Anda di halaman 1dari 11

M I N G G U , 1 8 D E S E M B E R 2 0 11

contoh karya ilmiah tentang PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN CABE RAWIT

Assalammualaikum semuah :))

kali ini adis mau membagikan kepada yang membutuhkan ini, yah 2minggu ini kami
dipusingkan oleh karya ilmiah yang ga siap-siap dan berkali-kali salah, tpi bukan berarti
yang adis kasih tau ini bener yah. ok mempersingkat waktu mari sama-sama kita liat
contoh karya ilmiah tentang "PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN CABE RAWIT"

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YangMaha Esa atas terselesaikannya tugas
KARYATULIS ILMIAH ini dengan judul “ PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN CABE RAWIT”. Kami juga ingin mengucapkanbanyak
terima kasih kepada pihak – pihak yangtelah banyak membantu kami dalam
menyelesaikantugas KTI ini.Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, demikianpula
dengan KTI ini. Oleh karena itu, saran dankritik yang membangun tetap kami nantikan
demikesempurnaan KTI ini.

Banda Aceh, 19 desember 2011

Adis Ramadhani Muchtar


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di
dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu ,
bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan
makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan ,


meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu , kekurangan
cahaya saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana
batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil,
tipis dan bewarna pucat (tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya
cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel
tumbuhan. Sebaliknya , tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan
tumbuhan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek , daun
berkembang baik lebih lebar, lebih hijau , tampak lebih segar dan batang kecambah
lebih kokoh.

Misalnya saja pada tanaman cabai rawit. Bagi masyarakat Asia khususnya penduduk
Indonesia tanaman cabai rawit adalah tanaman yang sangat penting. Dikarenakan
Indonesia sangat terkenal dengan masakan yang berbumbu sangat pedas. Selain itu
Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai
petani. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia juga mempunyai lahan yang
ditanami rempah-rempah dan kebutuhan sehari-hari khususnya cabai rawit.

Namun dibalik segala kegunaannya pertumbuhan cabai rawit yang baik itu dipengaruhi
oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
cabai rawit. Mengapa hal itu bisa terjadi?.Mungkin sebagian orang tidak mengetahui
sebabnya.

Oleh sebab itu , kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting dalam pembuatan
makalah kami. Kami ingin membuktikan bahwa teori yang sudah ada itu benar. Selain
itu makalah ini kami buat karena tugas dari guru kami yaitu Ibu Sri Sunarti yang tidak
lain adalah guru biologi kami.

1.2Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman cabai rawit?
Bagaimanakah perbedaan pertumbuhan tanaman cabai rawit yang diletakkan dalam
ruangan (kurang cahaya) dan tanaman cabai rawit yang diletakkan di luar ruangan
(yang mendapatkan banyak cahaya)?

1.3Batasan Masalah
Kami meneliti pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit selama 6 hari.

1.4 Hipotesa
Hipotesa penelitian ini adalah,jika tanaman cabai rawit diletakkan di luar ruangan maka
pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar,tebal,hijau
tampak segar dan batang kecambah tampak lebih kokoh. Dan jika tanaman cabai rawit
diletakkan di dalam ruangan maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun
lemah,daunnya berukuran kecil,tipis dan berwarna pucat tidak hijau.

1.5 Tujuan dan Manfaat penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
Manfaat yang kita ambil adalah kita dapat mengetahui pengaruh cahaya matahari
terhadap pertumbuhan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang
dihasilkan dari pertambahan jumlah sel dan bersifat irreversible ( tidak dapat kembali ).
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaaan secara kualitatif terhadap
pengembangan tubuh organisme.

2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada


Tumbuhan

- Faktor Eksternal :
1.Suhu
2.Cahaya
3.Air
4.Nutrisi
5.Kelembapan udara
6.Tingkat keasaman dan basa ( pH )

Cahaya
Cahaya merupakan faktor utama sebagai sumber energi dalam fotosintesis,
Untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis
dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.

Kekurangan cahaya pada saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala


etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunya
berukuran lebih kecil, tipis, dan berwarna pucat.

Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada intensitas ( kuat penyinaran ) saja,
namun ada factor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang
gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendricks dan Borthwick pada tahun
1984, menunjukkan bahwa cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah
pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm.

Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang


730nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merespons terhadap
spectrum cahaya adalah fitokrom suatu protein warna pada tumbuhan yang
mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya

- Faktor Internal, dibagi menjadi dua, yaitu :


Faktor Intraseluler : gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor
hereditas.
Faktor Interseluler : hormon.

2.3 Hormon Pada Tumbuhan Yang Mempengaruhi pada Percobaan Kami


Auksin
Jaringan penghasil pada tunas apikal, daun muda, embrio dalam sel.
Merangsang perpanjangan sel batang dan merangsang pertumbuhan sel akar,
diferensiasi, percabangan, dominansi tunas apikal, perkembangan bakal buah,
fototropisme dan gravitropisme.

2.4 Klasifikasi tanaman Cabai Rawit


Botani Tanaman Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam famili Solanaceae. Terdapat
sekitar 20-30 spesies yang termasuk ke dalam genus Capsicum, diantaranya adalah
lima spesies yang telah dibudidayakan, yaitu : C. baccatum, C. pubescens, C. annuum,
C. chinense dan C. frutescent.
Klasifikasi tanaman cabai :
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angioispermae
Classis : Dicotyledone
Ordo : Tubiflorae
Familia : Solanaceae
Genus : Capsicum
Species : Capsicum annuum L.

BAB III
CARA KERJA

3.1 Alat dan bahan


1. buah pot yang berisi tanah
2. Penggaris
3. 10 biji cabai rawit yang sudah dikeringkan
4. Air
5. Cahaya matahari

3.2 Langkah kerja


1. Menentukan variable – variable.
- variable bebas : cahaya matahari
- variable terikat : tinggi tanaman cabai rawit, warna daun, dan kokoh tidaknya tanaman
cabai rawit
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menanam 4 biji cabai rawit ke dalam pot I dan meletakkanya ke dalam ruangan.
4. Menanam 4 biji cabai rawit ke dalam pot II dan meletakkanya ke luar ruangan
5. Menyirami tanaman cabai rawit seyiap sore hari
6. Mengukur tinggi tiap – tiap tanaman cabai rawit setiap 2 hari sekali
7. Mengamati perbedaan – perbedaan yang terjadi antara tanaman pot I dan pot II
misalnya, jumlah daun, warna daun, dan kokoh tidaknya batang tanaman cabai rawit.
8. Mencatat hasil pengukuran dan pengamatan ke dalam table hasil penelitian.
BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA

4.1 Tabel dan hasil penelitian


Dari 5 biji tanaman cabai rawit yang kami tanam hanya 3 biji yang mengalami
perkecambahan. Karena itu kamai hanya mengamati dan mengukur tiga biji yang
mengalami perkecambahan tersebut.
Tabel hasil penelitian pot I
( tanaman cabai rawit dalam ruangan )

Tinggi tanaman
Hari ke 1

0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
-

Hari ke 2
0.5 cm
1 cm
0 cm
0.5 cm
Mengalami perkecambahan.

Hari ke 3
2 cm
3 cm
2 cm
2.5 cm
Muncul daun.

Hari ke 4
4 cm
5 cm
4 cm
4.3 cm
Pertambahan daun cepat, daun 2 helai, kecil, tipis, berwarna pucat, batang kecambah
tidak kokoh.
Hari ke 5
4.5 cm
6 cm
5 cm
5.16 cm
Daun tetap 2 helai, tipis, kecil, berwarna pucat, batang kecambah melengkung.

Hari ke 6
5cm
6.5cm
5.5cm
5.67cm
Daun tetap 2 helai, tipis, kecil, berwarna pucat, batang kecambah melengkung.
8

Tabel hasil penelitian pot II


( tanaman cabai rawit di luar ruangan )
Hari ke 1
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
-

Hari ke 2
0.5 cm
0.7 cm
0.5 cm
0.56 cm
Mengalami perkecambahan.

Hari ke 3
2 cm
2 cm
1.7 cm
1.9 cm
Muncul daun.

Hari ke 4
2.3 cm
2.1 cm
2.1 cm
2,16 cm
Daun 3 helai, lebat, tebal berwarna hijau.

Hari ke 5
3 cm
2.8 cm
2.7 cm
2.83 cm
Daun 3 helai, lebat, tebal berwarna hijau, batang kecambah tegak dan kokoh

Hari ke 6
3.2 cm
3 cm
3 cm
3.06 cm
Daun 4 helai, lebar berwarna hijau, batang kecambah tegak dan kokoh/

4.2 Analisa data


- Tanaman cabai rawit pada pot I ( dalam ruangan )
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun
pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau ( pucat ) dan batang
kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung karena
pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat. Tanaman di pot I
ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari disaat
perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat
dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjanga sel – sel tumbuhan
dapat bekerja secara maksimal di tempat yang tanpa cahaya matahari. Namun
kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan
batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis
sehingga tanaman kekurangan nutrisi.

- Tanaman cabai rawit pada pot II ( di luar ruangan )


Mengalami pertumbuhan yang lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat,
berwarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang
lambat ini disebabkan oleh Fungsi hormone auksin yang dihambat oleh cahaya
matahari. Namun dengan cahaya matahari yang cukup tanaman tersebut dapat
melakukan proses fotosintesis secara maksimal, sehingga tanaman tersebut memiliki
nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Nutrisi yang cukup itulah yang
menyebabkan tanaman cabai rawit pot II tampak lebih gemuk, kokoh berdaun lebar,
tebal dan banyak.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1.Hasil percobaan menunjukkan bahwa:
− Tanaman di dalam ruangan mengalami pertumbuhan lebih cepat dan mempunyai
batang yang lebih tinggi, daunnya berukuran kecil, tipis, berwarna pucat, batang
melengkung dan tidak kokoh.
−Tanaman di luar ruangan pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebih lebar dan tebal,
berwarna hijau, batang tegak dan kokoh.
2.Cahaya merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.

5.2 SARAN
Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas
dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang cukup cahaya
dan kurang cahaya matahar

DAFTAR PUSTAKA

Aryvlia,D.2006.biologi3.jakarta:Esis

NAH ITU DIA CONTOH KARYA ILMIAH YANG MENURUT AKU YANG PALING
SIMPLE UNTUK TUGAS ANAK SEKOLAH KAYAK KITA
PERTAMA AKU ADA DAPAT KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH DENGAR MUSIK
GITU SEBELUM AKU AMBIL AKU BBMLAH BUK ICA TYK BOLE APA ENGGAK DAN
KATANYA ITU GA COCOK BUAT SMA ITU PENELITIANNYA SUSAH, DAN DIA
SARANIN YANG PERBADAAN MELALUI CAHAYA AJA, YAH AKHIRNYA NEMU
JUGAK DEH :))
maaf tulisan diatas bukan lagi marah-marah cma rupannya pas ngetik caps lock nya
hidup -__- maaf, dan aku ga ngerti cara ubahnya selain ketik ulang, dan kalo aku ketik
ulang yahh capek kan bowk

ok selamat membaca, semoga berguna :)

Anda mungkin juga menyukai