Anda di halaman 1dari 113

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI

HUBUNGAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN


PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER
DI RSUDSAMPANG TAHUN 2015

Oleh
Ucca Fajrin Wicitra Putri
011211233022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI

HUBUNGAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN


PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER
DI RSUDSAMPANG TAHUN 2015

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan Dalam


Program Studi Pendidikan Bidan Pada Fakultas Kedokteran UNAIR

Oleh
Ucca Fajrin Wicitra Putri
011211233022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

36
SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENETAPAN PANITIA PENGUJI SIDANG

Skripsi dengan judul Hubungan Anemia Dalam Kehamilan Dengan Kejadian

Perdarahan Postpartum Primer Di RSUDSampang Tahun 2015

Telah diuji pada tanggal : 8 Agustus 2016

Panitia penguji Skripsi :

Ketua : Dr. Budi Utomo, dr., M.Kes


NIP. 19650522 199702 1 001

Anggota Penguji : 1.Netti Herlina, S.Pd,M.Kes


NIP.1951110121976032001
2. Baksono Winardi, dr., Sp. OG (K)
NIP. 19540903 198111 1 001

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

MOTTO

“Tentang bagaimana bertanggung jawab atas sebuah pilihan danmenjalani hidup


yang sudah digariskan.”

Ihtiar, Tawakkal, Ikhlas, Sabar dan Syukur.


-uccafajrin-

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji da n s yukur saya panjatkan ke hadirat A llah SWT, be rkat r ahmat da n

bimbinganNya saya dapat m enyelesaikan s kripsi de ngan j udul “ Hubungan

Anemia d alam K ehamilan d engan K ejadian P erdarahan P ostpartum P rimer D i

RSUDSampang Tahun 2015 ”. S kripsiini merupakan s alah s atu s yarat unt uk

memperoleh gelar s arjana ke bidanan ( S.Keb) pa da P rogram S tudi P endidikan

Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Bersama i ni p erkenankanlah s aya engucapkan t erimaksih yang s ebesar-

besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Prof. Dr. dr. Soetojo, Sp.U selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga S urabaya yang t elah memberikan k esempatan dan f asilitas

kepada saya untuk m engikuti da n m enyelesaikan pe ndidikan pr ogram

studi pendidikan bidan.

2. Baksono W inardi, d r., SP.OG ( K), s elaku pe mbimbing da n koordinator

Program S tudi P endidikan B idan F akultas Kedokteran U niversitas

Airlangga S urabaya yang t elah m emberikan k esempatan, m asukan yang

membangun, da n dorongan ke pada saya untuk m enyelesaikan pr ogram

pendidikan bidan.

3. Netti H erlina, S .Pd,M., s elaku pe mbimbing yang t elah m emberikan

dukungan, kritikan serta masukan yang membangun.

4. Dr. Budi U tomo, dr ., M.Kes selaku penguji da n dosen m etodologi

penelitian yang telah membimbing khususnya dalam mengolah data.

5. Titin H amidah, dr ., s elaku di rektur R SUD S ampang yang t elah

mengijinkan saya melakukan penelitian di RSUD Sampang.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

6. Staf RSUDSampangyang telah membantusaya mengambil data.

7. Bapak Djuwardi dan I bu Musyawaratun yang t ak put us do anya agar

putrinya s elalu di beri ke mudahan dalam m engerjakan s egala u rusan,Mas

Pradhana, A rdhianta, m bak Upik dan m as R iko Sebastian A, t erimakasih

banyak atas dukungan, motivasi serta doa sepenuh hati.

8. Teman s elalu m enyemangati : Lilis, S ankra, Afifa, Ria, Arum, Lutfi,

Yovita,Ervi, S aa, B adai, serta teman s eperjuangan pendidikan bi dan

Reguler 2012 dan Alih Jenis 2014.

9. Pihak yang t idak dapat disebutkan s atu-persatu, terimakasih at as doa d an

dukungannya.

Semoga A llah S WT m embalas b udi b aik s emua p ihak yang t elah

memberikan kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Saya sadari ba hwa s kripsi i ni j auh da ri s empurna t api saya berharap b ermanfaat

bagi pembaca.

Surabaya, Agustus 2016


Penulis

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

RINGKASAN
Kasus pe rdarahan pr imer di K abupaten Sampang pada t ahun 2013 -2015
tetap t inggi yakni 306 kasus ( 2013), 305 k asus ( 2014), da n 307 ka sus ( 2015).
Menurut da ta D inkes Sampang tahun 2014, pe rdarahan c ukup be rperan s ebagai
penyebab ke matian i bu ( 31,58%). Case Fatality Rate (CFR) te rtinggi a kibat
perdarahan pos tpartum pada tahun 2014 yakni 1,97% ( 6 pr ang meninggal).
Kematian i bu a kibat pe rdarahan pos tpartum da pat di cegah me lalui d eteksi d ini
faktor resiko. Salah s atunya adalah a nemia (Manuaba,2005) A ngka an emia p ada
kehamilan di Indonesia cukup t inggi s ekitar 67 % da ri s emua i bu ha mil de ngan
variasi t ergantung p ada d aerah m asing-masing.(Depkes, 2012) .Menurut D inas
Kesehatan Kabupaten Sampang, kasus anemia di Kabupaten Sampang mengalami
trend yang meningkat dari tahun 2013 hingga 2015 yakni 555 kasus (tahun 2013),
682 kasus (tahun 2014), dan mencapai 998 kasus (tahun 2015).
Masalah penelitian ini adalah tingginya perdarahan postpartum di kabupaten
Sampang da n t rend a nemia yang s emakin ba nyak s etiap t ahunnya s ehingga
dalam pe nelitian i ni be rtujuan unt uk m engetahui hubung an a ntara a nemia pa da
kehamilan dengan kejadian perdarahan postpartum primer di RSUDSampang.
Metode yang d igunakan ad alah analitik dengan p endekatan case control.
Data v ariabel t erikat d an v ariabel b ebas yang d ibutuhkan diambil d ari data
sekunder y akni Buku R egister d an R ekam M edik P asien. Populasi da lam
penelitian i ni a dalah 94 7 i bu be rsalin s elama t ahun 2015. Jumlah s ampel ka sus
dan s ampel kont rol di buat de ngan pe rbandingan 1: 1 de ngan m engikuti j umlah
sampel k asus yang m emenuhi kr iteria i nklusi dan e ksklusi yakni t erdapat 68
sampel kasus dan 68 s ampel kontrol. Analisis data bivariat menggunakan uji Chi
Squaredibantu dengan SPSS 16 for Windows.
Hasil p enelitian d itemukan p=0,000 < 0,05 m akaho di tolak, artinya a da
hubungan a nemia d alam ke hamilan de ngan k ejadian pe rdarahan pos tpartum
primer d i R SUD S ampang. Coefficient contingency yaitu 0,593 yang berarti
kekuatan hubungannya sedang. Kemudian hasil Odds Ratio (OR) diperoleh hasil
OR= 43,5 [ C I 95% 1 6,05-117,93] yang be rarti r entang 16,05 -117,93 t idak
melewati n ilai 1 , ma ka ib u b ersalin d engan anemia d alam k ehamilannya
berpeluang pe rdarahan p ostpartum pr imer 43,5 l ebih be sar da ripada i bu b ersalin
tanpa anemia dalam kehamilannya.

Kesimpulan pe nelitian i ni, a da hubun gan a ntara a nemia da lam ke hamilan


dengan kejadian perdarahan pospartum primer di RSUDSampang tahun 2015.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT
Relationship between anemia in pregnancy with the incidence of primary
postpartum haemorrhage
Ucca Fajrin Wicitra Putri

Background :Cases of pr imary h emorrhage i n S ampang i n 2013 un til 2015


remain high and has no significant change and quite a role as a cause of maternal
mortality ( 31.58%). C ase F atality R ate du e t o pos tpartum he morrhage i n 2014
which amounted to 1.97% (6 deaths). Cases of anemia in Sampang experiencing
an i ncreasing t rend from 2013 t o 2015 a nd a nemia t rend h as b ecome more an d
more every year.
Aim : this study aims to determine the relationship between anemia in pregnancy
with the incidence of primary postpartum hemorrhage in RSUDSampang.
Method: T he m ethod us ed i s a c ase-control a nalytic approach. Data were t aken
from Registry and Patient Medical Record. The population in this study were 947
women giving birth during 2015. The number of case sample and control samples
were made with a ratio of 1: 1 by following the number of sample cases that met
the i nclusion a nd e xclusion c riteria. Bivariate da ta a nalysis w as us ing C hi
SquareResult : The result p=0.000 <0,05 then Ho is rejected, it means that there is
a r elationship of a nemia i n pr egnancy w ith t he i ncidence of pr imary pos tpartum
hemorrhage i n. C ontingency coefficient i s 0.593, w hich m eans t he pow er
connection medium. Then the results of Odds Ratio (OR) result in 43.5 [ 95% CI
16.05 - 117.93] w hich means t he m other giving bi rth w ith a nemia i n pr egnancy
chance of pr imary pos tpartum he morrhage 43.5 is g reater th an w ithout a nemia.
Conclusion : t here i s a r elationship be tween a nemia i n pr egnancy w ith t he
incidence of primary postpartum hemorrhage.
Conclusion :there i s a r elationship be tween a nemia i n pr egnancy with t he
incidence of primary postpartum haemorrhage.

Keywords : Anemia, Primary Postpartum Haemorrhage, Case-control

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM i
PRASYARAT GELAR ii
SURAT PERNYATAAN iii
LEMBAR PERSETUJUAN iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI v
LEMBAR PENGESAHAN vi
UCAPAN TERIMAKASIH viii
RINGKASAN x
ABSTRACT xi
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR GAMBAR xvii
DAFTAR LAMPIRAN xviii
DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN ISTILAH xix

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.3.1 Tujuan umum 4
1.3.2 Tujuan khusus 5
1.4 Manfaat Penelitian 5
1.4.1 Manfaat teoritis 5
1.4.2 Manfaat praktis 5
1.5 Keaslian Penelitian 5
1.6 Risiko Penelitian 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Dasar Anemia dalam Kehamilan 7
2.1.1 Definisi anemia dalam kehamilan 7
2.1.2 Jenis anemia dalam kehamilan 9
2.1.3 Penyebab anemia dalam kehamilan 12
2.1.4 Gejala anemia pada kehamilan 15
2.1.5 Derajat anemia pada kehamilan 16
2.1.6 Pengaruh anemia pada kehamilan 17
2.1.7 Pencegahan dan penanganan anemia pada
ibu hamil 18
2.2 Perdarahan Post Partum 20
2.2.1 Definisi perdarahan postpartum 20
2.2.2 Jenis perdarahan post partum 20
2.2.3 Penyebab perdarahan post partum 21
2.2.4 Patofisiologi perdarahan post partum 22
2.2.5 Diagnosis 28
2.2.6 Pencegahan dan penanganan perdarahan
postpartum 30

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.3 Hubungan Anemia dalam Kehamilan dengan Kejadian


Perdarahan Post partum 34

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS


3.1 Kerangka Konseptual 36
3.2 Hipotesis 40

BAB 4 METODE PENELITIAN


4.1. Jenis Penelitian 41
4.2. Rancangan Penelitian 41
4.3. Populasi dan Sampel 42
4.3.1 Populasi 42
4.3.2 Sampel 43
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 44
4.4.1 Lokasi penelitian 44
4.4.2 Waktu penelitian 44
4.5 Variabel Penelitian, Defenisi Operasional, dan
Cara Pengukuran Variabel 44
4.5.1 Variabel penelitian 44
4.5.2 Definisi operasional 45
4.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data 46
4.7 Pengolahan dan Analisis Data 47
4.7.1 Pengolahan data 47
4.7.2 Analisis univariat 48
4.7.3 Analisis bivariat 49
4.8 Kerangka Operasional 50
4.9 Ethical Clearance 51
4.9.1 Anonimity (tanpa nama) 51
4.9.2 Confidentiality (kerahasiaan) 52

BAB 5 HASIL PENELITIAN


5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 53
5.2 Hasil Penelitian 53
5.2.1 Karakteristik sampel 53
5.2.2 Analisis bivariat 56

BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Perdarahan Postpartum Primer 58
6.2 Anemia dalam Kehamilan 61
6.3 Hubungan Anemia dalam Kehamilan dengan Kejadian
Perdarahan Postpartu Primer 63
6.4 Keterbatasan Penelitian 65

BAB 7 PENUTUP
7.1 Kesimpulan 66
7.2 Saran 66
7.2.1 Saran bagi masyarakat 66
7.2.2 Saran bagi tenaga kesehatan 67

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

7.2.3 Saran bagi peneliti selanjutnya 67

DAFTAR PUSTAKA 68
LAMPIRAN 71

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jumlah cairan infus pengganti berdasarkan perkiraan


volume kehilangan darah 32
Tabel 2.2 Penyebab perdarahan postpartum 33
Tabel 4.1 Defenisi operasional hubungan anemia dalam kehamilan
dengan perdarahan postpartum primer di RSUD Sampang 45
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi sampel 49
Tabel 4.3 Kontigensi 2 x 4 pengaruh anemia dalam kehamilan
terhadapkejadian perdarahan postpartum 50
Tabel 5.1 Distribusi frekuensipenyebab perdarahan postpartum
primer di RSUD Sampang tahun 2015 53
Tabel5.2 Distribusi frekuensiusia ibu bersalin di RSUD Sampang
tahun 2015 54
Tabel5.3 Distribusi frekuensiparitas ibu bersalin di RSUD Sampang
tahun 2015 54
Tabel5.4 Distribusi frekuensipendidikan ibu bersalin di RSUD
Sampang tahun 2015 55
Tabel5.5 Distribusi frekuensikejadian anemia dalam kehamilan ibu
bersalin di RSUD Sampang tahun 2015 56
Tabel 5.6 Tabulasi silang anemia dalam kehamilan
dengan kejadian perdarahan postpartum primer di RSUD
Sampang tahun 2015 56

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Cara membuat diagnosis perdarahan postpartum
menurut penyebabnya 30
Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian hubungan anemia dalam
kehamilan dengan perdarahan postpartum primer. 39
Gambar 4.1 Desain penelitian hubungan anemia dalam kehamilan
dengan perdarahan postpartum primer di RSUD
Sampang 42
Gambar 4.2 Variabel penelitian hubungan anemia dalam kehamilan
dengan perdarahan postpartum primer 45
Gambar 4.3 Kerangka operasional penelitian hubungan anemia
dengan perdarahan postpartum primer di RSUD
Sampang 51

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga Tahun Ajaran 2015-2016 71
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian 73
Lampiran 3 Surat Rekomendasi Ijin Penelitian Bakesbangpol
Kabupaten Sampang 74
Lampiran 4 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian di RSUD
Sampang 75
Lampiran 5 Surat Permohonan Kelayakan Etik 76
Lampiran 6 Surat Keterangan Kelaikan Etik 77
Lampiran 7 Lembar Penjelasan Penelitian (Information for Consent) 78
Lampiran 8 Lembar Persetujuan (Informed Consent) 79
Lampiran 9 Lembar Pengumpul Data 80
Lampiran 10 Tabulasi Penelitian 82
Lampiran 11 Analisa Data Menggunakan SPSS 16 86
Lampiran 12 Lembar Konsultasi 92

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

AKI = Angka Kematian Ibu


APTT = Activated partial thromboplastin time
BBLR = berat badan lahir rendah
BT = Bleeding Time
CFR = Case Fatality Rate
CT = Clotting Time
HB = Hemoglobin
HPP = hemmorrhagic postpartum
IMT = Indeks Masa Tubuh
IPKM = Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
p = level of significance (x2 hitung)
PRC = packed red cells
PT = Prothrombin time
RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah
SBR = Segmen bawah Rahim
WB = whole blood
WHO = Word Health Organzsation
α = nilai tingkat kesalahan

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Sampang menduduki peringkat ke-426 dari 440 kabupaten/kota di

Indonesia d alam p emeringkatan Indeks P embangunan K esehatan M asyarakat

(IPKM) pa da t ahun 20 10. D alam l ingkup P rovinsi J awa T imur, K abupaten

Sampang m enduduki p eringkat ke -38 d ari 38 ka bupaten/kota. ( Kementrian

Kesehatan RI., 2010)

Pelayanan ke sehatan m aternal m erupakan s alah s atu uns ur pe nentu s tatus

kesehatan. D alam l iteratur d emografi, A ngka K ematian Ibu ( AKI) m erupakan

indikator yang m enunjukkan ba nyaknya k ematian pe rempuan pa da s aat hamil

atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat

persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan

karena s ebab-sebab l ain, pe r 100.000 ke lahiran hi dup ( BKKBN, 2011) . H asil

SDKI m enyebutkan, s epanjang pe riode 2007 -2012 ka sus ke matian i bu m elonjak

cukup t ajam. D iketahui, pa da 2012, A KI m encapai 359 pe r 100 r ibu pe nduduk

atau m eningkat sekitar 57% bila dibandingkan dengan kondisi pa da 2007, yang

hanya s ebesar 228 pe r 100 r ibu pe nduduk. ( SDKI, 2012 ). R endahnya s tatus

kesehatan di K abupaten S ampang a kibat pe mbangunan k esehatan yang kur ang

memuaskan tersebut dapat dilihat pada trend jumlah kematian ibu yang meningkat

dari tahun 2009 (18 kematian) sampai pada tahun 2011 ( 24 kematian), meskipun

pada tahun 2012 angka kematian i bu t urun ( 10 kematian). P ada t ahun 2 013 da n

2014 ke matian i bu ke mbali m eningkat m asing-masing 19 ke matian da n ke mbali

turun pada tahun 2015 (14 kematian).

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Angka K ematian Ibu d i Indonesia t erjadi ka rena pe rdarahan, hi pertensi,

infeksi, kom plikasi a bortus, pe rsalinan l ama d an l ain-lain. P enyebab terbesar

kematian Ibu s elama t ahun 2010 -2012 m asih t etap s ama yaitu pe ndarahan

(30,3%) ( Kementrian K esehatan R I, 2014) . M enurut da ta D inas K esehatan

kabupaten p ada t ahun 2014, pe rdarahan cukup b erperan m enjadi p enyebab

kematian Ibu di K abupaten S ampang ( 31,58%). K asus pe rdarahan pr imer di

Kabupaten S ampang pada t ahun 2013 hi ngga 20 15 t etap t inggi yakni 30 6 ka sus

(tahun 2013), 305 kasus (tahun 2014), dan 307 k asus (tahun 2015). Case Fatality

Rate (CFR) tertinggi akibat perdarahan postpartum terjadi pada tahun 2014 yakni

1,97% ( 6 or ang m eninggal). D ata l aporan t ahunan R umah S akit U mum D aerah

(RSUD) K abupaten S ampang m enyebutkan p ada t ahun 2015 t erdapat 663

persalinan de ngan kom plikasi da ri 947 persalinan, da n t erdapat 120 ka sus

perdarahan postpartum pada tahun yang sama.

Penyebab terjadinya perdarahan postpartum diantaranya adalah atonia uteri,

laserasi j alan l ahir, he matoma, s isa pl asenta, ruptura ut eri, i nversio ut eri, s ub

involusi di daerah insersi plasenta, dan luka bekas seksio sesarea. (Wiknjosastro,

2005; M ochtar, 2011; W alyani, 2015) . P enyebab ut ama pe rdarahann pos tpartum

primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta dan robekan jalan lahir.

Penyebab ut ama pe rdarahan pos tpartum s ekunder adalah robekan j alan l ahir dan

sisa plasenta (Manuaba, 2001).

Menurut de partemen k esehatan R I, ke matian i bu a kibat pe rdarahan

postpartum dapat dicegah melalui deteksi dini adanya faktor resiko. Faktor risiko

yang mempengaruhi kejadian perdarahan pascapersalinan pada kehamilan, antara

lain pl acenta pr evia, a tonia ut eri, i nfeksi pe nyakit, g izi bur uk, e klamsia, pa ritas

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ibu hamil, anemia kehamilan, jarak persalinan, usia kehamilan, umur ibu, riwayat

pemeriksaan kehamilan (ANC), dan riwayat persalinan terdahulu.(Manuaba,2001)

Kadar he moglobin yang kur ang m enjadi f aktor t idak l angsung t erjadinya

perdarahan pos tpartum. Ibu ha mil de ngan a nemia ke adaan Hb da lam da rah

kurang, s ehingga oks igen yang di ikat da lam da rah da n di kirim ke s eluruh t ubuh

juga kur ang. A nemia da lam ke hamilan i alah kondi si i bu de ngan ka dar

hemoglobin di b awah 11 gr% pada t rimester 1 d an 3 a tau kadar <10,5gr% pa da

trimester 2. N ilai ba tas tersebut da n pe rbedaannya de ngan kondi si w anita t idak

hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2 (Wiknjosastro, 2005).

Kerja j antung akan di pacu l ebih cepat unt uk m emenuhi kebutuhan O2 ke s emua

organ t ubuh a pabila t erjadi a nemia, a kibatnya penderita s ering b erdebar da n

jantung cepat lelah (Sin sin, 2008). Tindakan operatif dalam persalinan dilakukan

apabila i bu cep at l elah d alam p ersalinan, s ehingga d apat m enyebabkan r obekan

jalan lahir, ruptur uteri, dan inversio uteri yang merupakan penyebab perdarahan.

Kekurangan s uplai oks igen da pat m enyebabkan pe rsalinan yang l ama a kibat

kelelahan otot r ahim di dalam be rkontraksi ( inersia ut eri) da n pe rdarahan pa sca

melahirkan ka rena a tonia ut eri yakni t idak a danya kont raksi ot ot r ahim.

(Wiknjosastro, 2005; Saifuddin, 2006 ).

Angka kejadian anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi sekitar

67% dari semua ibu hamil dengan variasi tergantung pada daerah masing-masing.

Sekitar 1 0-15% t ergolong a nemia be rat yang s udah t entu a kan m empengaruhi

tumbuh kembang janin dalam rahim (Depkes, 2012).

Tingginya anemia yang me nimpa ib u h amil me mberikan d ampak negative

terhahap j anin yang di kandung da ri i bu da lam ke hamilan, pe rsalinan maupun

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

nifas yang di antaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah (BBLR),

partus prematur, abortus, pendarahan post p artum, partus lama dan syok. Hal ini

tersebut berkaitan de ngan ba nyak f aktor a ntara l ain; s tatus g izi, um ur, da n

pekerjaan (Sarwono Prawirohardjo, 2011).

Menurut D inas K esehatan K abupaten S ampang, kasus a nemia di K abupaten

Sampang m engalami t rend yang m eningkat yakni 555 ka sus ( tahun 201 3), 682

kasus (tahun 2014), dan mencapai 998 kasus (tahun 2015).

Tingginya angka ke matian i bu a kibat pe rdarahan pos tpartum di ka bupaten

Sampang d an an gka a nemia p ada k ehamilan yang t erus b ertambah s etiap

tahunnya m enjadikan pe nulis i ngin l ebih m engetahui a pakah t erdapat hu bungan

antara anemia pada kehamilan dengan kejadian perdarahan postpartum.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ad a h ubungan an tara an emia p ada k ehamilan d engan k ejadian

perdarahan postpartum primer di RSUD Sampang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara anemia pada kehamilan dengan kejadian

perdarahan postpartum primer di RSUD Sampang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Mengidentifikasi ke jadian pe rdarahan pos tpartum pr imer di R SUD

Sampang tahun 2015.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2) Mengidentifikasi Anemia dalam kehamilan di RSUD Sampang Tahun

2015

3) Menganalisis hubunga n a nemia pa da ke hamilan de ngan k ejadian

perdarahan postpartum primer di RSUD Sampang Tahun 2015.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil pe nelitian i ni da pat m emberikan pe mbanding da n acuan b agi

penelitian s elanjutnya b erkaitan dengan a nemia pa da i bu ha mil de ngan

kejadian perdarahan postpartum primer.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang hubungan anemia pada

ibu hamil dengan kejadian perdarahan postpartum primer dan pentingnya

penanganan anemia pada ibu hamil untuk meminimalkan resiko terjadinya

perdarahan postpartum primer.

1.5 Keaslian Penelitian

1.5.1 Ratih S uci Wi jaya, t elah m elakukan p enelitian s ebelumnya p ada t ahun

2013 dengan judul “Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian

Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher

Jambi Periode 19 A pril 2013 – 31 Mei 2013” dengan hasil ada hubungan

Hubungan A nemia P ada Ibu H amil D engan K ejadian Bayi Berat Lahir

Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi Periode 19

April 2013 – 31 Mei 2013.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Yang m embedakan d engan p enelitian s ebelumnya ad alah v ariabel

independent, w aktu d an t empat p enelitian. P ersamaannya ad alah D esain

penelitian ad alah o bservasional an alitik d engan p endekatan cross

sectional.

1.5.2 Ayu W uryanti, t elah m elakukan pe nelitian s ebelumnya pa da t ahun 2010

dengan j udul “ Hubungan A nemia da lam ke hamilan de ngan p erdarahan

postpartum karena atonia uteri di RSUD Wonogiri” dengan hasil terdapat

hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan perdarahan postpartum

karena atonia uteri.

Yang m embedakan d engan p enelitan s ebelumnya adalah v ariable

dependent, w aktu d an t empat p enelitiaan. P ersamaannya ad alah D esain

penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan case control.

1.6 Risiko Penelitian

Penelitian ini tidak be risiko pa da s ubjek penelitian s ecara l angsung k arena

penelitian ini menggunakan data sekunder (data rekam medik) di rumah sakit

yang dipakai penelitian.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Anemia dalam Kehamilan

2.1.1 Definisi anemia dalam kehamilan

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya

hemoglobin, s ehingga k apasitas da ya a ngkut oks igen unt uk ke butuhan or gan-

organ vi tal pa da i bu da n j anin m enjadi be rkurang. S elama ke hamilan, i ndikasi

anemia ad alah j ika k onsentrasi he moglobin kur ang da ri 10,50 s ampai dengan

11,00 gr/dl ( Varney, 20 06 ) . A nemia da lam ke hamilan a dalah kondi si i bu ha mil

dengan ka dar he moglobin di ba wah 11 g r% pa da t rimester I d an III a tau ka dar

hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ).

Hemoglobin ( Hb) yaitu kom ponen s el da rah m erah yang be rfungsi

menyalurkan oks igen k e s eluruh t ubuh, j ika H b be rkurang, j aringan t ubuh

kekurangan oks igen. O ksigen di perlukan t ubuh unt uk ba han ba kar pr oses

metabolisme. Zat besi merupakan bahan baku pembuat sel darah merah. Ibu hamil

mempunyai tin gkat m etabolisme yang tin ggi mis alnya u ntuk me mbuat j aringan

tubuh j anin, m embentuknya m enjadi or gan da n j uga unt uk m emproduksi e nergi

agar ibu hamil bisa tetap beraktifitas normal sehari – hari ( Sin sin, 2008).

Fungsi Hb merupakan komponen utama eritrosit yang berfungsi membawa

oksigen da n ka rbondioksida. W arna m erah pa da da rah di sebabkan ol eh

kandungan H b yang m erupakan s usunan pr otein yang kom plek yang t erdiri da ri

protein, globulin dan satu senyawa yang bukan protein yang disebut heme. Heme

tersusun dari suatu senyawa lingkar yang bernama porfirin yang bagian pusatnya

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ditempati oleh logam besi (Fe). Jadi heme adalah senyawa-senyawa porfirin-besi,

sedangkan he moglobin a dalah s enyawa ko mplek a ntara globin dengan

heme.(Masrizal, 2007)

Anemia Defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat

besi dalam darah, artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena

terganggunya pe mbentukan s el-sel d arah m erah akibat k urangnya k adar zat b esi

dalam d arah. S eseorang d ikatakan t elah m endekati an emia w alaupun b elum

ditemukan ge jala-gejala fisiologis a pabila s impanan z at be si da lam t ubuh or ang

tersebut sudah sangat rendah. Simpanan zat besi yang sangat rendah lambat laun

tidak akan cukup untuk membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang

sehingga kadar hemoglobin terus menurun di bawah batas normal, keadaan inilah

yang di sebut a nemia gizi be si ( Masrizal, 2007) . A nemia de fisiensi be si a dalah

anemia yang d isebabkan o leh b erkurangnya cadangan besi t ubuh. K eadaan i ni

ditandai dengan menurunnya saturasi transferin, berkurangnya kadar feritin serum

atau hemosiderin sumsum tulang. Secara morfologis keadaan ini diklasifikasikan

sebagai anemia m ikrositik hi pokrom di sertai pe nurunan ku antitatif pa da sintesis

hemoglobin. D efisiensi besi m erupakan pe nyebab ut ama anemia. W anita us ia

subur sering mengalami anemia, karena kehilangan darah sewaktu menstruasi dan

peningkatan kebutuhan besi sewaktu hamil.(Evatt dalam Masrizal, 2007)

Anemia d efisiensi z at b esi (kejadian 6 2,30%) ad alah anemia d alam

kehamilan yang paling sering terjadi dalam kehamilan akibat kekurangan zat besi.

Kekurangan i ni di sebabkan ka rena ku rang m asuknya uns ur z at b esi da lam

makanan, gangguan r eabsorbsi, da n pe nggunaan t erlalu ba nyaknya z at besi.

Anemia Megaloblastik (kejadian 29,00%), dalam kehamilan adalah anemia yang

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

disebabkan ka rena de fisiensi a sam f olat. A nemia H ipoplastik ( kejadian 8, 0% )

pada wanita hamil adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang kurang

mampu membuat sel-sel darah m erah. Etiologinya belum di ketahui dengan pasti

kecuali sepsis, sinar rontgen, racun dan obat-obatan. Anemia Hemolitik (kejadian

0,70%), yaitu a nemia yang di sebabkan ka rena penghancuran s el da rah m erah

berlangsung le bih c epat, yaitu p enyakit ma laria (Mochtar, 20 11; W iknjosastro,

2005).

2.1.2 Jenis anemia dalam kehamilan

Pembagian anemia dalam kehamilan menurut Wiknjosastro (2005) adalah

anemia de fisiensi be si ( 62,3%), a nemia m egaloblastik ( 29,0%), anemia

hipoplastik (8,0%), anemia hemolitik (0,7%).

(1) Defisiensi Besi

Anemia D efiensi z at b esi m erupakan k elainan gizi yang p aling

sering di temukan di du nia da n m enjadi m aslah ke sehatan m asyarakat

yang b ersifat epidik. A nemi J enis in i me nyerang le bih d ari 2 mil yar

penduduk duni a. D i negara be rkembang,terdapat 370 j uta w anita

menderita anemia k arena d efisiensi z at b eis. P revalensi r ata-rata l ebih

tinggi pada ibu hamil (51%) dibandingkan pada wanita tidak hamil (41%)

(Gibney dkk, 2009).

Anemia da lam ke hamilan ka rena ke kurangan be si i ni di sebabkan

karena kur ang m asuknya uns ur b esi de ngan m akanan, ka rena gangguan

tesorpsi, ga ngguan penggunaan, a tau ka rena t erlampau ba nyaknya b esi

keluar dari badan, misalnya perdarahan. (Wiknjosastro, 2005)

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Anemia D efisiensi b esi ad alah an emia yang t erjadi ak ibat

kekurangan z at b esi dalam da rah, a rtinya kons entrasi he moglobin da lam

darah b erkurang k arena terganggunya p embentukan s el-sel d arah m erah

akibat k urangnya k adar z at b esi d alam d arah. J ika s impanan z at b esi

dalam t ubuh s eseorang s udah s angat r endah be rarti or ang t ersebut

mendekati a nemia w alaupun b elum d itemukan g ejala-gejalafisiologis.

Simpanan z at be si yang s angat r endah l ambat laun t idak a kan c ukup

untuk membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang sehingga

kadar he moglobin t erus m enurun di ba wah ba tas nor mal, ke adaan i nilah

yang di sebut a nemia g izi be si ( M asrizal, 2007) . M enurut E vatt da lam

Masrizal ( 2 007) an emia d efisiensi b esi ad alah a nemia yang d isebabkan

oleh be rkurangnya cadangan be si t ubuh. K eadaan i ni di tandai de ngan

menurunnya s aturasi t ransferin, be rkurangnya k adar f eritin s erum at au

hemosiderin s umsum t ulang. S ecara m orfologis ke adaan i ni

diklasifikasikan s ebagai a nemia m ikrositik hi pokrom di sertai

penurunankuantitatif pa da s intesis he moglobin. D efisiensi be si

merupakan penyebab utama anemia. Wanita usia subur sering mengalami

anemia, k arena k ehilangan d arah s ewaktu m enstruasi d an p eningkatan

kebutuhan besi sewaktu hamil.

(2) Defisiensi Asam Folat

Asam f olat a dalah vi tamin yang p enting unt uk pe mbentukan s el

darah merah normal. Defisiensi terjadi pada individu yang jarang makan

sayuran atau buah dimasak, terutama individu lansia yang tinggal sendiri

atau i ndividu a lkoholisme. A lkohol m eningkatkan ke butuhan a sam f olat

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

dan alkoholik biasanya mempunyai diit kurang vitamin. Kebutuhan asam

folat j uga m eningkat p ada anemia h emolitik d an k ehamilan. P asien

dengan pemberian makan IV atau nutrisi parenteral jangka panjang akan

mengalami d efisiensi f olat s etelah b eberapa b ulan t anpa s uplemen IM.

Beberapa p asien p enyakit u sus h alus tidak m enyerap as am f olat d engan

normal. (Baughman, 2000)

Kebutuhan f olat m eningkat l ima s ampai s epuluh ka li l ipat pa da

kehamilan k arena t ransfer f olat d ari i bu k e j anin yang m enyebabkan

dilepasnya c adangan f olat m aternal. P eningkatan b esar t erjadi p ada

kehamilan multiple, diet yang buruk, infeksi dan anemia hemolitik. Kadar

estrogen dan progesteron yang tinggi selama kehamilan juga menghambat

penyerapan as am f olat. D efisiensi as am f olet o leh k arenanya s angat

umum t erjadi p ada k ehamilan d an p enyebab u tama p enyebab an emia

megaloblastik pada kehamilan.(Wiknjosastro,2005)

(3) Anemia Hipoplastik

Anemia pa da wanita h amil yang di sebabkan karena s umsung

tulang kur ang m ampu mebuat s el-sel d arah b aru, d inamakan an emia

hipoplastik dalam kehamilan. Wiknjosastro (2005).

Etiologi a nemia h ipoplastik k arena k ehamilan hingga ki ni be lum

diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar rentgen,

racun, atau obat-obat. (Wiknjosastro, 2005)

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(4) Anemia Hemolitik

Anemia he molitik di sebabkan ka rena pe nghancuran s el da rah

merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia

hemolitik s ukar me njadi h amil, a pabila ia hamil, ma ka a nemianya

biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan

menyebabkan k risis he molitik pa da w anita yang s ebelumnya t idak

menderita anemia. (Wiknjosastro, 2005)

2.1.3 Penyebab anemia dalam kehamilan

Penyebab anemia umunya adalah kurang gizi, kurang zat besi, kehilangan

darah saat persalinan yang lalu, dan penyakit – penyakit kronik (Mochtar, 2011).

Dalam kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan

disebabkan ol eh ka rena da lam ke hamilan ke perluan z at m akanan be rtambah da n

terjadinya perubahan-perubahan dalam darah : penambahan volume plasma yang

relatif lebih besar daripada penambahan massa hemoglobin dan volume sel darah

merah. D arah b ertambah b anyak d alam k ehamilan yang la zim d isebut h idremia

atau h ipervolemia. Bertambahnya s el-sel da rah a dalah kur ang j ika di bandingkan

dengan be rtambahnya plasma s ehingga t erjadi pe ngenceran da rah. D i m ana

pertambahan t ersebut a dalah s ebagai be rikut : pl asma 30% , s el da rah 18 %, da n

hemoglobin 19% . P engenceran da rah di anggap s ebagai p enyesuaian di ri secara

fisiologi d alam k ehamilan d an b ermanfaat bagi w anita h amil te rsebut.

Pengenceran ini meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam

masa hamil, ka rena s ebagai a kibat hi pervolemia t ersebut, ke luaran j antung

(cardiac output) juga meningkat. Kerja jantung ini lebih ringan apabila viskositas

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik

(Wiknjosastro, 2005 ).

Pola m akan a dalah pol a konsumsi m akan s ehari-hari yang s esuai d engan

kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Pola makan yang

baik ha ru m emenuhi ko nsep da sar gizi s eimbang. H al i ni da pat di capai de ngan

mengonsumsi b eraneka ragam m akanan s etiap hari d alam j umlah yang t epat.

Pengelompokan b ahan makanan di bagi m enjadi t iga f ungsi ut ama z at-zat g izi

yaitu s ebagai sumber energi atau tenaga, sumber zat pembangun d an sumber zat

pengatur. M akanan yang m engandung gizi s eimbang ha rus m engandung

karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral (Ayudhitya, 2012). Seringnya ibu hamil

mengkonsumsi makanan yang mengandung zat yang menghambat penyerapan zat

besi s eperti t eh, kopi , ka lsium ( K usumah, 2009 ) . W anita ha mil c enderung

terkena anemia pada triwulan III karena pada masa ini janin menimbun cadangan

zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama setelah lahir ( Sin

sin, 2008) . P ada pe nelitian D jamilus da n H erlina ( 2008) m enunjukkan a danya

kecendrungan bahwa semakin kurang baik pola makan, maka akan semakin tinggi

angka kejadian anemia.

Ibu h amil yang kur ang patuh m engkonsumsi t ablet F e m empunyai risiko

2,429 ka li l ebih be sar u ntuk m engalami a nemia dibanding yang p atuh k onsumsi

tablet Fe (Jamilus dan Herlina 2008 ) . Kepatuhan menkonsumsi tablet Fe diukur

dari k etepatan j umlah t ablet yang dikonsumsi, ke tepatan cara m engkonsumsi

tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe

merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia,

khususnya a nemia ke kurangan be si. S uplementasi be si m erupakan car a ef ektif

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

karena ka ndungan b esinya yang di lengkapi asam f olat yang s ekaligus da pat

mencegah anemia karena kekurangan asam folat (Depkes, 2009).

Departemen k esehatan RI m engatakan k ematian i bu ak ibat p erdarahan

postpartum dapat dicegah melalui deteksi dini adanya faktor resiko. Faktor risiko

yang mempengaruhi kejadian perdarahan pascapersalinan pada kehamilan, antara

lain pl acenta pr evia, a tonia ut eri, i nfeksi pe nyakit, g izi bur uk, e klamsia, pa ritas

ibu hamil, anemia kehamilan, jarak persalinan, usia kehamilan, umur ibu, riwayat

pemeriksaan kehamilan (ANC), dan riwayat persalinan terdahulu.(Manuaba,2001)

Faktor um ur m erupakan f aktor r isiko ke jadian anemia p ada i bu ha mil.

Umur s eorang i bu b erkaitan d engan al at – alat r eproduksi w anita. U mur

reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 – 35 tahun. Kehamilan diusia <

20 tahun dan diatas 35 t ahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan

diusia < 20 t ahun s ecara bi ologis be lum opt imal e mosinya cenderung l abil,

mentalnya b elum ma tang s ehingga mu dah me ngalami ke guncangan yang

mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi

selama ke hamilannya. P ada us ia > 35 t ahun t erkait de ngan k emunduran da n

penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia

ini. Hasil pe nelitian d idapatkan ba hwa um ur i bu pa da s aat ha mil s angat

berpengaruh terhadap kajadian anemia (Amirrudin dan Wahyuddin, 2004).

Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia.

Hal ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat

gizi be lum opt imal, s udah ha rus m emenuhi ke butuhan nut risi j anin yang

dikandung ( W iknjosastro, 2005; M ochtar, 20 11). J arak k elahiran m empunyai

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

risiko 1,146 ka li l ebih be sar t erhadap ke jadian a nemia ( A mirrudin da n

Wahyuddin, 2004)

Paritas a dalah j umlah a nak yang t elah di lahirkan ol eh s eorang i bu ba ik

lahir hi dup m aupun l ahir m ati. S eorang i bu yang s ering m elahirkan m empunyai

risiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan

kebutuhan nut risi. Z at – zat g izi a kan t erbagi u ntuk i bu da n unt uk j anin yang

dikandungnya s elama h amil. H asil an alisis d idapatkan b ahwa t idak t erdapat

hubungan a ntara pa ritas de ngan ke jadian a nemia pa da i bu ha mil, i bu ha mil

dengan pa ritas t inggi m empunyai r isiko 1.454 ka li l ebih besar u ntuk m engalami

anemia dibanding yang paritas rendah ( Djamilus dan Herlina, 2008)

status ekonomi merupakan faktor yang menjadi penyebab anemiayakni

memiliki efek apabila status ekonomiyang lebih rendah menimbulkan angka

nutrisi buruk yang lebih tinggi dan sehingga mengakibatkan angka anemia

defisiensi zat besi lebih tinggi. Ras juga memainkanperanan sebagai contoh rata-

rata orang kulithitamkadar hemoglobinnya lebih rendah daripada orang kulit putih

tanpamemperhatikan tingkat sosio-ekonomi.(Varney, 2006)

2.1.4 Gejala anemia pada kehamilan

Pada anamnese sering didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing,

mataberkunang-kunang, nafsu makan berkurang dan keluhan muntah muntah

lebih hebat pada kehamian muda (Manuaba,2008)

Ibu h amil de ngan k eluhan l emah, puc at, m udah pi ngsan, de ngan

tekanandarah da lam ba tas nor mal, pe rlu di curigai a nemia de fisiensi be si. Ibu

dengan a nemia de fisiensi be si s ecara kl inis da pat di lihat tubuh yang puc at da n

tampak lemah (malnutrisi). Guna memastikan seorang ibu menderita anemia atau

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

tidak, m aka di kerjakan pemeriksaan k adar H emoglobin da n pe meriksaan da rah

tepi. P emeriksaan H emoglobin de ngan s pektrofotometri m erupakan s tandar

(Wiknjosastro, 2005).

Proses k ekurangan z at b esi s ampai m enjadi a nemia m elalui b eberapa

tahap: awalnya terjadi penurunan simpanan cadangan zat besi dalam bentuk fertin

di ha ti, s aat kons umsi z at be si da ri m akanan tidak c ukup, f ertin i nilah yang

diambil. D aya s erap z at besi d ari m akanan s angat r endah, Zat b esi p ada pangan

hewan lebih tinggi penyerapannya yaitu 20 – 30 % sedangkan dari sumber nabati

1-6 %. Bila terjadi anemia, kerja jantung akan dipacu lebih cepat untukmemenuhi

kebutuhan O 2 ke s emua or gan t ubuh, a kibatnya pe nderita s ering be rdebar da n

jantung c epat l elah. G ejala l ain ad alah l emas, cepat l elah, l etih, mata b erkunang

kunang, mengantuk, selaput lendir , kelopak mata, dan kuku pucat (Sin sin, 2008).

2.1.5 Derajat anemia pada kehamilan

Ibu ha mil di katakan a nemia bi la ka dar he moglobin a tau da rah m erahnya

kurang dari 11,00 g r%. Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar

Hb < 11 % menurut Word Health Organization (WHO). Anemia pada ibu hamil di

Indonesia sangat bervariasi, yaitu: Tidak anemia : Hb ≥11 gr%, Anemia ringan :

Hb 9 -10.9 gr%, Anemia s edang : H b 7 -8.9 gr%, A nemia b erat : H b < 7gr %

(Depkes, 2009; Kusumah, 2009; Shafa, 2010).

Pengukuran H b yang d isarankan o leh W HO i alah d engan cara cyanmet,

namun c ara ox yhaemoglobin da pat pul a di pakai asal di standarisir t erhadap c ara

cyanmet. S ampai s aat i ni ba ik di P uskesmas maupun di R umah S akit m asih

menggunakan alat S ahli. D an pe meriksaan d arah di lakukan t iap t rimester da n

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

minimal dua kali selama hamil yaitu pada trimester I dan trimester III ( Depkes ,

2009; Kusumah, 2009).

2.1.6 Pengaruh anemia pada kehamilan

Anemia d alam k ehamilan m emberi p engaruh k urang b aik b agi ibu, ba ik

dalam ke hamilan, pe rsalinan, m aupun ni fas da n m asa s elanjutnya. P enyulit-

penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah : keguguran (abortus), kelahiran

prematurs, p ersalinan y ang la ma akibat k elelahan o tot r ahim d i d alam

berkontraksi ( inersia uteri), p erdarahan p asca m elahirkan k arena t idak adanya

kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca

bersalin, s erta an emia yang b erat ( <4 gr%) d apat m enyebabkan d ekompensasi

kordis. Hipoksia akibat anemia dapat m enyebabkan s yok d an kematian i bu pada

persalinan (Wiknjosastro, 2005; Saifuddin, 2006 ).

Pengaruh anemia pada kehamilan. Risiko pada masa antenatal: berat badan

kurang, pl asenta pr evia, e klamsia, ke tuban pe cah di ni, a nemia pa da m asa

intranatal d apat te rjadi tenaga unt uk m engedan l emah, pe rdarahan i ntranatal,

shock, dan masa pascanatal dapat terjadi subinvolusi. Sedangkan komplikasi yang

dapat t erjadi p ada n eonatus : p remature, ap gar s cor r endah, gawat j anin

(Anonim,”tt”). B ahaya p ada T rimester II d an tr imester III, an emia d apat

menyebabkan t erjadinya pa rtus pr emature, p erdarahan ante pa rtum, gangguan

pertumbuhan ja nin d alam r ahim, a sfiksia in trapartum s ampai k ematian, g estosis

dan mudah terkena infeksi, mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan

antepartum, ke tuban pe cah di ni, da n de kompensasi kor dis hi ngga ke matian i bu

(Wiknjosastro, 2005; Manuaba, 2007 ).

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Bahaya an emia p ada i bu h amil s aat p ersalinan, d apat m enyebabkan

gangguan hi s – kekuatan m engejan, k ala d ua b erlangsung l ama s ehingga d apat

melelahkan dan s ering m emerlukan t indakan ope rasi ke bidanan, ka la t iga da pat

diikuti retensio plasenta dan perdarahan postpartum akibat atonia uteri, kala empat

dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri. primer, sekunder,

janin lahir dengan anemia, persalinan dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu

cepat lelah dan gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan operatif (Manuaba,

2007). Anemia kehamilan dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan sehingga

akan m empengaruhi i bu s aat m engedan unt uk m elahirkan b ayi ( Smith et.al.,

2010).

Pertumbuhan pl asenta d an j anin t erganggu di sebabkan ka rena t erjadinya

penurunan H b yang di akibatkan k arena s elama ha mil vol ume da rah 50 %

meningkat da ri 4 ke 6 L , vol ume pl asma m eningkat s edikit yang m enyebabkan

penurunan kons entrasi Hb da n ni lai he matokrit. P enurunan i ni a kan l ebih ke cil

pada i bu ha mil yang m engkonsumsi z at be si. K enaikan vol ume da rah be rfungsi

untuk memenuhi kebutuhan perfusi dari plasenta dan untuk penyediaan cadangan

saat k ehilangan d arah w aktu m elahirkan. S elama ke hamilan r ahim, pl asenta da n

janin m emerlukan a liran da rah yang c ukup unt uk m emenuhi ke butuhan nutrisi

(Smitht et.al., 2010 ).

2.1.7 Pencegahan dan penanganan anemia pada ibu hamil

Pencegahan an emia p ada i bu h amil d apat d ilakukan an tara l ain d engan

cara: m eningkatkan kon sumsi z at be si da ri m akanan, m engkonsumsi pangan

hewani da lam j umlah c ukup, na mun ka rena ha rganya cukup t inggi s ehingga

masyarakat sulit menjangkaunya. Untuk itu diperlukan alternatif yang lain untuk

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

mencegah anemia gizi b esi, m emakan b eraneka ragam m akanan yang m emiliki

zat g izi s aling me lengkapi te rmasuk v itamin yang d apat me ningkatkan

penyerapan zat besi, seperti vitamin C. Peningkatan konsumsi vitamin C sebanyak

25, 50, 100 da n 250 m g dapat meningkatkan penyerapan zat besi sebesar 2, 3, 4

dan 5 ka li. Buah-buahan s egar d an s ayuran s umber vi tamin C , na mun da lam

proses pe masakan 50 - 80 % vi tamin C a kan r usak. M engurangi kons umsi

makanan yang b isa m enghambat p enyerapan z at b esi s eperti : f itat, fosfat,

tannin(Wiknjosastro, 2005 ; Masrizal, 2007).

Penanganan anemia d efisiensi b esi ad alah d engan p reparat b esi yang

diminum (oral) atau dapat secara suntikan (parenteral). Terapi oral adalah dengan

pemberian pr eparat be si : f ero s ulfat, f ero gluconat, a tau N a-fero b isitrat.

Pemberian p reparat 60 mg/hari d apat m enaikkan ka dar H b s ebanyak 1 gr%

perbulan. Sedangkan pemberian preparat parenteral adalah dengan ferum dextran

sebanyak 1000 m g (20 m l) i ntravena a tau 2× 10 m l s ecara i ntramuskulus, da pat

meningkatkan h emoglobin r elatif c epat yaitu 2 gr%. Pemberian s ecara p arenteral

ini ha nya be rdasarkan i ndikasi, di m ana t erdapat i ntoleransi be si pa da t raktus

gastrointestinal, anemia yang be rat, da n k epatuhan pa sien yang bur uk. P ada

daerah-daerah de ngan f rekuensi ke hamilan yang t inggi da n de ngan t ingkat

pemenuhan nutrisi yang minim, seperti di Indonesia, setiap wanita hamil haruslah

diberikan sulfas ferosus atau glukonas ferosus sebanyak satu tablet sehari selama

masa kehamilannya. Selain itu perlu juga dinasehatkan untuk makan lebih banyak

protein da n s ayur-sayuran yang m engandung ba nyak m ineral s erta vi tamin

(Wiknjosastro 2005).

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.2 Perdarahan Postpartum

2.2.1 Definisi perdarahan postpartum

Perdarahan p ostpartum adalah p erdarahan l ebih d ari 5 00-600 ml d alam

masa 24 jam setelah anak lahir. Dalam pengertian ini dimasukkan juga perdarahan

karena r etensio pl asenta ( Mochtar, 2011 ). Wiknjosastro (2010) m engatakan

perdarahan postpartum adalah perdarahan 500cc atau lebih setelah kala III selesai

(setelah pl asenta l ahir). P engukuran d arah yang k eluar s ukar unt uk di lakukan

secara tepat.

Perdarahan s etelah m elahirkan atau h emmorrhagic p ostpartum (HPP)

adalah konsekuensi perdarahan berlebihan dari tempat implantasi plasenta, trauma

di t raktus g enetalia da n s truktur s ekitarnya, a tau ke duanya ( Walyani, 2015) .

Perdarahan pa sca pe rsalinan di definisikan s ebagai ke hilangan 500 m l a tau l ebih

darah setelah persalinan pervaginam atau 1000 ml atau lebih setelah seksio sesaria

(Kenneth, 2009).

2.2.2 Jenis perdarahan postpartum

Perdarahan pos tpartum dibagi atas dua b agian menurut w aktu t erjadinya

(Manuaba, 2001):

1) Perdarahan pos tpartum primer ( early postpartum hemorrhage)

ialah p erdarahan >500 cc yang t erjadi d alam 2 4 j am p ertama

setelah bayi lahir.

2) Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorrhage)

ialah perdarahan >500 cc setelah 24 jam pasca persalinan.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Selaras d engan M ochtar ( 2011) j uga m engklasifikasikan p erdarahan

postpartum menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian:

1) Perdarhan postpartum primer (early postpartum hemorrhage) yang terjadi

dalam 24 jam setelah anak lahir.

2) Perdarahan pos tpartum s ekunder (late postpartum hemorrhage) ya ng

terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari ke 5 sampai 15 postpartum.

Kemenkes R I ( 2013) j uga m engatakan, p erdarahan p ascasalin p rimer

terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan, sementara perdarahan pascasalin

sekunder adalah perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari normal antara 24

jam hingga 12 minggu setelah persalinan.

2.2.3 Penyebab perdarahan postpartum

Perdarahan s etelah m elahirkan m enurut W alyani ( 2015), di sebabkan

karena a tonia ut eri, retensio pl asenta, d an r obekan j alan l ahir. M ochtar ( 2011)

menyebutkan, etiologi perdarahan postpartum yakni atonia uteri, sisa plasenta dan

selaput ke tuban, r obekan j alan l ahir ( robekan p erineum, va gina s erviks, f orniks

dan rahim), serta penyakit darah.

Penyebab u tama p erdarahann p ostpartum p rimer ad alah atonia u teri,

retensio p lasenta, s isa p lasenta d an robekan j alan l ahir. P enyebab u tama

perdarahan pos tpartum s ekunder adalah robekan j alan l ahir da n s isa plasenta

(Manuaba, 2001 ). E tiologi pe rdarahan pos tpartum di ni di antaranya a tonia ut eri,

laserasi ja lan la hir, h ematoma, d an la in-lain ( sisa p lasenta at au s elaput j anin,

ruptura ut eri, i nversio ut eri), s erta etiologi p erdarahan postpartum l ambat yakni

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

tertinggalnya sebagian plasenta, subinvolusi di daerah insersi plasenta, luka bekas

seksio sesarea. (Winkjosastro, 2010)

Faktor P redisposisi t erjadinya a tonia ut eri adalah um ur yang t erlalu t ua

atau m uda, p aritas yang s ering d ijumpai p ada multipara d an grandemultipara,

partus l ama da n pa rtus t erlantar, obs tetri ope ratif da n na rkoba, ut erus t erlalu

regang d an be sar ( misalnya pa da gemeli, hi dramnion, da n j anin be sar), k elainan

pada ut erus (seperti m ioma ut eri, ut erus couvelair pa da s olusio pl asenta) da n

faktor sosio ekonomi yaitu malnutrisi. (Mochtar, 2011)

Departemen k esehatan RI m enyebutkan b ahwa k ematian i bu ak ibat

perdarahan pos tpartum da pat di cegah m elalui de teksi dini adanya f aktor r esiko.

Faktor r isiko yang m empengaruhi ke jadian p erdarahan pa scapersalinan pa da

kehamilan, a ntara l ain pl acenta p revia, atonia ut eri, i nfeksi pe nyakit, gizi bur uk,

eklamsia, paritas i bu hamil, anemia kehamilan, jarak persalinan, us ia kehamilan,

umur i bu, r iwayat p emeriksaan k ehamilan (ANC), d an r iwayat p ersalinan

terdahulu.(Manuaba,2001)

2.2.4 Patofisiologi perdarahan postpartum

1) Atonia uteri

Ketidakmampuan uterus untuk berkontraksi sebagaimana mestinya

setelah pl asenta l ahir. P erdarahan pos tpartum s ecara f isiologis di kontrol

oleh kont raksi s erat-serat m yometrium t erutama yang b erada d isekitar

pembuluh darah yang mensuplai darah pada tempat perlengketan plasenta.

Atonia u teri te rjadi ketika m yometrium tid ak d apat b erkontraksi

(Wiknjosastro, 2010) .A tonia ut eri yakni ke adaan l emahnya

tonus/kontraksi r ahim yang m enyebabkan ut erus t idak m ampu m enutup

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

perdarahan t erbuka d ari tempat i mplantasi p lasenta s etelah b ayi l ahir d an

plasenta l ahir. P ada a tonia ut eri, ut erus t idak m engadakan kont raksi

dengan baik, dan ini merupakan sebab utama dari perdarahan postpartum.

(Walyani, 2015)

Uterus yang s angat t eregang ( hidramnion, k ehamilan g anda at au

kehamilan de ngan j anin be sar), pa rtus l ama da n pe mberian na rkosis

merupakan predisposisi terjadinya atonia uteri. (Wiknjosastro, 2005)

2) Retensio plasenta

Retensio p lasenta yakni plasenta t etap t ertinggal dalam u terus 3 0

menit s etelah an ak l ahir. P lasenta yang s ukar d ilepaskan d engan

pertolongan aktif ka la III dapat di sebabkan ol eh adhesi yang kua t a ntara

plasenta dan uterus (Walyani, 2015). Perdarahan akibat Retensio plasenta

yakni perdarahan yang disebabkan karena plasenta belum lahir hingga atau

melebihi w aktu 30 m enit s etelah ba yi l ahir. H al i tu di sebabkan ka rena

plasenta be lum l epas da ri di nding ut erus atau pl asenta s udah l epas, a kan

tetapi belum dilahirkan (Wiknjosastro, 2010)

Menurut M ochtar ( 2011), R etensio pl asenta a dalah ke adaan

dimana plasenta belum lahir dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir. Sebab-

sebabnya adalah :

(1) Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena tumbuh melekat

lebih dalam, yang menurut tingkat pelekatannya dibagi menjadi (a)

Plasenta ad hesiva, yang m elekat p ada d esidua en dometrium l ebih

dalam; ( b) P lasenta in kreta, d imana v ili k horialis tu mbuh le bih

dalam dan menembus desidua sampai ke miometrium; (c) Plasenta

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

akreta, yang me nembus le bih d alam k edalam mio metrium te tapi

belum m enembus s erosa; ( d) P lasenta p arkreta, yang m enembus

sampai serosa atau peritoneum dinding rahim.

(2) Plasenta s udah l epas t etapi b elum k eluar k arena at onia u teri d an

akan m enyebabkan p erdarahan yang b anyak. A tau k arena ad anya

lingkaran kons triksi pa da ba gian ba wah r ahimakibat ke salahan

penanganankala III, yang m enghalangi p lasenta k eluar ( plasenta

inkarserata)

Bila p lasenta b elum lepas s ama s ekali tid ak a kan te rjadi

perdarahan, t etapi b ila sebagian p lasenta s udah l epas ak an t erjadi

perdarahan dan ini merupakan indikasi untuk segera mengeluarkannya.

Plasenta mungkin pula tidak keluar karena kandung kemih atau rektum

penuh, karena itu keduanya harus dikosongkan.(Mochtar 2011)

Pada ka sus r etensio pl asenta, pl asenta ha rus di keluarkan ka rena

dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karena plasenta sebagai

benda m ati, d apat t erjadi p lasenta i nkarserata, d apat t erjadi p olip

plasenta d an t erjadi d egenerasi s el ganas k orio karsinoma ( Manuaba,

2001).

3) Robekan jalan lahir

Perdarahan ak ibat r obekan j alan l ahir b isa d isebabkan k arena

robekan di perineum, vagina serviks, forniks, dan rahim (Mochtar, 2011).

Perdarahan ak ibat r obekan j alan l ahir ad alah perdarahan yang t erjadi

karena adanya r obekan pada j alan l ahir ( perineum, vul va, va gina, por tio,

atau ut erus). R obekan pada pe rineum, vul va, vagina da n por tio bi asa

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

terjadi p ada p ersalinan pervaginam ( Manuaba,2001). P erdarahan da lam

keadaan di mana pl asenta t elah l ahir l engkap da n kont raksi r ahim b aik,

dapat d ipastikan b ahwa perdarahan t ersebut b erasal d ari p erlukaan j alan

lahir. (Walyani, 2015)

Perlukaan s erviks, v agina da n pe rineum d apat m enimbulkan

perdarahan yang ba nyak bi la t idak di reparasi de ngan s egera

(Wiknjosastro, 2010) . Perdarahan ka rena r obekan j alan l ahir ba nyak

dijumpai pa da pe rtolongan pe rsalinan ol eh dukun ka rena t anpa di jahit.

Oleh s ebab i tu bi dan d iharapkan m elaksanakan pe rtolongan pe rsalinan

melalui pol indes, s ehingga pe ran dukun b erangsur-angsur be rkurang.

Dengan demikian komplikasi robekan jalan lahir yang dapat menimbulkan

perdarahan pun akan dapat berkurang (Manuaba,2001).

4) Penyakit darah

Perdarahan yang terjadi karena terdapat kelainan pada pembekuan

darah. S ebab t ersering perdarahan pos tpartum adalah atonia ut eri, yang

disusul de ngan t ertinggalnya s ebagian pl asenta. N amun, ga ngguan

pembekuan darah dapat pula menyebabkan perdarahan postpartum. Hal ini

disebabkan ka rena d efisiensi f aktor pe mbekuan da n a tau pe nghancuran

fibrin yang berlebihan (Wiknjosastro, 2010).

Kelainan p embekuan da rah m isalnya a atau hi pofibrinogenemia

yang s ering di jumpai p ada p erdarahan yang ba nyak, s olusio pl asenta ,

kematian ja nin yang la ma d alam k andungan, pr e-eklamsi d an ek lamsi,

infeksi, hepatitis, dan septik syok. (Mochtar, 2011)

5) Sisa plasenta

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Sisa plasenta atau selaput janin yang menghalangi kontraksi uterus,

sehingga m asih a da pe mbuluh da rah yang t etap t erbuka s ehingga t erjai

perdarahan.(Wiknjosastro, 2010)

6) Ruptura uteri

Ruptura ut eri m enurut w aktunya di bagi m enjadi r uptura ut eri

gravidarum (terjadi w aktu s edang h amil, s ering berlokasi di kor pus) da n

ruptura ut eri dur ante pa rtum ( terjadi w aktu m elahirkan a nak, l okasinya

sering p ada s egmen b awah r ahim) . J enis r uptura ut eri dur ante p artum

inilah yang terbanyak. (Mochtar, 2011)

Ruptura uteri menurut lokasinya, yakni : (Mochtar, 2011)

(1) Korpus ut eri : bi asanya t erjadi pa da r ahim yang s udah pe rnah

mengalami o perasi, s eperti s eksio s esare k lasik (korporal) a tau

miomektomi.

(2) Segmen b awah R ahim ( SBR) : B iasanya t erjadi p ada p artus yang

sulit dan lama (tidak maju). SBR tambah lama tambah regang dan

tipis dan akhirnya terjadilah ruptura uteri.

(3) Serviks u teri : B iasanya t erjadi p ada w aktu m elakukan ekstraksi

forsep atau versi dan ekstraksi, sedang pembukaan belum lengkap.

(4) Kolpoporeksis-kolporeksis : Robekan-robekan diantara serviks dan

vagina.

Ruptura uteri menurut etiologinya : (Mochtar, 2011)

(1) Ruptura s pontanea : k arena di nding rahim yang l emah d an c acat

serta peregangan yang luar biasa pada rahim.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2) Ruptura ut eri vi olenta ( traumatika) : ka rena t indakan da n t rauma

lain seperti ekstraksi forsep, versi dan ekstraksi, embriotomi, versi

braxton hi cks, s indroma t olakan ( pushing s yndrome), m anual

plasenta, kuretase, ekspressi kristeller atau crede, pemberian pitosin

tanpa indikasi dan pengawasan, trauma tumpul dan tajam dari luar.

7) Lain-lain

(1) Hematoma

Hematoma s ering m enyebabkan k ehilangan d arah d alam j umlah

yang cukup besar. Hematoma yang biasanya terdapat pada daerah-

daerah yang m engalami l aserasi at au p ada d aerah j ahitan

perineum.(Wiknjosastro, 2010)

(2) Inversio uteri

Inversio ut eri s angat j arang t erjadi. M enurut ke pustakaan a ngka

kejadiannya adalah 1 : 5000-20000 persalinan. Sebab inversio uteri

yang t ersering adalah k esalahan d alam m emimpin k ala III, yaitu

menekan fundus t erlalu kuat da n m enarik t ali pu sat pa da pl asenta

yang belum terlepas dari insersinya.(Wiknjosastro, 2010)

(3) Sub involusi

Involusi a dalah ke adaan ut erus m engecil ol eh kont raksi r ahim

dimana berat rahim dari 1000 gr saat setelah bersalin, menjadi 40-

60 gr 6 m inggu kemudian. Pengecilan ini apabila kurang baik atau

terganggu di sebut s ub i nvolusi. F aktor-faktor p enyebabnya an tara

lain a dalah in feksi (endometritis), s isa u ri, mio ma u teri, b ekuan-

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

bekuan da rah, d an s ebagainya. S ub i nvolusi da pat m enyebabkan

perdarahan postpartum. (Mochtar, 2011)

2.2.5 Diagnosis

Perdarahan pascasalin adalah perdarahan ≥500 ml setelah bayi lahir atau

yang b erpotensi m empengaruhi he modinamik i bu ( Kemenkes R I, 2013) .

Diagnosis perdarahan po stpartum yang di buat pe rlu di perhatikan ada pe rdarahan

yang m enimbulkan hi potensi da n a nemia. K ejadia t ersebut a pabila di biarkan

berlangsung terus, pasien akan jatuh dalam keadaan syok. Perdarahan postpartum

tidak hanya terjadi pada mereka yang mempunyai predisposisi, tetapi pada setiap

persalinan. (Walyani, 2015)

Perdarahan yang t erjadi d apat d eras at au m erembes. P erdarahan yang

deras b iasanya ak an segera m enarik p erhatian, s ehingga cep at d itangani

sedangkan p erdarahan yang m erembes k arena k urang n ampak s eringkali t idak

mendapat p erhatian. P erdarahan yang b ersifat m erembes b ila b erlangsung l ama

akan m enghasilkan ke hilangan da rah yang ba nyak. U ntuk m enentukan jumlah

perdarahan, maka darah yang keluar setelah uri lahir harus ditampung dan dicatat.

(Winkjosastro, 2010)

Perdarahan postpartum ada kalanya merupakan perdarahan yang hebat dan

menakutkan sehingga dalam waktu singkat itu dapat jatuh kedalam keadaan syok.

Perdarahan p ostpartum juga d apat b erupa p erdarahan yang m enetes p erlahan-

lahan t etapi terus-menerus yang j uga b erbahaya k arena k ita t idak m enyangka

akhirnya perdarahan berjumlah banyak sehingga ibu menjadi lemas dan juga jatuh

dalam subsyok atau s yok. Penting sekali pada setiap ibu yang bersalin dilakukan

pengukuran k adar d arah s ecara r utin, s erta p engawasan t ekanan d arah, na di,

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

pernafasan i bu, da n p eriksa j uga kont raksi ut erus da n pe rdarahan s elama 1

jam.(Mochtar, 2011)

Kadang-kadang p erdarahan t erjadi t idak k eluar d ari v agina, t etapi

menumpuk di vagina dan didalam uterus. Keadaan ini biasanya diketahui karena

adanya ke naikan f undus ut eri s etelah ur i ke luar. E tiologi da pat di tentukan da ri

perdarahan postpartum diperlukan pemeriksaan lengkap yang meliputi anamnesis,

pemeriksaan um um, pe meriksaan a bdomen da n pe meriksaan da lam. ( Walyani,

2015)

Pada atonia uteri terjadi kegagalan kontraksi uterus, sehingga pada palpasi

abdomen ut erus di dapatkan m embesar da n l embek. Laserasi j alan l ahir ut erus

berkontraksi d engan b aik pa da pa lpasi t eraba ut erus yang ke ras. E ksplorasi

vagina, u terus d an p emeriksaan i nspekulo di lakukan pa da p emeriksaan da lam

sehingga d apat di temukan r obekan da ri s erviks, va gina, he matoma, da n a danya

sia-sisa plasenta.(Wiknjosastro, 2010)

Diagnosis biasanya tidak sulit bila timbul perdarahan banyak dalam waktu

pendek. T etapi a pabila perdarahan s edikit d alam w aktu l ama, t anpa d isadari

penderita telah kehilangan banyak darah. Beberapa gejala yang bisa menunjukkan

perdarahan pos tpartum y akni t erdapat pe ngeluaran da rah yang t idak t erkontrol,

penurunan tekanan darah, peningkatan detak jantung, penurunan hitung sel darah

merah (hematokrit) dan pembengkakan dan nyeri pada jaringan daerah vagina dan

sekitar perineum (Wiknjosastro, 2010) :

Pada t iap-tiap p erdarahan pos tpartum ha rus d icari a pa pe nyebabnya.

Secara r ingkas m embuat d iagnosis ad alah s eperti ba gan di bawah i ni : ( Mochtar,

2011)

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1. Palpasi uterus: bagaimana kontraksi uterus


dan tinggi fundus uteri
2. Memeriksa plasenta dan ketuban : apakah
1. Atonia uteri
lengkap atau tidak
2. Sisa-sisa plasenta
3. Lakukan eksplorasi kavum uteri untuk
dan ketuban
mencari : sisa plasenta dan ketuban,
3. Robekan jalan lahir
robekan rahim, plasenta suksenturiata.
4. Penyakit darah
4. Inspekulo : untuk melihat robekan pada
(kelainan pembekuan
vagina, serviks, dan varises yang pecah
darah)
5. Pemeriksaan Laboratorium : pemeriksaan
darah, Hb, clot observation test (COT), dan
lain-lain.
Gambar 2.1 Cara membuat diagnosis perdarahan postpartum menurut
penyebabnya
2.2.6 Pencegahan dan penanganan perdarahan postpartum

Cara t erbaik unt uk m encegah t erjadinya pe rdarahan pos tpartum adalah

memimpin kala I I d an k ala I II p ersalinan secara lege artis. Apabila p ersalinan

diawasi oleh seorang dokter spesialis obstetri-ginekologi ada yang menganjurkan

untuk memberikan suntikan ergometrin secara intervena stelah anak lahir, dengan

tujuan untuk mengurangi jumlah perdarahan yang terjadi. (Wiknjosastro, 2005)

Mencegah at au s ekurang-kurangnya b ersiap s iaga pa da ka sus-kasus y ang

disangka akan terjadi perdarahan adalah penting. Tindakan pencegahan tidak saja

dilakukan s ewaktu be rsalin, na mun s udah di mulai s ejak i bu ha mil de ngan

melakukan antenatal care yang baik. Ibu-ibu yang m empunyai p redisposisi atau

riwayat pe rdarahan pos tpartum s angat di anjurkan unt uk be rsalin di r umah s akit.

(Mochtar, 2011)

Dirumah s akit di periksa ke adaan f isik, ke adaan um um, ka dar H b,

golongan d arah, d an bi la m ungkin t ersedia do nor da rah. S ambil m engawasi

persalinan, di persiapkan ke perluan unt uk i nfus dan oba t-obatan pe nguat r ahim

(uterotonika). S etelah k etuban pe cah k epala j anin m ulai m embuka vul va, i nfus

dipasang da n s ewaktu bayi l ahir di berikan ampul m ethergin a tau k ombinasi

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

dengan 5 s atuan s intosinom ( = sintometrin intravena). H asilnya b iasanya

memuaskan. (Mochtar, 2011)

Tindakan pa da p erdarahan pos tpartum m empunyai du a t ujuan, yaitu: 1)

mengganti darah yang hilang; 2) menghentikan perdarahan. Pada umumnya kedua

tindakan di lakukan be rsama-sama, t etapi ap abila k eadaan t idak m engijinkan

makan penggantian darah yang hilang diutamakan. (Wiknjosastro, 2005)

Penanganan umum pada perdarahan postpartum yakni : 1) ketahui dengan

pasti kondisi pa sien s ejak a wal ( saat m asuk); 2) m emimpin pe rsalinan de ngan

mengacu p ada p ersalinan b ersih d an am an ( termasuk u paya p encegahan

perdarahan p asca p ersalinan); 3 ) m elakukan o bservasi m elekat p ada 2 j am

pertama p ascapersalinan ( di r uang p ersalinan) dan l anjutkan pe mantauan

terjadwal hingga 4 jam berikutnya (di ruang rawat gabung); 4) selalu menyiapkan

keperluan t indakan gawat da rurat; 5) S egera melakukan p enilaian kl inik da n

upaya p ertolongan a pabila di hadapkan de ngan m asalah da n kom plikasi; 6)

mengatasi s yok; 7) m emastikan kont raksi be rlangsung b aik ( keluarkan be kuan

darah, l akukan pi atan ut erus, be rikan ut erotonika 10 IU IM di lanjutkan i nfus 20

IU dalam 500cc NS/RL dengan 40 tetesan permenit; 8) memastikan plasenta telah

lahir da n l engkap, e ksplorasi ke mungkinan r obekan j alan l ahir; 9) l akukan uj i

beku darah apabila perdarahan terus berlangsung; 10) memasang kateter tetap dan

lakukan pe mantauan i nput-output c airan. 11) m encari pe nyebab pe rdarahan da n

lakukan penanganan spesifik. (Walyani, 2015)

Tabel 2.1 Jumlah cairan infus pengganti berdasarkan perkiraan volume


kehilangan darah.
Penilaian Klinis Volume Perkiraan Jumlah
Tekanan Freku Perfusi Perdarah Kehilangan cairan infus
Darah ensi Akral an (% Darah (ml) kristaloid

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Sistolik Nadi dari (volume pengganti (2-


(mmHg) volume darah ibu 3xjumlah
total hamil ≈ kehilangan
darah 100ml/kgBB darah
<600ml
80x/
120 Hangat <10% (asumsi berat
menit
badan 60 kg)
100x/
100 Pucat ±15% 900ml 2000-3000ml
menit
>120x
<90 Dingin ±30% 1800ml 3500-5500ml
/menit
>140x
<60-70 Basah ±50% 3000ml 6000-9000ml
/menit

Tatalaksana aw al p erdarahan p ostpartum m enurut K ementrian K esehatan

Republik Indonesia ( 2013) yakni: 1) m emanggil ba ntuan t im unt uk t atalaksana

secara s imultan; 2 ) m enilai s irkulasi, j alan napas, d an p ernapasan pasien;

3)lakukan p enatalaksanaan s yok a pabila m enemukan t anda-tanda s yok;

4)Memberikan oks igen; 5) m emasang i nfus i ntravena d engan ka nul be rukuran

besar (16 atau 18) dan mulai pemberian cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau Ringer

Laktat atau Ringer Asetat) sesuai dengan kondisi ibu. Lakukan juga pengambilan

sampel darah untuk pemeriksaan pada saat memasang infus; 6) mengambil sampel

darah ap abila f asilitas t ersedia d an l akukan p emeriksaan K adar h emoglobin

(pemeriksaan he matologi r utin), P enggolongan ABO d an tipe R h s erta s ampel

untuk pe ncocokan s ilang da n P rofil H emostasis ( Waktu pe rdarahan ( Bleeding

Time/BT), W aktu P embekuan ( Clotting Time/CT), Prothrombin time (PT),

Activated partial thromboplastin time (APTT), hi tung t rombosit, F ibrinogen);

7)Melakukan pengawasan tekanan darah, nadi, dan pernapasan ibu; 8) Memeriksa

kondisi a bdomen: kont raksi ut erus, n yeri t ekan, pa rut l uka, da n t inggi f undus

uteri; 9 ) M emeriksa j alan l ahir d an ar ea p erineum u ntuk m elihat p erdarahan

laserasi (jika ad a, m isal: r obekan s erviks d an r obekan va gina); 10) M emeriksa

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

kelengkapan pl asenta da n s elaput ke tuban; 11) M emasang ka teter Folley untuk

memantau vol ume ur in di bandingkan de ngan j umlah c airan yang m asuk.

(produksi ur in nor mal 0.5 -1 ml/k gBB/jam a tau s ekitar 3 0 ml/jam);

12)Menyiapkan t ransfusi da rah j ika ka dar H b < 8 g /dl a tau s ecara kl inis

ditemukan keadaan anemia berat (1 unit whole blood (WB) atau packed red cells

(PRC) da pat m enaikkan he moglobin 1 g /dl a tau he matokrit s ebesar 3 % pa da

dewasa no rmal da n m elakukan t ransfusi da rah setelah informed consent di

tandatangani unt uk pe rsetujuan t ransfusi); 13) M enentukan pe nyebab da ri

perdarahan dan lakukan penataksanaan spesifik sesuai penyebab.

Tabel 2.2 Penyebab Perdarahan Postpartum


Penyebab yang Gejala dan Tanda
harus dipikirkan
Atonia uteri Perdarahan segera setelah anak lahir
Uterus tidak berkontraksi atau lembek
Retensio Plasenta Plasenta b elum d ilahirkan d alam 3 0 m enit
setelah kelahiran bayi
Sisa plasenta Plasenta atau s elaput (mengandung pembuluh
darah) tidak lengkap
Perdarahan dapat muncul 6-10 hari pascasalin
subinvolusi uterus
Robekan j alan Perdarahan segera
lahir Darah segar mengalir segera setelah bayi lahir
Ruptura uteri Perdarahan segera (perdarahan intraabdominal
dan/atau pervaginam)

Nyeri perut yang hebat


Kontraksi yang hilang
Inversio uteri Fundus ut eri t idak t eraba pa da pa lpasi
abdomen
Lumen vagina terisi massa
Nyeri ringan atau berat
Gangguan Perdarahan tidak terhenti, encer, tidak terlihat
pembekuan darah gumpalan darah
Kegagalan t erbentuknya g umpalan p ada u ji

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

pembekuan darah sederhana


Terdapat faktor predisposisi: solusio plasenta,
kematian j anin d alam u terus, ek lampsia,
emboloi air ketuban

2.3 Hubungan Anemia dalam Kehamilan dengan Kejadian Perdarahan

Postpartum

Tingginya anemia yang menimpa ib u h amil me mberikan d ampak n egative

terhahap j anin yang di kandung da ri i bu da lam ke hamilan, pe rsalinan maupun

nifas yang di antaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah (BBLR),

partus prematur, abortus, pendarahan post p artum, partus lama dan syok. Hal ini

berkaitan de ngan ba nyak f aktor a ntara l ain; s tatus g izi, ka dar hb, um ur, da n

pekerjaan (Sarwono Prawirohardjo, 2011).

Pada an emia j umlah ef ektif s el d arah merah b erkurang. H al i ni

mempengaruhi j umlah ha emoglobin da lam da rah. B erkurangnya j umlah

haemoglobin menyebabkan jumlah oksigen yang diikat dalam darah juga sedikit,

sehingga m engurangi j umlah pe ngiriman oks igen k e or gan-organ

vital.(Anderson,1994)

Kekurangan H b d alam da rah m engakibatkan kur angnya oks igen y ang

dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Sehingga dapat memberikan efek

buruk pa da i bu i tu s endiri m aupun pa da b ayi yang di lahirkan ( Manuaba, 2001) .

Kekurangan s uplai oks igen da pat m enyebabkan pe rsalinan yang l ama a kibat

kelelahan ot ot r ahim di dalam be rkontraksi ( inersia ut eri) da n pe rdarahan pa sca

melahirkan ka rena a tonia ut eri yakni t idak a danya kont raksi ot ot r ahim.

(Wiknjosastro, 2005; Saifuddin, 2006)

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Faktor risiko yang mempengaruhi k ejadian p erdarahan an tara l ain p aritas

ibu ( sering d ijumpai p ada mu ltipara d an grandemultipara), anemia k ehamilan,

jarak p ersalinan, us ia k ehamilan, um ur i bu (umur yang t erlalu t ua a tau m uda),

riwayat p emeriksaan k ehamilan ( ANC), r iwayat persalinan t erdahulu dan faktor

sosio ekonomi yaitu malnutrisi. (Manuaba,2001; Mochtar, 2011)

Ibu-ibu yang mempunyai predisposisi atau riwayat perdarahan postpartum

sangat dianjurkan untuk bersalin di rumah s akit (Mochtar, 2011). Anemia dalam

kehamilan m emberi pe ngaruh kur ang b aik ba gi i bu, ba ik da lam ke hamilan,

persalinan, m aupun ni fas da n m asa s elanjutnya. ( Wiknjosastro, 2005; S aifudin,

2006). Penyebab anemia umunya adalah kurang gizi, kurang zat besi, kehilangan

darah saat persalinan yang lalu, dan penyakit – penyakit kronik (Mochtar, 2011).

Dalam ke hamilan pe nurunan ka dar he moglobin yang di jumpai s elama

kehamilan d isebabkan oleh k arena d alam k ehamilan k eperluan z at m akanan

bertambah d an t erjadinya p erubahan-perubahan da lam da rah : pe nambahan

volume plasma yang relatif lebih besar daripada penambahan massa hemoglobin

dan v olume s el d arah m erah. B ertambahnya s el-sel d arah ad alah k urang j ika

dibandingkan d engan be rtambahnya pl asma s ehingga t erjadi pe ngenceran da rah

(Wiknjosastro, 2005 ).

Pada an emia j umlah efektif s el d arah m erah b erkurang. H al i ni

mempengaruhi j umlah ha emoglobin da lam da rah. B erkurangnya j umlah

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

haemoglobin menyebabkan jumlah oksigen yang diikat dalam darah juga sedikit,

sehingga m engurangi j umlah pe ngiriman oks igen ke or gan-organ vi tal

(Anderson,1994). Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen

yang dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Sehingga dapat memberikan

efek buruk pada ibu maupun pada bayi yang dilahirkan (Manuaba, 2001).

Kerja jantung akan dipacu lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan O2 ke

semua o rgan t ubuh ap abila t erjadi an emia, ak ibatnya p enderita s ering b erdebar

dan j antung c epat l elah ( Sin s in, 2008) . T indakan ope ratif da lam pe rsalinan

dilakukan apabila ibu cepat lelah dalam persalinan, sehingga dapat menyebabkan

robekan j alan l ahir, r uptur ut eri, da n i nversio ut eri yang m erupakan pe nyebab

perdarahan. Kekurangan suplai oksigen dapat menyebabkan persalinan yang lama

akibat k elelahan o tot rahim d i d alam b erkontraksi ( inersia u teri) d an p erdarahan

pasca m elahirkan ka rena a tonia ut eri yakni t idak a danya kont raksi ot ot r ahim.

(Wiknjosastro, 2005; Saifuddin, 2006 ).

Status ekonomi yang lebih rendah menimbulkan angka nutrisi buruk yang

lebih tinggi dan sehingga mengakibatkan angka anemia defisiensi zat besi lebih

tinggi.(Varney, 2007)

Umur s eorang i bu be rkaitan de ngan alat – alat r eproduksi w anita. U mur

reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 – 35 tahun. Kehamilan diusia <

20 tahun dan diatas 35 t ahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan

diusia < 20 tahun s ecara bi ologis be lum opt imal e mosinya cenderung l abil,

mentalnya b elum m atang s ehingga m udah m engalami ke guncangan yang

mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi

selama k ehamilannya. P ada u sia > 3 5 t ahun t erkait dengan k emunduran da n

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia

ini. (Amirrudin dan Wahyuddin, 2004).

Penyakit m alaria d apat m enyebabkan an emia h emolitik ( kejadian 0 ,70%)

yaitu an emia yang d isebabkan k arena p enghancuran s el d arah m erah d an

berlangsung l ebih cepat ( Mochtar, 20 11; Wiknjosastro, 2005) . G angguan

pembekuan da rah da pat pul a m enyebabkan p erdarahan pos tpartum. Hal i ni

disebabkan ka rena de fisiensi f aktor pe mbekuan da n a tau pe nghancuran f ibrin

yang b erlebihan (Wiknjosastro, 2005) . K elainan pe mbekuan da rah m isalnya a

atau hi pofibrinogenemia yang s ering di jumpai pa da p erdarahan yang b anya

(Mochtar, 2011).

Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia.

Hal ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat

gizi be lum opt imal, s udah ha rus m emenuhi ke butuhan nut risi j anin yang

dikandung ( W iknjosastro, 2005; M ochtar, 20 11). K asus pe rdarahan pos tpartum

sering dijumpai pada paritas multipara dan grandemultipara(Mochtar, 2011)

Mencegah at au s ekurang-kurangnya b ersiap s iaga pa da ka sus-kasus y ang

disangka akan terjadi perdarahan adalah penting. Tindakan pencegahan tidak saja

dilakukan s ewaktu be rsalin, na mun s udah di mulai s ejak i bu ha mil de ngan

melakukan antenatal care yang baik. (Mochtar, 2011) Pada antenatal care dapat

mendeteksi k omplikasi k ehamilan mis alnya u terus te rlalu r egang d an b esar

(misalnya pada gemeli, hidramnion, dan janin besar), kelainan pada uterus (seperti

mioma ut eri, ut erus couvelair pa da s olusio pl asenta) d an f aktor s osio e konomi

yaitu malnutrisi. (Mochtar, 2011)

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Faktor Predisposisi
Perdarahan Postpartum
Primer
Kehilangan banyak darah di persalinan lalu
Riwayat Perdarahan
Persalinan lalu
Hb kurang, oksigen yang diikat dalam darah
Kadar Hb rendah Saat hamil terjadi dan dikirim ke seluruh tubuh kurang
Anemia Pengenceran darah

Tindakan Operatif Kerja jantung dipacu lebih


Status Ekonomi cepat untuk penuhi ke-
Pola makan Kurang Gizi (Malnutrisi) butuhan O2 shg cepat lelah
tidak teratur
Robekan Jln Lahir Persalinan lama karena
Usia Ruptura uteri gangguan his (inersia uteri)
<20th, rahim dan mental belum siap
Inversio uteri
>35th,degenerasi rahim, rentan penyakit Tidak ada kontraksi otot
Atonia Uteri rahim
Penyakit Kronis
TBC, paru, cacing usus, malaria, dll

Penyakit darah (a/hipofibrinogemia) Perdarahan Post


Partum
Jarak Kelahiran Dekat Kondisi belum pulih dan kebutuhan gizi belum
optimal
Paritas Primer Sekunder

Antenatal Care Tidak rutin Deteksi dini Kompliksi


ANC kehamilan

Terlalu regang dan besar (Gemeli, Hidramnion, janin besar)


Keterangan
Keadaan Uterus
Kelainan Uterus (mioma uteri, uterus couvelair)
: Diteliti

:Tidak Diteliti
Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Anemia dalam Kehamilan dengan Perdarahan Postpartum Primer.(Wiknjosastro,2005;
Saifuddin, 2006; Mansjoer dkk, 2008; Kemenkes RI, 2013)
SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3.2 Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah Ada Hubungan Anemia dalam Kehamilan

dengan Kejadian Perdarahan Postpartum Primer di RSUD Sampang.

36
SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian in i menggunakan pe nelitian obs ervasional yang be rsifat a nalitik.

Penelitian o bservasional yaitu p enelitian yang t idak m emberikan p erlakuan s ama

sekali tetapi hanya melakukan observasi atau pengamatan terhadap objek penelitian.

(Swarjana, 2015)

Penelitian an alitik yaitu p enelitian yang me ncoba me nggali b agaimana d an

mengapa f enomena ke sehatan i tu t erjadi. K emudian m elakukan a nalisis di namika

korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko dengan faktor efek (Notoatmodjo,

2012). S ehingga yang dimaksud pe nelitian a nalitik obs ervasional a dalah s uatu

pengamatan a taupun pe ngukuran yan m encoba menggali ba gaimana da n m engapa

fenomena k esehatan i tu t erjadi t anpa di lakukan m anipulasi a tau i ntervensi a papun

yang kemudian di analisis.

4.2. Rancangan Penelitian

Dalam pe nelitian i ni, unt uk m enelaah hubunga n a nemia da lam ke hamilan

dengan kejadian perdarahan Postpartum primer menggunakan analisis data sekunder

dengan pendekatan case control. Pendekatan case control dipilih pada penelitian ini

untuk melihat seberapa jauh faktor resiko mempengaruhi penyakit.

Menurut Sugiyono (2007) penelitian case control merupakan suatu penelitian

(survey) a nalitik yang m enyangkut ba gaimana f aktor r esiko di pelajari de ngan

membandingkan ke lompok ka sus da n ke lompok kont rol da n m enggunakan

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73

pendekatan r etrospektif. Dalam pe nelitian i ni yang m enjadi ke lompok k asus a dalah

ibu b ersalin yang m engalami k ejadian p erdarahan P ostpartum p rimer da n yang

menjadi ke lompok kont rol a dalah i bu b ersalin yang t idak m engalami ke jadian

perdarahan P ostpartum p rimer, k emudian d ilihat s ecara r etrospektif ap akah t erdapat

hubungan anemia pada kehamilan.

Penelitian ini akan dilakukan secara analitik dan mengunakan rancang bangun

case control.

Anemia dalam
kehamilan Mengalami KASUS
Perdarahan Post
Tidak Anemia dalam Partum Primer
kehamilan
Ibu
Bersalin

Anemia dalam
kehamilan Tidak Mengalami
Perdarahan Post
Tidak Anemia dalam Partum Primer KONTROL
kehamilan

Gambar 4.1 Desain penelitian hubungan anemia dalam kehamilan dengan perdarahan
postpartum primer di RSUD Sampang

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi

Populasi ad alah w ilayahnya generalisasi yang t erdiri at as o bjek/ s ubjek yang

mempunyai k ualitas d an k arakteristik te rtentu yang d itetapkan o leh p eneliti u ntuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2007).

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
74

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSUD Sampang 1

Januari 2015 – 31 Desember 2015 yakni 947 ibu bersalin.

4.3.2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dan

karakteriktik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel pada penelitian ini

dibagi menjadi dua yaitu kelompok kasus dan kontrol.

1) Kelompok kasus

Sampel kelompok kasus pada penelitian ini adalah ibu bersalin dengan

Perdarahan P ostpartum P rimer be rdasarkan k riteria i nklusi da n e ksklusi.

Teknik pengambilan sampel kasus menggunakan sampel kuota yakni suatu

proses di mana pe neliti m enggunakan s ekelompok kr iteria pa da pr osedur

penelitian. (Lusiana, 2015)

Kriteria in klusi : Kriteria i nklusi a dalah ka rakteristik um um s ubjek

penelitian d ari s uatu p opulasi ta rget yang te rjangkau yang a kan d iteliti.

Pertimbangan ilmia h h arus me njadi p edoman d alam me nentukan k riteria

inklusi ( Nursalam, 2013 ). Kriteria i nklusi t ersebut yakni : 1 ) i bu de ngan

persalinan pe rvaginam; 2) Ibu be rsalin de ngan perdarahan > 500cc s elama

<24 jam post partum; 3) Terdapat pemeriksaan Hb selama kehamilan; 4) Ibu

yang be rusia 20-35 tahun; 5) Ibu dengan Paritas ≤ 4; 6)Tercatat lengkap

dalam catatan rekam medis RSUD Sampang tahun 2015.

Kriteria eksklusi : Kriteria eksklusi ad alah k eadaan yang m enyebabkan

subyek m emenuhi kr iteria i nklusi na mun t idak da pat di ikutsertakan d alam

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75

penelitian (Nursalam, 2013). Kriteria ekslusi tersebut yakni : 1) Ibu bersalin

dengan penyakit kronis; 2) Ibu bersalin dengan usia kehamilan preterm; 3)

Ibu dengan kehamilan ganda; 4) Kematian janin intrauterine.

2) Kelompok kontrol

Sampel pada kelompok control pada penelitian ini adalah ibu bersalin

yang t idak m engalami pe rdarahan pos t p artum pr imer yang m emenuhi

criteria inklusi dan eksklusi di RSUD Sampang. Teknik pengambilan sampel

dengan cara perbandingan 1:1.

Kriteria inklusi tersebut yakni : 1) Ibu dengan persalinan pervaginam; 2) Ibu

bersalin dengan perdarahan <500cc selama 24 j am post partum; 3) Terdapat

pemeriksaan Hb pa da k ehamilan; 4) Ibu yang b erusia 20 -35 t ahun; 5) Ibu

dengan Paritas ≤ 4; 6) Tercatat lengkap dalam ca tatan r ekam m edis R SUD

Sampang tahun 2015.

Kriteria e kslusi yakni: 1) Ibu be rsalin de ngan pe nyakit kr onis; 2) Ibu

bersalin dengan usia kehamilan preterm; 3) Ibu dengan kehamilan ganda; 4)

Kematian janin intrauterine.

4.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.1. LokasiPenelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Sampang kabupaten Sampang.

4.4.2. WaktuPenelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei tahun 2016.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76

4.5. Variabel Penelitian, Defenisi Operasional, Cara Pengukuran Variabel

8.5.1. Variabel penelitian

Menurut N otoadmodjo ( 2012), va riabel a dalah u kuran a tau ciri yang

dimiliki oleh setiap anggota dalam suatu kelompok yang berbeda dengan ciri

yang dimiliki kelompok lain. Penelitian ini menggunakan dua variabel yakni

independent variable atau yang b iasa d isebut variabel be bas, m erupakan

variabel r esiko, s ebab d an be rsifat be bas; da n dependent variable atau y ang

biasa d isebut v ariabel terikat at au t ergantung, m erupakan v aribel yang

dipengaruhi at au ak ibat. V ariabel b ebas p ada p enelitian i ni ad alah A nemia

dalam K ehamilan. V ariabel t erikat p ada p enelitian i ni ad alah P erdarahan

PostPartum Primer. S esuai de ngan pe nelitian di a tas, m aka pe nelitian da pat

digambarkan sebagai berikut:

Variabel Bebas Variabel Terikat


Anemia dalam Perdarahan Postpartum
Kehamilan Primer
Gambar 4.2 Variabel penelitian hubungan anemia dalam kehamilan dengan
perdarahan postpartum primer di RSUD Sampang
8.5.2. Definisi operasional

Definisi ope rasional di gunakan unt uk m enjelaskan s emua v ariabel

yang digunakan dalam penelitian secara operasional, sehingga mempermudah

pembaca dalam mengartikan makna penelitian. (Nursalam, 2013)

Tabel 4.1 Defenisi ope rasional hubunga n a nemia da lam


kehamilan de ngan pe rdarahan pos tpartum pr imer di R SUD S ampang
Kabupaten Sampang
Variabel Definisi Parame Instru Kriteria Skala
Operasional ter men Hasil
Anemia Diagnosis Kadar Lembar 1.Anemia Nominal

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77

dalam Anemia Hb Pengum dalam


Kehami dalam <11gr/dl pul Data kehamilan
lan kehamilan pada jika seusai
dengan Trimes- parameter.
kadar H b ter I dan 2.Tidak
<11gr/dl III atau Anemia
pada <10,5gr/ dalam
Trimester dl pada kehamilan
I d an III Trimes- jika tidak
atau ter II seuai para-
<10,5gr/dl meter
pada
Trimester
II ya ng
tertulis
dalam
rekam
medik
Perdara- Diagnosis Perdara- Lembar 1.Perdara- Nominal
han Post HPP yang han Pengum han Post
Partum tertulis ≥500cc pul Data partum
Primer dalam pada 24 Primer jika
rekamedik jam sesuai
pertama parameter
post 2.Tidak
partum Perdarahan
Postpartum
Primer jika
tidak sesuai
parameter

8.6. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan d ata a dalah s uatu pr oses pe ndekatan da n pr oses pe ngumpulan

karakteristik s ampel yang d iperlukan d alam s uatu p enelitian yang te rbagi me njadi

data primer dan data sekunder. (Nursalam, 2013)

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Peneliti

mengumpulkan d ata va riabel t erikat da n v ariabel be bas yang di butuhkan de ngan

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78

menggunakan s umber Buku R egister d an R ekam M edik P asien R SUD S ampang

Kabupaten Sampang. Peneliti mengambil data sampel yang memenuhi kriteria inklusi

dan eksklusi.

8.7. Pengolahan dan Analisis Data

8.7.1. Pengolahan Data

Hidayat ( 2007) m enjelaskan s etelah da ta t erkumpul, m aka di lanjutkan

dengan langkah-langkah berikut :

1) Editing, m erupakan up aya unt uk m emeriksa kembali ke benaran yang

diperoleh a tau di kumpulkan. Editing dapat di lakukan pa da t ahap s ebelum

atau setelah data terkumpul.

2) Coding, setelah data di edit maka akan dilakukan coding, yaitu mengubah

data yang ad a d alam b entuk k alimat at au h uruf m enjadi d ata an gka at au

bilangan d an di masukkan da lam ka tegori yang s ama. Coding yaitu

memberikan kode a ngka pa da a tribut va riabel agar l ebih m udah da lam

analisa data.

(1) Usia

a. 20-25 :1

b. 26-30 :2

c. 31-35 :3

(2) Paritas

a. Primigravida :1

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
79

b. Multigravida :2

(3) Pendidikan

a. Dasar (SD/MI-SMP-MTS) : 1

b. Menengah (SMA/MA) :2

c. Tinggi (Diploma,Sarjana, Magister): 3

(4) Anemia

a. Ya :1

b. Tidak :2

(5) Perdarahan Postpartum

a. Ya :1

b. Tidak :2

(6) Penyebab Perdarahan

a. Atonia uteri :1

b. Retensio Plasenta :2

c. Sisa plasenta :3

d. Robekan Jalan Lahir :4

e. Ruptura uteri :5

f. Lain-lain :6

3) Entry, kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master

table a tau da ta ba se c omputer ke mudian m embuat di stribusi f rekuensi

sederhana atau dengan membuat table kontingensi.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80

4) Cleaning, mengecek ke mbali da ta unt uk m elihat ke mungkinan-

kemungkinan a danya ke salahan kode , ke tidak l engkapan da n s ebagainya,

kemudian dilakukan pembetulan dan koreksi.

8.7.2. Analisis univariat

Analisis in i dilakukan s ecara de skriptif unt uk m elihat ka rakteristik

masing-masing variabel yang diteliti, dimana hasil analisis ini adalah distribusi

frekuensi dan presentase dari setiap variabel yang ada.(Hidayat,2007)

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi sampel


Karakteristik Sampel Frekuensi Persentase
Usia :
20-25
26-30
31-35

Jumlah
Pendidikan:
Dasar (SD/MI-SMP/MTS)
Menengah (SMA/MA)
Tinggi (Diploma, Sarjana, Magister)

Jumlah
Paritas:
Primigravida
Multigravida

Jumlah
Penyebab Perdarahan
Atonia uteri
Retensio Plasenta
Sisa plasenta
Robekan Jalan Lahir
Ruptura uteri
Lain-lain

Jumlah

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81

8.7.3. Analisis bivariat

Analisis dilakukan terhadap dua variabel yang diduga memiliki hubungan

yaitu Anemia dalam kehamilan (variable bebas) dengan Perdarahan post partum

primer ( variable t erikat). Analisis bivariat dilakukan dengan m enggunakan uj i

Chi Square (x2). Uji Chi Square (x2) akan dapat disimpulkan adanya hubungan

dua va riabel p enelitian bermakna a tau t idak b ermakna ( Notoatmodjo, 2 012).

Hasil yang diperoleh tabel Contigency 2 x 4 di terapkan dengan menggunakan

Chi – Square dan dibatu dengan SPSS 16for Windows.

Tabel 4.3 Kontigensi 2 x 4 Pengaruh anemia dalam kehamilan terhadap


kejadian Perdarahan Postpartum
Anemia dalam Kehamilan
Variabel Total
Anemia Tidak Anemia
Perdarahan + a b
Postpartum Primer - c d
Total
Penelitian a kan m enggunakan a nalisa i ni unt uk m engetahui a tau uj i

kemaknaan hubungan kejadian Perdarahan Postpartum Primer dengan Anemia

dalam k ehamilan. D asar d alam p engambilan k eputusannya a dalah

membandingkan a dalah m embandingkan nilai signifansi ( p) de ngan ni lai

tingkat kesalahan (α = 0.05).

Kesimpulan :

– Apabila p < 0,05 m aka hasilnya signifikan artinya Ho ditolak dan Ha

diterima.

– Apabila p > 0,05 m aka hasilnya t idak s ignifikan a rtinya Ho di terima

dan Ha ditolak.

Jika uji Chi square tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji Fisher.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
82

8.8. Kerangka Operasional

Kerangka o perasional m erupakan l angkah-langkah y ang a kan dilakukan

dalam pe nelitian yang be rbentuk ke rangka a tau a lur pe nelitian. P enulisan

kerangka kerja disajikan dalam bentuk alur penelitian mulai dari desain hingga

analisis data (Hidayat, 2007).

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di Ruang
Bersalin RSUD Sampang tahun 2015 sebanyak 947

Sampel
Sampel kasus adalah ibu bersalin yang mengalami perdarahan
postpartum primer dengan teknik quota sampling yakni 68 sampel
dan kelompok kontrol dengan perbadingan 1:1 yakni 68 sampel ibu
bersalin yang tidak mengalami perdarahan postpartum primer

Pengambilan data sekunder yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi


dari Buku Register dan RekamMedik

Pengolahan data dengan langkah-langkah editing, coding, tabulasi dan


cleaning

Analisis data dengan menggunakan ujichi-square

Penyajian data hasil penelitian

Laporan Penelitian
Gambar 4.3 Kerangka operasional penelitian hubungan anemia dengan kejadian
perdarahan postpartum primer di RSUD Sampang

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
83

8.9. Ethical Clearance

8.9.1. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan dan privacy sampel maka dalam penelitian

ini tidak dicantumkan identitas. Peneliti hanya menulis nomer dan kode pada

masing-masing lembar pengumpul data.(Hidayat, 2007)

8.9.2. Confidentiality (kerahasiaan)

Merupakan m asalah et ika d engan m enjamin k erahasiaan d ari h asil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi

yang t elah di kumpulkan, ha nya s ekelompok da ta t ertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007).

Pengambilan da ta s ekunder t erlebih da hulu m emohon i jin ke pada B adan

Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sampang dan RSUD Sampang.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
84

BAB 5

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Rumah S akit U mum Daerah (RSUD) Sampang adalah r umah s akit tipe C

milik p emerintah Kabupaten S ampang b eralamat d i J l Rajawali N o. 1 0 S ampang.

RSUD s ampang ad alah s atu-satunya rumah s akit di K abupaten S ampang. B erdiri

sejak tahun 1996 kini RSUD Sampang pada tahun 2016 telah lulus akreditasi Rumah

Sakit.

RSUD Sampang memiliki 16 instalasi rawat jalan dan 7 instalasi rawat inap

termasuk Ruang Bersalin (Ruang Mawar). RSUD sampang memiliki 225 tempat tidur

perawatan, beberapa dokter spesialis dan fasilitas penunjang lainnya.

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Karakteristik sampel

1) Penyebab perdarahan

Tabel5.1Distribusi frekuensipenyebab pe rdarahan pos tpartum pr imer di


RSUD Sampang tahun 2015
Penyebab Perdarahan Frekuensi Persentase (%)
Atonia Uteri 12 17,6

Retensio Plasenta 26 38,2


Sisa Plasenta 20 29,4
Robekan Jalan Lahir 3 4,4

Ruptur 7 10,3

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
85

Jumlah 68 100,0

Berdasarkan t abel 5.1 m enunjukkan bahwa penyebab perdarahan pos tpartum

primer t ertinggi a dalah Retensio P lasenta yakni 38,2% di lanjutkan de ngan

Sisa Plasenta 29,7% dan atonia uteri 17,6%.

2) Usia ibu bersalin

Tabel5.2Distribusi frekuensiusia ibu bersalin di RSUD Sampang tahun 2015


Kasus Kontrol
Usia
Frekuensi % Frekuensi %
B
20-25 tahun 25 36,8 36 52,9
e 26-30 tahun 20 29,4 16 23,5

r 31-35 tahun 23 33,8 16 23,5

d Jumlah 68 100,0 68 100,0

asarkan t abel 5.2 m enunjukkan ba hwa di stribusi f rekuensi us ia p ada Ibu

bersalin dengan perdarahan pos tpartum primer tertinggi adalah ibu bersalin

usia 20-25 tahun (36%)

Pada sampel kontrol, distribusi frekuensi usia ibu bersalin yang tidak

mengalami pe rdarahan postpartum pr imer t erbanyak t erdapat pa da r entang

usia 20-25 tahun yakni sebanyak 36 orang (52,9%).

3) Paritas

Tabel5.3Distribusi frekuensiparitas i bu be rsalin di R SUD S ampang t ahun


2015
Kasus Kontrol
Paritas
Frekuensi % Frekuensi %
Primipara 22 32,4 35 51,5
Multipara 46 67,6 33 48,5

Jumlah 68 100,0 68 100,0

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
86

Berdasarkan t abel 5.3 m enunjukkan ba hwa di stribusi f rekuensi i bu

bersalin dengan perdarahan postpartum primer paling banyak pada ibu dengan

paritas multipara yakni 67,6% (46 orang)

Pada ke lompok kont rol, Ibu yang t idak m engalami perdarahan

postpartum pr imer b aik pr imipara m aupun m ultipara ha mpir s ama yakni

51,5% i bu be rsalin de ngan pa ritas pr imigravida da n 48,5 % i bu b ersalin

dengan paritas multigravida.

4) Pendidikan

Tabel5.4 Distribusi frekuensipendidikan ibu bersalin di RSUD Sampang


tahun 2015
Kasus Kontrol
Pendidikan
Frekuensi % Frekuensi %
B
Dasar 57 83,8 49 72,1
e Menengah 9 13,2 13 19,1

r Tinggi 2 2,9 6 8,8

d Jumlah 68 100,0 68 100,0

asarkan t abel 5.4 m enunjukkan ba hwa Ibu be rsalin yang m engalami

perdarahan pos tpartum ha mpir s eluruhnya m emiliki s tatus pe ndidikan d asar

(83,8%).

Pada ke lompok kont rol, Ibu yang t idak m engalami pe rdarahan

postpartum primer didominasi oleh ibu dengan pendidikan dasar (72%).

5) Anemia dalam kehamilan

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
87

Tabel5.5Distribusi frekuensikejadian anemia dalam kehamilan ibu bersalin di


RSUD Sampang tahun 2015
Kasus Kontrol
Paritas
Frekuensi % Frekuensi %
B
Ya 58 85,3 8 11,8
e Tidak 10 14,7 60 88,2

r Jumlah 68 100,0 68 100,0

dasarkan t abel 5.5 m enunjukkan ba hwa i bu bersalin de ngan pe rdarahan

postpartum p rimer ma yoritas me ngalami a nemia d alam k ehamilan yakni

sebesar 85,3% (58 orang).

Pada kelompok kontrol, ibu bersalin yang tidak mengalami perdarahan

postpartum primer mayoritas tidak mengalami anemia dalam kehamilan yakni

88,2% (70 orang).

5.2.2 Analisis bivariat

Tabel 5 .6Tabulasi s ilang hubung an a nemia da lam ke hamilan de ngan ke jadian


perdarahan postpartum primer di RSUD Sampang tahun 2015
Perdarahan Postpartum Primer Total
Variabel
Ya % Tidak % F %
Anemia 58 85,3 8 11,8 66 48,5
Tidak Anemia 10 14,7 60 88,2 70 51,5
Total 68 100 68 100 136 100
p=0,000 OR=43,5 [ CI 95% 16,05-117,93]
Coefficient contingency 0.593

Berdasarkan uj i s tatistik dengan m enggunakan chi-square didapatkan

nilai p=0,000 (p<α, α=0,05), maka Ho ditolak yang artinya ada hubungan

Anemia da lam ke hamilan de ngan ke jadian pe rdarahan pos tpartum pr imer di

RSUD Sampang.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
88

Kekuatan hubun gan antara ke dua v ariabel d ilihat b erdasarkan Coefficient

contingency yaitu 0,593 yang be rarti ke kuatan hubung annya s edang.

Kemudian ha sil Odds Ratio (OR) di peroleh ha sil O R= 43,5 [ C I 95% 16, 05-

117,93] yang be rarti r entang 16,05 -117,93 t idak melewati ni lai 1, m aka i bu

bersalin de ngan a nemia da lam ke hamilannya be rpeluang pe rdarahan

postpartum primer 43,5 lebih besar daripada ibu bersalin tanpa anemia dalam

kehamilannya.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
89

BAB 6

PEMBAHASAN

Penelitian in i d iambil d i R SUD S ampang dengan mengambil s ampel

sebanyak 1 36 d ata yang t erdiri d ari 68 sampel ibu b ersalin d engan p erdarahan

postpartum pr imer da n 68 s ampel i bu be rsalin t anpa pe rdarahan pos tpartum

primer.Data d iambil d engan to tal s ampling yang m emenuhi s yarat unt uk m enjadi

sampel penelitian.

6.1 Kejadian Perdarahan Postpartum Primer di RSUD Sampang

Hasil distribusi frekuensi penyebab perdarahan postpartum primer pada penelitian

ini a dalah A tonia U teri ( 17,6%), R etensio P lasenta ( 38,2%), S isa P lasenta ( 29,7%),

Robekan Jalan lahir (4,4%) dan Ruptur (10,3%).

Perdarahan postpartum primer ( early postpartum hemorrhage) i alah p erdarahan

>500 cc yang t erjadi d alam 2 4 j am p ertama s etelah b ayi l ahir.(Manuaba, 2 001).

Kemenkes RI (2013) juga mengatakan, perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24

jam pertama setelah persalinan.

Hasil tersebut selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2011) yakni

penyebab utama perdarahan postpartum primer di RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah

retensio plasenta yaitu s ebesar 53,7%, diikuti laserasi jalan lahir 29,3%, atonia uteri

14,6%, dan i nversio ut eri 2,4% . D an selaras j uga d engan p enelitian A zmi ( 2011)

yakni p enyebab p erdarahan pos tpartum di R S P KU M uhammadiyah G ombong,

terbanyak adalah r etensi pl asenta yaitu s ebanyak 24 pa sien ( 58,5%) ke mudian

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
90

laserasi t raktus genetalia s ebanyak 1 4 pasien ( 34,1%) da n a tonia ut eri s ebanyak 3

pasien (7,3%).

Semua h asil p enelitian t ersebut s epakat b ahwa p enyebab p erdarahan p ostpartum

primer yang t erbanyak adalah r etensio p lasenta. R etensio p lasenta yakni p lasenta

tetap te rtinggal d alam uterus 3 0 me nit s etelah an ak l ahir, p lasenta yang s ukar

dilepaskan dengan pertolongan aktif kala III dapat disebabkan oleh adhesi yang kuat

antara plasenta dan uterus.(Walyani, 2015).

Sebab-sebab r etensio p lasenta ad alah 1 ) p lasenta b elum t erlepas d ari dinding

rahim k arena tumbuh m elekat l ebih da lam; 2) P lasenta s udah l epas t etapi be lum

keluar karena atonia uteri dan akan menyebabkan perdarahan yang banyak. (Mochtar

2011)

Atonia ut eri a dalah k etidakmampuan ut erus u ntuk be rkontraksi s ebagaimana

mestinya s etelah p lasenta l ahir. P erdarahan pos tpartum s ecara f isiologis di kontrol

oleh kont raksi s erat-serat m yometrium t erutama yang b erada d isekitar p embuluh

darah yang m ensuplai d arah p ada t empat p erlengketan p lasenta. A tonia uteri t erjadi

ketika myometrium tidak dapat berkontraksi (Wiknjosastro, 2002).

Atonia ut eri yakni ke adaan l emahnya t onus/kontraksi r ahim yang m enyebabkan

uterus t idak m ampu m enutup pe rdarahan t erbuka da ri t empat i mplantasi pl asenta

setelah ba yi l ahir da n p lasenta l ahir. P ada a tonia ut eri, ut erus t idak m engadakan

kontraksi dengan baik, dan i ni m erupakan s ebab ut ama dari perdarahan p ostpartum.

(Walyani, 2015)

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
91

Penelitian yang di lakukan S ari ( 2011) ba hkan menempatkan a tonia ut eri pa da

peringkat pe rtama pe nyebab pe rdarahan pos tpartum pr imer yakni s ebesar 48,8% ,

diikuti retensio plasenta (23%) dan karena laserasi jalan lahir (23,2%).

. F aktor r isiko yang m empengaruhi ke jadian pe rdarahan pos tpartum p ada

kehamilan a ntara l ain i nfeksi pe nyakit, g izi bur uk, e klamsia, pa ritas i bu ha mil,

anemia kehamilan, jarak persalinan, usia kehamilan, umur ibu, riwayat pemeriksaan

kehamilan (ANC), dan riwayat persalinan terdahulu.(Manuaba,2001)

ibu be rsalin us ia 20 -35 tahun m erupakan um ur r eproduksi yang s ehat da n

aman. H al i ni di maksudkan a gar f aktor us ia ibu be rsalin t idak m empengaruhi

hubungan anemia dalam kehamilan dengan perdarahan postpartum primer. Pada usia

< 20 t ahun, f ungsi r eproduksi s eorang wanita b elum be rkembang de ngan s empurna

(Saifudin,2008). S edangkan pa da us ia 35 t ahun s udah m engalami penurunan

(Saifudin,2008). P ada u sia > 35 t ahun t erkait d engan k emunduran da n penurunan

daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini (Amirrudin

dan Wahyuddin, 2004).

Faktor P redisposisi t erjadinya at onia u teri yang d apat m enyebabkan

perdarahan pos tpartum s alah s atunya adalah p aritas yakni s ering d ijumpai p ada

multipara da n grandemultipara ( Mochtar, 2011 ). P erineum yang r apuh bi asanya

terdapat p ada g randemultipara s ehingga m emicu t erjadinya p erdarahan p ostpartum

(Oxorn, 2010). G randemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak

atau l ebih ( Varney, 200 6). G randemultipara a dalah w anita yang t elah m elahirkan 5

orang an ak atau l ebih dan b iasanya m engalami p enyulit d alam k ehamilan d an

persalinan (Manuaba, 2008).

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
92

6.2 Kejadian Anemia dalam Kehamilan di RSUD Sampang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian anemia dalam kehamilan sebanyak

85,3% pada i bu bersalin dengan perdarahan pos tpartum primer dan 11,8 % pada i bu

bersalin tanpa perdarahan postpartum primer.

Hemoglobin sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk berbagai metabolisme

sel da lam ha l m engangkut oks igen ke seluruh t ubuh. K ondisi yang di khawatirkan

adalah k ondisi d isaat s etelah m elahirkan. O rgan uterus memerlukan kont raksi yang

kuat pa da s aat pe rsalinan, m enghentikan p erdarahan a kibat l epasnya pl asenta d ari

perlekatannya dipermukaan dalam rahim (endometrium) yang luas selama kehamilan

dan s esudah pe rsalinan untuk pe ngecilan (involusi) uterus. Kadar H b yang kur ang

dari 10 gr% akan membuat kontraksi otot rahim lemah ketika persalinan berlangsung

(atonia uteri), d an j uga m enyebabkan adanya b ahaya p erdarahan postpartum

sehingga i ni m erupakan sebab pot ensial morbiditas dan mortalitas ibu b eserta an ak

(Prawirohardjo, 2007). Penyebab anemia umunya adalah kurang gizi, kurang zat besi,

kehilangan darah saat persalinan yang lalu, dan penyakit – penyakit kronik (Mochtar,

2004). D alam k ehamilan pe nurunan ka dar h emoglobin yang di jumpai s elama

kehamilan di sebabkan oleh ka rena d alam ke hamilan ke perluan z at m akanan

bertambah d an t erjadinya p erubahan-perubahan dalam d arah : penambahan vol ume

plasma yang relatif lebih besar daripada penambahan massa hemoglobin dan volume

sel darah merah. Bertambahnya sel-sel darah adalah kurang jika dibandingkan dengan

bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah (Wiknjosastro, 2005 ).

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
93

Pada penelitian i ni di dapatkan bahwa i bu b ersalin 83,8% pada s ampel ka sus

dan 72% pa da s ampel kont rol m emiliki s tatus p endidikan da sar. A rtinya m ayoritas

pendidikan i bu be rsalin di R SUD Sampang a dalah pe ndidikan da sar. Pendidikan

berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap p erkembangan orang lain

menuju ke a rah s uatu c ita-cita t ertentu. M akin t inggi t ingkat pe ndidikan s eseorang,

maka m akin m udah da lam m emperoleh m enerima i nformasi, s ehingga ke mampuan

ibu dalam berpikir lebih rasional. Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih

berpikir r asional (Friedman, 2010) . Ibu de ngan pe ndidikan yang t inggi da pat l ebih

berpikir r asional ba hwa pola m akan unt uk m emperoleh k eseimbangan gizi pe nting.

Pola m akan adalah pol a kons umsi m akan s ehari-hari ya ng s esuai dengan kebutuhan

gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Keseimbangan gizi dapat dicapai

apabila setiap orang menkonsumsi minimal 1 jenis bahan makanan dari tiap golongan

bahan m akanan yaitu K arbohidrat, pr otein he wani da n na bati, s ayuran, bua h da n

susu.( Bobak, 2005 ).

Seringnya i bu ha mil m engkonsumsi m akanan yang m engandung z at yang

menghambat pe nyerapan z at be si s eperti t eh, kopi, ka lsium ( K usumah, 2009 ) .

Wanita hamil cenderung terkena anemia pada triwulan III karena pada masa ini janin

menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama

setelah l ahir ( S in s in, 2008) . P ada p enelitian D jamilus da n H erlina ( 2008)

menunjukkan a danya k ecendrungan b ahwa s emakin kur ang b aik pol a m akan, m aka

akan semakin tinggi angka kejadian anemia.

Kepatuhan m enkonsumsi t ablet F e di ukur d ari ke tepatan j umlah t ablet yang

dikonsumsi, ke tepatan c ara m engkonsumsi t ablet F e, f rekuensi kons umsi pe rhari.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
94

Suplementasi b esi at au pemberian t ablet Fe m erupakan s alah s atu u paya penting

dalam m encegah da n m enanggulangi a nemia, k hususnya a nemia ke kurangan be si.

Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi

asam f olat yang s ekaligus d apat m encegah an emia k arena k ekurangan asam f olat

(Depkes, 2009).

6.3 Hubungan Anemia dalam Kehamilan dengan Kejadian Perdarahan

Postpartum Primer di RSUD Sampang

Hasil pe nelitian m enunjukkan ba hwa i bu be rsalin yang m engalami ke jadian

perdarahan p ostpartum p rimer ma yoritas me ngalami a nemia d alam k ehamilannya

(85,3%). S edangkan , i bu be rsalin yang t idak mengalami pe rdarahan postpartum

primer mayoritas tidak mengalami anemia dalam kehamilan (88,2%).

Berdasarkan u ji s tatistik d engan m enggunakan chi-square didapatkan ni lai

p=0,000 (p<α, α=0,05), maka Ho ditolak yang artinya ada hubungan Anemia dalam

kehamilan dengan kejadian perdarahan postpartum primer di RSUD Sampang. Hasil

Odds Ratio (OR) di peroleh ha sil O R= 43,5 [ CI 95% 16,05 -117,93] y ang be rarti

rentang 16,05-117,93 tidak melewati nilai 1, maka ibu bersalin dengan anemia dalam

kehamilannya be rpeluang pe rdarahan pos tpartum pr imer 43,5 l ebih be sar da ripada

ibu bersalin tanpa anemia dalam kehamilannya.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Lubis (2011) mengenai Pengaruh status

anemia terhadap perdarahan postpartum primer di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun

2007 – 2010, berdasarkan analisis bivariat risiko perdarahan postpartum primer pada

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
95

ibu yang anemia 8 ka li lebih besar dibandingkan ibu yang tidak anemia (OR=7,99 ;

95% CI 2,40;26,53). Hasil penelitian Hidayah (2013) di RSUD Panembahan Senopati

Bantul j uga m enjelaskan ba hwa Ibu de ngan a nemia be resiko 11,82 kali unt uk

mengalami perdarahan postpartum jika dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia.

Hasil i ni s esuai d engan t eori b ahwa an emia d alam k ehamilan m empengaruhi

kejadian perdarahan postpartum primer. Pada anemia jumlah efektif sel darah merah

berkurang. H al i ni m empengaruhi j umlah h aemoglobin da lam da rah. Berkurangnya

jumlah ha emoglobin m enyebabkan j umlah oks igen yang di ikat da lam da rah j uga

sedikit, s ehingga m engurangi j umlah pe ngiriman oks igen ke or gan-organ vi tal

(Anderson,1994). K ekurangan H b da lam d arah mengakibatkan ku rangnya oksigen

yang di bawa/ditransfer ke s el t ubuh m aupun k e ot ak. S ehingga da pat memberikan

efek buruk pada ibu maupun pada bayi yang dilahirkan (Manuaba, 2001).

Kerja jantung akan dipacu lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan O2 ke semua

organ tubuh apabila terjadi anemia, akibatnya penderita sering berdebar dan jantung

cepat lelah (Sin sin, 2008). Tindakan operatif dalam persalinan dilakukan apabila ibu

cepat lelah dalam persalinan, sehingga dapat menyebabkan robekan jalan lahir, ruptur

uteri, da n i nversio ut eri yang m erupakan pe nyebab pe rdarahan. K ekurangan s uplai

oksigen da pat m enyebabkan pe rsalinan yang l ama a kibat ke lelahan ot ot r ahim di

dalam be rkontraksi ( inersia u teri) d an p erdarahan p asca m elahirkan k arena at onia

uteri yakni tidak adanya kontraksi otot rahim. (Wiknjosastro, 2005; Saifudin, 2006 ).

6.4 Keterbatasan Penelitian

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
96

Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :

1. Keterbatasan d ata s ekunder yang m enyebabkan s ampel l ain yang d apat

menggambarkan pe ngaruh f aktor resiko t idak d iteliti ka rena c atatan m edik

tidak lengkap.

2. Variabel yang diteliti terbatas, kemungkinan ada faktor lain yang tidak diteliti

tetapi berpengaruh besar terhadap penyakit yang diteliti.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
97

BAB 7

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berasarkan h asil p enelitian d an p embahasan t entang h ubungan an emia

dengan ke jadian pe rdarahan pos tpartum pr imer di R SUD S ampang t ahun 2015

dapat disimpulkan bahwa :

1) Kejadian perdarahan pospartum primer dalam penelitian ini sebanyak 68

kasus de ngan pe nyebab pe rdarahan pos tpartum pr imer t ertinggi adalah

Retensio Plasenta, Sisa Plasenta dan Atonia Uteri.

2) Kejadian an emia d alam k ehamilan s ebanyak 8 5,3% p ada i bu b ersalin

dengan perdarahan postpartum primer dan 11,8% pada ibu bersalin tanpa

perdarahan postpaertum primer.

3) Terdapat h ubungan antara anemia d alam k ehamilan d engan k ejadian

perdarahan pos tpartum primer di R SUD S ampang, yakni i bu b ersalin

dengan a nemia da lam kehamilannya m emiliki ke mungkinan 43,5 ka li

mengalami perdarahan postpartum primer dibandingkan dengan ibu yang

tidak anemia dalam kehamilan.

7.2 Saran

7.2.1 Bagi masyarakat

Masyarakat t erutama ke luarga unt uk m emberikan a rahan pol a kons umsi

makanan yang b aik b agi i bu h amil a gar asupan g izi s elama k ehamilan

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
98

dapat t ercukupi s ehingga d apat m encegah k ejadian p erdarahan

postpartum primer saat persalinan.

7.2.2 Bagi tenaga kesehatan

Meningkatkan promosi kesehatan secara berkala mengenai kehamilan dan

persalinan d engan m elibatkan p eran k ader d alam m emberikan

penyuluhan dan melibatkan peran suami/keluarga terhadap kesehatan ibu

hamil.

7.2.3 Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan unt uk p eneliti s elanjutnya dapat me njadikan p enelitian in i

sebagai r eferensi yang relevan d an m embantu p enelitian s ejenis t erkait

dengan ke jadian a nemia pada k ehamilan. Penelitian s elanjutnya

diharapkan dapat m enegambangkan p enelitian l ebih l anjut m engenai

faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
99

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Wahyuddin. 2004. Studi kasus kontrol faktor biomedis terhadap kejadian
anemia ibu hamil di puskesmas Bantimurung. J urnal M edical
UNHAS.http://med.unhas.ac.id/en//index2.php?option=com_content&do_pdf
=1&id=160

Ayudhitya, D hiana. 201 2. Anda, dokter keluarga anda. H al 5 -7. J akarta : P enebar
Plus

Azmi, M ifaul. 2011. Perbedaan kejadian perdarahan postpartum pada primipara


dan multipara di Rs PKU Muhammadiyah Gombong. Skripsi t hesis.
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Baughman, Diane C. 2000. Keperawatan medikal-bedah : buku saku untuk Brunner


dan Suddarth. Hal 31-32. Jakarta : EGC

Djamilus, H erlina, 2008, Faktor risiko kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas Bogor, A rtikel , A vailable f rom :
http://www.motekar.tk/topik/pengkajian-anemia-pada-ibu-hamil.html

Friedman, M arilyn M . 2010 . Buku ajar keperawatan keluarga : riset, teori dan
praktek. Jakarta : EGC

Gibney, m ichael J , B arrie M . M argetts, J ohn M .Kearney, Lenore A rab. 2009. Gizi
kesehatan masyarakat. hal 94-96. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC

Hidayah, F ika N urul. 2013. Faktor-faktor resiko yang mempengaruhi kejadian


perdarahan postpartum primer pada ibu bersalin di RSUD Panembahan
Senopati Bantul-DIY tahun 2012. N askah P ublikasi. S ekolah T inggi Ilmu
Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta

Hidayat, A . 2007 . Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. S urabaya:
Selemba Medika

Kementrian K esehatan RI. 2013. Pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan


dasar dan rujukan : p edoman bagi tenaga kesehatan. B uku s aku. E disi
pertama. Hal 101-108, 160-161. Jakarta

Kementrian Kesehatan R I. 2014. Profil kesehatan indonesia tahun 2013. Hal 82-83.
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
100

Kusumah. 2009. Kadar haemoglobin ibu hamil triwulan ii-iii dan faktor – factor
yang mempengaruhinya di RSUP H Adamalik Medan . thesis. U niversitas
Sumatera.

Leveno, Kenneth J . 2009. Obstetri william: panduan ringkas. Edisi ke-21. Hal 437.
Jakarta: EGC.

Lubis, Ismil Khairi. 2011. Pengaruh paritas terhadap perdarahan postpartum primer
di RSUD DR Pirngadi Medan 2007-2010. Ilmu K esehatan M asyarakat
Universitas Sumatera Utara

Lusiana, Novita. 2015. Buku ajar metodologi penelitian kebidanan. Edisi 1. C etakan
1. Yogyakarta : Deepublish

Manuaba, I.A.C. 2008. Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan. Hal
38-40. Jakarta : EGC

Manuaba, I.B.G. 2001. Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan
KB. Hal 50-55, 427-434 Jakarta: EGC

Manuaba, I.B.G. 2007. Pengantar kuliah obstetri. Hal 38-40 Jakarta : EGC

Masrizal. 2007. Anemia defisiensi besi. Jurnal kesehatan masyarakat, II (I). available
from; http://www.searchinpdf.com

Mochtar, R ustam. 2011 . Sinopsis Obstetri. E disi 3. H al 109 -111, 199 , 207 -208.
Jakarta: EGC

Notoatmodjo, S oekidjo. 2012. Metodologi penelitian kesehatan. J akarta: R ineka


Cipta

Nursalam. 2013. Metode penelitian ilmu keperawatan. Jakarta S elatan: S elemba


Medika

Saifuddin, A B. 2006. Acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan


neoatal.Edisi 1. Cetakan ke -4. H al.145-181, 281 Jakarta : Y ayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sari, Anggrita dan Sukamto. 2011. Kejadian perdarahan postpartum di BLUD rumah
sakit dr. H. Anshari Shaleh Banjarmasin tahun 2011. A kademi K ebidanan
Sari Mulia Banjarmasin dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan

Sin – sin, 2008. Masa kehamilan dan persalinan. Hal. 64-66 Jakarta : PT Alex Media
Komputindo

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
101

Smith R John,evid C helnow, C hief, D evid C helnow. 2010. Managemet the third
stage of labor, medscape reference. A vailable from :
http://emedicine.medscape.com/article/275304-overview

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Cetakan k e-12. H al.61. Bandung:


Penerbit Alfabeta

Swarjana, I Ketut. 2015. Metodologi penelitian kesehatan (edisi revisi). Edisi 2. H al


209. Yogyakarta : Andi

Varney, H. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Ed.4. Vol.1. Hal. 127, 623. Jakarta :
EGC

Walyani, E lisabeth S iwi. 2015. Asuhan kebidanan kegawatdaruratan maternal dan


neonatal. Cetakan pertama. Hal. 46-49. Yogyakarta : Pustakabarupress

Wiknjosastro, H anifa. 2 005. Ilmu Kebidanan. Edisi 3 C etakan ke -10.Hal. 448 -456.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Wiknjosastro, Hanifa. 2010. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi 1 Cetakan 6.Hal. 124, 162,
188-197. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 1

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FK UNAIR

TAHUN AJARAN 2015/2016

Agu-15 Sept-15 Okt-15 Nov-15 Des-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16


Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PERSIAPAN
Pengajuan
lingkup
peminatan
skripsi
Penyerahan
formulir
permohonan
penyusunan
skripsi
Pembekalan
pra skripsi
Proses
pembimbingan
dan
penyusunan
usulan
penelitian.
Penyerahan
usulan
penelitian ke
penguji
Ujian usulan
penelitian
Revisi usulan
penelitian

36
SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72

Mei-16 Juni-16 Juli-16 Agt-16


Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PELAKSANAAN

a. Penelitian dan penyusunan skripsi

b. Penyerahan skripsi ke penguji

c. Seminar hasil (Sidang Skripsi)

3. TAHAP AKHIR

a. Revisi skripsi dan pembuatan artikel

b. Penyerahan skripsi yang sudah disahkan penguji


dalam bentuk hardcover dan CD ke prdi dan
penyerahan artikel (submit)
b. Penelitian dan penyusunan skripsi

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 2

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 3

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 4

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 5

Lampiran 6

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 7

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN


(Information for Consent)
Kepada,
Yth. Pasien Ruang Bersalin
Di RSUD Sampang

Dengan Hormat,
Saya yang be rtandatangan di bawah i ni a dalah m ahasiswa P rogram S tudi
Pendidikan B idan F akultas K edokteran U niversitas A irlangga S urabaya,
bermaksud mengadakan penelitian mengenai “Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil
dengan K ejadian P erdarahan P ostpartum P rimer di R SUD S ampang" untuk
memenuhi pe rsyaratan t ugas a khir di P rogram S tudi P endidikan B idan F akultas
Kedokteran Universitas Airlangga.
Penelitian i ni be rtujuan untuk m emperoleh da ta m engenai s tatus a nemia
dalam k ehamilan d ikaitkan d engan k ejadian p erdarahan p ascasalin. Sehubungan
dengan ha l t ersebut, l embar pe rmohonan i ni untuk m engajukan pe rmohonan
kepada Ibu agar be rkenan unt uk be rpartisipasi d alam pe nelitian s aya. P enelitian
ini t idak m embahayakan Ibu s ebagai s ubjek p enelitian, t idak a kan di lakukan
intervensi atau tindakan apapun (tidak ada resiko fisik). Keikutsertaan Ibu dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan guna membantu s aya d alam me lengkapi d ata
yang s aya but uhkan unt uk pe nelitian bersifat s ukarela d an s aya ak an m enjamin
kerahasiaan j awaban yang d iberikan da n ha silnya a kan dipergunakan untuk
pengembangan pendidikan ilmu kebidanan.
Manfaat p enelitian i ni untuk s ubjek pe nelitian yakni s ebagai i nformasi
tentang p entingnya p enanganan a nemia pa da i bu ha mil unt uk m eminimalkan
resiko terjadinya perdarahan postpartum primer.
Semua in formasi yang Ibu b erikan te rkait p enelitian in i a kan d ijamin
kerahasiaannya ol eh pe neliti s erta ha nya a kan d igunakan unt uk pe ngembangan
penelitian da n pe ngembangan i lmu pe ngetahuan. A pabila Ibu m enyetujui, s aya
mohon untuk menandatangani lembar persetujuan. Atas perhatian dan partisipasi
Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Sampang, Mei 2016


Responden Peneliti

(……………………………..) Ucca Fajrin Wicitra


Putri

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 8

LEMBAR PERSETUJUAN

(Informed Consent)

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama :

Alamat :

Setelah m endapat p enjelasan d ari s audari Ucca F ajrin W icitra P utri,

mahasiswi Pendidikan Bidan Fakultas K edokteran U niversitas A irlangga, yang

bermaksud m engadakan pe nelitian yang be rjudul “ Hubungan Anemia P ada Ibu

Hamil dengan Kejadian Perdarahan Postpartum Primer di RSUD Sampang " maka

dengan sukarela dan tanpa paksaan saya bersedia menjadi responden dan bersedia

menanggung s egala ko nsekuensi yang t imbul a kibat pe laksanaan p enelitian

tersebut. Sebagai persetujuan saya tanda tangani surat ini.

Sampang, Mei 2016

Saksi Responden

(……………………………..)

(……………………………..)

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 9

LEMBAR PENGUMPUL DATA

Nomor Responden :

Nomor Rekam Medik : ...............................................................

Diagnosa Responden : HPP/NON HPP

1. Data Umum

1) Usia

20 - 25 tahun

26 - 30 tahun

31 -35 tahun

2) Pendidikan Ibu

Dasar (SD/MI-SMP/MTS)

Menengah (SMA/MA)

Tinggi ( D1,D3,S1,S2,S3)

2. Data Khusus

1) Paritas

Paritas Ke……….

2) Pemerikasaan Darah saat Kehamilan

a. Usia Kehamilan ……………….minggu/bulan

b. Hb=......gr/dl

3) Riwayat Perdarahan Postpartum pada persalinan yang lalu

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

a. Ya b. Tidak

4) Penyebab Perdarahan Postpartum (sekarang)

a. Atonia uteri
b. Retensio Plasenta
c. Robekan Jalan Lahir
d. Ruptura uteri
e. Inversio Uteri
f. Lain-lain : ................

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 10

TABULASI HASIL PENELITIAN

SAMPEL KASUS PERSALINAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM

no. pendidikan Anemia Perdarahan


No. RM Usia Paritas
Smpl (D/M/T) Y/T Klasifikasi Y/T Penyebab

1 13.58.xx 1 2 2 1 1 1 2

2 13.58.xx 1 1 1 1 2 1 5

3 13.68.xx 3 2 1 1 1 1 5

4 13.59.xx 2 2 1 1 1 1 1

5 13.67.xx 3 2 1 2 1 3

6 13.72.xx 1 2 1 2 1 2

7 13.68.xx 2 2 2 2 1 3

8 13.80.xx 1 2 2 2 1 3

9 13.54.xx 2 2 1 1 2 1 2

10 13.64.xx 1 1 1 1 1 1 5

11 13.89.xx 3 2 1 1 2 1 2

12 13.99.xx 3 2 1 1 2 1 3

13 13.85.xx 3 2 1 1 1 1 1

14 13.82.xx 1 2 1 1 1 1 5

15 14.17.xx 1 1 1 1 1 1 4

16 14.02.xx 3 2 1 1 1 1 3

17 14.20.xx 1 2 1 1 1 1 2

18 14.25.xx 3 2 1 1 1 1 3

19 14.25.xx 3 2 1 1 2 1 3

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

20 14.19.xx 1 1 1 1 1 1 2

21 14.28.xx 1 1 1 1 1 1 3

22 14.31.xx 1 2 2 1 2 1 1

23 14.30.xx 3 1 1 1 1 1 3

24 14.19.xx 3 2 1 1 1 1 2

25 14.30.xx 1 2 1 1 2 1 1

26 14.48.xx 2 2 1 1 2 1 2

27 14.39.xx 2 2 1 2 1 2

28 14.48.xx 1 2 1 1 2 1 1

29 14.48.xx 3 2 1 1 1 1 2

30 14.60.xx 1 1 1 1 1 1 5

31 14.57.xx 2 2 1 1 2 1 3

32 14.60.xx 1 1 1 1 1 1 3

33 14.52.xx 1 1 1 1 2 1 3

34 14.61.xx 3 2 2 1 2 1 2

35 14.63.xx 2 2 1 1 1 1 3

36 14.74.xx 2 1 1 2 1 3

37 14.75.xx 2 2 2 1 2 1 2

38 14.65.xx 3 2 1 1 1 1 2

39 14.54.xx 3 2 1 1 1 1 1

40 14.48.xx 1 1 1 1 1 1 3

41 14.75.xx 3 2 1 1 1 1 3

42 14.69.xx 3 2 1 2 1 3

43 14.80.xx 3 2 1 1 2 1 2

44 14.86.xx 2 2 1 1 1 1 2

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

45 14.70.xx 1 1 1 1 3 1 4

46 15.00.xx 2 1 2 2 1 2

47 14.95.xx 3 2 1 1 3 1 3

48 14.88.xx 2 2 1 1 1 1 2

49 14.87.xx 2 2 1 2 1 2

50 15.04.xx 2 2 1 1 2 1 2

51 15.10.xx 3 2 1 1 1 1 2

52 15.10.xx 3 1 1 1 2 1 1

53 15.12.xx 1 1 1 1 2 1 1

54 14.73.xx 2 1 1 1 1 1 4

55 15.27.xx 2 1 3 1 2 1 2

56 15.67.xx 2 2 2 1 1 1 2

57 15.69.xx 1 1 1 1 3 1 1

58 15.69.xx 3 2 1 1 1 1 2

59 15.64.xx 2 2 1 2 1 2

60 115.84.xx 1 2 1 1 2 1 5

61 15.84.xx 1 1 3 1 1 1 5

62 15.85.xx 2 1 1 1 2 1 3

63 15.43.xx 3 2 1 1 2 1 2

64 15.63.xx 2 2 1 1 2 1 1

65 15.54.xx 1 1 1 1 2 1 1

66 15.56.xx 1 1 1 1 2 1 1

67 15.53.xx 3 2 1 1 2 1 2

68 15.13.xx 1 2 2 1 2 1 3

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SAMPEL KONTROL PERSALINAN TIDAK DENGAN PERDARAHAN


POSTPARTUM

Anemia
no. pendidikan Perdarahan
No. RM Usia Paritas
Smpl (D/M/T)
Y/T Klasifikasi Y/T Penyebab

1 15.75.53 1 2 1 2 2

2 15.75.47 1 1 1 2 2

3 15.75.37 3 1 3 2 2

4 15.75.04 1 2 1 2 2

5 15.74.07 1 1 1 2 2

6 15.74.72 2 2 1 2 2

7 15.74.11 1 2 1 2 2

8 15.73.14 3 2 1 2 2

9 15.70.04 1 2 1 2 2

10 15.69.89 3 2 2 2 2

11 15.69.18 3 2 2 2 2

12 15.69.17 1 1 2 1 2 2

13 15.69.11 1 1 1 2 2

14 15.67.51 2 1 1 1 2 2

15 15.66.78 1 2 1 2 2

16 15.66.69 2 1 1 2 2

17 15.54.00 1 2 2 2 2

18 15.66.74 3 2 2 2 2

19 15.65.39 3 2 3 2 2

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

20 15.64.90 2 1 1 2 2

21 15.64.94 2 1 1 2 2

22 15.64.58 1 1 2 1 1 2

23 15.64.52 1 1 1 2 2

24 15.64.44 1 1 1 2 2

25 15.64.40 1 1 1 2 2

26 15.64.32 3 2 1 2 2

27 15.64.29 2 1 1 2 2

28 15.64.13 1 1 1 2 2

29 15.61.76 2 2 1 2 2

30 15.63.90 1 1 2 2 2

31 15.64.06 1 2 1 2 2

32 15.61.80 1 1 2 2 2

33 15.60.76 1 1 3 2 2

34 15.60.13 1 2 1 2 2

35 15.60.19 3 2 1 2 2

36 15.60.57 1 1 2 2 2

37 15.59.33 1 1 2 2 2

38 15.59.25 1 2 3 2 2

39 15.54.22 3 2 1 2 2

40 15.59.06 3 2 1 2 2

41 15.59.04 1 2 1 2 2

42 15.58.47 1 1 1 2 2

43 15.58.34 1 1 1 2 2

44 15.57.96 3 2 1 2 2

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

45 15.57.49 1 1 1 2 2

46 15.56.02 1 1 1 1 1 2

47 15.54.74 2 2 1 1 2 2

48 15.54.31 3 2 2 1 1 2

49 15.53.08 2 1 1 2 2

50 15.53.74 1 1 1 2 2

51 15.86.43 2 2 1 2 2

52 15.07.98 1 1 1 2 2

53 15.47.71 1 1 1 2 2

54 15.47.60 3 2 1 2 2

55 15.47.44 1 1 1 2 2

56 15.47.46 3 2 1 2 2

57 15.44.89 2 2 1 2 2

58 15.43.76 2 1 2 2 2

59 15.43.70 2 2 1 2 2

60 15.43.62 3 1 1 2 2

61 15.43.36 2 1 1 2 2

62 15.38.77 2 2 1 2 2

63 15.42.86 1 1 1 2 2

64 15.42.15 1 1 2 2 2

65 15.42.15 2 2 3 2 2

66 15.34.97 3 2 1 1 1 2

67 15.34.69 1 1 3 1 1 2

68 15.34.02 1 2 1 2 2

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 11

ANALISA DATA MENGGUNAKAN SPSS 16

DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPEL KASUS

Statistics

penyebab usia paritas pendidikan anemia

N Valid 68 68 68 68 68

Missing 0 0 0 0 0

Percentiles 25 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00

50 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00

75 3.00 3.00 2.00 1.00 1.00

Frequency Table

penyebab

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Atonia Uteri 12 17.6 17.6 17.6

Retensio Plasenta 26 38.2 38.2 55.9

Sisa Plasenta 20 29.4 29.4 85.3

Robekan Jalan Lahir 3 4.4 4.4 89.7

Ruptur Uteri 7 10.3 10.3 100.0

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

penyebab

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Atonia Uteri 12 17.6 17.6 17.6

Retensio Plasenta 26 38.2 38.2 55.9

Sisa Plasenta 20 29.4 29.4 85.3

Robekan Jalan Lahir 3 4.4 4.4 89.7

Ruptur Uteri 7 10.3 10.3 100.0

Total 68 100.0 100.0

usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20-25 tahun 25 36.8 36.8 36.8

26-30 tahun 20 29.4 29.4 66.2

31-35 tahun 23 33.8 33.8 100.0

Total 68 100.0 100.0

paritas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Primigravida 22 32.4 32.4 32.4

Multigravida 46 67.6 67.6 100.0

Total 68 100.0 100.0

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Dasar 57 83.8 83.8 83.8

Menengah 9 13.2 13.2 97.1

Tinggi 2 2.9 2.9 100.0

Total 68 100.0 100.0

anemia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Anemia 58 85.3 85.3 85.3

Tidak Anemia 10 14.7 14.7 100.0

Total 68 100.0 100.0

DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPEL KONTROL

Statistics

usia paritas pendidikan anemia

N Valid 68 68 68 68

Missing 0 0 0 0

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Frequency Table

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20-25 tahun 36 52.9 52.9 52.9

26-30 tahun 16 23.5 23.5 76.5

31-35 tahun 16 23.5 23.5 100.0

Total 68 100.0 100.0

Paritas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Primigravida 35 51.5 51.5 51.5

Multigravida 33 48.5 48.5 100.0

Total 68 100.0 100.0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Dasar 49 72.1 72.1 72.1

Menengah 13 19.1 19.1 91.2

Tinggi 6 8.8 8.8 100.0

Total 68 100.0 100.0

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

anemia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Anemia 8 11.8 11.8 11.8

Tidak Anemia 60 88.2 88.2 100.0

Total 68 100.0 100.0

ANALISIS BIVARIAT

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Anemia * HPP 136 100.0% 0 .0% 136 100.0%

Anemia * HPP Crosstabulation

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

HPP

Tidak
Perdarahan Perdarahan
Postpartum Postpartum
Primer Primer Total

Anemia Anemia Count 58 8 66

% within HPP 85.3% 11.8% 48.5%

Tidak Anemia Count 10 60 70

% within HPP 14.7% 88.2% 51.5%

Total Count 68 68 136

% within HPP 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square a
73.593 1 .000

b
Continuity Correction 70.679 1 .000

Likelihood Ratio 82.368 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 73.052 1 .000

b
N of Valid Cases 136

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 33,00.

b. Computed only for a 2x2 table

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Symmetric Measures

Asymp. Std.
a b a
Value Error Approx. T Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .593 .000

c
Interval by Interval Pearson's R .736 .058 12.571 .000

c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .736 .058 12.571 .000

N of Valid Cases 136

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

c. Based on normal approximation.

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Anemia


43.500 16.046 117.925
(Anemia / Tidak Anemia)

For cohort HPP = Perdarahan


6.152 3.442 10.995
Postpartum Primer

For cohort HPP = Tidak


Perdarahan Postpartum .141 .073 .273
Primer

N of Valid Cases 136

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI


ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN ANEMIA DALAM... UCCA FAJRIN WICITRA PUTRI

Anda mungkin juga menyukai