Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FILSAFAT

CIRI PEMIMPIN DALAM FILSAFAT BAGI KEILMUAN

OLEH KELOMPOK 8

SUCIANA(F1C1 18 054)

MELISA(F1C1180 )

NIKEN AYU LESTARI(F1C1180 )

NUR INTAN(F1C118032)

APRILYANTI(F1C118030)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang maha pengasih
lagi maha penyayang yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai filsafat
sebagai dasar ilmu pengetahuan.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa pula penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada ayahanda dan ibunda tercinta yang
senantiasa mendoakan penulis sehingga makalah ini dapat terselesikan.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi serta dapat membuka wawasan berpikir para pembaca.

Kendari, 9 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
D. Manfaat ....................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Hakikat menjadi seorang pemimpin .......... Error! Bookmark not defined.
B. Teori – teori untuk menjadi pemimpin yang baikError! Bookmark not
defined.
C. Cara menjadi pemimpin sejati .................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ................................................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup,
manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia
hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.

Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi


kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati &
menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah
impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah
tugas manusia.

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk


Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan
untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan
kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.

Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak
untuk memimpin dirinya sendiri.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok &
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif
pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang perlu dibahas antara
lain
1. Bagaimana hakikat menjadi seorang pemimpin ?
2. Teori – teori untuk menjadi pemimpin yang baik ?
3. Bagaimana cara menjadi pemimpin sejati ?

1
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini antara lain
1. Mengetahui hakikat menjadi seorang pemimpin
2. Mengetahui teori – teori untuk menjadi pemimpin yang baik
3. Mengetahui cara menjadi pemimpin sejati

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh antara lain menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan tentang ilmu filsafat dan penerapannya dalam kehiupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat menjadi seorang pemimpin
Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,
perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan
pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang
memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.

Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

· Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang


dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk
mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

· Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang


menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan,
mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian
pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.

· Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang


mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri
para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang
religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai
agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan
gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.

Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu
tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan
segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi
mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang
yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk
mengurus atau mengatur orang lain.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan


memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan
kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.

3
Dalam hal seperti ini pemimpin yang baik tidak hanya sekedar membuat kebijakan
saja,melainkan pemimpin juga harus bisa bertanggung jawab terhadap tugasnya
sebagai seorang pemimpin dan berinterksi dengan bawahan dengan cara gaya
kepemimpinan yang diterpkan,oleh karena itu pemimpin juga harus bisa melayani
dengan memberikan arahan dan melakukan pengawasan kepada bawahan,sehingga
dalam pencapaian tujuan terselenggara dengan sebaik-baiknya dengan sesuai apa
yang diingankan dalam organisai tersebut.

Ada 4 sumber kekuasaan dalam diri seorang pemimpin yang berasal dari:

1. Mempunyai kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain


2. Mempunyai sikap dan sifat yang unggul atau dominan yang menjadikannya
mempunyai wibawa terhadap para bawahannya
3. Memiliki pengetahuan yang luas, serta informasi dan pengalaman yang luas
4. Memiliki kepandaian untuk bergaul dan berkomunikasi kepada siapapun.

B. Teori – teori untuk menjadi pemimpin yang baik


Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji
sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan
secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara
keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya
kepemimpinan.

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar


nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi.
Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :

Ø Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian


pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno
dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan
diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”.
Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku
pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak
seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan
pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

4
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :

o Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang


tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai
kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengikutnya.

o Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal


maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang
matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah
dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

o Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang


tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang
kuatinikemudiantercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

o Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para


pengikutnya mampu berpihak kepadanya

Ø Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan


teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.

o Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang


pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh
gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi
masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

o Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin


yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat ,

5
bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana
pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana
seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan
terhadap hasil yang tinggi pula.

Ø Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan,


sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku
orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut
bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

Ø Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan


harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan
bawahan.

Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa


teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan
(Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi
kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya
kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan
berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan
sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun
orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya
kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan
itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila
pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward
(baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya
kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada
hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan
negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang diterima
dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

C. pemimpin sejati

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari


proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang.

6
Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari
proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan
visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan
membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan
tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika
keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah
seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar
atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan
berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses
internal (leadership from the inside out ).

Sering kali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh


mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka
seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya
sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager),
motivator, inspirator, dam maximizer.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang


tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya
berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang
berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang
mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan
yang akan diterapkan.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin


bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya.
Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum
sibuk memperbaiki orang lain.

Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar
melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri
seseorang.Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside
out).

B. Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya materi tentang filsafat ini
lebih diperadalam lagi agar pemahaman yang diperoleh lebih banyak.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. 2011. PENGEMBANGAN TEORI AKUNTANSI BERBASIS


FILSAFAT ILMU. Jurnal Akuntansi. 2(2).
Feriere, J.F. 2018. Konsep Dasar Filsafat Ilmu Pengetahuan. https://www.
rangkumanmakalah.com . Diakses tanggal 9 Mei 2019.
Rapik, M. 2017. DISKURSUS FILSAFAT ILMU: DARI PERADABAN
MANUSIA KE PERADABAN TUHAN. Jurnal Titian. 1(2).

Anda mungkin juga menyukai