Anda di halaman 1dari 7

Fullerene Journ. Of Chem Vol.3 No.

1: 27-33, 2018
ISSN 2598-1269

Screening Senyawa Pandu Inhibitor Endositosis dengan Metode


Molecular Modelling

Dian Herlinda Octorina Howan


Ilmu Kimia FMIPA, Universitas Negeri Manado, Tondano, 95619, Indonesia

I N F O AR T I KE L A B S TR A C T

Diterima 09 April 2018 The purpose of this research is to search for compound inhibitor endocytosis by using
Disetujui 30 April 2018 Molecular Modeling program. Screening is performed on approximately 800,000
compounds derived from several commercial companies. From the results of virtual
Key word: screening obtained 320 hits, and of this number only 175 compounds that can be
inhibitor, obtained to test its biological activity. Biological tests showed that the re were 7
endocytosis, compounds with moderate endocytosis inhibition capability (IC 50 = 50-170 μM) to
molecula r modeling
good inhibition (IC50 <50 μM). The compounds are: compound 1 (IC 50 = 42 ± 4 μM),
Ka ta kunci: compound 2 (IC50 = 83 ± 8 μM), compound 3 (IC50 = 135 ± 58 μM), compound 4
inhibitor, (IC50 = 151 ± 18 μM) compound 5 (IC50 = 144 ± 18 μM), compound 6 (IC50 = 13 ± 4
endositosis, μM), and compound 7 (IC50 ~ 170 μM).
molecula r modeling

A B S TR A K

Tujuan dari pe ne litian ini adalah untuk me ncari se nyawa pandu inhibitor
e ndositosis de ngan menggunakan program Mole cular Mode lling. Screening
dilakukan te rhadap kurang le bih 800.000 se nyawa yang berasal dari beberapa
pe rusahaan kome rsil. Dari hasil virtual scre ening didapatkan 320 hits, dan
dari jumlah ini hanya 175 se nyawa yang bisa didapatkan untuk diuji
ke aktifan biologisnya. Uji biologis me nunjukkan te rdapat 7 se nyawa dengan
ke mampuan inhibisi e ndositosis yang mode rat (IC 50 = 50 – 170 µM) sampai
ke mampuan inhibisi yang baik (IC 50 < 50 µM). Se nyawa -senyawa tersebut
*e-ma il: adalah : se nyawa 1 (IC 50 = 42 ± 4 µM), se nyawa 2 (IC 50 = 83 ± 8 µM), se nyawa
dia n_octorina@yahoo.com 3 (IC 50 = 135 ± 58 µM), se nyawa 4 (IC 50 = 151 ± 18 µM), se nyawa 5 (IC 50 = 144
*Telp: ± 18 µM), se nyawa 6 (IC 50 = 13 ± 4 µM), dan se nyawa 7 (IC 50 ~ 170 µM).

Pendahuluan mediated endocytosis dan clathrin-independ ent


Endositosis adalah proses yang terjadi endocytosis (CME).
pada semua sel eukariotik dengan beberapa Sebagian besar Pinositosis sel eukariotik
mekanisme yang dapat dibagi dalam dua tipe, terjadi melalui mekanisme CME dan
yaitu Pagositosis, dan Pinositosis. Pagositosis melibatkan serangkaian protein clathrin dan
dapat terjadi pada sel mamalia tertentu, berbagai protein penerima pada sisi sitoplasma
sementara Pinositosis dapat terjadi pada semua dari vesikel. CME memiliki dua jalur
tipe sel, dimana proses ini diatur oleh signal mekanisme, yaitu receptor mediated endocytosis
intraselular dan ekstraselular [1]. Pagositosis dan synaptic vesicle endocytosis.
adalah proses yang terjadi saat sel menyerap Proses CME biasanya diawali dari
partikel berukuran besar, sementara Pinositosis pengikatan sejumlah zat terlarut pada reseptor
adalah proses penyerapan cairan, zat terlarut dengan afinitas tinggi pada membrane plasma,
dan molekul kecil oleh sel. Selanjutnya yang dikenal sebagai receptor mediated
Pinositosis dapat dibagi lagi menjadi dua endocytosis (RME). RME terjadi akibat
mekanisme yang berbeda, yaitu clathrin pembentukan clathrin-coated vesicles (CCV) yang
Howan, D.H.O, 2018

melibatkan pembentukan mantel pelindung melalui penelitian tentang identifikasi mutant


diikuti oleh pengikatan reseptor, penutupan yang dipengaruhi oleh suhu pada lalat buah
lubang mantel, dan diakhiri dengan Drosophila melanongaster, dimana lalat dewasa
pembentukan vesikel (Gambar 1). Ada tiga set yang memiliki mutasi pada gen shibire berlaku
protein yang dibutuhkan untuk CCV, yaitu normal pada temperature <21˚C, tetapi saat
clathrin, protein adaptor, dan protein sekunder temperature dinaikkan diatas 28˚C, lalat ini
[2]. mengalami kelumpuhan sementara. Hal ini
disebabkan karena penghambatan dalam recycle
vesikel sinapsis dan dari analisis morfologi
ditemukan bahwa terdapat pembentukan
mantel di sekitar tempat endositosis. Hasil
sekuens dari mutasi shibire menunjukkan
kehadiran homolog dari dinamin, yang
kemudian disimpulkan bahwa dinamin
berperan dalam proses endositosis [6].
Synaptic vesicle endocytosis (SVE)
merupakan tipe CME yang khusus dimana
model ini tidak bergantung pada reseptor dan
hanya ditemukan di jaringan neuron [7].
Komponen protein yang terlibat dalam RME
Gambar 1. Receptor-Mediated Endocytosis juga ditemukan dalam SVE, tetapi dengan
beberapa perbedaan pada pasangan neuron
Clathrin memiliki strukur dengan tiga dan isoformnya. Level dinamin 1 dalam sel
kaki, yang dikenal dengan triskeleton, yang neuron lebih besar daripada dinamin 2,
terdiri dari tiga rantai clathrin yang besar (192 walaupun kedua bentuk isoform ini ditemukan
kDa), dan tiga rantai clathrin yang ringan (30 dalam sel neuron. Karena SVE merupakan
kDa). Clathrin adalah protein utama dalam bentuk khusus dari RME, maka proses SVE
CCV karena dapat membentuk suatu lubang memiliki beberapa langkah tambahan, yaitu
seperti mantel yang menyelimuti membrane pelepasan clathrin-mediated synapsis vesikel,
vesikel internal [3]. Protein adaptor (AP) pembentukan mantel clathrin, dan
pertama kali diidentifikasi sebagai faktor yang penggabungan dengan endosome, pembagian
menyebabkan pembentukan struktur mantel menjadi vesikel sinapsis, dan pengisian dengan
dari clathrin trimer yang telah dimurnikan. AP neurotransmitter. SVE dikontrol oleh defospin
memediasi pembentukan clathrin di suatu titik (Gambar 2). Tidak seperti sel non-neuron, SVE
pada membrane, dan merangsang terjadi pada titik yang jauh dari sel tubuh, dan
pembentukan struktur clathrin pada saat semua komponen harus dipindahkan ke
pengikatan. Terdapat dua tipe AP yang berbeda terminal saraf [8].
struktur; monomer dan spesifik dijumpai pada
sel otak yaitu AP180[4], dan tetramerik
kompleks AP-1 dan AP-2 [1]. Grup protein
yang ketiga dalam pembentukan vesikel adalah
protein sekunder yang memiliki fungsi sebagai
penghubung dalam pembentukan struktur
clahtrin, pengaturan ulang struktur clahtrin,
dan menjalankan proses pembentukan vesikel.
Enzim dinamin termasuk dalam grup ini
bersama dengan Eps-15, epsin, sinaptojanin,
ampifisin, endofilins, dan Dab-2 [5].
Salah satu dari protein sekunder, yaitu Gambar 2. Synaptic Vesicle Endocytosis
dinamin telah diteliti secara mendalam. Endositosis memainkan peranan penting
Awalnya dinamin dikaitkan dengan CME dalam berbagai kondisi patologis manusia.

28
Howan, D.H.O, 2018

Kurang lebih ada 100 penyakit yang diketahui Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
melibatkan endositosi dan intraselular tertarik untuk meneliti tentang scr eening
trafficking [9, 10]. Dengan mengendalikan senyawa pandu inhibitor endositosis
endositosis melalui penghambatan (inhibisi) menggunakan program molecular modeling.
dinamin, sangatlah berguna pada pengobatan Hal ini dirasakan bermanfaat karena dapat
kanker, bakteri, dan infeksi patogenis lainnya. menghemat waktu dan tenaga dalam mencari
Beberapa studi menunjukkan sejumlah struktur senyawa potensial yang dapat
penyakit yang berhubungan dengan dinamin, dikembangkan menjadi senyawa obat
seperti penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT), (therapeutic) terhadap penyakit-penyakit yang
Centronulear Myopathy (CNM) [11], dan virus disebabkan oleh endositosis, khususnya
Papilloma (HPV16 dan BPV1) yang merupakan dinamin.
agen etiologis pada kanker serviks dan anal,
serta tumor dan penyakit pada hewan [12].
Beberapa penyakit degeneratif saraf juga Bahan dan Metode
dihubungkan dengan dinamin, diantaranya Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
penyakit Alzheimer, penyakit Huntington, Kimia University of Newcastle, dan Cell
sindrom kaku pada manusia, dan penyakit Signaling Unit, Children’s Medical Research
Niemann-Pick tipe C [10]. Protein presinaptik Institute, The University of Sydney, Australia.
α-sinuklein dipercaya terlibat dalan penyakit Bahan utama penelitian yang digunakan
Parkinson, dan Alzheimer . Keadaan patologis adalah Database senyawa kimia, Enzim
ini disebabkan karena endositosis α-sinuklein Dinamin 1, Liposom fosfatidilserin, Larutan
sehingga inhibitor endositosis dapat berguna HCl, Larutan NaCl, Tween 80, Leupeptin,
dalam perawatan penyakit yang berhubungan PMSF, GTP, Larutan EDTA 0,5 M dan Larutan
dengan α-sinuklein. Endositosis juga Malachite Green. Alat yang digunakan adalah
berimplikasi dalam epilepsy [13, 14]. Epilepsi Software ICM flexible ligand-grid receptor
merupakan suatu gejala kronis dari algorithm, Software Chem Draw, 1 set
abnormalitas sel neuron, dan diklasifikasikan computer, Koneksi Internet, Perangkat alat
sebagai kelompok penyakit yang disebabkan gelas dan Eppendorf Thermomixer,
oleh pergerakan (seizure) yang cepat dan Spektrofotometer mikroplat, Program
spontan secara terus menerus dari sel saraf. Graphpad Prism 5
Pada manusia, epilepsy adalah kondisi Langkah pertama dalam pembuatan
heterogen dimana dapat dibedakan database senyawa adalah mengumpulkan data
penyebabnya secara genetik atau karena faktor senyawa-senyawa kimia yang diproduksi
lainnya. Kejang pada epilepsy disebabkan oleh secara komersial (ChemBridge dan ChemDiv).
transmisi sinapsi yang terlalu cepat. Tranmisi Data senyawa yang didapat selanjutnya
sinapsi merupakan pelepasan neurotransmitter digambarkan struktur kimianya dengan
oleh eksositosis dari tempat penyimpanannya, software Chem Draw, selanjutnya dibuat
vesikel sinapsi (SVs), dalam terminal saraf matriks untuk menyusun struktur senyawa-
presinapsis. Proses ini dikendalikan oleh sifat senyawa tersebut. Database senyawa ini
elektris dari neuron dan transmisi kimia kemudian akan digunakan dalam pemodelan
sepanjang sinaps. Terminal saraf memiliki molekul.
struktur elektris yang dapat mempertahankan Senyawa-senyawa yang ada dalam
potensial membrane yang bermuatan negative database kemudian didocking ke model
sehingga depolariasi dapat mengaktifkan homolog domain GTPase dinamin 1 manusia
saluran Ca 2+ untuk merangsang eksositosis. (hDyn1-2 dan hDyn1-7) dengan menggunakan
Sejumlah inhibitor dinamin telah software ICM flexible ligand-gried receptor
ditemukan, diantaranya Dinasor yang algorithm. Dari hasil screening virtual ini, akan
ditemukan oleh Macia, yang dapat didapatkan senyawa-senyawa yang memiliki
menghambat RME, Bis-T [15], miristil potensial inhibisi terhadap dinamin.
trimetilammoniumbromide, dan dinoles. Selanjutnya senyawa-senyawa ini diuji aktifitas
biologis terhadap dinamin. Senyawa dengan

29
Howan, D.H.O, 2018

nilai IC50 < 200µM dapat digunakan sebagai GTPase Dinamin 1 dilaporkan sebagai akt ifitas
senyawa pandu untuk pengembangan inhibitor basal yang dikurangi dari aktifitas FS-
dinamin. terstimulasi.
Uji aktifitas inhibitor Dinamin
menggunakan metode Malachite Green, karena Hasil dan Pembahasan
metode ini dapat mendeteksi perubahan warna Dari matriks data senyawa dari dua
pada ortofosfat. Metode ini berdasar pada katalog perusahaan farmasi, ChemBridge dan
pembentukan suatu kompleks fosfomolibdat ChemDiv, didapat sekitar 800.000 senyawa.
pada pH rendah dalam zat warna basa, yang Senyawa-senyawa ini kemudian didocking ke
menyebabkan perubahan warna. Prosedur dalam model homologi domain GTPase
kerja didasarkan pada stimulasi enzim dinamin dinamin I. Screening data ini dilakukan
1 yang diisolasi dan dimurnikan dari otak sapi terhadap dua varian model homologi yang
dengan menggunakan liposom fosfatidilserin dikembangkan oleh grup McCluskey, yaitu
(FS). Enzim Dinamin 1 yang telah dimurnikan hDyn1-3 dan hDyn1-7 (Gambar 3 dan 4)
(20 nM) (dilarutkan dalam 6 nM HCl, 20 nM menggunakan logaritma ligand-grid reseptor
NaCl, 0,01 % Tween 80, pH 7,4) diinkubasi fleksible ICM, dan menghasilkan 320 hits.
dalam larutan uji GTPase (5 mM HCl, 10 nM Kedua domain ini dipilih karena memiliki nilai
NaCl, 2 mM Mg2+, 0,05% Tween 80, pH 7,4, 1 ICM yang baik (Tabel 1).
mg/mL leupeptin dan 0,1 mM PMSF) yang
dicampur dengan GTP 0,2 mM. Selanjutnya
larutan uji dicampurkan ke dalam larutan ini Tabel 1 Representasi Model Homologi dan
dan didiamkan selama 30 menit pada suhu Nilai ICM untuk Interaksi dengan GDP dan
37˚C. Volume larutan akhir sebanyak 150 mL GTP
kemudian diletakkan dalam plat uji sebanyak Nilai ICM
Model
96 plat. Plat uji kemudian diinkubasi dalam GDP GTP
Eppendorf Thermomixer, dengan putaran 600 hDyn1-1 -60,87 -29,75
rpm. Aktifitas GTPase dinamin 1 distimulasi hDyn1-2 -64,85 -39,95
dengan penambahan 4 µg/mL liposom FS. hDyn1-3 -75,55 -79,13
Reaksi kemudian dihentikan dengan hDyn1-4 -67,60 -68,76
penambahan 10 mL EDTA 0,5 M pH 8.0 dan hDyn1-5 -69,08 -73,39
sampel distabilkan selama beberapa jam pada hDyn1-6 -65,32 -49,17
suhu kamar. Ke masing-masing plat hDyn1-7 -71,51 -79,87
ditambahkan 40 µ larutan Malachite Green (2%
m/v mmonium molibdat tetrahidrat, 0,15% m/v
malachite hijau dan 4 M HCl; larutan disaring
pada penyaring dengan ukuran 0,45 µm dan
disimpan dalam ruang gelap selama kurang
lebih 2 bulan pada suhu kamar), dan dibiarkan
selama kurang lebih 5 menit untuk melihat
perubahan warna yang terjadi. Lar utan ini akan
stabil sampai 2 jam. Absorbans dari sampel
dalam masing-masing plat diukur dengan
menggunakan spektrofotometer mikroplat
pada panjang gelombang 650 nm. Pelepasan
fosfat dihitung dengan membandingkan kurva
standar dari natrium dihidrogen ortofosfat Gambar 3 Model pengikatan GDP
monohidrat (dipanggang pada suhu 110˚C menggunakan hDyn1-3 (merah) dan hDyn1-7
selama semalam) yang digunakan dalam tiap (hijau) relative terhadap konformasi dinamin.
percobaan. Untuk memplot data digunakan Struktur Kristal (Biru, PDB kode 1JWY)
program GraphPad Prism 5, dan analisis kinetic
enzim menggunakan regresi non-linier, Data

30
Howan, D.H.O, 2018

Tabel 2. Evaluasi biologis senyawa 1-7 yang


diidentifikasi dari screening virtual sebagai
inhibitor GTPase Dinamin I

Struktur IC50 Dynamin


(μM)
42 ± 4

O N O

SO3H
Gambar 4 Struktur Backbone model homologi
hDyn1-3 dan hDyn1-7 (merah) (Cα rmsd 1.09 NH2

Å) pada struktur kristal GTPase domain 1


dinamin 1 dari tikus (hijau, PDB kode 2AKA) CO2H
83 ± 8
H
N O

Dari 320 senyawa ini, hanya 175


senyawa yang masih bisa didapatkan kembali O N
H
untuk diuji secara biologis. Dari uji biologis CO2H
awal, 7 senyawa diketahui memiliki O
2
Br

kemampuan menghambat dinamin secara 135 ± 58


moderat (IC50 = 50 – 170 μM), sampai memiliki N

kemampuan menghambat yang baik (IC 50 < 50


O NH CO2H
μM) (Tabel 2). Salah satu senyawa yang aktif
O
adalah senyawa 7, yaitu senyawa turunan 3
O
phthalimide (IC50 ~ 170 μM). 151 ± 18
O Cl

HN
S
COOH

O 4

O 144 ± 18
O

HN
S
COOH

O 5
H
O N O
13 ± 4
N
N

O
Cl

Gambar 5 Prediksi Pengikatan Senyawa 7


dalam Sisi Pengikatan hDyn1-3. Kode warna: 6 COOH
Cl
oksigen, merah; nitrogen, biru; hydrogen, abu- ~ 170
abu; klorin, hijau (hanya sisi pengikatan atom O
O

hydrogen polar yang diperlihatkan). Atom N


H
N
karbon ditunjukkan dalam warna putih COOH

(hDyn1-3) dan kuning (1). Ikatan hydrogen O

ditunjukkan lewat titik-titik garis kuning


7
dengan jarak antar atom dalam Å.

31
Howan, D.H.O, 2018

Senyawa 7 mengandung gugus N- assembly protein for clathrin cages.


imida bifenil dan asam 4-klorobenzoat, yang Current biology 1999, 9, (9), R332-R335.
terhubung dengan phthalimide melalui ikatan 3. Kirchhausen, T.; Harrison, S. C., Protein
organization in clathrin trimers. Cell 1981,
amida. Hasil uji biologis untuk senyawa 7
23, (3), 755-761.
menunjukkan senyawa ini sebagai inhibitor
4. Murphy, J.; Pleasure, I.; Puszkin, S.;
moderat terhadap dinamin dengan nilai IC 50 ~ Prasad, K.; Keen, J., Clathrin assembly
170 μM, dan dari evaluasi tipe ikatan protein AP-3. The identity of the 155K
menunjukkan bahwa senyawa ini terikat protein, AP 180, and NP185 and
dengan beberapa ikatan hydrogen, interaksi demonstration of a clathrin binding
ionik dan van der Waals pada bagian aktif dari domain. Journal of Biological Chemistry
residu (Gambar 5). 1991, 266, (7), 4401-4408.
5. Mousavi, S. A.; Malerød, L.; Trond, B.;
Kjeken, R., Clathrin-dependent
Dari analisis struktur senyawa 7,
endocytosis. Biochemical Journal 2004, 377,
menunjukkan bahwa senyawa ini memiliki dua
(1), 1-16.
bagian yang dapat dieksplorasi untuk 6. Chen, M. S.; Obar, R. A.; Schroeder, C. C.;
meningkatkan keaktifannya. Bagian yang Austin, T. W.; Poodry, C. A.; Wadsworth,
pertama adalah pada gugus asam karboksilat, S. C.; Vallee, R. B., Multiple forms of
dan bagian yang kedua pada gugus imida. dynamin are encoded by shibire, a
Untuk dapat mengeksplorasi dua bagian ini, Drosophila gene involved in endocytosis.
perlu diadakan sintesis homolog senyawa Nature 1991, 351, (6327), 583.
7. Liu, J.-P.; Robinson, P. J., Dynamin and
terhadap gugus 1-amido-2-asam benzoate, dan
endocytosis. Endocrine reviews 1995, 16,
sintesis homolog mengalterasi biaril.
(5), 590-607.
8. Ferguson, K. M.; Lemmon, M. A.;
Kesimpulan Schlessinger, J.; Sigler, P. B., Crystal
Berdasarkan hasil screening dan uji structure at 2.2 Å resolution of the
aktifitas, dapat disimpulkan bahwa screening pleckstrin homology domain from
senyawa pandu menggunakan program human dynamin. Cell 1994, 79, (2), 199-
molecular modelling dapat menghasilkan 209.
9. Aridor, M.; Hannan, L. A., Traffic jam: a
struktur senyawa pandu yang memiliki nilai
compendium of human diseases that
inhibisi yang baik terhadap dinamin. Hasil
affect intracellular transport processes.
screening menunjukkan bahwa keberadaan Traffic 2000, 1, (11), 836-851.
gugus fungsi yang kaya akan electron bebas, 10. Aridor, M.; Hannan, L. A., Traffic jams II:
seperti gugus asam karboksilat, serta senyawa an update of diseases of intracellular
yang mengandung gugus yang dapat transport. Traffic 2002, 3, (11), 781-790.
membentuk ikatan hydrogen seperti gugus 11. Bitoun, M.; Maugenre, S.; Jeannet, P.-Y.;
hidroksi, dapat menjadi kandidat senyawa Lacene, E.; Ferrer, X.; Laforêt, P.; Martin,
J.-J.; Laporte, J.; Lochmüller, H.; Beggs, A.
pandu yang baik untuk inhibisi dinamin,
H., Mutations in dynamin 2 cause
khususnya pada GTPase domain. Untuk
dominant centronuclear myopathy.
penelitian selanjutnya dapat dilakukan Nature genetics 2005, 37, (11), 1207.
pengembangan seri analog dari masing-masing 12. Abban, C. A.; Bradbury, N. A.; Meneses,
senyawa pandu yang didapat dari hasil P. I., HPV16 and BPV1 infection can be
screening ini untuk dapat meningkatkan blocked by the dynamin inhibitor
keaktifan biologis dari senyawa tersebut dynasore. American journal of therapeutics
terhadap endositosis. 2008, 15, (4), 304.
13. Di Paolo, G.; Sankaranarayanan, S.;
Wenk, M. R.; Daniell, L.; Perucco, E.;
Daftar Pustaka
Caldarone, B. J.; Flavell, R.; Picciotto, M.
R.; Ryan, T. A.; Cremona, O., Decreased
1. Conner, S. D.; Schmid, S. L., Differential synaptic vesicle recycling efficiency and
requirements for AP-2 in clathrin- cognitive deficits in amphiphysin 1
mediated endocytosis. The Journal of cell knockout mice. Neuron 2002, 33, (5), 789-
biology 2003, 162, (5), 773-780. 804.
2. McMahon, H. T., Endocytosis: an 14. Crowder, K. M.; Gunther, J. M.; Jones, T.

32
Howan, D.H.O, 2018

A.; Hale, B. D.; Zhang, H. Z.; Peterson, M.


R.; Scheller, R. H.; Chavkin, C.; Bajjalieh,
S. M., Abnormal neurotransmission in
mice lacking synaptic vesicle protein 2A
(SV2A). Proceedings of the National
Academy of Sciences 1999, 96, (26), 15268-
15273.
15. Hill, T.; Odell, L. R.; Edwards, J. K.;
Graham, M. E.; McGeachie, A. B.; Rusak,
J.; Quan, A.; Abagyan, R.; Scott, J. L.;
Robinson, P. J., Small molecule inhibitors
of dynamin I GTPase activity:
development of dimeric tyrphostins.
Journal of medicinal chemistry 2005, 48, (24),
7781-7788.

33

Anda mungkin juga menyukai