatus
relatifbahsa sebagai sistem lambang nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan
dengan nilai bhasa yang bersangkutan.yang dimaksud dengan fungsi bahasa di dalam hubungan ini adalah
nilai pemakaian bahasa itu didalam kedudukan yang di berikan kepadanya.
Rumusan tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia memungkinkan kita menempatkan posisi atau
keberadaan bahasa indonesia diantara bahasa bahasa lain,baik bahasa-bahasa daerah yang hidup sebagai unsur
kebudayaan,maupun bahasa-bahasa asing yang dipakai di Indonesia.
Kekaburan yang terdapat di dalam pembedaan kedudukan dan fungsi antara bahasa indonesia dan bahasa-
bahasa lain itu bukan saja merugikan bagi perkembangan dan pembakuan bahasa Indonesia,tetapi juga dapat
menyebabkan terjadinya kekacauan didalam cara berfikir pada generasi berikutnya.salah satu akibat yang
dapat ditimbulkan oleh kekaburan pembedaan kedudukan dan fungsi itu adalah mengalirnya unsur-unsur
bahasa yang pada dasarnya tidak diperlukan dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain.pembedaan kedudukan
dan fungsi bahasa memungkinkan kita mengatur masuknya unsur-unsur baru dari bahsa-bahasa lain itu
sedemikian rupa sehingga hanya unsur-unsur yang bena-benar dibutuhkan sajalah yang diterima.
Dalam kerangka dasar kebijaksanaan bahasa nasional,bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan,yakni
sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.Masing masing kedudukan bahasa Indonesia itu memiliki berbagai
fungsi,seperti berikut:

2.1 Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional


Kedudukan bahsa indonesia sebagai bahasa nasional tercetus sejak sumpah pemuda tanggal 28 Oktober
1928.Dalam ikrar ketiga Sumpah pemuda tersebut berbunyi’’Kami poetra dan poetri Indonesia
mendjoenjoeng bahasa persatoean,bahasa Indonesia’’.Dengan demikian,bahasa Indonesia adalah bahasa
persatuab bahasa Indonesia.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,bahasa Indonesia berfungsi sebagai
1.Lambang kebanggan kebangsaan
2.Lambang identitas nasional
3.Alat yang memungkinksn penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan
bahasanya masing-masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia
4.Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya

Sebagai lambang kebangsaan,bahasa Indonesia mencerminkan nilsi-nilai sosial-budaya yang mendasari


rasa kebangsaan Indonesia.Melalui bahasa nasionalnya,bangsa indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai
budaya yang di jadikannya sebagai pedoman hidup.atas dasar kebanggaan ini,bangsa Indonesia di pelihara dan
dikembangkan.atas rasa kebanggaan ini pula,pemakai bahasa Indonesia ini senantiasa dibina.Dengan
demikian,pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia adalah sebuah keniscayaan.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan kebangsaan dan sebagai lambang identitas nasional
berhubungan erat dengan funngsinya yang ketiga ,yaitu sebagai alat yang memungkinkan terlaksanakannya
penyatuan berbagai suku bangsa yang memiliki latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda di
dalam kesatatuan kebangsaan yang bulat.Didalam hubungan ini,bahasa Indonesia memungkinkan berbagai
suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan
identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan.
Latar belakang sosial-budaya dan latar belakang kebahasaan yang berbeda-beda itu tidak pula menghambat
adanya perhubungan antar daerah dan antar budaya.Berkat adanya bahasa nasional,orang indonesia dapat
berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa,sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar
belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu di khawatirkan.
2.2 Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara,tertuang dalam pasal khusus Undang-Undang
Dasar 1945,yaitu bab XV,pasal 36,yang menyatakan bahwa ‘’Bahasa Negara ialah bahasa
Indonesia.’’Didalam kedudukannya sebagai bahasa negara,bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut:
1.Bahasa resmi kenegaraan
2.Bahasa pengantar di dunia pendidikan
3.Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaanpembangunan
nasional serta kepentingan pemerintah
4.Alat pengembangan kebudsyssn,ilmu pengetahuan dan teknologi
Sebagai bahasa resmi,bahasa indonesia dipakai didalam segala upacara,pristiwa,dan kegiatan kenegaraan
bsik secara lisan maupun secara bentuk tulisan.Penguasaan bahasa Indonesia dijadikan salah satu faktor yang
menentukan didalam pengembangan ketenagaan,seperti penerimaan karyawan baru,kenaikan pangkat baik
sipil maupun militer,dan pemberian tugas-tugas khusus baik didalam maupun diluar negeri.Disamping
itu,penggunaan bahasa di dalam siaran radio dan televisi,termasuk sebagai salah satu medium menjalankan
fungsi ini.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara,bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa
pengantar di lembaga-lembaga pendidikan,mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di
seluruh Indonesia.Kecuali daerah-daerah bahasa seperti daerah Aceh,Batak,Sunda,Jawa,Madura,Bali,dan
Makasar.Di daerah-daerah bahasa ini,bahasa daerah yang bersangkutan dipakai sebagai bahasa pengantar
sampai dengan tahun ke tiga pendidikan dasar.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan dan bahasa Negara masih
harus terus di mantapkan dan dikaji ulang.pada dasarnya peran atau fungsi bahasa indonesia dari waktu ke
waktu boleh dikatakan tidak mengalami perubahan.Artinya,rincian fungsi bahasa indonesia,boleh dikatakan
berlaku sepanjang masa selama bahasa Indonesia bersetatus sebagai bahasa persatuan atau nasional dan
bahasa Negara,yang perlu di pertimbangkan adalah kemungkinan memberikan perhatian yang lebih khusus
pada fungsi-fungsi tertentu,sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntuan dari masyarakat
pemakainya.perhaatian khusus tersebut terutama berksitan dengan fungsi bahsa indonesia sebagai sarana
pembangunan bangsa,seperti sarana pengembangan iptek,dan sebagai sarana pembinaan kehidupan budaya
bangsa.
Begitu kompleksnya jaringan masalah kebahasaan di Indonesia karena adanya persentuhan antara bahasa
Indonesia dan bahasa daerah pada satu pihak ,dan diantara bahasa indonesia dan bahasa asing pada pihak yang
lain,ditambah pula dengan tuntutan agar bahasa indonesia menjadi sarana komunikasi yang efektif dan
efesien.
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa memahami bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan konteks lisan dan tulisan.

II. MATERI PEMBELAJARAN


Sering kita dengar ungkapan gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar’.Terhadap ungkapan ini
timbul banyak reaksi pertanyaan. pertama, orang mengira bahwa kata baik dan benar dalam ungkapan ini
mengandung makna yang sama. sebenarnya tidak!. Justru ungkapan itu memberikan kesempatan dan hak
kepada memakai bahasa secara bebas sesuai dengan keinginannya dan kemampuan berbahasanya.
Berbahasa yang baik adalah berbahasa sesuai dengan lingkungan bahasa itu di gunakan.
Berikut ini di kemukakan contoh- contoh penggunaan bahasa, sehingga anda memahami seperti bahasa yang
di maksud bahasa yang baik dan benar.
1.Seorang kuli di pelabuhan Tanjung Periuk yang becakap- cakap dengan temannya sesama kuli, atau
para pedagang di Angso Duo, tentu kuli dan pedagang tersebut menggunakan ragam bahasa seperti
yang biasa mereka gunakan dengan ragam santai, tegantung kontek mereka,maka sering kita dengar di
kalangan mereka ;gue, lo, basing bay, aku melok.
2. Seorang guru berdiri di depan kelas menyampaikan pelajaran kepada muridnya atau seorang dosen
di fakultas seorang yang memberikan kuliah kepada mahasiswanya, tentu menggunakan bahasa yang
sifatnya formal,yang dinamakan bahasa baku. situasinya adalah situasi resmi.Guru dan dosen itu tentu
tidak boleh mengunakan bahasa santai, misalnya menggunakan bahsa berdialek Melayu Jambi, atau
dialek Jakarta, dialek Batak.
3. Seorang menulis lamaran kerja ke suatu dapertemen atau suatu perusahaan, tentu seseorang itu
harus juga menggunakan ragam bahasa baku yang resmi. begitu juga seorang penulis artikel untuk
suatu surat kabar.penulis artikel tersebut harus menggunakan bahasa baku.
4. Anak-anak remaja munngkin akan bercakap-cakap, bersenda gurau menggunakan bahasa prokem
di lingkungan mereka sebagai dentitas mereka gunakan di antara mereka hanya kelompok remaja itu
yang memahami maksud kata-kata yang mereka ucapkan.
Bahasa yang benar adalah bahsa yang sesuai dengan keindahannya bentuk dan strukturnya.Bahasa yang
benar itulah bahasa Indonesia baku seperti dalam buku Tata Bahasa Baku, bahsa Indonesia yang di terbitkan
oleh Departemen Pendidikan dan kebudayaan atau perum balai pustaka. Jadi, bahasa Indonesia yang baik dan
benar dapat di artikan pemkaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan mengacu kepada ragam
yang memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Memang harus di akui dalam perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa dinamis, sebagai beberapa
kendala dalam bahasa baku;
1. Adanya gejala bahasa seperti interfrensi,integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa
di sadari sering di gunakan dalam komunikasi resmi.
2. Sikap penutur yang kurang memahami strktur dan sifat bahasa Indonesia baku.
Penutur yang mahir menggunakan bahasanya adalah penutur yang menyampaikan maksud hatinya
mencapai sasarannya, itulah di anggap berbahasa dengan efektif. pemanfaatan ragam bahasa yang tepat dan
serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itu di sebut bahasa yang baik dan benar. bahasa
yang mengenai sasarannya tidak selau perlu beragam baku. dalam tawar menawar di pasar, pemakaian ragam
baku akan menimbulkan kegelian, keheranan. jadi pada asasnya, menggunakan bahasa yang baik, artinya
tepat, tetapi tidak termasuk bahasa yang benar.sebaliknya, berbahasa yang benar yang tidak tepat
penerapannya karena suasana mengisyaratkan bahasa yang lain. maka anjuran berbahasa Indonesia yang baik
dan benar dapat di artikan pemakaian ragam bahasa yang selaras dengan sasaran dan mengikuti kaidah yang
betul.
III. RANGKUMAN

Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang di gunakan sesuai dengan aturan atau kaidah
bahasa yang berlaku.Kaidah bahasa Indonesia meliputi kaidah ejaan, pembentukan kata, penyusunan kalimat,
penyusunan paragraf, dan kaidah penalaran. Kata yang di pakai dalam bahasa Indonesia adalah kata yang
tepat dan serasi serta baku. Kata yang tepat dan serasi merupakan kata yang sesuai dengan gagasan atau
maksud penutur atau sesuai dengan arti sesungguhnya dan sesuai dengan situasi lawan bicara, sedangkan
kalimat yang di pakai dalam bahasa Indonesia adalah kalimat yang efektif.
BAKU BAHASA INDONESIA DAN TIDAK BAKU

I.TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat memahami dan dapat menggunakan bahasa Indonesia baku dan tidak baku sesuai
dengan konteks lisan dan tulisan

II. MATERI PEMBELAJARAN


Kata baku adalah kata yang sudah benar dengan aturan atau ejaan kaidah bahasa Indonesia dan bersumber
utama dari bahasa yaitu dari kamus KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Kata baku biasanya di gunakan untuk kalimat resume, baik dalam suatu tulisan atau dalam pengungkapan
kata. jika kata baku di gunakan menurut kaidah bahasa Indonesia yang sudah di tetapkan sebelumnya dan
kata bisa di sebut dengan kata tidak baku jika kata yang di gunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
Kata tidak baku bukan hanya timbul karna salah dalam tulisan tetapi bisa juga di karenakan pengucapan
karena salah pengucapan dan penyusunan kalimat yang tidak benar.Biasanya kata tidak baku muncul dalam
bahasa sehari-hari.
Berikut pengertian kata baku menurut para ahli:
Kokasi dan Hermawan menyatakan bahwa cara pengucapan atau penulisan sesuai dengan aturan yang di
bakukan.Aturan di bakukan yang di maksud yaitu berupa pedoman ejaan.Tata bahasa baku,dan kamus umum.
Menurut Mulyono Kata baku adalah ragam bahasa yang di pakai dalam berkomunikasi mengenai ilmu
pengetahuan. Menurut sudut pandang pengguna bahasa, ragam bahasa yang biasa yang di gunakan oleh
penutur paling berpengaruh contohnya ilmuan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan jurnalis attau wartawan.
Chaer juga menyatakan bahwa kata baku adalah kata yang biasa di pakai dalam keadaan formal atau resmi
dalam penulisannya menurut kaidah yang sudah di bakukan. Kata baku biasanya sering di gunakan ketika
membuat karya ilmiah, membuat surat lamaran pekerjaan,membuat surat dinas, surat edaran, surat
resmi,membuat laporan, nota dinas,berpidato, rapat dinas, musyawarah, diskusi, surat menyurat antar
organisasi, instansi atau lembaga formal lainnya.
Kata tidak baku adalah kata di gunakan tidak sesuai pedoman atau aturan bahasa yang sudah di
tetapkan.Kata tidak baku di gunakan saat percakapan sehari-hari atau bahasa tutur.
Faktor yang menyebabkan munculnya kata tidak baku yaitu :
1. Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan yang di maksud.
2. Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan pengguna suatu kata itu sebab dari
munculnya bahasa baku ada.
3. Yang menggunakan bahasa terkena pengaruh orang yang biasa menggunakan kata tidak baku
4. Yang menggunakan bahasa sudah terbiasa menggunakan bahasa tidak baku.
CONTOH KATA BAKU DAN TIDAK BAKU

Kata baku Kata tidak baku

aktif aktip
objek obyek
praktik praktek
daftar daptar
abjad abjat
antre antri
alarm alaram
cedera cidera
durian duren

Sifat-sifat bahasa indonesia baku sebagai berikut:

1. Yang di terangkan terletak didepan yang menerangkan(Hukum DM)


2. Bila kata majemuk terdiri dua kata yang sama-sama menunjukan waktu boleh di pertukarkan
tempatnya menurut kepentingannya.
3. Bahasa Indonesia tidak memiliki kata penghubung untuk menyatakan kepunyaan.contoh : Rumah
guru bukan rumah dari guru
4. Bahasa Indonesia tidak mengenal jenis perbedaan jenis klamin kata.
5. Imbuhan memainkan peranan penting, sebab imbuhan dapat mengubah jenis kata.
III.RANGKUMAN

Kata baku biasanya di gunakan untuk kalimat resmi, baik dalam suatu tulisan atau dalam
pengungkapan kata. Jika kata baku di gunakan menurut kaidah bahasa Indonesia yang sudah di
tetapkan sebelumnya dan kata bisa di sebut dengan kata tidak baku jika kata yang di gunakan tidak
sesuai dengan kaidah bahsa Indonesia. Kata tidak baku bukan hanya timbulkarna salah dalam
penulisan tetapi bisa juga di karenakan pengucapan karena salah pengucapan dan penyusunan
kalimat yang tidak benar. ada faktor yang menyebabkan munculnya kata tidak baku yaitu:
1. Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan yang di maksud
2. Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan pengguna suatu kata itu sebab dari
munculnya bahasa baku ada.
3. Yang menggumakan bahasa terkena orang yang biasa menggunakan kata tidak baku.
4. Yang menggunakan bahasa sudah terbiasa menggunakan bahasa tidak baku.
BAB II

EJAAN BAHASA INDONESIA DALAM TEKS

I.TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa memahami dan menggunakan ejaan bahasa Indonesia dalam teks dengan tepat.

II. MATERI PEMBELAJARAN

Kemampuan mengaplikasikan ejaan bahasa Indonesia (EBI) Merupakan syarat utama dalam berbahasa
tulis. Penulisan berbasis ketelitian aplikasi EBI contohnya: proposal, artikel, makalah, skripsi, tesis, disertasi,
laporan, dan karangan yang di dokumentasikan.Kesalahan penggunaan ejaan dapat berakibat pada penilaian
yang buruk, kurang profesional, bahkan berakibat penolakan.
Materi kajian ejaan Bahasa Indonesia menyajikan :
1. Pemakain huruf
2. Penulisan kata
3. Pemakaian kata
4. Penulisan unsur serapan

2.1 PEMAKAIAN HURUF


a. Huruf abjad .
b. Huruf vokal .
c. Huruf konsonan
d. Huruf diftong
e. Gabungan huruf konsonan
f. Huruf kapital
1. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama di awal kalimat.
2. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama unsur nam orang, termasuk julukan.
3. Huruf kapital di pakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci dan tuhan,
termasuk sebutan dan kata ganti untuk tuhan.
5. a. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar orang, nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang
mengikuti nama orang.
b. Hurug kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan keturunan,
keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang di pakai sebagai sa –paan.
6. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang di pakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
ins-tansi, atau nama tempat
7.Huruf kapital di pakain sebagi huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa.
8. a. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama nama tahun bulan, hari dan hari besar dan
hari raya.
b. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama unsur nama pristiwa sejarah.
9. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama nama geografi.
10. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama semua kata kecuali kata tugas, seperti di,ke,
dari, dan, yang, dan untuk.

11. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama setiap kata,di dalam judul buku, karangan,
artikel dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas .
12. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat atau
sapaan.
13. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibuk,kakak, adik,dsan paman serta kata atau ungkapan lain yang di pakai
dalam penyapaan atau pengacuan.

g.Huruf miring

1. Huruf miring di pakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang di kutip
dlam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
2. Huruf miring di pakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok
kata dalam kalimat.
3. Huruf miring di pakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.

h.Huruf tebal

1. Huruf tebal di pakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah di tulis miring.
2. Huruf tebal dapat di pakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau
subbab.

2.2 penulisan kata


Penulisan kata dalam bahasa Indonesia meliputi penulisan kata dasar, kata berimbuhan, bentuk ulang,
gabungan kata, pemenggalan kata, kata depan, partikel, singkatan dan akronim , angka dan bilangan,
kata ganti dan kata sandang si dan sang.

A.KATA DASAR
Kata dasar di tulis sebagai satu kesatuan.
B.KATA BERIMBUHAN
1.Imbuhan (awalan,sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) di tulis serangkai
dengan bentuk dasarnya
2. Bentuk terikat di tulis serangkai dengan kata yang mengikutinya
C.BENTUK ULANG
Bentuk ulang di tulis dengan menggunakan tanda hubung (-) diantara unsur-unsurnya.
D.GABUNGAN KATA
Unsur gabungan kata yang lazim di sebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, di tulis terpisah
E.PEMENGGALAN KATA
Pemenggalan kata dilakukan jika ditengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan,jika ditengah kata
dasar terdapat huruf konsonan(termasuk gabungan huruf konsonan)di antara dua huruf vokal pemenggalannya
dilakukan sebelum huruf konsonan itu,dan jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang
berurutan,penggalannya dilakukan diantara kedua huruf konsonan itu,dsn kmudian jika pemenggalan kata
turunan sedapat-dapatnya dilakukan diantara bentuk dasar dan unsur pembentuknya.
F.KATA DEPAN
Kata depan seperti di, ke, dan dari , ditulis terpisah dari kata mengikutinya
G. PARTIKEL
1. Parikel –lah, -kah , dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
2. Partikel pun ditulis dari kata yang mendahuluinya.
3. partikel per yang berarti ‘demi’,’tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikuti
K. SINGKATAN DAN AKRONIM
a. Singkatan nama orang,gelar,sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada
setiap unsur singkatan itu.
. b. a. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan,lembaga pen- didikan badan atau organisasi,serta nama dokumen
resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama dari ditulis dengan
huruf kapital tanpa tanda titik
c. Singkatan yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
d. Singkatan yang terdiri dari dua huruf yang lazim dipakai dalam surat menyurat
masing-masing diikuti oleh tanda titik.
e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran ,timbangan, dan mata uang tidak di
diikuti tanda titik.
f.Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titik.
g.Akeonim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku
kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
h.Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau
gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
L. ANGKA DAN BILANGAN
Angka arab atau angka romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor.
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan sat atau dua kata ditulis dengan huruf,kecuali
jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian..
2. Bilangan pada awal kalimat diulis dengan huruf.
3. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu kata atau dua kata,susunan
kalimatnya diubah .
a. Anga yang menunjukkan bilangan besar dapat ditlis sebagian dengan huruf lebih mudah dibaca
b. Angka dipakai untuk menyatakan (a)ukuran panjang , berat, luas, isi, dan watu serta (b)nilai
uang.
c. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen atau kamar.
d. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
e. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut
a. Bilangan utuh.misalnya:
-tiga puluh (30)
-lima ribu (5.000)

b. Bilangan pecahan.misalnya
c. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
misalnya:Abad ke-20,abad kedua puluh
d. penulisan angka yang mendapat akhiran –an dilakukan dengan cara berikut.misal:

lima lembar uang 1.000-an(lima lembar uang seribuan)


e. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan
perundang-undangan, akta, dan kuitansi.

K.KATA GANTI KU-, KAU-, -KU, -MU, DAN –NYA


Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya , sedangkan –ku , mu- dan
–nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

H.KATA SANDANG SI DAN SANG


Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.Misalnya:
Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.
Dalam cerita itu si Buta berhasil menolong kekasihnya
2.3PEMAKAIAN TANDA BACA
A.Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Contoh:Mahasiswa berdiskusi di kampus
2.Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
1. Patokan umum
1.1. Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
3.Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
misalnya:
-pukul 01.35.20(pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit 20 detik)
4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang
tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru)dan tempat terbit.Misalnya:
-Pusat Bahasa,Dapartement Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara Kesatuan
Republik Indonesia.Jakarta.
5.Tanda titik dipakai untu memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukan
jumlah.
Contoh:Indonesia memiliki lebih dari 13.0000 pulau.
B.Tanda Koma(,)
1. Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
misalnya: Buka, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
2.Tanda koma dipakai sebelum, kata penghubung ,seperti tetapi, melainkan,dan sedangkan
dalam kalimat majemuk(setara)
E.Tanda hubung(-)
-tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
misalnya:Kini ada cara yang baru untuk mengukur panas.
F. Tanda Pisah
G. Tanda Tanya(?)
H. Tanda Seru(!)
2.4 Penulisan Unsur Terapan
unsur terapan dibagi menjadi dua:-unsur asing yang belum sepenuh nya terserap kedalam bahsa indonesia
misalnya:-unsur asing yang penulisan dan pengucapannya di sesuaikan dengan kaidah

BAB III
TEKS AKADEMIK

CIRI-CIRI TEKS AKADEMIK

I.TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu memahami dan mengimplementasikan teks akademik dan ciri-ciri teks akademik, diksi,
kalimat efektif, paragraf dan teknik mengutip.

II.MATERI PEMBELAJARAN
2.1 Pengertian Teks
Teks adalah satuan bahasa yang dimediakan secara tulis atau lisan dengan tata organisasi tertentu untuk
mrngungkapkanmakna dalam konteks tertentu pula.

Pendekatan refrensial atau realismememiliki paham berikut ini:


1. Bahasa berfungsi sebagai fungsi realitas
2. wakil realitas itu menyertai proses berfikir manusia secara individual.
3. berpusat pada pengelolaan makna suatu realitas secara benar.
4. Adanya kesadaran ‘pengamatan’ terhadap fakta dan penarikan ksimpulan secara subjektif.
5. makna merupakan julukam atau label yang berada dalam kesadaran manusia untuk menunjuk dunia
luar
6. mebedakan makna dasar (denotatif)dari makna tambahan (konotatif)
Pendekatan ideasional ,atau nominalisme mewakili paham berikut:
1. Bahasa berfungsi sebagai media dalam mengolah pesan dan menerima informasi.
2. makna muncul dalam kegiatan komunikasi.
3. makna merupakan gambaran ‘gagasan’dari suatu bentuk bahasa yang arbriter tetapi konvensional yang
dapat dimengerti.
4. kegiatan berfikir manusia adlalah kegiatan berkomunikasi lewat bahasa
5. bahasa merupsksn pengembangan makna untuk mengomunikasikan gagasan
6. bahsa memiliki status yang sentral

2.2 Teks Akademik


Secara umum teks akademik ditandai oleh sifat-sifat baku ,logis, lugas, dan objektif
2.3 Ciri-Ciri Teks Akademik
Sebuah teks yang tergolong dalam sebuah teks tulis,misalnya artikel ilmiah, pasti dalam hal tertentu
juga mengandung ciri-ciri lisan, begitu juga sebaliknya percakapan diantara dua orang , yang sudah
barang tentu itu merupakan teks lisan, pasti dalam dalam hal tertentu juga mengandung ciri-ciri tulis.
(1) Teks akademik bersifat sederhana dalam struktur
Kesederhanaan teks akademik terlihat dalam struktur kalimat yang sederhana melalui penggunaan
kalimat simpleks.perbedaan antara kalimat simpleks dan kalimat kompleks tidak diukur dari panjang
pendeknya, tetapi dari jumlah aksi atau pristiwa, sedangkan kalimat kompleks

adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau pristiwa dan dapat dinyatakan dengan
hubungan parataktik atau hipotaktik.
(2) Teks Akademik Padat Informasi
Teks akademik padat informasi adalah padat informasi dan padat kata-kata leksikal, sedangkan
kepadatan leksikal adalah kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari dua sisi
pertama informasi di padatkan melalui kalimat simpleks.kedua informasi dipadatkan melalui
nominalisasi.
(3) Deks Akademik Padat Leksikal
Teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi(nomina, verba-predikator,
adjektiva, dan adverbia tertentu) daripada kata struktural(konjungsi, kata sandang, preposisi, dan
sebagainya.Halliday(1998) menyatakan bahwa semakin ilmiah suatu teks,semakin besar pula
kandungan kata-kata leksikalnya.
(4) Teks Akademik Baanyak Memanfaatkan Nominalisasi
Ditemukan bahwa dalam realisasi leksis pada teks-teks akademik yang dicontohkan nominalisasi
digunakan untuk memadatkan informasi.Sebagai upaya pembedaa, nominalisasi ditempuh dengan
mengubah leksis nonbeda(antara lain verba, adjektiva, adverbia, konjungsi)menjadi leksis
benda(nomina). Nominalisasi pada teks akademik ditujukan untuk mengungkapkan pengetahuan
dengan lebih ringkas dan padat(Martin 1991).Oleh karna itu,nominalisasi menjadi ciri penting pada
teks akademik(Martin, 1992; Halliday, 1998; Rose, 1998; Wiratno, 2009).
(5) Teks Akademik Banyak Memaanfaatkan Metafora Gramatika melalui Ungkapan
Inkongruen
Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis lain atau dari tataran
gramatika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang lebih rendah.Metafora gramatika terjadi pada
ungkapan yang kongruen(Halliday,1985;Martin 1992).Realisasi secara kongruen adalah realisasi sewajar-
wajarnya sesuai dengan realitas, misalnya benda direaliisasikan sebagai adjektiva, dan sirkumtansi
direalisasikan sebagai adverbia.Sebaliknya pada realisasi secara inkkongruen,proses tidak diungkapkan
degan verba tetapi dengan nomina,kondisi tidak diungkapkan dengan adjektiva tetapi dengan nomina
dan sebagainya.
(6) Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Istilah Teknis
Pada prinsipnya (12) Teks Akademik istilah teknnis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan
menggunakan nomina
yang antara lain dibangun melalui proses nominalisasi.Istilah teknis merupakan bagian yang esensial
pada teks akademik (Halliday, & Martin,1993), karena iatilah teknis digunakan sesuai dengan tuntutan
bidang ilmu(Veel,1998;White 1998;wignell, 1998).Perlu digaris bawahi bahwa istilah yang sama
mungkin mengandung makna yang berbeda apabila istilah itu digunakan pada bidang ilmu yang
berbeda.
(7) Teks Akademik Bersifat Taksonomik dan Abstrak
Pada dasarnya taksonomik adalah pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasi terhadap sesuatu.
teks akademik di katakan abstrak karena pokok persoalan yang dibicarakan di dalamnya seringkali
merupakan hasil dari pemformulasian pengalaman nyata menjadi reori(Halliday,1993;Martin,1993)
pemformulasian itu sebenarnya merupakan proses abstraksi yang antara lain dicapai dengan nominal-
lisasi dalam kerangka metafora gramatika.
(8) Teks Akademik Banyak memanfaatkan Sistem Pengacuan Esfora
pengacuan esfora dimanfaatkan pada teks akademik untuk menunjukkan prinsip generalitas bahwa
benda yang disebut di dalam kelompok nomina tersebut bukan benda yang mengacu kepada penyeb-
utan sebelumnya.Sebagian besar partisipan yang ditemukan pada teks-teks tersebut adalah partisipan
benda umum,bukan partisipan benda manusia.
(9) Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Proses Relasional Identifikatif dan Proses Relasional
Atributif
Terdapat dua jenis proses relasional,yaitu proses relasional identifikatif dan proses relasional
atributif.Proses relasional identifikatif adalah alat yang baik untuk membuat definisi atau identifikasi
terhadap sesuatu,sedangkan proses relasional atributif merupakan alat yang baik untuk membuat
deskripsi dengan menampilkan sifat, ciri, atau keadaan benda yang di deskripsikan tersebut.
(10)TeksAkademik Bersifat Monologis dengnan Banyaj Mendayagunakan Kalimat
Indikatif-Deklaratif
Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebut memberikan
informasi kepada pembaca dalam satu arah.Untuk memenuhi sifat monologis tersebut teks akadeik
mendayagunakan kalimat indukatif-Delaratif yang berfungsi sebagai Proposisi-Memberi,berbeda

dengan kalimat indukatif-interogatif yang berfungsi sebagai proposisi-meminta atau kalimat imperatif
yang berfungsi sebagai proposal-meminta.

(11)Teks Akademik Memanfaatkan Bentuk Pasif Untuk Menekankan Pokok Persoalan,Bukan Pelaku
dan Akibatnya,Teks Akademik Menjadi Objektif,Bukan Sbjektif
Pengguaan bentuk paasif pada teks akademik dimaksudkan untuk khilangkan pelaku manusia
unsur kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan dtersebut.
(12) Teks Akademik Seharusnya tidak Mengandung Kalimat Takgramatikal
adalah kalimat secara gramatikal mengandung kekurangan atau kelebihan unsur-unsur tertentu.
(13)Teks Akademik Seharusnya Tidak Mengandung Kalimat Minor
kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap,kalimat minor berkekurangan salah satu dari
unsur pengisi subjek finit/predikator
(14) Teks Akademik Tergolonh Ke Dalam Genre Faktual Bukan Genre Fiksional
reks tersebut dikatakan faktual karena teks-teks tersebut ditulis berdasarkan pada kenyataan empiris
bukan pada rekaan atau khayalan.

Anda mungkin juga menyukai