Makalah Manaj. Pemsaran Kel 6
Makalah Manaj. Pemsaran Kel 6
DISUSUN OLEH :
2015
A. PENDAHULUAN
Hingga abad ke 21 ini masih banyak perusahaan yang melakukan pemasaran dengan
pendekatan manajemen klasik yaitu berorientasi pada kepuasan konsumen melalui bauran
pemasaran (marketing mix) semata. Pemasaran klasik diarahkan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran. Pada tahun 1980-an telah terjadi pergeseran orientasi,
dimana perusahaan hendaknya menciptakan dan memperhatikan keunggulan daya saing yang
berkelanjutan (sustainanble competitive advantage), yang dikenal sebagai strategic marketing
management atau manajemen pemasaran strategis. Konsep ini berupaya untuk melihat
bagaimana kemampuan para pesaing dan kemampuan yang dimiliki perusahaan dengan tetap
memperhatikan kebutuhan pelanggan (nasabah).
Manajemen pemasaran strategis sangat diperlukan pada saat sekarang, karena manajemen
memfokuskan pada perumusan strategi pemasaran yang lebih mutakhir dan merupakan proses
analisis dalam mencara perbedaan-perbedaan yang menguntungkan. Pemasaran strategis dinilai
lebih unggul daripada pemasaran klasik karena pemasaran strategis memperhatikan keadaan
eksternal dan internal perusahaan secara menyeuruh sehingga perusahaan bersaing dengan
kemampuan local. Dengan pemasaran strategis, perusahaan akan memiliki orientasi jangka
panjang. Sumber daya yang dimiliki akan dialokasikan untuk memperoleh keunggulan daya
saing yang berarti tanggap terhadap hal-hal yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan
dan yang juga dapat meningkatkan efektivitas pemasaran perusahaan. Dengan adanya pergeseran
ini, perusahaan diharapkan dapat lebih meningkatkan keberhasilan dan efektivitasnya dalam
pemasaran.
Pemasaran strategis digunakan untuk melengkapi konsep pemasaran yang sudah ada.
Pada pemasaran strategis pemasaran dapa dilihat dari berbagai sudut pandang, pada masa lalu
pemasaran dilihat dari satu sudut pandang saja, yaitu konsumen dan pasar. Pemasaran klasik
memiliki kelemahan yang cukup mendasar : kurang inovatif, kurang dapat bersaing untuk jangka
panjang dan kurang dapat mengantisipasi perubahan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Selain itu pemasaran klasik bersifat terlalu operasional sehingga tidak dapat membantu
manajemen puncak dalam menentukan strategi untuk unit usaha strategis (strategic business
unit). Dengan adanya kelemahan-kelemahan tersebut, maka terjadilah pergeseran orientasi kea
rah orientasi strategis. Keputusan strategis melibatkan perencanaan jangka panjang dan
memperoleh sumber-sumber investasi untuk mendapatkan hasil pada masa yang akan datang
dengan memperhatikan keunggulan daya saing. Oleh karena itu, seorang pemasar yang baik
harus dapat mempertahankan daya saingnya dan menghadapi semua peluang dan hambatan yang
ada. Pemasaran strategis merupakan suatu proses analisis yang menghasilkan dua jenis
keputusan utama :
1. Keputusani nvestasi dari produk pasar yang
menyangkutpenentuandimanadanbagaimanasumber-sumberdaya yang adadialokasikan
2. Keputusanstrategismanajemenuntukmelaksanakankeputusaninvestasi.
Keputusaninihendaknyaberdasarkanpertanyaan
“Bagaimanahendaknyakitabersaingdalampasartersebut?”
Setelah kita mengetahui sasaran yang hendak dituju kita harus mengukur dan mengetahui
kemampuan dan kelemahan yang dimiliki bank syari’ah dalam menangkap peluang dan
meminimalisir ancaman melalui analisis SWOT untuk menentukan strategi yang tepat dalam
pencapaian tujuan. Namun sebelum masuk kepada analisis SWOT dan penentuan strategi yang
lebih spesifik, maka terlebih dahulu akan diuraikan mengenai strategi umum yang sering
digunakan dalam pemasaran yang semuanya akan mengarah pada keunggulan kompetetitif.
Kemudian istilah-istilah mendasar dalam pemasaran yang harus diketahui antsara lain adalah:
1. Kebutuhan (Needs)
Suatu keadaan dimana seseorang merasa kekurangan terhadap pemuas dasar tertentu/hakikat
biologis. Contoh: makan, minum, pakaian, tempat tinggal, keamanan, dan lain-lain.
2. Keinginan (Wants)
Hasrat atau kehendak yang kuat akan pemuas kebutuhan spesifik. Contoh: nasi goreng, fried
chicken, cool drink, es teh dan sebagainya.
3. Permintaan (Demands)
Keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk
membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Pada bank syari’ah:
produk-produk yang ditawarkan oleh Bank Syari’ah.
4. Produk (Product)
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebyutuhan dan keinginan.
Kadang-kadang menggunakan istilah lain untuk produk yaitu penawaran (offering) dan
pemecahanb (solution).
5. Nilai (Value)
Perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya.
6. Biaya (Cost)
Sesuatu atau sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan/memuaskan kebutuhan.
7. Kepuasan (satisfaction)
Perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
8. Pertukaran (Exchange)
Tindakan memperoleh produk yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu
sebagai imbalan.
9. Pasar (markets)
Terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang
mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan itu.
Sehingga dari ilustrasi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu
proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain. Untuk mendapatkan hasil pemasaran yang sesuai dengan
harapan, maka harus mengikuti tahapan-tahapan atau proses pemasaran sebagai berikut:
1. Pengenalan Pasar
Yaitu usaha untuk mengetahui potensi pembeli atau konseumen dan mengetahui kebutuhannya.
2. Strategi Pemasaran
Merupakan tindakan lanjut dari pengenalan pasar, yang menyangkut strategi yang akan
diterapkan dalam memasarkan produk agar dapat diterima oleh pasar.
3. Bauran Pemasaran
Merupakan alat yang digunakan dalam menjalankan strategi yang dipilih. Dalam bauran
pemasaran ini akan ditentukan bagaimana unsure-unsur produk, harga, lokasi/system distribusi,
dan promosi yang disatukan menjadi satu kesatuan sehingga sesuai dengan konsumen yang akan
dituju.
4. Evaluasi
Harus dilakukan untuk melihat sejauh mana proses pemasaran dijalankan dan apakah ada
perbaikan yang terjadi dalam usaha yang dilakukan.
Apa sih yang harus dilakukan oleh seorang marketing bank syariah?
Oleh karena itu apa yang harus dilakukan oleh pemasar bank syariah dengan melakukan
sebagai berikut:
1. Meyakinkan pelanggan akan produk yang tidak nyata melalui presentasi produk yang
menarik
2. Proses penjualan efektif tergantung pada ketajaman dan kejelian dalam melakukan
pendekatan penjualan
Dua hal di atas sangat ditentukan oleh kualitas keterampilan pemasaran untuk melakukan
total quality service skill. Keterampilan layanan dengan kualitas total dapat diwujudkan jika
memperhatikan aspek-aspek berikut:
1. Memberikan penghargaan kepada nasabah, maka hal-hal yang perlu diperhatikan dan
dilakukan adalah:
a) Hargai nasabah
b) Alasannya apa
c) Tanyakan tentang yang kita hargai
d) Inspirasikan
2. Menggali informasi, maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a) Penjajagan dengan open probes dan close probes
b) Kreatif dan terarah dalam bertanya
c) Menjadi pendengar yang baik
d) Konfirmasi kembali
3. Pembukaan, dilakukan dengan:
a) Berikan pernyataan tentang kebutuhan nasabah secara umum
b) Jelaskan keuntungan produk secara umum
4. Memberikan informasi, dilakukan dengan:
a) Menyamakan persepsi
b) Sistematis
c) Jelas dan relevan
d) Pemanfaatan media yang mengenai lima indra
e) Perhatian level nasabah
f) Konfirmasi kembali (memahamkan nasabah)
5. Probing, dapat dilakukan dengan:
a) Open probes artinya merangsang nasabah untuk berbicara
b) Closed probes artinya mengarahkan nasabah yang pendiam
3. Demografis, berdasarkan:
a) Tingkat pendapatan: tinggi, menengah, rendah
b) Umur: bayi, anak-anak, remaja, dewasa, orangtua
c) Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan
d) Pendidikan: SD, SMP, SMA, perguruan tinggi
4. Jumlah yang dibeli:
a) Untuk dipakai sendiri
b) Untuk pengecer
c) Untuk industri
Analisa SWOT
Setelah kita mengetahui tentang pengenalan pasar dan teknik daur kehidupan produk dan
mengetahui sasaran yang kita tuju kita harus mengukur dan mengetahui kemampuan dan
kelemahan yang dimiliki bank syariah dalam menangkap peluang dan meminimalisir ancaman
melalui analisa SWOT untuk mengetahui strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.
Analisa SWOT ini digunakan untuk menggambarkan secara jelas bagaimana ancaman dan
peluang eksternal yang akan dihadapi oleh perusahaan, dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis SWOT ini juga bertujuan untuk
memaksimalkan kekuatan/peluang dan meminimalkan kelemahan/ancaman.
Di sini kami mengambil contoh pada analisis SWOT Bank Syariah Mandiri yang kami ambil
dari penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2010) menemukan bahwa hasil dari analisa SWOT
pada Bank Syariah Mandiri adalah
1. Kekuatan (S)
Adanya dewan pengawas yang menjamin bahwa bank syariah tidak melenceng
dari konsep ekonomi syariah
Adanya manajemen perusahaan yang terpisah dari dewan pengawas maka tidak
ada intervensi antara dewan pengawas dan manajemen
Pegawai yang bekerja adalah pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti
operasional perbankan syariah
Adanya pusat pendidikan dan pelatihan BSM untuk mempermudah perencanaan
berbagai program pendidikan dan pelatihan perbankan syariah
Beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam dan menetapkan budaya perusahaan
dengan lima pilar yang disingkat SIFAT
Tersebar di 24 propinsi
Produk dan jasa yang ditawarkan sangat bervariasi
Mendapat dukungan modal dari PT. Bank Mandiri sehingga tidak mengalami
kesulitan dalam hal permodalan
2. Kelemahan (W)
Adanya direktur yang memegang jabatan rangkap yang berbeda bidangnya
Butuh penyesuaian dan pelatihan bagi karyawan baru
Sulit mendapat SDM yang berkompeten dalam bidang ini
Belum meratanya penyebaran kantor BSM di seluruh Indonesia
Belum adanya pelayanan produk ATM bersama
Image yang terbentuk dalam masyarakat adalah bank yang hanya diperuntukkan
untuk orang Islam
3. Peluang (O)
Pertumbuhan yang sangat pesat dengan pembangunan Bank Syariah di daerah-
daerah
Peluang yang besar dalam penerapan teknologi baru dengan perkembangan IT
Kebijakan Bank Indonesia terbaru belum akan memicu bank konvensional
melepas unit usaha syariah menjadi bank umum syariah tersendiri
Masyarakat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam
4. Ancaman (T)
Pesaing mempunyai teknologi yang lebih canggih
Banyaknya produk sejenis yang menawarkan banyak keunggulan
Banyaknya pilihan produk dari perbankan lain
Kekuatan nasabah untuk memilih bank cukup tinggi
Pesaing daari dalam negeri tidak hanya dari bank konvensional tap juga bank
syariah yang lain
Inilah salah satu contoh analisis SWOT dalam Bank syariah Mandiri, setelah dilakukan analisis
SWOT dan penentuan strategi yang lebih spesifik maka terlebih dahulu akan dijelaskan
mengenai strategi umum yang sering digunakan dalam pemasaran yang semuanya akan
menggarah pada Keunggulan Kompetitif.
Sebagai contoh : BRI yang selama ini identik dengan fokus pada sector UKM serta lebih
berada di pedesaan mulai melakukan penerobosan pasar pada pasar sekarang dengan
menambah pangsa pasar menjadi lebih luas, meningkatkan kualitas pelayanan jaringan
dengan system on-line antara cabang dan ATM , meningkatkan anggaran periklanan,
pengendalian mutu pelayanan dsb.
2. StrategiPengembanganProduk
Strategi pengembangan produk perbankan merupakan usaha meningkatkan jumlah nasabah
dengan cara mengembangkan atau memperkenalkan produk-produk baru perbankan terutama
perbankan Syariah. Inovasi dan kreativitas dalam penciptaan produk menjadi salah satu kunci
utama dalam strategi ini. Perusahaan (dalam hal ini pihak bank) selalu berusaha melakukan
pembaharuan atau pengenalan produk baru kepada nasabah yang dapat membantu memudahkan
proses transaksi nasabah. Perusahaan tiada henti terus melakukan eksplorasi terhadap kebutuhan
pasar dan berupaya untuk memenuhi terhadap kebutuhan pasar tersebut. Upaya yang dapat
dilakukan guna melakukan pengembangan produk adalah:
Melakukan riset mengenai produk atau kebutuhan dari konsumen yang dapat
dikembangkan dan menjadi produk yang dibutuhkan oleh nasabah di masa yang akan
datang.
Melakukan modifikasi produk baik dari sisi pelayanan yang lebih cepat dan adminstrasi
yang tidak menghambat kelancaran pelayanan.
Sebagai contoh adalah produk gadai emas Syariah (rahn) yang ditawarkan oleh Bank Syariah
Mandiri sebagai salah satu produk pembiayaan kepada nasabah, dengan produk ini nasabah yang
membutuhkan pembiayaan dapat menjamin (gadai) emas yang dimiliki kepada pihak bank
kemudian mendapatkan sejumlah dana.
Tujuan dari strategi pengembangan produk ini adalah :
a. Memenuhikebutuhandankeinginannasabah yang terusberubah (dinamis)
seiringdengaperkembanganzaman.
b. Menghidupkankembalipertumbuhandarisimpanan yang sudahlesu.
c. Menandingipenawaranbarudariperusahaanpesaing yang
menawarkanprodukbaruterhadapnasabah.
d. Memanfaatkanteknologibaru
3. StrategiPengembanganPasar
Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu usaha untuk membawa produk kea rah
pasar baru dengan membuka atu mendirikan anak-anak cabang baru yang dianggap cukup
strategis atau menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka untuk menyerap nasabah baru.
Manajemen menggunakan strategi ini bilamana pasar sudah padat dan peningkatan bagian pasar
sudah sangat besar atau pesaing kuat.
Strategi ini dilakukan apabila nasabah yang telah ada dianggap jenuh, atau sasaran konsumen
lama tidak dapat ditambah lagi sehingga perlu dicarikan nasabah baru yang secara
geografis/demografis berbeda dengan pasar yang lama. Upaya yang dapat dilakukan guna
melakukan pengembangan pasar adalah:
Menambah lokasi/kantor cabang di daerah lain
Strategi jemput bola pada calon nasabah yang selama ini bukan dianggap merupakan
pangsa pasar kita
Sebagai contoh strategi yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia dengan bekerjasama
dengan PT Pos Indonesia dalam rangka penjualan salah satu produk mereka yaitu Shar-E.
Produk Shar-E adalah paket tabungan instan bagi umat yang ingin berinvestasi secara syariah
dengan flesibel dan akses luas dan dapat dibeli di kantor pos online di seluruh Indonesia. Dengan
kerjasama ini Bank Muamalat Indonesai mampu menjangkau sampai seluruh pelosok negeri,
tanpa harus membuka kantor cabang di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan
agar pelayanan Bank Muamalat Indonesia dapat menjangkau lebih luas keseluruh Indonesia.
Adapun tiga manfaat Share-E yang ditawarkan kepada nasabah :
a. Easy : Mudahmemiliknya, mudahpenyetorannya, mudahpengelolaandananya.
DenganmembelipaketperdanaShar-E Andaakanlangsungmenjadinasabah Bank Muamalat.
b. Everywhere : CukupmembelipaketShar-E dikantorpos online terdekat di seluruh
Indonesia,
selanjutnyaAndadapatmelakukanpenyetorantabunganinvestasiAndamelaluiseluruhkantor
pos online.
c. Extraordinary : SetiapbulanAndamemperolehbagihasilmurniSyariah yang
akanditambahkerekeningAndasetiapbulannya.
4. StrategiIntegrasi
Strategi integrasi merupakan strategi pilihan akhir yang biasanya ditempuh oleh para bank
yang mengalami kesulitan likuiditas sangat parah. Biasanya yang akan dilakukan adalah strategi
diversifikasi horizontal, yaitu penggabungan bank-bank (merge).
Sebagai contoh adalah penggabungan 4 bank pemerintah yaitu Bank Exim , Bapindo , Bank
Bumi Daya (BBD) dan Bank Dagang Negara (BDN) menjadi satu bank yaitu Bank Mandiri dan
penggabungan beberapa bank swasta menjadi Bank Permata.
5. StrategiDiversifikasi
Strategi Diversifikasi baik disersifikasi konsentrasi maupun diversifikasi konglomerat.
Disersifikasi konsentrasi yang dimaksud disini adalah bank memfokuskan pada suatau segmen
pasar tertentu dengan menawarkan berbagai varian produk perbankan dimiliki. Sementara
diversifikasi konglomerat adalah perbankan memfokuskan dirinya dalam memberikan berbagai
varian produk perbankan kepada kelompok konglomerat (koporat).
Strategi ini merupakan pengembangan produk baru tetapi masih berhubungan dengan produk
yang lama dan ditawarkan kepada pasar yang baru juga. Upaya yang dapat dilakukan guna
melakukan divertivikasi produk adalah:
Melakukan riset mengenai kebutuhan pasar/konsumen baru
Membuat produk sesuai dengan kebutuhan mereka
Contohnya ketika bank syariah dalam mengeluarkan produk pembiayaan mudharabah dalam
pembiayaan kredit sepeda motor, Bank syariah dapat memperluas produk pembiayaan kredit
rumah, dll, sesuai dengan kebutuhan nasabah.
D. KESIMPULAN
Strategi pemasaran merupakan salah satu instrumen paling penting dalam menjalankan bisnis
perbankan syariah, karena disinilah perbankan syariah diuji eksistensinya ditengah persaingan
global perbankan yang semakin sengit, sehingga diperlukan strategi yang paling efektif dalam
pemasaran sehingga perlu dipilih strategi yang paling tepat dan efisien. Adapun hal pertama
sebelum penentuan dalam pemilihan strategi pemasaran yang tepat maka bank harus
menganalisis dengan metode SWOT sehingga dapat menganalisa strategi pemasaran mana yang
paling aman dan paling prospek kedepannya. Kemudian pelaku pemasaran juga harus memahami
teknik daur kehidupan produk, karena suatu produk yang mempunyai masanya dari masa lahir,
tumbuh, berkembang, dan menurun, sehingga dikemudian hari dapat di ambil strategi yang tepat
ketika produk bank syariah menurun. Ada beberapa strategi yang dapat dijalankan oleh
perbankan syariah yaitu strategi pentrasi pasar, strategi pengembangan produk, strategi
pengembangan pasar, strategi integrasi, strategi diversifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Situs
https://nayaakyasazilvi.wordpress.com/2014/07/09/siklus-kehidupan-produk/
Namakulialutfiah.blogspot.com/2010/03/analisis-swot-pada-bank-syariah-
mandiri.html
Buku
Muhammad, Dr, M.Ag, 2011, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta, UPP STIM
YKPN