(RPP)
B. Kompetensi Dasar
Aspek : Sikap
2.1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerja sama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percaya diri dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berfikir, dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2.2. Mampu mentransformasi diri dalam dalam berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah,
kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3. Menunjukkan sikap bertanggungjawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan.
Aspek : Pengetahuan
3.18. Mendeskripsikan konsep limit fungsi aljabar dengan menggunakan konteks nyata dan
menerapkannya.
3.19. Merumuskan aturan dan sifat limit fungsi aljabar melalui pengamatan contoh – contoh.
Aspek : Ketrampilan
4.2. Memilih strategi yang efektif dan menyajikan model matematika dalam memecahkan
Masalah nyata tentang limit fungsi aljabar
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran fungsi diharapkan siswa
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat
1. Menjelaskan kembali proses menemukan konsep limit fungsi
2. Menjelaskan kembali sifat-sifat limit fungsi.
3. Menentukan penyelesaian limit fungsi
E. Materi Matematika
Pertemuan ke-1
Masalah1: seorang anak sedang memotong-motong selembar kertas. Mula-mula kertas
Dipotong menjadi 2 bagian yang sama, potongan2 kertas itu masing-masing
Dipotong lagi menjadi dua lagi, begitu seterusnya. Tentu saja potongan kertas makin
Lama makin kecil, dan makin kecil. Jika pemotongan kertas dilanjutkan terus,dengan membagi
1
2 lagi menjadi 4, selanjutnya menjadi 1/8 dan seterusnya, tanpa berhenti,
Apakah kertas tersebut akan habis ?
Siswa diarahkan menjawab pertanyaan tersebut dengan konsep pembagian bilangan riil.
1 1
Misalkan luas kertas semula adalah a, jika dibagi 2 menjadi 2a, dibagi 2 lagi menjadi 4,a
Selanjutnya menjadi 1/8 a, 1/16a, dan seterusnya yang nilainya semakin kecil. Jika pembagian
dilakukan terus menerus maka hasilnya menjadi sangat kecil.
Tetapi bilangan yang sangat kecil tersebut tidak akan pernah mencapai nilai 0(nol), walau pun
sangat dekat dengan nol. Nilai yang sangat dekat dengan nol tersebut disebut limit mendekati
nol.
Jadi jika a, dibagi dengan bilangan yang sangat besar (tak terhingga), maka hasilnya mendekati 0.
𝑎
= 0, pernyataan ini tidak tepat benar, karena hasil bagi sebenarnya adalah mendekati 0
∞
Untuk mengungkapkan bentuk pembagian tersebut, digunakan lambang matematika
𝑎 𝑎
lim = 0 dibaca limit n mendekati ∞dari 𝑛 sama dengan 0 (mendekati 0)
𝑛→∞ 𝑛
Kita juga sudah mengetahui bahwa bilangan nyata dibagi 0, hasilnya tidak didefinisikan. Tetapi
jika pembaginya bukan 0, melainkan bilangan mendekati 0, maka hasil baginya mendekati ,
𝑎 𝑎
dapat ditulis : lim 𝑛 = ∞ dibaca limit mendekati 0 dari 𝑛
=∞
𝑛→0
Contoh-contoh diatas menunjukkan konsep limit.Jadi dapat dikatakan bahwa limit suatu bentuk
aljabar adalah batas nilai bentuk aljabar tersebut, yang ditentukan oleh nilai batas variabelnya.
Dari konsep tersebut, kita dapat mengembangkan ke kejadian-kejadian di sekeliling kita, yang
dapat diterangkan dengan konsep limit.
Perhaikan permasalahan berikut :
MASALAH 2 : Seekor lebah yang sedang diamati, hinggap di tanah sebuah lapangan,
Pada suatu saat lebah itu terbang membentuk lintasan berbentuk
parabola. Setelah terbang selama satu menit, lebah tersebut mencapai
ketinggian maksimum, sehingga ia terbang mendatar setinggi 5m,
selama 1 menit. Pada menit berikutnya, lebah tersebut lebah terbang
menukik lurus ke tanah, sampai mendarat kembali tepat pada akhir
menit ketiga.
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
H. Alat/Media/Sumber Pembelajar
1. Kertas
2. Bahan tayang
3. Lembar penilaian
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Keterangan
KB = Kurang Baik ;
B = Baik ;
SB = Sangat Baik;
Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil
Pertemuan ke-2
1. Mengingat kembali materi tentang fungsi, memfaktorkan, perkalian sekawan bentuk akar dan sifat –
sifat dari limit fungsi.
2. Menentukan nilai suatu fungsi.
Contoh permasalahan :
Lina dan Wati adalah teman satu kelompok belajar di kelasnya. Suatu hari mereka mendapat tugas
dari guru untuk menggambar beberapa grafik fungsi dengan mencari sebanyak mungkin titik – titik
yang dilalui fungsi tersebut. Pada saat mereka menentukan beberapa nilai didaerah asalnya,
mereka mendapatkan kesulitan untuk menentukan nilai di daerah hasilnya, sebagai berikut:
3. Menentukan bentuk tentu dan bentuk tak tentu dari suatu limit fungsi
Jika kita mempelajari lebih teliti, Lina dan Wati sedang menghadapi permasalahan bentuk tak tentu
suatu limit. Misal f suatu fungsi dengan f : R R dan L, c bilangan real, lim 𝑓(𝑥) = 𝐿, nilai L
𝑥→𝑐
yang kita maksud adalah bentuk tentu limit.Jika kita subsititusikan nilai c ke fungsi f(x) sehingga f(c)
0
adalah bentuk bentuk tak tentu seperti 0 , ∞ − ∞, ∞∞ dan lain lain maka bentuk tersebut gagal
menjadi nilai limit fungsi tersebut.
Oleh karena itu, misi kita dalam limit fungsi adalah mencari bentuk tentu dari limit fungsi, dengan
pengamatan berikut :
1. subsitusikan x = c ke fungsi sehingga diperoleh f(c) = L
2. jika L merupakan salah satu bentuk tak tentu maka kita harus mencari bentuk tentu limit fungsi
tersebut dengan memilih strategi : mencari beberapa titik pendekatan (numerik), memfaktorkan,
perkalian sekawan dll.
G. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). Pembelajaran koperatif (cooperative
learning) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah (problem-based learning).
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke – 2
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
I. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
4. Lembar kerja (siswa)
5. Bahan tayang
6. Lembar penilaian
3. Keterampilan
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Keterangan:
KB : Kurang baik
B : Baik
SB : Sangat baik
Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil