Potensi Dan Masalah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

POTENSI

Kota Mataram merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sebagai sebuah pusat kota,
Kota mataram memiliki daya tarik wisata potensial untuk mendukung kepariwisataan di provinsi NTB
salah satunya adalah pariwisata perkotaan. Pariwisata perkotaan merupakan bentuk umum dari
pariwisata yang memanfaatkan unsur-unsur perkotaan (bukan pertanian) dan segala hal yang terkait
dengan aspek kehidupan kota (pusat pelayanan dan kegiatan ekonomi) sebagai daya tarik wisata,
(Pratiwi, 2014). KAJIAN POTENSI PARIWISATA PERKOTAAN (URBAN TOURISM) SEBAGAI DAYA TARIK
WISATAKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Meskipun sebagai sebuah ibu kota provinsi, perkembangan pariwisata di kota mataram
belum maksimal jumlah kunjungan wisatawan di Kota Mataram masih belum maksimal
dibandingkan dua Kabupaten lainnya. Disisi lain kota Mataram memiliki potensi yang sangat luar
biasa. Untuk memaksimalkan kunjungan wisatawan tersebut perlu dikaji lagi potensi yang dimiliki
oleh Kota Mataram. KAJIAN POTENSI PARIWISATA PERKOTAAN (URBAN TOURISM) SEBAGAI DAYA
TARIK WISATAKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Selain potensi wisata perkotaan, komponen produk wisata perlu di identifikasi sebagai
pendukung jalannya aktivitas pariwisata di Kota Mataram, sehingga potensi yang dimiliki, tentu
harus didukung juga oleh komponen produk wisata yang memadai agar wisatawan dapat merasa
aman serta nyaman selama menikmati daya tarik wisata perkotaan di Kota Mataram.

KELEMAHAN

 Fasilitas pendukung ruang publik tidak memadai baik segi kualitas maupun kuantitasnya
seperti WC umum, pedestrian, tempat bermain anak, jogging track dan area parkir
 Kurangnya jenis/sarana rekreasi yang sesuai minat masyarakat agar meningkatkan daya tarik
untuk berkunjung
 Vegetasi RTH kurang tertata sehingga kurang memberi kesan keindahan/estetika
 RTH ini belum diserahterimakan dari pemerintah provinsi ke Pemkot Mataram

STRATEGI

 Dikembangkan sebagai Taman Kota (Urban Park) yang dipadukan dengan Hutan Kota agar
dapat memaksimalkan fungsi ekologis, sosial, dan estetikanya.
 Peningkatan kuantitas dan kualitas fasilitas seperti penginapan, tempat makan, penyediaan
khusus PKL, transportasi umum & pedestrian; sarana bermain & olahraga (jogging track, jalur
sepeda, lapangan terbuka, dan tempat bermain anak/playground yang lebih layak.);serta
fasilitas umum ruang publik (penyediaan WC umum portabel, gazebo, dan tempat duduk).
 Meningkatkan pemanfaatan potensi daya tarik yang ada dengan mengadakan event secara
rutin (festival/parade dan pagelaran kesenian), serta menyediakan fasilitas area hotspot free-
wifi.
 Pemeliharaan dan pengembangan akses jalan dengan kawasan lainnya di sekitar RTH melalui
peningkatan kualitas jalan lingkungan di sekitar kawasan yang dilengkapi gerbang masuk
(entrance & sign name) RTH yang lebih menarik dan berkarakter khas Lombok.

Anda mungkin juga menyukai