PENDAHULUAN
Pada saat melakukan hubungan seksual ada banyak faktor yang mempengaruhi gairah seks
dari seorang wanita itu meningkat, salah satunya adalah hormon seks pada wanita tersebut.
Sangat tergoda untuk mencoba memahami perilaku seksual dalam istilah hormon. Pada
manusia ada hubungan yang lebih rumit antara hormon dan perilaku seksual. Wanita yang
mempunyai kadar hormon rendah dalam tubuhnya akan kehilangan kemampuan mereka
untuk dirangsang secara seksual atau untuk mengalami orgasme. Secara singkat, hormon-
hormon seks merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ketertarikan atau perilaku
seks.
Haid tentunya suatu yang diharapkan oleh perempuan sehat, yang menandakan fungsi
reproduksinya normal. Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon
yang paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi
(perlekatan) dari janin (proses kehamilan). Akhir dari masa haid disebut menopause, dimana
hormon seks wanita tidak diproduksi lagi. Pada masa itu pula wanita tidak bisa bereproduksi
lagi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa hormon yang ada ada bisa dibuat secara sintesis. Diantaranya adalah
hormon wanita yaitu hormon estrogen dan progesteron yang dibuat dalam bentuk pil.
Pil ini merupakan bentuk utama kontrasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia
untuk memudahkan mereka saat yang tepat: kapan harus mempunyai anak dan jarak
usia tiap anak. pada hormone kelamin betina terdapat estrogen dan progesterone yang
dihasilkan oleh sel-sel endokrin dalam ovarium.
2
tubuh, rambut kemaluan, pembesaran tuba falopi, uterus, vagina. Estrogen juga
berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium,
menjaga kualitas dan kuantitas cairan serviks dan vagina sehingga sesuai untuk
penestrasi sperma.
Fungsi estrogen lainnya yakni:
a. Merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya
payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.
b. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi
c. Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitas, serta dalam memproduksi
cairan yang melembabkan vagina
d. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita
e. Mencegah gejala menepause seperti hot flushes (rasa panas didalam tubuh
bagian atas dan gangguan tubuh)
f. Mempertahankan fungsi otak
g. Mengatur pola distribusi lemak dibawah kulit sehingga membentuk tubuh
wanita yang feminim
h. Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan
(kulit,saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah)
i. Esterogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
struktur kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan
kencang sertan mampu menahan air.
j. Produksi sel pigmen kulit.
2. Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum dan plasenta. Hormon in bertanggung
jawab atas perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam serviks dan
vagina. Progesteron mempertahankan ketabalan endometrium sehingga dapat
menerima implantasi zygot. Kadar progesteron terus dipertahankan selama
trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membengtuk hormon HCG. Pada
kelenjar mamae, hormon progesteron meningkatkan perkembangan lobules dan
alveolus kelenjar mamae. Adapun fungsi lain dari hormon progesteron:
a. Mengatur siklus haid
b. Mengembangkan jaringan payudara
c. Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan
d. Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium
3. Goradotropin releasing hormone
GRNH merupakan hormon yang diproduksi oelh hipotalamus diotak. GRNH akan
merangsang pelepasan FSH (folikle stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar
esterogen tinggi, maka esterogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya
3
4. FSH (Folikel Stimulating Hormone)
Hormon perangsang folikel mulai ditemukan pada gadis usia 11 tahun dan
jumlahnya terus menerus bertambah sampai dewasa. FSH dibentuk oleh lobus
anterior kelenjar hipofisis. Pembentukan FSH ini berkurang pada
pembentukan/pemberian esterogen dalam jumlah yang cukup, yaitu ketika
keadaan hamil.
5. LH (Luteinizing Hormone)
Hormon Lutein bekerja sama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi
estrogen dari folikel de Graaf. LH juga menyebabkan penimbunan subtansi
progesteron dalam sel granulosa. Bila esterogen dibentuk dalam jumlah yang
cukup besar akan menyebabkan pengurangan produksi FSH, sedangkan produksi
LH bertambah hingga tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH yang dapat
merangsang terjadinya ovulasi.
Kedua hormon in dinamakan Gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh
hipofisis akibat rangsangan dari GRNH. FSH akan menyebabkan pematangan dari
folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarlan ovum. Kemudian folikel ini
akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
6. Androgen
Fungsi hormon endrogen (hormon pada pria) didalam tubuh wanita:
a. Merangsang dorongan seksual
b. Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah
merah.
7. HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
cara mendeteksi HCG dan waktu yang tepat untuk menguji tes kehamilan
Dengan menggunakan uji kehamilan home pregnancy test (HPT) yang biasa dikenal
dengan test pack. Pengecekan kualitatif ini cukup mudah yakni dengan mencelupkan
ujung alat ke dalam urin, biasanya alat uji ini memiliki indikator berupa dua buah
garis. Waktu yang tepat untuk melakukan tes urin biasanya adalah 4-5 hari atau 1
minggu setelah terlambat haid, karena sebagian besar test pack sudah dapat
mendeteksi HCG dengan kadar 50 IU/ml. Dengan pengecekan lewat darah.
Pengecekan kuantitatif ini lebih akurat tentunya karena biasanya yang diukur adalah
jumlah subunit beta hormon HCG (ß-hCG).
4
Pemeriksaannya menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA). Tes melalui darah ini lebih cepat dibandingkan dengan urin, karena
sebenarnya kadar HCG sudah ada dalam darah sejak implantasi terjadi, atau sejak
terjadi pembuahan pada hari ke 8 sudah terdapat beta HCG sehingga bisa terdeteksi
lewat darah. Hanya saja pemeriksaan lewat darah masih sangat jarang karena
harganya relatif mahal.
Jumlah kadar HCG yang ideal bisa berubah atau berbeda-beda tergantung pada usia
kehamilan. Kadar HCG yang ideal adalah tidak terlalu rendah, maupun tidak terlalu
tinggi. Jumlah hormon HCG tidak ditentukan oleh umur, jadi yang benar-benar
mempengaruhi jumlah kadar HCG adalah usia kehamilan
Kadar beta HCG yang bisa terdeteksi pada kehamilan 5 minggu yakni sekitar 22
IU/ml. Bila kadar HCG-nya rendah bisa menyebabkan keguguran. Sedangkan kalau
kadar HCG-nya terlalu tinggi harus dicurigai karena bisa menyebabkan hamil
anggur.
8. Prolaktin hormon
5
2. Faktor saraf
Bagian medulla kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf otonom. Oleh
karena itu sekresinya diatur oleh saraf otonom.
3. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap menurunnya produksi hormon
estrogen adalah polusi, terutama pencemaran logam-logam berat. Contoh, emisi
gas dari knalpot kendaraan bermotor. Kadar gas buang kendaraan bermotor ini
sangat tinggi di kota-kota besar seperti jakarta, bandung, jogja, atau surabaya.
Akibatnya logam-logam berat, seperti merkuri, timbal, atau arsen banyak terhirup
oleh penduduk. Dan bagi wanita, logam berat tersebut akan menurunkan sintesis
hormon estrogen sehingga kadar hormon menjadi kacau.
4. Faktor usia
Pada wanita menginjak umur 40 tahun atau mulai menapouse, maka produksi
ovarium mulai bekurang yang mana hal ini akan berimbas pula pada turunnya
hormon. Sedangkan estrogen adalah hormon yang sangat mempengaruhi
metabolisme tubuh, sehingga produksi lendir juga menurun.
5. Faktor Psikis
Selain faktor alami ada pula sebab lain dari faktor psikis yang dapat
mempengaruhi turunnya produksi lendir. Perasaan kecewa yang mendalam,
marah/stress akan menyebabkan produksi Luteinizing and follicle stimulating
hormone (LH dan FSH) didalam hipotalamus, hipofise dalam otak terganggu.
Sehingga akan mempengaruhi tingkat produksi hormon esterogen produksi lendir.
6. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Hormone pada target organ:
Kecepatan sintesis dan sekresi hormon
Sistem transport hormon dalam plasma
Kecepatan degradasi hormon
Kecepatan perubahan hormon
Perbedaan letak reseptor aktif
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hormon seks pada wanita merupakan hormon yang berperan pada proses reproduksi wanita
salah satunya pada proses haid atau menstruasi. Setiap hormon memiliki peran dan fungsi
yang berbeda serta tempat produksi hormon tersebut pun berbeda. Hormon seks utama pada
wanita adalah hormon estrogen dimana memiliki fungsi yang besar bagi proses reproduksi
wanita. Salah satu fungsi hormon juga sebagai pemacu gairah seks pada saat berhubugan seks
dimana setelah mendapat ransangan dari lawan jenis.
Faktor yang mempengaruhi hormon pada manusia adalah diantaranya faktor regulasi, faktor
saraf, faktor lingkungan, faktor usia, dan faktor psikis. Faktor faktor diatas merupakanan
point penting dalam produksi hormon pada wanita.
3.2 Saran
Bila anda prihatin akan kadar hormon anda dan apakah mereka mempengaruhi kesehatan
anda secara umum atau fungsi seksual anda, berkonsultasilah dengan dokter anda untuk
diadakan pemeriksaan darah secara sederhana dan mudah.
Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harusbanyak mencari informasi tentang
kesehatan reproduksi, khususnya pada kaum wanita dimana mereka harus banyak merawat
organ reproduksi mereka agar tidak terjadi penyakit maupun kelainan pada organ kelamin
tersebut. Dan yang paling terpenting adalah jangan mengecewakan orang tua kita dengan
melakukan tindakan yang tidak sewajarnya, contoh berhubungan seksual diluar nikah,
melakukan penyimpangan seksual, dll.
Sebagai mahasiswa dalam bidang kesehatan, yang pertama kita harus banyak memberi
contoh kepada masyarakat luar yang baik tentang bagaimana cara menjaga dan merawat
tubuh dengan baik, terlebih khusus dalam perawatan organ reproduksi agar proses reproduksi
berjalan dengan baik tanpa ada gangguan maupun kelainan pada organ reproduksi tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/chuliecsztstefanerszt/2-hormon-pada-wanita
http://www.duniamedik.com/blog/hormon-seks-pada-wanita.html