PEMBAHASAN
A. Definisi
Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan
penggunaan sistem kalender setiap pasangan dimungkinkan dapat
merencanakan setiap kehamilannya. Berbeda dengan sistem kontrasepsi
lainnya, sistem kalender menjanjikan aneka kelebihan dan karena itu banyak
yang lebih menyukainya.
B. Cara KB Kalender
Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal
yaitu 21-35 hari. Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi
dilakukan minimal enam kali siklus berturut-turut. Kemudian hitung periode
masa subur dengan melihat data yang telah dicatat. Menghitung masa subur
dengan siklus haid dan melakukan pantang berkala atau lebih dikenal dengan
sistem kalender merupakan salah satu cara atau metode kontrasepsi alami (Kb
alami) dan sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri
dengan cara tidak melakukan sanggama pada masa subur.
Contoh:
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari
ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20
januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa subur yaitu
sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal
tersebut suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin bersanggama
harus memakai kondom atau sanggama terputus (senggama dimana tidak
mengeluarkan sperma didalam).
2. Kerugian
Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak
dilakukan pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti
masa subur, karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan perhitungan
sebab masa suburpun terjadi secara alami, selain itu kedua pasangan tidak
bisa menikmati hubungan suami istri secara bebas karena ada aturan yang
ditetapkan dalam sistem ini. Masa berpantang yang cukup lama dapat
membuat pasangan tidak bisa menanti dan melakukan hubungan pada
waktu berpantang.
Kerugian lain dari KB kalender adalah bahwa waktu yang tepat dari
ovulasi sulit untuk ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14 ±2 hari
sebelum hari pertama haid yang akan datang. Dengan demikian pada
wanita dengan haid yang tidak teratur, saat terjadi ovulasi, sulit atau sama
sekali tidak dapat diperhitungkan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa
pada wanita dengan haid teratur oleh salah satu sebab (misalnya karena
sakit) ovulasi tidak datang pada saat semestinya.
D. Indikasi
Metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar
menentukan pada saat ovulasi dengan tetap. Hanya sedikit wanita yang
mempunyai daur haid teratur, lagi pula dapat terjadi variasi, lebih-lebih
setelah persalinan dan pada tahun-tahun menjelang menopaus.
E. Efektivitas
Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifitasnya lebih tinggi
dibandingkan wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Angka kegagalan
berkisar antara 6 – 42. Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan
dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini,
pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur
setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan
minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan
lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain.
Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode
kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode
simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14
per 100 wanita per tahun.
Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat sebagai
kontrasepsi maupun konsepsi. Manfaat kontrasepsi Sebagai alat
pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan. Manfaat konsepsi
Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan
melakukan hubungan seksual saat masa subur/ovulasi untuk meningkatkan
kesempatan bisa hamil.
DAFTAR PUSTAKA