Anda di halaman 1dari 1

TUGAS PERUBAHAN GENDER DILINGKUNGAN MASING-MASING

Oleh : Lestari pujiningtyas

NPM :17340087.P

Perubahan gender (peran dan fungsi) kepala keluarga dan ibu rumah tangga terjadi pada
Keluarga Tn U dan Ny. S di desa Talang Jali kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara yang
sampai saat ini masyrakatnnya sebagaian besar menganut budaya patriaki. Budaya Patriaki
adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama
dan mendominasi dalam peran kepemimpinan baik di dalam keluarga dan lingkungan sosial.

Tn U saat itu berumur 45 tahun dan Ny. S 40 tahun. Perubahan gender pada keluarga ini dimulai
10 tahun yang lalu saat Tn. U didiagnosa Diabetes Melitus serta sakit pinggang yang membatasi
aktivitas sehungga tidak bisa lagi melakukan pekerjaan sebelumnya sebagai tukang ojek dan
buruh harian lepas. Ny. S yang tadinya hanya sebagai ibu rumah tangga (mengurus pekerjaan
rumah saja) akhirnya bekerja di Malaysia untuk mendapatkan biaya hidup keluarga dan biaya
sekolah anak perempuannya (anak tunggal) yang waktu itu masih di SMP. Selama Ny. S bekerja
di Malaysia Tn. U melalkukan peran Ny. S yaitu mengerjakan pekejaan rumah tangga seperti
membersihkan rumah, mencuci dan memasak.

Setelah 8 tahun Ny. S pulang dari Malaysia dan tidak lama kemudian menikahkan anak
perempuannya dimana anaknya langsung ikut suami ke Jawa. Peran Suami istri ini tetap seperti
biasa dimana Tn. U mengerjakan pekerjaan rumah dibantu oleh Ny. S. Setelah satu tahun Ny. S
mengambil keputusan dan disetujui oleh Tn. U untuk membeli kaplingan kios kecil yang
disediakan Prokimal di dekat Wisata Tirta Sinta yang jarak dari rumah sekitar 2 km. Sampai saat
ini tiap hari Ny. S berangkat ke kios pukul 06.30 dan pulang kerumah pukul 17.00 Wib.
Sedangkan Tn. U tetap mengerjakan peran Ny. S seperti sebelum Tn. U menderita sakit 10 tahun
yang lalu yaitu memebrsihkan rumah, mencuci dan memasak)

Masalah perubahan gender:

Kesetaraan Gender adalah kebebasan memilih peluang-peluang yang diinginkan tanpa ada
tekanan dari pihak lain, kedudukan dan kesempatan yang sama di dalam pengambilan
keputusan dan di dalam memperoleh manfaat dari lingkungan. Dalam situasi yang setara ini
tidak adanya diskriminasi berdasarkan jenis kelamin. Tetapi kesetaraan gender seringkali
disalahartikan dengan mengambil alih sepenuhnya pekerjaan dan tanggung jawab pihak lain
baik itu peran laki-laki maupun perempuan.

Contok keluarga Tn. S dan Ny. S diatas dalam hal pekerjaan mencari nafkah tidak ada masalah
dengan perubahan gender karena Ny. S atas ijin suami diperbolehkan bekerja mengingat Tn. S
sudah tidak mampu karena kondisi penyakitnya. Masalah perubahan sebenarnya adalah dimana
Ny. S membiarkan Tn. U terpaksa mengambil alih sepenuhnya pekerjaan rumah seperti
memasak yang sebetulnya Ny, S bisa melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai