Anda di halaman 1dari 43

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PEMETAAN TOPOGRAFI
ACARA V : REAL TIME KINEMATIC

LAPORAN

OLEH
MUHAMMAD AGUNG
D061181010

GOWA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan tentang kebumian yang


mempelajari segala sesuatu mengenai planet bumi beserta isinya. membahas sifat-
sifat bahan-bahan, struktur, proses-proses yang bekerja baik di dalam maupun di
atas permukaan bumi, kedudukannya dialam semesta hingga sekarang.
Dikarenakan mempelajari ilmu geologi adalah tentang mempelajari bumi dan
segala yang berada di bumi, mempelajari keanekaragaman batu pun merupakan
hal yang seharusnya. Untuk itulah kita mempelajari hal yang berkaitan batuan.
Penggambaran bentuk dan ukuran permukaan bumi pada sebuah peta dapat
memudahkan dalam mengamati keadaan suatu wilayah. Dalam pembuatan peta
yang dikenal dengan istilah pemetaan topografi dapat dicapai dengan melakukan
pengukuran-pengukuran di atas permukan bumi seperti bukit atau tanah lapang.
Salah satu alat yang digunakan dalam pengambilan data di lapangan yaitu metode
RTK ( Real Time Kinematic). Real time kinematic adalah teknik yang digunakan
dalam survey terestris dan survei hidrografi berdasarkan penggunaan fase
pembawa pengukuran Gps, Glonass dan atau Galileo sinyal dimana sebuah
stasiun referensi tunggal meyediakan real time koreksi, meyediakan sampai
sentimeter tingkat akurasi.

1.2 Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dari praktikum acara Real Time Kinematik ( RTK ) adalah
agar peserta dapat membuat peta topografi dari pengambilan titik-titik dilokasi
pemetaan. Sedangkan tujuan dari praktikum acara ini adalah:
1. Peserta dapat mengetahui cara setting alat yang baik dan benar
2. Peserta dapat mengetahui koordinat tiap-tiap patok dan titik pada lokasi
3. Peserta dapat membuat peta topografi
4. Peserta dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan metode RTK
1.3 Waktu dan Lokasi Praktikum

Praktikum pemetaan topografi yang berjudul total station dilaksanakan pada


hari Sabtu, 20 Oktober 2018, pukul 9.00-selesai. Di Bukit Samata,Kec. Sombaopu
Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Gambar 1.1Petatunjuklokasipengambilan data

1.4 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan saat melakukan praktikum yaitu :
1. 1 Unit receiver leica tipe GS08 plus ( Base dan Rover )
2. 2 Unit controller leica tipe GS10 / GS15
3. 2 Unit radio pendukung alat pada base dan rover
4. 1 Tripod receiver
5. Tabel backup pencatatan data lapangan
6. Tongkat penyangga untuk rover
7. ATM
1.5 Prosedur Praktikum

Sebelum melakukan sebuah pengukuran, terlebih dahulu dilakukan sebuah


Pengaturan pada masing alat, yaitu base maupun rover. karena keduanya
mempunyai pengaturan yang berbeda sebelum alat siap untuk dipakai dalam
melakukan survey atau pengukuran posisi. Proses setting up program dilakukan
setelah alat-alat pada masing-masing mode telah terpasang pada posisi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian GPS ( Global Positioning System )

GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah system satelit


navigasi dan penentuan posisi yang memanfaatkan satelit dan dapat digunakan
untuk menginformasikan letak posisi koordinat pada bumi. Sistem yang dimiliki
dan dikelola oleh amerika ini mengorbit pada bumi dengan 24 susunan satelit,
dimana terdapat 21 satelit aktif dan 3 satelit sebagai cadangan. Dengan susunan
yang sedemikian rupa, maka satelit GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi
dengan mengenai informasi mengenai waktu, secara kontinyu diseluruh dunia
tanpa bergantung pada waktu dan cuaca.
GPS (Global Positioning system ) memiliki tiga segmen yaitu segmen
control, segmen satelit, dan segmen pengguna. Satelit GPS dapat di analogikan
sebagai stasiun radio luar di angkasa, yaitu diperlengkapi dengan antenna-antena
yang dapat mengirim dan menerima sinyal-sinyal gelombang. Sinyal-sinyal
gelombng yang diterima oleh receiver GPS dipermukaan bumi dan digunakan
untuk menentukan posisi, kecepatan, maupun waktu.
Ketelitian posisi GPS bergantung pada empat faktor yaitu : metode penentuan
posisi yang digunakan geometrid an distribusi dari satelit-satelit yang diamati,
ketelitian data yang digunakan dan metode pengolahan data yang dipakai
berdasarkan mekanisme dan metode penentuan posisi dengan GPS dapat
dikelompokkan menjadi dua metode penentuan posisi absolut dan posisi
differensial . kedua metode penentuan posisi ini memiliki ketelitian yaitu pada
tingkatan meter. Dalam penentuan posisisecara differnsial yaitu secara umum
dikenal dengan nama RTK ( Real Time Kinematic).
2.2 Pengertian Metode RTK

Sistem RTK ( Real Time Kinematic) adalah suatu akronim yang sudah umum
digunakan untuk system penentuan posisi real time secara differensial
menggunakan data fase dan psedrorangenya ke pengguna harus dilengkapi dengan
perangkat pemancar dan penerima data.
Ketelitian tipikal posisi yang diberikan oleh system RTK adalah sekitar 1-5
cm, dengan asumsi bahwa ambiguitas fase dapat ditentukan secara benar. Untuk
mencapai tingkat ketelitian tersebut, system RTK harus dapat menentukan
ambiguitas fase dengan menggunakan jumlah data yang terbatas dan juga selagi
receiver bergerak. mekanisme penentuan ambiguitas fase yang kerap di namakan
on the flay ambiguity ini bukanlah yang mudah dilaksanakan. Dalam hal ini untuk
dapat menentukan ambiguitas secara cepat dan benar umumnya diperlukan
penggunaan fase dan pseudorange dua frekuensi, geometri satelit yang yang
relative baik, alogaritma perhitungan yang realtif handal dan mekanisme eliminasi
kesalahan dan bias yang relatif baik dan cepat.
Sistem RTK dapat digunakan untuk penentuan posisi objek-objek yang diam
maupun bergerak, sehingga system RTK tidak hanya dapat merealisikan survei
GPS real time, tetapi juga navigasi berketelitan tinggi. Aplikasi-aplikasi yang
dapat dilayani oleh system ini cukup beragam antara lain staking out, penentuan
dan rekontruksi batas persil tanah, survei rekayasa dan utilitas serta aplikasi-
aplikasi lainyya yang memerlukan informasi posisi horizontal secara cepat (real
time) dengan ketelitian yang relatif tinggi dalam orde beberapa cm.
2.3 Pemetaan Menggunakan GPS

Peta merupakan sebuah gambaran konvensional permukaan bumi yang berupa


bidang datar, diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan keterangan.
Kegunaan dari peta menjadi pembelajaran pengetahuan social,sehingga membantu
kelancaran aktivitas dan efesiensi dalam mencapai suatu tujuan.
Pemetaan adalah proses dimana melakukan pengukuran, perhitungan dan
penggambaran permukaan bumi dengan menggunakan cara atau metode tertentu
sehingga mendapatkan hasil peta yang berbentuk vector maupun raster. pemetaan
menggunakan GPS (Global Positioning System) dapat mengetahui koordinat
lintang dan bujur pada suatu tempat dipermukaan bumi.
Bumi dikelilingi satelit GPS dua kali sehari yang amat presisi sambil
memancarkan sinyal ke bumi. Dalam skema GPS memiliki komponen pemancar
(tranducer) dan penerima (receiver). Pada dasarnya receiver membandingkan
timing pulsa waktu, yang diterima pada receiver dengan tranmisi pseudorandom
code. Perbedaan waktu yang seperti itu yang akan memberi tahu receiver seberapa
jauh dan arah satelit berapa darinya. Setelah jarak diukur dengan sejumlah satelit
GPS lainyya, receiver dapat menentukan posisinya dalam koordinat lintang dan
bujur berada.
Pola receiver minimal mengunci 3 satelit untuk menghitung posisi 2 dimensi
yaitu garis lintang dan bujur dan lintasan yang dilewati. Pemetaan menggunakan
GPS (Global Positioning System) dapat digunakan untuk menegtahui posisi 3
dimensi yaitu ketinggian permukaan bumi. menggunakan 4 atau lebih satelit yang
dapat diakses , receiver dapat menenetukan posisi ketinggian suatu tempat. Selain
itu informasi lain yang didapat dari GPS ialah kecepatan lintasan yang dilewati,
jarak perjalanan yang sudah ditempuh, jarak ke tempat tujuan, waktu sunrise dan
sunset dan lain sebagainya.
2.4 Setting Up Program

Sebelum melakukan pengukuran, terlebih dahulu dilakukan pengaturan pada

masing-masing alat, baik base maupun rover. Hal ini dikarenakan keduanya

mempunyai pengaturan yang berbeda sebelum alat siap untuk dipakai dalam

melakukan survey atau pengukuran posisi. Proses setting up program dilakukan

setelah alat-alat pada masing-masing mode telah terpasang.

2.5 Setting Up Base

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Nyalakan antenna base dengan menekan tombol power selama 4 detik, maka
LED power akan menyala , juga LED Bluetooth akan berwarna hijau
2. Nyalakan controller base hingga muncul tampilan awal
3. Pilih Smartworx viva
4. Jika muncul StarUp smartworx pilih Continue last used job
5. Akan muncul halaman rover smartworx viva, tampilan halaman ini adalah untuk
mode rover. Oleh karena itu maka harus diubah dengan memilih Go to Work
dan pilih Go to Base Menu. Dan pastikan controller telah otomatis terhubungn
dengan antenna melalui Bluetooth ditandai dengan LED antenna dan controller
telah berwarna biru
6. Lakukan setting radio dengan menekan tombol favorit (tombol bintang), lalu
pilih Change Radio Channel
7. Catat nomor channel dan frekuensinya, lalu pilih OK
8. Untuk memulai mode base pilih Go To Work, pilih Over Known Point
9. Masukkan data-data kordinat dan elevasi titik base diletakan, serta input juga
tinggi controller dari tanah pada antenna height, lalu pilih OK Base telah
mengirim sinyal via radio, pastikan dengan melihat indicator panah ke atas pada
layar
2.5 Setting Up Rover

Adapun langkah-langkahnya adalah sebgai berikut:

1. Nyalakan antenna rover dengan menekan tombol power selama 4 detik, maka
LED power dan Bluetooth akan menyala
2. Nyalakan controller rover hingga muncul tampilan awal
3. Pilih Smartworx viva
4. Jika muncul StarUp smartworx pilih New Job untuk membuat job baru
5. Isikan semua keterangan termasuk nama job dan keterangan lain
6. Akan muncul halaman rover smatrworx viva, tampilan halaman ini adalah untuk
mode rover
7. Lakukan koneksi controller dengan antenna dengan memilih menu Instrument
lalu pilih Connection pilih GS Connection, pilih GS10/GS15 dan pilih
Bluetooth
8. Pilih Search, maka controller akan melakukan pencarian, setelah
pencarianselesai lakukan koneksi dengan antenna, hati-hati dengan sampai terjadi
salah koneksi sengan antenna base karena berada dalam jangkaun Bluetooth, lalu
pilih Next
9. Setelah sukses pilih Finis lampu indicator Bluetooth akan berwarna biru
10. Tekan tombol favorit pada controller, lalu pilih Change Radio Channel,
pastikan channel dan frekuensi sama dengan perangkat base. pilih Scan untuk
mencari base terdekat, maka akan muncul stasiun base dalam list
11. Lalu pilih OK, Rover siap digunakan untuk survey
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
X Y Z Point Id
119.496629 -5.200915644 80.9219 GPS0001
119.4968242 -5.201017133 78.6836 GPS0002
119.4968375 -5.200988344 79.0482 GPS0003
119.4968519 -5.200954244 79.4999 GPS0004
119.4968561 -5.200922653 79.9784 GPS0005
119.4968573 -5.200885956 80.5266 GPS0006
119.4968559 -5.200852086 80.7533 GPS0007
119.4968463 -5.200821764 80.7688 GPS0008
119.4968307 -5.200792514 80.4763 GPS0009
119.496834 -5.200791942 80.1771 GPS0010
119.4968043 -5.200771275 79.9848 GPS0011
119.4967764 -5.200765661 80.1853 GPS0012
119.4967544 -5.200785756 80.0062 GPS0013
119.4967238 -5.200783011 79.5121 GPS0014
119.4966894 -5.200784381 78.8807 GPS0015
119.49665 -5.200787447 79.5612 GPS0016
119.4966171 -5.200783264 79.8945 GPS0017
119.4965837 -5.200774161 79.8623 GPS0018
119.4965446 -5.200778525 80.092 GPS0019
119.4965278 -5.200809328 80.8537 GPS0020
119.4965227 -5.2008475 80.9346 GPS0021
119.4965202 -5.200871933 80.5076 GPS0022
119.4965152 -5.200905486 80.1012 GPS0023
119.4965258 -5.200941625 80.1475 GPS0024
119.4965392 -5.200973214 80.3235 GPS0025
119.4965574 -5.200997378 79.9893 GPS0026
119.4965758 -5.201025358 79.3537 GPS0027
119.4965991 -5.201044919 79.1802 GPS0028
119.4966201 -5.201065864 78.5772 GPS0029
119.4966415 -5.201083889 77.8763 GPS0030
119.4966727 -5.201098728 78.0877 GPS0031
119.4967062 -5.201092903 78.0054 GPS0032
119.4967385 -5.201083706 78.0347 GPS0033
119.4967742 -5.201077189 78.1078 GPS0034
119.4967888 -5.201042031 77.7358 GPS0035
119.4968066 -5.201020275 78.0675 GPS0036
119.4968117 -5.200978739 78.9139 GPS0037
119.4968145 -5.200941003 80.2046 GPS0038
119.4968204 -5.200907025 80.8877 GPS0039
119.496832 -5.200875122 80.7162 GPS0040
119.4968309 -5.200843119 80.948 GPS0041
119.4968271 -5.200814811 80.5237 GPS0042
119.4968057 -5.200795836 79.9492 GPS0043
119.4967724 -5.200801444 80.2403 GPS0044
119.4967378 -5.200804425 80.2086 GPS0045
119.4967039 -5.200802875 79.6301 GPS0046
119.4966765 -5.200804497 79.3161 GPS0047
119.4966463 -5.200812158 80.105 GPS0048
119.4966135 -5.2008015 80.1516 GPS0049
119.496613 -5.200801286 80.1554 GPS0050
119.4965503 -5.200821361 80.3662 GPS0051
119.4965443 -5.200857494 80.3078 GPS0052
119.496537 -5.20089265 80.238 GPS0053
119.4965345 -5.200919725 80.2604 GPS0054
119.4965403 -5.200948475 80.5181 GPS0055
119.4965661 -5.200968628 80.515 GPS0056
119.4965817 -5.200994506 79.9492 GPS0057
119.4966106 -5.201018669 79.332 GPS0058
119.4966436 -5.201027764 79.2967 GPS0059
119.4966751 -5.201057914 78.5649 GPS0060
119.4967148 -5.201063653 78.1424 GPS0061
119.4967528 -5.201052983 78.3137 GPS0062
119.4967737 -5.201028189 78.8097 GPS0063
119.4967787 -5.200985442 79.6859 GPS0064
119.4967878 -5.200949372 80.1429 GPS0065
119.4967887 -5.200912611 80.879 GPS0066
119.4967888 -5.200875908 81.2129 GPS0067
119.4967796 -5.200842311 81.0491 GPS0068
119.4967483 -5.200835886 80.7591 GPS0069
119.4967143 -5.200837061 80.3588 GPS0070
119.4966792 -5.200837936 80.1111 GPS0071
119.4966441 -5.200838675 80.0654 GPS0072
119.496617 -5.200825514 80.221 GPS0073
119.4965828 -5.200831847 80.3038 GPS0074
119.496568 -5.20086505 80.1515 GPS0075
119.4965681 -5.200865092 80.149 GPS0076
119.4965593 -5.200937636 80.5709 GPS0077
119.4965843 -5.200961789 80.6695 GPS0078
119.4965992 -5.200982811 80.0856 GPS0079
119.4966351 -5.201003547 79.6509 GPS0080
119.4966679 -5.201019506 79.8356 GPS0081
119.4966884 -5.201032969 79.1505 GPS0082
119.496718 -5.201035575 78.8868 GPS0083
119.4967532 -5.201019403 79.3638 GPS0084
119.4967531 -5.200973753 79.9341 GPS0085
119.4967594 -5.200938486 80.3219 GPS0086
119.4967573 -5.200899897 81.0335 GPS0087
119.4967403 -5.200866903 80.9339 GPS0088
119.496704 -5.200872156 80.702 GPS0089
119.4966711 -5.20087145 80.4925 GPS0090
119.4966347 -5.200873108 80.6149 GPS0091
119.4966025 -5.200887267 80.563 GPS0092
119.4965855 -5.200918569 80.6881 GPS0093
119.4965996 -5.20095005 80.7536 GPS0094
119.4966166 -5.200966333 80.1227 GPS0095
119.49665 -5.200984997 79.9596 GPS0096
119.4966901 -5.200995778 80.2327 GPS0097
119.4966903 -5.200995781 80.2347 GPS0098
119.4967264 -5.200960256 80.4821 GPS0099
119.4967251 -5.200928178 81.038 GPS0100
119.4967159 -5.200899433 80.8834 GPS0101
119.4966825 -5.200891792 80.8516 GPS0102
119.4966451 -5.200899214 80.9044 GPS0103
119.4966097 -5.200917747 80.8326 GPS0104
119.4966198 -5.200940831 80.819 GPS0105
119.4966558 -5.200938144 80.604 GPS0106
119.4966881 -5.200915306 80.891 GPS0107
119.4966606 -5.200901039 80.8926 GPS0108
119.4966246 -5.200912114 80.9058 GPS0109
RTCM-Ref
119.4966351 -5.200916783 80.9044
0000
4.1 Pembahasan

1. Buka aplikasi arcgis


2. Pada menu file pilih masukkan data dengan cara mengklik file > add data
>add XY data

3. Input data pengukuran dalam bentuk excel dengan cara mengklik icon add file
> pilih tempat penyimpanan > ok

4. Kemudian pilih file koordinatS > klik Add


5. Kemudian pada bagian Z field pilih Z

6. Klik edit lalu pilih WGS 1984

7. Setelah itu klik OK


8. Kemudian pilih ArcToolbox

9. Setelah muncul Kotak ArcToolbox pilih Data management Tools

10. Setelah itu pilih Project


11. Setelah itu pada bagian Input dataset or feature class,pilih koordinatS Events

12. Kemudian pada bagian Output Dataset of Feature Class, ketik “Titik” pada
bagian name lalu klik save

13. Pada bagian Output Coordinate System pilih WGS 1984 UTM Zone 50s
14. Setelah itu klik OK

15. Kemudian Pilih menu Add data > pilih folder penyimpanan pada look in >
lalu klik titik

16. Setelah itu, pada Table Of Contents, remove data koordinatS Events
17. Kemudian pada Tabel ArcToolbox pilih 3D Analyst Tools

18. Kemudian pilih Raster Interpolation > pilih Natural Neighboard

19. Pada bagian Input Point Feature klik Titik


20. Pada Z Value Field pilih Z

21. Kemudian pada bagian Output Raster ketik “Natural” pada bagian name lalu
klik save

22. Setelah itu, klik pada Natural Neighboard


23. Setelah itu pilih Raster surface pada ArcToolbox , lalu pilih Contour

24. Kemudian pada Input Raster klik Natural

25. Setelah itu pada bagian Output Polyline Features, ketik “Kontur” pada bagian
name lalu klik save
26. Ketik nilai Interval Kontur pada bagian Contour Interval, lalu klik OK

27. Kemudian pada bagian Raster Surface dimenu ArcToolbox, klik Hilshade

28. Kemudian pada bagian Input Raster, klik Natural


29. Setelah itu ketik angka “37” pada bagian Azimuth > ketik angka “21” pada
bagian Altitude. Lalu klik OK

30. Kemudian pilih File lalu pilih Page and print Setup

31. Pada bagian Size pilih A3


32. kemudian pilih Landscape pada Orientastion lalu klik OK

33. Seteelah itu, klik Layout Viev pada bagian sudut kiri bawah

34. Kemudian klik kanan pada gambar lalu pilih Properties


35. Setelah itu klik Data Frame, lalu ganti bagian Automatic dengan Fixed Scale

36. Pada bagian Scale ketik skala yang akan digunakan pada peta

37. Kemudian atur letak gambar peta sedemikian rupa


38. Setelah selesai. Klik kanan pada gambar lalu klik properties

39. Kemudian pilih Grid lalu klik New Grid

40. Ketika muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini, maka pilih
Measured Grid: Divides map into a grid map units,lalu pilih Next
41. . Kemudian ketika muncul tampilan seperti dibawah ini, klik Next

42. Setelah itu kilk Next pada tampilan dibawah ini

43. Kemudian klik Finish pada tampilan dibawah ini


44. Setelah itu pilih Properties

45. Setelah itu pilih Label pada bagian Format, ganti Maxed Font dengan
Formatted

46. Kemudian beri tanda centang pada bagian Left dan Reight
47. Kemudian klik Additional Properties

48. Ketika muncul tampilan seperti dibawah ini, ubahlah angka menjadi “0” pada
Rounding

49. Setelah itu klik OK pada Referance System Properties


50. Kemudian, klik OK pada Data Frame Properties

51. Setelah Grid pada peta muncul, pilih Rectangle pada menu Drawing untuk
membuat kotak pembatas peta

52. Setelah posisi kotak tepat mengelilingi peta, klik kanan pada peta lalu pilih
properties
53. Kemudian pada Fill Colar pilih No Calor

54. Selanjutnya pilih warna yang diinginkan pada bagian Outline Color

55. Setelah selesai klik OK


56. Buat juga kotak untuk tempat peta tunjuk dan etiket

57. Kemudian pilih Insert > Data Frame

58. Setelah itu klik Add data > Peta Tunjuk > Kabupaten > lalu klik Add
59. Kemudian pilih Properties > Grids > New Grid

60. Setelah itu pilih Measured Grid : divides map intoa grid pf map units, lalu klik
Next

61. kemudian ketika muncul tampilan seperti dibawah ini, klik Next
62. Setelah itu klik Next pada tampilan dibawah ini

63. Kemudian klik Finish pada tampilan dibawah ini

64. Setelah itu pilih properties > label pada bagian format, ganti Maxed font
dengan formatted, kemudian beri tanda centang pada bagian Left dan Reight
65. kemudian klik Additional Properties

66. Setelah itu ubahlah angka menjadi “3” pada Rounding

67. Setelah itu klik OK pada Referance System Properties


68. Kemudian klik OK pda Data Frame Properties

69. Kemudian pilih Insert > Data Frame

70. Setelah itu klik kanan pada New Data Frame 2 lalu klik Add Data
71. Kemudian pada tampilan dibawah pilih Kecamatan lalu klik Add Data

72. Setelah itu klik kanan Kecamatan pada Tabel Of Contens lalu pilih Properties

73. Pilih Kecamatan pada Value Field lalu klik OK


74. Setelah itu pilih Insert > Data Frame

75. Kemudian klik kanan pada New Data Frame 3 lalu klik Add Data

76. Setelah itu Pilih Batas peta pada lalu klik Add
77. klik kanan Batas Peta pada Table Of Contens, lalu klik properties

78. Kemudian pada Properties > klik symbology > klik symbol lalu pilih Hollow
stelah itu klik OK

79. Klik Ok pada Layers Properties


80. Selesai
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini adalah :


1. Cara setting alat Total Station yaitu pertama Dirikan tripot pada patok
acuan, dalam hal ini patok 1 yang telah diambil koordinat X, Y, dan Z
misalnya patok utama 1 dan pastikan tempat dudukan tribrach relatif
datar. Setelah itu, tempatkan TS diatas dudukan tribrach pada tripod,
kunci dengan pengunci tribrach. Lakukan centering alat dengan memutar
pemutar tribrach hingga nivo telah centering. Alat siap untuk membidik
target. Lalu Siapkan target dengan memasang prisma reflector pada
standnya, catat posisi tinggi prisma pada tongkat stand. Jika semuanya
sudah dilakukan, Alat siap digunakan pada patok 1, untuk membidik arah
utara dan patok-patok lain. Setelah pengukuran dari patok awal selesai,
alat dipindahkan kepatok yang lebih tinggi. Misal, patok detail (PD 1)
agar semua patok dapat dibidik. Lalu lakukan kembali centering alat
seperti pada langkah awal hingga semua patok dapat tercover.
2. Cara menentukan koordinat pada total station sangat mudah karena pada
total station tidak perlu dilakukan perhitungan untuk menentukan
koordinat X, Y, dan Z. Cara menentukannya cukup lihat pada tabel
pengukuran yaitu “easting” untuk koordinat X, kemudian “northing”
untuk koordinat Y, dan Z pada tabel merupakan untuk menentukan tinggi
setiap patok.
3. Dengan mengikuti acara total station praktikan mendapat hasil data
kemudian hasil data yang didapatkan praktikan dapat dibuat memjadi
sebuah peta topografi baik diatas kertas grafik maupun kertas kalkir
4. Kelebihannya adalah, Memudahkan dalam pengambilan data;
mempercepat kerja; data yang diperoleh lebih akurat sedangkan
kekurangannya adalah ,Dalam mendapatkan ,ketelitian tinggi harus
menggunakan alat waktu melakukan pengukuran
4.2 Saran

1. Saran untuk asisten sebaiknya pada setiap kelompok ada satu atau dua
asisten yang mendampingi pada saat melakukan pengukuran di lapangan
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, H.Z.2007, Penerbit ITB, Bandung


(diakses pada tahun 2018 tanggal 28 Oktober pukul 19.00 WITA)
Astrini, Retno.2012 . Modul Pelatihan Quantum GIS Tingkat Dasar. Jakarta
(diakses pada tahun 2018 tangga 27 Oktober pukul 19.30 WITA)
Chayati,Siti Noor.2012. Pengukuran Relatif Statik. Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada
(diakses pada tahun 2018 tanggal 27 Oktober pukul 19.00 WITA)
Penuntun Praktikum Pemetaan Topografi. 2018. Jurusan Teknik Geologi.
Fakultas Teknik. Universitas Hasanuddin
(diakses pada tahun 2018 tanggal 28 pukul 10.00 WITA)
Syaripuddin, Akhmad. 2014. Pengantar Survey Dan Pengukuran. Ebook
http://belajar.ditpsmk.net
(diakses pada tanggal 28 Oktober 2018 pukul 13.00 WITA).

Anda mungkin juga menyukai