Anda di halaman 1dari 8

Skenario 2

Kata sulit

1. Tidak ada karena kita sudah pintar

Pertanyaan

1. Hubungan dari mimisan dengan demam tinggi?


 Mimisan tidak disebabkan dari demam, akan tetapi bila
ada infeksi maka dapat terjadi reaksi inflamasi berupa
demam dan mimisan
mimisan berhubungan dgn vaskulitis, permeabilitas meningkat,
lalu bisa pecah,
demam tinggi – dapat berhubungan dgn dehidrasi
trombositopenia,
 Mimisan tidak dapat dijadikan indikator membedakan DF
dan DHF, yg bisa digunakan adalah kadar HMT darah
 Rumple leed test  untuk mengecek apakah perdarahan
spontan atau tidak (untuk membedakan derajat DHF)
2. Apa saja faktor risiko thdp keluhan pasien? Hubungan dengan
tempat tinggal?
Vektor : jentik nyamuk, membawa virus (nyamuk yg sama
jenisnya tapi bisa beda jenis virus yg dibawa
Host : adanya penderita di sekitarnya
Lingkungan : curah hujan, suhu, sanitasi, kepadatan penduduk,
genangan air
FR : rumah di dekat pabrik pengolahan ban bekas  sanitasi
buruk, kemungkinan ada genangan air
Usia  anak2 imun lebih rendah
Jenis kelamin – lebih sering pria (karena wanita sistem imun
lebih bagus dari pria, kecuali ibu hamil)
Lingkungan – jarang hidup di ketinggian 9 meter diatas
permukaan laut
Kelembapan  A. Albopictus suka yg lembap, di hutan
a. Aegypti suka lingkungan perkotaan

3M
Infeksi sekunder  sebelumny pernah menderita serupa
Nyamuk bawa serotipe yg berbeda

3. Apa dx.pd dan dx.ps? Dd?


Penyakit dahulu : DF (tidak ada mimisan), kriteria WHO, ruam
hari pertama, ketika demam hilang ruam hilang, muncul lagi
bercak pada hari ke 5
Penyakit sekarang : DHF (fase demam, kritikal ada tanda
kebocoran plasma dan syok, recovery)
 4 tanda kardinal DHF :
1. Demam 2-7 hari, mendadak
2. Manifestasi perdarahan : tes tornikuet +, perdarahn mukosa
spontan, hematemesis, melena,
3. trombositopenia (<100.000/mm3)
4. ada kebocoran plasma – kenaikan HMT >20%

muncul ruam setelah demam turun

Derajat DHF  harus px.darah rutin

I – demam 2-7 hari, tornikuet +

II – derajat I + ada kebocoran plasma

III  derajat II + gagal sirkulasi ringan (takikardi, gelisah, hipotensi)


IV  derajat III + syok berat (nadi tidak teraba, asidosis)

DSS 4 kriteria DHF, jarak sistolik dan diastolik kurang dari 20,
akral dingin, CRT>2
Probable sign, warning sign
Dd : DF, chikungunya (penyakit flu tulang), leptospirosis parah,
demam rematik (ciri khas

Chikungunya
Demam naik turun, kaku tulang

4. Apa interpretasi px fisik dan penunjang?


Hipotensi, suhu afebris, lemah, bekuan darah di hidung ->
plasma leakage
Head to toe : akral, nadi

Px penunjang
1. Darah rutin : leukosit normal / menurun  limfositosis,
trombositopeni, HMT meningkat pada hari ke 3 (pada DF
HMT 5-10%, pada DHF >20%)
2. Serologi pakai RDT: IgM pada hari ke -3, menghilang dalam
2-3 bulan, IgG  pada infeksi primer dan sekunder 
meningkat sampai 4x
3. Goldar : untuk persiapan transfuse
4. USG dan radiologi : cek efusi pleura dan asites, hepar sudut
tumpul (hepatomegali)

5. Dx tetangga? chikungunya
6. Apa indikasi rujuk? Tanda2 syok? Syok hipovolemik?
7. Mekanisme terjadi keluhan pasien?
8. Apa tatalaksana?
DSS
O2 2-4 lpm dan cairan RL atau NaCl 20 ml/kgBB
Jika belum membaik diberikan kristaloid lagi , dilihat 3 menit
Hb dan Hmt tetap menurun  berikan transfusi darah 10
ml/kgBB/jam
Jik sudah teratasi diturunkan cairannya jadi 10 ml/kgBB selama
2-4 jam

DHF
Cairan IV kristaloid 6-7 ml/kgBB , evaluasi 3-4 jam
Jika ada perbaikan dikurangi infus kristaloidnya jadi 5 ml/kgBB,
jika baik turun jadi 3, jika baik lagi di stop, terapi cairan
dihentikan 24-48 jam YANG DICEK : Ht, TD, nadi, diuresis,
kesadaran
Bila tidak membaik cairan IV 10 ml/kgBB, jika muncul syok
lanjut ke tatalaksana syok

Panas  PCT
Kejang  antikonvulsan
9. Komplikasi penyakit?
Syok, DIC, dehidrasi  Acute Renal Failure, gagal ginjal hepar
jantung, rusak SSP
10. Pencegahan penyakit?
3M
11. Apakah setiap demam harus diikuti dgn mimisan? Apa yg
menimbulkan mimisan?
Tidak

LO
Kriteria syok

Jenis cairan, kapan berikan RL, kapan NaCl, kapan albumin  bekal
4.3

Tanda dehidrasi dengan syok  kristaloid 20 mg/kgBB anak, cek, beri


kristaloid lagi dan koloid 10-20 mg/kgBB

Jika Hmt masih turun curiga ada perdarahan tersembunyi, beri koloid
dan rujuk untuk transfusi, bila membaik cairan diturunkan 10
mg/kgBB tiap 2-4 jam, secara bertahap 4-6 jam

Demam dengan nyeri sendi

Demam <5 hari bisa DD apa aja

Demam <7 hari bisa DD apa aja

Grafik serologi untuk pemeriksaan NS1

NS1 Ag muncul pada hari 0-8, juga dapat muncul pada awal fase
penyembuhan

DIFTEL ADALAH HITUNG JENIS LEUKOSIT

Differential T limfosit

Eosinofil 0  ALERGI, PARASIT

Basofil meningkat

Neutropenia  BAKTERI

Monosit meningkat

Limfosit meningkat
Karakteristik Dengue Fever Chikungunya
Etiologi Virus Chikungunya famili Togaviridae
Transmisi : Gigitan nyamuk Aedes
albopictus, Anopheles sp  telur sangat
resisten dan tahan di musim kemarau
Transfusi darah
Transplantasi organ

Butuh 3-7 hari untuk berkembang


(intrinsic incubation period) lalu baru
menimbulkan gejala klinis
Gejala klinis demam tinggi 5-7 hari Masa inkubasi -4 hari
Syok Masa viremia 5 hari
Perdarahan hebat
Nyeri sendi & tulang biasanya lebih dari
DSS 1 sendi (arthritis) --> bukan kelumpuhan
Takikardi Demam tinggi mendadak 39 oC , 1-2 hari,
Akral dingin pada anak bisa sampai syok
CRT melambat Rash dari kaki baru ke badan muncul
Pulse melemah pada hari ke 4-5
Terlihat letargi Myalgia  bahu dan leher
Jarak sistole diastol <= 10 mmHg Nyeri kepala
Hipotensi tergantung usia, jika usia Pembesaran KGB
<5 tahun sistol <80, jika >5 tahun Stomatitis – radang pada idah, gusi,
sistol 80-90 palatum molle
Dermatitis eksfoliatif  eritem makula
nya ada sisiknya
Sindrom meningeal – fotofobia, kaku
leher,
Perdarahan abnormal (jarang)
Penurunan kadar limfosit (limfopenia)
Definisi kasus :
1. Kasus tersangka  hanya gejala
klinis, trias chikungunya (demam,
nyeri sendi, ruam)
2. Kasus probable  ditambah hasil
px serologi darah, tinggal di
endemik atau travel
3. Kasus confirm  ditambah hasil
IgM , isolasi virus, RT-PCR +
Px fisik Suhu : febris
HR : takikardi
Kulit : rash, petekie tapi jarang2 (saat
demam), ruam lebih pudar, biasanya di
kaki dan tangan (setelah demam)
Efusi sinovial
Hiperpigmentasi
Pembesaran KGB
Px hepar : hepatomegali
Px penunjang Px.darah : limfopenia
Peningktan kreatinin dan transaminase
Radiografi MRI  bone erosion,
penyempitan joint space
Cek IgM
SGOT/SGPT
RT-PCR
Isolasi virus
Tatalaksana Suportif
Tirah baring
Kontrol intake cairan dan makanan
Fisioterapi
Kompres dingin untuk meringankan nyeri
sendi, DMRD tidak disarankan kecuali
sakit sudah lebih dari 5 minggu

Simptomatik
Analgesik PCT 1 gr, 3 X SEHARI
Antipiretik
NSAID, aspirin (tidak disarankan)

Di puskesmas
Cek tanda dehidrasi – rehidrasi
Cek darah rutin  limfost, trombosit
PCT untuk anak 50-6 mg/kgBB
Penurunan kesadaran  dextrose
Syok  kristaloid NaCl
Cetirizine 3 x 10 mg, atau calamine lotion
NSAID
Jika ada perdarahan baru rujuk RS
Jika nyeri tdk tertahankan, postural
dizzines, urin output berkurang, bleeding
manifestasion, persisten muntah,
penurunana kesadaran

Pencegahan Pencegahan gigitan nyamuk : Pencegahan gigitan nyamuk : kelambu


kelambu berinsektisida permetrin, berinsektisida permetrin, repellant,
repellant, kawat kasa di ventilasi, kawat kasa di ventilasi, jangan biarkan
jangan biarkan gantung pakaian gantung pakaian
Pembentasan jentik nyamuk3M+ Pembentasan jentik nyamuk3M+
menguras, menutup, mengubur, menguras, menutup, mengubur,
menyebarkan larva insektisida, menyebarkan larva insektisida,
mengganti air , memelihara ikan mengganti air , memelihara ikan
pemakan jentik, ventilasi cukup, pemakan jentik, ventilasi cukup,
insektisida malathion (untuk insektisida malathion (untuk nyamuk)
nyamuk) dan temephos (untuk dan temephos (untuk jentik)
jentik) Pemberantasan nyamuk
Pemberantasan nyamuk

Anda mungkin juga menyukai