Beranda ▼
PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini kita sering melihat banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan
raya. Banyaknya kendaraan ini terkadang membuat jalan menjadi semakin padat dari
hari kehari, bahkan tidak jarang banyak pengemudi jalan yang ugal-ugalan saat
disebabkan karena kondisi jalan yang kurang baik. Kerusakan jalan ini seperti berupa
alur/cekungan arah memanjang jalan sekitar jejak roda kendaraan (rutting) ada juga
berupa genangan aspal dipermukaan jalan (bleeding), dan ada juga berupa
menggunakan beton aspal sebagai lapis permukaannya. Kerusakan jalan seperti ini
biasanya disebabkan oleh berbagai faktor misalnya, akibat beban roda kendaraan
berat yang lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang tinggi, akibat
dari salah pada waktu pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan perencanaan
Kerusakan seperti ini biasanya kurang mendapat perhatian dari pemerintah, terbukti dengan
dibiarkannya kerusakaan ini selama berbulan-bulan lamanya. Kerusakan jalan yang terjadi
Ds.Pranggang Kec.Plosoklaten dan Ds.Gedang Sewu Kec.Pare, merupakan kerusakan yang
parah di daerah tersebut, karena hampir seluruh jalan yang kita lewati mengalami kerusakan.
Jalur Pare-Wates ini notabennya bisa dibilang jalur utama yang menghubungkan antara
daerah Pare-Wates, tapi dari bulan-bulan kemarin tidak ada batang hidung pemerintah untuk
memperbaiki kerusakaan ini. kerusakan jalan di daerah ini seperti kerusakan jalan pada
umumnya, banyak jalan yang berlubang, retak buaya, bahkan kerusakan jalan ini jika hujan
turun air bisa menggenangi jalan tersebut dan tak jarang kerusakan ini nampak seperti kolam
ikan. Kerusakan jalan di daerah ini juga sering merengut nyawa seseorang, karena pada
dasarnya jika hujan tiba maka airpun akan menggenang dan lubang di jalan tidak terlihat
akhirnya pengendara motor banyak yang mengalami kecelakaan di daerah ini. Selain itu
kerusakan jalan ini bisa mengakibatkan kemacetan. Meski jalan ini tidak segera diperbaiki
oleh pemerintah, masyarakat juga tidak bisa menyalahkan pemerintah sepenuhnya, seperti
yang telah tertulis diatas bahwa kerusakaan jalan raya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor,
kerusakan jalan yang dikarenakan beban kendaraan yang berlebih misalnya dari sini bisa
terlihat bahwa kerusakan jalan itu juga disebabkan oleh penggendara sendiri. Untuk itu
sebagai warga negara yang baik masyarakat harus bisa menunjukkan perannya untuk
membantu pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Karena pada dasarnya masyarakat
sebagai warga negara yang memiliki peran untuk mengontrol pemerintahan agar tidak
berbuat sewenang-wenang. Serta masyarakat juga membutuhkan bantuan dari pihak swasta
untuk mengatasi masalah ini. Karena jalan raya ini milik umum yang perlu dijaga dan
dirawat. Pengguna jalan dan pemerintah harus bisa sama-sama melindungi apa yang telah
ada. Jika kerusakan
Berpijak dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
dari penulisan ini adalah :
Mengetahui apa yang seharusnya dilakukan oleh stakeholder dalam perbaikan jalan
Mampu membuat kebijakan yang dapat menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam masalah ini penyebab kerusakan jalan disebabkan oleh beban roda
kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang tinggi,
akibat dari salah pada waktu pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan perencanaan.
Dengan berbagai penyebab kerusakan ini tentu masyarakat akan semakin tahu bahwa
kerusakan ini disebabkan oleh beban roda kendaraan yang berat yang sering
berlalulalang, pada umumnya perkerasan dapat digunakan untuk memikul beban lalu
lintas, tapi jika beban ini berlebih (over loading), maka yang terjadi adalah perkerasan
jalan raya akan rusak sebelum waktunya. Dan kerusakan ini akan menimbulkan
kerugian besar untuk memperbaikinya.
Kasus kerusakan jalan yang menghubungkan antara daerah Pare-Wates ini terjadi
karena beban roda kendaraan yang berlalulalang berlebihan dan air hujan yang akhir-akhir
ini turun dan membuat perkerasan jalan semakin lemah dan akhirnya jalanpun ambles dan
berlubang. Dalam menangani kerusakan semacam ini, misalkan jalan raya yang berlubang
sering terlihat bahwa pemerintah hanya menambalnya padahal penambalan ini tidak baik
jika dipergunakan untuk kerusakan yang dianggap parah. Jika pada musim penghujan
datang kita sering melihat bahwa jalan raya akan mengalami kerusakan yang lebih parah
mulai dari sekedar retak buaya, atau bahkan sampai genangan kerbau. Hal ini disebabkan
karena daya dukung tanah pada badan jalan sangat dipengaruhi oleh kandungan air yang ada
dalam tanah tersebut. Jika kandungan air optimum sudah terlewati maka daya dukung tanah
akan menurun, apalagi jika sampai muka jalan tergenang maka kondisi saturated akan
terjadi. Daya lekat antar butiran tanah menjadi sangat kecil bahkan bisa tidak ada sama
sekali, gesekan antar partikal sangat menurun dan saling mengunci antar butiran sudah tidak
bekerja. Pada kondisi ini kemampuan tanah mendukung beban boleh dikatakan
Dalam menyelesaikan permasalahan ini kita tidak hanya bisa bergantung pada
pemerintah, dan hanya menyalahkan pemerintah saja. Dalam kesuksesan suatu negara
menurut teori governance terdapat 3 aktor yang berperan. Yaitu pemerintah, privat(swasta),
serta masyarakat. Menurut Salomo (2002), birokrasi dituntut agar mempunyai karakter
bersih, terbuka, akuntabel responsif, berorientasi pada kepentingan msyarakat dan
mendorong partisipasi masyarakat dalam bagi keterlibatan dalam proses pembuatan,
pelaksanaan dan kontrol kebijakan. Dunia usaha dituntut adanya keterbukaan, akuntabilitas,
moralitas tinggi, sosial responsibility, dan patuh terhadap undang-undang yang berlaku.
Masyarakat yang dituntut kuat, berani menyatakan pendapatnya, berkualitas tinggi, serta
partisipatif terhadap berbagai proses yang dilakukan baik oleh birokrasi maupun dunia
usaha. Dengan adanya peran-peran ketiga aktor ini diharapkan bisa menyelesaikan masalah
yang ada, dalam hal ini kerusakan jalan raya bisa teratasi. Dalam menyelesaikan masalah ini
masyarakat bisa memberi usul yang positif untuk memperbaiki jalan tersebut agar bisa
mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan di jalan raya. Masyarakat bisa bersama-sama
untuk memperbaiki kerusakan ini dengan cara iuran dari setiap desa dan pengguna jalan.
Dan membentuk sebuah program kerja bagi masyarakat yaitu “ Rp 1000,- menuju
Sejahtera”, kenapa di katakan seribu menuju sejahtera? Karena hanya dengan uang seribu
yang diberikan oleh masyarakat ini mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Dengan uang seribu yang dikumpulkan masyarakat, dan gotong royong untuk memperbaiki
kerusakan ini maka kerusakan jalan ini akan terselesaikan. Dengan partisipasi masyarakat
dan kebersamaan ini masyarakat nantinya dalam menyelesaikan masalah yang ada tidak
hanya bisa mengeluh dan mengandalkan pemerintah saja, karena sekarang masyarakat
mampu hidup mandiri. Dengan awal seperti ini masyarakat nantinya bisa membentuk sebuah
perkumpulan atau organisasi bagi masyarakat, dan organisasi ini dikelola dan diciptakan
sebagai sarana bagi masyarakat sendiri agar tidak apatis dengan permasalahan yang ada di
pemerintahan. Saat ini sering terlihat bahwa masyarakat kurang peduli pada masalah yang
ada di Indonesia, dan masyarakat hanya bisa mengikuti dan menjalani kebijakan yang dibuat
pemerintah, dan jika kebijakan itu mengalami permasalahan masyarakat enggan bicara, dan
malah membiarkannya. Jika masyarakatnya saja apatis dalam berbagai masalah yang
dialami dinegeri ini bagaimana bisa kita menjadi negara yang kaya yang bebas dari masalah.
Semua masalah yang ada di negeri ini bisa terselesaikan jika masyarakatnya aktif dan turut
berpartisipasi dalam pemerintahan, karena pada dasarnya kita berhak memberikan saran,
pendapat, serta aspirasi kita pada pemerintahan Indonesia. Semua yang ada di Indonesia
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kerusakan jalan di Pare-Wates ini memberikan dampak negatif bagi pengguna jalan,
seperti kemacetan, kecelakaan, terhambatnya perekonomian, bertambahnya pengangguran,
dan terhambatnya pendidikan. Dengan banyaknya akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan
jalan ini maka berbagai aktor yang terlibat dalam penyelenggara jalan ini harus turun tangan
dan ikut aktif serta mewujudkan idenya dalam sebuah tindakan untuk mengatasi masalah ini.
aktor-aktor yang terlibat seperti pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Jika aktor ini
bisa berfungsi sesuai dengan tugasnya maka permasalan ini akan terselesaikan dengan
mudah. Tidak hanya masalah kerusakan saja yang terselesaikan, tapi juga permasalahan yang
ada di negara kita akan terselesaikan.
3.2 REKOMENDASI/SARAN
Permukaan perkerasan jalan raya harus selalu dijaga dan dirawat agar tetap aman
untuk dilalui bagi pengguna jalan. Perencanaan dan konstruksi yang cukup kuat dan
ekonomis disesuaikan dengan kebutuhan selama umur rencana yang telah ditetapkan. Dan
memberikan batasan-batasan terhadap kendaraan yang berlalu-lalang dalam membawa
beban yang melebihi muatan yang telah ditetapkan. Adanya pengawasan dari pihak yang
berwajib jika ada kendaraan yang melanggar peraturan, dan tetap membawa beban yang
berlebih, padahal peraturan maksimal beban yang harus dibawa telah ditetapkan. Karena
beban yang berlebihan ini akan mempercepat kerusakan pada jalan sebelum waktu/umur
yang ditetapkan. Untuk mengatasi kerusakan berupa retak buaya yang terjadi pada lapis
permukaan jalan yang kondisinya belum terjadi alur/amblesan dengan perbaikan secara
non-struktural, berupa :HRS (Hot Rolled Sheets). Untuk memperbaiki kerusakan pada
lokasi pengkerasan yang telah mengalami kerusakan retak dan terjadi alur/ambles.
Perbaikan tersebut dapat berupa patching dengan perbaikan tanah dasar atau melakukan
pelapisan (overlay) disertai pekerjaan lavelling. Serta membuat saluran drainase yang
Dalam menangani kerusakan ini semua aktor harus bisa berperan sesuai dengan
fungsinya. Masyarakat yang diharapkan selalu aktif dan berpartisipasi dalam mengatasi
kerusakan jalan ini. Dari masyarakat sendiri bisa mengusulkan ide untuk mengatasi masalah,
tidak hanya menunggu bantuan dari pemerintah. Kita bisa bergotong royong dari berbagai
warga desa dan pengguna jalan untuk memperbaiki jalan ini. dengan menggalang dana
dengan cara iuran seikhlasnya dari para warga setempat dan pengguna jalan, setelah itu
dirembukkan dengan pihak pemerintahan bisa saja kepala desa, camat, atau bupati. Atau kita
bisa memperbaiki sendiri tanpa bantuan dari pemerintah, ini akan lebih bagus karena kita
bisa membuktikan bahwa kita masyarakat yang pintar dan kita bisa memberikan yang
terbaik untuk negara ini. Masyarakat membuat program kerja yaitu “Rp 1000,- menuju
sejahtera” dan membentuk suatu organisasi kemasyarakatan yang terbuka bagi masyarakat
dan organisasi kemasyarakatan yang diharapkan dapat memberikan semangat kepada
seluruh masyarakat luas agar peduli terhadap masalah negara. Diharapkan dengan keaktifan
kita ini dan dengan kekritisan dari masyarakat pemrintah akan takut jika akan berbuat
seenaknya atau sewenang-wenang pada masyarakat. Masyarakat dalam suatu negara
berfungsi untuk mengontrol pemerintah, jika kita tidak bisa mengontrol mereka bisa
dibayangkan pemerintah bisa seenaknya membodohi kita, dan hanya menguntungkan dirinya
sendiri. Pihak swastapun juga begitu jangan hanya mencari keuntungan semata dan
memikirkan dirinya sendiri, pihak swasta seharusnya bisa lebih care juga terhadap
kemakmuran masyarakat. Jika jalan rusak maka yang dirugikan juga pihak swasta sendiri,
karena kerusakan jalan maka pendistribusian barang akan terhambat. Oleh karena itu semua
aktor yang berperan harus bisa memerankan fungsinya atau tugasnya masing-masing. Dan
saling bekerjasama untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di Indonesia. Salah satu
permasalahannya adalah kerusakan jalan.
4. DAFTAR PUSTAKA
ttp://www.google.com/ITS-NonDegree-10201-Chapter1.pdf
chibi_chan di 05.39
Berbagi
1 komentar:
nice
Balas
Publikasika Pratinjau
‹ Beranda ›
Lihat versi web