Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PERMAINAN TENIS MEJA

Disusun Oleh :

Nama : ARSYI ADLANI


Kelas : X MIPA - C
NIS : 15492

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA

Komplek Pajak Kebon Jeruk, Jl. Bhakti IV No. 1


Kel. Kemanggisan, Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat
Telp. (021) 5482914, Kode Pos 11480, E-Mail: humas78@gmail.com
2018
A. Pengertian Permainan Tenis Meja

Permainan tenis meja adalah suatu permainan


dengan menggunakan meja sebagai tempat
untuk memantulkan bola yang di pukul
dengan menggunakan raket diawali dengan
pukulan pembuka (service) harus mampu
menyebrangkan bola dan mengembalikan
bola ke daerah lawan setelah bola itu
memantul di daerah permainan
sendiri. Angka diperoleh apabila lawan tidak dapat mengembalikan dengan baik.

Permainan ini menggunakan raket yang terbuat dari papan kayu yang dilapisi karet yang
biasa disebut bet, sebuah bola pingpong dan lapangan permainan yang berbentuk meja. Induk
Olahraga tenis meja di Indonesia adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) dan
di dunia adalah ITTF (International Table Tennis Federation) yang anggotanya mencapai 217
negara dan PTMSI tercatat sebagai Anggota ITTF sejak tahun 1961.

B. Sejarah Permainan Tenis Meja

1. Sejarah Tenis Meja Dunia

Sejarah asal-usul permainan tenis meja ini


hampir sama dengan kebanyakan permainan
olahraga lainnya yang memakai raket, yakni
pada awalnya hanya dikenal sebagai
permainan dan hiburan ringan di masyarakat.
Tetapi mengenai asal muasal permainan tenis
meja, sejak kapan dan oleh siapa yang
pertama kali menciptakannya, dapat diketahui dari beberapa sumber bacaan berikut ini.

1. Pada zaman manusia purba, di Iran telah memainkan sebuah permainan yang
menggunakan sebatang kayu sebagai pemukul bola tang terbuat dari usus binatang yang
telah diisi angin.

2. Pada abad ke-12 Bangsa Perancis telah menyukai permainan tenis meja, dimana
bolanya dibuat dari kertas diktat yang dipukul dengan tangan.

1
3. Sejak zaman purba Bangsa Indian telah memainkan permainan yang menyerupai tenis
meja. Bola yang dipakai serupa dengan bola bersayap bulu, pemukul yang digunakan
adalah kayu yang dibungkus dengan kulit binatang menjangan.

4. Berbagai sumber menyebutkan bahwa olahraga permainan tenis meja asalnya dari
Inggris. Permainan ini muncul dari permainan kuno pada abad pertengahan yang
disebut seperti “gossima” dan “whiff-whiff“. Kemudian permainan ini berkembang lagi,
di antaranya oleh angkatan bersenjata Inggris yang berada di India.

Ada juga, para opsir di daerah koloninya di Afrika Selatan yang biasa memainkan
permainan tenis meja sebagai hiburan saat waktu senggang mereka. Meja yang dipakai adalah
meja tanpa memiliki ukuran tertentu dengan sebuah net atau jaring pada bagian tengah-
tengahnya, yang dipasang sejajar dengan ujung meja yang dipakai.

Jaring yang dipakai terbuat dari tali sepatu boat atau atau seperti perban pembungkus yang
diikat ujungnya pada dua buah kursi yang ditempatkan di kedua sisi bagian tengah meja
tersebut. Sementara itu alat pemukul yang digunakan adalah sebilah kayu yang telah dipotong
menurut bentuk sehingga menyerupai raket yang digunakan seperti saat ini.

Pada saat itu pemukulnya diberi nama Vellum racket, yaitu alat pemukul pada permainan
tenis meja yang mirip alat pemukul pada permainan tenis. Serta bola yang dipakai adalah bola
yang dipakai pada permainan tenis, yakni pukul memukul secara langsung.

Di akhir tahun 1880, bola karet yang dilapisi dengan kulit yang dirajut diganti bola
celluloid. Pada tahun 1990, permainan tenis meja disempurnakan oleh beberapa negara Eropa
bagian barat. Pada tahun 1903, dibuat suatu ketetapan atau peringatan kepada para pemain tenis
meja atas penggunaan busana malam bagi pria dan wanita dalam latihannya.

Selain itu, juga diberikan penjelasan dan petunjuk mengenai teknis terperinci mengenai
karet bintik, pegang penhold, dan taktik permainan. Kemudian olahraga permainan ini semakin
populer pada tahun 1905, E. C. Goode dari London mengenalkan raket kepada khalayak
dengan permukaan berupa karet.

2
Atas prakarsa Dr. George Lehmen dari Jerman pada tanggal 15 Januari 1926, terbentu
sebuah organisasi Internasional Table Tenis Federation yang kemudian disingkat ITTF, Hown
Ivor Montagu dari Inggris yang menjadi presiden pertamanya. Negara-negara yang menjadi
anggotanya saat itu adalah:

1. Inggris

2. Polandia

3. Jerman

4. Swedia

5. Perancis

6. Cekoslovakia

7. India

8. Jepang.

Bertempat di Memorial hall, Farringdon Street, di akhir tahun itu juga diadakan kejuaraan
Eropa dengan peserta:

1. Denmark

2. Cekoslovakia

3. Austria

4. Inggris

5. Hungaria

6. Jerman

3
7. Swedia

8. Wales

9. India

Pada 12 Desember 1926, disepakati anggaran dasar dan peraturan permainan, sedangkan
kejuaraan yang tadinya antar negara Eropa dijadikan atau dianggap sebagai kejuaraan tenis
meja pertama tingkat dunia.

Kemudian di tahun 1939, sebanyak 28 asosiasi dari negara-negara terdaftar sebagai


anggota ITTF. Sejak kejuaraan tenis meja dunia pada tahun 1926, selanjutnya untuk setiap
tahunnya diadakan sekali hingga yang ke – 13 pada tahun (1938), kemudian hingga tahun 1945
kejuaraan tidak dapat diselenggarakan karena terganggu perang dunia.

Pada tahun 1946, kejuaraan dunia yang ke- 14 kembali diadakan, kali ini berlokasi di Paris
(Perancis). Selanjutnya diadakan berkala setiap dua tahun sekali.

Pada tahun 1946, pertama kali diadakan pertemuan umum (general meeting) selama
berlangsungnya kejuaraan dunia ke – 14 di Paris. Pada tahun 1967, presiden ITTF, Hon Ivor
Montagu mengundurkan diri dari presiden ITTF dan digantikan oleh H. Roy Evans dari Wales.
Tahun 1976 bulan Maret, ITTF mengangkat sekjen 4lastic44nal yang tidak dipilih oleh general
meeting yang berkantor di St. Leonards On Sea di Inggris.

Pada bulan November 1977, Komite Olimpiade Internasional IOC mengakui cabang
olahraga tenis meja sebagai cabang olahraga Olimpiade dengan ITTF sebagai satu-satunya
induk organisasi internasional yang mengaturnya.

Secara resmi cabang olahraga tenis meja mulai dipertandingkan pada olimipic game ke –
24 tahun 1988 Seoul. Akibat pengakuan tersebut, ITTF diharuskan untuk menambahkan dalam
peraturannya yang menyangkut status amatir dan 4lastic44nal , yaitu pasal 26 dari Olimpic
Charter, yang mana pada peraturan sebelumnya tidak ada.

Kepengurusan H. Roys Evans berakhir pada tahun 1987. Sedangkan yang terpilih menjadi
ketua baru adalah Ichiro Ogimura dari Jepang. Ichiro Igimura mendapat dukungan penuh dari
para anggota ITTF Asia, Afrika dan Amerika Latin sehingga memenangkan pemilihan dengan
angka yang meyakinkan, yakni mendapat 65 suara dari 104 pemilik hak suara.

4
Perubahan dalam sistem pertandingan mengalami perubahan pada tahun 1991 dalam
sistem pertandingan beregu putra, yang pada awalnya mempertandingkan 9 partai menjadi 5
partai.

Rencana perubahannya sendiri dilakukan pada tahun 1989 di kongres ITTF, setelah final
kejuaraan dunia pada waktu itu antara China dan Swedia yang berlangsung 5lasti enam jam.

2. Sejarah Tenis Meja di Indonesia

Olahraga tenis meja di Indonesia baru


dikenal secara umum pada tahun 1930.
Pada waktu itu, permainan tenis meja
hanya dilakukan di balai-balai pertemuan
orang Belanda sebagai suatu hiburan
rekreasi. Pribumi yang boleh ikut
permainan itu hanya golongan-golongan
tertentu, seperti anggota keluarga pamong
dari balai pertemuan tersebut.

Pada tahun 1939, sebelum pecah perang dunia ke-II, tokoh-tokoh tenis meja mendirikan
Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Kemudian di kongresnya yang diadakan di
Surakarta tahun 1958, PPPSI mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Tenis Meja
Seluruh Indonesia (PTMSI).

PTMSI pada tahun 1960 bergabung menjadi anggota federasi tenis meja Asia, TTFA
(Table Tenis Federation of Asia). Setelah itu tenis meja Indonesia mengalami perkembangan
yang cukup pesat sejak berdirinya hingga sekarang. Hal itu dilihat dari munculnya
perkumpulan-perkumpulan tenis meja, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang
diperlombakan di arena olahraga tingkat nasional seperti PON, POMDA, dan Porda.

5
Setelah terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961, Indonesia selalu diundang pada
kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat dunia. Selain itu, yang perlu diketahui dalam perkembangan
permainan tenis meja nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama)
yang pertama kali digelar pada awal tahun 1983, hal ini kemudian digelar setiap tiga bulan
sekali, serta Silataruna setiap 6 bulan sekali sejak 1986.

D. Peraturan Tenis Meja

Meja

 Pada meja tempat bermain tenis meja, permukaan berbentuk segi empat dengan ukuran
panjang 2, 74 m dan lebar 1,525 m, tinggi 76 cm di atas lantai dan harus datar.

 Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.

 Permukaan meja boleh dibuat dari bahan apa saja, tetapi harus menghasilkan pantulan
sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.

 Meja tenis seluruh permukaannya harus berwarna pudar atau gelap dan garis putih
dengan lebar dua cm pada sisi panjang meja 2, 74 m dan tiap lebar meja 1,525 m.

 Permukaan meja dibagi dalam dua bagian yang sama secara 6lastic6 oleh net 6lastic6
dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.

 Untuk permainan ganda, semua bagian meja harus dibagi menjadi 2 bagian yang sama
dengan garis tengah berwarna putih selebar 3 mm, 6lastic6 dengan garis lurus sepanjang
kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi dua bagian kiri dan
kanan.

6
Net

 Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan kedua tiang penyangga
termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.

 Net harus terpasang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua ujung tiang setinggi
15,25 cm, batas perpanjangan kedua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25
cm.

 Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja.

 Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan
ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangganya.

Bola

 Bola harus bulat dengan diameter 40 melimeter.

 Berat bola harus 2,7 gram.

 Bola harus terbuat dari bahan celulos (celluloid) atau sejenis bahan 7lastic berwarna
putih atau orange, serta tidak mengkilap.

7
Raket/Bet

 Ukuran, berat dan bentuk tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan kaku.

 Ketebalan daun raket minimal 85% terbuat dari kayu, dapat dilapisi dengan bahan
perekat yang berserat seperti fiber karbon atau fiber glass atau bahan kertas yang
dipadatkan, bahan tersebut tidak lebih dari 7,5% dari total ketebalan 0,35 mm, yang
merupakan bagian yang lebih sedikit/tipis.

 Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet datar
maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol keluar (karet pletok)
maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau jika
dilapisi karet lunak (sandwich rubber) atau spons dengan karet bintik di dalamnya maka
ketebalannya tidak lebih dari 4 mm termasuk lem perekat.

– Karet bintik biasa adalah lapisan tunggal yang bukan karet cellular, sintetik atau
karet alam, dengan bintik yang menyebar di permukaan karet secara merata dengan
kepadatan tidak kurang dari 10 per cm² dan tidak lebih dari 30 per cm².

– Karet lunak (sandwich rubber) adalah lapisan dari karet cellular yang ditutupi
dengan lapisan luar karet bintik biasa. Ketebalan dari akret bintik tidak lebih tidak
kurang dari 2 mm.

 Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian
yang terdekat dari kayu yang dipegang dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi
olah bahan lain atau tidak ditutupi.

 Daun raket, lapisan yang menutupi baik karet atau lemnya harus merata (tidak
bersambung) dan juga ketebalannya.

8
 Permukaan raket yang tidak ditutupi raket pada sisi, harus diwarnai pada sisi yang tidak
ditutupi oleh karet dengan warna pudar, merah atau hitam (tidak sama dengan warna
sebelahnya).

 Karet raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan kimia, berupa karakteristik
karet secara fisik, atau hal lainnya

– Apabila terjadi sedikit penyimpangan atau kekurangan pada warna dan


kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian yang
tidak disengaja dapat diijinkan sepanjang tidak merubah karakteristik dari permukaan
raket.
– Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama
permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya
dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya untuk memeriksa atau
mencobanya.

Jumlah Pemain

Masuk pada pembahasan peraturan tenis meja yang pertama kita menyinggung aturan
pemain yang akan bertempur di lapangan. Untuk permainan tunggal terdiri dari dua orang
pemain yang masih masing berdiri secara berhadapan sebagai lain satu sama lain.

Sedangkan untuk jenis permainan ganda, terdiri dari empat orang pemain yang terdiri dari
dua tim. Masing-masing tim ini terdiri dari dua orang pemain yang nantinya akan bekerja sama
dalam mengumpulkan sejumlah poin untuk menjadi juara permainan.

Tata Cara Servis dan Pengembalian Bola

 Servis dimulai dengan bola berada pada tangan yang tidak memegang Bet.

 Bola harus dilambungkan ke atas dan tidak berputar setinggi kurang lebih 16 cm.

9
 Saat memukul bola harus menyentuh area sendiri baru melewati net dan menyentuh
meja lawan.

 Servis harus dilakukan dari belakang batas akhir meja. Dan bola tidak boleh dihalangi
oleh apapun dari pandangan pemain penerima.

 Setelah bola dilambunkan ke atas tangan pemain yang tidak memegang bet harus
disingkirkan dari antara bola dan net.

 Meyakinkan Wasit dan Wasit pembantu adalah tanggung jawab pemain agar servis
dianggap benar atau salah.

 Jika Wasit atau wasit pembantu merasa ragu sah tidaknya atas servis yang dilakukan
maka wasit dapat mengehentikan pertandingan dan memberi peringatan pada pemain
yang melakukan servis, namun jika terjadi keraguan untuk kedua kalinya servis
dianggap tidak sah.

 Wasit dapat melonggorkan aturan Servis bila pemain mengalami cacat.

 Pengembalian bola dilakukan dengan cara bola dipukul sehingga melewati net bagian
atas dan menyentuh meja lawan ( bola boleh menyentuh net asalkan mendarat di area
lawan)

Tata Cara Permainan

Permainan Tunggal : Pemain 1 dan 2 adalah lawan tanding, pemain 1 melakukan servis,
kemudian pemain 2 melakukan pengembalian lalu pemain 1 dan 2 melakukan pengembalian
bola secara bergantian.

Permainan Ganda : Pemain 1 dan 2 adalah team dan pemain 3 dan 4 adalah team yang lain,
Pemain 1 melakukan servis, kemudian pemain 3 atau 4 melakukan pengembalian, Pemain 2
melakukan pengembalian lagi dan pemain 3 atau 4 menyesuaikan siapa yang melakukan
pengembalian kedua, jika yang pertama melakukan pengembalian adalah pemain 3 maka yang
melakukan kedua adalah pemain ke 4 dan begitu seterusnya sampai rally berakhir.

Aturan lainnya permainan ganda, Jika pemain adalah penyandang cacat dan harus duduk
di kursi roda, maka tidak ada aturan pengembalian bola, namun jika salah satu dari bagian kursi
roda melewati batas maka dianggap point bagi lawan.

10
Peraturan dari Segi Urutan Pemain

Pada permainan tunggal, pelaku servis melakukan servis utamanya terlebih dahulu
kemudian penerima bola harus melakukan serangan balik untuk mengembalikan bola kepada
server awal. Pukul memukul bola dilakukan secara bergantian oleh kedua lawan pemain
tersebut.

Pertandingan Dinyatakan Satu Let

Hal ini dapat terjadi apabila :

 Servis yang tidak sempurna atau menyentuh Net dan di kembalikan oleh pemain lawan.

 Servis dilakukan saat pemain lawan tidak siap atau pemain lawan tidak berusaha
memukul bola.

 Gagal melakukan servis/pengembalian yang sesuai peraturan bahwa hal itu diluar
kontrol pemain.

 Saat permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit.

 Jika pemain menggunakan kursi roda dan servisnya benar atau tidak.

 Setelah memantul dari meja penerima arah pantulan menuju net.

 Bola berhenti di meja penerima.

 Bola keluar setelah mengenai bagian samping meja penerima.

 Untuk memulai percepatan waktu.

 Mengkoreksi servis,pengembalian dan tempat.

 Menghukum dan memperingatkan pemain atau penasehat.

11
 Kondisi pemain tidak memungkinkan dan mempengaruhi hasil reli.

4. Pertandingan Dinyatakan Point

 Pemain mendapat point apabila reli tidak dinyatakan set a limit.

 Lawan gagal melakukan servis atau pengembalian yang benar.

 Saat Servis bola menyentuh apa saja selain net dan daerah meja lawan sebelum dipukul
oleh salah satu pemain.

 Jika Bola keluar tanpa menyentuh meja terlebih dahulu.

 Salah satu pemain menyentuh meja.

 Pemain sengaja memukul bola 2 kali secara beruntun.

 Bola dipukul tidak menggunakan bagian Daun Bet.

 Pemain menggerakkan meja.

 Tangan pemain yang tidak memegang bet menyentuh meja.

 Untuk permainan ganda pemain melakukan pengembalian tidak sesuai urutan.

 Pemain mendapat poin jika expedite diberlakukan dan Pemain dapat mengembalikan
bola sebanyak 13 kali setelah servis.

12
Sedangkan untuk pemain penyandang cacat, pemain akan mendapat poin jika memakai
kursi roda apabila :

 Lawan tidak pada posisi duduk yang telah ditentukan yaitu belakang paha tidak
menyentuh saat memukul bola.

 Tangan lawan menyentuh bola sebelum memukul bola.

 Kaki lawan menyentuh lantai ketika pertandingan berjalan.

 Ketika kursi roda lawan melewati garis tengah meja.

Satu Game/Set

Pertandingan dinyatakan dimenangkan oleh pemain/tim apabila telah mendapat poin


sebanyak 21 poin, kecuali terjadi juice yaitu poin pemain/tim yang bertanding seimbang
sebanyak 20 poin, maka pemain/tim harus menjadikan selisih skor sebanyak 2 poin.

Satu Pertandingan

Sebuah pertandingan terdiri atas hasil terbaik dari keseluruhan set yang berjumlah ganjil
seperti best of 3, best of 5, best of 7.

13
Pemilihan Servis, Penerima dan Tempat

 Urutan servis, penerima bola atau tempat harus diputuskan oleh undian dan
pemenangnya dapat memiliuh servis atau menerima bola atau memilih tempat.

 Jika pemenang undian telah menentukan memilih servis/menerima bola atau tempat
maka lawan dapat memilih yang tidak dipilih

 Jika poin telah mencapai 2 poin, servis harus di lakukan oleh tim lawan dan begitu
seterusnya hingga game selesai. Kecuali poin pemain menjadi seimbang sebanyak 10
poin atau expidite diberlakukan maka pemain hanya melakukan servis sebanyak 1 kali
secara bergantian.

 Pada pertandingan ganda, pemain yang melakukan servis pertama harus menentukan
siapa yang akan melakukan servis terlebih dahulu dan penerima bola harus menentukan
siapa yang menerima terlebih dahulu. Pada set selanjutnya Tim yang melakuka servis
pertama harus menentukan siapa yang akan melakukan servis dan yang menerima
adalah orang yang melakukan servis kepadanya saat set sebelumnya.

 Pertandingan ganda, saat pindah servis penerima sebelumnya menjadi pelaku servis dan
orang yang menjadi pelaku servis sebelumnya menjadi penerima.

 Pemain yang melakukan servis pertama menjadi penerima saat set berikutnya. Namun
pada set terakhir pertandingan ganda pasangan yang menerima bola harus merubah
urutan apabila telah mencapai 5 poin.

 Pemain harus bertukar tempat saat: set berikutnya telah dimulai dan pada set penentuan
apabila poin telah mencapai 5 poin.

14
Expedite Sistem atau Percepatan waktu

 Sistem percepatan waktu terjadi setelah 10 menit dalam satu game, atau kapan saja jika
diminta oleh kedua pemain/tim.

 Sistem percepatan waktu diberhentikan dalam satu game jika skor telah mencapai 18
poin.

 Jika set masih berjalan maka harus dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan dengan
mengulang servis oleh pelaku servis saat set berawal, jika bola keluar atau mati maka
permainan dilanjutkan dengan pelaku servis adalah penerima pada set sebelumnya.

 Saat Expedite di berlakukan pemain hanya melakukan satu kali servis secara bergiliran,
namun jika pemain penerima dapat melakukan 13 kali pengembalian maka pemain
penerima mendapat poin

 Expedite tidak dapat merubah urutan servis dan penerima.

 Expedite harus terus berjalan hingga pertandingan selesai setelah diberlakukan.

Tata Tertib Pertandingan Tenis Meja

 Pertandingan dipimpin oleh wasit dan wasit pembantu serta dibantu oleh pencatat skor
yang disediakan dari panitia (netral).
 Wasit memiliki keputusan mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
 Memakai pakaian olah raga.
 Peserta harus dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
 Toleransi keterlambatan 10 menit.
 Pemanggilan peserta 3 kali, apabila tidak memenuhi panggilan maka di diskualifikasi.
 Saat bertanding pemain wajib mengenakan sepatu.

15
 Peserta tidak diwajibkan untuk membawa perlengkapan Khususnya Bat, karena panitia
telah menyediakan.

E. Teknik Dasar Permainan Tenis Meja

Ada berbagai teknik dasar dalam permainan tenis meja yang harus diketahui dan dikuasai
seorang pemain, yaitu:

Teknik Grip

Teknik grip atau cara memegang raket tenis meja adalah teknik dasar yang utama untuk
diperhatikan. Di awal, sangatlah penting untuk mengetahui sekaligus melatih cara memegang
bet tenis meja. Hal ini pun turut memengaruhi performa kita ketika berada dalam permainan,
maka dari itu berikut ini adalah 3 jenis teknik gripnya:

1. Pen Holder Grip

Pada cara memegang bet dengan metode penholder


grip, fokus utama adalah dengan memegangnya
persis seperti ketika Anda memegang pulpen. Teknik
grip ini diketahui cukup jarang dipakai oleh para
pemain tenis meja di Asia. Ini karena penggunaan
teknik shakehand grip jauh lebih populer dan banyak
digunakan.

Teknik ini pun penggunaannya hanya bisa dilakukan pada satu sisi bet ketika bermain. Pukulan
yang paling sesuai ketika memegang dengan cara ini adalah pukulan forehand dan akan cukup
sulit jika hendak memakai pukulan backhand. Pergerakan kaki pemain harus tepat dan lincah
ketika menggunakan teknik grip satu ini.

Cara Melakukan:

 Pastikan untuk memegang bet yang mengarah ke bawah dengan grip atau pegangan
yang menghadap ke atas.

 Bet harus dipegang tepat di mana pegangan menyatu dengan bidang bet memakai jari
telunjuk dan ibu jari. Ya, teknik ini sangat persis dengan cara kita saat sedang
memegang sebuah pena.

16
 Pada sisi bet lainnya, kita sah-sah saja untuk menekukkan ketiga jari kita lainnya, atau
juga bisa meluruskannya ke bawah bet tapi rapatkan dulu jari-jari kita.

2. Shakehand Grip

Seperti namanya, pasti banyak dari kita pun mampu


menebak seperti apa teknik memegang bet tenis meja
satu ini. Ya, persis ketika kita sedang berjabat tangan
dengan orang lain dan cara inilah yang paling populer
dan sangat mendunia.

Alasan mengapa teknik grip ini bisa begitu favorit


dan mendunia adalah karena memang ada peluang
besar yang diberikan oleh cara grip ini kepada para
pemain tenis meja supaya bisa bermain lebih baik, khususnya pada waktu pukulan backhand.
Kalau sebelumnya dengan penholder grip kita akan kesulitan melakukan pukulan backhand,
dengan cara grip ini justru lebih gampang.

Shakehand grip juga diketahui menjadi cara memegang bet yang paling multiguna
sehingga banyak pemain tenis meja yang menyukai cara pegangan ini. Bahkan banyak pelatih
tenis meja pun menyarankan pemainnya untuk menggunakan teknik grip satu ini, baik di luar
maupun dalam negeri.

Cara Melakukan:

 Pastikan posisi bet tegak lurus sejajar dengan lantai.

 Mulailah memegang bet tenis meja seakan sedang bersalaman atau berjabat tangan
dengan orang lain.

 Jari telunjuk bisa diluruskan pada bagian bawah bidang bet tenis meja, sementara ibu
jari diposisikan pada permukaan bet lainnya di atas bidang yang telunjuk kita pegang.

 Tekuklah ibu jari dan rilekskan sedikit supaya kuku pada ibu jari kita tegak lurus
dengan permukaan bet yang kita pakai untuk melakukan pukulan. Intinya, jangan
sampai ibu jari bagian dalam kita menyentuh bagian permukaan bet tenis meja.

Bidang bet pun pastikan menyandar di leukan antar ibu jari serta telunjuk yang kira-kira
¼ inci dari sisi jari telunjuk.

17
 Letakkan jari telunjuk untuk dekat dengan bagian bet dan posisikan melintang ke arah
atas bet.

 Agak merapatkan ibu jari pada bet sangat boleh.

3. Seemiller Grip

Penggunaan teknik grip seemiller ini sangatlah mirip


dengan handshake grip, namun yang membedakan adalah
bahwa teknik grip ini bagian jari telunjuk pemain
memegang seluruh bagian bet. Sementara untuk bet yang
atas, pemain perlu memutarnya 20-90 derajat untuk
mengarah ke tubuh. Karena merupakan hasil
pengembangan dan variasi dari shakehand grip, maka tak heran kalau cara memegangnya pun
sama.

Cara Melakukan:

 Cukup memulai pegangan dengan melakukan langkah-langkah pada handshake grip.

 Bagian atas bet putar 90 derajat ke arah tubuh kita. Pukulan backhand bakal semakin
kuat ketika kita semakin memutar bet, namun risikonya pukulan forehand pun bakal
melemah.

 Jari telunjuk lekukkan sepanjang bagian sisi bet tenis meja.

Teknik Footwork

Dalam permainan tenis meja, walau kita


bermain terhalang oleh meja, tetap saja
pergerakan kaki dan pengaturannya
sangatlah penting. Banyak pemain tenis meja
tak menyadari sama sekali akan hal ini dan
malah justru sering melakukan penempatan
posisi kaki di tengah meja. Hal ini malah
mempersulit diri sendiri ketika hendak
melakukan blocking.

18
Dalam footwork yang benar, pemain perlu memerhatikan posisi siku di mana harus dalam
posisi memegang bet dan ada pada titik tengah antara backhand dan forehand. Jaga supaya siku
tetap ada tak jauh dari tengah meja dan gerakkan tubuh agak ke kiri. Pemain juga perlu
memerhatikan serta fokus pada pergerakan dan posisi lawan.

Posisi kaki kerap diabaikan karena mungkin hanya ada 2, yakni dari sisi kanan dan kiri,
namun sebenarnya langkah kaki kita harus tepat. Metode footwork yang paling umum adalah
two-step dan penggunaannya lebih sering dilakukan oleh apra pemain yang bertipe menyerang,
dengan cara seperti di bawah ini:

 Tekuk sedikit bagian lutut.

 Berat badan harus terbagi rata pada kedua kaki, sementara penumpuan berat badan
adalah pada ujung kaki.

 Ketika hendak melangkah ke kiri, geser kaki kiri ke arah kiri di mana berat badan
ditumpukan ke arah kaki kiri.

 Untuk kaki kanan perlu ikut dengan kaki kiri. Bila hendak memukul dengan teknik
forehand, kaki kanan tarik ke belakang supaya seperti posisi awal dalam menerapkan
pukulan forehand.

Teknik Stance

Teknik dalam tenis meja lainnya yang sangat


mendasar adalah teknik bersiap siaga atau
diketahui dengan istilah teknik stance. Stance
ini termasuk dalam teknik penempatan posisi
tangan, kaki berikut juga anggota tubuh
lainnya ketika hendak melakukan serangan
kepada lawan atau ketika bertahan.

1. Square Stance

Teknik positioning adalah inti dari square stance ini, yakni ketika posisi badan pemain
menghadap meja tenis. Teknik square stance adalah sebuah teknik yang secara umum
digunakan oleh para pemain tenis meja ketika menerima servis bola dari pihak lawan. Tapi
juga menjadi posisi siap saat lawan menyerang kita.

19
Pada waktu teknik ini diterapkan, bagian kaki kita hanya perlu digerakkan slangkah ke
depan, lalu ke belakang, kiri maupun kanan, atau secara diagonal. Pemain akan dengan mudah
melakukannya asalkan terus melatih gerakan-gerakan penting dalam teknik ini.

2. Side Stance

Pada teknik side stance, tubuh pemain perlu berada pada posisi menyamping ke kiri atau
kanan. Salah satu bahu pemain pun perlu diposisikan lebih dekat dengan net, khususnya saat
hendak melakukan serangan kepada lawan.

Posisi bahu kiri perlu lebih dekat dengan net apabila melakukan teknik pukulan forehand
untuk pemain yang memang memakai tangan kiri dalam memukul alias kidal.

Teknik Memukul

Bicara tentang teknik dasar, maka dalam tenis meja pun kita perlu belajar akan teknik
memukul. Ada 2 teknik memukul yang mendasar, yakni forehand dan backhand seperti yang
telah disebut-sebut sebelumnya. Jika ingin bola melaju keras, maka pukulan forehand-lah yang
digunakan, sementara untuk pukulan topspin dan backspin yang mudah, maka pukulan
backhand-lah yang digunakan.

Namun sebenarnya, tak hanya forehand dan backhand saja teknik pukulan yang perlu
untuk dikenal dan dilatih dengan baik. Ada juga sejumlah teknik pukulan lain semacam
pukulan servis, drive, chop dan push yang juga paling sering diterapkan pada sebuah permainan
tenis meja oleh para pemainnya.

1. Teknik Pukulan Forehand

Pemain perlu melakukan teknik pukulan


forehand apabila bola ada di sisi kanan tubuh
pemain. Untuk melakukan teknik pukulan ini,
biasanya adalah dengan membuat posisi tubuh
lebih rendah, dan tangan yang dipakai memegang
bet bisa digerakkan ke arah pinggang sebelah
kanan apabila tidak kidal.

20
Dari situ, kemudian siku pun akan otomatis membentuk sudut sekitar 90 derajat.
Selanjutnya pemain hanya tinggal membuat tangan bergerak ke arah depan tapi upayakan
supaya bentuk sudut siku tidak berubah. Pada pukulan forehand, akan lebih baik kalau
menggunakan cara memegang bet dengan teknik penholder.

2. Teknik Pukulan Backhand

Ketika bola ada di sisi kiri tubuh pemain, maka


pukulan yang paling tepat untuk dilakukan
adalah pukulan backhand. Dalam melakukannya,
seorang pemain memang perlu merendahkan
lebih dulu posisi tubuh yang dilanjutkan dengan
menggerakkan tangan ke arah pinggang kiri
apabila bukan seorang kidal. Siku harus
membentuk sudut 90 derajat juga, barulah tangan
yang memegang bet digerakkan ke arah depan.
Jaga siku baik-baik supaya tetap 90 derajat dan bet harus juga dijaga lurus.

3. Teknik Pukulan Servis

Penyajian bola pertama dengan memukul bola,


itulah yang dinamakan dengan servis. Teknik
pukulan ini terbagi menjadi beberapa tipe, yakni
servis backhand topspin, forehand topspin,
backhand backspin dan juga forehand backspin.
Perlu diketahui bahwa topspin merupakan sebuah
teknik arah putaran bola searah jarum jam,
sementara backspin adalah kebalikannya alias
berlawanan dengan arah jarum jam.

21
4. Teknik Pukulan Chop

Pukulan ini memiliki sifat bertahan dan untuk


persiapan pukulan forehand chop pada dasarnya
mirip dengan pukulan forehand, hanya saja posisi
bet perlu agak lebih sedikit terbuka. Bet kemudian
digerakkan ke depan namun sedikit mengarah ke
bawah. Upayakan agar ada kontak dengan bola
tepat di depan kanan tubuh. Sementara untuk
backhand chop juga punya teknik awal yang sama
seperti pukulan backhand, hanya saja posisi bet terbuka dan upayakan kontak bola terjadi di
sisi bawah bet depan dan perkenaan bola ada di sisi kiri dengan sedikit ke depan tubuh.

5. Teknik Pukulan Push

Ketika pemain tenis meja harus menghadapi backspin,


maka pukulan backspin pasif pun dilakukan, dan push
inilah pukulan tersebut. Tujuan dari pukulan ini adalah
supaya bola tak melambung terlalu tinggi. Dalam
melakukan teknik ini, terutama forehand push,
perhatikan supaya posisi bet agak terbuka dan bet
digerakkan ke depan serta agak ke bawah.

Upayakan supaya bola dapat ada kontak dengan bet bagian tengah. Sedangkan untuk
melakukan backhand push, perkenaan bola sebetulnya mirip seperti forehand push, hanya
bedanya penggunaan backhand-lah yang digunakan. Upayakan perkenaan bola pada sisi kiri
bisa dekat dengan tubuh bagian depan.

22
6. Teknik Pukulan Drive

Pukulan datar nan keras hasil dari pukulan dengan


ayunan panjang kita sebut dengan teknik pukulan
drive. Jenis pukulan ini memang termasuk cepat dan
keras dan untuk melakukan forehand drive, bet
harus digerakkan lebih dulu ke arah depan.

Gerakan tersebut jangan lupa disertai dengan tubuh


yang diputar ke depan di mana ini setara dengan
perputaran sebanyak 30 derajat. Pada sikap awal,
sebaiknya pemain menguatkan pergelangan tangan supaya bet tak gampang mengalami
perubahan posisi ketika hendak melakukan teknik pukulan forehand drive ini.

Sementara untuk melakukan backhand drive, siku harus dibuat lebih dulu membentuk
sudut 90 derajat. Bet yang bergerak harus diikuti dengan gerak putar tubuh. Upayakan ada
kontak dengan bola, terutama sewaktu bet ada di depan tubuh yang sedikit ada di sisi kiri. Pada
pukulan ini, pemain kerap salah dalam gerakan kaki, jadi harus lebih sering melatih teknik
backhand agar mahir.

7. Teknik Pukulan Block

Ini adalah teknik pengembalian pukulan keras yang


diarahkan oleh lawan kepada kita. Cara ini
terbilang paling sederhana dan pemain cukup
melakukan block setelah bola memantul dari meja
supaya lawan tak menyerang dengan cepat. Ini
karena bola yang sudah kita block juga bakal
kembali secara cepat.

Untuk forehand block, bet digerakkan ke arah depan lebih dulu, tapi bet harus dalam posisi
tertutup di mana sisi depan bet mengarah ke bawah. Fokuskan pandangan pada datangnya bola
dan cepat-cepat lakukan block sesudah bola memantul dari meja. Tepat di bagian tengah bet-
lah perkenaan bola dengan bet harus terjadi.

23
Untuk backhand block, pastikan bet ada di sisi kiri tubuh pemain dan gerakkanlah ke depan
apabila ingin menerapkan blocking, sementara bet berposisi tertutup. Fokuskan pandangan
terhadap arah datangnya bola dan lakukan block secepatnya sesudah bola memantul dari meja.
Masih pada bagian tengah bet untuk perkenaan bola dengan bet.

F. Latihan Teknik Permainan Tenis Meja

Peregangan

Peregangan perlu dilakukan sebelum bermain tenis meja. Tujuan peregangan adalah untuk
mengurangi kemungkinan cedera pada otot dan persendian, untuk menunjang pergerakan
tubuh, dan memperbaiki postur tubuh. Peregangan dilakukan selama 15 – 20 menit.

Aktivitas yang dapat dilakukan untuk peregangan, antara lain:

 lari keliling beberapa putaran

 Lari cepat dengan jarak dekat

 Jongkok berdiri (aquat) untuk melatih kekuatan otot kaki

 lompat tali

 Push-up untuk meningkatkan kekuatan otot lengan, bahu, dan dada.

 Sit-up untuk meningkatkan kekuatan otot perut

 Badan berdiri tegak dengan kaki mengangkang dan kedua lengan lurus ke atas. Jari-jari
tangan dikaitkan di atas kepala. Bengkokkan badan ke arah kanan dan tahan selama
beberapa detik. Gerakan ini betujuan meregangkan otot pinggang dan samping badan.

 Badan berdiri dengan kaki dirapatkan dan kedua lengan memegang betis. Badan
dibungkukkan sampai mencium lutut, kemudian tahan selama beberapa detik. Gerakan
ini bertujuan untuk peregangan otot punggung, paha bagian belakang, dan betis.

 Sambil duduk, kedua kaki dirapatkan lurus ke depan. Kedua tangan diluruskan ke depan
berusaha meraih ujung kaki, lalu tahan selama beberapa detik. Gerakan ini bertujuan
meregangkan otot punggung.

 Badan berdiri tegak, kedua kaki dibuka lebar selebar bahu, dan kedua tangan
direntangkan di samping badan, lalu gerakkan lengan memutar ke arah depan dan

24
belakang secara bergantian. Tiap arah putran dilakuakan sebanyak delapan hitungan.
Gerakan ini bertujuan untuk melatih kelentukan otot dan persendian bahu.

Latihan Fisik

Tujuan latihan fisik adalah keluesan tubuh, kecepatan gerak dan releks, koordinasi dan
kekuatan otot, serta stamina yang tinggi. Latihan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

 Berlari jarak jauh

 Berlari cepat jarak pendek

 Tubuh digerakkan memutar dengan berpusat pada bagian atas pinggang.

Latihan Kecepatan

Latihan kecepatan bertujuan untuk mempercepat reaksi atau refleks, pikiran dan
koordinasi tubuh saat bergerak, serta meningkatkan kemampuan membaca gerakan lawan.
Berikut ini adalah latihan yang dapat dilakukan:

 Berlari melakukan berbagai jenis pukulan pada tenis meja di depan cermin besar

 Berlari sprint 30 m

 Berlari estafet

Latihan Kelenturan

Tujuan latihan ini adalah untuk menjaga kelenturan persendian agar mudah ketika
melakukan gerakan memutar, membungkuk, dan mengayun saat bertanding. latihan yang bisa
dilakukan antara lain:

1. Untuk kelenturan tangan

– Pergelamngan tangan, jari-jari tangan, dan siku dibengkokkan dan digoyangkan

– Lengan diayun dan diputar ke depan dan ke belakang

2. Untuk kelenturan bahu, leher, dan kepala

– Bahu diputar ke depan dan ke belakang

– Leher digerakkan ke kiri dan ke kanan

– Leher digerakkan ke atas dan ke bawah

25
3. Untuk kelenturan badan

– Badan dibungkukkan sampai tangan dapat menyentuh ujung kaki

4. Untuk kelenturan kaki

– Kaki melompat dengan posisi mengangkang

– Lutut dan pergelangan kaki digerakkan memutar

26
Daftar Pustaka

https://dik.my.id/sejarah-tenis-meja/

https://olahragapedia.com/teknik-dasar-tenis-meja

https://aturanpermainan.blogspot.co.id/2016/10/cara-bermain-tunggal-dan-
ganda-tenis-meja.html

http://www.kabarsport.com/2016/12/peraturan-tenis-meja-terbaru-ptmsi.html

http://gurupenjaskes.com/permainan-tenis-meja

images.google.com

27

Anda mungkin juga menyukai