Menejemen Konstruksi Proyek
Menejemen Konstruksi Proyek
OLEH:
Revor S Kasenda
(16211045)
DOSEN:
Dr. Shirly Lumeno,ST,MT
MATA KULIAH:
MENEJEMEN PROYEK
Latar Belakang
Sebelumnya kita harus mengetahui arti dari proyek .Dimana proyek adalah
bentuk usaha dalam mencapai tujuan yang ditentukan dan dibatasi oleh waktu
dan juga sumber daya yang terbatas. Sehingga garis besar dari proyek
konstruksi, yaitu suatu upaya untuk mendapatkan hasil yang dirubah menjadi
bangunan atau infrastruktur. Infrastruktur atau bangunan ini mencakup
beberapa pekerjaan utama yang termasuk di dalamnya bidang teknik
sipil/eangineer dan arsitektur/designer(perencana), juga dapat melibatkan
disiplin ilmu pengetahuan lainnya seperti akutansi/keuangan, teknik mesin,
teknik industri dan elektro.
Lebih dalam dari Manajemen Proyek Konstruksi(CPM), suatu proses penerapan
fungsi/kegunaan manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan dan
penerapan.Dimana berjalan secara sistimatis pada setiap bagian – bagian
tersebut yang terdapat pada proyek, dengan mengoptimalkan sumber daya
yang ada secara efisien dan efektif agar tercapai tujuan proyek tersebut
dengan benar.
Manajemen Konstruksi membawahi mutu fisik dari konstruksi, biaya dan
waktu. Dimana manajemen tenaga kerja/sumber daya manusia dan manjemen
material lebih ditekankan dan digunakan. Karena pada Manajemen Konstruksi,
dua puluh persen dari manajemen perencanaan berperan dan sisanya, yaitu
manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu
proyek mendapatkan bagian yang lebih besar.
Rumusan Masalah
Menelisik dari latar belakang yang tertera di atas maka dapat diperoleh
masalah – masalah yang perlu akan pembahasan dan berkesinambungan
sehingga masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah makna sebenarnya dari menejemen proyek konstruksi itu
sendiri?
2. Seperti apakah tujuan dari menejemen proyek dalam pelaksanaan
menejemen konstruksi?
3. Apa saja pembentuk – pembentuk dari menejemen proyek mengingat
peranaannya sebagai menejemen konstruksi?
4. Seperti apakah peranan manajemen konstruksi pada tahapan proyek?
5. Seperti apakah tahapan siklus proyek konstruksi?
6. Seperti apakah karakteristik siklus proyek dalam menejemen konstruksi?
Tujuan
Adapun beberapa tujuan dari rumusan masalah di atas yang
membahas mengenai menejemen proyek yakni :
1. Mengetahui makna dari menejemen proyek konstruksi itu sendiri
2. Mengetahui apakah tujuan sebenarnya dari menejemen proyek dalam
pelaksanaan menejemen konstruksi
3. Mengerti akan apa saja pembentuk – pembentuk dari menejemen proyek
mengingat peranaannya sebagai menejemen konstruksi?
4. Mengetahui peranan manajemen konstruksi pada tahapan proyek
5. Mengetahui seperti apakah tahapan siklus proyek konstruksi
6. Mengetahui apakah karakteristik siklus proyek dalam menejemen
konstruksi
BAB 2
PEMBAHASAN
1.Bersifat Dinamis
Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku sistem
umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input)
menjadi hasil
(output ).
2.Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya
Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar,
maka akan
terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.
4.MempunyaiSasaranyangJelas
Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang
jelas.
Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui
perilaku suatu
sistem dan bagiannya.
5. Mempunyai Keterbatasan
Disebabkan oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan dari
lingkungan,
sedangkan faktor dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.
Siklus biaya (life cycle cost), mencakup semua biaya yang diperlukan selama
periode siklus sistem, yaitu dari penelitian dan pengembangan, desain
engineering, manufaktur dan
kontruksi, sampai pada opersai atau produksi atau utilisasi dan pemeliharaan.
2.6 KARAKTERISTIK SIKLUS PROYEK
Siklus proyek menyajikan tentang definisi kegiatan proyek dari awal
sampai akhir. Siklus proyek akan menentukan apakah kegiatan study
kelayakan diperlukan sebagai tahap awal proyek atau bagian yang terpisah
dari proyek. Siklus proyek juga menentukan apakah tindakan transisi pada
awal dan akhir proyek, termasuk kegiatan proyek atau tidak. Dalam hal ini
siklus proyek dapat digunakan sebagai penghubung antara dengan kegiatan
operasional untuk membentuk organisasi proyek.
Siklus Proyek umumnya mendefinisikan:
Kegiatan teknis apakah yang akan dikerjakan (misalnya apakah bagian arsitek
termasuk dalam tahap definisi atau bagian dari tahap pelaksanaan)
Kapan deliverable akan dihasilkan pada setiap phase dan bagian setiap
deliverable direview, diferivikasi dan falidasi
Siapakan yang akan terlibat dalam setiap tahap proyek
Bagaimana melakukan pengawasan dan menyetujui kegiatan tiap tahap.
Siklus proyek dapat bersifat umum dan bersifat detail. Deskripsi siklus proyek
yang tertalalu detail memiliki berbagai bentuk, bagan dan ceklist untuk
menunjukkan struktur dan konsistensi pelaksanaan proyek. Siklus proyek
yang detail sering disebut dengan metodologi manajemen.
Saran
Mengingat begitu pentingnya dan sentralnya menejemen proyek
posisinya dalam menejemen konstruksi maka di sarankan agar melakukan
persiapan sematang – matangnya dalam melakukan perencanaan menejemen
karena kalau adanya kesalahan menejemen maka akan gagal total lah suatu
proye tersebut.
Sumber: http://yooungengineer.blogspot.com/2013/08/makalah-menejemen-
konstruksi-proyek.html