Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat ALLAH SWT, laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Pelatihan Jabatan Fungsional Bidan Angkatan IV dapat terselesaikan pada waktunya.
Laporan ini merupakan penerapan pelaksanaan asuhan kebidanan oleh Peserta Pelatihan jabatan
Fungsional Bidan angkatan IV di RSUD Indramayu. Laporan pelatihan ini disusun berkat kerjasama antar
anggota pelatihan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penyusunan laporan PKL pelatihan Jabatan Fungsional Bidan Angkatan IV ini.
Kami menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran dan masukan
dari semua pihak untuk penyempurnaannya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pembinaan karir dan pengembangan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil dalam
menjalankan tugasnya khususnya di bidang kesehatan, saat ini telah ditetapkan 27 jenis jabatan
fungsional kesehatan. Salah satunya adalah jabatan fungsional Bidan yang ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 01/PER/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan
Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya.
Bidan adalah pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kebidanan pada sarana pelayanan kesehatan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi seorang bidan adalah melalui penerapan asuhan
kebidanan sesuai standar pelayanan kebidanan. Hal tersebut tidak dilaksanakan dalam waktu sesaat tapi
harus dilakukan dalam setiap asuhan kebidanan. Sehingga semua bidan terbiasa menerapkan asuhan
kebidanan sesuai dengan standar.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan PKL peserta pelatihan mampu menerapkan asuhan kebidanan sesuai
dengan Standar Pelayanan Kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Peserta pelatihan dapat:
- Melakukan pengkajian sesuai standar
- Menentukan diagnose kebidanan sesuai standar
- Menentukan penatalaksanaan sesuai standar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kriteria pengkajian:
- Data tepat, akurat dan lengkap
- Terdiri dari data Subjektif (hasil anamnesa; biodata, keluhan utama, riwayat obstetric,
riwayat kesehatan dan latar belakang social budaya)
- Data objektif (hasil pemeriksaan fisik,psikologis dan pemeriksaan penunjang).
3. Perencanaan
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnose dan masalah yang
ditegakkan.
4. Implementasi
Bidan melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif, aman dan efisien
berdasarkan evidence based kepada klien atau pasien dalam bentuk upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative yang dilaksanakn secaramandiri, kolaborasi dan rujukan
Kriteria implementasi:
- Memperhatikan keunikan klien sebagai mahluk biopsikososial spiritual cultural
- Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien dan atau keluarganya
(informed consent)
- Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
- Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan
- Menjaga privasi pasien/klein
- Melaksanakan prinsip PI
- Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
- Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada
- Melakukan tindakan sesuai standar
- Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
5. Evaluasi
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk melihat
effektivitas dari asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan perubahan perkembangan
kondisi klien.
Kriteria evaluasi:
- Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien
- Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan kepada klien dan keluarga
- Evaluasi dilakukan sesuai standar
- Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.
BAB III
Klien Suami
Nama Ny. A Tn. A
Umur 18 th 23 th
Pendidikan SD SD
Pekerjaan IRT Dagang
Agama Islam Islam
Gol.darah O
Alamat Ds. Tambi Indramayu
Medrec 1609xx
Tgl 24 desember 2013 jam 07.00 WIB Pasien datang atas rujukan Bd desa dengan keluhan mules-
mules disertai keluaran lendir darah, tekanan darah tinggi 180/120 mmHg, udem pada wajah,
ekstremitas atas dan bawah. Pasien hamil pertama pernah dirawat di RSU Indramayu selama 1
minggu pada pertengahan bulan November karena PEB. Sebelum hamil pasien tidak punya
riw.hipertensi. ANC tertaur di BD. Desa pasien dapat imunisasi TT lengkap pada bulan ke 5 dan 6
kehamilan, tablet Fe sudah diberikan. Ketika dating ke ruang VK his adekuat DJJ 152 x/mnt
pembukaan 5-6 cm ketuban masih utuh. Sudah dapat penatalaksanaan PEB tp pasien tidak dipasang
DC. Sudah diperiksakan labrutin, kimia darah dan urin rutin tapi hasil belum ada. Sudah
dikonsultasikan via sms ke dr. H.Siswono, SpOG namun belum ada jawaban. Jam 08.20 ketuban
pecah spontan his adekuat DJJ 132 di VT pembukaan lengkap penurunan kepala hodge 3.
Pendamping persalinan suaminya. Pasien terpasang infuse drip oxy 5 IU 30 tpm (akselerasi
berdasarkan protap).
B. HASIL PENGAMATAN
Dari observasi penerapan asuhan kebidanan sesuai standar pada ibu bersalin yang dilakukan oleh
kelompok 1 RSU didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Meninjau ANC tidak dilakukan. Karena klien sudah dalam kondisi kala II
2. Leopold tidak dilakukan. Karena sudah dilakukan oleh petugas RSU.
3. Tidak meninjau perkembangan ibu dan janin pada kala I karena klien sudah dalam kondisi kala II.
4. Tidak menggunakan partograf dalam meninjau kemajuan persalinan karena klien sudah dalam
kondisi kala II.
5. APD dipakai namun tidak lengkap (masker, boot, kaca mata)
6. IMD tidak dilakukan karena nayi tidak menangis kuat, tonus otot kurang kuat.
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan observasi dengan menggunakan Daftar Tilik Penerapan Standar Asuhan Kebidanan
didapatkan hasil, asuhan kebidanan yang dilakukan 94 persen dan asuhan kebidanan yang tidak
dilakukan hanya 6%.
Berdasarkan observasi dengan menggunakan Daftar Tilik Kajian Mandiri Contoh Penerapan Standar
Asuhan Kebidanan Pada Klien Ibu Bersalin (INC) didapatkan hasil asuhan kebidanan yang dilakukan
97,3 persen dan asuhan kebidanan yang tidak dilakukan hanya 2,8 persen.
BAB IV
A. KESIMPULAN
DA
B. SARAN