Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP

JURUSAN TEKNIK SIPIL


2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Rel Kereta Api

Kereta Api merupakan moda transportasi darat berbasis jalan rel yang efisien dan
efektif. Hal ini dibuktikan dengan daya angkutnya baik berupa manusia ataupun barang yang
lebih besar dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya. Begitu juga dengan
konsumsi bahan bakar kereta api relatif lebih Hemat dibandingkan dengan moda transportasi
darat lainnya. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, perkeretaapian di Indonesia seharusnya
lebih dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif solusi dalam menyelesaikan permasalahan
Kemacetan.
Jalan rel kereta api (UK: Railway Tracks, US: Railroad Tracks) atau biasa disebut dengan
rel kereta api,merupakan prasarana utama dalam perkeretaapian dan menjadi ciri khas moda
transportasi kereta api.Ya, karena rangkaian kereta api hanya dapat melintas di atas jalan yang
dibuat secara khusus untuknya,yakni rel kereta api.

1.2 Sejarah Rel Kereta Api

Prinsip jalan rel telah berkembang sejak 2.000 tahun yang lalu. Waktu itu sarana
transportasi untukmengangkut penumpang dan barang masih sangat sederhana, yaitu dengan
menggunakan kereta roda.Jalan yang dilewati masih berupa jalan tanah yang berdebu. Ketika
jalan tanah tersebut diguyur hujan,kondisinya menjadi lembek dan kereta roda yang lewat
meninggalkan bekas cekungan pada tanah.Setelah kering, cekungan tersebut mengeras, dan
beberapa kereta roda yang lewat berikutnya jugamelewati cekungan tersebut.

1.3 Sejarah Perkeretaapian di Indonesia

Diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen,
Jumat tanggal 17Juni 1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van
den Beele. Pembangunandiprakarsai oleh "
Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij
" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km)
dengan lebar sepur1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10
Agustus 1867.Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Samarang-
Tanggung, yang kemudian investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya.

1
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komponen Dan Struktur Jalan Rel

Struktur jalan rel adalah struktur elastis,dengan distribusi bebn yang cukup
rumit,sebagai gambaran adalah tegangan kontak antara rel dan roda adalah sekitar 6000
kg/cm2, dan harus di transfer ke tanah dasar yang berkekuatan hanya sekitar 2kg/cm2.

2
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017
2.2 Teknik Jalan Rel

Secara garis besar struktur jalan rel yang baik, harus bisa menjamin keamanan dan
kenyamanan, umur teknis dan geometri (lebar sepur dan ketidakrataan) ,dan dapat di pelihara
dengan biaya yang optimal, sehingga harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Kekakuan (stifness) untuk menjaga deformasi vertikal


b. Elastisilitas (resilience) diperlukan untuk kenyamanan perjalanan kereta api,untuk
menjaga patahnya as, roda,meredam kejut,impact,getaran vertikal.
c. Ketahanan terhadap deformasi tetap, deformasi vertikal yang berlebihan akan
cenderung menjadi deformasi tetap.
d. Stabilitas, jalan rel yang stabil adalah mampu tetap pada posisi semula ( vertikal dan
horizontal )setelah pembebanan terjadi.
e. Adjuststability, jalan rel harus bisa di atur/dipelihara untuk dikembalikan ke posisi
geometri yang benar.

Struktur jalan rel, secara garis besar dapat di bagi dua yaitu :

a. Struktur bangunan atas dengan komponen – komponen, rel (rail),penambat (fastening)


dan bantalan (sleeper,tie).
b. Struktur bangunan bawah,dengan komponen-komponen, balas(ballast), subbalas
(subballast),tanah dasar (improve subgrade) dan tanah asli (natural ground).

2.3 Beban – Beban Yang Bekerja Pada Struktur Jalan Rel

a. Gaya vertikal

Gaya ini adalah beban yang paling dominan dalam struktur jalan rel, gaya ini
menyebabkan defleksi vertikal, dan defleksi vertikal adalah idikator terbaik dari kwalitas,
kekuatan dan umur jalan rel.

b.Gaya Transversal (Lateral)

Gaya ini disebabkan adanya gaya sentrifugal, ꞌSnake Motionꞌ, dan ketidakrataan
geometri jalan rel, bekerja pada titik yang sama dengan gaya vertikal di rel. Gaya ini
menyebabkan tercabutnya ꞌterponꞌ dan geseran plat tandas (baseplate) pada bantalan

3
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017
kayu,sehingga bisa merubah geometri jalan rel, dan pada kondisi tertentu dapat mengakibatkan
loncatnya roda keluar rel (anjlog).

c.Gaya Longitudinal

Gaya ini diakibatkan terutama oleh perubahan suhu pada rel (ꞌThermal streesꞌ), dan
untuk konstruksi kereta api modern, dimana dipakai rel panjang (Long welded rails), gaya ini
sangat memegang peranan penting. Tambahan gaya longitudinal ini adalah gaya adhesi (akibat
gesekan roda dan rel)dan gaya rem (akibat pengereman kedaraan rel).

2.4 Ketentuan Jalan Rel

Standard Jalan Rel

Dalam perencanaan jalan rel, penentuan jenis komponen jalan rel seperti : ballast
,bantalan dan penambat rel serta dimensinya didasarkan pada beberapa beban gandar,
kecepatn maksimum dan daya angkut lintas.

Sesuai yang tercantum dalam PD10 jalan rel di bagi menjadi 5 kelas:

4
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017
Kecepatan dan Beban Gandar

Dalam kaitannya dengan perencanaan dan operasi kereta api. Maka ada beberapa
batasan kecepatan sesuai dengan fungsinya

Ruang Bebas dan Ruang Bangun

Pergerakan kereta api (lokomotif dan gerbong) dalam satu lintasan baik lurus maupun
lengkung harus terhindar dari halangan baik berupa benda alam (pohon) maupun buatan
(ragka, bangunan lainnya)

Ruang bebas adalah ruang di atas sepur yang senantiasa harus bebas dari segala
rintangan dan benda penghalang,ruang ini disediakan untuk lalu lintas rangkaian kereta
api.untuk ukuran ruang bebas untuk jalur tunggal dan jalur ganda, baik pada bagian lintas yang
lurus maupun yang melengkung.untuk lintas elektrifikasi dan non-elektifikasi adalah seperti
pada gambar 6.1 , gambar 6.2, gambar 6.3, gambar 6.4

5
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017
Ukuran – ukuran tersebut telah memperhatikan di pergunakannya gerbong kontener / peti
kemas ISO (Iso Container Size) tipe standard height.Ruang Bangun adalah ruang disisi sepur
yang senantiasa harus bebas dari segala bangunan tetap seperti antara lain tiang semboyan,
tiang listrik dan pagar.batas ruang bangun di ukur dari sumbu sepur pada tinggi 1 meter
sampai 3,55 meter.

Jarak ruang bangun tersebut di tetapkan sebagai berikut :

a. Pada lintas bebas :


2,35 sampai 2,53 m dikiri kanan sumbu sepur
b. Pada emplasment :
1,59 sampai 2,35 m di kiri kanan sumbu sepur
c. Pada jembatan :
2,15 m di kiri kanan sumbu sepur

Penampang Melintang Jalan rel

Penampang melintang jalan rel adalah potongan pada jalan rel, dengan arah tegak lurus
sumbu jalan rel, dimana terlihat pembagian dan ukuran – ukuran jalan rel dalam arah
melintang. Ukuran – ukuran penampang melintang jalan rel berjalur tunggal dan berjalur ganda
tercantum pada tabel 6.2 untuk lintas lurus maupun lintas lengkung dan di jelaskan dengan
gambar 6.5, gambar 6.6, gambar 6.7

Pada tempat – tempat khusus, eperti diperlintasan, penampang melintang dapat di


sesuaikan dengan keadaan setempat.

6
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017

2.5 Karakteristik Rel

Rel untuk kereta api berbentuk I : dengan bagian – bagian sebagai berikut :

7
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017
Fungsi rel adalah :

- menerima langsung beban – beban dari kendaraan rel sebelum di distribusikan ke


komponen - kompoen lainnya
- Mengarahkan jalannya kendaraan rel
- Unsur pengikat dalam membentuk struktur jalan rel

Rel menurut panjangnya di bedakan menjadi 3 jenis yaitu :

a. Rel standard, pada saat ini panjang nya 25 m, sebelumnya panjang nya 6 – 10 m
b. Rel pendek, adalah rel yang panjang nya maksimal 100 m, atau 4 x 25 m, dilakukan
pengelasandi balai Yasa,sebelum diangkut ke lokasi pemasangan.
c. Rel panjang, adalah rel yang mempunyai panjang statis (statis length), yaitu daerah
yang tidak terpengaruh pergerakan sambungan rel, biasanya panjang nya 200 m

8
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017

2.6 Fastening Characteristic

Jenis penambat

Penambat kaku dan Penambat Elastis

Dengan makin tingginya kecepatan kereta, dan makin besarnya beban gandar yang di
pakai, serta makin panjangnya rel yang di gunakan, maka gaya – gaya yang bekerja pada
penambat akan semakin besar, vibrasi yang terjadi juga akan semakin tinggi juga, sebagai
contoh kecepatn 120 kph vibrasi rel dapat mencapai 100 g, dan pada kecepatn 330 kph,
percepatn vibrasiny dapat mencapai 305 g.

9
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017
Besarnya vibrasi ini, tentu saja tidak dapat di redam oleh tirpon, sehingga yang sering
terlihat adalah kondisi tirpon terdesak, kendor ( tidak bisa menahan gaya suhu, tetapi tetap
menahan gaya lateral) sampai tecabut dari bantalan.pada saat inilah mulai terjadi kerusakan rel
dan kerusakan geometri jalan rel, yang dapat mengurangi kenyamanan, kemanan perjalanan
kereta api.

Untuk mengurangi pengaruh vibrasi pada rel terhadap bantalan maka di pakailah
penambat elastis. Penambat elastis, selain dapat meredam getaran, juga dapat menghasilkan
gaya jepit (clamping force) yang tinggi, sehingga dapat memberikan perlawanan rangkak
(creep resistance) yang baik.

Penambat kaku terdiri dari Mur dan Baut , biasanya di pasang pada bantalan besi atau
kayu, bisa dengn plat andas, tetapi kekuatan jepitnya ada pada klem plat yang kaku.
Penambat elastik tunggal, biasanyan di pasang pada bantalan kayu atau besi, terdiri dari
plat andas, plat atau batang jepit elastik, tirpon, Mur dan baut ,kekuatan jepitnya pada batang
jepit elastik. Penambat elastik ganda, terdiri dari pelat andas,pelat atau batang jepit, alas rel,
tirpon, Mur dan Baut, kekuatan jepitnya terdapat pada batang elastis, biasanya dipakai pada
bantalan beton dengan tidak menggunakan plat andas, tetapi dipakai alat karet (rubber pad),
yang tebalnya disesuaikan dengan kecepatan maksimum.

Pada umumnya panambat elastik dapat di bagi menjadi 2 jenis yaitu :

- Daya jepit di hasilkan langsung, misalnya Pandrol, DE, Dorken, Fist-BTR


- Daya jepit di hasilkan dengan bantalan mur-baut atau tirpon,misalnya F-type ,Nabla

PENAMBAT ELASTIS

Penambat elastis dipergunakan secara besar-besaran pada saat ini, untuk memenuhi
kebutuhan angkutan yang semakin cepat dan berat, kekuatan jepit (champing force) dan
kekuatan torsi (torsional resistance) menjadi hal yang sangat penting, karena dapat betul-betul
mengikat rel ke bantalan dalam waktu yang lama, sehingga bantalan dan rel sebagai satu
kesatuan dapat menahan gaya-gaya yang bekerja padanya, besarnya gaya jepit penambat
adalah faktor utama dalam menentukan jenis penambat.

10
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017
Kekuatan jepit penambat,di dapat dari deformasi yang terjadi pada saat penambat
terpasang pada rel, dan pada umumnya di ambil pada deformasi 10 mm, beberapa gaya jepit
penambat dapat dilihat pada gambar 4.7 sampai gambar 4.17.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Untuk sarana transportasi jalan rel sangat di butuhkan untuk kelancaran mobilisai lalu
lintas dan untuk mengurangi angka kemacetan di jalan raya, dan saya juga sangat setuju
dengan di kembangkan nya alat transportasi yaitu kereta api khusunya di indonesia di
karenakan banyak sekali para wisatawan maupun penduduk asli pribumi yang memanfaat kan
hari libur nya untuk ber wisata ke daerah-daerah yang sering di kunjungi para wisatawan
contoh nya di bandung,Yogyakarta,bali dll. Maka dari itu sangat penting nya kita rencanakan
jalur transportasi kereta api ini untuk mengurangi titik – titik kemacetan yang selama ini sering
terjadi di mana-mana, karena untuk saat ini sangat minim nya sarana transportasi kereta api ini
di indonesia bahkan ada juga yang sudah tidak beroperasi di karenakan management nya
kurang bagus, sangat di sesalkan karena kebutuhan sarana transprtasi ini sangat di butuhkan
mengingat angka pertumbuhan penduduk semakin padat dan transportasi seperti motor dan
mobil juga semakin melonjak, yang mengkibatkan kemacetan di mana-mana, kalau sarana
transportasi kereta api ini kita jaga dan rawat contohnya seperti Stasiun kita jaga kebersihan
nya,kita bikin kan tempat belanja supaya pengunjung nyaman di stasiun dan semakin banyak
peminat yang akan memakai sarana kereta api ini.

Dengan melihat keadaan yang seperti ini yang semakin hari kemacetan pun tidak dapat
di hindarkani, maka pemerintah pun harus merancang sarana jalan rel baru yang dapat
menghubung kan ke kota-kota besar yang ada di indonesia ini sehingga orang-orang tidak perlu
repot lagi untuk pergi ke tempat2 wisata karena sudah ada alat transportasi yang bisa langsung
menghubungkan nya ke tempat yang di tuju tanpa memakai kendaraan pribadi.

11
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017

DAFTAR PUSTAKA

1. Hay, W.W. 1982. Railroad Engineering. Second Edition. Wiley.


2. Esveld, C. 1989. Modern Railway Track. MRT Publication. Germany.
3. PJKA. 1986. Perencanaan Konstruksi Jalan Rel (Peraturan Dinas No.10). Bandung

12
TS.703 Rekayasa Jalan Rel
UNIVERSITAS SANGGA BUANA – YPKP
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017

LAMPIRAN

13
TS.703 Rekayasa Jalan Rel

Anda mungkin juga menyukai