Anda di halaman 1dari 10

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN AKUNTABILITAS PUBLIK

Akuntabilitas publik adalah kewajiba pihak pemegang amanah (agent)utuk


memberikan pertaggungjawaban,menyajikan,melaporkan dan megungkapkan segala
aktivitas dan kegiatan yang menjadi tamggungjawabnya kepada pihak pemberi
amanah yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggujawaban
tersebut.Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam yaitu:(1) akuntabilitas vertikal
dan (2) akuntabilitas horizontal.

Pertanggujawaban vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana


kepada otoritas yang lebih tinggi,misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja kepada
pemerintah daerah,pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah
pusat,dan pemerintah pusat kepada MPR .Sedangkan untuk pertanggungjawaban
horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Akuntabilitas merupahkan konsep yang lebih luas dari stewardship.Stewardship


mengacu pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien tanpa
dibebani kewajiban untuk melaporkan,sedangkan akuntabilitas mengacu pada
pertanggungjawaban oleh seorang steward kepada pemberi tanggungjawab.

Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik


terdiri atas beberapa dimesi:Ellwod (1993) menjelaskan terdapat 4 dimensi
akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik,yaitu:

 Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum


 Akuntabilitas proses
 Akuntabilitas program
 Akuntabilitas kebijakan

2.1.1 Akuntabilitas Kejujuran dan Akuntabilitas Hukum


Akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindaran penyalah gunaan
jabatan, sedangkan akuntabilitas hukum terkait dengan jaminan adanya
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang disyaratkan dalam penggunaan
sumber dana publik.

2.1.2 Akuntabilitas Proses

Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan


dalam melaksanakantugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem
informasi akuntansi dan prosedur administrasi. Pengawasan dan pemeriksaan
terhadap pelaksanaan akuntabilitas proses dapat dilakukan, misalnya dengan
memeriksa ada tidaknya pungutan-pungutan dil luar yang ditetapkan.
Pengawan dan pemeriksaan akuntabilitas proses juga terkait dengan
pemeriksaan terhadap proses tender untuk melaksanakan proyek-proyek
publik.

2.1.3 Akuntabilitas Program

Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang


ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dsn apakah telah memperrtimbangkan
alternatif program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang
minimal.

2.1.4 Akuntabilitas Kebijakan

Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggung jawaban pemerintah,


baik pusat maupun daerah, atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah
terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.

2.2 PRIVATISASI

Privatisasi merupakan salah satu upaya memformasi perusahaan publik


meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan publik. Privatisasi
berarti pelibatan modal swasta dalam struktur modal perusahaan publik sehingga
kinerja finansial dapat di pengaruhi secara langsung oleh investor melalui mekanisme
pasar uang. Privatisasi perusahaan publik memiliki fungsi ganda, yaitu untuk
mengurangi beban belanja publik, menaikkan pendapatan negara, dan mendorong
pendapatan perkembangan sektor swasta. Dalam konteks reformasi sektor publik,
privatisasi merupakan salah satu agenda bahasan yang menarik untuk didiskusikan.

Selama tahun 1998 sampai 1993, terdapat lebih dari 2.700 perusahaan publik di
lebih dari 60 negara berkembang dialihkan ke pihak swasta untuk menaikkan
pendapatan negara. Di Indonesia, saat ini mulai ada upaya untuk melakukan
privatisasi atas perusahaan-perusahaan milik negara untuk menjadikan perusahaan
negara tersebut efisien dan profesional, sehingga mampu bersaing di era globalisasi
ekonomi.

2.3 OTONOMI DAERAH

Perkembangan akuntansi sector public,khususnya di Indonesia semakin pesat


seiring dengan adanya era baru dalam pelaksanaan otonomi daerahdan desentralisasi
fiscal.Desentralisasi bukan hanya berarti pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat
ke pemerintah yang lebih rendah,tetapi juga pelimpahan beberapa wewenang
pemerintah ke pihak swasta dalam brntuk privatisasi.
TABEL 2.3

Korelasi Antara Indeks Desentralisasi Terhadap Kualitas Pemerintahan

No KOMPONEN Korelasi
Person
1 PARTISIPASI PUBLIK
Kebebasan Politik 0,599**
Stabilitas Politik 0,604**
2 ORIENTASI PEMERINTAH
Efisiensi Peradilan ( fudicial efficency) 0,544**
Efisiensi Birokrasi 0,540**
Ketiadaan Korupsi (absence of coruption) 0,532**
3 PEMBANGUNAN SOSIAL
Indeks Pembanguna Manusia (HDI) 0,369*
Keadilan Distribusi Pendapatan ( Invers Dari Koefisien 0,373*
Ini)
4 Manajemen Ekonomi
Indepedensi Bank Sentral 0,327*
Disiplin Manajemen Utang (invers dari rasio utang 0,263
terhadap GDP)
Keterbukaan Ekonomi 0,523**
1+2+3+4 GOVERNANCE QUALITY INDEX 0,617**

*Signifikan Pada α=5% (Tes Dua Arah)

**Signifikan Pada α=1% (Tes Dua Arah)

Sumber : Hunter and Shah

Secara teoritis, desentralisasi ini diharapkan akan menghasilkan dua manfaat


nyata yaitu :Pertama : Mendorong peningkatan partisipasi, praksara dan kreativitas
masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil-hasil
pembangunan(keadilan) diseluruh daerah dengan memanfaatkan sumber daya dan
potensi yang tersedia di masing-masing daerah. Kedua : Memperbaiki alokasi sumber
daya produktif melalui pergeseran peran pengambil keputusan publik ke tingkat
pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi yang paling lengkap (Shah,
1997). Hasil penelitian Huther dan Shah (1998) di 80 negara menunjukan bahwa
desentralisasi memiliki korelasi positif dengan kualitas pemerintahan.

Implikasi otonomi daerah terhadap akuntansi sector public adalah bahwa


dalam rangka pelaksanan otonomi daerah,pemerintah daerah dituntut untuk mampu
memberikan informasi keuangan kepada public,DPRD,dan pihak-pihak yang menjadi
stakeholder pemerintah daerah.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya
makalah yang berjudul “KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK”.
Makalah yang masih perlu dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi
Sektor Publik pada prodi Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Secara garis besar
makalah ini membahas pengertian akuntanbilitas publik,privatisasi,otonomi daerah.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik.Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif, terutama dari
Ibu pembimbing dan teman-teman.

Kupang,Agustus 2019

Tim Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


perkembangan kegiatan pemerintah atau dikenal akuntansi sector public dan
organisasi non-labaterus meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan
pembangunan,globalisasi dan otonomi daerah.Dalam melaksanakan kegiatan yang
semakin rumit,informasi memegang peranan semakin penting.Salah satu informasi
yang dibutuhkan adalah informasi akuntansi sector puublik,baik untuk tujuan
pertanggungjawaban maupun menejerial.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan akuntabilitas public ?

1.2.2 Apa pengertian privatisasi dan penerapannya ?

1.2.3 Apa efek dari otonomi daerah terhadap perkembangan akuntansi sector public ?

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penilian makalah ini adalah agar tim penulis dan pembaca yang
merupakan mahasiswa dapat memahami tentang akuntabilatas public,privatisasi
dalam pemerintahan bublik dan pengaruh otonomi daerah trhadap akuntansi sector
public.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………..1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntabilitas Public………………………………………..2-3

2.2 Privatisasi……………………………………………………………….3-4

2.3 Otonomi Daerah…………………………………………………………4-6

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..8


BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seiring dengan perkembangan,sehingga para pemegang amanah dituntuk untuk


memberikan pertanggungjawaban,menyajikan,melaporkan dan mengungkapkan segala
tanggungjawabnya kepada pemberi amanah.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai