Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan

yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan sumber Daya

Manusia.Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem

kesehatan suatu negara. DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok

umur dewasa keatas pada seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya

penanggulangan penyakit DM belum menempati skala prioritas utama dalam

pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang

ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit

jantung kronis, hipertensi, otak, system saraf, hati, mata dan ginjal (Joyce,

2006).

DM adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh

peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan

hormon insulin baik absolut maupun relatif. Glukosa dihasilkan dari makanan

yang mengandung karbohidrat yang terdiri dari monosakarida, disakarida dan

juga polisakarida (Putri dkk, 2016).

Setelah kita makan, glukosa di dalam darah meningkat. Kenaikan glukosa

ini terdeteksi oleh pankreas yang menanggapinya dengan memproduksi

insulin dan melepaskannya ke aliran darah. Insulin memberi fasilitas

masuknya glukosa ke dalam sel. Sebagian glukosa yang diserap dari usus

akan disimpan di dalam hati (liver). Pada saat tubuh tidak mendapatkan

15
makanan (puasa), hati akan melepaskan kembali cadangan glukosa yang

tersimpan (Joyce, 2006).

Selain karbohidrat, bahan makanan yang lain seperti lemak dan protein

juga dapat diproses menghasilkan energi. Lemak tersimpan di dalam jaringan

lemah tubuh. Lemak dan protein dapat diubah menjadi karbohidrat oleh

enzim di dalam hati. Insulin berperan mencegah pengeluaran glukosa maupun

produksi glukosa oleh hati. Insulin dibutuhkan selalu tersedia dalam kadar

rendah di dalam darah, untuk mempertahankan kadar glukosa normal di

dalam darah. Bila kondisi ini tidak terjadi, hati akan melepaskan glukosa ke

dalam peredaran darah sehingga kadar glukosa darah akan meningkat.

Sehingga menimbulkan penyakit diabetes oleh karena itu, dilakukan

pengecekan kadar glukosa darah, untuk itu dilakukanlah praktikum

pemeriksaan kadar glukosa agar dapat mengetahui kadar glukosa dalam

darah.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pemriksaan glukosa darah metode GOD-PAP?

1.3 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan yang didapat dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat

mengetahui pemeriksaan glukosa darah metode GOD-PAP.

1.4 Manfaat Praktikum

Adapun manfaat yang didapat dari praktikum ini yaitu untuk melatih

keterampilan mahasiswa untuk melakukan pemeriksaan glukosa darah

metode GOD-PAP.

15
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Glukosa

Glukosa (suatu gula monosakarida) merupakan salah satu karbohidrat

terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan.

Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi

respirasi. Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180,18) adalah heksosa-

monosakarida yang mengandung enam atom karbon, selain itu glukosa juga

merupakan aldehida yang (mengandung-CHO). Gula darah adalah istilah

yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula

darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh.

Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-

sel tubuh (Joyce, 2006).

Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit

sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah

makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum

orang makan (Joyce, 2006).

Jika kadar gula darah turun, maka produksi dan pengeluaran insulin

terhenti. Dan semua proses berjalan terbalik: gula dilepas dari tempat

penyimpanan, bukannya ditimbun dalam otot dan hati, lemak dipecah dan

asam lemak dibebaskan; dan protein dipecah bukan dibentuk. Insulin

berfungsi sebagai polisi lalu lintas yang mengatur zat gizi menuju tempat

penyimpanan atau digunakan untuk pertumbuhan.

15
Hal ini terjadi pada orang yang sehat. Jika sesuatu menganggu sistem yang

canggih ini, maka akan terjadi kekacauan. Sejauh ini diabetes merupakan

penyakit akibat metabolisme abnormal yang paling umum dijumpai.

Oleh karena itu, Glukosa darah merupakan gula yang terdapat dalam darah

yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai

glikogen di hati dan otot rangka. ( Joyce, 2007).

2.2 Metabolisme Karbohidrat


Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar intake makanan

sehari-hari, dan sebagian besar karbohidrat akan diubah menjadi lemak.

Fungsi dari karbohidrat dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk

oksidasi dan menyediakan energi untuk proses-proses metabolisme lainnya.

Karbohidrat dalam makanan terutama adalah polimer-polimer hexosa, dan

yang penting adalah glukosa, laktosa, fruktosa dan galaktosa. Kebanyakan

monosakarida dalam tubuh berada dalam bentuk D-isomer. Hasil yang utama

dari metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam darah adalah glukosa.

Glukosa yang dihasilkan begitu masuk dalam sel akan mengalami

fosforilasi membentuk glukosa-6-fosfat, yang dibantu oleh enzim hexokinase,

sebagai katalisator. Hati memiliki enzim yang disebut glukokinase, yang

lebih spesifik terhadap glukosa, dan seperti halnya hexokinase, akan

meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang pada saat kelaparan dan

diabetes. Glukosa-6-fosfat dapat berpolimerisasi membentuk glikogen,

sebagai bentuk glukosa yang dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua

jaringan tubuh, tetapi terutama dalam hati dan otot rangka (Sacher dkk,2006).

15
2.3 Metode-Metode Pemeriksaan Gula Darah
1. Metode kimia

Metode kimia mengeksploitasi property nonspesifik, mengurangi

glukosa dalam reaksi dengan zat indikator yang berubah warna saat

berkurang. Karena senyawa darah lainnya juga memiliki sifat mengurangi

(misalnya, urea, yang dapat normal pada pasien uremik yang tinggi),

teknik ini dapat menghasilkan pembacaan yang salah dalam beberapa

situasi (5 sampai 15 mg / dl telah dilaporkan) (Subiyono dkk, 2016).

2. Metode enzimatik

Glukosa dapat ditentukan kadarnya secara enzimatik, misalnya dengan

penambahan enzim glukosa oksidase (GOD). Prinsip kerja metode ini

adalah Metode enzimatik dibantu enzim-enzim contoh katalase (reaksi

Hantz) dan peroksidase (reaksi trinder). Pereagen yang digunakan

menggunakan pereagen GOD-PAP. Absorbansi λ dan Warna absorbansi

metode enzimatik intensitasnya pada λ 500 nm dengan warna merah (dari

H2O2 yang terbentuk + peroksidase). Dengan prinsip dasar glukosa

dioksidasi oleh oksigen dengan katalis enzim glukosa oxidase (GOD) akan

membentuk asam glukonik dan hidrogen peroksida (H2O2). Dengan

adanya oksigen atau udara, glukosa dioksidasi oleh enzim menjadi asam

glukuronat disertai pembentukan H2O2. Enzim peroksidase (POD)

mengakibatkan H2O2 membebaskan O2 yang mengoksidasi akseptor

kromogen yang sesuai serta memberikan warna yang sesuai pula. Kadar

glukosa darah ditentukan berdasarkan intensitas warna yang terjadi, diukur

secara spektrofotometri. Hidrogen peroksida akan bereaksi dengan 4-

15
aminoantipyrin dan fenol dengan katalis peroksidase (POD) membentuk

quinoneimine dan air. Quinoneimine ini merupakan indikator yang

menunjukan kadar glukosa dalam darah (Subiyono dkk, 2016).

2.4 Sampel Pemeriksaan Glukosa Darah

Jenis sampel Dahulu pengukuran glukosa darah dilakukan terhadap

darah lengkap, tetapi sekarang sebagian besar laboratorium melakukan

pengukuran kadar glukosa dalam serum. Hal ini disebabkan karena

eritrosit memiliki kadar protein (yaitu hemoglobin) yang lebih tinggi dari

pada serum, sedangkan serum memiliki kadar air yang lebih tinggi

sehingga bila dibandingkan dengan darah 11 lengkap serum melarutkan

lebih banyak glukosa (Sacher dkk, 2006).

Serum atau plasma harus segera dipisahkan dari sel-sel darah sebab

sel darah walaupun telah berada di luar tubuh tetap memetabolisme

glukosa. Darah yang berisi sangat banyak lekosit dapat menurunkan kadar

glukosa. Pada suhu lemari pendingin kadar glukosa dalam serum tetap

stabil kadarnya sampai 24 jam, tanpa kontaminasi bakterial kadar glukosa

dapat bertahan lebih lama dari 24 jam

2.5 Macam-macam pemeriksaan Glukosa darah

1. Glukosa darah sewaktu Pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan

setiap waktu sepanjang hari tanpa memperhatikan makanan terakhir

yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut (Gandasoebrata,2007).

2. Gula darah puasa merupakan pemeriksaan kadar glukosa darah yang

dilakukan setelah pasien puasa selama 8-10 jam.

15
3. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan. Pemeriksaan glukosa darah

puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah pasien berpuasa

selama 8-10 jam, sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan

adalah pemeriksaan yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien

menyelesaikan makan (Gandasoebrata,2007).

2.6 Diabetes Melitus

Diabetes melitus (DM) didefenisikan sebagai suatu penyakit atau

gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah

disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein

sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin dapat

disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta

Langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan kurang responsifnya sel-sel

tubuh terhadap insulin (Putri dkk,2016).

2.7 Type – Type Diabetes Militus

2.7.1.Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga

rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan autoimunitas,

dan bersifat idiopatik. Diabetes mellitus dengan patogenesis jelas,

seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk

pada penggolongan ini.

2.7.2 Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin,

seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin

15
2.7.3.Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose

tolerance, dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis,

dibuat menjadi (Putri dkk,2016).

2.8 Tanda dan Gejala Diabetes

Tanda dan gejala diabetes sebagi berikut

1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)

2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)

3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)

4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)

5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya

6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki

7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu

8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba

9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya

10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit

2.9 Penyebab Diabetes

1. Pola makan

Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang

dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus.

konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi

insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam

darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.

15
2.Obesitas (kegemukan)

Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki

peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes melitus. Sembilan dari

sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus (Putri

dkk,2016).

3.Faktor Genetis

Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen

penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita

diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit

walaupun resikonya sangat kecil (Putri dkk,2016).

4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan

Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang

pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun

sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh

termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang

lama dapat mengiritasi pankreas (Putri dkk,2016).

2.10 Alat Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah merupakan alat yang digunakan untuk

mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu pada suatu objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.

Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan

(Joyce, 2006).

15
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Pada parktikum Kimia Klinik II yang berjudul “Pemeriksaan Glukosa

Darah” dilakukan di lingkungan STIKES Bina Mandiri Gorontalo khususnya

di laboratorium Kimia, pada hari kamis tanggal 19 September 2019, pukul

13.00 WITA.

3.2 Metode

Adapun pada pemeriksaan glukosa darah ini menggunakan metode GOD-

PAP.

3.3 Prinsip

Glukosa ditentukan setelah oksidasi enzimatik dengan adanya glukosa

oksidase. Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-

aminophenazone dengan katalisator peroksidase menjadi zat warna

quinonemine berwarna merah violet sebagai indikator.

3.4 Alat dan Bahan

1.Centrifuge

2. Dispo

3. Tabung

4. Rak tabung

5. Spektoftometer

6. Mikropipet dan tip

7. reagen glukosa dan reagen standar

15
8. Aquades

3.5 Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan

2. Sampel serum dipersiapkan terlebih dahulu. Kemudian sampel

dipipet menggunakan mikropipet dan dimasukkan ke dalam tabung yang

telah disiapkan, sampel 10 µl dan reagen glukosa 1000 µl.

3. Campuran tadi diinkubasi selama 10 menit

4. Nyalakan spektofotometer kemudian pilih pengukuran

5. Pilih jenis pemeriksaan glukosa, letakan selang aspirator pada wadah yang

berisi aquadest

6. Tekan tombol sliper untuk melakukan pencucian

7. Masukan sampel yang telah diinkubasi dengan cara menekan tombol sliper

8. ≥Hasil akan ditampilkan pada layar monitor

3.6 Interpretasi Hasil

1. GDS

a. Normal : ≤ 200 mg/dl

b. Diabetes : > 200 mg/dl

2. GDP

a. Normal : ≤ 110 mg/dl

b. Pradiabetes : 110-125 mg/dl

c. Diabetes : ≥125 mg/dl

15
3. GD2PP

a. Normal : ≤ 140 mg/dl

b. Pradiabetes : 140-199 mg/dl

c. Diabetes : ≥ 200 mg/dl

BAB IV

15
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Metode Sampel Hasil Pemeriksaan

GOD-PAP Ny. KM 100 mg/dl

Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah


4.2 Pembahasan

Glukosa adalah gula yang terpenting bagi metabolisme tubuh,

dikenal juga sebagai gula fisiologis. Gula darah adalah istilah yang

mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Glukosa darah

berasal dari glukoneogenesis dan glikogenolisis. Sebagian besar

karbohidrat yang dicerna di dalam makanan akhirnya akan

membentuk glukosa.

Pada praktikum kali ini kami melakukan pemeriksaan glukosa dengan

metode GOD-PAP. Praktikum ini dilakukan pada hari kamis 19

September 2019 dilaboratorium kimia STIKES Bina Mandiri

Gorontalo. Tujuan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat

mengetahui kadar glukosa darah menggunakan metode GOD-PAP.

Pada praktikumnya dilakukan pemeriksaan kadar gula darah pada

sampel serum. Terlebih dahulu kami melakukan pengambilan darah

vena pada pasien kemudian sampel dicentrifuge untuk mendapatkan

sampel serum. Serum diambil sebanyak 10μl yang kemudian

15
ditambahkan reagen glukosa sebanyak 1000 μl, kemudian campuran

dalam tabung tersebut di vortex sampai tercampur. Setelah itu di

inkubasi selama 10 menit. Selanjutnya diukur nilai absorbansinya

dengan menggunakan spektrofotometer Namun sebelum pengukuran

sampel, dilakukan pengukuran terhadap larutan standard dan larutan

blanko dengan instrumen spektrofotometer dengan panjang

gelombang ( λ ) 546 nm. Kemudian nanti akan didapatkan data berupa

nilai absorbansi.Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan,

diperoleh hasil kadar glukosa dalam darah untuk 100 mg/dl Hal ini

menunjukan kadar glukosa darah dalam keadaan normal karena dalam

rentan 75 – 115 mg/dl. Konsentrasi glukosa dalam darah manusia

normal antara < 200 mg/dl. Setelah makan makanan dengan sumber

karbohidrat, konsentrasi glukosa darah dapat naik sampai 120-130

mg/100 mL, kemudian akan kembali normal setelah beberapa saat.

Sebaliknya, dalam keadaan puasa konsentrasi glukosa darah turun

hingga 60-70 mg/100 mL. Kondisi glukosa darah yang lebih tinggi

dari pada normal disebut hiperglikemia, sedangkan yang lebih rendah

daripada normal disebut hipoglikemia. Bila konsentrasi terlalu tinggi

maka sebagian glukosa dikeluarkan dari tubuh melalui urin.

15
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Glukosa adalah gula yang terpenting bagi metabolisme tubuh, dikenal juga

sebagai gula fisiologis. Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah

yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil kadar glukosa

darah 100 mg/dl, dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa darah dalam

keadaan normal Konsentrasi glukosa dalam darah manusia normal antara <

200 mg/dl.

5.2 Saran

Sebaiknya saat menggunakan reagen glukosa diperhatikan tanggal expare,

karena jika melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tidak sesuai akan

menghasilkan hasil yang tidak akurat, dan saat menginkubasi sampel dan

reagen sebaiknya tepat pada waktu yang telah ditentukan agar hasil yang di

dapat akurat.

15
DAFTAR PUSTAKA
Gandasoebrata. 2007. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Penerbit Dian
Rakyat.
Joyce L K. (2006). Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik dengan
implikasi keperawatan . Jakarta : EGC
Putri Auliya , Fadil Oenzil , Zelly Dia Rofinda. 2016. Gambaran Kadar Gula
Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang
Memiliki Berat Badan Berlebih dan Obesitas. Jurnal Kesehatan. 5(6): 1-6
Sacher, Ronald A., Richard A and Mcpherson. 2006. Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan Laboratorium, edisi 11. Jakarta: EGC
Subiyono , M. Atik Martsiningsih, Denni Gabrela. 2016. Gambaran Kadar
Glukosa Darah Metode GOD-PAP (Glucose Oxsidase – Peroxidase
Aminoantypirin) Sampel Serum dan Plasma EDTA (Ethylen Diamin Terta
Acetat) . Jurnal Teknologi Laboratorium. 5(1):45-48.

15
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK II
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

OLEH :

NURAIN T. ISMAIL

85AK17022

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN

15
STIKES BINA MANDIRI GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatu.Puji syukur kehadirat Allah
SWT. Yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan yang berisikan tentang “Pemeriksaan Glukosa Darah” ini
tepat pada waktunya. Berhubungan laporan ini di susun karena adanya tugas mata
kuliah Kimia Klinik II di kampus STIKES Bina Mandiri Gorontalo jurusan Analis
Kesehatan.
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
bagi para pembaca dan dapat di gunakan sebagai salah satu pedoman dalam
proses pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu, penulis berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Gorontalo, September 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv

15
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................2
1.3 Tujuan Praktikum .......................................................................................2
1.4 Manfaat Praktikum .....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Pengertian Glukosa .....................................................................................3
2.2 Metabolisme Karbohidrat ...........................................................................4
2.3 Metode-Metode Pemeriksaan Gula Darah .................................................5
2.4 Sampel Pemeriksaan Glukosa Darah .............................................................. 6
2.5 Macam-macam pemeriksaan Glukosa darah ................................................ 6
2.6 Diabetes Melitus ................................................................................................ 7
2.8 Tanda dan gejala Diabetes ................................................................................ 8
2.6 Diabetes Melitus ................................................................................................ 7
2.9 Penyebab Diabetes ............................................................................................ 8
2.10 Alat Spektofotometer ...................................................................................... 8
BAB III METODE PRAKTIKUM .......................................................................10

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum ..................................................................10


3.2 Metode .....................................................................................................10
3.3 Prinsip ......................................................................................................10
3.4 Pra analitik ..............................................................................................10
3.5 Analitik .....................................................................................................11
3.6 Pasca Analitik ...........................................................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................13

4.1 Hasil ..........................................................................................................13


4.2 Pembahasan ...............................................................................................13
BAB V PENUTUP ...............................................................................................15
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................13
5.2 Saran ........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................16

LEMBAR ASISTENSI

Nama : Nurain T. Ismail

Kelas :A

15
NO. HARI/TANGGAL KOREKSI TTD

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum Kimia Klinik II dengan judul Pemeriksaan Glukosa


Darah yang disusun oleh :

Nama : Nurain T. Ismail

15
NPM : 85AK17022

Kelas :A

Prodi : D-III Analis Kesehatan

Pada hari ini tanggal Bulan tahun


telah di periksa dan disetujui oleh asisten, maka dengan ini dinyatakan diterima
dan dapat mengikuti percobaan berikutnya.

Gorontalo /10 /20

Asisten I Asisten II

Rustam Arief Amd. AK Noveling Yovancha

15

Anda mungkin juga menyukai