Pendahuluan
1
BAB II
Pembahasan
1. Kontak mata
2
2. Sikap berdiri
Berdirilah dengan posisi yang tegak kalau dilihat dari samping tubuh
anda terlihat dari lurus dari telinga sampai mata kaki.
Tarik bahu agar tidak menutup kembangkan dada bagian perut tarik ke
dalam, hal ini akan membuat tubuh anda akan ssemakin indah
Atur posisi kedua kaki yang nyaman berat badan bertumpuk pada tumit
kaki
Untuk wanita bentuk kaki 11.45-12.15
Untuk laki-laki kaki di buka selebar bahu tidak lebih tidak kurang
Tidak bertolak pinggang
Tidak berpangku tangan
Tidak membusungkan dada
Tidak menengadahkan wajah
Tidak merokoh kantong celana
Tidak memegang ikat celana
Tidak berdiri de tangah jalan / dekat pintu
Tidak menggerakan / menggaruk kaki
3. Sikap berjalan
Berjalan yang benar adalah dengan ayunan kaki berada pada satu garis
lurus namun demikian apabila hal tersebut sulit di lakukan, dapat juga pada
dua garis yang sejajar namun tidak terlalu jauh, usahakan telapak kaki lurus
( tidak membentuk “X” atau “O”) Berjalanpun perut harus tetap di tahan
dengan otomatis membuat tubuh akan menjadi tegak dan dada anda
membusung.
3
4. Sikap berjabat tangan
Berjabat tangan kesan pertama dengan orang lain dengan berjabat
tangan orang lain bisa menilai anda apakah anda orang yang ramah dan
terbuka apakah anda menganggap mereka orang penting dan apakah anda
orang yang percaya diri.
4
2.2 Customer Service Airlines
Melayani
Memberi Informasi
Memberi pertolongan
Pelayanan adalah proses memenuhi kebutuhan pelanggan
Ada 3 bentuk pelayanan, yaitu :
PRE FLIGHT SERVICE ( Sebelum Penerbangan)
IN-FLIGHT SERVICE (Selama Penerbangan)
POST-FLIGHT SERVICE (Sesudah Penerbangan)
Informasi
Jadwal
Harga
Seat
Reservasi/Booking
Ticketing
Check-in
Boarding pass
Gate
Pre flight check (PFC)
2. IN-FLIGHT SERVICE
Cabin crew
Fasilitas (headrack, tempat duduk, entertaiment)
Inflight Meal (makanan)
Add Service (Pelayanan tambahan)
5
3. POST-FLIGHT SERVICE
Adalah serangkaian kegiatan setelah melakukan penerbangan
Transit dan Transfer
Transit yaitu melanjutkan perjalanan dengan pesawat yang sama.
Transfer yaitu melanjutkan perjalanan dengan pesawat yang berbeda.
Baggage Claim
Baggage claim yaitu label bagasi atau penandaan bagasi
STANDAR KOMUNIKASI
Daya angkat
Daya dorong
Daya hambatan
Daya berat
Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara,
bersayap tetap, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri. Secara umum
istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat udara atau
6
kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefisian yang sama
sebagai kendraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara..
7
2.3.2 Definisi Bandar Udara
8
Bagian Bandar Udara
9
3. Airspace
Airspace pada dunia ATC umumnya di bagi menjadi 2 yakni controlled
airspace dan uncontrolled airspace.
Controlled airspace yaitu, ruang udara yang mendapat pelayanan ATC
berupa instruksi, informasi, clearance sedangkan Uncontrolled airspace
tidak mendapat layanan ATC, tetapi layanan komunikasi penerbangan yang
hanya berupa informasi saja.
4. Controlled Airspace
1. Aerodrome COntrol : merupakan ruang udara yang adaa di sekitar bandar
udara yang menjadi wilayah kerja dan wewenang ATC di unit Aerodrome
Control Tower (ADC)
2. Control Zone (CTR) / Terminal Area (TMA) : merupakan area dimana
pesawat terbang di wilayah udara setelah bandar udara sebelum dia
mencapai ketinggian jelajah yang akan di tempuhnya atau wilayah yang
akan dilewati sesaat sebelum memasuki wilayah bandar udara sebelum ia
mendarat.
3. Control Area (CTA) : merupakan wilayah udara yang luas yang
ketinggiannya mencapai 40000 kaki diatas permukaan laut. di wilayah ini
lah pesawat mencapai ketinggian jelajah dan terbang menuju arah yang
telah di tentukan dengan melewati jalur yang telah ditetapkan. jalur
penerbangan tersebut bernama ATS Route .
5. Uncrontolled Airspace
1. Aerodrome Flight Information Service (AFIS)
10
2. Flight Information Region (FIR) : wilayah udara yang bukan termasuk di
dalam control zone dan juga control area. di Indonesia terdapat 2 FIR yaitu
FIR Jakarta dan FIR Ujung pandang.
6. Air Side
7. Type Runway
a. Single Runway
b. Parallel Runway
c. Intersection Runway
d. Opening V runway
8. Syarat Agar Runway Dapat Efektif
a. Arahnya sesuai dengan arah angin rata-rata
b. Panjang dan kekuatan sesuai dengan jenis pesawat
c. bersih dari rintangan (obstacle)
d. Sesuai dengan kondisi lokal terkait elevasi, suhu udara rata-rata,
kemiringan daratan (slope), karakteristik permukaan.
11
Berat maksimum pendaratan (Maximum Landing Weight = MLW); adalah
beban maksimum pada saat roda pesawat menyentuh lapis keras (mendarat)
sesuai dengan bobot pesawat dan persyaratan kelayakan penerbangan.
9. Taxiway
a. Exit Taxiway
b. Parallel Taxiway
c. Apron Taxiway
d. Cross Taxiway
Berikut ini adalah tujuan pelayanan lalu lintas udara yang diberikan oleh ATC
berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 170:
12
Mempercepat dan mempertahankan pergerakan lalu lintas udara.
Memberikan saran dan informasi yang berguna untuk keselamatan dan
efisiensi pengaturan lalu lintas udara.
Memberitahukan kepada organisasi yang berwenang dalam pencarian
pesawat yang memerlukan pencarian dan pertolongan sesuai dengan
organisasi yang dipersyaratkan.
2. UTC
13
4. IATA (International Air Transport Air Association)
Kode bandar udara ICAO adalah kode yang terdiri dari empat digit
alfanumerik yang diberikan kepada setiap bandar udara di seluruh dunia.
Kode ini diatur oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (bahasa
Inggris: International Civil Aviation Organization disingkat ICAO). Kode
ICAO digunakan oleh pengatur lalu-lintas udara (air traffic control) dan
maskapai penerbangan. Kode ini tidak sama dengan kode bandar udara
IATA yang digunakan di reservasi dan penanganan bagasi. Kode ICAO
juga digunakan untuk mengidentifikasi lokasi lain seperti stasiun cuaca.
14
2.4.1 Terminal Bandara
15
2.4.4 BANDAR UDARA
Tarif yaitu Tarif suatu biaya yang harus kita keluarkan dan sumber
informasi harga penerbangan udara.
1. Buku Referensi
Book/world wide rules
Air tarif book fare
OAG quid book
IATA/BSP sample documents
Standar credit changes form
2. Buku Rekomendasi
IATA Ticketing handbook
Gamda Internasional fare tiket standar
Tarif MPM book
3. Komputer dtaa (CRS)
Abacus
ARGA
Galileo
Gabriel
2.5.1 Komponen Dasar ticket
16
Penumpang terbagi 3 kategori :
Dewasa (adt) : 100% bayar tiket
Anak-anak (chd) : 100%
Bayi (Inf) : 10%
Komponen Perhitungan
Fare basic
Tax (goverment) ID
Tax (airport) DS
Iuran wajib (YR)
17
Tuliskan nomor penerbangan
8. Date (tanggal Keberangkatan)
Tanggal keberangkatan pesawat ditulis dengan menggunakan dua digit di
ikuti dengan 3 huruf pertama nama bulan.
9. Time (waktu keberangkatan)
Jam keberangkatan penerbangan waktu setempat yang sesuai dengan yang
tertulis di buku daftar jadwal penerbangan, jam keberangkatan harus ditulis
menggunakan system 24 jam
10. Status pembukaan
Kolom status adalah kolom yang digunakan untuk menunjukkan status
reservasi/penulisan penerbangan pada tiket tersebut
11. Ticket validity boxes
Kolom masa berlaku tiket pada saat kita menangani promosi baik kolom
12. Free baggage allowance boxes (Kolom bagasi Cuma-Cuma)
Berdasarkan jumlah bagasi Cuma-Cuma yang dapat di bawah penumpang
pada saat check in pada setiap sector perjalanannya.
13. From and to and fare calculation
Kolm dari ke dan perhitungan harga
14. Form of payment
Kolom cara pembayaran
15. Fare tarif
Tuliskan kode mata uuang IDR di ikuti dengan jumlah harga tiket sesuia
dengan harga jumlah dari kolom FC
16. Equivalent fare pad
Tarif dalam mata uang asing, penulisan tiket penerbangan luar negri
international jika pembayaran dilakukan dengan menggunakan mata uang
asing
17. Tax boxes (kolom pajak)
Terdapat dua jenis pajak pemerintah (PPN) biaya ansuransi
18. Total (jumlah)
2 SEKTOR GTO-DJJ-GTO =>FARE BASIC
RP.9.220.000,-
18
(ADT) =>TAX ID RP.922.000,-
=>TAX AIRPORT RP.60.000,-
=>IWJR RP.10.000,-
TOTAL RP.10.222.000,-
Tugas-tugas seperti :
19
Untuk menjadi seorang Airline staff dibutuhkan pengetahuan di bidang
penerbangan, keahlian customer service dan complaint handling,
penguasaan bahasa Inggris yang tepat serta memiliki kepribadian yang
menarik.
B. Ground Handling
Ground handling berasal dari kata ground dan handling. Ground artinya
di darat, yang di dalam hal ini Bandar Udara (airport). Handling berasal
dari kata dasar hand atau handle yang artinya tangan atau tangani. To
handle berarti menangani, melakukan suatu pekerjaan tertentu dengan
penuh kesadaran.
20
Handling berarti penanganan atau pelayanan (services or to
services). Secara etimologiground handling atau ground service
diterjemahkan menjadi penanganan di darat atau pelayanan di darat.
21
Data administrasi lengkap dan rapi.
Pelayanan harus ramah, cepat dan empati.
Aktivitas lost and found
Kurang terima bagasi
Apabila terjadi kurang terima bagasi, penumpang diharapkan melapor
ke kantor lost and found.
Petugas lost and found harus menanyakan ciri-ciri bagasi tersebut.
Petugas harus mencari barang yang dimaksud.
Apabila bagasi ditemukan , bagasi tersebut harus diserahkan kepada
penumpang.
Apabila bagasi penumpang tidak ditemukan, petugas harus menyampaikan
kepada penumpang bahwa bagasi belum ditemukan.
Jika bagasi tersebut masih tertinggal di station keberangkatan/transit,
petugas lost and found harus segera di informasikan kepada penumpang
dan menanyakan kepada penumpang apakah bagasinya akan ditunggu atau
diantar ke alamat penumpang.
Apabila belum ada kejelasan mengenai bagasi yang hilang tersebut,
petugas harus meminta penumpang untuk mengisi property irregularity
report (PIR).
22
3. INFANT & CHILDREN
Batas umur bayi (INF) ialah sejak ia lahir sampai dengan berusia 2 tahun
(24 months). Tempat duduk bayi biasanya satu kursi dengan ibunya
(dipangku) dan pembayaran tiket pesawat 10% dari tarif normal
penumpang dewasa. Lewat dari dua tahun sampai dengan 10 tahun
dikategorikan penumpang anak-anak (CHD).
Penumpang ini kondisi fisik dan mentalnya memerlukan tandu alat bantu
untuk memudahkan penumpang naik pesawat/ berada di dalam pesawat
23
Penumpang buta harus diserahkan oleh pengantar kepada petugas airline di
check ini counter airport. Jika pengantar tidak ikut serta, petugas stasiun
harus mendampingi penumpang buta tersebut sampai naik ke pesawat
24
2. Pronuncation
Secara singkat, Pronanciation adalah ilmu yang mempelajari tehnik/
tatacara melafalkan kosakata bahasa inggris.
3. How to understance
An di ikuti oleh huruf vocal
A di ikuti oleh huruf konsonan
WH Question
1. What ? Object
2. When ? Time
3. Where ? place
4. Why ? Reason
5. Who ? Person
6. How ?
7. Which ? things
Secara etimologi bagagge handling terdiri dari dua suku kata yang
berasal dari bahasa inggris yaitu bagagge dan handling (to handle).
25
penyerahan bagasi tersebut ke penumpang yang bersangkutan pada saat
penumpang tiba di bandara tujuan
26
Single Sector : untuk satu destinasi mislanya hanya medan atau
surabaya
Multi Sector : untuk bagasi yang melalui beberapa negara transit
misalnya jakarta-hongkong harus melalui singapore
Final Destination
Rush Tag : untuk pengiriman bagasi yang ketinggalan atau dikirim
tanpa nama penumpang/pemiliknya
4. LABEL BAGASI
a. Manfaat label bagasi
1. Mengidentifikasi tujuan dari bagasi tersebut
2. Mengidentifkasi kepemilikkan dari bagasi tersebut
3. Mengidentifikasi dalam penanganan bagasi
27
Digunakan sebagai tambahan pada normal bagagge tag khusus untuk
bagasi yang memerlukan penanganan lebih cepat . misalnya karena short
connecting time.
7. Checked bagagge tag
Bila ada yang berbentuk kardus atau sebagainya, agar tidak terjadi
kekeliuran dengan orang cargo, maka checked bagagge tag ini harus di
tempelkan pada bagasi tersebut untuk mengidentifikasikan bahwa barang
tersebut adalah bagasi.
8. Limited release tag
Sebagai pengganti dari normal bagagge tag. Label ini harus dipergunakan
untuk bagasi-bagasi yang pada saat proses check-in ini menunjukan kondisi
sebagai berikut:
Perishables (mudah busuk)
Packing yang kurang baik/tidak semestinya. (unsuitable package)
Mudah pecah (fragile)
Bagasi yang diterima terlambat pada saat proses check-in.
Swepping oversize cabin bagagge
9. Fragile tag
Label tambahan yang digunakan khususnya untuk bagasi-bagasi yang
mudah pecah sebagai pemberitahuan kepada petugas loading/unloading
pada saat bongkar muat agar penanganan bagasi tersebut diperlakukan
secara lebih hati-hati.
Group tag.
10. Rush tag
Digunakan untuk ‘mishandle bagagge’ yang harus secepatnya dikirimkan
ke penumpang/pemilik dari bagasi yang di maksud
11. Hand Baggagge tag/Cabin Bagagge tag
Digunakan sebagai tanda pengenal yang dicantumkan atau diselamatkan
pada cabin bagagge milik penumpang. Disini tercantum kolom yang
memuat nama, alamat, kota, negara, dan nomor telepon yang bersangkutan.
12. Wheelchair dan INCHAD bagagge tag
28
Digunakan sebagai tambahan dari normal standart bagagge tag. Gunanya
untuk mengidentifikasi bahwa barang tersebut adalah berupa wheelchair
dan INCHAD milik penumpang dimana perlu penanganaannya yang cepat
bagi penyerahannya di transfer area dan claim area.
5. KLASIFIKASI BAGASI
1. UNCHEKED BAGGAGE
Merupakan barang bawaan penumpang yang boleh di bawah ke dalam
cabin pesawat.
IATA membagi uncheked bagasi ke dalam dua kategori yaitu :
Free Carry on item atau hand bagagge
Merupakan barang bawaan yang boleh di bawah ke cabin penumpang tanpa
haru di timbang dan kenakan biaya misalnya : kamera, payung, mantel, topi
mkanan dan pakaian
Cabin baggage
Adalah barang bawaan penumpang yang di batasi jumlahnya untuk masuk
ke dalam cabin misalnya : notebook, laptop, koper, dll .
2. CHECKED BAGAGGE
29
Label ini di gantungkan pada bagasi setelah di cantumkan nama kota tujuan
dan nomor penerbangan.
b. Baggage Claim tag
Label ini terdiri dari dua atau tiga bagian yang masing-masing bagian yang
diberi nomor yang sama.
c. Para penumpang menyerahkan claim tag pada petugas penyerahan di
baggage counter yang kemudian mencocokkan nomornya dengan nomor
yang tercantum dalam dalam claim tag pada bagasi.
d. Baggage identification Sticker
Dalam stiker ini dicantumkan nama dan alamat lengkap penumpang
pemiliknya.
e. Crew Bagagge
Merupakan barang bawaan awak cabin yang bertugas dalam suata
penerbangan (Capten, Filgh Oficer, dan Flight Attendant)
f. Transfer Baggage
Merupakan bagasi yang tiba di suatu penerbangan kemudian dilanjutkan
pengirimannya menggunakan pesawat lain dalam suatu jangka waktu
tertentu.
6. EXCESS BAGGAGE
Definisi : Jumlah bagasi yang yang lebih dari Free Baggage Allowance,
kelebihan itu harus di bayar penumpang.
Konsep Penetapan Excess baggage
1. Weight Concept (Konsep berdasarkan berat)
2. Pieces Concept (Berdasarkan jumlah bagasi)
Penanganan bagasi lebih
Excess Baggage Ticket
g. Extra Baggage Allowance
30
Selimut
Walking stick (tongkat untuk berjalan)
Kamera kecil
Binocular
Collasable wheelchair (kursi roda yang dapat dilipat)
31
Salah satu pelayanan terhadap penumpang berarti juga pelayanan
terhdap barang bawaan penumpang ( bagasi). Bagasi penumpang harus
dikelolah dengan sebaik mungkin karena berhubungan langsung dengan
kepuasan konsumen dan agar tidak terjadi kekeliuran di dalam
penanganannya seperti kehilangan, kerusakan, tertinggal di bandar udsara,
dan terbawah pesawat dan sebagainya.
32
2.8.2 PROSEDUR PENANGANAN MISSING BAGGAGE
33
Untuk non mechanized stasiun, harus menggunakan message mengenai
AHL dan OHD ke stasiun yang bersangkutan dengan copy bke JKTLZGA
(pusat LL).
34
Petugas lost and found harus berkoordinasi dengan stasiun ke berangkatan
dan transit mengenai kondisi bgasi yang dimaksud, apakah saat penerimaan
bagasi dalam kondisi baik atau rusak.
Apabila bagasi yang di maksud dalam kondisi rusak, maka pihak airlines
tidak bertanggung jawab terhadap perbaikan/penggantian kerusakan bagasi.
Dan jika sebliknya, bagasi yang dimkasud diterima dalam kondisi baik
dalam station keberangkatan atau transit, maka petugas harus mengisi form
demage report untuk pelaksanaan perbaikan dan penggantian.
35
Menentukan Berat Kargo Untuk menentukan berat kargo didasarkan pada 2
(dua) cara perhitungan yaitu :
Berdasarkan Volume Barang, dengan formula
Volume Weight (VW) = (Panjang x Lebar xTinggi)/ 6000
Perhitungan berat untuk barang-barang yang berukuran besar tetapi
memiliki berat yang ringan,akan dihitung berdasarkan volumenya
Hasil dari kedua pengukuran diatas akan diperhitungkan mana yang lebih
besar.
d. Isi Kargo
Bukan barang terlarang.
Bukan barang berharga (emas
Barang yang mudah busuk
Barang yang mudah pecah
Binatang hidup
Bukan barang berbahaya
36
f. Live Animals
Keadaan binatang hidup harus sehat. Yang diperlukan adalah surat
karantina airport setempat.
Apabila untuk eksport harus ada ijin dari dinas peternakan.
Untuk pengiriman binatang yang dilindungi harus ada ijin dari dinas
perlindungan dan pelestarian alam/dinas kehutanan.
g. Humains Remains
Uncremated in coffin, Berupa jasad dan pengangkutannya memakai peti
yang dilapisi seng (untuk mencegah kebocoran dan mencegah bau dari
jenazah)
Ukuran peti harus sesuai dengan ukuran pintu pesawat.
Jenazah tidak dapat diangkut apabila penyebab kematian disebabkan oleh
penyakit menular.
37
Cremated in coffin adalah jenazah yang sudah berupa abu/ashes, biasanya
berupa guci/kotak.
h. Perishable Goods
Barang yang mudah busuk. Contoh buah-buahan, sayur, ikan, seafood
Pengiriman perishable goods memerlukan perhatian khusus dalam
penerimaan dan pengiriman sehingga tiba di tempat tujuan keadaannya
tidak rusak dan masih segar.
Penerima barang perishable, diinformasikan oleh airlines ditempat
keberangkatan ke airport tujuan dengan mengunakan telex ataupun telepon
i. Valuable Goods
Barang yang mudah busuk. Contoh buah-buahan, sayur, ikan, seafood
Pengiriman perishable goods memerlukan perhatian khusus dalam
penerimaan dan pengiriman sehingga tiba di tempat tujuan keadaannya
tidak rusak dan masih segar.
Penerima barang perishable, diinformasikan oleh airlines ditempat
keberangkatan ke airport tujuan dengan mengunakan telex ataupun telepon
2.9.1Pengisian Airwaybill
38
Untuk pengisian Airwaybill atau STTP (Surat Tanda Terima Pengiriman)
dapat dilakukan olehpetugas
kurir cargo dengan lengkap dan jelas.
Airwaybill atau STTP sebelum dibawa bersama dengan Shipment (Barang
Kiriman) harus ditandatangan oleh Shipper (Pengirim) dan kurir akan
memberikan lampiran sebagi tanda bukti pengiriman.
Panjang : 150 cm
Lebar : 110 cm
Tinggi : 80 cm
Syarat-syarat pengiriman
39
Pihak pengirim ( shipper ) : Shipper bisa berupa perorangan, badan usaha,
dilakukan secara langsung tanpa perantara, atau melalui jasa ekspedisi
muatan kapal laut atau ekspedisi muatan pesawat udara.
Pihak pengangkut ( carrier ) : Carrier bisa berupa cargo sales airline, cargo
sales agent, airline / air charter yang juga berfungsi sebagai pengangkut
kargo.
Pihak penerima ( consignee ) : Consignee bisa berupa perorangan, badan
usaha maupun dalam bentuk cargo agent.
40
Pengiriman dan pengangkutan cargodidasarkan pada :
A. Reservasi
1. Definisi reservasi menurut IATA
Reservasi merupakan suatu permintaan penyediaan secara awal bagi
ruang tempat duduk atau akomodasi bagi seseorang atau suatu ruang dan
barang yang dibawah oleh orang tersebut.
2. Manfaat reservasi
Manfaat reservasi dari sisi peenumpang
- Mempermudah mempersiapkan keperluannya sedini mungkin
- Memberi kepastian rencana perjalanan
- Efisiensi waktu
Manfaat reservasi bagi maskapai
- Sarana untuk menjual load faktor secara maksimum
- Saranan untuk meningkatkan produksi
- Mempermudah penjualan produksi
- Efisiensi
3. Tugas dan fungsi dari reservasi
a. Penyediaan tempat
Mengawasi sealable seat pada penerbangan tertentu dengan
mencatat pembukuan atau pembatalannya dan mengusahakan pendapatan
semaksimal mungkin.
b. Permintaan khusus / Special Request
Meneruskan permintaan khusus penumpang kepada bagian-bagian
yang bersangkutan. Cotohnya yaitu permintaan WCHC, ibu hamil,
penumpang sakit, anak-anak di bawah umur 12 tahun (UM).
c. Penjualan
- Menyarankan perubahan penerbangan apabila diperlukan
- Memberikan laporan kepada bagian penjualan
- Membuat rencana masa depan
41
d. Fungsi reservasi
Menyediakan seat agar tidak terjadi over seat ( kelebihan
penumpang/pembukuan).
4. Panduan reservasi
a. Pastikan melakukan booking dengan nama penumpang sesuai dengan nama
yang tertera dalam kartu identitas.
b. Pastikan booking segman/itienerary sudah sesuai dengan permintaan
penumpang.
c. Pastikan penumpang sudah mengetahui batas waktu pembelian tiket yang
diberikan atautime limited.
d. Pastikan No. Hp penumpang diketahui oleh petugas dan bisa dihubungi.
e. Pastikan setiap PNR (kode booking) memiliki nomor tiket yang benar.
f. Pastikan permintaan penumpang akan special service requirement (SSR)
telah tercatat dengan baik dan benar sesuai aturan yang berlaku.
g. Pastikan nama penumpang bayi (Inf) sedah dimasukkan dalam PNR pada
SSR INF.
h. Pastikan nama penumpang anak-anak (Chd) dan usia-nya sudah
dimasukkan ke dalam PNR pada DDR CHD.
B. Ticketing
1. Definisi ticketing
Ticketing adalah proses yang diawali dengan mencatat data-data
calon penumpang sampai dengan penyediaan tempat duduk dalam pesawat
bagi calon penumpang beserta bagasinya dan diakhiri dengan proses
issued.
2. Paanduan Ticketing
a. Jadwal penerbangan, nama penumpang, class dan harga yang sudah
dibooking sedah benar dan cocok dengan apa yang penumpang minta.
b. Pastikan sudah mendapatkan perintah issued/cetak/Ok tiket dari
penumpang.
c. Cek kembali harga yang sudah diberikan kepada penumpang dan pastikan
penumpang tersebut sudah mengerti tentang kondisi harga tiket yang akan
di issued.
3. Pembagian Tiket
Tiket dibagi menjadi 2, yaitu :
Tiket Domestik adalah tiket pesawat yang dikeluarkan oleh maskapai
penerbangan yang berlaku untuk penerbangan dalam negeri.
Tiket Internasional yaitu tiket yang dikeluarkan oleh maskapai
penerbangan yang berlaku untuk penerbangan ke luar negeri.
4. Istilah-istilah ticketing
- Adult = Penumpang dewasa (12+ tahun)
- Child = Penumpang anak-anak (2-12 thn)
- Infant = Penumpang BAYI (0-23 bulan)
42
- Fare = Harga tiket dasar
- Airport tax = Pajak bandara
- Departure = Keberangkatan
- Arrive = Kedatangan
- Baggage = Barang bawaan
- Cancel = Pembatalan bookingan
- Cencel fee = Biaya pembatalan
- Confirm = Pemesanan yang sudah pasti
- Destination = Kota tujuan akhir
- Delay = Keterlambatan
- Divert = Mendarat di bandara bukan tujuan
- DOI = Date of issued
- DOT = Date of travel
- E-ticket = Electronic ticket
- Extend = Perpanjangan masa berlaku ticket
- Fare calculation= Perhitungan tarif
- Fixed date = Tiket yang tidak boleh ganti tanggal
- Go show = Pembelian tiket tiba-tiba di bandara
- Issued = Proses cetak tiket
Ramp = Apron
Handling = Handle/Menangani,
43
1. Ramp Activity Check List
2. Ramp vest
3. Bon Fuel
4. Data flight dibagi 2 yaitu :
Flight Schedule
ETD = Estimate Time Departure
5. Radio komunikasi/HT
44
Hal – hal yang dilakukan Ramp Dispatcher antara lain :
Ramp Handling check list harus dilaksanakan secara benar sesuai aturan
didalam Station Manual
45
c. Mengurangi tingkat kecelakaan penumpang, petugas atau kerusakan pada
pesawat, GSE dan fasilitas lain di area ramp.
d. Meningkatkan mutu pelayanan dari GSE sehingga dicapai tingkat
pelayanan yang baik kepada penumpang atau pesawat secara aman dan
efisien.
e. Meningkatkan OTP dalam pelayanan pesawat.
TANGGUNG JAWAB
a. General Manager bertanggung jawab terhadap keselamatan selama
pelaksanaan handling pesawat dan pemberian informasi-informasi yang
berkaitan dengan keselamatan di ramp kepada bawahannya.
b. Manager/Supervisor bertanggung jawab dalam mengawasi kegiatan
operasional di lapangan agar sesuai dengan System dan Prosedure Operasi
dan aturan keselamatan penerbangan yang berlaku.
c. Seluruh petugas yang bertugas di area ramp bertanggung jawab langsung
terhadap keselamatan selama proses handling pesawat.
46
Penanganan pesawat dibandara udara, baik urnarroundtmaupun transit
arrangementmenganut sistem yang sama. Perbedaaan terletak pada lama
waktu penangananya. Penanganan transit arrangementlebih pendek
dibanding dengan turnaround arrangement. Ini terjadi karena pada transit
arrangementada perbedaan dalam hal-hal tertentu, sebagai berikut.
Exterior cleaning,
Interior cleaning,
Toilet service,
Water service,
Cooling heating,
47
Cabin equipment and in flight entertaiment,
Material,
Storage cabin material.
A. MARSHALLING
48
seperti cargo atau GSE, hendaknya pesawat tetap menjadi prioritas sampai
pesawat selesai dipandu dan benar-benar berhenti.
e. Tanda isyarat tangan baku dinyatakan pada SOP No. S-OS-014 tentang
Tanda Insyarat Tangan.
B. PARKING
e. Pada setiap wing tip dan depan engine hendaknya diberi pengaman /
pembatas berupa safety cone.
49
f. Semua peralatan GSE harus memiliki perlengkapan parking brake dan
dapat berfungsi dengan sempurna.
50
alasan out of service
tanda tangan dari supervisor yang bertugas.
2. Loading
Hitung dengan teliti dan benar berat dan koli muatan tersebut, perhatikan
dan pastikan label dan symbol sudah sesuai dengan tujuan dan cara
penanganannya pada lembar loading checklist.
51
Laporkan aktual berat muatan (cargo, pos, dan bagasi) yang telah dimuat
dalam form loading instruction ke load control. (via petugas ramp)
Pastikan net terpasang dengan baik dan benar sesuai dengan loading
prosedur yang berlaku.
3. Unloading
Periksa incoming CPM (container pallet message), LDM (Load
Distribution Message) dan Communication of Load Information (CLI).
CPM adalah pesan yang berisikan informasi mengenai muatan
compartment yang meliputi status muatan dari container, pallet, dan bulk.
LDM adalah pesan yang berisikan informasi dasar untuk suatu
penerbangan ( penerbangan / tanggal, nomor registrasi, tipe pesawat,
tujuan, crew, penumpang) dan informasi berat (berat dari ULD dan total
dari muatan cargo, pos, bagasi, dan bahan bakar).
CLI adalah pesan yang berisikan informasi mengenai pemuatan bagasi,
cargo, dan pos pada setiap compartment.
Persiapkan sarana sarana penunjang yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan untuk penurunan barang / muatan.
Perhitungkan SDM loadingunloading sesuai dengan kebutuhan.
Man power harus sudah siap di air side 5 menit sebelum pesawat block on.
Pastikan mesin pesawat telah dimatikan, sebelum membuka cargo door.
52
Tempatkan cargo train (gerobak) yang berada di depan wing searah hidung
pesawat dan yang berada di belakang wing searah ekor pesawat (tail out
position)., dan aktifkan rem ban.
Serahkan muatan yang telah diturunkan ke unit terkait sesuai dengan fungsi
dan prioritas serta klasifikasi , spesifikasinya dan didukung dengan form
delivery order (DO).
E. SAFETY MEASURES
Semua orang yang ada di ramp harus mempunyai jiwa keselamatan dan
rasa jiwa keselamatan yang harus di ciptakan bukan hanya untuk security
tapi untuk semua orang yang ada di ramp, karena hal ini sangat penting
untuk keselamatan di dalam dunia penerbangan.
Pada saat starting dan running engine, setiap personil yang bertugas harus
menggunakan penutup telinga. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi
telinga dari kebisingan (noise) yang bisa mengakibatkan gangguan pada
pendengaran baik sementara ataupun permanen (tuli).
Penutup telinga tersebut sebaiknya dari tipe yang sudah disahkan oleh
Departemen Kesehatan. Penutup telinga tipe headset dan microphone harus
secara berkala disterilkan, demikian juga headset dan microphone pesawat.
Hal lain yang harus diwaspadai dan dihindari adalah jet blast (semburan jet
engine) yang memiliki tekanan dan temperatur yang tinggi.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh semua petugas di area
Ramp:
53
a. Pada saat pesawat datang, semua petugas dan GSE harus diam di tempat
sampai pesawat yang dipandu untuk parkir, telah benar-benar berhenti.
b. Pada saat keberangkatan pesawat, area engine intake dan exhaust harus
bersih dari peralatan dan seluruh petugas tidak berada di area tersebut.
c. Jangan menyentuh bagian engine, rem atau roda karena kemungkinan
temperaturnya
d. Dalam kondisi apapun, hindarkan berjalan di dekat engine yang sedang
running.
1. BAHAN BAKAR
Pelaksanaan refueling di bandara seluruh Indonesia dilaksanakan oleh
PERTAMINA, sedangkan PT Gapura sebagai groundhandling bertindak
sebagai supervisor. Namun ada hal-hal yang perlu diwaspadai oleh semua
pihak dalam proses refueling, terutama hal-hal yang berpotensi
menimbulkan kebakaran.
PENGISIAN BAHAN BAKAR
a. Listrik statis
Muatan listrik statis dapat terkumpul pada pesawat selama terbang atau di
darat. Hujan, kristal es dan tiupan debu dapat memperbesar muatan listrik
statis. Muatan statis dapat juga terkumpul melalui induksi dari atmosfir
yang bermuatan listrik.
Listrik statis mengalir melalui lintasan termudah, jika tidak ada lintasan
termudahyang dapat dilalui muatan listik, sedangkan pada saat yang sama
jika muatanlistrik semakin besar maka muatan akan mencari lintasan yang
terpendek untuk mengalir hingga terjadi loncatan bunga api listrik.
54
Pertemuan loncatan bunga api listrik ini dengan bahan bakar mampu
menimbulkan bahaya kebakaran.
b. Rokok
Korek api dan pemantik api lainya yang biasa digunakan untuk
merokok dilarang dibawa oleh petugas yang menangani pengisian bahan
bakar (fueling). Aturan dilarang merokok bagi petugas di ramp hendaknya
ditekankan untuk dilaksanakan, karena uap bahan bakar berpotensi
menimbulkan kebakaran.
Bon Fuel
55
2.11.5 TENTANG PERMUKAAN TRANSPORTASI
1. UMUM
2. TRANSPORTASI KHUSUS
peraturan yang di Memuat semua perlukakan untuk trasportasi khusus
dalam batas domestic dan internasional.
56
Ramp aktivity check lish LION AIR
57
Delay Code
58
59
60
61
APB
1. Sarana transportasi
2. Sarana Akomodasi
Dilihat dari lokasi restoran yang berada dihotel & mengemudi bagian atau
fasilitas hotel yang bersangkutan, adapun restoran yang berdiri sendiri
(Idenpendent)
62
Dapat dibedakan atas dasar asal usul yang menjadi karakteristik objek alat
atraksi tersebut yaitu wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata
ziarah, dan wisata liburan
5. Sarana Hiburan
Atraksi wisata digelar untuk masyarakat umum dan bahkan tidak ada
pemungutan biaya.
6. Tokoh Cendramata
Jenis paket wisata khusus wisata mengetahui suatu daerah denga tujuan
mengisi liburannya guna menghilangkan kepenakan diri atas rutinitas
sehari-hari
2. Recreation Tourism
Jenis paket wisata yang disususn dengan tujuan utamanya memanfaat hari
liburnya guna pemulihan kesegaran jasmani maupun rohani
3. Cultural Tourism
63
4. Adventure Tourism
5. Sport Tourism
Paket wisata yang dilakukan dalam rangka melatih atau melakukan uji
ketangkasan jasmani atau mengikuti pertandingan olahraga di daerah atau
di negara lain.
6. Bussines Tourism
7. Convertion Tourism
Paket wisata dalam rangka mengikuti kegiatan atau menghadiri suatu acara
konferensi, seminar, peameran, atau sejenisnya yang diselingi dengan
kegiatan wisata di wakili segangnya
c. Group Tour
64
Dilakukan sama-sama dengan dipimpinoleh seseorang yang bertanggung
jawab atas keselamatan dan kebutuhan seluruh anggotanya biasanya paling
sedikit 10 orang.
1. PENGATURAN
a. Pre-Arrange Tour (Wisata Perencanaan)
Suatu perjalanaan wisata yang jauh dari hari sebelumnya, baik tranportasi
akomodasi maupun objek-objek yang akan dikunjungi.
Suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu perusahaan biro
perjalanan atau perusahaan transpor.
Suatu perjalanan eksekusi yng dijual oleh biro perjalanan dengan dipimpin
oleh seorang pemimpin wisata yang diselenggarakan secara rutin, dalam
jangka yang telah ditetapkan dan dengan rute perjalanan tertentu pula.
Suatu perjalanan wisata tambahan di luar pengatur yang telah disusun dan
perjanjikan pelaksanaannya atas permintaan pelanggan.
65
c. Educational Tour (Wisata Pendidikan)
3. PENYELENGGARAAN
a. Eksekusi (Exsecursion)
b. Safari tour
66
Ini di khususkan untuk bagi remaja menurut golongan umur yang
ditetapkan oleh hukum negara masing-masing (masih di bawah 21 tahun/
belum kawin
d. Cruize Tour
e. Marine Tour
67
A. Faktot-faktor yang mempengaruhi perencanaan paket wisata
1. Tujuan wisata
2. Lokasi wisata yang diinginkan
3. Lama tinggal
4. Biaya
5. Biaya akomodasi
6. Biaya pembuatan dokumen
1. Durasi
2. Biaya
Biaya atau kursial bagi wisatawan karen biaya menjadi acuan jasa.
3. Tujuan
4. Kegiatan
Dari berbagai tempat yang telah ditentukan di atas, barulah menyususn apa
saja kira-kira daftar keggiatan yang dapat di lakukan , dari masing-masing
lokasi wisata tersebut.
5. Waktu
Timing merupakan penggabungan durasi dan waktu dalam skala yang lebih
detail, hingga hitungan detik
6. Contack person
68
Siapakh saja orang-orang yang dapat memebantu anda selama proses
perjalanan wisata.
7. Transportasi
Include :
Hotel
Transportasi
Makan Minum
Tiket Pesawat
Tiket Masuk pesawat
Guide
69
7. Guide 500.000 x 6 hari 3.000.000
Total 14.200.000
70
12.0 Resto Lunch
0 Tanjung
Karang
71
12.30 Resto Lunch
Rinjani
Lodge
72
11.55 Pink Lunch
Beach
73
b. Sales Agent (SA)
c. Sub agent
1. Informasi perjalanan
74
3. Menjual tiket
75
6. Mengurus dokumen perjalanan.
Syarat mendirikan travel agent atau usaha biro perjalanan wisata/ agent
perjalanan wisata :
76
Yaitu dokumen perjalanan yang tidak mempunyai nilai/harga karena tidak
dapat di tukarkan dengan sejumlah jasa/barang maupun dengan nilai uang
sebagaimana.
Paspor
Visa
a. PASPOR
Jenis-jenis Paspor
77
B. VISA
Visa adalah dokumen resmi yyang dikeluarkan oleh satu negara atau
perwakilan sebagai tanda diperkenankannya seseorang dari negara lain
memasuki wilayah negara tertentu.
78
Macam-macam VISA
1. Visa Transit
2. Visat Wisata
3. Visa Dinas
4. Visa Pelajar
5. Visa Diplomat
6. Visa Bekerja
7. Visa khusus Pelaut dan Awak Pesawat
8. Visa Kunjungan Usaha
9. Visa Kunjungan Social usaha
10. Visa berdiam sementara
2.14.2 Regulasi
Maka dari itu ada aturan atau undang – ndang yang mengatur mengenai
keamanan dan kselamatan penerbangan dimana salah satunya yaitu
menangani tentang DG (Dangerous Good) yaitu Surat Keputusan Dirjen
Hubud Nomor : SKEP 2765/X11/1998 Tentang pengangkutan bahan
dan/atau barang berbahaya dengan pesawat udara, yang mengacu pada
aturan internasional ICAO Annex 18 The Safe Transport of Dangerous
Goods by Air, dan pada Document 9284-AN/905 Technical Instruction The
Safe Transport of Dangerous Goods by Air ( berupa petunjuk teknisnya ),
ditambah pula dengan Document 9481-AN/928 Emergency Respons
Guidance for Aircraft Incidents Involving Dangerous Goods ( petunjuk
darurat apabila pesawat mengalami kecelakaan akibat DG). Selain tersebut
di atas dalam penerbangan internasional di atur pula di dalam IATA (
International Air Transport Association ). Aturan tersebut merupakan
79
aturan Nasional dan Internasional,dan semua orang wajib mengikui aturan
yang berlaku demi terciptanya tujuan yaitu keamanan dan keselamatan
penerbangan.
1. Forbidden (Terlarang)
2. Acceptable (diterima)
3. Exemted (Dibebaskan)
4. Exepted (Dikecualikan)
80
Kelas 5 : bahan/barang yang mudah menguap yang apabila terhirup oleh
manusia/binatang akan mengantuk/pingsan.
Kelas 6 : bahan/barang mengandung racun yang sangat berbahaya bila
terkena makanan (pestisida, pupuk)
Kelas 7 : bahan/barang yang mengandung radioaktif/zat helium dan
mercury.
Kelas 8 : bahan/barang yang mengandung karat/garam
Kelas9: bahan/barang yang dapat menimbulkan magnet yang akan
mempengaruhi kompas pesawat jika cara pemuatannya salah (besi
berbentuk silinder berukuran besar).
2.15 KOMPUTER
81
adanya perintah yang di mengerti hardware tersebut dapat melakukan
berbagai kegiatan yang telah di tentukan oleh pemberi perintah.
2.16 ABACUS
Abacus system adalah sistem yang digunakan oleh airlines yang sudah
bertaraf international. Namun tidak semua airlines international
menggunakan abacus.
A. Keyboard mipping
1. Availabe : Memperlihatkan available seat untuk hari ini
2. Flifo : istilah penerbangan
3. Gfax : (gmailfax) mengirim email
4. Fax : mengirim informasi dengan cara mengangkat telpon saat mengirim
kopian surat
5. Remaks : (keterangan/catatan) kode booking ditekan sebelum tekan rumus
6. Received : melihat siapa yang telah membooking tiket
7. Ticketing : issued tiket
8. Tl : Informasi Time Limted
9. Fone : memasukan nomor telpon
B. Agent Sign In
82
Sign-in : SI*0211IM
Sign Out : SO*
Format entry : SI (Number) min 2, max 6 character
Contoh : SI3234
C. Sign Out
E. Schedule Display
Mandatory
83
P : Phone (9) Redisplay *p9
R : Receive From (6) Redisplay *p6
I : Ittenerary (0) Redisplay *I
N : Name (-) Redisplay *N
T : Ticketing (7) Redisplay *p7
End Of Transaction
Contoh :
Fare Rules
Tax Information
84
Entry : TXN*(C name/country C/city Code)
Sebelum kita melangkah untuk memulai pricens sebuah PNR, ada baiknya
mengetahui sedikit mengenai ticket record yang akan muncul dalam sebuah
PNR, yaitu :
1. Not Price
PNR belum mempunyai harga, sehingga kita bisa melakukan dokument
issued
PNR tersebut sudah penuh mempunyai harga (dipicing rapi tapi recordnya
dihapus)
2. Auto Priced
PNR sudah mempunyai harga yang dihitung secara otomatis oleh system
abacus dan agent menerima harga tersebut dan tidak melakukan perubahan
ticket record auto price, ini akan di guaratee oleh abacus.
3. Memulai Priced
PNR sudah mempunyai harga dan dihitung secara otomatis oleh system
tetap agent ada melakukan perubahan pada salah satu komputer di dalam
fare record sebelum menerima fare tersebut.
PNR sudah mempunyai harga tetapi harga yang diberikan oleh system
tidak sesuai dengan RBD yang ada di dalam PNR
4. Awaiting Aprice
PNR sudah pernah mempunyai harga tetapi ada perubahan di dalam
ittenerary sehingga otomatis akan mempengaruhi fare record
Jika ticket record menjadi “awaiting Price” maka kita harus melakukan
delete pricing dan membuat pricing kembali.
5. Rate Desk Price
PNR dihitung menurut perhitungan agent sendiri (input manualy)
PNR sudah dihitung oleh system tetapi sesudah agent munerima perubahan
pada slaah satu fare componennya.
85
2.17 WB (Weight and Ballance)
A. AERODYNAMIC (keseimbangan pesawat)
Ilmu yang mempelajari sifat-sifat udara dan gas dalama keadaan bergerak
pengaruhnya terhadap benda-benda bergerak di dalamnya,
Properties
Nitrogen
Oxigen
Water pavor
Argon
Carbon
Hidrogen
Heon
Hellium
86
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang pengetahuan seputar dunia penerbangan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan adanya materi-materi seperti ini dapat membantu menambah
pengetahuan seputar dunia penerbangan.
2. Selain menambah pengetahuan, pembahasan ini juga memberikan
pemahaman bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang customer terutama
di lingkungan Bandar udara. Karena setiap pekerjaan itu selain dilakukan
dengan niat ikhlas juga harus didasarkan pada pengetahuan dan
keterampilan.
B. Saran
Untuk pengembangan yang lebih lanjut maka penulis memberikan saran
untuk membantu edutama college dalam masa yang akan datang.
1. Kedisiplinan dan etika.
2. Perlunya penambahan peralatan komputer agar siswa bisa langsung
mempraktekkan apa yang diterima.
87
DAFTAR PUSTAKA
http://id.m.wikipedia.org/wiki/angkasa_pura_I
http://repository.mercubuana.ac.id/18353/2/cover.pdf
https://www.slideshere.net/mobile/astarioadinugraha/skripsi-astario-adi
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71935/potongn/diploma-2014-
321001-chapter1.pdf
88