Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

STRATEGI PEMASARAN BANK SYARIAH

DISUSUN OLEH :

1. Lisi Novita Anggai(20130730063)


2. Viji Jayanti Damongayo (20130730065)
3. Haidar Luthfy (20130730091)
4. Linda Cucu Fatmajati (20130730105)
5. Noka Wibowo (20130730123)

EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2015
A. PENDAHULUAN

Hingga abad ke 21 ini masih banyak perusahaan yang melakukan pemasaran dengan
pendekatan manajemen klasik yaitu berorientasi pada kepuasan konsumen melalui bauran
pemasaran (marketing mix) semata. Pemasaran klasik diarahkan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran. Pada tahun 1980-an telah terjadi pergeseran orientasi,
dimana perusahaan hendaknya menciptakan dan memperhatikan keunggulan daya saing yang
berkelanjutan (sustainanble competitive advantage), yang dikenal sebagai strategic marketing
management atau manajemen pemasaran strategis. Konsep ini berupaya untuk melihat
bagaimana kemampuan para pesaing dan kemampuan yang dimiliki perusahaan dengan tetap
memperhatikan kebutuhan pelanggan (nasabah).

Manajemen pemasaran strategis sangat diperlukan pada saat sekarang, karena manajemen
memfokuskan pada perumusan strategi pemasaran yang lebih mutakhir dan merupakan proses
analisis dalam mencara perbedaan-perbedaan yang menguntungkan. Pemasaran strategis dinilai
lebih unggul daripada pemasaran klasik karena pemasaran strategis memperhatikan keadaan
eksternal dan internal perusahaan secara menyeuruh sehingga perusahaan bersaing dengan
kemampuan local. Dengan pemasaran strategis, perusahaan akan memiliki orientasi jangka
panjang. Sumber daya yang dimiliki akan dialokasikan untuk memperoleh keunggulan daya
saing yang berarti tanggap terhadap hal-hal yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan
dan yang juga dapat meningkatkan efektivitas pemasaran perusahaan. Dengan adanya pergeseran
ini, perusahaan diharapkan dapat lebih meningkatkan keberhasilan dan efektivitasnya dalam
pemasaran.

Pemasaran strategis digunakan untuk melengkapi konsep pemasaran yang sudah ada.
Pada pemasaran strategis pemasaran dapa dilihat dari berbagai sudut pandang, pada masa lalu
pemasaran dilihat dari satu sudut pandang saja, yaitu konsumen dan pasar. Pemasaran klasik
memiliki kelemahan yang cukup mendasar : kurang inovatif, kurang dapat bersaing untuk jangka
panjang dan kurang dapat mengantisipasi perubahan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Selain itu pemasaran klasik bersifat terlalu operasional sehingga tidak dapat membantu
manajemen puncak dalam menentukan strategi untuk unit usaha strategis (strategic business
unit). Dengan adanya kelemahan-kelemahan tersebut, maka terjadilah pergeseran orientasi kea
rah orientasi strategis. Keputusan strategis melibatkan perencanaan jangka panjang dan
memperoleh sumber-sumber investasi untuk mendapatkan hasil pada masa yang akan datang
dengan memperhatikan keunggulan daya saing. Oleh karena itu, seorang pemasar yang baik
harus dapat mempertahankan daya saingnya dan menghadapi semua peluang dan hambatan yang
ada. Pemasaran strategis merupakan suatu proses analisis yang menghasilkan dua jenis
keputusan utama :
1. Keputusani nvestasi dari produk pasar yang
menyangkutpenentuandimanadanbagaimanasumber-sumberdaya yang adadialokasikan
2. Keputusanstrategismanajemenuntukmelaksanakankeputusaninvestasi.
Keputusaninihendaknyaberdasarkanpertanyaan
“Bagaimanahendaknyakitabersaingdalampasartersebut?”

Setelah kita mengetahui sasaran yang hendak dituju kita harus mengukur dan mengetahui
kemampuan dan kelemahan yang dimiliki bank syari’ah dalam menangkap peluang dan
meminimalisir ancaman melalui analisis SWOT untuk menentukan strategi yang tepat dalam
pencapaian tujuan. Namun sebelum masuk kepada analisis SWOT dan penentuan strategi yang
lebih spesifik, maka terlebih dahulu akan diuraikan mengenai strategi umum yang sering
digunakan dalam pemasaran yang semuanya akan mengarah pada keunggulan kompetetitif.

B. DEFINISI DAN KONSEP PEMASARAN


Pengertian secara spesifik tentang manajemen pemasaran bank syariah, menurut penulis
belum diketemukan dalam beberapa literatur, oleh sebab itu penulis akan menguraikan dalam
beberapa definisi-definisi. Salah satu definisi manajemen secara singkat adalah penggunaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan definisi pemasaran adalah
proses, cara, perbuatan memasarkan sesuatu barang dagangan, dan perihal menyebarluaskan ke
tengah-tengah masyarakat.
Beberapa ahli memberikan beragam definisi tentang pemasaran (marketing) atara lain:
1. Nystrum dalam bukunya “Handbook of Marketing”, bahwa pemasaran meliputi segala
aktivitas dunia usaha dalam bidang benda-benda dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
2. Philip dan Duncan dalam buku mereka “Marketing Principles and Methods” bahwa
pemasaran meliputi semua tindakan atau aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk
menyampaikan benda-benda ketangan konsumen.
3. Converse, Huegy dan Matchell dalam buku mereka “Element of Marketing” berpendapat
bahwa pemasaran meliputi tindakan-tindakan membeli dan menjual, yang mencakup kegiatan-
kegiatan dunia usaha dalam hal menyalurkan benda-benda dan jasa-jasa antara para produsen
dan konsumen.
4. Converse dan Jones dalam buku mereka “Introduction to Marketing” bahwa usaha
(business) dibagi menjadi dua bagian yaitu produksi dan pemasaran. Produksi berhubungan
dengan penciptaan benda-benda. Distribusi atau pemasaran berhubungan dengan usaha
memindahkan benda-benda tersebut dari produsen ke tangan para konsumen.
5. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam buku mereka “Marketing Management” bahwa
pemasaran berhubungan dengan Mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan
masyarakat.

Kemudian istilah-istilah mendasar dalam pemasaran yang harus diketahui antsara lain adalah:
1. Kebutuhan (Needs)
Suatu keadaan dimana seseorang merasa kekurangan terhadap pemuas dasar tertentu/hakikat
biologis. Contoh: makan, minum, pakaian, tempat tinggal, keamanan, dan lain-lain.
2. Keinginan (Wants)
Hasrat atau kehendak yang kuat akan pemuas kebutuhan spesifik. Contoh: nasi goreng, fried
chicken, cool drink, es teh dan sebagainya.
3. Permintaan (Demands)
Keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk
membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Pada bank syari’ah:
produk-produk yang ditawarkan oleh Bank Syari’ah.
4. Produk (Product)
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebyutuhan dan keinginan.
Kadang-kadang menggunakan istilah lain untuk produk yaitu penawaran (offering) dan
pemecahanb (solution).
5. Nilai (Value)
Perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya.
6. Biaya (Cost)
Sesuatu atau sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan/memuaskan kebutuhan.
7. Kepuasan (satisfaction)
Perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
8. Pertukaran (Exchange)
Tindakan memperoleh produk yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu
sebagai imbalan.
9. Pasar (markets)
Terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang
mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan itu.

Sehingga dari ilustrasi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu
proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain. Untuk mendapatkan hasil pemasaran yang sesuai dengan
harapan, maka harus mengikuti tahapan-tahapan atau proses pemasaran sebagai berikut:

1. Pengenalan Pasar
Yaitu usaha untuk mengetahui potensi pembeli atau konseumen dan mengetahui kebutuhannya.
2. Strategi Pemasaran
Merupakan tindakan lanjut dari pengenalan pasar, yang menyangkut strategi yang akan
diterapkan dalam memasarkan produk agar dapat diterima oleh pasar.
3. Bauran Pemasaran
Merupakan alat yang digunakan dalam menjalankan strategi yang dipilih. Dalam bauran
pemasaran ini akan ditentukan bagaimana unsure-unsur produk, harga, lokasi/system distribusi,
dan promosi yang disatukan menjadi satu kesatuan sehingga sesuai dengan konsumen yang akan
dituju.
4. Evaluasi
Harus dilakukan untuk melihat sejauh mana proses pemasaran dijalankan dan apakah ada
perbaikan yang terjadi dalam usaha yang dilakukan.

C. STRATEGI PEMASARAN BANK SYARI’AH

Strategi pemasaran bank syari’ah merupakan suatu langkah-langkah yang harus


ditempuh dalam memasarkan produk atau jasa perbankan yang ditujukan pada peningkatan
penjualan. Strategi pasar dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:
1. Pelanggan atau fokus segmen bank syariah
2. Prioritas layanan dan penentuan harga barang/jasa
3. Prefensi teritorial/wilayah pasar
4. Saluran distribusi
5. Image dan kondisi perusahaan atau bank syariah

Apa sih yang harus dilakukan oleh seorang marketing bank syariah?
Oleh karena itu apa yang harus dilakukan oleh pemasar bank syariah dengan melakukan
sebagai berikut:
1. Meyakinkan pelanggan akan produk yang tidak nyata melalui presentasi produk yang
menarik
2. Proses penjualan efektif tergantung pada ketajaman dan kejelian dalam melakukan
pendekatan penjualan
Dua hal di atas sangat ditentukan oleh kualitas keterampilan pemasaran untuk melakukan
total quality service skill. Keterampilan layanan dengan kualitas total dapat diwujudkan jika
memperhatikan aspek-aspek berikut:
1. Memberikan penghargaan kepada nasabah, maka hal-hal yang perlu diperhatikan dan
dilakukan adalah:
a) Hargai nasabah
b) Alasannya apa
c) Tanyakan tentang yang kita hargai
d) Inspirasikan
2. Menggali informasi, maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a) Penjajagan dengan open probes dan close probes
b) Kreatif dan terarah dalam bertanya
c) Menjadi pendengar yang baik
d) Konfirmasi kembali
3. Pembukaan, dilakukan dengan:
a) Berikan pernyataan tentang kebutuhan nasabah secara umum
b) Jelaskan keuntungan produk secara umum
4. Memberikan informasi, dilakukan dengan:
a) Menyamakan persepsi
b) Sistematis
c) Jelas dan relevan
d) Pemanfaatan media yang mengenai lima indra
e) Perhatian level nasabah
f) Konfirmasi kembali (memahamkan nasabah)
5. Probing, dapat dilakukan dengan:
a) Open probes artinya merangsang nasabah untuk berbicara
b) Closed probes artinya mengarahkan nasabah yang pendiam

Keinginan dan Pentingnya Nasabah Bank Syariah


Dalam pengertian nasabah maka dapat disimpulkan bahwa nasabah adalah setiap orang
yang datang bertransaksi ke bank, setiap orang yang menghubungi bank yang mendapatkan
informasi. Pepatah pemasaran mengatakan bahwa nasabah adalah raja, maka ia wajib dilayani
dengan tulus dan ikhlas.
Sebagai nasabah tentu memiliki keinginan-keinginan terhadap bank syariah, sehingga ia
nantinya ia mnjadi pelanggan bank syariah, keinginan-keinginan yang harapannya dapat
diperoleh dari bank syariah adalah:
 Tersenyum kepadanya
 Disapa dengan ramah
 Disebut namanya saat komunikasi
 Didengar dengan dengan baik saat menyampaikan kebutuhan dan kesulitannya
 Ingin benar-benar di pahami
 Penjelasan/jalan keluar sesuai dengan keinginannya
 Akan surprise bila penjelasan atau jalan keluar bisa dilihat dari yang lebih dari yang
diinginkan
 Tidak membagi perhatiannya dengan yang lain
 Cepat , tanggap dan akurat
 Hal istimewa pada dirinya mendapat pujian
 Penjelasan pasti mengapa harus menunggu
 Tidak disalahkan atau di debat
 Penjelasan logis bila terjadi penolakan
 Ucapan terima kasih dan ucapan akhir yang manis
 Banking Hall yang bersih dan nyaman
 Tempat parkir yang luas dan mudah
Adapun seberapa penting sih nasabah bagi bank syariah? Maka pentingnya nasabah bagi
bank syariah karena:
 Bank ibarat ikan, nasabah ibarat air
 Nasabah yang membayar gaji kita
 Membuat kita kehilangan nasabah lain
 Membantu kita mendapat nasabah lain
 Menentukan citra bank
 Aset perusahaan yang sebenarnya
 Nasabah tidak tergantung pada kita namun kitalah yang tergantung pada nasabah
 Nasabah bukan pengganggu, justru merekalah tujuan kita bekerja
 Kita bukan menlong nasabah namun nasabahlah yang menoolong kita dengan memberi
peluang melayani mereka
 Kepuasan nasabah adalah kepuasan kita
 Untuk mendapatkan nasabah sulit, namun tidak sulit bila lakukan kerja sesuai prosedur

Teknik Pengenalan Pasar


Sebelum kita masuk pada strategi pemasaran maka kita harus mengenal pasar yang akan kita
tuju dengan teknik pengenalan pasar berdasarkan:
1. Lokasi tempat tinggal, seperti desa, kota, perkampungan
2. Jenis kelompok konsumen, seperti
a) Konsumen perumahan: flat, apartemen
b) Konsumen usaha: perseroan, koperasi
c) Konsumen industri: pabrik, UMKM

3. Demografis, berdasarkan:
a) Tingkat pendapatan: tinggi, menengah, rendah
b) Umur: bayi, anak-anak, remaja, dewasa, orangtua
c) Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan
d) Pendidikan: SD, SMP, SMA, perguruan tinggi
4. Jumlah yang dibeli:
a) Untuk dipakai sendiri
b) Untuk pengecer
c) Untuk industri

Teknik Daur Kehidupan Produk


Produk suatu industri maupun perbankan merupakan hal yang bergerak mengikuti
kemauan pasar, sehingga prouk tersebut mengikuti siklus kehidupan. Siklus suatu produk adalah
berawal dari lahir, tumbuh berkembang, tua dan mati. Demikian pula pada produk perbankan
syariah mengikuti siklus yang serupa. Konsep ini dipopulerkan oleh Levitt (1978), ada beberapa
tahapan yang yang ada pada teknik daur kehidupan produk yang di golongkan pada empat tahap
yaitu:
1. Tahap pengenalan
Ciri-ciri umum dari tahap ini adalah volume penjualan masih rendah, volume pasar
berkembang lambat, persaingan relatif masih kecil, tingkat kegagalan relatif tinggi, masih
banyak modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya, biaya produk dan
pemasaran masih tinggi.
Pada tahap ini dapat dilakukan strategi pemasaran dengan membangun kesadaran akan
produk secara meluas dan mendorong konsumen unuk mencoba, untuk kepentingan ini
produk biasanya didesain dengan model terbatas sehingga menghindari kebingungan
pada calon nasabah dan memudahkan mereka mengenal produk dengan cepat. Strategi
yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasikan penetapan harga dengan kegiatan
promosi. Strategi ini ada empat bentuk yaitu:
 Rapid skimmy strategy
Strategi ini dengan menentukan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor
perunit sebanyak mungkin melalui promosi yang gencar untuk meyakinkan
konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal, cara ini dipakai untuk
mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian
besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar
berapapun harga produk tersebut, dan perusahaan akan mengadapi pesaing
potensial serta ingin membangun prefensi pada mereknya.
 Slow skimmy strategy
Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba
kotor sebanyak mungkin dengan biaya promosi yang rendah agar biaya
pemasaran tidak terlalu tinggi. Strategi ini berhasil jika besarnya pasar terbatas,
sebagian besar konsumen mengetahui produk , konsumen mau membeli harga
tinggi, dengan pesaing potensial belum muncul.
 Rapid penetration strategy
Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga rendah dengan promosi yang
agresif, tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoeh penerimaan pasar dengan
cepat dan pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar yang luas,
konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap
harga, dan terdapat indikasi pesaing potensial yang besar.
 Slow penetration strategy
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga rendah untuk memperoleh
penerimaan yang besar dari konsumen dengan biaya promosi yang rendah agar
biaya pemasaran tidak membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus
didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan
produk, konsumen peka terhadap harga, dan pesaing potensial masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba meningkat dengan cepat, karena
permintaan sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal produk tersebut maka
usaha promosi yang di lakukan oleh peruahaan tidak seagresif pada tahap sebelumnya, di
sini pesaing sudah masuk ke pasar sehingga persaingan akan menjadi lebih ketat. Cara
yang dilakukan adalah dengan memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah
dengan menurunkan harga jualnya.
Dalam tahap ini, maka strategi pemasaran yang dapat dilakukan adalah:
 Rapid growth
Tahap ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan dengan
cepat karena produk telah diterima dan siminta oleh pasar. Strategi pada tahap
pemasaran ini ditujukan untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan
pada distribusi, mutu produk ditingkatkan, dan lini produk diperluas untuk
menarik segmen pasar baru.
 Slow growth
Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan tingkat pertumbuhan
yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah terjangkau, karena produk
mayoritas perusahaan telah dipakai oleh konsumen. Situasi ini menyebabkan
perusahaan untuk memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualan
produknya, pada umumnya dilakukan dengan memodifikasi produk dengan
menyempurnakan model guna memantapkan posisi produknya di pasar.
3. Tahap kedewasaan
Tahap ini di tandai dengan titik tertinggi dalam penjualan produk perusahaan, sebagian
besar produk pada tahapan ini. Karena sebagian besar strategi pemasaran di tujukan pada
produk ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memeprpanjang daur
kehidupan suatu produk disebut innovative maturity, Penjualan pada tahap ini sangat
sensitif pada perubahan perekonomian. Pasar perlu segmentasi sehingga untuk masing-
masing segmen membutuhkan promosi yang berbeda dengan yang lainnya atau yang
sebelumnya. Umumnya padda tahapan ini ada tiga tingkatan yaitu
a) Growth maturity, pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan
dewasanya distribusi, karena tidak ada lagi saluran distribusi yang bisa ditambah.
b) Stable maturity, penjualan semakin datar disebabkan oleh jenuhnya pasar,
sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan oleh
perusahaan.
c) Decaying maturity, penjualan produk mulai menurun dan konsumen telah beralih
ke produk lain atau produk subtitusi.
Dalam tahap ini ada dua strategi utama yang dapat di terapkan oleh perusahaan, yaitu:
a) Devensive strategy
Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan
menjaga kelompok produk dari serangan produk subtitusi. Bentuk strategi ini
adalah dengan memodifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh tambahan
penjualan. Strategi ini menitikberatkan pada penekanan biaya produksi dan
menghilangkan kelemahan produk.
b) Offensive strategy
Strategi ini menitikberatkan pada perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih
baik, bentuk strategi ini dapat dengan modifikasi pasar, yaitu dengan menggaet
kelompok bukan pemakai, mengintensifkan penawaran produk pada non-user, dan
merebut konsumen pesaing. Bentuk lain dari strategi ini adalah modifikasi
produk, yaitu mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga menarik
konsumen saat untuk membeli, dengan menawarkan manfaat baru dari suatu
prosuk pada konsumen sekarang untuk mendorong pembelian produk yang lebih
banyak.
4. Tahap penurunan
Penjualan produk perusahaan akan semakin bergerak mengalami penurunan. Penurunan
penjualan produk ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk
subtitusi diterima oleh konsumen dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat
dilakukan pada tahap ini, namun perlu diperhatikan pilihan alternatif tersebut haruslah
didasarkan pada analisis SWOT perusahaan serta daya tarik industri perusahaan tersebut.
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan oleh perusahaan pada tahap penurunan ini:
1. Menambah investasi agar dapat mendominasi dan menempati persaingan yang baik.
2. Mengubah produk atau mencari pengguna manfaat baru pada produk
3. Mencari pasar baru
4. Tetap pada tingkat investasi pasar saat ini sampai ketidakpastian industri dapat
terkendali
5. Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan
konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok
kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan
6. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat
7. Meninggalkan bisnis terebut dan menjual aset perusahaan.

Strategi untuk memperpanjang daur hidup suatu produk


Ada beberapa cara untuk memperpanjang daur hidup pada suatu produk yaitu:
1. Meningkatkan konsumen dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan
penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, misalnya dengan
slogan seperti apapun makannya minumya tetap teh botol sosro, apapun pembiayaannya
bank syariah tempatnya.
2. Mencari fungsi lain dari produk dari biasanya seperti menabung di bank syariah secara
reguler dapat haji apabila memenuhi kuota.
3. Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik isi maupun kemanfaatan misal
produk musyarakah dapatdiganti namanya menjadi pembiayaan kerjasama
4. Mencari target konsumen baru, apabila pasar yang sudah ada tidak dapat diharapkan
untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh dengan cara membidik segmen
pasar baru untuk dibujuk menjadi pelanggan, misalnya bank syariah di Indonesia dapat
membidik segmen pasar di luar negeri.

Analisa SWOT
Setelah kita mengetahui tentang pengenalan pasar dan teknik daur kehidupan produk dan
mengetahui sasaran yang kita tuju kita harus mengukur dan mengetahui kemampuan dan
kelemahan yang dimiliki bank syariah dalam menangkap peluang dan meminimalisir ancaman
melalui analisa SWOT untuk mengetahui strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.
Analisa SWOT ini digunakan untuk menggambarkan secara jelas bagaimana ancaman dan
peluang eksternal yang akan dihadapi oleh perusahaan, dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis SWOT ini juga bertujuan untuk
memaksimalkan kekuatan/peluang dan meminimalkan kelemahan/ancaman.
Di sini kami mengambil contoh pada analisis SWOT Bank Syariah Mandiri yang kami ambil
dari penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2010) menemukan bahwa hasil dari analisa SWOT
pada Bank Syariah Mandiri adalah
1. Kekuatan (S)
 Adanya dewan pengawas yang menjamin bahwa bank syariah tidak melenceng
dari konsep ekonomi syariah
 Adanya manajemen perusahaan yang terpisah dari dewan pengawas maka tidak
ada intervensi antara dewan pengawas dan manajemen
 Pegawai yang bekerja adalah pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti
operasional perbankan syariah
 Adanya pusat pendidikan dan pelatihan BSM untuk mempermudah perencanaan
berbagai program pendidikan dan pelatihan perbankan syariah
 Beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam dan menetapkan budaya perusahaan
dengan lima pilar yang disingkat SIFAT
 Tersebar di 24 propinsi
 Produk dan jasa yang ditawarkan sangat bervariasi
 Mendapat dukungan modal dari PT. Bank Mandiri sehingga tidak mengalami
kesulitan dalam hal permodalan
2. Kelemahan (W)
 Adanya direktur yang memegang jabatan rangkap yang berbeda bidangnya
 Butuh penyesuaian dan pelatihan bagi karyawan baru
 Sulit mendapat SDM yang berkompeten dalam bidang ini
 Belum meratanya penyebaran kantor BSM di seluruh Indonesia
 Belum adanya pelayanan produk ATM bersama
 Image yang terbentuk dalam masyarakat adalah bank yang hanya diperuntukkan
untuk orang Islam
3. Peluang (O)
 Pertumbuhan yang sangat pesat dengan pembangunan Bank Syariah di daerah-
daerah
 Peluang yang besar dalam penerapan teknologi baru dengan perkembangan IT
 Kebijakan Bank Indonesia terbaru belum akan memicu bank konvensional
melepas unit usaha syariah menjadi bank umum syariah tersendiri
 Masyarakat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam
4. Ancaman (T)
 Pesaing mempunyai teknologi yang lebih canggih
 Banyaknya produk sejenis yang menawarkan banyak keunggulan
 Banyaknya pilihan produk dari perbankan lain
 Kekuatan nasabah untuk memilih bank cukup tinggi
 Pesaing daari dalam negeri tidak hanya dari bank konvensional tap juga bank
syariah yang lain
Inilah salah satu contoh analisis SWOT dalam Bank syariah Mandiri, setelah dilakukan analisis
SWOT dan penentuan strategi yang lebih spesifik maka terlebih dahulu akan dijelaskan
mengenai strategi umum yang sering digunakan dalam pemasaran yang semuanya akan
menggarah pada Keunggulan Kompetitif.

Strategi Umum Yang digunakan oleh Bank Syariah


Strategi yang dapat kita pilih dapat sebagai berikut:
Produk Produk Lama Produk Baru
Konsumen
Konsumen Lama Penetrasi Pasar Pengembangan Produk
Konsumen Baru Pengembangan Pasar Diversivikasi

Berdasarkan tabel di atas dapat di jelaskan sebagai berikut:


1. StrategiPenetrasiPasar
Penetrasi pasar atau penerobosan pasar merupakan usaha perusahaan (bank)
meningkatkan jumlah nasabah baik secara kuantitas maupun kualitas pada pasar saat ini
melalui promosi dan distribusi secara aktif. Strategi ini cocok untuk pasar yang sedang
tumbuh dengan lamban. Perusahaan berusaha melakukan strategi pemasaran yang mampu
menjangkau atau menggairahkan pasar yang sedang tumbuh secara lamban agar mampu
tumbuh secara cepat.
Strategi ini digunakan apabila masih banyak konsumen/nasabah yang belum terjangkau
di daerah pemasaran kita, hal ini disebabkan salah satunya karena:
 Produk kita belum dikenal
 Pesaing lebih intesif dalam menggarap konsumen/pembeli sehingga tertarik pada
produk kita
 Konsumen tidak mengetahui kelebihan dan keunggulan produk kita
Upaya yang dapat dilakukan dalam melakukan penetrasi pasar adalah:
 Low Price High Volume yaitu dengan harga terjangkau akan meningkatkan
penjualan produk
 Menambah lokasi atau menambah staf penjualan
 Meningkatkan pelayanan yang cepat
 Meningkatkan upaya pengiklanan produk
 Melakukan promosi penjualan seperti hadiah, bonus bagi nasabah berprestasi

Sebagai contoh : BRI yang selama ini identik dengan fokus pada sector UKM serta lebih
berada di pedesaan mulai melakukan penerobosan pasar pada pasar sekarang dengan
menambah pangsa pasar menjadi lebih luas, meningkatkan kualitas pelayanan jaringan
dengan system on-line antara cabang dan ATM , meningkatkan anggaran periklanan,
pengendalian mutu pelayanan dsb.

2. StrategiPengembanganProduk
Strategi pengembangan produk perbankan merupakan usaha meningkatkan jumlah nasabah
dengan cara mengembangkan atau memperkenalkan produk-produk baru perbankan terutama
perbankan Syariah. Inovasi dan kreativitas dalam penciptaan produk menjadi salah satu kunci
utama dalam strategi ini. Perusahaan (dalam hal ini pihak bank) selalu berusaha melakukan
pembaharuan atau pengenalan produk baru kepada nasabah yang dapat membantu memudahkan
proses transaksi nasabah. Perusahaan tiada henti terus melakukan eksplorasi terhadap kebutuhan
pasar dan berupaya untuk memenuhi terhadap kebutuhan pasar tersebut. Upaya yang dapat
dilakukan guna melakukan pengembangan produk adalah:
 Melakukan riset mengenai produk atau kebutuhan dari konsumen yang dapat
dikembangkan dan menjadi produk yang dibutuhkan oleh nasabah di masa yang akan
datang.
 Melakukan modifikasi produk baik dari sisi pelayanan yang lebih cepat dan adminstrasi
yang tidak menghambat kelancaran pelayanan.

Sebagai contoh adalah produk gadai emas Syariah (rahn) yang ditawarkan oleh Bank Syariah
Mandiri sebagai salah satu produk pembiayaan kepada nasabah, dengan produk ini nasabah yang
membutuhkan pembiayaan dapat menjamin (gadai) emas yang dimiliki kepada pihak bank
kemudian mendapatkan sejumlah dana.
Tujuan dari strategi pengembangan produk ini adalah :
a. Memenuhikebutuhandankeinginannasabah yang terusberubah (dinamis)
seiringdengaperkembanganzaman.
b. Menghidupkankembalipertumbuhandarisimpanan yang sudahlesu.
c. Menandingipenawaranbarudariperusahaanpesaing yang
menawarkanprodukbaruterhadapnasabah.
d. Memanfaatkanteknologibaru

3. StrategiPengembanganPasar
Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu usaha untuk membawa produk kea rah
pasar baru dengan membuka atu mendirikan anak-anak cabang baru yang dianggap cukup
strategis atau menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka untuk menyerap nasabah baru.
Manajemen menggunakan strategi ini bilamana pasar sudah padat dan peningkatan bagian pasar
sudah sangat besar atau pesaing kuat.
Strategi ini dilakukan apabila nasabah yang telah ada dianggap jenuh, atau sasaran konsumen
lama tidak dapat ditambah lagi sehingga perlu dicarikan nasabah baru yang secara
geografis/demografis berbeda dengan pasar yang lama. Upaya yang dapat dilakukan guna
melakukan pengembangan pasar adalah:
 Menambah lokasi/kantor cabang di daerah lain
 Strategi jemput bola pada calon nasabah yang selama ini bukan dianggap merupakan
pangsa pasar kita
Sebagai contoh strategi yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia dengan bekerjasama
dengan PT Pos Indonesia dalam rangka penjualan salah satu produk mereka yaitu Shar-E.
Produk Shar-E adalah paket tabungan instan bagi umat yang ingin berinvestasi secara syariah
dengan flesibel dan akses luas dan dapat dibeli di kantor pos online di seluruh Indonesia. Dengan
kerjasama ini Bank Muamalat Indonesai mampu menjangkau sampai seluruh pelosok negeri,
tanpa harus membuka kantor cabang di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan
agar pelayanan Bank Muamalat Indonesia dapat menjangkau lebih luas keseluruh Indonesia.
Adapun tiga manfaat Share-E yang ditawarkan kepada nasabah :
a. Easy : Mudahmemiliknya, mudahpenyetorannya, mudahpengelolaandananya.
DenganmembelipaketperdanaShar-E Andaakanlangsungmenjadinasabah Bank Muamalat.
b. Everywhere : CukupmembelipaketShar-E dikantorpos online terdekat di seluruh
Indonesia,
selanjutnyaAndadapatmelakukanpenyetorantabunganinvestasiAndamelaluiseluruhkantor
pos online.
c. Extraordinary : SetiapbulanAndamemperolehbagihasilmurniSyariah yang
akanditambahkerekeningAndasetiapbulannya.

4. StrategiIntegrasi
Strategi integrasi merupakan strategi pilihan akhir yang biasanya ditempuh oleh para bank
yang mengalami kesulitan likuiditas sangat parah. Biasanya yang akan dilakukan adalah strategi
diversifikasi horizontal, yaitu penggabungan bank-bank (merge).
Sebagai contoh adalah penggabungan 4 bank pemerintah yaitu Bank Exim , Bapindo , Bank
Bumi Daya (BBD) dan Bank Dagang Negara (BDN) menjadi satu bank yaitu Bank Mandiri dan
penggabungan beberapa bank swasta menjadi Bank Permata.

5. StrategiDiversifikasi
Strategi Diversifikasi baik disersifikasi konsentrasi maupun diversifikasi konglomerat.
Disersifikasi konsentrasi yang dimaksud disini adalah bank memfokuskan pada suatau segmen
pasar tertentu dengan menawarkan berbagai varian produk perbankan dimiliki. Sementara
diversifikasi konglomerat adalah perbankan memfokuskan dirinya dalam memberikan berbagai
varian produk perbankan kepada kelompok konglomerat (koporat).
Strategi ini merupakan pengembangan produk baru tetapi masih berhubungan dengan produk
yang lama dan ditawarkan kepada pasar yang baru juga. Upaya yang dapat dilakukan guna
melakukan divertivikasi produk adalah:
 Melakukan riset mengenai kebutuhan pasar/konsumen baru
 Membuat produk sesuai dengan kebutuhan mereka
Contohnya ketika bank syariah dalam mengeluarkan produk pembiayaan mudharabah dalam
pembiayaan kredit sepeda motor, Bank syariah dapat memperluas produk pembiayaan kredit
rumah, dll, sesuai dengan kebutuhan nasabah.

D. KESIMPULAN
Strategi pemasaran merupakan salah satu instrumen paling penting dalam menjalankan bisnis
perbankan syariah, karena disinilah perbankan syariah diuji eksistensinya ditengah persaingan
global perbankan yang semakin sengit, sehingga diperlukan strategi yang paling efektif dalam
pemasaran sehingga perlu dipilih strategi yang paling tepat dan efisien. Adapun hal pertama
sebelum penentuan dalam pemilihan strategi pemasaran yang tepat maka bank harus
menganalisis dengan metode SWOT sehingga dapat menganalisa strategi pemasaran mana yang
paling aman dan paling prospek kedepannya. Kemudian pelaku pemasaran juga harus memahami
teknik daur kehidupan produk, karena suatu produk yang mempunyai masanya dari masa lahir,
tumbuh, berkembang, dan menurun, sehingga dikemudian hari dapat di ambil strategi yang tepat
ketika produk bank syariah menurun. Ada beberapa strategi yang dapat dijalankan oleh
perbankan syariah yaitu strategi pentrasi pasar, strategi pengembangan produk, strategi
pengembangan pasar, strategi integrasi, strategi diversifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Situs
 https://nayaakyasazilvi.wordpress.com/2014/07/09/siklus-kehidupan-produk/
 Namakulialutfiah.blogspot.com/2010/03/analisis-swot-pada-bank-syariah-
mandiri.html
Buku
 Muhammad, Dr, M.Ag, 2011, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta, UPP STIM
YKPN

Anda mungkin juga menyukai