“ EKSTRAKSI ”
Oleh :
Kelompok V
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan
dengan bantuan pelarut. Pemisahan berdasarkan kelarutan yang berbeda dari komponen-
komponen yang ada dalam campuran. Ekstraksi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Ekstraksi padat-cair
2. Pada ekstraksi padat-cair, satu atau beberapa komponen yang dapat larut dipisahkan dari
bahan padat dengan bantuan pelarutnya . Ketika bahan ekstraksi dicampur dengan
pelarut, pelarut akan menembus kapiler-kapiler dalam bahan padat dan melarutkan
ekstrak. Larutan ekstrak yang berkonsentrasi tinggi akan terbentuk di bagian dalam bahan
ekstraksi.
3. Ekstraksi cair-cair
4. Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran dipisahkan
dengan bantuan pelarut. Ekstraksi cair-cair dilakukan bila pemisahan campuran dengan
cara destilasi tidak mungkin dilakukan. Ekstraksi cair-cair terdiri dari sedikitnya dua
tahap, yaitu pencampuran bahan ekstraksi dengan pelarut dan pemisahan kedua fase cair.
Berdasarkan sifat diluen dan solven, sistem ekstraksi dibagi menjadi 2 sistem :
a) Immiscible Extraction, solven (S) dan diluen (D) tidak saling larut.
b) Partially Miscible, solven (S) sedikit larut dalam diluen (D) dan sebaliknya, karena
campurannya adalah heterogen, jika dipisahkan akan terdapat fase diluen dan fase solven.
Suatu unit ekstraksi, selalu diikuti unit pemungutan solven agar dapat digunakan kembali
(solvent recovery unit), seperti gambar di bawah ini:
Menara kontak kontinyu disebut juga menara transfer massa, sedangkan menara
platsering disebut menara stage keseimbangan. Pada menara kontak kontinyu harus
memperhatikan kecepatan perpindahan massa solut dari fase pembawa ke fase
pelarut.
Tujuan perancangan alat ekstraksi dengan kontak bertingkat untuk menentukan
jumlah stage seimbang/ideal/teoritis yang dibutuhkan. Jumlah stage merupakan rasio stage
ideal dengan efisiensi alatnya.
Dalam menganalisis alat ekstraksi, harus lebih dahulu mengetahui dan menentukan :
1. Kondisi bahan yang akan dipisahkan (umpan), yaitu laju alir dan komposisinya,
2. Jumlah solut(zat terlarut) yang harus dipisahkan,
3. Jenis solven (pelarut)yang akan digunakan,
4. Temperatur dan tekanan alat,
5. Laju alir pelarut minimum dan laju alir pelarut operasi,
6. Diameter menara,
7. Jenis alat kontak,
8. Jumlah stage ideal, aktual, dan tinggi menara,
9. Pengaruh panas.
Harga β>1.
Jika β =1 , kedua komponen tidak dapat dipisahkan.
4. Koefisien distribusi
5. K = konsentrasi solut dalam fasa ekstrak, Y
konsentrasi solut dalam fasa rafinat, X
harga koefisien distribusi yang lebih baik besar, agar jumlah solvent yang dibutuhkan
lebih sedikit.
6. Recoverability (kemampuan untuk dimurnikan)
7. Pemisahan solute dari solvent biasanya dilakukan dengan cara distilasi, yang diharapkan
harga “relative volatility” dari campuran tersebut cukup tinggi.
8. Densitas
9. Perbedaan densitas fasa solvent dan fasa diluent harus cukup besar agar mudah terpisah.
Perbedaan densitas ini akan berubah selama proses ekstraksi dan mempengaruhi laju
perpindahan massa.
10. Tegangan antar muka (interfasia tension)
11. Tegangan antar muka yang besar menyebabkan penggabungan (coalescence) lebih
mudah, namun mempersulit proses pendispersian. Kemudahan penggabungan lebih
diutamakan maka pelarut yang yang dipilih memiliki tegangan antar muka yang besar.
12. Chemical reactivity
13. Pelarut merupakan senyawa yang stabil dan inert terhadap komponen-komponen dalam
system dan material (bahan konstruksi).
14. Viskositas
15. Tekanan uap dan titik beku dianjurkan rendah untuk mempermudah penanganan dan
penyimpanan.
16. Pelarut tidak beracun dan tidak mudah terbakar.
Ada tiga faktor penting yang berpengaruh dalam peningkatan karakteristik hasil
dalam
ekstraksi cair-cair yaitu (Martunus dkk., 2006; Martunus & Helwani, 2004; 2005;
2006):
1. Perbandingan pelarut-umpan (S/F).
Kenaikan jumlah pelarut (S/F) yang digunakan akan meningkatan hasil ekstraksi
tetapi harus ditentukan titik (S/F) yang minimum agar proses ekstraksi menjadi lebih
ekonomis.
2. Waktu ekstraksi.
3. Ekstraksi yang efisien adalah maksimumnya pengambilan solut dengan waktu
ekstraksi yang lebih cepat.
4. Kecepatan pengadukan.
5. Untuk ekstraksi yang efisien maka pengadukan yang baik adalah yang memberikan
hasil ekstraksi maksimum dengan kecepatan pengadukan minimum, sehingga
konsumsi energy menjadi minimum.
Misal:
Vo = laju alir air (l/detik)
Vw = laju alir TCE (l/detik)
X = konsentrasi asam propionate dalam fasa organik (Kg/l)
Y = konsentrasi asam propionate dalam fasa air (Kg/l)
Kesetimbangan massa
Asam propionate yang terekstraksi dari fasa organik (rafinat) = Vo (X1-X2)
Asam propionate yang terekstraksi dari fasa air (ekstrak)= Vw (Y1-0)
Maka,
Vo (X1-X2) =Vw (Y1-0)
Efisiensi ekstraksi
Dengan :
ΔX1 = driving force pada kolom atas = (X2 - 0)
Δ X2 = driving force pada dasar kolom = (X1 - X1*)
X1* adalah konsentrasi dalam fasa organik yang setimbang dengan konsentrasi Y1 pada fasa
cair. Angka kesetimbangan dapat diperoleh menggunakan koefisien distribusi yang didapat
dari percobaan pertama.
II. PERALATAN EKSTRAKSI DAN PENGOERASIANNYA
Peralatan Ekstraksi Skala Laboratorium
Prinsip kerja corong pemisah yaitu untuk memisahkan zat/ senyawa tertentu dalam
sampel berdasarkan kelarutan. Campuran dua fasa dimasukkan ke dalam corong dari atas
dengan posisi keran tertutup. Kemudian bagian atas corong ditutup dan digoyang agar dua
fasa larutan bercampur. Corong ini kemudian didiamkan agar pemisahan berlangsung.
Penyumbtat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan dipisahkan dengan
mengontrol keran corong (Maya, 2016. www.fungsilokpedia.com/fungsi-corong-pisah/,
diakses 5 September 2018).
Ekstraktor Soxhlet memiliki tiga bagian utama yaitu prekolator (pendidih dan refluks)
yang mensirkulasi pelarut, thimbel yang menahan padatan, serta mekanisme sifon yang
secara periodi akan mengosongkan thimbel.
2. Mixer Settlers
Mixer Settlers digunakan terutama dalam industri logam karena arus besar, pencampuran
intens, waktu tinggal yang lama serta cairan korosif. Spesifikasi alat ini yaitu :
Menangani flowrates yang sangat tinggi
Baik untuk proses dengan reaksi yang relatif lambat (waktu tinggal diperlukan)
Memberikan pencampuran intens untuk mempromosikan transfer massal
Membutuhkan ruang lantai yang besar
Cocok ketika beberapa tahapan teoritis diperlukan
Persediaan pelarut besar (dan kerugian)
Pengoperasian:
Batch Extraction
Umumnya tangki berisi baling-baling dan turbin yang digunakan untuk proses
pengadukan
Pada proses pengadukan tersebut akan membuat pelarut terpisah oleh gravitasi
Ekstrak dan rafinat dapat dipisahkan melalui saluran bawah dimana terdapat kaca
penglihatan
Continuous Extraction
Pada proses kontinyu memerlukan beberapa kontak dari peralatan dan dilakukan
secara bolak-balik
Rafinat dari tiap settler menjadi umpan kembali yang tercampur dengan ekstrak yang
belum jadi dan pelarut yang diperlukan agar menjadi ekstrak
3. Spray Column
Gambar 8. Spray Column
gambar : separationprocesses.com
Spray Column (atau Spray Tower) adalah kontaktor gas-cair yang digunakan untuk
mencapai perpindahan massa antara fase gas kontinyu (yang dapat mengandung partikel
padat terdispersi) dan fase cair terdispersi. Terdiri dari bejana silinder kosong yang terbuat
dari baja atau plastik, dan nosel yang menyemprotkan cairan ke dalam bejana.
Pengoperasian:
Aliran gas masuk biasanya masuk di bagian bawah menara dan bergerak ke atas,
sementara cairan disemprotkan ke bawah dari satu atau lebih tingkat. Aliran gas inlet dan
cairan ini berlawanan arah disebut aliran arus balik. Secara teoritis, semakin kecil tetesan
yang terbentuk, semakin tinggi efisiensi pengumpulan tercapai tetapi tetesan cairan harus
cukup besar untuk tidak dilakukan dari scrubber oleh aliran gas outlet yang dilepaskan.
Untuk menjaga kecepatan gas rendah, menara semprot harus lebih besar dari scrubber
lain yang menangani laju aliran aliran gas yang serupa
(http://www.stscanadainc.com/spray-column.html, diakses 5 September 2018).
4. Packed Column
Packed Column biasanya digunakan dalam penyulingan, industri petrokimia, nuklir dan
anorganik. Spesifikasi alat ini yaitu :
Pengoperasian:
Ekstraksi dapat dilakukan di tower terbuka, dengan tetes heavy liquid yang jatuh
melalui light liquid yang meninggi atau sebaliknya
Tower diisi dengan pack seperti cincin yang menyebabkan tetesan menyatu dan
berubah, dan cenderung membatasi dispersi aksial
Pada tower ekstraksi terdapat transfer material terus menerus antar fase dan
komposisi setiap fase berubah saat mengalir menuju tower.
5. Sieve Tray Column
Sieve Try Column biasa digunakan dalam penyulingan, industri petrokimia, nuklir,
anorganik, serta industri bahan kimia. Spesifikasi alat ini yaitu :
Pengoperasian:
Terdapat light liquid yang terdapat pada setiap tray
Gelembung dari light liquid melewati aliran balik dari heavy liquid
Downcomers digunakan untuk mentransfer heavy liquid menuju kolom bagian bawah
Alat ini biasa digunakan dalam penyulingan, industri petrokimia, bahan kimia dan
farmasi. Spesifikasi alat ini yaitu :
7. Centrifugal Extractor
Gambar 12. Centrifugal Extractor
gambar : kochmodular.com
Centrifugal Extractor digunakan terutama dalam industri farmasi karena volume rendah,
waktu tinggal yang singkat dan menangani gravitasi kecil. Spesifikasi alat ini yaitu :
Dua cairan yang memiliki perbedaan densitas diumpankan ke inlet terpisah dan dicampur
dengan cepat di ruang melingkar antara rotor pemintalan dan ruang stasioner. Fase
campuran diarahkan ke pusat rotor oleh baling-baling. Saat cairan memasuki tengah rotor,
kemudian dipercepat menuju dinding. Fasa campuran dipercepat ke rotor dan pemisahan
dimulai ketika cairan dipindahkan ke atas. Sistem bendung di atas rotor memungkinkan
setiap fase untuk keluar rotor dimana akan masuk ke cincin penyimpanan dan keluar dari
rotor masuk ke cincin pengumpul dan keluar. Aliran dari setiap tahap yaitu dengan
gravitasi tanpa membutuhkan pompa. Kontaktor sentrifugal bertindak sebagai mixer,
centrifuge dan pompa.
Menurut Zeki Berk (2013) dalam bukunya “Food Process Engineering and
Technology”, ada beberapa peralatan ekstraksi yang biasa digunakan dalam industri
makanan diantaranya :
a) Belt Extractors
Belt Extractor digunakan secara luas untuk mengekstraksi minyak nabati dari biji minyak
dan gula dari tebu yang dihancurkan. Bahan yang akan diekstraksi secara terus menerus
diberi umpan melalui hopper, sehingga membentuk tikar tebal pada sabuk berlubang yang
bergerak lambat. Ketinggian bed dijaga konstan dengan mengatur laju umpan.Pelarut
segar disemprotkan pada padatan pada "bagian" tailor ekstraktor, yaitu pada bagian yang
terdekat dengan outlet pengeluaran untuk menghabiskan padatan. Ekstraksi pertama
dikumpulkan di bagian bawah dari pengisolasian itu dan dipompa di atas bagian
sebelumnya. Proses penyemprotan cairan di atas padatan, perkolasi cairan melalui
ketebalan lapisan, pengumpulan cairan di bawah sabuk berlubang, dan pemompaan ke
bagian berikutnya diulang ke arah berlawanan dengan gerakan sabuk. Ekstrak yang paling
pekat, yang dikenal sebagai "micella penuh", dikumpulkan di bagian bawah bagian
pertama (kepala). Ekstrak dapat dipanaskan kembali dengan bantuan penukar panas dari
satu bagian ke bagian lain. Dalam hal ekstraksi dengan pelarut yang mudah menguap,
seluruh sistem ditutup agar kedap udara di mana sedikit tekanan negatif dipertahankan
untuk mencegah kebocoran uap pelarut. Ekstraktor "dua tahap" berarti dua sabuk dalam
seri digunakan. Ekstraktor belt adalah unit berkapasitas tinggi (misalnya 2000-3000 ton
per hari dalam kasus ekstraksi pelarut kedelai yang dipipihkan)
b) Carousel Extractors
Carousel Extractor juga paling sering digunakan untuk ekstraksi minyak nabati dari biji
minyak. Ekstraktor ini terdiri dari bejana silindris vertikal di dalam dengan rotor
konsentris yang berputar perlahan. Rotor dibagi menjadi segmen oleh dinding partisi
radial, dan berputar di atas dasar yang berlubang. Segmen berisi padatan yang akan
diekstraksi. Ekstraktan cair diperkenalkan di bagian atas dan meresap melalui unggun
padat. Ekstrak diperoleh melalui bagian bawah yang berlubang dan dikumpulkan dalam
ruang, untuk dipompa kembali ke unggun padat di bagian berikutnya. Urutan
pengumpulan cairan dan pemompaan berada pada arah yang berlawanan dengan rotasi.
Pada akhir satu rotasi, segmen melewati lubang di pelat bawah meskipun padatan habis.
Di stasiun berikutnya, ruang diisi dengan bahan segar dan siklus terus berlanjut. Carousel
Extractor dirancang untuk kapasitas yang sebanding dengan Belt Extractor.
c) Auger Extractors
Dalam Auger Extractor, padatan dipindahkan secara vertikal oleh konveyor yang berputar
di dalam selubung silinder, terhadap aliran cairan ekstraktan yang turun. Varian dari
Auger Extractors (sering dengan nama "diffusers") secara ekstensif digunakan untuk
ekstraksi gula dari potongan gula bit (cossettes) dengan air panas.
d) Basket Extractors
Dalam Basket Extractor, bahan yang akan dieksploitasi diisi ke dalam keranjang dengan
bagian bawah yang berlubang. Keranjang dipindahkan secara vertikal atau horizontal.
Dalam kasus Basket Extractor vertikal, juga dikenal sebagai ekstraktor lift ember, pelarut
mengalir turun dengan gravitasi dan dikumpulkan di bagian bawah rantai. Basket
Extractor vertikal adalah salah satu ekstraktor padat-cair berskala besar pertama (Berk,
1992).
DAFTAR PUSTAKA
Berk, Zeki. 2013. Food Process and Technology Second Edition. Oxxforrd : Elsevier,
Academic Press.
Berk, Z. 1992. Technology of Productions of Edible Flours and Protein Product From
Jurnal Ekstraksi Cair-cair. Indra Wibawa Dwi Sukma. Diakses 6 September 2018.
September 2018.
September 2018.
https://www.slideshare.net/prati241092/centrifugal-extractorpdpu diakses 9
September 2018
September 2018.