Anda di halaman 1dari 7

FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN PRAKTIK LABORATORIUM

Judul Daftar Tilik : Penanganan Persalinan Normal (APN)


No. Dokumen :
No. Revisi : 002
Tanggal Mulai Berlaku :
Halaman : 7 (Tujuh) Lembar

Nilailah kinerja yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut:


1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan tetapi tidak benar
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan tapi tidak sistematis
4 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan sistematis

Nama Mahasiswa :
NIM :
Semester :
Prodi :

Nilai
No Aspek yang Dinilai Bobot
1 2 3 4
Persiapan Alat dan Bahan 4
1) Sarana Non medis
(1) Perlak
(2) Pengalas/underpet
(3) Lampu Sorot
(4) Kacamata google 1 buah
(5) Celemek 1 buah
(6) Handuk kecil 1 buah
(7) Sepatu boot sepasang
(8) Air DTT pada tempatnya
2) Sarana Medis
(1) Larutan Infus RL minimal 3 @500 cc
(2) Spuit 5 cc 2 buah
(3) Abocath ukuran 16-18
(4) Kateter nelaton pada tempatnya
(5) Oksitosin 6 ampul
(6) Analgetik bila diperlukan
(7) Kapas Alkohol pada tempatnya
(8) Termometer
(9) Standar Infus
(10) Transfusi set
(11) Methyl ergometrin 0,2 mg minimal 2 ampul
(12) Bak Instrumen steril isinya: sarung tangan panjang 2 buah dan
sarung tangan pendek 2 buah, kasa minimal 5 lembar, tampon
2 buah
(13) Bengkok
(14) Tensimeter dan stetoskop 1 buah
(15) Masker 1 buah
(16) Larutan klorin 0,5 % pada tempatnya
(17) Tempat pakaian kotor 1 buah
(18) Tempat sampah medis 1 buah
(19) Tempat sampah non medis 1 buah
I MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA
1 Mendengarkan dan melihat tanda gejala kala dua persalinan
 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
 Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada
rektum dan vagina
 Perineum tampak menonjol
 Vulva dan sfinger ani membuka
II MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2 Pastikan kelengkaan peralatan, baan dan obat-obatan esesial 4
untuk menolong persalinan dan menatalaksana komlikasi ibu dan
bayibaru lahir.
Untuk aspiksia : tempat datar dan keras, 2kain dan 1 handuk
bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari
tubuh bayi.
 Mengelar kain diatas perut ibu dan tempat resusitasi serta
ganjal bahu bayi
 Menyiapkan oksitoksin 10 unit dan alat suntik sterl sekali
pakai di dalam partus set
3 Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih. 4
4 Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku. 4
Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai/pribadi
yang bersih.
5 Memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi. Memakai sarung 4
tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk semua
pemeriksaan dalam.
6 Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan 4
memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan
meletakkannya kembali di partus set/wadah disinfeksi tingkat
tinggi atau steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik
III MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN
KEADAAN JANIN
7 Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati 4
dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa
yang sudah dibasahi air disinfeksi tingkat tinggi.
 Jika mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh
kotoran ibu, membersihkannya dengan seksama dengan
cara menyeka dari depan ke belakang.
 Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam
wadah yang benar.
Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua
sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan
dekontaminasi, langkah 9).
8 Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan 4
dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah
lengkap.
Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah
lengkap, lakukan amniotomi
9 Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan 4
tangan yang masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan
klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik
serta merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Mencuci kedua tangan (seperti di atas).
10 Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir 4
untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (100-180 kali
per menit).
 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.
a. Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ
dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada
partograf.
IV MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK
MEMBANTU PROSES MENERAN
11 Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin 4
baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai
keinginannya.
 Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk
meneran. Melanjutkan pemantauan kesehatan dan
kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman
persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan.
Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat
mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai
meneran.
12 Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk 4
meneran. (Pada saat ada his, Bantu ibu dalam posisi setengah
duduk dan pastikan ia merasa nyaman).
13 Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan 4
yang kuat untuk meneran:
 Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai
keinginan untuk meneran.
 Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk
meneran.
 Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai
pilihannya (tidak meminta ibu berbaring terlentang).
 Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.
 Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi
semangat pada ibu
 Menganjurkan hidrasi per oral.
 Menilai DJJ setiap lima menit.
a. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan
terjadi segera dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran
untuk ibu primipara atau 60 menit (1 jam) untuk ibu
multipara, merujuk segera.
14 Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi 4
yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan meneran dalam
60 menit
V. PERSIAPAN UNTUK MELAHIRKAN BAYI
15 Jika kepala bayi telah terlihat di vulva 5-6 cm, meletakkan handuk 4
bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
16 Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong 4
ibu.
17 Membuka partus set. 4
18 Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan. 4
VI. PERTOLONGAN UNTUK MELAHIRKAN BAYI
Lahirnya Kepala
19 Setlah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka 4
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi
dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan
belakang kepala untuk mempertahankan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu meneran secara efektif
atau bernafas cepat dan dangkal.
20 Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai 4
jika hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses
kelahiran bayi:
 Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan
lewat bagian atas kepala bayi.
Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua
tempat, dan memotongnya.
21 Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung 4
secara spontan
Lahirnya Bahu
22 Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua 4
tangan di masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk
meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke
arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah
arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan
ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.
Lahirnya Badan dan Tungkai
23 Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang 4
kepala dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas.
24 Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di 4
atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk
menyangganya saat punggung dan kaki lahir. Memegang kedua
mata kaki bayi dan dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.
VII.ASUHAN BAYI BARU LAHIR
25 Lakukan penilaian (Selintas)
 Apakah bayi cukup bulan?
 Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa
kesulitan
 Apakah bayi bergerak aktif
bila salah satu jawaban adalah “TIDAK” lanjut ke langkah
resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia
bila semya jawaban adalah “YA” lanjut ke -26
26 Keringkan tubuh bayi
Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya (kecuali kedua tangan) tanpa membersihkan verniks.
Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Pastikan
bayi dalam posisi dan kondisi aman diperut bagian bawah ibu
27 periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
lahir (hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda (gemelli)
28 Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik.
29 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10
unit (intramuskular) di 1/3 distal lateral paha ( lakukan aspirasi
sebelum menyuntikkan oksitosin)
30 Setelah 2 menit sejak bayi (cukup bulan) lahir, pegang tali pusat
dengan satu tangan pada sekitar 5 cm dari pusar bayi, kemudian
jari telunjuk dan ajri tengah tangan lain menjepit tali pusat dan
geser hingga 3 cm proksimal dari pusat bayi. Klem tali pusat pada
titik tersebut kemudian tahan klem ini pada posisinya, gunakan jari
, gunakan jari telujuk dan tengan
31 Pemotongan dan pengikatan tali pusat
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(lindung perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat
diantara 2 klem tersebut
 Ikat tali pusat dengan benang DTT/Steril pada satu sisi
kemudian lingkarkan lagi benang tersebut dan ikat tali
pusat dengan simpul kunci pada sisi lainnya
 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah
disediakan
32 Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi.
Luruskan bahu bayi hingga dada bayi menempel di dada ibunya.
Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi
lebih rendah
VIII. MANAJEMEN AKTIF KALA TIGAS PERSALINAN (MAK III)
33 Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34 Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu ( diatas simfisis),
untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem untuk
menegangkan tali pusat.
35 Setelah uterus berkontraksi, tegangkan taki pusat ke arah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang-atas
(dorso kranial) secara hati-hati ( untuk mencegah inversio uteri)
jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan
tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulani
kembali prosedur diatas.
 Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami
atau anggota keluarga untuk melakukan stimulasi puting
susu.
Mengeluarkan Plesenta
36 bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah
dorsal ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat ke arah distal
maka lanjutkan dorongan ke arah kranial hingga plasenta dapat
dilahirkan.
 Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegakan (jangan
ditarik secara kuat terutama jika uterus tak berkontraksi)
sesuai dengan sumbu jalan lahir (kearah bawah-sejajar lantai
-atas)
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.
 Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali
pusat :
1) Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
2) Lakukan kateterisasi (gunakan teknik Aspetik) jika
kandung kemih penuh
3) Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4) Ulangi tekanan dorso kranial dan penegangan tali
pusat 15 menit berikutnya
5) Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi
lahir atau terjadi perdarahan maka segera lakukan
tindakan plasenta manual
37 Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah
yang telah disediakan.
 Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau
streril untuk melakukan ekspolrasi sisa selaput kemudian
gunakanjari-jari tangan atau klem ovum DTT/Steril untuk
mengeluarkan selaput yang tertinggal.
Rangsangan Taktil (Masase) Uterus
38 Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
uterus, letakan telapak tangan di fundus dan lakukan masase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi ( fundus teraba keras)
IX. MENILAI PERDARAHAN
39 Periksa kedua sisi plasenta (Maternal-fetal) pastikan plasenta telah
dilahirkan lengkap. Masukan plasenta ke dalam kantung plastik
atau tempat khusus.
40 Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
Lakukan penjahitan bila terjadi laserasi yang luas dan menimbulan
perdarahan. Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan
aktif, segera lakukan penjahitan.
X. ASUHAN PASCA PERSALINAN
41 Pastikan uterus bekontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam
42 Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5 % bersihkan noda darah dan cairan tubuh,
lepaskan secara terbalik dan rendam sarung tangan dalam klorin
0,5 % selama 10 menit. Cuci tangan denngan sabun dan air bersih
mengalir, keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi
yang bersih dan kering.
Evaluasi
43 Pastikan kandung kemih kosong
44 Ajarkan ibu/ keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
45 Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
46 Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum baik.
47 Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik (40-50 kali/ menit).
48 Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam lauratan klorin 0,5
% untuk dekontaminasi (10 Menit). Cuci dan bilas peralatan
setelah di dekontaminasi.
49 Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai.
50 Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan
darah di ranjang atau disekitar ibu berbaring. Bantu ibu memakai
pakaian yang bersih dan kering.
51 Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI,
Anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan
yang diinginkannya.
52 Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5 %
53 Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit
54 Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih
dan kering.
55 Pakai sarung tangan bersih/ DTT untuk melakukan pemeriksaan
fisik bayi
56 Dalam satu jam pertama, beri salep/tetes mata profilaksis infeksi,
vitamin K1 1 mg IM dipaha kiri bawah lateral, pemeriksaan fisik
bayi baru lahir, pernapasan bayi (Normal 40-60 kali/ Menit) dan
temperatur tubuh
57 Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan
imunisasi hepatitis B di paha kanan bawah lateral. Letakan bayi
didalam jangkauan ibu agar di susukan.
58 Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam
didalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
59 Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan
kering.
Dokumentasi
60 Lengkapi partogra (halaman depan dan belakang), periksa tanda
vital dan asuhan kala IV persalinan.
Totalo Bobot 240

Penilaian :

Nilai yang di dapat


x 100 = ……………….
240

Palangka Raya, …………………..


Dosen Penguji

Anda mungkin juga menyukai