Anda di halaman 1dari 6

Membentuk Positioning Merek

Oleh: Putri Maulida - 05/09/2019

A. MENGEMBANGKAN DAN MENGOMUNIKASIKAN STRATEGI POSITIONING


Positioning merek adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar
mendapatakan tempak khusus dalam pikiran pasar sasaran. Tujuannya adalah menempatkan
merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat patensial bagi perusahaan.
Positing merek yang baik membantu memandu strategi pemasaran dengan cara memperjelas
esensi merek, tujuan apa yang diraih pelanggan dengan bantuan merek, dan bagaimana merek
menjalankannya dan menggunakannya sebagai konteks untuk membantu keputusan.
Hasil positioning adalah terciptanya dengan sukses suatu proposisi nilai yang berfokus
pada pelanggan, satu alas an kuat mengapa pasar sasaran harus membeli produk bersangkutan.
Positioning menuntuk didefinisikan dan dikomunikasikan kemiripan dan perbedaan
antara merek. Khususnya, keputusan positiong mengharuskan kita menentukan kerangka
referensi yaitu dengan cara mengindentifikasi pasar sasaran dan persaingan serta
mengindentifikasi asosiasi merek titik-paritas dan titik perbedaan ideal.

1. Titik perbedaan (POD) dan titik paritas (POP)


Setelah pemasara menetapkan kerangk referensi kompetitif untuk positiong dengan
mendefinisikan pasar sasaran pelanggan dan sifat persaingan, mereka dapat mendefinisikan
asosiasi titik-perbedaan dan titik- paritas yang tepat.

a.Titik perbedaan (POD)


Adalah atribut atau manfaat yang secara kuat diasosiasikan konsumen dengan suatu merek,
dinilai positif, dan diyakini tidak dapat ditentukan kesamaannya pada merek pesaing. Asosiasi-
asosiasi yang membentuk titik perbedaan biasa didasarkan hamper pada semua jenis atribut atau
manfaat.menciptakan asosiasi yang kuat, menguntungkan, dan unik merupakan tantangan yang
riil, tetapi penting ditinjau dari positioning merek kompetitif.

b. Titik paritas (POP)


Sebaliknya, adalah asosiasi-asosiasi yang tidak mesti unik untuk merek tetapi dapat dimiliki
bersama dengan merek lain, jenis asosiasi ini mempunyai dua bentuk dasar : kategori dan
kompetitif. Titik paritas kategori adalah asosiasi-asosiasi yang dipandang esensi oleh konsumen
untuk suatu penawaran yang sah dan kredibel dalam kategori produk atau jasa tertentu. Titik
paritas kompetitif adalah asosiasi yang dirancang untuk menegasikan titik perbedaan pesaing.
Jika, di mata konsumen, merek dapat mencapai “titik impas” di area-area di mana pesaing
berusaha menemukan keunggalan dan mencapai keunggulan di area lain, merek itu seharusnya
berada dalam posisi kompetitif yang kuat-dan mungkin tidak terkalahkan.
c. Perbandingan titik paritas dan titik perbedaan
Agar penawaran dapat mencapai titik paritas (POP) pada atribut atau manfaat tertentu, harus
ada cukup banyak konsumen yang meyakini bahwa merek itu “cukup baik” pada dimensi itu,
merek tidak harus terlihat sama dengan pesaing, tetapi konsumen harus merasa bahwa merek
cukup berhasil dalam atribut atau manfaat tertentu.

2. Menetapkan keanggotaan kategori


Keanggotaan kategori bias menjadi masalah khusus untuk produk teknologi tinggi.
Ketiga GO corporation menciptakan computer tablet berbasis-pena pertama pada awal 1990-an,
analis dan media merespons secara antuasias terhadap konsep ini, tetapi minat konsumen tidak
pernah terwujud. Ada juga situasi di mana konsumen mengetahui keanggotan kategori merek,
tetapi mungkin tidak yakin bahwa merek itu merupakan anggota sah kategori tersebut. Misalnya,
komsumen mungkin menyadari bahwa Hewlett-packard berada dalam yang sama dengan sony.
Merek kadang-kadang diafiliasikan dengan kategori-kategori di mana mereka itu tidak menjadi
anggotanya. Pendekatan ini merupakan satu cara untuk menekankan titik perbedaan merek,
sehingga konsumen mengetahui keanggotaan actual merek. Pendekatan umum terehadap
positing adalah memberitahu konsumen tentang keanggotaan merek sebelum menyatakan titik
perbedaan. Diasumsikan sebelumnya, konsumen harus tahu apakah produk itu dan apa fungsi
yang dilayaninya sebelum memutuskan apakah fungsi itu mendominasi merek terhadap
pesaingnya. Untuk produk baru, iklan awal sering berkonsentrasi pada penciptaan kesadaran
merek, dan iklan selanjutnya berusaha mengukir citra merek.
a. Positioning tumpang tindih
Kadang-kadang, perusahaan akan mencoba menumpuk dua kerangka referensi meskipun
konsumen yang berpotensi konflik dan menciptakan solusi “terbaik untuk kedua pihak”
positioning ini juga mengandung masalah ekstra.
b. Mengomunikasikan keanggotaan kategori
Ada tiga cara utama untuk mengekspresikan keanggotaan kategori dari suatu merek:
1. Mengumpulkan manfaat kategori
Untuk menyakinkan konsumen kembali bahwa merek akan menghartarkan alasan dasar bagi
penggunaan kategori, pemasar sering kali menggunakan manfaat untuk mengumumkan
keanggotaan kategori.
2. Membandingkan dengan contoh
Merek terkenal dan penting dalam sebuah kategori juga dapat membantu merek menspesifikasi
keanggotaan kategorinya.
3. Bergantung pada penggambar produk
Penggambar produk yang mengikuti nama merek sering kali menjadi sasaran singkat untuk
mengekspresikan asal-usul kategori.
B. STRATEGI PEMASARAN SESUAI SIKLUS HIDUP PRODUK
Positioning dan strategi direferensiasi perusahaan harus berubah seiring dengan
berubahnya produk, pasar, dan pesaing berubah sepanjang siklus hidup produk. Dengan
mengatakan bahwa sebuah produk mempunyai siklus, kita berarti mengatakan tentang empat hal
berikut:
a. Produk mempunyai usai yang terbatas.
b. Penjualan produk melalui tahap-tahap berbeda, setiap tahap mempunyai tantangan, peluang, dan
masalah yang berbeda bagi penjual.
c. Laba naik dan turun pada berbagai tahap siklus hidup produk.
d. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumber daya
manusia yang berbeda dalam setiap tahap siklus hidup.

1. Siklus hidup produk


a. Pengenalan yaitu : periode pertumbuhan penjualan lambat ketika produk diperkenalkan di pasar
Tidak ada laba karena pengeluaran yang besar untuk pengenalan produk.
b. Pertumbuhan yaitu : periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang substansial.
c. Kedewasaan yaitu : penurunan pertumbuhan penjualan karena produk telah diterima oleh
sebagaian besar pembelian potensial. Laba stabil atau turun karena persaingan meningkat.
d. Penurunan yaitu : penjualan memperlihatkan penurunan dan laba terkikis.

2. Siklus hidup gaya, mode, dan fad


a. Gaya adalah : jenis ekspresi dasar dan berbeda yang muncul dalam bidang usaha manusia
b. Mode adalah : gaya yang popular atau diterima saat ini dalam bidang tertentu.
c. Fad adalah : mode yang cepat dilihat masyaratkat, diadopsi dengan antusiasme besar, cepat
mencapai puncak, dan menurun dengan sangat cepat.

3. Strategi pemasaran : tahap pengenalan dan keunggulan pelopor


a. Memberitahukan konsemen potensial
b. Mendorong percobaan produk
c. Mengambarkan distribusi di gerai eceran.

4. Strategi pemasaran : tahap pertumbuhan


a. Perusahaan memperbaiki kualitas produk dan menambah fitur produk baru serta memperbaiki
b. Perusahaan menambah model baru dan produk petarung ( misalnya, produk dengan ukuran, rasa,
dan hal lain yang berbeda yang melindungi produk utama).
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.

5. Strategi pemasaran : tahap kedewasaan


a. Modifikasi pasar
b. Modifikasi produk
c. Modifikasi program pemasaran
Contoh Kasus
Perusahaan atau PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Menurut saya perusahaan ini adalah
perusahaaan besar yang sudah mencapai kesuksesannya atau sudah bias memposisikan
produknya dibenak konsumen dengan baik. Sehingga konsumen lebih mengingat mie instant
dengan merek “ Indomie”.
Dan Indofood sudah banyak mengeluarkan jemis produk lain seperti saus,kecap,dll. Begitu juga
dengan merek “ Indomie “ sudah banyak variant rasa dan jenis mie instant yang ditawarkan.
Dengan Penetapan posisi dan diferensiasi yang dilakukan indomie sudah tepat,tetapi produk
pasar dan pesaing selalu berubah dari waktu ke waktu. Kurva dari siklus hidup digambarkan
berbentuk lonceng yang terdiri dari :

1. Perkenalan
2. Pertumbuhan
3. Kedewasaan/Kematangan
4. Penurunan

Menurut pendapat saya, perusahaan Indofood dalam hal ini produk dengan merek “ Indomie “ ini
termasuk dalam tahap kedewasaan/kemapanan dimana pada periode ini pertumbuhan penjualan
muali menurun Karena produk sudah bisa diterima oleh sebagian besar pemebli potensial.
Jumlah keuntungan mantap,stabil atau menurun yang disebabkan oleh meningkatnya biaya
pemasaran untuk melawan persaingan yang ketat stategi dan tahap kedewasaan ini adalah
modifikasi pasar,modifikasi produk,modifikasi bauran pemasaran. Yang digunakan dalam
contoh indomie vegan ini adalah modifikasi pasar. Yaitu perusahaan dapat berusaha memperluas
pasar bagi merek yang telah dewasa dengan mengatur dua factor yang membentuk volume
penjualan.

Volume = Jumlah pemakai merek X tingkat pemakaian per pemakai


Perusahaan dapat berusaha memperluas jumlah pemakai merek dengan cara :

 Menarik orang yang bukan pemakai


 Memasuki segmen pasar baru

Dalam hal ini saya setuju untuk membuat produk baru dari indomie yaitu indomie vegan yang
ditujukn untuk umum dan juga par vegetarian. Karena ini merupakan salah satu starategi dari
siklus hidup produk yang sudah mencapai tahap kedewasaan yang selanjutnya di starategikan
dengan menggunakan cara modifikasi pasar yaitu memasuki segmen pasar baru, dimana segmen
pasar baru yang dituju adalah para vegetarian. Dan positioning dari harga produk juga sudah
tepat, yaitu lebih murah dari pesaing.Jadi saya setuju dengan ada nya produk baru yaitu indomie
vegan.

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,bauran


pemasaran,alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharakan dan
kondisi pesaingan.
Untuk cara pemasaran produk baru seperti indomie vegan ini pendapat saya, strategi pemasaran
yang digunakan adalah strategi kebutuhan selektif yang didalamnya terdapat strategi dengan
menjaring pelanggam baru karena pelanggan baru yang kan dijaring adalah pasar segmen
baru,yaitu para vegetarian,yakni yang harus dilakukan adalah, diantaranya :

1. Mengambil posisi berhadepan ( Head-to Heads Positioning)


2. Mengambil posisi berbeda ( Differentiated Position)

Maksudnya adalah promosi secara langsung kepada calon pelanggan. Untuk diferensiasinya,
yaitu harga yang ditawarkan berbeda dari pesaing yang ada, yakni lebih mudah.
Disamping itu juga iklan yang mengandung pernyataan poisi yang kuat merupakan pemasaran
yang penting karena konsumen butuh informasi yang jelas mengenai produk indomie vegan ini
serta kemasan dari produk indomie vegan juga harus menarik agar pemasaran menjadi efektif.
DAFTAR PUSAKA

Sumber : https // manajemen-pemasaran. 2012/06.studi kasus.html Diakses Jam


14.00 Pada Tanggal 05 September 2019

Sumber : https://-strategi-positioning-produk-untuk-memenangkan-persaingan-
bisnis/ Diakses Jam 16.00 Pada Tanggal 05 September 2019

Kotler. 2003. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1 Edisi Kesembilan. Jakarta: PT. Indeks
Gramedia. Diakses Jam 20.00 Tanggal 07 September 2019

Anda mungkin juga menyukai