Anda di halaman 1dari 12

62 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, Nomor 1, Januari 2015, hlm.

62–73

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN


PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL DAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DOMPU)

Ajhar1, Akram2, dan Endar Pituringsih2


1
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Dompu
2
Program Magister Akuntansi Universitas Mataram

Abstract: The successful implementation of accrual-based GovernmentAccounting Standard is a very


important thing that will have an impact on performance accountability of government agencies, then
it is necessary for the identification of the factors that can support the successful implementation of
accrual-based GovernmentAccounting Standard and accountability performance of government agen-
cies. This study aims to provide empirical evidence that the human resources, internal control system
and information technology are all factors that affect the readiness of accrual-based Government Ac-
counting Standard application and accountability performance of government agencies. This research
was conducted at 37 working units Dompu. The population in this study is the scope of local govern-
ment civil servants Dompu. The sampling technique used was disproportionate stratified random sam-
pling. Analysis of the data used is Structural Equation Modeling (SEM) based variants or commonly
called the soft modeling, using analytical tools Partial Least Square (PLS). The results showed that the
human influence on the readiness of the implementation of accrual-based Governmet Accounting Stan-
dards, Information Technology affect the readiness of the implementation of accrual-based Governmet
Accounting Standards, and Readiness application of accrual-based Governmet Accounting Standards
affect the performance accountability of government agencies, while human resource has no effect on
performance accountability of government agencies, internal control system has no effect on perfor-
mance accountability of government agencies, and Information Technology does not affect the perfor-
mance accountability of government agencies.

Keywords: government accounting standards, accrual basis, local government, financial statements,
performance accountability of government agencies.

Abstrak: Keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual merupakan hal yang sangat penting sehingga
akan berdampak pada akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka untuk itu diperlukan pengidentifikasian
faktor-faktor yang dapat mendukung keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual dan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris bahwa SDM, SPI, dan TI
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan penerapan SAP berbasis akrual dan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah. Penelitian ini dilakukan pada 37 satuan kerja perangkat daerah kabupaten
Dompu. Populasi dalam penelitian ini adalah PNS lingkup pemda Dompu. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah disproportionate stratified random sampling. Analisis data yang digunakan
adalah Structural Equation Modelling (SEM) berbasis varian atau biasa disebut dengan soft modeling,
dengan menggunakan alat analisis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
SDM berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual, TI berpengaruh terhadap kesiapan
penerapan SAP berbasis akrual, dan Kesiapan penerapan SAP berbasis akrual berpengaruh terhadap
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sedangkan SDM tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah, SPI tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, dan TI
tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

62
Ajhar, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan SAP 63

Kata Kunci: SAP, basis akrual, pemerintah daerah, laporan keuangan, laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah

Good governance setidaknya ditandai dengan tiga dipercaya, lebih akurat, komprehensif, dan relevan
prinsip utama yaitu, transparansi, partisipasi, dan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan
akuntabilitas (Simanjuntak, 2005).Akuntabilitas politik (Halim 2007:21; Mahmudi, 2010:8). Laporan
publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah keuangan disusun atas dasar akrual tidak hanya
(agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, memberikan informasi kepada penerimaan dan
menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran
segala aktifitas dan kegiatan yang menjadi tanggung kas masa depan serta sumber daya yang mempre-
jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) sentasikan kas yang akan diterima di masa depan
yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta (Mardiasmo, 2009:154).
pertanggungjawaban tersebut (Mardiasmo, 2009: Perubahan basis akuntansi dari basis kas ke
20). basis akrual juga merupakan salah satu ciri adopsi
Akuntabilitas pemerintah dapat dilihat dari dua NPM oleh sektor publik. IFAC (2003) dalam Groot
bagian, yaitu akuntabilitas dari segi keuangan dan dan Budding (2005) menyatakan bahwa aspek
akuntabilitas dari segi kinerja. Akuntabilitas keuangan penting dari NPM adalah ide untuk menggantikan
merupakan pertanggungjawaban mengenai integri- akuntansi kas ke prinsip akuntansi akrual untuk tujuan
tas keuangan, pengungkapan, dan ketaatan terhadap pelaporan keuangan. Halim (2007:36); Mardiasmo
peraturan perundang-undangan. Sasaran pertang- (2009:79) New Public Management berfokus pada
gungjawaban adalah laporan keuangan yang disaji- manajemen sektor publik yang berorientasi pada ki-
kan dan peraturan perundang-undangan yang nerja, bukan berorientasi pada kebijakan. Penggu-
berlaku yang mencakup penerimaan, penyimpanan naan paradigma New Public Managament tersebut
dan pengeluaran uang oleh isnstansi pemerintah menimbulkan beberapa konsekuensi bagi pemerin-
(LAN dan BPKP, 2000:28). Sedangkan akuntabilitas tah diantaranya adalah tuntutan untuk melakukan
kinerja adalah kewajiban untuk memberikan per- efisiensi, pemangkasan biaya (cost cutting), dan
tanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kompetensi tender.
kinerja dan tindakan seorang/badan hukum/pim- Perubahan basis akuntansi ini, bagi pemerintah
pinan/suatu organisasi kepada pihak yang meiliki hak daerah khususnya pemerintah daerah kabupaten
atau kewenangan untuk meminta keterangan atau Dompu merupakan sesuatu hal yang baru dilaksana-
pertanggungjawaban (LAN dan BPKP, 2000:43). kan, maka perlu dikaji faktor-faktor apa saja yang
Penyusunan laporan keuangan yang berpedo- harus disiapkan pemerintah daerah kabupaten
man pada standar akuntansi pemerintah bermanfaat Dompu dalam menerapkan SAP berbasis akrual,
untuk pemenuhan kebutuhan informasi keuangan sehingga laporan keuangan yang disajikan dapat
secara umum yang lebih berkualitas bagi para peng- dapat memenuhi kebutuhan informasi keuangan
guna laporan keuangan dalam rangka menilai akun- secara umum yang berkualitas bagi para pengguna
tabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial laporan keuangan secara umum yang lebih berkuali-
maupun politik (Santoso dan Pambelum, 2008). tas bagi para pengguna laporan keuangan dalam
Penerapan akuntansi keuangan sektor publik mem- rangka menilai akuntabilitas dan membuat keputusan
berikan sumbangan bagi peningkatan akuntabilitas ekonomi, sosial maupun politik yang akan berdam-
kinerja instansi pemerintah dalam hal penyajian pak pada akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
informasi mengenai tujuan, fungsi, dan objek penge- daerah.
luaran (Pamungkas, 2012a, 2012b). Menurut simanjuntak (2010) salah satu tan-
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan tangan yang mempengaruhi keberhasilan penerapan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar SAP berbasis akrual adalah tersedianya SDM yang
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual, peraturan kompeten dan andal dibidang akuntansi. Faktor kete-
ini adalah pengganti peraturan sebelumnya yaitu rampilan dan perilaku memiliki korelasi yang kuat
Peraturan PemerintahNomor 24 Tahun 2005 tentang sebagai faktor yang mempengaruhi kesiapan peme-
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Kas. rintah daerah dalam implementasi sistem akuntansi
Teknik akuntansi berbasis akrual diyakini dapat akrual (Herlina, 2013). Untuk mencapai sasaran dan
menghasilkan laporan keuangan yang dapat lebih tujuan strategis organisasi, dibutuhkan individu atau
64 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, Nomor 1, Januari 2015, hlm. 62–73

sumber daya manusia yang kompeten, handal, dan H1a


SDM KPSA
visioner. Kompetensi sumber daya manusia yang
dimiliki harus sejalan dengan arah visi dan misi H1b
organisasi (Sudarmanto, 2014:4). SPI H2 H4
Selain SDM, variabel lain yang diduga mem-
pengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah H3a
TI H3b AKIP
adalah SPI. Gondodiyoto (2007:250) suatu sistem
kontrol atau sistem pengawasan internal, pada haki-
katnya adalah suatu mekanisme yang didesain untuk Gambar 1. Rerangka Konseptual
menjaga (preventif), mendeteksi (detektif), dan
memberikan mekanisme pembetulan (korektif) Sudarmanto (2014:3) sumber daya manusia merupa-
terhadap potensi/kemungkinan terjadinya kesalahan kan salah satu faktor yang menentukan bagi keber-
(kecurangan/fraud). hasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai
Variabel seanjutnya yang diduga mendukung tujuan, baik pada organisasi publik maupun private.
kesiapan penerapan SAP berbasis akrual dan akun- Hasil penelitian Sukmaningrum dan Harto (2011),
tabilitas kinerja adalah teknologi informasi. Kom- dan Yudianta dan Erawati (2012) menunjukkan
pleksitas dari sistem pencatatan akuntansi berbasis bahwa SDM berpengaruh terhadap kualitas infor-
akrual (Simanjuntak, 2010) dan tingginya volume masi laporan keuangan. Penelitian Herlina (2013)
transaksi ekonomi di daerah maka sangat diperlukan menunjukkan bahwa faktor perilaku dan faktor kete-
kesediaan sarana pendukung yang memadai, baik rampilan mempengaruhi kesiapan pemerintah daerah
itu berupa hardware maupun software dan lain- dalam implementasi sistem akuntansi akrual. Peneli-
lain dalam arti ketersediaan perangkat pendukung tian Ardiansyah (2013) menunjukkan bahwa kualitas
dan manfaatnya (Azhar, 2007; Budiarto, 2011). Nasir sumber daya manusia berpengaruh terhadap kesiap-
dan Oktari (2013) menyatakan pemanfaatan tekno- an penerapan SAP berbasis akrual. Berdasarkan
logi informasi adalah perilaku/sikap akuntan meng- uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan oleh
gunakan teknologi informasi untuk menyelesaikan peneliti dalam penelitian ini adalah:
tugas dan meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan H1a: SDM berpengaruh terhadap kesiapan pene-
uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik rapan SAP berbasis akrual
untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh
Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, dan Pengaruh SDM terhadap Akuntabilitas
Sistem Pengendalian Intern terhadap Kesiapan Kinerja Instansi Pemerintah
Penerapan SAP Berbasis Akrual dan Akuntabilitas
Sasaran dan tujuan strategis organisasi akan
Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Empiris pada
tercapai, dibutuhkan individu atau sumber daya
Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu)”
manusia yang kompeten, handal, dan visioner.
Kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki
RERANGKA KONSEPTUAL DAN PE-
harus sejalan dengan arah visi dan misi organisasi
NGEMBANGAN HIPOTESIS (Sudarmanto, 2014:4). Menurut Soleman (2007)
Rerangka Konseptual kompetensi pegawai merupakan karakteristik dasar
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan peneli- dan kemampuan-kemampuan yang unggul dari
tian, dan landasan teori, maka kerangka konseptual individu pegawai yang terdiri dari pengetahuan,
penelitian dapat digambarkan dalam kerangka kon- pengalaman, keterampilan, dan perilaku (sikap) yang
septual pada gambar 1. digunakan untuk mencapai kinerja yang terbaik
dalam melaksanakan tugasnya. Hasil penelitian
Pengembangan Hipotesis Gistyan (2014) menunjukkan bahwa kompetensi
pegawaiberpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja
Pengaruh SDM terhadap Kesiapan Penerap- instansi pemerintah, penelitian Aini, et al. (2014)
an SAP Berbasis Akrual menunjukkan bahwa kompetensi aparatur peme-
Diperlukan sumber daya manusia untuk melak- rintah berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja
sanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan instansi pemerintah.Berdasarkan uraian diatas,maka
kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
pengalaman yang cukup memadai. Selanjuntnya
Ajhar, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan SAP 65

H1b: SDM berpengaruh terhadap Akuntabilitas kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Dengan
Kinerja Instansi Pemerintah demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah:
Pengaruh SPI terhadap Akuntabilitas Kinerja H3a: TI berpengaruh terhadap Kesiapan Penerap-
Instansi Pemerintah an SAP Berbasis Akrual
Menurut Gondodiyoto (2007:309) fungsi kontrol
Pengaruh TI terhadap Akuntabilitas Kinerja
adalah melakukan perbandingan antara hasil yang
dicapai sesungguhnya dengan yang direncanakan.
Instansi Pemerintah
Tujuan pelaksanaan SPI adalah untuk memberikan Teknologi informasi menjadi fasilitator utama
keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil
dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan besar terhadap perubahan-perubahan yang menda-
negara, keandalan laporan keuangan, pengamanan sar pada struktur, operasi, dan manajemen organi-
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan sasi. Berkat teknologi, berbagai kemudahan dapat
perundang-undangan. Penelitian Pamungkas (2012b) dirasakan oleh manusia (Sutabri, 2014:17). Rahadi
menunjukkan bahwa pengawasan berpengaruh (2007) menyatakan bahwa pemerintah kota Palembang
terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. merasakan manfaat penggunaan teknologi informasi
Penelitian Nasir dan Oktari (2013), menunjukkan dalam memberikan pelayanan kepada sektor publik.
bahwa pengendalian intern berpengaruh terhadap Penelitian Susanti (2013) menunjukkan bahwa pe-
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Penelitian manfaatan teknologi informasi berpengaruh terha-
Susanti (2013), menunjukkan bahwa sistem pengen- dap kinerja pemerintah daerah. Berdasarkan uraian
dalian intern berpengaruh terhadap kinerja organi- diatas,maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian
sasi. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan ini adalah:
dalam penelitian ini adalah: H3b: TI berpengaruh terhadap Akuntabilitas Ki-
H2 : SPI berpengaruh terhadap Akuntabilitas nerja Instansi Pemerintah
Kinerja Instansi Pemerintah
Pengaruh Kesiapan Penerapan SAP Berbasis
Pengaruh TI terhadap Kesiapan Penerapan Akrual terhadap Akuntabilitas Kinerja
SAP Berbasis Akrual Instansi Pemerintah
Menurut Sutabri (2014:17) teknologi informasi Menurut Mardiasmo (2009:159) laporan
telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan keuangan sektor publik merupakan komponen untuk
bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan- menciptakan akuntabilitas sektor publik. Adanya
perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, tuntutan yang semakin besar terhadap pelaksanaan
dan manajemen organisasi. Berkat teknologi, akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi
berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. manajemen sektor publik untuk memberikan infor-
Tidak ketinggalan di sektor publik, masyarakat masi kepada publik, salah satunya adalah informasi
semakin menuntut pemerintah untuk lebih akuntabel, akuntansi yang berupa laporan keuangan. Penyu-
transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah. sunan laporan keuangan yang berpedoman pada
kompleksitas dari sistem pencatatan akuntansi ber- standar akuntansi pemerintah bermanfaat untuk
basis akrual (Simanjuntak, 2010) dan tingginya pemenuhan kebutuhan informasi keuangan secara
volume transaksi ekonomi di daerah maka sangat umum yang lebih berkualitas bagi para pengguna
diperlukan kesediaan sarana pendukung yang me- laporan keuangan dalam rangka menilai akuntabi-
madai, baik itu berupa hardware maupun software litas dan membuat keputusan ekonomi, sosial, mau-
dan lain-lain dalam arti ketersediaan perangkat pun politik (Santoso dan Pambelum, 2008). Pene-
pendukung dan manfaatnya (Azhar, 2007; Budiarto, rapan akuntansi keuangan sektor publik, memberi-
2011). kan sumbangan bagi peningkatan akuntabilitas ki-
Penelitian Yudianta dan Erawati (2012) menun- nerja instansi pemerintah dalam hal penyajian infor-
jukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi masi mengenai tujuan, fungsi, dan objek pengeluaran
berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan (Pamungkas, 2012a, 2012b).
keuangan. Penelitian Wahyuni (2015), menunjukkan Penelitian Santoso dan Pambelum (2008),
bahwa perangkat pendukung berpengaruh terhadap Pamungkas (2012a, 2012b) menunjukkan bahwa
66 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, Nomor 1, Januari 2015, hlm. 62–73

penerapan akuntansi sektor publik berpengaruh ter- laten KPSA berjumlah 14, dan variabel laten AKIP
hadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. berjumlah 12.
Penelitian Darwanis dan Chairunnisa (2013), me-
nunjukkan bahwa penerapan akuntansi keuangan Analisis Data
daerah berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja Statistik deskriptif adalah statistik yang diguna-
instansi pemerintah. Dengan demikian, hipotesis kan untuk menganalisis data dengan cara mendis-
yang diajukan dalam penelitian ini adalah: kripsikan atau menggambarkan data yang telah
H4 : Kesiapan penerapan SAP BerbasisAkrual terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
Instansi Pemerintah. atau generalisasi (Sugiyono, 2013:147).
Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik
METODOLOGI PENELITIAN induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik
Populasi dan Sampel Penelitian statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala
(Sugiyono, 2013:148). Analisis data statistik inferen-
Dinas, Kepala Subbagian Keuangan dan Kepala
sial diukur dengan menggunakan alat analisis PLS
Subbagian program dan Pelaporan yang ada pada
(SEM-PLS).
Pemerintah Daerah kabupaten Dompu. Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode strati-
fied random sampling. Model Analisis Struktural Awal
Model analisis persamaan struktural menjelas-
Variabel Penelitian kan hubungan antara variabel dan item. Gambar
Variabel Laten/Konstruk dalam penelitian ini model persamaan analisis struktural awal dapat
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu variabel laten eksogen dilihat pada Gambar 2.
yang terdiri atas Sumber Daya Manusia (SDM),
Sistem Pengendalian Intern (SPI), dan Teknologi
Model Pengukuran (Outer Model)
Informasi (TI), serta variabel laten endogen terdiri Uji Validitas
atas Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ke-
(KPSA) dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Peme- mampuan instrumen penelitian mengukur konsis-
rintah (AKIP). tensi alat dalam mengukur apa yang seharusnya
Variabel manifest/teramati/indikator dalam diukur (Cooper, et al., 2006 dalam Jogiyanto, 2011:
penelitian ini berjumlah 73 yang terdiri dari Variabel 69). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian
laten SDM berjumlah 13, variabel laten SPI ini yaitu Convergent validity dan Discriminant
berjumlah 21, variabel laten TI berjumlah 13, variabel validity.

Gambar 2. Struktural Awal


Ajhar, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan SAP 67

Uji Reliabilitas TI13, KPSA08, KPSA09, KPSA11, dan KPSA12,


Uji reliabilitas untuk mengukur konsistensi sehingga model pengukuran awal berubah menjadi
internal alat ukur. Reliabilitas menunjukkan akurasi, pada Gambar 3.
konsistensi, dan ketepatan suatu alat ukur dalam
melakukan pengukuran. Uji reliabilitas dalam PLS Discriminant Validity
dapat menggunakan 2 metode, yaitu Composite Dalam penelitian ini metode yang dipakai ada-
Reliability dan Cronbach’s Alpha (Jogiyanto, lah dengan melihat nilai cross loading. Nilai cross
2011:72). loading menunjukkan bahwa untuk semua konstruk
> 0,5, sehingga persyaratan discriminant validity
Model Struktural (Inner Model) terpenuhi.
Pengujian Hipotesis
Uji Reliabilitas
Pengujian hipotesis dilakukan dengan memban-
dingkan nilai T-table dengan nilai T-statistics yang Nilai Composite Reliability dan Cronbach’s
dihasilkan dari proses bootstraping dalam PLS. Alpha yang ditunjukkan pada Tabel 1 > 0,7, sehing-
Hipotesis diterima (terdukung) jika nilai T-Statistics ga dapat disimpulkan bahwa semua indikator kon-
lebih tinggi daripada nilai T-table (1,96) dengan struk adalah reliabel atau memenuhi uji reliabilitas.
signifikansi level 5% (two tailed) (Latan dan
Ghozali, 2012:85). Persamaan Model Pengkuran (Outer Model)
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN maka persamaan model pengukuran yang terbentuk
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.
Hasil Penelitian
Model Pengukuran (Outer Model) Model Struktural (Inner Model)
Convergent Validity Model struktural dievaluasi dengan R-square
Analisis dilakukan 2 kali terhadap model, ada untuk konstruk dependen, Stone-Geiser Q-square
beberapa indikator yang di drop dari model karena test untuk predictive relevance dan uji t serta
memiliki nilai loading factor < 0,5, yaitu indikator signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural.
SDM01, SDM02, SDM03, SPI01, SPI07, TI12, Nilai R-square dan Stone-Geiser Q-square test

Gambar 3. Model Pengukuran


Sumber: Output PLS, 2015
68 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, Nomor 1, Januari 2015, hlm. 62–73

Tabel 1. Nilai Composite Reliability dan Cronbach’s


Alpha
Composite
Cronbachs Alpha
Reliability
AKIP 0,947619 0,938754
KPSA 0,904909 0,881916
SDM 0,883292 0,852862
SPI 0,952351 0,947060
TI 0,915409 0,899430
Sumber: Ouput PLS, 2015

Tabel 2. Persamaan Model Pengukuran yang Terbentuk


Model Pengukuran Model Pengukuran Riil
SDM04 = λx4 ξ1+εx4 SDM04 = 0,707 SDM+0,130
SDM05 = λx5 ξ1+εx5,dst. SDM05 = 0,588 SDM+0,113,dst.
SPI02 = λx17 ξ2+εx17 SPI02 = 0,597 SPI+0,100
SPI03 = λx18 ξ2+εx18,dst. SPI03 = 0,681 SPI+0,101,dst.
TI01 = λx38 ξ3+εx38 TI01 = 0,759 TI+0,083
TI02 = λx39 ξ3+εx39,dst. TI02 = 0,704 TI+0,106,dst.
KPSA01 = λy1 η1+εy1 KPSA01 = 0,637 KPSA+0,118
KPSA02 = λy2 η1+εy2,dst. KPSA02 = 0,649 KPSA+0,091,dst.
AKIP01 = λy15 η2+εy15 AKIP01 = 0,871 AKIP+0,154
AKIP02 = λy16 η2+εy16,dst. AKIP02 = 0,871 AKIP+0,154,dst.
Sumber: Ouput PLS, 2015

yang ditunjukkan Tabel 3 adalah konstruk AKIP akrual. SDM->AKIP menunjukkan hasil yang tidak
sebesar 0,395135, yang berarti model ini mampu signifikan dengan nilai t=0,234059(<1,96), dengan
menjelaskan 39,51% perubahan pada variabel laten demikian dapat disimpulkan bahwa variabelSDM
endogen AKIP. Sedangkan konstruk KPSA sebesar tidak berpengaruh terhadap akuntbilitas kinerja
0,318705, yang berarti model ini mampu menjelaskan instansi pemerintah. SPI->AKIP menunjukkan hasil
31,87% perubahan pada variabel laten endogen yang tidak signifikan dengan nilai t=0,899720(<1,96),
KPSA. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel
SPI tidak berpengaruh terhadap akuntbilitas kinerja
Tabel 3. Nilai R-Square dan Stone Geiser instansi pemerintah.TI->KPSA menunjukkan hasil
R-Square Q-Square yang signifikan dengan nilai t=2,773875(>1,96),
AKIP 0,395135 39,5 1 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel
KPSA 0,318705 31,8 7 TI berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP
Sumber: Output PLS, 2015 berbasis akrual. TI->AKIP menunjukkan hasil yang
tidak signifikan dengan nilai t=1,266488(<1,96),
Model struktural awal pada Gambar 4 berubah dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel
menjadi seperti Gambar 4. TI tidak berpengaruh terhadap akuntbilitas kinerja
instansi pemerintah.KPSA->AKIP menunjukkan
Pengujian Hipotesis hasil yang signifikan dengan nilai t=2,045054(>1,96),
Analisis dilakukan dengan membandigkan nilai dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel
T-table dengan nilai T-statistics yang dihasilkan dari Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual berpe-
proses bootstraping dalam PLS, hipoteis diterima ngaruh terhadap Akuntabilitas kinerja instansi peme-
(terdukung) jika nilai T-Statistics lebih tinggi daripada rintah.
nilai T-table (1,96), tingkat keyakinan 95% (alpha Dari hasil pengujian hipotesis sebagaimana
5%). Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat ditunjukkan pada Tabel 4.6 tersebut, menghasilkan
dilihat pada Tabel 4. persamaan model struktural sebagai berikut:
SDM->KPSA menunjukkan hasil yang signifi- KPSA= 3,587SDM + 2,774TI+ æ1
kan dengan nilai t=3,58272(>1,96), dengan demikian AKIP= 0,234 SDM + 0,900 SPI + 1,266 TI + 2,045
dapat disimpulkan bahwa variabel SDM berpenga- KPSA + æ2
ruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis
Ajhar, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan SAP 69

Gambar 4. Model Struktural (Inner Model)

Tabel 4. Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)


Original Sample Standard Deviatio n Standard Error T Statistic s
Sample (O) Mean (M) (STDEV) (STERR) (|O/STERR|)

KPSA -> AKIP 0,358604 0,353732 0,175352 0,175352 2,045054

SDM -> AKI P -0,027791 -0,023402 0,118734 0,118734 0,234059

SDM -> KPSA 0,308395 0,326755 0,086185 0,086185 3,578272

SPI -> AKIP 0,145299 0,160821 0,161493 0,161493 0,899720

TI -> AKIP 0,264169 0,258794 0,208584 0,208584 1,266488

TI -> KPSA 0,334697 0,331345 0,120660 0,120660 2,773875

Sumber: Output PLS, 2015

di mana: Daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian


KPSA = Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Sukmaningrum dan Harto (2011),Yudianta dan
Akrual Erawati (2012), Herlina (2013), Kusuma (2013),
AKIP = Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah danArdiansyah (2013).
SDM = Sumber Daya Manusia
SPI = Sistem Pengendalian Intern Pengaruh SDM terhadap Akuntabilitas
TI = Teknologi Informasi Kinerja Instansi Pemerintah
æ = Zeta, Galat Model Struktural
Hasil uji hipotesis pada Tabel 4 menunjukkan
bahwa hipotesis 1b ditolak, SDM tidak berpengaruh
Pembahasan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Pengaruh SDM terhadap Kesiapan Penerapan Artinya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
SAP Berbasis Akrual akan meningkat tetapi tetapi tidak diikuti dengan
Hasil uji hipotesis pada Tabel 4 menunjukkan peningkatan SDM, hal ini menunjukkan bahwa
bahwa hipotesis 1a diterima. SDM berpengaruh ter- masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi akun-
hadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual tabiltas kinerja instansi pemerintah.
pada Pemerintah Daerah. Adanya peningkatan Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil
SDM akan meningkatkan kesiapan terhadap pene- penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan
rapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah oleh Gystian (2014) dan Aini, et al. (2014). Hal ini
70 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, Nomor 1, Januari 2015, hlm. 62–73

terjadi karena sebagian besar pihak mengartikan Artinya teknologi informasi (TI) tidak memberikan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah hanya ter- pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi
batas pada laporan keuangan saja, akibatnya suatau pemerintah. Hipotesis ini ditolak, karena berdasar-
penyelenggaran pemerintahan yang telah melapor- kan hasil pengamatan terhadap obyek penelitian
kan penggunaan alokasi dana dianggap sudah sele- karena proses penyusunan laporan akuntabilitas
sai mempertanggungjawabkan kegiatannya secara kinerja instansi pemerintah belum ada software/
memadai. Selain itu, tidak adanya reward dan punis- aplikasi khusus yang mendukung, berbeda dengan
ment bagi pemerintah daerah apabila tidak melapor- proses penyusunan laporan keuangan yang memiliki
kan kinerja yang dicapai dalam hal ini laporan software/aplikasi khsusus dalam proses penyusunan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. laporan keuangan. Hasil penelitian ini berbeda dengan
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Pengaruh SPI terhadap Akuntabilitas Kinerja Susanti (2013), yang membuktikan bahwa teknologi
Instansi Pemerintah informasi berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja
istansi pemerintah.
Hasil uji hipotesis pada Tabel 4.6 menunjukkan
bahwa hipotesis 2 ditolak. SPI tidak berpengaruh
Pengaruh Kesiapan Penerapan SAP Berbasis
terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akrual dan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Artinya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Pemerintah
akan meningkat tetapi tidak diikuti dengan pening- Hasil uji hipotesis pada Tabel 4.6 menunjukkan
katan Sistem Pengendalian Intern, hal ini menunjuk- bahwa hipotesis 4 diterima. Kesiapan penerapan
kan bahwa masih terdapat faktor lain yang secara SAP berbasis akrual berpengaruh terhadap akunta-
langsung berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja bilitas kinerja Pemerintah Daerah. Dengan kesiapan
istansi pemerintah. Hasil penelitian ini berbeda pemerintah daerah dalam menerapkan SAP berbasis
dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang akrual akan berpengaruhterhadap akuntabilitas
dilakukan oleh Pamungkas (2012b), Nasir dan Oktari kinerja instansi pemerintah Daerah, dalam penyajian
(2013), dan Susanti (2013). Hal ini terjadi karena informasi pertanggungjawaban mengenai tujuan,
Sistem Pengendalian Intern tidak berjalan efektif. sasaran, dan fungsi obyek pengeluaran. Hasil peneli-
tian ini sejalan dengan penelitian Santoso dan
Pengaruh TI terhadap Kesiapan Penerapan Pambelum (2008), Pamungkas (2012a, 2012b) dan
SAP Berbasis Akrual Darwanis dan Chairunnisa (2013).
Sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan olehYudianta dan Erawati (2012) dan SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBA-
Wahyuni (2015), yang menemukan adanya penga- TASAN
ruh TI terhadap Kesiapan penerapan SAP berbasis Simpulan
akrual. Hasil uji hipotesis sebagaimana ditunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, beberapa
pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa hipotesis 3a
simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
diterima, TI berpengaruh terhadap kesiapan pene-
sebagai berikut: (1) Penelitian ini menemukan ada-
rapan SAP berbasis akrual pada pemerintah daerah.
nya bukti pengaruh signifikan variabel Sumber Daya
Kesiapan penerapan SAP berbasis akrual didukung
Manusia (SDM) terhadap variabel Kesiapan Pene-
oleh penggunaan teknologi informasi (TI), dengan
rapan SAP Berbasis Akrual. Artinya, SDM yang
adanya software/aplikasi khusus (SIMDA versi 2.7)
ada pada pemerintah daerah kabpaten Dompu sudah
akan mempermudah proses penyusunan laporan
siap dalam menerapkan SAP berbasis akrual, dengan
keuangan pemerintah daerah. Dengan demikian,
adanya peningkatan SDM akan meningkatkan ke-
hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian
siapan pemerintah daerah kabupaten Dompu mene-
Yudianta dan Erawati(2012) dan Wahyuni (2015).
rapkan SAP berbasis akrual. (2) Penelitian ini tidak
dapat membuktikan adanya pengaruh variabel Sum-
Pengaruh TI terhadap Akuntabilitas Kinerja ber Daya Manusia (SDM) terhadap variabel Akun-
Instansi Pemerintah tabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Arti-
Hasil uji hipotesis pada Tabel 4.6 menunjukkan nya, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah
bahwa hipotesis 3b ditolak. TI tidak berpengaruh kabupaten Dompu akan meningkat tetapi tidak
terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. diikuti dengan peneningkatan Sumber Daya Manusia
Ajhar, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan SAP 71

(SDM), hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat instansi pemerintah, perubahan basis akuntansi me-
faktor lain yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja rupakan konsep dari NPM karena akuntansi ber-
instansi pemerintah. (3) Penelitian ini tidak dapat basis akrual merupakan bentuk sistem manajemen
membuktikan adanya pengaruh variabel Sistem Pe- sektor swasta yang diadopsi sektor publik sebagai
ngendalian Intern (SPI) terhadap variabel Akunta- alat pengukuran kinerja. (2) Secara praktis hasil
bilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Artinya, temuan ini dapat digunakan pemerintah daerah
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada peme- untuk evaluasi kedepan terkait dengan faktor-faktor
rintah daerah kabupaten Dompu akan meningkat yang harus dipersiapkan oleh pemerintah daerah
tidak ditentukan oleh sistem pengendalian intern yang atau stakeholder di daerah seperti pimpinan dalam
dilaksanakan oleh masing-masing SKPD, tetapi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
masih terdapat faktor lain yang secara langsung ber- penempatan SDM, menjalankan SPI sesuai dengan
pengaruh. (4) Penelitian ini menemukan adanya peraturan perundang-undangan dan menggunakan
bukti pengaruh signifikan variabel Teknologi Infor- teknologi informasi dalam mendukung Penerapan
masi (TI) terhadap variabel Kesiapan Penerapan SAP berbasis akrual sehingga akan berdampak pada
SAP Berbasis Akrual. Artinya, penerapan SAP ber- akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. (3) Secara
basis akrual pada pemerintah daerah kabupaten kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat mem-
Dompu akan berhasil didukung oleh penggunaan berikan sumbangan pemikiran tentang hal-hal yang
teknologi informasi (TI), dengan adanya aplikasi/ perlu dilakukan untuk mendapat perhatian guna
software SIMDA versi 2.7 akan mempermudah mempersiapkan penerapan SAP berbasis akrual,
proses penyusunan laporan keuangan pemerintah sehingga penyajian Laporan Keuangan Pemerintah
daerah. (5) Penelitian ini tidak dapat membuktikan Daerah lebih akuntabel, sehingga akan berdampak
adanya pengaruh variabel teknologi informasi (TI) pada akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
terhadap variabel Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP). Artinya, teknologi informasi Keterbatasan Penelitian dan Saran
(TI) tidak memberikan pengaruh terhadap akuntabi- Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
litas kinerja instansi pemerintah pada pemerintah dijadikan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya,
daerah kabupaten Dompu, tidak adanya aplikasi/ yaitu: (1) Ruang lingkup penelitian ini hanya dilaku-
software yang mendukung dalam proses penyu- kan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu,
sunan laporan akuntabilitas kinerja instansi peme- sehingga generalisasi hasil temuan dan rekomendasi
rintah. (6) Penelitian ini menemukan adanya bukti penelitian ini kurang dapat diberlakukan bagi daerah
pengaruh signifikan variabel Kesiapan Penerapan di Kabupaten Dompu, oleh karena itu untuk menda-
SAP Berbasis Akrual terhadap variabel Akuntabi- patkan kesimpulan yang bersifat umum perlu dilaku-
litas Kinerja Instansi Pemerintah. Artinya, kesiapan kan penelitian yang lebih luas. (2) Penelitian ini
pemerintah daerah dalam menerapkan SAP berbasis menggunakan analisis firts order confirmatory dengan
akrual akan meningkatkan akuntabilitas kinerja ins- alat analisis SEM-PLS (CB-SEM). (3) Penelitian
tansi pemerintah pada pemerintah daerah kabupaten ini kurang mengeksplorasi faktor-faktor lainnya yang
Dompu, dengan penerapan SAP yang baik mem- diduga berpengaruh, misalnya variabel budaya kerja,
berikan sumbangan bagi peningkatan akuntabilitas variabel kualitas laporan keuangan, dan variabel
kinerja instansi pemerintah dalam penyajian infor- fraud. (4) Instrumen penelitian untuk variabel SDM,
masi pertanggungjawaban mengenai tujuan, sasaran, SPI, dan TI, an Kesiapan penerapan SAP berbasis
fungsi, dan obyek pengeluaran. akrual masih terdapat yang tidak valid, memungkin-
kan penggunaan instrumen yang memerlukan
Implikasi Penelitian penyempurnaan kembali.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut: (1) Secara teori, hasil peneli- DAFTAR RUJUKAN
tian ini memberikan konsep berfikir mengenai pen- Aini, N., E.N.D.P., dan Julita. 2014. Analisis Pengaruh
tingnya kesiapan Pemerintah Daerah dalam mene- Unsur-Unsur Internal Control System terhadap
rapkan SAP berbasis akrual, dengan kesiapan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
penerapan SAP berbasis akrual akan memberikan (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
sumbangan bagi peningkatan akuntabilitas kinerja Kabupaten Pelalawan). JurnalJom Fekon 1 (2):
1-14
72 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, Nomor 1, Januari 2015, hlm. 62–73

Ardiansyah. 2013. Factors Affecting The Effecting The pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabu-
Readdiness of PP 71 Tahun 2010 About Govern- paten Kampar).
ment Accounting Standard (Case Study on Work- Pamungkas, B. 2012. Pengaruh Penerapan Akuntansi
ing Units in KPPN Malang’s Working Area). Publik dan Kualitas Peraturan Perundangan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. 1 (1):1–16 terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan
Azhar. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jurnal
Keberhasilan Penerapan Permendagri Nomor Ilmiah Ranggagading 12 (1):1–10.
13 Tahun 2006 pada Pemerintah Kota Banda Pamungkas, B. 2012. Pengaruh Penerapan Akuntansi
Aceh. Tesis Universitas Sumatera Utara Publik dan Pengawasan terhadap Kualitas Laporan
Budiarto. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah. Jurnal Ilmiah Ranggagading 12 (2):
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan 82–93.
(Studi pada Pemerintah Kabupaten Lombok Rahadi, D.R. 2007. Peranan Teknologi Informasi dalam
Barat). Tesis Pasca Sarjana Universitas Mataram. Peningkatan Pelayanan di Sektor Publik. Semi-
Darwanis, dan S. Chairunnisa. 2013. Akuntabilitas nar Nasional Teknologi.
Kinerja Instansi Pemerintah. Jurnal Telaah Riset Santoso, U., dan Pambelum, J. 2008. Pengaruh Penerapan
& Akuntansi 6 (2):150–174. Akuntansi Sektor Publik terhadap Akuntabiltas
Ghozali, I. 2008. Structural Equation Modelling Metode Kinerja Instansi Pemerintah dalam Mencegah
Alternatif dengan Partial Least Square (PLS). Fraud. Jurnal Administrasi Bisnis 4 (1):14–33.
Semarang: Badan Penerbit Undip. Simanjuntak, B.H. 2005. Menyongsong Era Baru
Gistyan, R. 2014. Akuntabilitas Keuangan, Kompetensi Akuntansi Pemerintahan di Indonesia. Jurnal
Pegawai, dan Akuntabilitas Kinerja. Jurnal Akuntansi Pemerintah 1 (1).
Administrasi Pembangunan 2 (3): 227–360. Simanjuntak, B.H. 2010. Penerapan Akuntansi Berbasis
Gondodiyoto, S. 2007. Audit Sistem Informasi + Akrual di Sektor Pemerintahan Indonesia.
Pendekatan CobIT. Mitra Wacana Media. Jakarta Sudarmanto. 2014. Kinerja dan Pengembangan
Groot, T., dan T. Budding. 2005. New Public Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran,
Management’s Current Issues and Future Pros- dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta:
pect Pustaka Pelajar.
Halim, A. 2007. Seri Bunga Rampai Manajemen Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,
Keuangan Daerah: Akuntansi dan Pengen- Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
dalian Keuangan Daerah. Jogyakarta: UPP Soleman, R. 2007. Pengaruh Kompetensi, Penerapan
AMPYPKN. Akuntabilitas Keuangan, dan Ketaatan pada Per-
Herlina, H. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mem- aturan Perundang-Undangan terhadap Akunta-
pengaruhi Kesiapan Pemerintah Daerah dalam bilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
Implementasi PP 71 Tahun 2010 (Studi Empiris: Disertasi Unpad.
Kabupaten Nias Selatan). Sukmaningrum, T., dan Harto, P. 2011. Analisis Faktor-
Jogiyanto. 2011. Konsep dan Aplikasi Structural Equa- Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi
tion Modelling Berbasis Varian dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi
Penelitian Bisnis. Yogyakarta: UPP STIM YPKN. Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota
Kusuma, M.I.Y. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Semarang).
Mempengaruhi Tingkat Penerapan Akuntansi Susanti, I. 2013. Pengaruh Good Governance, Peman-
Akrual pada Pemerintah. Diponegoro Journal of faatan Teknologi Informasi dan Pengendalian In-
Accounting 2 (3):1–14 tern terhadap Kinerja Organisasi (Studi pada
LAN dan BPKP. 2000. Akuntabilitas Keuangan dan SKPD Kabupaten Siak).
Good Governance. Jakarta: LAN. Sutabri, T. 2014. Pengantar Teknologi Informasi.
Latan, H., dan Ghozali, I. 2012. Partial Least Squares Yogyakarta: Andi.
Kosep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Pro- Wahyuni, I. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
gram SmartPLS 2.0 M3. Semarang: Badan Penerbit Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual pada
Undip. Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Mahmudi. 2010. Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Tesis Pascasarjana Universitas Mataram.
Erlangga. Yudianta, I.G. A., dan N.M.A. Erawati. 2012. Pengaruh
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. IV ed. Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi dan
Yogyakarta: Andi. Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan
Nasir, A., dan Oktari, R. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Keuangan.
Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern ______. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
terhadap Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Keuangan Negara
Ajhar, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan SAP 73

______. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang _____. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
Perbendaharaan Negara tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
_____. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang _____. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
Pemeriksaan dan Pertanggungjawaban Keuangan tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
Negara _____. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7
_____. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
tentang Standar Akuntansi Pemerintah Pemerintah.
_____. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai