Anda di halaman 1dari 7

Diagram P-V-T

Sebelum membahas hubungan P-V-T suatu zat, terlebih dahulu perlu diketahui hal-hal yang
berkaitan dengan diagram P-V-T. Zat murni adalah suatu zat yang komposisi kimianya homogen
dan tidak berubah-ubah. Zat murni dapat berwujud lebih dari satu fasa tetapi komposisi kimianya
harus sama di setiap fasa. fasa zat adalah bentuk keadaan sebuah zat dimana fasa yang tersedia di
alam adalah cairan, padatan dan uap. Fasa zat dapat berubah dengan modifikasi suhu, tekanan
dan volumenya. Hubungan kondisi tersebut dapat dipelajari lebih mudah melalui suatu
penggambaran diagram yang mencakup tekanan (P), volume (V) dan suhu (T).

Sumber: Institution of Bhopal, 2013


Daerah permukaan hijau TUVY menunjukan berbagai kemungkinan keadaan setimbang
zat murni pada saat fasa padat. Daerah permukaan oren PLMJ menunjukan berbagai
kemungkinan keadaan setimbang zat murni pada saat fasa cair begitu juga Daerah krem AKLQ
yang menunjukan fasa uap dan daerah kuning WXMK menunjukan fasa gas atau superheated
vapor. Pada daerah tersebut dipengaruhi oleh dua kombinasi faktor, yakni tekanan, temperature
atau volume spesifik dan pada kondisi ini ketiganya independen.
LICP merupakan garis saturated liquid dan LHBQ merupakan garis saturated vapor.
Saturation state (kondisi jenuh) adalah campuran uap dan cairan dapat muncul bersamaan pada
suhu dan tekanan tertentu (engineer edge, 2010). titik kritis merupakan titik paling tinggi pada
puncak dimana garis saturated liquid dan garis saturated vapor bertemu. Saat tekanan leih tinggi
dari tekanan kritis, peredaan antara gas dan cair tidak terlalu signifikan karena pada nyatanya
fase cair dan uap tidak pernah dalam keadaan setimbang
daerah permukaan toska PSTU menunjukan keadaan setimbang zat murni pada saat dua
fasa padat-cair begitu juga dengan daerah biru RQUV menunjukan dua fasa padat-uap dan
daerah pink QHICP menunjukan pada fasa cair-uap. Daerah dua fasa muncul karena adanya
perubahan fasa seperti penguapan, peleburan dan penyubliman. Pada daerah dua fasa tekanan
dan temperature saling bergantung (dependen). Oleh karena itu, bentuk fasa tidak hanya
ditentukan oleh temperature dan tekanan saja, melainkan ditentukan juga oleh volume spesifik.
Garis PQ dimana terdapat kesetimbangan tiga fasa disebut triple line
Sifat PVT suatu senyawa murni diperlukan untuk :
a) Menunjukkan fasa yang stabil pada kondisi tertentu
b) Mengkonversi data (laju) volum menjadi data (laju) massa atau sebaliknya.
c) Menghitung besaran-besaran termodinamika seperti entalpi dan entropi yang
digunakan dalam desain dan operasi berbagai peralatan teknik kimia.
Menurut anda apakah diagram 3D di bawah ini mampu menjelaskan es batu mengambang
di permukaan air?

(A) (B)
Diagram a di atas menunjukan diagram p-v-t expansi.Volume dari air yang mengalami
pendinginan dan membeku akan berekspansi. Ekspansi dari volume dapat dilihat dari diagram,
dimana volume solid lebih tebal daripada volume liquid. Fenomena ini identik dengan zat murni
air, sedangkan zat lainnya akan mengalami kontraksi dalam pendinginan. Hal ini karena air
mempunyai sifat yang unik, yaitu sifat anomaly air. Jika dilihat pada diagram a dalam keadaan
tekanan konstan dan temperatur terus menerus diturunkan, maka volum air akan menyusut sampai
temperatur 4oC, dibawah temperatur tersebut volum air akan mengembang sampai 0oC, sehingga
air dalam bentuk padat, volumenya akan lebih besar. Oleh karena itu, nilai densitas es lebih rendah,
sehingga air dalam bentuk padat akan lebih ringan dibandingkan dalam bentuk cairnya
Isobarik, isokhorik, dan isothermal
Proses isobarik adalah proses di mana tekanan sistem tetap konstan. Tekanan
berhubungan dengan jumlah gaya yang dilakukan molekul pada dinding wadah. Isobarik
Proses iskhorik adalah sebuah proses perubahan kondisi sistem dengan perubahan
tekanan dan suhu dengan mempertahankan volume yang sama. Pada diagram P-V kondisi ini
dapat digambarkan dengan garis vertikal. Isoterm
Proses isotermal adalah proses di mana suhu sistem tetap konstan Garis temperature
konstan pada permukaan pvt disebut isotherm. Pada diagram 1 P-V-T tersebut dapat dilihat
terdapat beberapa garis isotherm yaitu GHIJ (suhu subkritis), KLM (suhu kritis), dan NO (suhu
super kritis). isotermal menghasilkan grafik vertikal pada diagram P-T.
Air pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan jenuh dikurangi tekanannya sampai 30
psia pada suhu tetap sampai uap air tepat mulai terbentuk (lintasan 1-2). Selanjutnya air
tersebut dipanaskan pada tekanan tetap sampai harga entalpinya meningkat menjadi
enam kali entalpi air jenuh pada 30 psia (lintasan 2-3) Air pada tekanan yang lebih tinggi
dari tekanan jenuh dikurangi tekanannya sampai 30 psia pada suhu tetap sampai uap air
tepat mulai terbentuk (lintasan 1-2). Selanjutnya air tersebut dipanaskan pada tekanan
tetap sampai harga entalpinya meningkat menjadi enam kali entalpi air jenuh pada 30 psia
(lintasan 2-3) Mengapa es di kutub utara mencair?

Garis berwarna biru dimulai dari kondisi 1, dimana tekanan awal diasumsikan 50 psia.
Kemudian terjadi kondisi 2 dimana tekanan diturunkan menjadi 30 psia dengan suhu tetap
(isothermal), sehingga garis turun secara vertical lurus dan berhenti di garis Saturated Liquid
(saat dimana uap air tepat mulai terbentuk). Pada kondisi ini harga entalpi mendekati 218,9
Btu/lbm. Pada kondisi 3, tekanannya tetap (isobarik) sehingga garisnya mendatar ke arah kanan.
Harga entalpi yang meningkat hingga 6 kali entalpi air jenuh yaitu 1313 Btu/lbm, hal ini
menyebabkan garis mendatar melewati garis Saturated Vapor (entalpi di daerah Saturated Vapor
hanya 1164) dan masuk ke daerah Superheated.

Mengapa es di kutub utara mencair?


Akibat pemanasan global suhu permukaan bumi meningkat. Saat suhu naik, es di kutub menjadi
cair pada tekanan tetap. Pada grafik PT dapat terlihat bahwa jika suhu suatu zat melebihi titik lebur
zat tersebut, maka zat tersebut akan mencair dengan menciptakan kalor laten. Hal tersebut juga
membuktikan bahwa ada fenomena isobarik yang terjadi yang terlihat pada diagram PV, akibat
kenaikan suhu, maka volume air meningkat, walaupun pada keadaan tekanan tetap

Mengapa skaters bisa meluncur dengan mudah melintasi es dengan mengenakan sepatu
ice-skating?
Ujung pisau sepatu ice skating memiliki luas permukaan yang sangat kecil. Ujung sepatu ice
skating juga menerima gaya yaitu barat badan skater. Semakin kecil luas permukaan sepatu,
semakin besar tekanan yang diberikan pada lintasan es, sesuai dengan rumus P = F/A. Kemudian
sesuai dengan grafik P-T, semakin tinggi tekanan yang diberikan sepatu pada lintasan es, maka
semakin tinggi pula suhu antara sepatu dan permukaan es. Hal ini juga berhubungan dengan suhu
triple point. Ketika sepatu mengalami gesekan dengan lintasan es, lapisan es akan terkikis dan
mencair oleh karena teori yang sudah disebutkan. Es yang mencair akan menjadi air yang
berfungsi sebagai pelicin bagi skaters yang akan melintasi arena es. Kemudian es yang tadinya
mencair akan kembali membeku akibat tidak adanya tekanan yang diberikan pada permukaan es.
Mengapa kolam shalllow tidak sepenuhnya diisi dengan es selama musim dingin yang
berat dan panjang?
Fenomena kolam Shallow sering terjadi pada saat musim dingin tiba, peristiwa ini merupakan
contoh kasus dari anomali air. Anomali air merupakan peristiwa saat suhu zat cair akan menyusut
ketika suhu diturunkan, tetapi tidak demikian halnya untuk air ketika diturunkan dari suhu 4oC
hingga 0oC, karena pada suhu tersebut air justru mengembang. Oleh karena itu densitas air terbesar
terjadi tepat sebelum 4oC. Pada kolam Shallow suhu dari luar akan menyebabkan suhu air pada
permukaan akan turun hingga 4oC, akibatnya densitasnya akan menjadi lebih berat dan bergerak
jatuh kebawah. Dalam kondisi lain, air yang berada pada dasar memiliki suhu yang lebih tinggi,
sehingga menyebabkan air tersebut memiliki densitas yang kecil sehingga mampu bergerak keatas.
Pertemuan diantara fase dr permukaan dan dasar kolam membuat kedua mendorong satu sama
lain untuk mempertahankan keadaan selama terus menerus.

Mengapa diperlukan waktu lebih lama untuk merebus telur di gunung Himalaya
dibandingkan dengan di kota Jakarta
Umumnya diperlukan suhu 100oC untuk merebus telur hingga mendidih atau ketika air
sudah mulai menguap namun belum berubah menjadi gas sepenuhnya. Pada tahap ini, tekanan uap
jenuh air akan sama dengan tekanan udara di luar. Seperti yang kita ketahui, semakin tinggi suatu
tempat maka semakin rendah tekanan atmosfirnya. Sesuai pernyataan tersebut, maka tekanan
atmosfir di Gunung Himalaya akan jauh lebih rendah dibandingkan tekanan atmosfir Kota Jakarta.
Tekanan atmosfir suatu daerah yang semakin rendah, membuat titik didih suatu zat menjadi
semakin rendah pula. Akibatnya, proses perebusan telur di Gunung Himalaya seharusnya lebih
cepat karena titik didihnya lebih rendah. Namun, karena keadaan di Gunung Himalaya yang begitu
dingin dan tekanannya sangat rendah, maka air yang digunakan untuk merebus air akan sulit sekali
untuk menerima kalor sehingga untuk mematangkan telur hingga titik didihnya membutuhkan
waktu yang lebih lama. Lamanya proses perebusan telur, menyebabkan air akan cepat menguap
dan tekanan air dapat melebihi tekanan udara luar.
3. a. Uap air dengan fase superheated pada 180 psia dan 500 °F didinginkan pada
volume konstan sampai suhunya menjadi 250 F. Jelaskanlah kualitas dan entalpi
campuran pada keadaan akhir serta tunjukkanlah lintasan proses pada diagram PV dan
PT.
Pada keadaan awal, 180 psia 500 °F digunakan superheated steam table. Didapat entalpi
H = 1271,2 Btu/lbm
1 3
V = 3,043 ft /lb
Pada saturated steam table pada T = 250 °F
P2 = 30 Psia

Hv= 1164 Btu/lbm


HL = 218 Btu/lbm
3
Volume spesifik liquid(Vf) =0,017 ft /lbm
3
Volume spesifik gas (Vg) = 13,84 ft /lbm

x = 0,219

Kualitas uap 0,219 dan kuallitas cair 0,781

H2 = x Hv + (1-x) HL

H2 = 0,219 (1164) + (1-0,0219)218

H2 = 468,14 Btu/lbm

Entalpi campuran:

∆H = 468,14 – 1271,2
∆H = -803,06
Sumber : Asme Steam Table, 2006.

Sumber : Asme Steam Table, 2006.


Lintasan Diagram PV

Lintasan Diagram PT
3. b. Dua ribu kg air, mula-mula berisi cairan jenuh pada suhu 150oC. Lalu air
dipanaskan dalam tangki pejal untuk mencapai keadaan akhir di mana tekanan 2,5
MPa. Tentukanlah suhu akhir dalam oC, volume tangki, dalam m3, dan tunjukkanlah
lintasan proses pada diagram PV dan PT.
Pada saturated steam table pada T = 150 °C didapatkan P = 4,758 bar (0,4758 MPa) dan V =
1,0905 x 10-3 m3/kg

Volume Tangki
-3 3
Vt = m x V = 2000 kg x 1,0905 x 10 m /kg
3
Vt = 2,181 m

Pada penurunan tekanan yang tinggi, suhu tidak mengalami perubahan yang signifikan,
maka soal ini terdapat kondisi yang kurang dikeahui

Anda mungkin juga menyukai