Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 2 Selakau


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Pengukuran
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
 KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.2. Menerapkan prinsip-prinsip  Mengamati pembuatan daftar (tabel) nama besaran, alat ukur,
pengukuran besaran fisis, cara mengukur
ketepatan, ketelitian, dan angka  Membuat daftar (tabel) nama besaran, nama alat ukur, dan cara
penting, serta notasi ilmiah mengukur, dan satuan yang digunakan secara individu, termasuk
yang berlaku di daerah setempat
 Menyebutkan beberapa alat ukur panjang, alat ukur massa dan
alat ukur waktu
 Menggunakan alat ukur panajang, alat ukur massa, dan alat ukur
waktu
 Menemukan cara membaca skala, dan menuliskan hasil
pengukuran
 Mendiskusikan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian,
dan angka penting), cara menggunakan alat ukur, cara membaca
skala, cara menuliskan hasil pengukuran
 Menyimpulkan aspek ketelitian, menerapkan aspek ketepatan,
dan melaksanakan aspek keselamatan kerja, serta
memaksimalkan aspek alat yang digunakan dalam mengukur
 Mengukur masa jenis kelereng (pengukuran dilakukan satu kali)
dan batu kerikil (dilakukan berulang dengan ukuran beda dan
jenis yang sama) secara berkelompok
 Melaksanakan pengukuran dengan menggunakan neraca, jangka
sorong atau mikrometer, dan pengukuran dengan menggunakan
gelas ukur
4.2. Menyajikan hasil pengukuran  Mengolah data hasil pengukuran berulang
besaran fisis berikut  Mengolah data hasil pengukuran dalam bentuk penyajian data,
ketelitiannya dengan membuat grafik, menginterpretasi data dan grafik, dan
menggunakan peralatan dan menentukan ketelitian pengukuran, serta menyimpulkan hasil
teknik yang tepat serta interpretasi data
mengikuti kaidah angka  Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk grafik hasil
penting untuk suatu pengukuran,
penyelidikan ilmiah  Menginterpretasi data dan grafik, dan menghitung kesalahan,
 Menyimpulkan hasil interpretasi data dalam laporan tertulis hasil
kerja
 Membuat laporan tertulis dan mempresentasikan hasil
pengukuran
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Mengamati pembuatan daftar (tabel) nama besaran, alat ukur, cara mengukur
 Membuat daftar (tabel) nama besaran, nama alat ukur, dan cara mengukur, dan satuan yang digunakan
secara individu, termasuk yang berlaku di daerah setempat
 Menyebutkan beberapa alat ukur panjang, alat ukur massa dan alat ukur waktu
 Menggunakan alat ukur panajang, alat ukur massa, dan alat ukur waktu
 Menemukan cara membaca skala, dan menuliskan hasil pengukuran
 Mendiskusikan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan angka penting), cara
menggunakan alat ukur, cara membaca skala, cara menuliskan hasil pengukuran
 Menyimpulkan aspek ketelitian, menerapkan aspek ketepatan, dan melaksanakan aspek keselamatan
kerja, serta memaksimalkan aspek alat yang digunakan dalam mengukur
 Mengukur masa jenis kelereng (pengukuran dilakukan satu kali) dan batu kerikil (dilakukan berulang
dengan ukuran beda dan jenis yang sama) secara berkelompok
 Melaksanakan pengukuran dengan menggunakan neraca, jangka sorong atau mikrometer, dan
pengukuran dengan menggunakan gelas ukur

D. Materi Pembelajaran
Pengukuran:
 Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
 Penggunaan alat ukur
 Kesalahan pengukuran
 Penggunaan angka penting

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
 Buku Fisika Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2016
 Buku refensi yang relevan,
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
» nilai satuan standar untuk besaran-besaran pokok,
» penggunaan awalan-awalan satuan yang dibakukan dalam fisika
» kegunaan analisis dimensi dan memberikan contoh dimensi dari beberapa besaran
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
pemberian materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dengan cara :
rangsangan)
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
● Pemberian contoh-contoh materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi
dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi)
→ Mendengar
Pemberian materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
» nilai satuan standar untuk besaran-besaran pokok,
» penggunaan awalan-awalan satuan yang dibakukan dalam fisika
» kegunaan analisis dimensi dan memberikan contoh dimensi dari beberapa
besaran
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari
informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
(pertanyaan/ mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
identifikasi melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah)
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
» nilai satuan standar untuk besaran-besaran pokok,
» penggunaan awalan-awalan satuan yang dibakukan dalam fisika
» kegunaan analisis dimensi dan memberikan contoh dimensi dari beberapa
besaran
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
(pengumpulan telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi) yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan
(presisi) yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi
dengan rasa percaya diri Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
» nilai satuan standar untuk besaran-besaran pokok,
» penggunaan awalan-awalan satuan yang dibakukan dalam fisika
» kegunaan analisis dimensi dan memberikan contoh dimensi dari beberapa
besaran
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan
Data) cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
» nilai satuan standar untuk besaran-besaran pokok,
» penggunaan awalan-awalan satuan yang dibakukan dalam fisika
» kegunaan analisis dimensi dan memberikan contoh dimensi dari beberapa
besaran
→ Mengolah informasi dari materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) yang
sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi)
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
» nilai satuan standar untuk besaran-besaran pokok,
» penggunaan awalan-awalan satuan yang dibakukan dalam fisika
» kegunaan analisis dimensi dan memberikan contoh dimensi dari beberapa
besaran
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan
(presisi) berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
» nilai satuan standar untuk besaran-besaran pokok,
» penggunaan awalan-awalan satuan yang dibakukan dalam fisika
» kegunaan analisis dimensi dan memberikan contoh dimensi dari beberapa
besaran
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi
Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
» nilai satuan standar untuk besaran-besaran pokok,
» penggunaan awalan-awalan satuan yang dibakukan dalam fisika
» kegunaan analisis dimensi dan memberikan contoh dimensi dari beberapa
besaran
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi) yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan
(presisi) yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) yang baru
dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai
pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Ketelitian
(akurasi) dan ketepatan (presisi)
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
» percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran,
» penggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
pemberian materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
rangsangan) dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
dalam pengukuran
● Pemberian contoh-contoh materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi) dalam pengukuran untuk dapat dikembangkan peserta didik,
dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi
dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
dalam pengukuran
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Percobaan tentang
ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
→ Mendengar
Pemberian materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
dalam pengukuran oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
» percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam
pengukuran,
» penggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari
informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
(pertanyaan/ mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
identifikasi melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah)
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
» percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam
pengukuran,
» penggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
(pengumpulan telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi) dalam pengukuran yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam
pengukuran yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Percobaan tentang ketelitian
(akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran yang telah disusun dalam
daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)
dalam pengukuran
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi)
dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi
dengan rasa percaya diri Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan
(presisi) dalam pengukuran sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
» percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam
pengukuran,
» penggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan
Data) cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
» percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam
pengukuran,
» penggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran
→ Mengolah informasi dari materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi) dalam pengukuran yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Percobaan tentang
ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
» percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam
pengukuran,
» penggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi)
dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
» percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam
pengukuran,
» penggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi
Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi) dalam pengukuran yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
» percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam
pengukuran,
» penggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi) dalam pengukuran yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Percobaan tentang ketelitian
(akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi)
dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam
pengukuran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan
(presisi) dalam pengukuran yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi) dalam pengukuran yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai
pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Percobaan
tentang ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) dalam pengukuran
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Percobaan tentang ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi) dalam pengukuran kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.

3. Pertemuan Ke-3 (3 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran
» Mengolah data dari hasil pengukuran tebal sehelai kertas dengan menggunakan mikrometer sekrup
» Menemukan faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam pengukuran
» Menemukan cara mengurangi kesalahan dalam pengukuran
» Menemukan cara menentukan jumlah angka penting.
» Membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
pemberian materi Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam
rangsangan) pengukuran dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis
ketidakpastian dalam pengukuran
● Pemberian contoh-contoh materi Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis
ketidakpastian dalam pengukuran untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi
dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis
ketidakpastian dalam pengukuran
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Menentukan jumlah
angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran
→ Mendengar
Pemberian materi Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian
dalam pengukuran oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam
pengukuran
» Mengolah data dari hasil pengukuran tebal sehelai kertas dengan menggunakan
mikrometer sekrup
» Menemukan faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam
pengukuran
» Menemukan cara mengurangi kesalahan dalam pengukuran
» Menemukan cara menentukan jumlah angka penting.
» Membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari


informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
(pertanyaan/ mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
identifikasi melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah)
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam
pengukuran
» Mengolah data dari hasil pengukuran tebal sehelai kertas dengan menggunakan
mikrometer sekrup
» Menemukan faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam
pengukuran
» Menemukan cara mengurangi kesalahan dalam pengukuran
» Menemukan cara menentukan jumlah angka penting.
» Membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
(pengumpulan telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Menentukan jumlah angka penting dan jenis-
jenis ketidakpastian dalam pengukuran yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian
dalam pengukuran yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam
pengukuran yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Menentukan jumlah angka
penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran yang telah disusun dalam
daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian
dalam pengukuran
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Menentukan jumlah angka penting dan
jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi
dengan rasa percaya diri Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis
ketidakpastian dalam pengukuran sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam
pengukuran
» Mengolah data dari hasil pengukuran tebal sehelai kertas dengan menggunakan
mikrometer sekrup
» Menemukan faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam
pengukuran
» Menemukan cara mengurangi kesalahan dalam pengukuran
» Menemukan cara menentukan jumlah angka penting.
» Membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan
Data) cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam
pengukuran
» Mengolah data dari hasil pengukuran tebal sehelai kertas dengan menggunakan
mikrometer sekrup
» Menemukan faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam
pengukuran
» Menemukan cara mengurangi kesalahan dalam pengukuran
» Menemukan cara menentukan jumlah angka penting.
» Membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat

→ Mengolah informasi dari materi Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis
ketidakpastian dalam pengukuran yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Menentukan jumlah
angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam
pengukuran
» Mengolah data dari hasil pengukuran tebal sehelai kertas dengan menggunakan
mikrometer sekrup
» Menemukan faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam
pengukuran
» Menemukan cara mengurangi kesalahan dalam pengukuran
» Menemukan cara menentukan jumlah angka penting.
» Membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Menentukan jumlah angka penting
dan jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam
pengukuran
» Mengolah data dari hasil pengukuran tebal sehelai kertas dengan menggunakan
mikrometer sekrup
» Menemukan faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam
pengukuran
» Menemukan cara mengurangi kesalahan dalam pengukuran
» Menemukan cara menentukan jumlah angka penting.
» Membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi


Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam
pengukuran dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Menentukan jumlah angka penting dan
jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam
pengukuran
» Mengolah data dari hasil pengukuran tebal sehelai kertas dengan menggunakan
mikrometer sekrup
» Menemukan faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam
pengukuran
» Menemukan cara mengurangi kesalahan dalam pengukuran
» Menemukan cara menentukan jumlah angka penting.
» Membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Menentukan jumlah angka penting dan


jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Menentukan jumlah angka
penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran yang akan selesai
dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Menentukan jumlah angka penting
dan jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian
dalam pengukuran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis
ketidakpastian dalam pengukuran yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Menentukan jumlah angka penting dan
jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai
pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Menentukan
jumlah angka penting dan jenis-jenis ketidakpastian dalam pengukuran
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Menentukan jumlah angka penting dan jenis-jenis
ketidakpastian dalam pengukuran kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Penugasan, Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
d. Instrumen Penilaian (terlampir)

Selakau,.................................2019

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 2 Selakau Guru Mata Pelajaran

Musa, M.Sos Lisdawati, S.Pd


NIP. 19630822 198803 1 004 NIK. 6101074210940002

Catatan Kepala Sekolah


...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
LAMPIRAN 1
PENGUKURAN

A. Besaran, Satuan Dan Dimensi


Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
a) Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran
pokok yang paling umum ada 7 macam. Selain itu, terdapat dua besaran tambahan yang tidak memiliki
dimensi, yakni sudut datar dan sudut ruang (tiga dimensi).
Lambang Lambang
No Besaran Pokok Satuan Dimensi
Besaran Satuan
1 Panjang l Meter m [L]
2 Massa M Kilogram kg [M]
3 Waktu T Sekon s [T]
4 Kuat Arus Listrik l Ampere A [I]
5 Suhu T Kelvin K [ɵ]
6 Intensitas Cahaya I Candela cd [J]
7 Jumlah Zat N Mol mol [N]

b) Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya.
No Besaran Turunan Satuan Dimensi
1 Luas m2 [L]2
2 Volume m3 [L]3
3 Percepatan m/s2 [L][T]-2
4 Kecepatan m/s [L][T]-1
5 Gaya kg.m/s2 [M][L][T]-2
6 Massa jenis kg/m3 [M][L]-3
7 Tekanan kg/m.s2 [M][L]-1[T]-2
8 Usaha dan energi kg.m2/s2 [M][L]2[T]-2
9 Impuls dan momentum kg.m/s [M][L][T]-1
10 Daya kg.m2/s3 [M][L]2[T]-3

Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a) Besaran skalar yaitu besaran yang mempunyai besar dan satuan saja tanpa memiliki arah.
b) Besaran vektor yaitu besaran yang memiliki besar (nilai), satuan dan arah.
Besaran
No
Skalar Vektor
1 Waktu Gaya
2 Massa Berat
3 Volume Momentum
4 Jarak Perpindahan
5 Daya Momen Gaya
6 Usaha Tekanan
7 Kelajuan Kecepatan
8 Jumlah Zat Percepatan
9 Energi Impuls
10 Muatan Listrik Medan Listrik

Satuan merupakan acuan yang digunakan dalam pengukuran. Satuan terbagi menjadi 2 macam, yakni
sebagau berikut.
a) Satuan Tidak Baku: satuan yang tidak baku hanya berlaku di suatu tempat sehingga tidak dapat digunakan
di tempat lain. Contoh: hasta, jengkal, depa, dll.
b) Satuan Baku: satuan yang menggunakan pembanding tetap dan diakui secara internasional, sehingga
mudah ditiru dan nilai satuannya harus sama. Contoh: meter, kilogram, sekon, dsb.

Dimensi adalah suatu besaran yang menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.
Manfaat dari konsep dimensi adalah untuk menganalisis kebenaran suatu persamaan serta dapat digunakan untuk
menurunkan sebuah persamaan.
B. Pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan nilai sebuah besaran dengan niai yang dimiliki oleh alat ukur.
Kemampuan alat ukur untuk mengukur besaran dengan skala yang paling kecil disebut dengan ketelitian alat
ukur.
a) Pengukuran Panjang
1) Mistar
Mistar merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

Hasil pengukuran = 30 cm + 0,2 cm


= 30,2 cm

2) Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan
ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin
dan diameter bagian dalam sebuah pipa.
Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
 Rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
 Rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.

Hasil pengukuran
Skala utama = 3,1 cm
Skala nonius = 9 x 0,01 = 0,09 cm +
3,19 cm

3) Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan
untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter
kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi.
Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.
Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.

Hasil pengukuran
Skala utama = 4,5 mm
Skala nonius = 38 x 0,01 = 0,38 mm +
4,88 mm

b) Pengukuran Massa
Neraca digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu
keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia
pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Bagian-bagian dari neraca O’Hauss
tiga lengan adalah sebagai berikut:
 Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
 Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.
 Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.

Hasil pengukuran
Lengan belakang = 300 g
Lengan tengah = 70 g
Lengan depan = 7,4 g+
377,4 g
c) Pengukuran Waktu
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan
stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu
sampai 0,1 s.

C. Ketidakpastian Pengukuran
Saat melakukan pengukuran mengunakan alat, tidaklah mungkin kita mendapatkan nilai yang pasti benar
(xo), melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Secara umum penyebab ketidakpastian hasil pengukuran ada tiga,
yaitu sebagai berikut.
a) Kesalahan Umum: kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat melakukan pengukuran.
Kesalahan ini dapat disebabkan karena kesalahan membaca skala kecil, dan kekurangterampilan dalam
menyusun dan memakai alat, terutama untuk alat yang melibatkan banyak komponen.
b) Kesalahan Sistematik: kesalahan yang disebabkan oleh alat yang digunakan dan atau lingkungan di sekitar
alat yang memengaruhi kinerja alat. Misalnya, kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan komponen
alat atau kerusakan alat, kesalahan paralaks, perubahan suhu, dan kelembaban.
1) Kesalahan Kalibrasi: terjadi karena pemberian nilai skala pada saat pembuatan atau kalibrasi
(standarisasi) tidak tepat. Hal ini mengakibatkan pembacaan hasil pengukuran menjadi lebih besar atau
lebih kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan ini dapat diatasi dengan mengkalibrasi ulang alat
menggunakan alat yang telah terstandarisasi.
2) Kesalahan Titik Nol: terjadi karena titik nol skala pada alat yang digunakan tidak tepat berhimpit
dengan jarum penunjuk atau jarum penunjuk yang tidak bisa kembali tepat pada skala nol. Akibatnya,
hasil pengukuran dapat mengalami penambahan atau pengurangan sesuai dengan selisih dari skala nol
semestinya. Kesalahan titik nol dapat diatasi dengan melakukan koreksi pada penulisan hasil
pengukuran.
3) Kesalahan Komponen Alat: Kerusakan pada alat jelas sangat berpengaruh pada pembacaan alat ukur.
Misalnya, pada neraca pegas. Jika pegas yang digunakan sudah lama dan aus, maka akan berpengaruh
pada pengurangan konstanta pegas. Hal ini menjadikan jarum atau skala penunjuk tidak tepat pada angka
nol yang membuat skala berikutnya bergeser.
4) Kesalahan Paralaks: kesalahan paralaks terjadi bila ada jarak antara jarum penunjuk dengan garis-garis
skala dan posisi mata pengamat tidak tegak lurus dengan jarum.
c) Kesalahan Acak: kesalahan yang terjadi karena adanya fluktuasifluktuasi halus pada saat melakukan
pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena adanya gerak brown molekul udara, fluktuasi tegangan
listrik, lkitasan bergetar, bising, dan radiasi
1) Gerak Brown Molekul Udara: Molekul udara seperti kita ketahui keadaannya selalu bergerak secara
tidak teratur atau rambang. Gerak ini dapat mengalami fluktuasi yang sangat cepat dan menyebabkan
jarum penunjuk yang sangat halus seperti pada mikrogalvanometer terganggu karena tumbukan dengan
molekul udara.
2) Fluktuasi Tegangan Listrik: Tegangan listrik PLN atau sumber tegangan lain seperti aki dan baterai
selalu mengalami perubahan kecil yang tidak teratur dan cepat sehingga menghasilkan data pengukuran
besaran listrik yang tidak konsisten.
3) Lkitasan yang Bergetar: Getaran pada lkitasan tempat alat berada dapat berakibat pembacaan skala
yang berbeda, terutama alat yang sensitif terhadap gerak. Alat seperti seismograf butuh tempat yang
stabil dan tidak bergetar. Jika lkitasannya bergetar, maka akan berpengaruh pada penunjukkan skala pada
saat terjadi gempa bumi.
4) Bising: Bising merupakan gangguan yang selalu kita jumpai pada alat elektronik. Gangguan ini dapat
berupa fluktuasi yang cepat pada tegangan akibat dari komponen alat bersuhu.
5) Radiasi Latar Belakang: Radiasi gelombang elektromagnetik dari kosmos (luar angkasa) dapat
mengganggu pembacaan dan menganggu operasional alat. Misalnya, ponsel tidak boleh digunakan di
SPBU dan pesawat karena bisa mengganggu alat ukur dalam SPBU atau pesawat. Gangguan ini
dikarenakan gelombang elektromagnetik pada telepon seluler dapat mengasilkan gelombang radiasi yang
mengacaukan alat ukur pada SPBU atau pesawat.

Adanya banyak faktor yang menyebabkan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam suatu pengukuran,
menjadikan kita tidak mungkin mendapatkan hasil pengukuran yang tepat benar. Oleh karena itu, kita harus
menuliskan ketidakpastiannya setiap kali melaporkan hasil dari suatu pengukuran. Untuk menyatakan
hasil ketidakpastian suatu pengukuran dapat menggunakan cara penulisan x = (xo ± Δx), dengan x merupakan
nilai pendekatan hasil pengukuran terhadap nilai benar, xo merupakan nilai hasil pengukuran, dan Δx merupakan
ketidakpastiannya (angka taksiran ketidakpastian)
a) Ketidakpastian pada Pengukuran Tunggal
Ketidakpastian pada Pengukuran Tunggal merupakan pengukuran yang hanya dilakukan sekali saja. Pada
pengukuran tunggal, nilai yang dijadikan pengganti nilai benar adalah hasil pengukuran itu sendiri. Sedangkan
ketidakpastiannya diperoleh dari setengah nilai skala terkecil instrumen yang digunakan. Misalnya, kita
mengukur panjang sebuah benda menggunakan mistar.
Pada gambar diatas ujung benda terlihat pada tanda 15,6 cm lebih sedikit. Berapa nilai lebihnya? Ingat,
skala terkecil mistar adalah 1 mm. Telah kita sepakati bahwa ketidakpastian pada pengukuran tunggal
merupakan setengah skala terkecil alat. Jadi, ketidakpastian pada pengukuran tersebut adalah sebagai berikut.

Karena nilai ketidakpastiannya memiliki dua desimal (0,05 mm), maka hasil pengukurannya pun harus kita
laporkan dalam dua desimal. Artinya, nilai x harus kita laporkan dalam tiga angka. Angka ketiga yang kita
laporkan harus kita taksir, tetapi taksirannya hanya boleh 0 atau 5. Karena ujung benda lebih sedikit dari 15,6
cm, maka nilai taksirannya adalah 5. Jadi, pengukuran benda menggunakan mistar tersebut dapat kita laporkan
sebagai berikut.
Panjang benda (l)
l = x0± Δx
= (15,6 ± 0,05) cm
Arti dari laporan pengukuran tersebut adalah kita tidak tahu nilai x (panjang benda) yang sebenarnya.
Namun, setelah dilakukan pengukuran sebanyak satu kali kita mendapatkan nilai 15,6 cm lebih sedikit atau
antara 15,60 cm sampai 15,70 cm. Secara statistik ini berarti ada jaminan 100% bahwa panjang benda terdapat
pada selang 15,60 cm sampai 15,7 cm atau (15,60 ≤ x ≤ 15,70) cm.

b) Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang


Agar mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, kita dapat melakukan pengukuran secara berulang. Lantas
bagaimana cara melaporkan hasil pengukuran berulang? Pada pengukuran berulang kita akan mendapatkan hasil
pengukuran sebanyak N kali. Berdasarkan analisis statistik, nilai terbaik untuk menggantikan nilai benar x0adalah
nilai ratarata dari data yang diperoleh (x0). Sedangkan untuk nilai ketidakpastiannya (Δx ) dapat digantikan oleh
nilai simpangan baku nilai rata-rata sampel. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut

Dimana:
x0 : hasil pengukuran yang mendekati nilai benar
Δx : ketidakpastian pengukuran
N : banyaknya pengkuran yang dilakukan

Pada pengukuran tunggal nilai ketidakpastiannya (Δx ) disebut ketidakpastian mutlak. Makin kecil
ketidakpastian mutlak yang dicapai pada pengukuran tunggal, maka hasil pengukurannya pun makin mendekati
kebenaran. Nilai ketidakpastian tersebut juga menentukan banyaknya angka yang boleh disertakan pada laporan
hasil pengukuran. Bagaimana cara menentukan banyaknya angka pada pengukuran berulang?
Cara menentukan banyaknya angka yang boleh disertakan pada pengukuran berulang adalah dengan
mencari ketidakpastian relatif pengukuran berulang tersebut. Ketidakpastian relatif dapat ditentukan dengan
membagi ketidakpastian pengukurandengan nilai rata-rata pengukuran. Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut.
Ketidakpastian Relatif =
Setelah mengetahui ketidakpastian relatifnya, kita dapat menggunakan aturan yang telah disepakati para
ilmuwan untuk mencari banyaknya angka yang boleh disertakan dalam laporan hasil pengukuran berulang.
Aturan banyaknya angka yang dapat dilaporkan dalam pengukuran berulang adalah sebagai berikut.
 ketidakpastian relatif 10% berhak atas dua angka
 ketidakpastian relatif 1% berhak atas tiga angka
 ketidakpastian relatif 0,1% berhak atas empat angka

D. Notasi Ilmiah
Pengukuran atau perhitungan dalam fisika terbentang mulai dari ukuran-ukuran mikroskopis, seperti massa
elektron, jar-jari atom dll, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi, kecepatan cahaya dll.
Penulisan hasil pengukuran benda yang sangat besar, sebagai contoh soal notasi ilmiah fisika misalnya massa
bumi kira-kira 6.000.000.000 000.000.000.000.000 kg atau hasil pengukuran partikel sangat kecil, misalnya
massa sebuah elektron kira-kira 0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg memerlukan tempat yang
lebar dan sering salah dalam penulisannya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat menggunakan penulisan notasi ilmiah.Dalam kalkulator rumus
notasi ilmiah, hasil pengukuran atau nilai suatu besaran dinyatakan sebagai:
a,… x 10n
Dimana:
a = bilangan asli 1 sampai 9
n = bilangan eksponen
Contoh:
a) 105.000.000.000.000 meter = 1,05 x 10 14 meter
b) 0,00001276 kg = 1,276 x 10-5 kg

E. Angka Penting
Angka penting adalah angka yang didapat dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka
taksiran. Nilai setiap hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti keterangan di atas angka penting terdiri
dari dua bagian. Pertama angka pasti yaitu angka yang ditunjukkan pada skala alat ukur dengan nilai yang
ada. Kedua angka taksiran yaitu angka hasil pengukuran yang diperoleh dengan memperkirakan nilainya. Nilai
ini muncul karena yang terukur terletak diantara skala terkecil alat ukur. Dalam setiap pengukuran hanya
diperbolehkan memberikan satu angka taksiran. Semua angka-angka hasil pengukuran adalah bagian dari angka
penting. Namun, tidak semua angka hasil pengukuran merupakan angka penting. Berikut ini merupakan aturan
penulisan nilai dari hasil pengukuran.
a) Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 362,4 mempunyai 4 angka penting.
b) Angka nol yang berada di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 390,004 mempunyai 6 angka penting.
c) Angka nol yang ada di sebelah kanan angka bukan nol adalah angka penting. Kecuali, jika diberi tanda
khusus seperti garis bawah atau garis atas.
Contoh: 435.000 mempunyai 6 angka penting sedangkan 435.000 mempunyai 4 angka penting.
d) Angka nol di sebelah kiri angka bukan nol adalah bukan angka penting.
Contoh: 0,00063 mempunyai 2 angka penting.
e) Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan terletak setelah angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 45,000 mempunyai 5 angka penting dan 0,00004500 mempunyai 4 angka penting (angka nol
sebelum angka 4 bukan angka penting berdasarkan aturan no.4 di atas)
Aturan Pembulatan Angka Penting
Pembulatan angka di fisika ada aturannya dan tidak seperti pembulatan di kehidupan sehari-hari. Berikut ini
adalah aturan pembulatan angka penting.
a) Angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka yang kurang dari 5 dibulatkan ke bawah.
Contoh: 356,47 dibulatkan menjadi 356,5, sedangkan 356,43 dibulatkan menjadi 356,4. Contoh lain:
12.370 dibulatkan menjadi 12.400, sedangkan 12.310 dibulatkan menjadi 12.300.
b) Apabila angkanya tepat 5, maka dilihat terlebih dahulu angka sebelumnya. Jika angka sebelumnya ganjil,
maka dibulatkan ke atas. Namun, jika angka sebelumnya genap, maka dibulatkan ke bawah.
Contoh: 76,75 dibulatkan menjadi 76,8, sedangkan 76,65 dibulatkan menjadi 76,6.
Contoh lain: 45.350 dibulatkan menjadi 45.400, sedangkan 45.250 dibulatkan menjadi 45.200.
Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting tidak boleh mempunyai jumlah angka taksiran melebihi
angka taksiran bilangan yang dijumlahkan atau dikurangkan. Bisa juga dikatakan bahwa angka taksiran pada
hasil operasi penjumlahan dan pengurangan harus mengikuti angka taksiran paling sedikit pada bilangan yang
dioperasikan. Sedangkan untuk pembulatannya hanya boleh dilakukan sekali saja.
Contoh:
210,3 + 53,23 + 0,345 = 263,9
210,3 –> 1 angka taksiran
53,23 –> 2 angka taksiran
0,345 + –> 3 angka taksiran
263,875 (harus memiliki 1 angka taksiran, sehingga harus dibulatkan menjadi 263,9)

Perkalian dan Pembagian Angka Penting


Jumlah angka penting hasil perkalian dan pembagian (berlaku juga untuk pangkat dan akar) harus mengikuti
angka penting yang paling sedikit pada bilangan yang dioperasikan.
Contoh:
a) 0,548 × 0,2 = 0,1
0,548 –> 3 angka penting
0,2 × –> 1 angka penting
0,1196 (harus memiliki 1 angka penting, sehingga harus dibulatkan menjadi 0,1)

b) √25 = 5,0
√25 mempunyai 2 angka penting, maka hasilnya harus ditulis 5,0 (2 angka penting).
Untuk pembagian dan pangkat juga sama caranya.
LAMPIRAN 2

1. Teknik Penilaian Sikap


a. Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait
dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut
contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan:
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan:
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

b. Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik
diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat
objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu.
Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
2 mendapatkan kesempatan untuk 50
250 62,50 C
berbicara.
Saya ikut serta dalam membuat
3 50
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
c. Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya
dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria
penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat sendiri 450 90,00 SB
3 100
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan
yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
LAMPIRAN 3

1. Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)


a. Pengetahuan
1) Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
2) Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

3) Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

b. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

Anda mungkin juga menyukai