PENDAHULUAN
1
Sehubungan dengan perencanaan dan pemrograman audit tersebut,
auditor harus menentukan dengan tepat terlebih dahulu beberapa item diantaranya
yaitu (1) Jenis dan jumlah dari personil yang dibutuhkannya dalam melakukan
pekerjaan, (2) Bukti dan berapa banyak bukti yang harus dikumpulkan untuk
sampai kepada kesimpulan yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
dan (3) Hasil yang diharapkan dari laporan pekerjaan yang akan dia lakukan.
Terdapat beberapa kegunaan perencanaan audit dan pemrograman audit,
yaitu (1) Untuk memperoleh dan menggunakan personil yang tepat, dan (2) Untuk
mengumpulkan informasi dan bukti, mencatat kedalam bentuk yang tepat,
meringkasnya sehingga dapat dievaluasi, dan selanjutnya memberikan opini
ataupun kesimpulan guna mengembangkan pelaporan, yang mana laporan tersebut
akan disajikan kepada pihak ketiga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Auditor berfokus kepada perkiraan staff dan waktu dua periode waktu
yang berbeda-beda, meliputi :
1. Staff dan waktu untuk kegiatan awal, dan
2. Staff dan waktu untuk pemeriksaan yang terperinci.
Pemeriksaan Terperinci
3
perkiraan asli masih dapat bermanfaat untuk penyedia audit dalam tahap
perencanaan.
4
Akuntansi AICPA untuk Juni 1975, berkaitan dengan layanan manajemen tetapi
akan berlaku sama untuk proposal dan surat keterlibatan untuk audit kinerja.
5
Untuk mendapatkan latar belakang yang tepat dan informasi yang
berguna serta dapat mengidentifikasi tujuan audit, hal ini merupakan yang terbaik
bagi auditor untuk menghindari komplikasi di masa depan dengan menuliskan
secara rinci, selama fase survei pendahuluan, data latar belakang apa yang harus ia
peroleh, di mana untuk mendapatkannya , dan apa yang harus dia lakukan dengan
setelah dia memilikinya.
Sebagai contoh, mari kita pertimbangkan survei pendahuluan untuk
audit-M di bidang perumahan yang disediakan untuk orang-orang yang
diharuskan untuk tinggal di tempat itu. Auditor adalah Margeret Lee. Dia dapat
mengumpulkan informasi tentang perumahan yang disediakan untuk dokter dan
personel manajemen yang diharuskan untuk tinggal di rumah sakit tempat mereka
menyediakan layanan. Ketika kegiatan pemerintah menyediakan perumahan untuk
orang-orang tertentu, biasanya ada peraturan bahwa orang-orang tersebut harus
membayar biaya tertentu untuk perumahan itu. Kecuali Ms. Lee tahu bahwa ada
peraturan yang mewajibkan penghuni untuk membayar harga sewa yang
sebanding dengan warga negara yang dikenakan biaya di daerah tersebut, ia tidak
boleh mengambil informasi latar belakang itu.
Jenis data latar belakang ini dapat dengan mudah diubah menjadi bukti
tentang kriteria kegiatan audit tertentu. Hal ini terutama berlaku dalam kasus ini
jika tarif sewa yang dikenakan sangat rendah atau selangit. Kita melihat, dengan
demikian, bahwa auditor dapat memiliki tujuan audit tentatif yang penting - yang
mungkin dia lupakan seandainya dia tidak diarahkan ke informasi yang tepat.
Dari bukti dan tujuan audit sementara yang diperoleh dalam survei
pendahuluan, auditor dapat menentukan langkah-langkah spesifik yang akan ia
butuhkan pada fase berikutnya. Misalnya, jika Ms. Lee memperoleh informasi
tentang ketiga elemen tujuan audit sementara selama satu kunjungan, ia mungkin
sudah memiliki bukti mengenai tujuan perusahaan dan karenanya akan
merencanakan secara berbeda, yaitu, ia tidak perlu merencanakan pengumpulan
bukti tentang setiap elemen dari tujuan sementara untuk memiliki tujuan yang
kuat karena dia sudah memiliki bukti itu.
6
Seringkali muncul pertanyaan, “Mengapa tidak ada program audit yang
seragam?” Kita harus memahami bahwa karena setiap audit terpisah dan berbeda
dari setiap audit lainnya, program audit harus disiapkan secara khusus untuk
setiap audit dan untuk setiap fase audit tersebut. Jarang sekali auditor
mempertimbangkan untuk menggunakan program audit yang seragam untuk
semua jenis pemeriksaan
7
program untuk pengujian pengendalian internal dan manajemen mencakup
langkah-langkah untuk meninjau transaksi tertentu dari awal hingga akhir.
8
• Fase survei mencakup pekerjaan yang dijelaskan (dalam bab-bab) pada
survei pendahuluan, peninjauan undang-undang dan tinjauan
pendahuluan.
• Fase peninjauan mencakup pekerjaan yang dijelaskan (dalam bab) pada
pemeriksaan terperinci.
9
khusus harus disiapkan untuk setiap pemeriksaan. Rincian ini dapat menjelaskan
sub tujuan spesifik, dan kemudian individu-individu tertentu untuk diwawancarai,
catatan spesifik untuk diperiksa, dan tindakan spesifik untuk diamati. Baik dalam
audit-M dan audit-P, penting bahwa bukti yang cukup diperoleh pada kriteria,
serta sebab dan akibat, untuk memastikan bahwa kriteria tersebut dapat diterima
dan tidak mudah dibantah. Dengan demikian, bukti harus diperoleh pada kriteria
sub tujuan serta pada kriteria tujuan utama.
Jadi, Anda dapat melihat bahwa setiap program audit untuk audit kinerja
biasanya dibuat khusus, sejauh mungkin, untuk setiap penugasan tertentu.
Terkadang program yang sama dapat digunakan untuk lokasi yang berbeda. Meski
begitu, bagaimanapun, kondisinya mungkin berbeda di lokasi-lokasi ini dan
program harus diubah sesuai dengan itu. Demikian pula, program harus
memberikan pertimbangan khusus untuk pengembangan setiap temuan audit
individu dalam penugasan yang sama.
10
deskripsi singkat tentang organisasi, programnya, kegiatannya, dan cara
organisasi tersebut menjalankan prosedurnya mengenai kegiatan yang sedang
diperiksa. Orang yang menyiapkan program jarang menyertakan narasi terperinci
tentang program dan kegiatan kecuali ada tujuan khusus yang terlayani dari
informasi ini.
Prosedur Audit
Bagian dari program ini terdiri dari arahan khusus untuk melaksanakan
tahap pemeriksaan rinci audit. Itu harus dibagi menjadi beberapa bagian yang
sebanding dengan bagian yang ditemukan dalam pemeriksaan laporan keuangan
untuk aset, kewajiban, modal, pendapatan, dan biaya. Ini harus dibagi lagi
menjadi sub tujuan terkait dengan penyebab kekurangan dalam operasi kegiatan,
seperti ditemukan dalam kas di bank, kas kecil, dan kas di tangan sebagai
subdivisi untuk kas dalam pemeriksaan laporan keuangan.
11
utama. Informasi terkait tentang kriteria tujuan-seperti hukum yang berlaku,
persyaratan yang harus dipenuhi, atau kebijakan yang disarankan - harus
diberikan jika tersedia. Selain itu, informasi tentang sebab dan akibat - seperti
masalah atau kelemahan khusus, temuan sebelumnya, orang yang terlibat, atau
rekomendasi yang dibuat - harus disediakan.
12
menolak tujuan. Jika mendukung tujuan, maka auditor akan siap untuk
melaporkan kesimpulannya.
Instruksi Khusus
2.3 KASUS
2.3.1 KASUS 1
1. Garis besar yang dilakukan untuk mendapatkan keamanan informasi
awal dari kasus ini.
Jawaban :
Langkah yang digunakan adalah dengan menentukan tujuan kegiatan
audit, cakupan audit serta aktivitas audit yang direncanakan. Dalam hal
ini, auditor harus mengelola perkiraan waktu yang digunakan dalam
kegiatan audit.
Skenario 1
Auditor harus mempertimbangkan anggaran dasar garasi, pencatatan
biayanya dan mendiskusikan operasional garasi dengan pihak yang
13
bertanggung jawab. Selanjutnya auditor juga perlu mempertimbangkan
kesesuaian antara bukti dengan tujuan audit yang ingin dicapai.
Skenario 2
Auditor harus meninjau teknis yang sesuai dengan penggunaan busi
sehingga dapat diperoleh masa pakai minimum yang diterapkan pada
busi serta memeriksa catatan perbaikan secara rutin yang dilakukan
beberapa kali dalam setahun. Selain hal tersebut, auditor juga perlu
meninjau catatatan pemesananan dari busi.
Skenario 3
Auditor mempertimbangkan laporan tes yang dibuat dari pekerja teknis
yang awalnya meyakinkan pekerja garasi bahwa mereka harus
menggunakan busi platinum serta auditor perlu mendiskusikan dengan
mekanik garasi kota alasannya untuk membuang busi dan menggantinya
dengan busi yang baru. Dalam hal ini, auditor juga perlu
mempertimbangkan alasan digantinya gusi oleh pihak lain yang terlibat
lalu menghubungkannya dengan keseuaian dengan tujuan dari audit
tersebut.
Skenario 4
Dalam hal membuat suatu kesimpulan auditor perlu mempertimbangkan
bukti yang diperoleh dari program audit dan planning dari audit yang
telah terstruktur dengan baik sehingga dengan hal tersebut akan terjadi
kesesuaian diantara bukti dan tujuan audit yang akan dicapai.
14
Selanjutnya, auditor juga perlu meninjau pemanfaatan busi lama dan
penggunaan busi baru. Dalam hal ini, fokus utama akan mengarah
kepada perkiraan waktu ataupun masa manfaat busi serta dalam segi
penggunaannya apakah telah efektif, efisien dan bernilai ekonomis.
Auditor dalam hal ini perlu mempertanyakan kepada pihak yang terlibat
mengenai busi yang ada dalam tempat pelepasan mengenai alasan busi
tersebut ditempatkan disana. Selanjutnya menyelidiki sebab, kriteria dan
efek dari kasus tersebut, sehingga dapat dikumpulkan bukti yang terkait
sesuai dengan tujuan audit yang ingin dicapai.
15
harus menggunakan besi platinum. Selanjutnya, auditor harus
mendiskusikan dengan mekanik garasi kota alasannya untuk membuang
busi dan menggantikannya dengan busi yang baru kapanpun ketika mobil
dibawa untuk diperbaiki. Selanjutnya, auditor juga butuh pendapat dari
pihak lain yang terlibat dan menghubungkannya dengan masa manfaat
busi serta penggunaan minimalnya. Cara tersebut bisa digunakan untuk
memperoleh bukti yang relevan, material dan kompeten. Bukti yang
relevan, material dan kompeten nantinya akan berguna untuk
meyakinkan pihak ketiga bahwa kriteria itu masuk akal, dapat diterima
dan sesuai sehingga mereka untuk selanjutnya harus mengidentifikasi
tindakan yang spesifik agar tercapainya efektifitas dan efisiensi.
2.3.2 KASUS 3
1. Diskusikan hubungan program audit pada standar pemeriksaan AICPA
dan GAO
Jawaban:
16
Standar audit GAO diakui sebagai standar auditing pemerintah yang
berlaku umum, sering disebut sebagai Yellow Book standards karena
warna pamflet yang digunakan ketika standar GAO diterbitkan.
GAGAS mencakup standar auditing AICPA yang berlaku umum untuk
kerja lapangan dan pelaporan.
Ketika GAGAS diterbitkan, setiap standar auditing AICPA dan atestasi
baru yang relevan akan diadopsi dan dimasukkan ke GAGAS, kecuali
GAO mengeluarkan standar tersebut dengan pengumuman formal.
Auditor independen yang tergabung dalam AICPA harus mengikuti
GAGAS dalam audit pemerintah. Jika tidak, maka ia melanggar Kode
Perilaku Profesional AICPA (AICPA Code of Professional Conduct).
17
yang tepat antar area yang penting dan mengidentifikasi serta
menyelesaikan masalah yang potensial secara tepat waktu.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Audit manajemen adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi
suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang
telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi
tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
Proses audit manajemen merupakan urutan dari pekerjaan awal
penerimaan penugasan sampai dengan penyerahan laporan audit kepada
manajemen yang mana mencakup temuan dan saran saran perbaikan untuk
menghasilkan efisiensi, efektifitas, dan keekonomisan dari kegiatan operasi
perusahaan.
Program audit terdiri dari 4 fase yang dijelaskan secara rinci yaitu,
Program audit untuk survey pendahuluan, program untuk peninjauan dan
pengujian manajemen dan pengendalian internal, gabungan program untuk survey
pendahuluan dan peninjauan dan pengujian control manajemen, dan program
audit untuk pemeriksaan detail.
19
3.2 SARAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21