Anda di halaman 1dari 22

METODE PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG

1. PENDAHULUAN
Proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) ini merupakan pekerjaan yang dibiayai dari
APBN Tahun Anggaran 2019. Dimana masa pelaksanaannya adalah 120 (Seratus Dua Puluh) hari
kalender atau setara dengan 4 (Empat) bulan.
Mengingat waktu yang terbatas dalam melaksanakan pekerjaan tersebut diatas, maka
diperlukan managemen pengelolaan yang tepat sehingga pelaksaan pekerjaan dapat berjalan
dengan sukses dan lancar, dimana proyek dapat berjalan dengan tepat waktu dan tepat mutu
serta menghasilkan bangunan yang bernilai estetika.

2. INFORMASI PEKERJAAN
Satuan Kerja : ……….
Pekerjaan : Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) .............................
Lokasi : Tersebar di Kabupaten Mamasa
Tahun Anggaran : 2019
Masa Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh)

3. TAHAP PELAKSANAAN
A. PEKERJAAN UMUM
Pekerjaan umum merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
proyek. Salah satu yang harus dilakukan adalah rapat pra konstruksi (pre construction meeting)
yang dihadiri oleh pihak direksi (PPK beserta staffnya), konsultan Pengawas dan pihak kami.
Pada pre contuction meeting ini akan dibahas semua hal baik yang teknis maupun non teknis
yang berkaitan dengan proyek ini.
Hal-hal yang menjadi prioritas untuk kelancaran proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Perizinan dan Penempatan direksi keet/Barrak Kerja yang strategis;
2. Perizinan dan Penempatan peralatan dan material yang tepat sasaran;
3. Membuat pengamanan/pelindung bagi operasional proyek;
4. Pembuatan drainase yang tepat guna serta penanganan buangan air yang baik;
5. Membuat akses jalan yang baik, sehingga tidak mengganggu aktifitas pekerjaan;
6. Menempatkan rambu-rambu keselamatan pada lokasi-lokasi strategis, dll.
7. Mengadakan sosialisasi terkait kegiatan proyek kepada masyarakat sekitar.
Item pekerjaan umum yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1. Mobilisasi
 Pengadaan Material
Material yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini berupa : Batu
kali, Kawat BronjongPabrikan serta tanah timbun, dan lain-lain seperti yang
tercantum dalam Daftar Upah dan Bahan.Semua material itu dapat diperoleh dari kota
terdekat maupun lokasi-lokasi quary yang berdekatandengan lokasi proyek.
 Pengadaan Peralatan
Sebahagian peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini merupakan peralatan
milik sendiri dansewa sehingga dalam pengadaan peralatan tidak mengalami
kesulitan.Adapun peralatan yang diperlukan berupa : Dump Truck, Pick Up, Concrete
Mixer, Generator Set(Genset) dan Peralatan pertukangan seperti kereta sorong,
cangkul, sekop, pangki dan alat bantu lainnya.
 Pengadaan Tenaga Ahli
Untuk menjamin kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
t e n a g a a h l i d i l a p a n g a n penempatannya sesuai dengan keahliannya
masing-masing yang telah mempunyai pengalamandalam bidang pekerjaan
ini sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan yang mungkin
terjadi selama pelaksanaan berlangsung di lapangan
2. Pekerjaan K3 Konstruksi
Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak, maka manajemen keslamatan
kerja dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :

 Menyiapkan perlengkapan kontruksi sesuai ketentuan.


 Membuat rencana kerja manajemen kerja sesuai schedule pekerjaan dan koordinasikan
dengan seluruh personil yang terkait.
 Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan.
 Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya secara tepat
dan benar.
 Menginstruksikan kepada semua pekerja agar menggunakan APD dalam pelaksanaan
pekerjaan.

3. Pekerjaan Pembersihan Lokasi dan Pembongkaran Bangunan Lama


Pekerjaan Pembersihan lahan, berupa pembersihan terutama yang berada dilokasi yang akan
dikerjakan, serta lainnya yang mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Bila pada lokasi terdapat
pohon, pagar atau lainnya yang harus ditebang/bongkar maka harus mendapat izin dari
Pengguna Anggaran. Pekerjaan pembersihan dilakukan dengan menggunakan tenaga manual.
Untuk pembongkaran bangunan, harus mendapat izin dari Pemda setempat melalui kepala
sekolah berupa surat penghapusan aset pemda.
Peralatan yang digunakan :
· Peralatan pertukangan lengkap (cangkul, parang, Hammer, Linggis Godam, dll)
Personil
· Mandor
· Pekerja
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”

4. Pekerjaan Pengukuran Bowplank


Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran dilakukan.
Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek,
Konsultan Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.
Bouwplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 4/6 cm
yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank
secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik
pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak
1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu
ditancapkan kedalam tanah.
Bahan yang digunakan :
1. Kayu Balok Klas III
2. Paku
3. Papan
Peralatan :
1. Peralatan Tukang Lengkap
Personil yang dibutuhkan :
1. Mandor
2. Kepala Tukang
3. Tukang
4. Pekerja
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”

5. Pekerjaan Direksi Keet


Merupakan ruang kantor dilapangan yang didalamnya dilengkapi dengan ; papan tulis, papan
buat menempel gambar, buku tamu, buku direksi/pengawasan, meja, kursi, dll.
Bahan yang digunakan :
1. Kayu Dolken
2. Kayu Klas III
3. Paku Biasa
4. Besi Strip
5. Semen Portland
6. Pasir Pasang
7. Pasir beton
8. Kerikil
9. Bata Merah
10. Seng Plat
11. Jendela nako
12. Kaca Polos
13. Kunci Tanam
14. Plywood 4mm
Peralatan :
1. Peralatan Tukang Lengkap
Personil yang dibutuhkan
1. Mandor
2. Kepala Tukang
3. Tukang
4. Pekerja
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”

6. Pekerjaan Penyediaan Air Kerja


Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsi untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya.
Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja.
Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk
mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk
keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari
sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah
ditentukan.
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”

7. Pekerjaan Papan Nama Pekerjaan


Pada tahap awal pekerjaan, pembuatan dan pemasangan nomenklatur (papan nama proyek)
merupakan keharus yang akan dilaksanakan yang mana ukuran dan bahan serta lokasi
pemasangannya ditentukan oleh direksi.
Bahan yang digunakan :
1. Kayu Kaso 4/6 ;
2. Paku ;
3. Multiplek 9 mm ;
4. Banner.
Peralatan :
1. Peralatan Tukang Lengkap
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”

7. Pekerjaan Dokumentasi dan Pelaporan


Dokumentasi dan Pelaporan yang dimaksud yaitu pengurusan perijinan, pelaporan, termijn,
atau surat menyurat lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan.
Pelaporan kemajuan pekerjaan dilakukan setiap minggu dan pada minggu ke-30 s.d. ke-31
dilakukan PHO.
Dokumentasi dibuat sebanyak lima kali yaitu foto kondisi sebelum pelaksanaan pekerjaan 0%,
foto kondisi pekerjaan 25 %, 50 %, 75 % dan foto kondisi selesai pekerjaan. Penyajian
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dibuat dalam album foto rangkap 4 (empat) atau
secukupnya dengan peralatan kamera digital.
Peralatan yang digunakan :
· Personal Computer
· Kamera Digital
· Printer A4
· Printer A3
Bahan yang dibutuhkan :
· Kertas A4
· Kertas A3
· Kertas Poto
· Tinta Printer / All Item
Personil
· Administrasi
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”

B. PEKERJAAN TANAH
Tahapan Pekerjaan :
Pekerjaan galian tanah
· Langkah pertama adalah mempersiapkan alat bantu kerja sesuai dengan MS (Method
Schedule) Pekerjaan Tanah (manual).
· Mempersiapkan alat bantu ukur (Water Pass/Theodolite) untuk penentuan batas galian dan
pompa air untuk dewatering (bila dibutuhkan).

Pekerjaan Urugan Tanah


· Urugan lapangan luas tanpa hambatan. Gerak kerja dari alat berat lebih bebas dan tampak
lebih mudah sehingga jumlah armada dump truck dan alat berat sangat menentukan sekali
terhadap schedule pelaksanaan.
· Urugan tepi-tepi struktur atau diantara struktur. Relatif lebih sulit dan durasi pekerjaan
lebih lama, terkadang area tepi pemadatan tidak dapat menggunakan pemadat mesin tapi
dilakukan secara manual.
· Membersihkan lokasi yang akan diurug terhadap kayu, semak-semak atau sampah lainnya.
· Menyediakan tanah urugan dengan kualitas yang baik.
· Membuat batas-batas, patok-patok, menarik benang dari 1 patok ke patok yang lainnya,
agar diperoleh permukaan tanah rata-rata sesuai dengan level yang diharapkan.
· Lokasi yang akan diurug/ ditinggikan dipersiapkan terlebih dahulu supaya terdapat
hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan nantinya.
Pekerjaan tanah pada Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) ini dititik beratkan pada pekerjaan
pondasi yang terdiri dari :
1. Pek. Galian Tanah Pondasi
2. Pek. Urugan Tanah Bekas Galian
3. Pek. Urugan Tanah Dipadatkan
4. Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi, tebal 5 cm
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”

C. PEKERJAAN BETON DAN PONDASI


Pada penanganan pekerjaan struktur kami akan mengelompokkan pekerja menjadi 3 (tiga)
group, yaitu :
1. Kelompok Pekerjaan Pembesian
a. Persiapan yang harus dilakukan adalah membersihkan besi tulangan dari karat atau
kotoran yang melekat dengan menggunakan sikat atau penggosok atau
menggunakan larutan kimia, hal ini dilakukan agar kekakuan besi tidak berkurang.
b. Pengukuran panjang besi yang akan dibuat tulangan berdasarkan ukuran gambar
yang telah ditetapkan.
c. Besi tulangan yang akan dipotong dikelompokan setelah diberi tanda pada bagian
yang akan dipasang, pengelompokan berdasarkan dengan ukuran dan
penggunaannya masing-masing.
d. Pekerjaan penulangan ini meliputi menggunting /memotong, membengkokan dan
merangkai besi tulangan sesuai dengan bentuk gambar yang telah direncanakan.
e. Sebelum tulangan dipasang harus dibersihkan dari kotoran serta bahan-bahan lain
yang mengurangi gaya lekat beton.
c. Tulangan harus dipasang dengan baik hingga sebelum dan selama pengecoran tidak
berubah tempat dan bentuknya.
d. Batang tulangan harus dipasang pada tempatnya sesuai dengan yang
ditentukan dalam rencana / bestek.
e. Apabila pipa-pipa atau benda-benda lain direncanakan menembus beton atau
ditanam didalam beton, maka tulangan tidak boleh dipotong/ digeser.

2. Kelompok Pekerjaan Bekisting


a. Bekisting harus terbuat dari bahan-bahan yang tidak mudah meresap air dan
direncanakan sedemikian rupa hingga dapat mudah dilepaskan pada beton tanpa
menyebabkan kerusakan dari beton itu sendiri.
b. Bekisting harus kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah kebocoran adukan-
adukan yang dituangkan kedalamnya.
c. Kayu yang dipakai untuk bekisting/cetakan beton harus terdiri dari kayu yang
bermutu tinggi dan memberi jaminan kekuatan.

3. Kelompok Pekerjaan Pengecoran


a. Sebelum pelaksanaan pengecoran beton dimulai, terlebih dahulu dilakukan
pengujian beton ini dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan/ mutu beton yang
akan dibuat.
b. Mutu beton yang akan dipergunakan harus berkualitas baik dengan tegangan
karakteristik.
c. Sebelum pembuatan beton dilakukan semua alat-alat pengaduk dan pengangkut
beton harus sudah bersih.
d. Jenis Mesin pengaduk dan jenis Timbangan atau takaran semen dan agregat harus
di setujui terlebih dahulu oleh Pengawas ahli yang ada Sesuai dengan tingkat mutu
beton yang hendak di capai, perbandingan campuran bahan susunan yang harus di
tentukan agar beton yang di hasilkan dapat memberikan :
- Pekerjaan beton ( Penuangan, perataan, pemadatan ) dengan mudah kedalam
acuan dan sekitar tulangan tanpa menimbulkan kemungkinan terjadinya
pemisahan antara agregat dan air.
- Ketahanan terhadap kondisi lingkungan kusus ( Kedap air, korosif, dan lain
sebagainya. ).
- Memenuhi Uji kuat yang hendak di capai .
e. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus
di lakukan dengan baik hal ini untuk mencegah terpisahnya bahan campuran beton
yang sudah di campur.
f. Adukan Beton Sudah harus di cor dalam waktu 1 jam setelah pengadukan dengan
air di mulai jangka waktu ini harus di perhatikan, apabila keperluan pengankutan di
perlukan waktu yang panjang, jangka waktu tersebut dapat di perpanjang sampai 2
jam
g. Sebelum beton di cor, semua ruang- ruang yang akan di isi dengan beton harus di
bersihkan dari kotoran, kemudian bekisting / perancah dan pasangan dinding yang
akan berhubungan dengan beton harus di basahi dengan air sampai jenuh
sedangkan tulangan harus terpasang dengan baik.
h. Air harus di buang dari semua ruang yag akan di isi dengan beton, kecuali
apabila menurut persetujuan pengawas itu tidak perlu di lakukan.
i. Beton harus di cor sedekat-dekatnya ketujuan yang terakhir, hal ini di lakukan
untuk mempermudah pekerjaan pengecoran beton dan menghindari terpisahnya
campuran beton.
j. Pekerjaan pengecoran beton di lakukan dari bagian yang terjauh dari tempat
distribusinya sampai mencapai bagian akhir pelaksanaan yang telah di tetapkan.
k. Untuk Mencegah timbulmya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang krikil,
adukan beton harus di padatkan selama pengecoran, pemasatan ini dapat di
lakukan dengan cara menumbuk –numbuk adukan dan memukul- mukul cetakan.
l. Di anjurkan untuk senantiasa menggunakan alat- alat pemadat mekamis ( Vibrator ),
Taujuannya adalah untuk memadatkan beton sehingga beton menjadi rapat, padat,
kuat dan kokoh dan senyawa.
m. Beton selama seminggu sesudah di tuangkan harus senantiasa di basahi, selanjutnya
harus memenuhi syarat-syarat yang di uraikan dalam P.B.I ( NI – 2 ) 1971.
n. Sloof juga termasuk kedalam beton bertulang yang diletakkan secara horizontal
diatas pondasi. Sloof berfungsi untuk meratakan beban yang bekerja pada pondasi
dan pengikat struktur bawah ujung dasar kolom.
o. Kolom beton merupakan bagian strukur yang arahnya vertikal.
p. Pada Plat lantai pembongkaran bekisting harus di lakukan dari daerah tarik yang
mempunyai momen maksimun yaitu di bagian tengah terus di buka secara mundur
ke belakang / ke bagian samping,
q. Pembukaan bekisting untuk balok harus di lakukan minimal 2 hari setelah di lakukan
pengecoran,
Adapun dalam item pekerjaan beton berikut peralatan dan bahan serta kebutuhan
personil disesuai kan dengan item pekerjaan nya.
Pekerjaan beton dan pondasi pada proyek ini dikelompokkan menjadi :
1. Pek. Cor Rabat Beton
2. Pek. Slof Beton
3. Pek. Kolom Beton
4. Pek. Ringbalk Beton
5. Lantai Kerja
Peralatan yang digunakan :
· Peralatan Pertukangan
· Concrate Mixer
Bahan yang dibutuhkan :
· Semen
· Pasir
· Kerikil / Batu Pecah
· Besi Polos
· Papan Kayu Klas III
· Kayu balok Klas III
· Kayu Dolken
· Paku Biasa
· Minyak Begisting
Personil
· Mandor
· Kepala Pelaksana
· Tukang Besi
· Tukang Kayu
· Tukang Beton
· Pekerja
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”

D. PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI


1. Pekerjaan Pasangan
Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding & plesteran dapat diuraikan sebagai
berikut :
 Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang
dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang
dibutuhkan.
 Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom
praktis, ring balok, dan lubang kusen.
 Bata merah direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk
mengurangi penyerapan air.
 Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang
pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1 m dengan
menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk
pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan
yang ditetapkan).
 Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke
permukaan bata merah.
 Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai
elevasi yang diinginkan.
 Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor
beton kolom praktis.
 Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan sesuai
dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi maksimum 1
m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu dilanjutkan cor kolom
praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi yang ditentukan dan cor
kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar
 Selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat
kepalaan plesteran pada sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang diinginkan
dengan bantuan unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond atau diujung
atas dinding dengan bantuan benang.
 Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram / dibasahi
dengan air, kemudian dilakukan pekerjaan plesteran pada dinding secara merata,
menggunakan adukan mortar 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps
untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari
persyaratan yang ditetapkan) sampai 10 – 15 mm atau sampai ketebalan yang
ditentukan.
 Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan
dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian selesai,
permukaan dinding difinish dengan plamur tembok. Untuk dasaran/plamur tembok jika
diperlukan dan hanya dipergunakan pada ruangan interior yang permukaannya tidak
rata atau retak-retak. Dinding yang telah selesai diplamur kemudian diampelas,
sehingga memberikan permukaan dinding tembok yang halus, licin dan rapi.
Item yang akan dikerjakan pada pekerjaan pasangan adalah :
1. Pek. Pasangan Dinding Bata
2. Pek. Plesteran Dinding
3. Pek. Plesteran Beton
4. Pek. Pas. Keramik ( Ruang + Teras )
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan :
· Alat Pertukangan
· Concrate Mixer
· Lori-lori
· Drum Air
· Pompa Air + Slang
· Water Pass
Bahan yang dibutuhkan :
· Batu Bata
· Semen
· Pasir Pasang
Personil yang dibutuhkan :
· Mandor
· Kepala Pelaksana
· Tukang Batu
· Pekerja
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”
2. Pekerjaan Kozen Kayu dan Daun Pintu Jendela
Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan bata atau untuk
kusen kayu dilakukan setelah balok gantung dan dinding terpasang. Sedangkan untuk
pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian, atau ketika pekerjaan lantai selesai
dilakukan namun tetap memperhatikan gambar detail yang ada pada shop drawing. Bersamaan
dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesoris dari pintu dan jendela seperti,
kunci tanam, handle jendela, handle pintu, dan lainsebagainya.
Item yang dikerjakan dalam pekerjaan Kozen dan Daun Jendela adalah :
1. Pek. Kusen Kayu Kelas I/II
2. Pek. Daun Pintu Panel Kayu Kelas I/II
3. Pek. Daun Jendela Kaca Bingkai Kayu Kelas II
4. Pek. Pas. Papan Ram Ventilasi 2/12 x 0,62 cm Kayu Kelas II
5. Pek. Lubang Angin
6. Pek. Kaca Mati
Adapun kebutuhan alat, bahan dan personil setiap item pekerjaan pada pekerjaan konzen kayu
dan Daun Pintu Jendela adalah :
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan :
· Alat Pertukangan
· Water Pass
Bahan yang dibutuhkan :
· Kozen kayu
· Pintu Multipleks
· Kaca Mati
· List Pintu Stainless Steel
Personil yang dibutuhkan :
· Mandor
· Kepala Pelaksana
· Tukang Batu
· Pekerja
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”
3. Pekerjaan Plafond dan rangka
Dalam proyek ini penutu atap dan plafond yang digunakan yaitu plafond gypsum/calsyboard.
Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi hollow. Adapun cara pelaksanaan Plafond
Gypsum/calsyboard, yaitu :
a. Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop Drawing).
Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan dengan pemasangan rangka atap baja
ringan.
b. Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu.
c. Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki roda supaya
tidak merusak keramik.
d. Kemudian pasang papan plafond kalsiboard 4,5 mm.
e. Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.
Item yang dikerjakan dalam pekerjaan Plafond adalah :
1. Pek. Plafond Gypsum Board, Tebal 9 mm
2. Pek. Rangka Plafond Besi Hollow Galvanis
4. Pek. List Profil Plafond
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan :
· Alat Pertukangan
· Waterpass
Bahan yang dibutuhkan :
· Besi Hollow
· Sekrup paku
· Gypsum Board
· List Gypsum Profil
· Tepung Gypsum
Personil yang dibutuhkan :
· Mandor
· Kepala Pelaksana
· Tukang Plafond
· Pekerja
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”

4. Pekerjaan Atap Genteng Metal/Spandek


Dalam proyek ini pekerjaan atap memakai atap Genteng Metal/spandek yang dikerjakan
setelah pekerjaan Struktur Baja ringan selesai dikerjakan. Atap dipasang sedemikian rupa
sehingga kokoh dan rapi, agar atap penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna,
dimensi rangka baja dan penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar
rencana. Atap penutup terdiri dari atap Genteng Metal/spandek setelah itu dipasang juga nok
atas genteng dengan bahan yang sama dengan atap penutup, kemudian talang jurai dari atap
juga dipasang, ukuran dimensi di sesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.
Item yang dikerjakan dalam pekerjaan Atap, adalah :
1. Pek. Kuda - kuda Rangka Baja Ringan Standar SNI
2. Pek. Pas. Atap genteng Metal/Spandek
3. Pek. Bubungan Genteng metal/Spandek
4. Pek. Bubungan Samping (Flashing) Metal
5. Pek. Lisplank GRC Board ( 0,9/25 cm dan 0,9/10 cm)
Adapun kebutuhan Alat, Bahan & Personil Setiap Item Pekerjaan Adalah Sebagai berikut :
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan :
· Alat Pertukangan
· Mesin Genset
· Bor Tangan
Bahan yang dibutuhkan :
· Pas. Main Truss C 75-75
· Roof Battom / Reng R. 33-0, 45
· Screew Dia 6 x 20 ( truss Bottom)
· Dynabolt
· Genteng Metal T 3 mm
· Nok Zinc Alume
· Talang karpet
· Lisplank GRC
· Paku Biasa 2” – 5”
Personil yang dibutuhkan :
· Mandor
· Kepala Pelaksana
· Tukang rangka baja
· Pekerja
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”
5. Pekerjaan Instalasi Listrik
1. Pekerjaan Elektrikal
a. Pekerjaan Panel dan Transpormator
Pekerjaan Panel dan Transformator adalah pengadaan Unit Transformator dan Panel
beserta pengkabelannya / Instalasi
b. Pekerjaan Instalasi Penerangan
Yang dimaksud pekerjaan penerangan adalah pekerjaan pemasangan instalasi
penerangan, pemasangan armature pemasangan stop kontak lengkap dengan kabel
distribusu dan lainnya.
Tahapan Pekerjaan Instalasi Penerangan Adalah :
· Pada saat pengecoran plat lantai, pekerjaan Penerangan dan Stopkontak dapat segera
dimulai dengan pemasangan sparing conduit bersamaan dengan pembesian plat lantai.
· Setelah bekisting plat lantai dibongkar, maka pekerjaan wiring kabel untuk elektrikal dan
Stopkontak dapat segera dimulai sesuai shop drawing yang disetujui.
· Test tahanan isolasi kabel dan grouping.
· Jika hasil test dinyatakan baik, maka pada saat pemasangan kerangka plafon dimulai juga
pemasangan armature lampu.
· Untuk Stopkontak pada saat pekerjaan bata (dinding) sparing dan wiring dimulai dipasang
pada dinding dimana titik Stopkontak diletakkan.
· Setelah dinding dilakukan finishing dan kondisi keamanan sudah terjamin (ruangan
terkunci) maka Stopkontak dapat dipasang.

Item yang dikerjakan dalam pekerjaan Elektrikal adalah :


1. Pek. Instalasi Titik Lampu
2. Pek. Stop Kontak
3. Pek. Saklar Ganda
4. Pek. Lampu
5. Pek. MCB + Box Sekering
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan :
· Tang
· Obeng
· Multi tester
Personil yang dibutuhkan :
· Mandor
· Kepala Pelaksana
· Ahli Listrik
· Tukang Listrik
· Pekerja
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”

6. Pekerjaan Gantungan dan Kunci


Item yang dikerjakan dalam pekerjaang gantungan dan kunci adalah :
1. Pek. Kunci Taman Biasa Kwalitas Baik
2. Pek. Engsel Pintu 4" H Nylon
3. Pek. Engsel Jendela 3" H Nylon
4. Pek. Grendel Pintu
5. Pek. Grendel Jendela
6. Pek. Hak Angin
7. Pek. Tarikan Jendela
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”

7. Pekerjaan Finishing dan Pengecetan


Proses Pelaksanaan Pekerjaan Pengecetan yaitu :
· Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan
kuas.
· Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
· Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
· Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas, sikat
kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
· Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-pori/lubang-
lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
· Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan permukaan
yang bersih/halus.
· Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat). Apabila
setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan diampelas.
· Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut. Kemudian
dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan cat
dinding emultion.
· Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
Item yang dikerjakan dalam pekerjaan Pengecetan adalah :
1. Pek. Cat Dinding Tembok
2. Pek. Cat Plafond
3. Pek. Cat Kilat Pintu, Jendela, Kusen, dan Ventilasi
4. Pek. Cat Kilat Papan Lisplank
5. Pek. Pembersihan Akhir
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan :
· Alat Pertukangan
· Waterpass
· Amplas
· Roll Cat
· Kuas
Bahan yang dibutuhkan :
· Plamir
· Cat Dasar
· Cat Penutup
Personil yang dibutuhkan :
· Mandor
· Kepala Pelaksana
· Tukang Cat
· Pekerja
Rencana waktu pelaksanaan :
Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal di kurva “S”.

4. PEKERJAAN PEMERIKSAAN AKHIR


Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai, maka kontraktor akan melakukan pemeriksaan
akhir bersama-sama konsultan pengawas, Direksi Teknis, Panitia PHO sebelum melakukan serah
terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa pemeliharaan selama waktu yang telah ditentukan
segala sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana
dan harus dilakukan perawatan.
5. DEMOBILISASI PEKERJAAN
Pekerjaan demobilisasi dilakukan setelah pekerjaan dinyatakan selesai dan tidak ada lagi
perbaikan atas permintaan dari tim pemeriksa pekerjaan. Setelah pekerjaan selesai 100%
sesuai dengan berita Acara Serah Terima Pekerjaan PHO, Maka akan dilakukan Demobilisasi
semua peralatan dan personil dan pembersihan sisa-sisa material dilokasi pekerjaan.
Selanjutnya dilakukan pemeliharaan pekerjaan selama waktu yang ditetapkan dalam kontrak
kerja.

5. PENUTUP
Demikianlah Metoda Pelaksanaan ini kami buat untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis
penawaran yang kami ajukan. Meskipun dalam Metoda Pelaksanaan ini tidak diuraikan secara
rinci setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan, namun kami akan bertanggung jawab
sepenuhnya untuk melaksanakan semua pekerjaan yang kami tawar, sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam bestek, gambar, dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

Makassar, Juni 2019


Penawar,
……………………

Anda mungkin juga menyukai