Anda di halaman 1dari 3

KONSELING FARMASI

RUMAH SAKIT
PERTAMINA PLAJU
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
PALEMBANG.
JL. PENGANTINGAN NO. I 26FAR/04/2017-S0 00 1 / 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh:


Direktur,
Standar Prosedur
Operasional
01-04-2017
dr. Nanang Sugiarto, MARS

PENGERTIAN Konseling Farmasi adalah kegiatan aktif apoteker dalam memberikan


layanan kefarmasian kepada pasien dengan mengeksplorasi pemahaman
pasien terkait obat, dan bertujuan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap
penggunaan obat.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan konseling


farmasi.

KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur RSPPlj No.Kpts 0/00000/2017-S0 tanggal 03 April


2017 tentang Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Pertamina
Plaju.
2. Peraturan Direktur RSPPlj No.Kpts 0/00000/2017-S0 tanggal 03 April
2017 tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Pertamina
Plaju.

PROSEDUR 1. Petugas memberi tanda “konseling” dengan tinta merah pada ujung kiri
atas resep pasien yang akan dikonseling.
2. Petugas menginformasikan kepada apoteker yang bertugas bahwa ada
pasien yang memerlukan konseling.
3. Petugas menyiapkan dengan segera (cito) perbekalan farmasi sesuai
prosedur yang berlaku.
4. Petugas menyerahkan perbekalan farmasi kepada apoteker.
5. Apoteker mempelajari profil terapi dan penyakit pasien yang akan
konseling.
6. Apoteker mengisi kartu konseling secara lengkap.
7. Kartu konseling berisi informasi tentang:
a. Identitas Pasien:
1) Nama pasien.
2) Nomor rekam medis.
3) Eselon.
4) Tgl. Lahir.
5) No. Telepon.
6) Ruang / No. Kamar.
KONSELING FARMASI
RUMAH SAKIT
PERTAMINA PLAJU
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
PALEMBANG.
JL. PENGANTINGAN NO. I 26FAR/04/2017-S0 00 2 / 2

7) DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) / Diagnosis.


8) Riwayat Penyakit pasien.
b. Identitas Resep:
1) Tanggal resep.
2) Nama dokter yang menulis resep dan poliklinik / ruang rawat.
3) Nomor resep.
4) Nama obat.
5) Jumlah obat.
6) Aturan pakai.
7) Obat yang dibawa pasien saat masuk rawat inap (nama obat dan
aturan pakai).
c. Catatan / masalah yang dihadapi pasien.
d. Apoteker yang memberikan konseling.
8. Apoteker melakukan identifikasi pasien, dengan menanyakan:
a. Nama lengkap.
b. Tanggal lahir.
9. Apoteker memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling.
10. Apoteker konseling menilai tingkat pemahaman pasien tentang obat
yang diberikan dan kebutuhan informasi yang harus dipenuhi dengan
mengajukan pertanyaan terbuka (3 pertanyaan utama) :
a. Bagaimana penjelasan dokter tentang obat Anda?
b. Bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat Anda?
c. Bagaimana penjelasan dokter tentang efek yang diharapkan dari obat
ini?
11. Apoteker memberikan informasi tentang obat dengan teknik show and
tell (menunjukkan dan menjelaskan) :
a. Nama obat dan jumlah.
b. Indikasi terapi.
c. Aturan pakai.
d. Cara minum / cara penggunaan alat (dapat menggunakan alat bantu
poster/video/alat peraga).
e. Durasi terapi.
f. Kemungkinan efek samping dan interaksi yang signifikan.
g. Cara penyimpanan.
h. Kemungkinan pengaruh obat terhadap pola hidup / pola makan.
12. Apoteker melakukan tahap pengujian / verifikasi dengan teknik fill in
the gaps untuk memastikan bahwa pasien memahami dengan baik
informasi yang diberikan selama konseling dengan :
KONSELING FARMASI
RUMAH SAKIT
PERTAMINA PLAJU
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
PALEMBANG.
JL. PENGANTINGAN NO. I 26FAR/04/2017-S0 00 3 / 2

a. Menanyakan tentang pemakaian.


b. Meminta pasien untuk menceritakan atau memeragakan ulang.
c. Mengulangi hal-hal yang penting.
d. Mengoreksi saat teridentifikasi penerimaan informasi yang salah.
13. Apoteker memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum dimengerti.
14. Apoteker memberi kesimpulan dan penutup dengan mengucapkan
salam dan ucapan “semoga lekas sembuh”.
15. Petugas menyimpan kartu konseling ke dalam kotak “Konseling”.
16. Petugas melaporkan jumlah pasien yang diberikan konseling selama
satu bulan maksimal setiap tanggal 10 kepada Koordinator Farmasi
Rawat Inap.

UNIT TERKAIT 1. Dokter.


2. Perawat.

Anda mungkin juga menyukai

  • 4.1.1 Kriteria
    4.1.1 Kriteria
    Dokumen2 halaman
    4.1.1 Kriteria
    Wida Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Apalah Apalah
    Apalah Apalah
    Dokumen1 halaman
    Apalah Apalah
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • Data Ibu
    Data Ibu
    Dokumen2 halaman
    Data Ibu
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • Minima Mini
    Minima Mini
    Dokumen8 halaman
    Minima Mini
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • Ahey Syalala
    Ahey Syalala
    Dokumen3 halaman
    Ahey Syalala
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • Gatau Haha Hehe
    Gatau Haha Hehe
    Dokumen2 halaman
    Gatau Haha Hehe
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen2 halaman
    Bab 4
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • Eciyeh
    Eciyeh
    Dokumen2 halaman
    Eciyeh
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • Acikieirr
    Acikieirr
    Dokumen5 halaman
    Acikieirr
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • Nhgfyuc
    Nhgfyuc
    Dokumen2 halaman
    Nhgfyuc
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • Ihiy
    Ihiy
    Dokumen2 halaman
    Ihiy
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • JPM
    JPM
    Dokumen2 halaman
    JPM
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • Bhjvygviy
    Bhjvygviy
    Dokumen34 halaman
    Bhjvygviy
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat
  • JPNM
    JPNM
    Dokumen4 halaman
    JPNM
    Akreditasi Klinik Hesti
    Belum ada peringkat