Anda di halaman 1dari 17

COVER

TUGAS AKHIR
REVIEW FILM THE 33

Dosen Pengampu:
Rr. Chusnu Syarifa D.K, S.A.B., M.Si.

DISUSUN OLEH:
IMA CAHYANI
17802244007

JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan keseharan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas review film
berjudul The 33, yang diulas berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Shalawat serta salam tak lupa selalu kita haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT kepada kita
semua.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan msih
banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Yogyakarta, 10 Mei 2019

Penulis

2
DATA FILM

Judul Film The 33


Durasi Waktu 127 menit
Sutradara Patricia Riggen
Producer Robert Katz, Edward McGurn, Mike Medavoy
Penulis Naskah Mikko Alanne, Craig Borten, Michael Thomas
Ide Cerita José Rivera
Adaptasi Deep Town Dark, karya Héctor Tobar
Pemain Antonio Banderas, Rodrigo Santoro, Juliette Binoche, James
Brolin, Lou Diamond Phillips, Mario Casas, Juan Pablo Raba,
Kate del Castillo, Angie Del Carpio, Bob Gunton, Gabriel
Byrne
Penata Musik James Horner
Sinematografer Checco Varese

Editor Michael Tronick


Rumah Produksi Alcon Entertainment, Phoenix Pictures, 360 Films
Perusahaan Amerika Utara: Warner Bros. Pictures
Distribusi Amerika Latin: 20th Century Fox

Sinopsis film The 33:


The 33 ini merupakan sebuah film yang berasal dari kisah nyata yang
berasal dari 33 penambang di Chili. Berawal dari tahun 2010 tepatnya bulan
Agustus dimana ke-33 penambang tersebut terperangkap didalam bawah tanah
dengan kedalaman 2.300 meter selama 69 hari yang disebabkan karena runtuhnya
tempat pertambangan mereka bekerja yaitu tambang emas San Jose Kolaps. Selama
mereka terjebak meraka tidak saling membunuh dan memakan sesamanya. Mereka
bertahan hidup hanya dengan mengandalkan makanan yang hanya cukup untuk 3
hari saja. Bahkan mereka sempat berfantasi dengan mengadakan jamuan yang
sangat mewah dan disertai oleh orang-orang yang mereka cintai. Disinilah anda
dapat merasakan bahwa mereka sudah mengalami rasa putus asa.

3
Seoarang pria yang mempunyai karismatik yaitu Mario Sepulda (Antonio
Banderas) akhirnya mengambil alih posisi sebagai pimpinan, ketika ketua regu dari
33 penambang ini Don Lucho (Lou Diamond Phillips) tidak dapat mengatasi
anggota mereka. Para penambang yang terjebak tersebut mempunyai beberapa
karakteristik sendiri. Seperti ada seorang pria yang berwujud paruh baya yang
beristri dua, pria yang mempunyai gaya seperti Elvis namun tempramen, seorang
pemuda yang mempunyai masalah dengan kakaknya sendiri, seorang ayag yang
menantikan kelahiran dari istrinya, veteran yang sedang menunggu waktu pensiun,
dan penambang pemula yang terkucilkan karena ras.
Hingga akhirnya jalur arteri pun dibuat untuk membantu para korban yang
terjebak tersebut mendapatkan makanan. Hingga akhirnya kelaparan ini berubah
menjadi sebuah ancaman dan permasalahan, sebab bagaimana para 33 korban
penambang yang terjebak ini dapat keluar sebelum adanya bantuan massif yang
ukurannya dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan Gedung Empire State dan
bagian yang diatas dari tempat pertambangan tersebut mulai runtuh. Mulai dari
kejadian tersebut keadaan konsistensi tone berubah sehingga membuat konflik
berubah menjadi over complicated.

Hingga akhirnya para 33 penambang yang terjebak ini bisa selamat karena
kerja keras yang diberikan oleh para insinyur serta adanya dukungan moril yang
diberikan oleh keluarga korban yang terus mengalir tiada henti.

4
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DATA FILM ........................................................................................................... 3
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 6
A. Latar Belakang ............................................................................................. 6
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 7
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 7
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 8
A. Kajian Teori ................................................................................................. 8
a. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ................................ 8
b. Alasan Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ................... 8
c. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja ......................... 10
B. Relevansi Film The 33 Dengan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
B. Saran ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah hal penting yang tidak


boleh diabaikan. K3 penting diterapkan untuk menjamin keselamatan
karyawan di perusahaan atau industri. Dengan adanya jaminan kesehatan
dan keselamatan maka akan memunculkan rasa aman dan motivasi kuat
untuk bekerja lebih giat sehingga tujuan perusahaan dapat tecapai.
Namun, kesehatan dan kesalamatan kerja ini masih banyak dianggap
remeh dan dikesampingkan oleh banyak pihak/perusahaan karena alasan
mencari keuntungan dan mencapai tujuan perusahaan. K3 banyak
diremehkan karena kejadian kecelakaan diasumsikan jarang terjadi dan
dapat dicegah dengan perilaku manusia itu sendiri. Padahal K3 tidak hanya
sebatas perilaku manusia, akan tetapi bagaimana perencanaan, pelaksanaan
di dalam pekerjaan dapat berjalan aman dengan memastikan pemakaian alat
perlindugan diri (APD), standar peralatan yang digunakan, standar
operasional pekerjaan, tempat kerja, dll. Bahkan menurut Tarwaka (2008),
85% sebab kecelakaan kerja adalah faktor manusia. Oleh karena itu sumber
daya manusia berperan penting dalam penciptaan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) ini penting
diterapkan diberbagai bidang usaha apalagi bidang usaha yang memiliki
risiko kecelakaan kerja cukup tinggi seperti usaha tambang emas. Emas
dicari dengan segala risiko yang ada mulai dari…, runtuhnya tambang
karena kondisi tanah yang tidak stabil. Maka pada makalah ini akan
membahas review film The 33 yang mengangkat kisah nyata kecelakaan
kerja di tambang emas san jose disebabkan runtuhnya area tambang karena
kondisi tanah yang tidak stabil dan mengakibatkan 33 penambang terjebak
di kedalaman 700 meter di bawah tanah. Dari film tersebut akan dibahas
dari sisi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang belum terlalu
diperhatikan dalam film ini.

6
Film the 33 menggambarkan bahwa kesehatan dan keselamatan
kerja sangat perlu untuk diperhatikan untuk menunjang keselamatan para
penambang. Tidak hanya alat pelindung diri, namun faktor-faktor lain yaitu
risiko tempat dan ruang kerja yang di film ini dikesampingkan oleh pemilik
tambang. Maka seperti yang dituturkan oleh Sanjaya (2012:1),
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu permasalahan yang
banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup
permasalahan segi peri kemanusiaan,biaya dan manfaat ekonomi, aspek
hukum,pertanggungjawaban serta citra organisasi itu sendiri. Semua hal
tersebut memiliki posisi yang sama pentingnya. Oleh karena itu masalah K3
perlu diperhatikan baik oleh manusia itu sendiri, perusahaan, pemerintah
dan hal-hal eksternal lainnya untuk tetap menjamin keselamatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian K3 dan faktor apa saja yang menyebabkan


kecelakaan kerja?
2. Bagaimana hubungan film the 33 dengan kesehatan dan keselamatan
kerja (K3)?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penulisan sebagai berikut


1. Untuk mengetahui pengertian K3 dan faktor apa saja yang
menyebabkan kecelakaan kerja
2. Untuk mengetahui hubungan film the 33 dengan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3)

D. Manfaat Penulisan

Hasil penelitian ini diharapkan bermaanfaat bagi


 Mahasiswa dan Masyarakat
Diharapkan penulisan ini dapat bermanfaat untuk mengetahui
pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk diterapkan
di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari, dan memberi
gambaran tentang bahaya K3 yang minim diterapkan.

7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
a. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dalam sebuah industri yang terdapat tenaga kerja manusia
tentunya wajib menjaga keamanan, kesehatan dan keselamatan
kerjanya. Perlindungan tenaga kerja bertujuan untuk memberikan
rasa aman dan motivasi tinggi sehingga dapat menjalankan
pekerjaan dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut
Bangun Wilson (2012: 377) Keselamatan Kerja adalah perlindungan
atas keamanan kerja yang dialami pekerja baik fisik maupun mental
dalam lingkungan pekerjaan.
Sedangkan pengertian keselamatan dan kesehatan kerja
menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.
463/MEN/1993 adalah keselamatan dan kesehatan kerja adalah
upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang
lainnya di tempat kerja /perusahaan selalu dalam keadaan selamat
dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara
aman dan efisien.
Jadi dari pengertian kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
adalah upaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja
dan orang lain di tempay kerja agar tetap dalam keadaan selamat dan
aman baik fisik maupun mental.

b. Alasan Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Menurut Bangun Wilson (2012: 379) alasan pentingnya


keselamatan kerja terbagi menjadi tiga yaitu:
o Moral
Manusia merupakan makhluk termulia di dunia, oleh
karena itusepatutnya manusia memperoleh perlakuan
yang terhormat dalamorganisasi. Manusia memiliki hak
untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan

8
kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, serta perlakuan
yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan
nilai-nilai agama (Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan). Para
pemberi kerja melaksanakan itu untuk membantu dan
memperingan beban penderitaan atas musibah kecelakaan
kerja yangdialami para karyawan dan keluarga.
o Hukum
Undang-Undang ketenagakerjaan merupakan jaminan bagi
setiap pekerja untuk menghadapi resiko kerja yang
dihadapi yang ditimbulkan pekerjaan. Para pemberi kerja
yang lalai atas tanggung jawab dalam melindungi pekerja
yang mengakibatkan kecelakaan kerja akan mendapat
hukuman yang setimpal yang sesuai dengan Undang-
Undang Ketenagakerjaan. Yang tertera pada undang-undang
nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja untuk melindungi para pekerja pada segala
lingkungan kerja baik di darat, dalam tanah, permukaan
air,di dalam air maupun di udara, yang berada di wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
o Ekonomi
Alasan ekonomi akan dialami oleh banyak
perusahaan karena mengeluarkan biaya-biaya yang
tidak sedikit jumlahnya akibat kecelakaan kerjayang
dialami pekerja. Kebanyakan perusahaa membebankan
kerugian kecelakaan kerja yang dialami karyawan kepada
pihak asuransi. Kerugian tersebut bukan hanya berkaitan
dengan biayapengobatan dan pertanggungan lainnya,
tetapi banyak faktor lain yang menjadi perhitungan akibat
kecelakaan kerja yang diderita para pekerja.

9
c. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Menurut (Manuaba, 2004: 164) menyatakan bahwa penyebab-
penyebab kecelakaan kerja adalah:

(a) Perbuatan manusia yang tidak aman


 Melaksanakan pekerjaan tanpa wewenang atau yang
berwenang gagal mengamankan atau memperingatkan
seseorang
 Menjalankan alat-alat mesin diluar batas aman
 Menyebabkan alat-alat keselamatan kerja tidak bekerja
 Cara angkat,angkut menempatkan barang dan menyimpan
yang kurang baik /tidak aman
 Memakai sikap/posisi tubuh yang kurang baik/tidak aman
 Bekerja dengan alat/mesin bergerak atau berbahaya
 Melakukan tindakan mengacau, menyalahgunakan, melampui
batas.
(b) Kondisi fisik dan mekanis yang tidak aman.
 Alat pengaman yang kurang/ tidak bekerja
 Tidak ada pengaman
 Adanya kondisi tidak aman
 Design yang kurang baik
 Pengaturan proses kerja yag berbahaya atau mengandung
resiko seperti : badan terlalu berat, jalan yang sempit/tidak
teratur
 Penerangan,ventilasi kurang baik
 Perencanaan proses kerja kurang/tidak aman

10
B. Relevansi Film The 33 Dengan Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja (K3)
Film The 33 didaptasi dari kisah nyata 33 penambang emas san jose
di Chile pada 5 agustus 2010 lalu yang terperangkap di ruang sempit
kedalaman 700 meter di bawah tanah. Hal ini bermula karena runtuhnya
tambang karena kondisi tanah yang tidak stabil dan mudah bergerak,
sehingga dalam waktu cepat para penambang tersebut kehilangan akses
jalan keluar dan terperangkap selama 69 hari. Ke 33 penambang emas yang
terjebak dapat diselamatkan dalam peristiwa tersebut.

Film ini sangat menarik untuk dibahas dari sisi kesehatan dan
keselamatan kerjanya. Dari awal film ini dimulai konflik sudah muncul.
Masalah ini lah yang menjadi awal bencana yang mereka hadapi. Berkaitan
dengan relevansi K3, dalam film ini banyak yang bisa dibahas seperti
kecelakaan kerja, ketidaksiapan persedian P3K dan makanan yang cukup,
tidak lengkapnya Alat Pelindung Diri yang digunakan para penambang,
hingga kurang memadainya fasilitas ventilasi dan akses jalur yang hanya 1
pintu saja.

Permasalahan awal yang menarik pada film ini ketika pengawas atau
ketua regu penambang Don Lucho memberikan keterangan kepada pemilik
tambang bahwa area tambang berbahaya untuk dimasuki karena tanah tidak
stabil dengan bukti kaca yang diletakkan di area tersebut pecah. Namun hal
itu tidak dihiraukan oleh pemilik yang hanya menginginkan hasil
tambangnya saja. Padahal ketua regu tersebut ragu karena ia harus
memastikan keselamatan semua penambang. Kemudian, semua penambang
masuk melalui jalur pintu masuk dan tidak berselang lama tambang itu pun
runtuh yang membuat semua penambang panik ingin menyelamatkan diri.
Dari teori K3 kecelakaan kerja bisa terjadi, seperti yang dikemukakan oleh
Siregar (2005:1) faktor manusia sebagai unsur penyebab utama
kecelakaan kerja menurut catatan adalah 85% (ILO, pencegahan
kecelakaan kerja) dan 15% merupakan faktor kondisi yang berbahaya.
Hal ini juga bisa terjadi karena faktor manusia dan kondisi fisik yang tidak

11
aman seperti apa yang dikemukakan oleh Manuaba, (2004: 164) yaitu
melaksanakan pekerjaan tanpa wewenang atau yang berwenang gagal
mengamankan atau memperingatkan seseorang, alat pengamanan yang
kurang, dan adanya kondisi tidak aman. Hal ini terjadi saat ketua regu gagal
mengingatkan pemilik tambang bahwa area tambang emas berbahaya
karena kondisi tanah yang tidak stabil dan memaksa mereka tetap bekerja
di dalam kondisi tidak aman yang menyebabkan kecelakaan kerja yaitu
runtuhnya area tambang dan ke 33 penambang terjebak.

Selain itu alat pelindung diri (APD) juga tidak digunakan dengan
baik. dalam film ini ada beberapa penambang yang menggunakan APD
lengkap seperti memakai jaket khusus, helm, kacamata pelindung, sepatu,
dll. Namun adapula yang tidak menggunakan APD sama sekali, lalu ada
penambang yang tidak memiliki lampu senter di helm pelindung kepala.
Dalam menjaga tenaga kerja agak tetap terlindungi seharusnya pihak
perusahaan menyediakan APD dan memberikan sosialisasi terkait
penggunaan APD yang benar dan lengkap. Seperti yang di atur pada
Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 Pasal 4 ayat (3) menyebutkan
kewajiban pengurus menyediakan alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga
kerja untuk menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
Selain itu diatur pula pada UU No. 1 tahun 1970 Pasal 9 ayat (1) butir c
bahwa “Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap
tenaga kerja baru tentang APD”. Pasal 12 butir b “Dengan peraturan
perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai
APD”, dan Pasal 14 butir c “Pengurus diwajibkan menyediakan APD
secara cuma-cuma”. Namun pada kenyataan dalam film tersebut salah satu
penambang bernama Mamani yang merupakan penambang baru, ia tidak
mendapatkan APD yang lengkap. Alat pelindung diri (APD) tidak
sembarangan, melainkan sudah diatur seperti dalam Permenakertrans No.
Per. 08/Men/2010 pasal 3 ayat (1) bahwa APD meliputi pelindung kepala,
pelindung mata dan muka, pelindung telinga, pelindung pernapasan beserta
perlengkapannya, pelindung tangan, dan/atau pelindung kaki.

12
Masih terdapat beberapa hal yang menarik untuk diulas seperti
persediaan P3K yang tidak memadai, persediaan makanan yang terbatas
hanya cukup untuk 3 hari saja, serta penerangan yang minim menimbulkan
pemikiran bahwa K3 di tambang san jose pada waktu itu kurang
diperhatikan. Padahal itu sangat penting untuk dilaksanakan sehingga
apabila terjadi kecelakaan kerja, para penambang lebih siap dan dapat
menyelamatkan diri. Dalam film ini tambang San Jose tidak menyedikan
P3K dan fasilitas medis yang memadai. Padahal sebaiknya setiap
perusahaan memiliki petugas medis dan P3K yang lengkap. Seperti yang
disebutkan pada permenakertrans nomor: PER.15/MEN/VIII/2008 pasal 1
ayat (2) Petugas P3K di tempat kerja adalah pekerja/buruh yang ditunjuk
oleh pengurus/pengusaha dan diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan
P3K di tempat kerja. Selain itu pada pasal 1 ayat (3) yaitu Fasilitas P3K di
tempat kerja adalah semua peralatan, perlengkapan, dan bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan P3K di tempat kerja.

Dari semua hal di atas, bidang pertambangan memang memiliki


risiko yang besar. Banyak aktivitas yang dilakukan di kondisi ekstrim
sehingga menimbulkan potensi kecelakaan kerja. Kemudian salah satu
acuan utama dalam praktek penambangan yang baik dan benar termasuk di
dalamnya pelaksanaan budaya keselamatan dan kesehatan kerja adalah
Kepmentamben No. 555K/MPE/1995 tentang Pedoman Kesehatan
Keselamatan Kerja di Wilayah Pertambangan. Namun tambang emas di
bawah tanah memiliki resiko keselamatan karakteristik dibandingkan
dengan tambang terbuka dikarenakan keterbatasan kondisi yang disesaikan
dengan aktivitas bawah tanahnya. Tingkat resiko yang tinggi ini maka
keselamatan kerja haruslah menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan
kegiatan tambang.

13
Area tambang emas di bawah tanah seperti pada kondisi The 33 ini
memiliki beberapa keterbatasan yaitu
a. Ruang kerja yang terbatas
Pada tambang bawah tanah ini pekerja tambang harus menyesuaikan
dengan keadaan tanah yang kapan saja bisa bergerak. Ruang gerak
pekerja pun terbatas. Maka hal ini banyak menimbulkan permasalahan
apabila pekerja tambang tidak berhati-hati maka kecelakaan bisa terjadi
seperti bahaya tertabrak kendaraan bergerak (LHD, Wheel Loader,
Mine Truck, Jumbro Drill dan lain sebagainya) dapat saja terjadi akibat
keterbatasan ruang gerak.
b. Cahaya yang terbatas
Pada kondisi tambang di bawah tanah dapat dipastikan bahwa cahaya
yang ada di dalam sangatlah minim. Cahaya bantuan hanya didapat dari
penerangan dengan lampu atau melalui Mine Spot Lamp (MSL).
Namun, pekerja tetap harus berhati-hati dengan penerangan yang minim
harus tetap berkonsentrasi karena di tambang banyak terdapat alat-alat
berat.
c. Kondisi batuan yang rawan
Tambang bawah tanah rawan terjadi runtuhan bebatuan baik kecil
maupun besar. Batuan yang rawan ini harus di perhatikan dengan baik
agar tidak melukai pekerja tambang
d. Gas berbahaya
Dengan ruang yang terbatas, di bawah tanah banyak terdapat gas-gas
yang bisa membahayakan tubuh Metan adalah gas berbahaya yang
ditemui di tambang batubara bawah tanah. Sedangkan utuk tambang
bijih bawah tanah, gas yang paling berbahaya adalah
carbonmonodioxide (CO). Para pekerja tambang bawah tanah rawan
terpapar dengan gas beracun. Akibat sirkulasi udara terowongan yang
terbatas, gas-gas beracun tidak bisa langsung terlepas ke atmosfer.
Beberapa gas beracun ini antara lain CO, CO2, H2S, NOx, dan SO2.
Gas ini dapat terjadi akibat proses peledakan, emisi kendaraan dan alat
berat maupun gas yang terlepas alami oleh kondisi batuan. Pada banyak

14
kondisi, sulit membuat kadar masing-masing gas itu menjadi benar-
benar nol. Oleh karena itu ditetapkanlah ambang batas. Tidak ada
satupun pun gas yang boleh melebihi ambang batas ini. Jika terdapat
dalam kadar tinggi, gas-gas ini dapat menyebabkan kematian. Ventilasi
yang baik dapat mengurangi potensi keracunan gas berbahaya, namun
apabila ventilasi tidak bekerja dengan baik maka gas berbahaya dapat
mengancam nyawa pekerja tambang.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melihat pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah upaya untuk memberikan
perlindungan kepada tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja agar tetap
dalam keadaan selamat dan aman baik fisik maupun mental. Kemudian
Bangun Wilson (2012: 379) alasan pentingnya keselamatan kerja terbagi
menjadi tiga yaitu moral, hukum, dan ekonomi.
Film The 33 didaptasi dari kisah nyata 33 penambang emas san jose
di Chile pada 5 agustus 2010 lalu yang terperangkap di ruang sempit
kedalaman 700 meter di bawah tanah. Hal ini bermula karena runtuhnya
tambang karena kondisi tanah yang tidak stabil dan mudah bergerak,
sehingga dalam waktu cepat para penambang tersebut kehilangan akses
jalan keluar dan terperangkap selama 69 hari.
Menurut Siregar (2005:1) faktor manusia sebagai unsur penyebab
utama kecelakaan kerja menurut catatan adalah 85% (ILO, pencegahan
kecelakaan kerja) dan 15% merupakan faktor kondisi yang berbahaya.
Jadi, pada dasarnya setiap tempat kerja mempunyai risiko masing-
masing. Hal ini tentu perlu diperhatikan dari sisi K3 nya, dan semua pihak
harus bekerja sama baik dari tenaga kerja, perusahaan, swasta/pemerintah
agar smua dapat terhindar dari kecelakaan kerja

B. Saran
Setelah melihat pemaparan di atas ada beberapa saran yaitu
a. Bagi Perusahaan
- Hendaknya memperhatikan segala peralatan dan risiko-risiko baik
internal maupun eksternal agar pekerja dapat merasa aman dan
selamat
- Memberikan sosialisasi dan memberikan APD yang memadai dan
lengkap kepada para pekerja
b. Bagi Pembaca
Hendaknya dapat memperhatikan keselamatan diri sendiri dan
memperhatikan hal-hal bahaya di sekitarnya

16
DAFTAR PUSTAKA
https://sinopsisfilmbioskopterbaru.com/sinopsis-lengkap-film-33-2015-kisa/
e-journal UAJY. diakses di web http://e-journal.uajy.ac.id/3052/3/2TS11587.pdf
pada 9 mei 2019

Pratiwi, dian. “tambang bawah tanah”. 2014. diakses di web


http://putriminrinputridianpratiwi.blogspot.com/2014/03/tambang-bawah-
tanah.html pada 10 mei 2019

reposity uin-suska. di akses diweb


http://repository.uin-suska.ac.id/4270/3/BAB%20II%282%29.pdf pada 9 mei
2019

repositiy widyatama. diakses di web


https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/8843/B
ab%202.pdf?sequence=10 pada 9 mei 2019

17

Anda mungkin juga menyukai