Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan tinggi pada hakekatnya merupakan upaya sadar untuk
meningkatkan kadar ilmu pengetahuan dan pengamalan bagi mahasiswa dan
lembaga (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2009). Pendidikan dalam
perguruan tinggi bukan hanya harus meningkatkan kemampuan peserta didiknya
namun juga dituntut mampu mengembangkan kelembagaan, baik lembaga
pendidikan itu sendiri, maupun kelembagaan di masyarakat.
Lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki kemampuan akademis,
yaitu kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, berpikir logis, serta
memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan
memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Tidak hanya itu, lulusan
perguruan tinggi juga dituntut memiliki kemampuan professional, yaitu
kecakapan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan.
Melalui kerja praktek diperusahaan, mahasiswa diharapkan mampu
menemukan permasalahan yang kemudian akan dianalisa, ditangani dan diatasi
dengan tepat. Dengan terjun langsung dan menemukan realita dan permasalahan
yang ada dilapangan/industri.
Dalam kerja praktek penulis ingin mempelajari teknologi-teknologi yang
diterapkan di industri kelapa sawit, khususnya di PT. Multimas Nabati Asahan.
Teknologi ini lebih dikhususkan pada hala-hal yang berkaitan dengan proses,
sesuai dengan latar belakang ilmu penulis. PT. Multimas Nabati Asahan yang
berada di Kuala Tanjung merupakan salah satu bukti kemajuan teknologi saat ini
yang berkembang pada dunia industri terkususnya.
PT. Multimas Nabati Asahan adalah salah satu perusahaan swasta
berbadan hukum perseroan terbatas dan termasuk dalam Wilmar Group. PT.
Multimas Nabati Asahan terdiri dari unit pengolahan minyak sawit kasar (Dept.
Refinery), unit pengolahan inti sawit (Dept. Palm Kernel Palm), dan unit
pengolahan kelapa sawit (Dept. PKS) yang dikelola secara terpisah. PT. Multimas
Nabati Asahan terletak di Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka, Kabupaten
Asahan.
PT. Multimas Nabati Asahan awalnya hanya mendirikan satu plant
Refinery dengan kapasitas 1500 ton/hari dan mulai berproduksi pada 9 september
1996. Untuk mengantisipasi permintaan pasar yang terus meningkat maka pada
tahun 1999, PT. Multimas Nabati Asahan mendirikan plant kedua dengan
kapasitas 1000 ton perhari. Plant Refinery ini terdiri dari beberapa statiun, yaitu
refined deodorized palm oil, refined bleached deodorized stearin, refined
bleached deodorized olein, dan palm fatty acid distilat. Bahan baku yang berupa
crude palm oil (CPO) yang dipasok dari berbagai suplyer untuk bahan baku
produksi ternyata belum dapat memenuhi kapasitas produksi perusahaan. Maka
untuk memenuhi kapasitas produksi, PT. Multimas Nabati Asahan mendirikan
pabrik sawit (PKS) yang berlokasi diareal perusahaan itu sendiri.
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Multimas Nabati Asahan Didirikan tahun
2004. Pembangunan pabrik mulai tahun 2004 dengan kapasitas 60 mt.ffb/hr dan
selesai pembangunan tahun 2005. Oktober 2005 pabrik mulai beroperasi sebagai
langkah awal, dilakukan trial run, pemanasan perlahan-lahan, individual tes, dan
pembersihan.
PKS PT. Multimas Nabati Asahan bergerak dalam bidang pengolahan
kelapa sawit menjadi minyak sawit kasar (Crude Palm Oil) dan inti sawit (Palm
Kernel). Kelapa sawit yang diolah termasuk dalam varietas dura dan tenera
berasal dari perkebunan rakyat. Hasil sampingan proses pengolahan kelapa sawit
seperti serat, cangkang dan serat tandan kosong digunakan untuk bahan bakar
boiler. PKS PT. Multimas Nabati Asahan memilikki kapasitas olah 1200
mt.ffb/days. Konsep pengolahan kelapa sawit yang diterapkan masih tetap pada
tahapan proses seperti perebusan, pembantingan, pengepresan, pemurnian minyak
dan pemisahan inti sawit.
Pemasaran hasil produksi PKS PT. Multimas Nabati Asahan dikelola oleh
kantor pusat (Main Office) yang berada dikawasan PT. Multimas Nabati Asahan.
Hasil produksi dikirimkan langsung ke unit pengolahan Crude Palm Oil (CPO)
dan unit pengolahan inti sawit (Palm Kernel). Jadi CPO dan inti sawit yang
dihasilkan, diolah kembali oleh perusahaan itu sendiri menjadi minyak goreng dan
minyak inti pada unit pengolahan yang berbeda dengan produk akhir minyak
goreng curah dan kemasan dengan merek Sania dan Fortune.
Dengan produksi yang berskala besar, PT. Multimas Nabati Asahan dapat
memberikan pengalaman aplikatif yang sesuai bidang profesi keahlian bagi
mahasiswa peserta Kerja Praktek.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan umum dari pelaksanaan kerja praktik ini antara lain:
1. Memahami proses pembuatan sebuah produk CPO dalam industri
pengoahan kelapa sawit.
2. Mengetahui dan mengenal secara langsung kondisi yang sebenarnya
terjadi dilapangan, khususnya pada proses yang terjadi di PT. Multimas
Nabati Asahan.
3. Memberikan pengalaman dan kesempatan bagi mahasiswa untuk
membandingkan langsung teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah
dengan kenyataan yang akan ditemui saat bekerja.
4. Memberikan hubungan timbal balik yang menguntungkan bagi
perusahaan. Mahasiswa dapat mengenal lebih jauh kondisi lingkungan
kerja sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat
bagi perusahaan tempat kerja praktik dilaksanakan.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari kerja praktik ini adalah sebagai berikut:
1. Guna memenuhi kurikulum perkuliahan di Universitas Malikussaleh,
khususnya jurusan Teknik Kimia.
2. Tercapainya Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu: pendidikan, penelitian,
dan pengabdian masyarakat.
3. Kerja praktek akan menjadi acuan pembelajaran secara nyata di lapangan
untuk berlaku secara professionalitas yang sesuai etika engineer.

Anda mungkin juga menyukai