RANCANGAN TEKNOKRATIK
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH NASIONAL
2020-2024
Indonesia Berpenghasilan Menengah - Tinggi
yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan
PENGARUSUTAMAAN
Gender
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Pembangunan Berkelanjutan
Kerentanan Bencana dan Perubahan Iklim
Modal Sosial dan Budaya
Tranformasi Digital
LAMPIRAN
Gender
Pengarustamaan gender (PUG) merupakan strategi Status kesehatan perempuan masih rendah.
untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi, yaitu
gender dalam pembangunan nasional. Strategi ini 305/100.000 kelahiran hidup (SUPAS 2015). Saat
dilakukan dengan cara mengintegrasikan perspektif ini, penularan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga
gender dalam proses perencanaan, penganggaran, (IRT) meningkat. Jumlah penderita AIDS tertinggi
pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi atas adalah IRT, mencapai 16.405 orang (Kementerian
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan. Kesehatan, 2018).
Lampiran - Pengarusutamaan 5
Arah Kebijakan dan Strategi
Pengarusutamaan gender diarahkan untuk 2. Peningkatan peran dan kualitas hidup
mewujudkan kesetaraan gender di berbagai perempuan di berbagai bidang pembangunan,
bidang pembangunan, melalui: mencakup: a) Peningkatan pemberdayaan
1. Percepatan pelaksanaan pengarusutamaan perempuan; dan b) Peningkatan koordinasi
gender di berbagai bidang pembangunan di dengan stakeholder terkait untuk memastikan
tingkat pusat, daerah, dan desa, mencakup: perempuan mendapatkan akses dan manfaat,
a) Penguatan pemahaman dan komitmen serta berpartisipasi dan memiliki kontrol
pemangku kepentingan; b) Penguatan terhadap pembangunan.
kebijakan dan regulasi yang responsif gender;
c) Penguatan koordinasi dalam pelaksanaan
PUG di semua bidang pembangunan; d)
Peningkatkan kerja sama multipihak untuk
mendukung pelaksanaan PUG; e) Penyediaan
dan pemanfaatan data terpilah; dan f)
Penguatan pelaksanaan Perencanaan dan
Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG)
di semua jenjang pemerintahan, dan;
Lampiran - Pengarusutamaan 7
dari 50% menjadi 94,12%; dan Kabupaten/kota
Arah Kebijakan dan Strategi
dari 8,60% menjadi 46,85%). Namun demikian Untuk mencapai sasaran pengarusutamaan tata
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah perlu terus kelola pemerintahan yang baik tersebut, ditetapkan
ditingkatkan untuk mewujudkan instansi pemerintah arah kebijakan dan strategi sebagai berikut:
yang transparan, bersih dan akuntabel. 1. Peningkatan kualitas manajemen ASN melalui : (a)
Rencana kebutuhan riil ASN jangka menengah;
Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (b) Rencana pengembangan kompetensi ASN;
secara konsisten diharapkan dapat meningkatkan dan (c) Penyusunan pola karir instansional.
kualitas manajemen ASN, efektivitas tata laksana, 2. Peningkatan efektivitas tata kelola instansi
peningkatan kualitas pelayanan publik, serta pemerintah melalui: (a) Penerapan proses
meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi seluruh bisnis instansi; (b) implementasi arsitektur SPBE
instansi pemerintah. instansi; dan (c) Penerapan e-Arsip terintegrasi.
3. Peningkatan akuntabilitas kinerja instansi
Sasaran pemerintah melalui: (a) Penerapan manajemen
risiko dalam pengelolaan kinerja instansi; (b)
Sasaran pengarusutamaan tata kelola pemerintahan Penerapan Zona Integritas untuk birokrasi yang
yang baik untuk lima tahun kedepan adalah: (1) bersih dan akuntabel; dan (c) Pemenuhan Unit
Terwujudnya ASN yang profesional; (2) Terwujudnya Kerja Pengadaan Barang/Jasa instansional.
tata kelola instansi pemerintah yang efektif dan 4. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui:
efisien; (3) Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi (a) Penerapan (menyusun, menetepkan, dan
pemerintah; dan (4) Terwujudnya pelayanan publik mempublikasikan) Standar Pelayanan di Unit
yang berkualitas. Pelayanan Publik (UPP) tertentu; (b) Percepatan
penyelesaian pengaduan pelayanan publik; (c)
Tabel. Indikator dan Target Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Indikator Satuan Baseline Target 2024
Peningkatan kualitas manajemen ASN
Persentase instansi pemerintah yang menyusun
Persen N.A 100
rencana kebutuhan ASN jangka menengah
Persentase instansi pemerintah yang menyusun
Persen N.A 70
rencana pengembangan kompetensi ASN
Persentase instansi pemerintah yang menyusun pola
Persen N.A 96
karir instansi
Peningkatan efektivitas tata kelola instansi pemerintah
Persentase instansi pemerintah yang telah menyusun
Persen N.A 100
proses bisnis instansi yang berkualitas dan terintegrasi
Jumlah instansi pemerintah yang telah menyusunan Instansi
N.A 200
arsitektur SPBE instansi Pemerintah
Persentase instansi pemerintah yang menerapkan
Persen N.A 100
e-Arsip terintegrasi
Peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan kinerja
Persen 0,16 (2019) 38
instansi
Penerapan Zona Integritas untuk birokrasi yang bersih
Persen 5 (2018) 40
dan akuntabel
Persentase Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ)
Persen N.A 77
instansional dengan maturitas level III
Peningkatan kualitas pelayanan publik
Jumlah IP dengan UPP Tertentu yang menerapkan
Unit Pelayanan
(menyusun, menetepkan, dan mempublikasikan) 375 (2019) 675
Publik
Standar Pelayanan
Jumlah IP yang menyelesaikan pengaduan pelayanan Instansi
N.A 300
publik ≥ 50% Pemerintah
Jumlah UPP Tertentu yang melakukan survei kepuasan Unit Pelayanan Seluruh
1516 (2018)
masyarakat atas pelayanan publik Publik K/L/D
Jumlah instansi pemerintah yang melaksanakan FKP Instansi Seluruh
N.A
dalam penetapan standar pelayanan publik Pemerintah K/L/D
Instansi
Jumlah IP yang memutakhirkan informasi dalam SIPP N.A 300
Pemerintah
Jumlah Pemda yang mengintegrasikan
Mal Pelayanan
penyelenggaraan pelayanan pusat, daerah, dan 9 45
Publik
BUMN/D (MPP)
Lampiran - Pengarusutamaan 9
Pembangunan TPB/SDGs memiliki 5 (lima) prinsip dasar,
meliputi: (1) people (manusia), yaitu menetapkan
Berkelanjutan mengentaskan kemiskinan dan kelaparan dalam
seluruh dimensinya, dan menjamin bahwa semua
warga dunia bisa memenuhi potensi harkat
Pembangunan berkelanjutan merupakan paradigma dan kesetaraan dan lingkungan yang sehat; (2)
pembangunan masa depan yang diharapkan planet (bumi), yaitu menetapkan perlindungan
oleh bangsa-bangsa di dunia untuk mewujudkan planet dari degradasi, termasuk melalui produksi
kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. dan konsumsi yang berkelanjutan, pengelolaan
Pembangunan berkelanjutan memuat 3 (tiga) isu secara berkelanjutan sumber daya alam dan
utama, yaitu: (1) Ekonomi hijau dalam konteks mengambil tindakan perubahan iklim, sehingga
pembangunan berkelanjutan dan pengentasan dapat mendukung kebutuhan generasi sekarang
kemiskinan, (2) Pengembangan kerangka dan masa depan; (3) prosperity (kesejahteraan),
kelembagaan pembangunan berkelanjutan, serta menjamin seluruh umat manusia dapat menikmati
(3) Kerangka aksi dan instrumen pelaksanaan dan memenuhi hidup yang sejahtera dan kemajuan
pembangunan berkelanjutan. Kerangka aksi ekonomi, sosial dan teknologi berjalan selaras
tersebut memuat penyusunan Tujuan Pembangunan dengan alam; (4) peace (perdamaian), yaitu
Berkelanjutan/Sustainable Development Goals mendorong perwujudan masyarakat yang damai,
(TPB/SDGs). baik dan inklusif yang terbebas dari ketakutan dan
kekerasan; serta (5) partnership (kemitraan), yaitu
Secara konkrit, TPB/SDGs merupakan komitmen merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan
bersama yang disepakati oleh 193 negara pada berkelanjutan berdasarkan pada semangat
tanggal 25 September 2015. TPB/SDGs merupakan memperkuat solidaritas global, baik yang dilakukan
dokumen yang memuat tujuan untuk menjaga oleh pemerintah atau non pemerintah, khususnya
peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sektor pelaku usaha.
secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan
kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas TPB/SDGs mencakup 17 Tujuan/Goal, 169 target,
lingkungan hidup, serta pembangunan yang inklusif dan 241 indikator. Dalam melaksanakan TPB/SDGs,
dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga diperlukan keterkaitan antardimensi pembangunan
peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi yang saling berpengaruh. Dimensi pembangunan
ke generasi berikutnya. yang dimaksud meliputi dimensi sosial, ekonomi,
dan lingkungan, yang merupakan satu kesatuan
Sebagai salah satu negara yang berkomitmen yang tidak dapat terpisahkan. Adanya keterkaitan
dalam pencapaian pelaksanaan TPB/SDGs, antardimensi dalam pembangunan ini dapat
pemerintah Indonesia memandang TPB/SDGs menjaga keberlanjutan kehidupan ekonomi dan
sebagai aksi konkrit untuk mencapai pembangunan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan
berkelanjutan. Untuk itu, pemerintah melakukan hidup, serta meningkatkan pembangunan yang
penyelarasan tujuan dan target untuk pencapaian inklusif dan pelaksanaan tata kelola yang mampu
pelaksanaan TPB/SDGs dengan agenda menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu
pembangunan nasional, baik dalam Rencana generasi ke generasi berikutnya. Hal ini merupakan
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) satu “sisi positif” TPB/SDGs, yang dapat mendobrak
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah kebekuan egosektoralisme (silos), mendorong kerja
Nasional (RPJMN). sama, kesalingterkaitan (interconnectedness), dan
Capaian
Perkembangan pencapaian menuju pembangunan
berkelanjutan dapat dilihat dari pertumbuhan
sosial, ekonomi, lingkungan, dan juga hukum dan bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat,
tata kelola pemerintahan. Pertumbuhan ekonomi yang mencakup pendidikan, kesehatan,
Indonesia pada tahun 2017 berhasil tumbuh 5,07 ketenagakerjaan, perumahan, dan pengentasan
persen, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun kemiskinan, serta memobilisasi dan mengelola
2016 yang tercatat sebesar 5,03 persen. Demikian sumber daya guna menghasilkan perbaikan yang
pula dengan indeks pembangunan manusia (IPM). berkelanjutan dan merata dalam kualitas hidup
Pada tahun 2017, IPM Indonesia mencapai 70,81, untuk mencapai keadilan sosial.
atau meningkat 1,91 persen dibandingkan dengan
tahun 2014. Sementara, indeks kualitas lingkungan Pembangunan Ekonomi
hidup (IKLH) cenderung stagnan. Pada tahun 2017 Keterbatasan sumber daya alam serta penurunan
nilai IKLH Indonesia mencapai 66,46 atau sedikit kualitas lingkungan hidup berpotensi menghambat
meningkat dibandingkan tahun 2016 yang sebesar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih
65,73. Dalam hal tata kelola, indeks perilaku anti bertumpu pada sektor komoditas dan sumber
korupsi (IPAK) Indonesia pada tahun 2018 sebesar daya alam. Pembangunan ekonomi yang berbasis
3,66, lebih rendah dibandingkan capaian pada pada sumber daya alam yang tidak memperhatikan
tahun 2017 sebesar 3,71. aspek kelestarian lingkungan pada akhirnya
akan berdampak pada kerusakan dan penuruan
Lingkungan dan Isu Strategis kualitas lingkungan, karena sumber daya alam dan
lingkungan memiliki kapasitas daya dukung dan
Pembangunan Sosial daya tampung yang terbatas.
Pembangunan sosial sebagai proses dinamis
terencana, dirancang untuk meningkatkan Lingkungan Hidup
kualitas dan taraf hidup masyarakat selaras Pembangunan berwawasan lingkungan hidup
dengan pelaksanaan pembangunan ekonomi dan dilakukan untuk mendukung pertumbuhan
pelestarian lingkungan hidup. Pembangunan sosial ekonomi yang berkualitas dan meningkatkan
Lampiran - Pengarusutamaan 11
kualitas hidup manusia. Untuk menjaga kelestarian
Arah Kebijakan dan Strategi
lingkungan agar kualitas lingkungan hiudp tetap Upaya menjaga keberlanjutan kehidupan sosial
terjaga, pemanfaatan sumber daya alam harus masyarakat, dilakukan melalui: (i) meningkatkan
dilakukan secara bijaksana, adil, efisien, dan ketahanan masyarakat miskin dan rentan terhadap
bertanggungjawab. kejadian ekstrim terkait dengan iklim dan bencana,
serta guncangan ekonomi, sosial, dan lingkungan
Tata Kelola lainnya; (ii) meningkatkan ketahanan pangan
Tata kelola dalam konteks pembangunan termasuk stabilisasi harga pangan yang mampu
berkelanjutan dilihat sebagai upaya sinergis yang menjaga tingkat inflasi; (iii) mengembangkan usaha
memadukan pembangunan manusia, ekonomi dan ekonomi berkelanjutan serta akses pembiayaan
lingkungan. Pembangunan tata kelola dilakukan dan pasar yang dapat menciptakan lapangan kerja
dengan mengedepankan prinsip partisipasi, yang ramah lingkungan; (iv) meningkatkan akses
supremasi hukum, adil dan inklusif, efektif dan UKM yang menerapkan teknologi ramah lingkungan
efisien, responsif, transparansi, berorientasi dan inovasi untuk mendorong usaha produktif
konsensus, akuntabel, dan transparansi. masyarakat; (v) meningkatkan keterjangkauan
layanan dan akses pendidikan, kesehatan,
Sasaran perumahan, air bersih dan sanitasi masyarakat;
(vi) meningkatkan pemahaman dan kapasitas
Sasaran pengarusutamaan pembangunan masyarakat terhadap jenis-jenis pelanggaran hukum
berkelanjutan untuk lima tahun ke depan adalah lingkungan; (vii) meningkatkan kapasitas aparat
menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi penegak hukum terhadap jenis-jenis pelanggaran
masyarakat secara berkesinambungan, menjaga hukum lingkungan; dan (viii) meningkatkan
keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kesetaraan gender untuk memperoleh kesempatan
kualitas lingkungan hidup, serta pembangunan akses/kesempatan pendidikan, kegiatan ekonomi
yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang dan sosial.
mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan
dari satu generasi ke generasi berikutnya, yang Mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
ditandai dengan indikator sebagaiaman ditampilkan yang memperhatikan kapasitas daya dukung
pada Tabel 9.2.1.
Lampiran - Pengarusutamaan 13
Kerentanan pencegahan, mitigasi, persiapan dan tindak-
Target
Sasaran Indikator
Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
Meningkatnya Indeks Persentase peningkatan Indeks
0,5 5% 5% 5% 5% 5%
Ketahanan Bencana Daerah Ketahanan Bencana Daerah
Menurunnya potensi Persentase penurunan potensi
kehilangan PDB pada sektor kehilangan PDB akibat dampak N/A 0,13% 0,12% 0,12% 0,11% 0,11%
terdampak perubahan iklim perubahan iklim
Persentase penurunan emisi
Menurunnya emisi GRK 23,5% 26,0% 26,3% 26,7% 27,0% 27,3%
GRK
Menurunnya Intensitas Emisi Persentase penurunan
12,6% 15,2% 18,8% 21,3% 22,8% 24,0%
GRK intensitas emisi GRK
pembangunan rendah karbon, strategi dan kebijakan berbasis energi (energi, industri, dan transportasi),
yang diambil dalam pembangunan sektoral dan bidang limbah dan bidang kelautan dan pesisir.
kewilayahan dalam rangka mitigasi perubahan iklim Indikator dan target untuk keseluruhan sasaran
dilaksanakan melalui analisis berbasis ilmiah dan tersebut ditampilkan pada Tabel 1.
bukti yang kuat agar tetap mempertimbangkan
sumber daya yang tersedia dan tetap mendukung Arah Kebijakan dan Strategi
pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Peningkatan ketahanan masyarakat dan wilayah
Mitigasi perubahan iklim melalui penerapan terhadap risiko kebencanaan, dilakukan melalui: (i)
kebijakan pembangunan rendah karbon diarahkan membangun budaya kesadaran dan kesiapsiagaan
untuk melanjutkan upaya pencapaian target menghadapi bencana; (ii) meningkatkan kapasitas
penurunan emisi GRK 26 persen pada tahun masyarakat untuk kesiapsiagaan menghadapi
2020 dan 29 persen pada tahun 2030 di bawah bencana; (iii) pemerataan pembangunan ekonomi
baseline. Pembangunan rendah karbon juga berkelanjutan dengan memperhatikan kondisi
merupakan bagian dari pencapaian target Tujuan kebencanaan; (iv) mitigasi kerugian ekonomi dan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable perlindungan keuangan akibat penanggulangan
Development Goals (SDGs) ke 13 dan mendukung bencana; (v) melakukan upaya preventif bencana
pencapaian goal lainnya yang terkait. dengan mempertimbangkan karakteristik
kebencanaan secara lebih luas, tidak hanya bencana
Sasaran alam konvensional, namun juga bencana non-alam
(man-made disaster) dan bencana kegagalan
Sasaran pengarusutamaan Kerentanan Bencana teknologi; (vi) kebijakan pembangunan kewilayahan
dan Perubahan Iklim untuk lima tahun ke depan yang menyesuaikan dengan karakterikstik wilayah
adalah meningkatkan ketahanan suatu daerah dan risiko bencana di masing-masing wilayah; (vii)
yang diukur untuk menghadapi kejadian bencana; pembangunan infrastruktur harus memperhatikan
menurunkan potensi dampak kerugian yang RTRW dan kerentanan wilayah terhadap bahaya
ditimbulkan oleh perubahan iklim pada sektor- bencana; (vii) pembangunan infrastruktur yang
sektor prioritas; serta menurunkan emisi GRK dan tangguh; (viii) relokasi, rehabilitasi dan rekonstruksi
intensitas emisi (tingkat emisi per satuan PDB) pada kawasan hunian di daerah rawan bencana; (ix)
bidang-bidang utama, yakni bidang berbasis lahan membangun ketahanan terhadap ancaman
(kehutanan lahan gambut dan pertanian), bidang bencana, kemandirian dalam penanganan
Lampiran - Pengarusutamaan 15
bencana; (x) memantapkan pemenuhan kebutuhan
layanan penanggulangan bencana bagi seluruh
Modal Sosial
warga negara, yang disertai dengan peningkatan Budaya
kapasitas dan kemampuan yang memadai dalam
menghadapi bencana; dan (xi) penegakan hukum
yang diikuti dengan upaya harmonisasi regulasi Modal sosial budaya merupakan seperangkat nilai,
menjadi one gate policy penanggulangan bencana. norma, institusi dan jejaring sosial, dan sumber daya
kebudayaan lainnya yang tumbuh dan berkembang
Upaya peningkatan ketahanan iklim dilakukan di tengah masyarakat. Modal sosial budaya tersebut
melalui: (i) diseminasi dan peningkatan kesadaran jika dikelola dan dikembangkan dengan baik dapat
masyarakat terkait ketahanan iklim dan potensi memperkuat kohesi sosial, kerukunan, toleransi,
bencana akibat perubahan iklim; (ii) melindungi gotong-royong, dan kerja sama antarwarga.
sektor-sektor ekonomi strategis yang rentan dan Pengarusutamaan modal sosial budaya dimaksudkan
beresiko terdampak perubahan iklim, antara lain sebagai strategi untuk meningkatkan peran nilai dan
kelautan dan pesisir, ketahanan air, pertanian, kekayaan budaya sebagai kekuatan penggerak dan
dan kesehatan; (iii) mengintegrasikan ketahanan modal dasar pembangunan. Strategi ini menempatkan
iklim melalui penguatan dan pengintegrasian kebudayaan sebagai ruh dalam pembangunan dan
strategi, program, dan kegiatan dan aksi adaptasi nafas bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
perubahan iklim pada tingkat nasional dan daerah; Pengarusutamaan modal sosial budaya dilakukan
(iv) Memperkuat implementasi perangkat hukum dan dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai luhur
kebijakan terkait pada sektor dan wilayah terdampak budaya bangsa dan mendayagunakan kekayaan
perubahan iklim; dan (v) Melaksanakan upaya budaya untuk mewujudkan bangsa yang maju, mandiri,
peningkatan tingkat ketahanan melalui implementasi dan adil.
aksi adaptasi berbasis ekosistem/ bentang alam
(landscape) dan masyarakat; rekayasa teknik;
peningkatan kapasitas pelayanan pada sektor dan
wilayah terdampak; penyediaan serta penguatan
koordinasi sistem peringatan dini single dan multi-
hazard; pengembangan teknologi dan inovasi
adaptasi perubahan iklim; mekanisme transfer risiko;
dan penguatan implementasi perangkat hukum dan
kebijakan terkait pada sektor dan wilayah terdampak.
Lampiran - Pengarusutamaan 17
WIPO dan di tingkat nasional melalui UU No. 11 dan berwawasan budaya, mencakup:
Tahun 2013 tentang Pengesahan Protokol Nagoya (a) pelaksanaan pembangunan yang
yang juga telah diadposi di dalam the Convention mengindahkan nilai budaya dan kearifan lokal;
on Biological Diversity. Sejak 2007, baru sebanyak (b) pelindungan hak kebudayaan masyarakat
59 produk kekayaan khas daerah yang telah dalam pelaksanaan pembangunan; (c)
mendapatkan sertifikasi indikasi geografis (IG) pengembangan dan penguatan budaya bahari
yang diakui secara internasional dan memberikan dan literasi bahari; (d) pelaksanaan jaminan
manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal melalui perlindungan hak asasi manusia dan pemenuhan
pembagian manfaat. keadilan dalam proses pembangunan.
2. Peningkatan peran modal sosial budaya dalam
Masih rendahnya partisipasi masyarakat pelestarian lingkungan hidup, mencakup:
dalam proses pengambilan kebijakan dan (a) pelaksanaan pembangunan yang
pemanfaatan sumber daya publik. Modal sosial mempertimbangkan keragaman sumber daya
budaya membawa dampak pada tingginya alam hayati, pengelolaan dan pemanfaatannya
partisipasi masyarakat dalam pengambilan melalui pengetahuan tradisional; (b) internalisasi
keputusan kebijakan dan pemanfaatan aset publik. nilai-nilai tradisi dan etika kolektif dalam upaya
Kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada pelestarian lingkungan hidup; (c) penetapan
pemerintah, dan terbukanya saluran komunikasi dan pengakuan wilayah adat dan kantung
antara pemerintah dan masyarakat akan mendorong kebudayaan serta indikasi geografis pengetahuan
tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan. tradisional sebagai pusat pelestarian budaya
Partisipasi masyarakat ini akan mampu mendorong dan lingkungan; (d) penyelesaian konflik
akuntabilitas dan transparansi publik sehingga tenurial kawasan hutan dan peningkatan akses
memperkuat legitimasi politik pemerintah. Namun masyarakat terhadap kawasan hutan berbasis
berdasarkan data Susenas 2015, partisipasi desa; (e) peningkatan peran serta swasta dan
masyarakat dalam pengambilan keputusan masih masyarakat dalam pengelolaan sumber daya
rendah, yaitu sebesar 27,37 persen. alam dan lingkungan hidup.
3. Peningkatan pengembangan ekonomi
Sasaran budaya untuk kesejahteraan, mencakup: (a)
pengembangan produk dan jasa berbasis
Sasaran pengarusutamaan modal sosial budaya budaya; (b) pengembangan mentalitas maju,
yang akan dicapai selama lima tahun ke depan etos kerja, daya juang, kewirausahaan; (c)
adalah meningkatnya peran nilai budaya dan peningkatan pemasyarakatan budaya produksi
kekayaan budaya sebagai kekuatan penggerak dan dan cinta produk dalam negeri; (d) tata kelola
modal dasar pembangunan. sertifikasi produk budaya lokal yang menjamin
kualitas dan nilai tambah bagi masyarakat.
Arah kebijakan dan strategi 4. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
proses pengambilan kebijakan dan pemanfaatan
Pengarusutamaan modal sosial budaya diarahkan sumber daya publik untuk pembangunan,
untuk menginternalisasikan nilai-nilai luhur budaya mencakup: (a) penyediaan ruang publik
bangsa dan mendayagunakan kekayaan budaya sebagai penyaluran aspirasi dan ekspresi
guna mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan budaya; (b) penguatan gerakan filantropi dan
adil, melalui: kesukarelawanan; (c) pelibatan masyarakat
1. Peningkatan pembangunan inklusif dalam proses perencanaan pembangunan.
Security and Privacy Time has been spent for it The Speed
8h 51m
Indonesian believe Each day to access internet World Average Indonesia
that protection and
World and nations internet Download speed
79% privacy is very
important
Speedtest Global Index
December 2018 Upload speed
Internet user
who believe that 3h 23m 54,33 Mbps 15,52 Mbps
Each day in social media
49%
their data is 94th world rank
26,8 Mbps
being misused 2h 45m 9,16 Mbps
Internet user who Each day
vidio viewing 10,53 Mbps
delete cookies from 25,08 Mbps
108th world rank
57% browser to protect
their privacy 9,79 Mbps 8,14 Mbps
Data ini memperlihatkan betapa penduduk Indonesia tajam di Indonesia, waktu yang dibutuhkan akan
banyak menghabiskan waktunya dalam mengakses lebih banyak lagi untuk menikmati layanan digital.
internet yang hampir 9 jam, terbesar di antaranya
adalah bermedia sosial dan menonton video. Indonesia berada pada posisi utama tren
perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara
Walaupun kecepatan masih jauh di bawah rata-rata yang diprediksi tumbuh 3 kali lipat mencapai USD
dunia, penduduk Indonesia tetap menghabiskan 240 miliar di tahun 2025. Indonesia telah dan akan
waktunya hampir 9 jam di internet. Dengan tetap menjadi pasar ekonomi digital terbesar di
perkembangan kecepatan internet yang meningkat Asia Tenggara (40% transaksi) dengan potensi
Lampiran - Pengarusutamaan 19
pertumbuhan sebesar 4 kali lipat; diikuti juga menelpon dan mengirim sms, sekarang selain
dengan Vietnam yang juga tumbuh hampir 4 kali bisa berkomunikasi, kita sudah bisa bersosialisasi,
lipat sampai dengan 2025. berdagang, melakukan pembelian, melakukan
transaksi perbankan, memesan makanan, dll, itu
Perubahan atau transformasi dalam dunia digital hanya berlangsung dalam kurun waktu lebih kurang
ini tidak bisa dihindari, berlangsung cepat dan 15 tahun. Kemampuan perhitungan komputer,
naik dengan kecepatan eksponential. Penggunaan kecepatan komunikasi, kapasitas penyimpanan
telepon genggam awalnya hanya bisa untuk data tumbuh secara eksponensial.
1G 2G 3G 4G 5G 40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
2,4 64 2 100 >1
kb/s kb/s Mb/s Mb/s Gb/s 15.000
10.000
5.000
70
74
79
83
88
97
01
06
10
15
19
92
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
19
19
19
19
19
19
20
20
20
20
20
19
Kehidupan yang saling terhubung satu sama lain Trend tersebut akan meningkatkan kemampuan
(connecting living), mulai dari pribadi, rumah, kognitif dan artificial intelligence alat komputasi
lingkungan, kota dan negara terhubung satu sama dalam menganalisa Big Data yang hasilnya akan
lain dengan berbagai alat atau sensor canggih yang digunakan oleh semua pemangku kepentingan.
dilengkapi dengan kemampuan untuk mengumpulkan
dan menganalisa semua informasi yang ada.
Sensory Trackings
Indonesia harus menguasai Mega tren ini Acamedics
Internet of Things untuk bisa bertahan dalam Industry 4.0
(IoT)
The Digitalization of industrial and social infrastructures is accelerating throughout the world.
Digital transformation becomes a pillar of industrial policy
Europe
Industry 4.0 China Japan
North America Made in China 2025 Society 5.0
Industrial Internet
Asia
Smart Cities
• Inovasi • Inklusivitas
• Akselerasi • Kolaborasi
Transformasi digital akan memudahkan pemerintah • Efisiensi • Akuntabilitas
dan swasta dalam memenuhi kebutuhan setiap orang • Produktivitas
sejak dari lahir sampai meninggal
01 Pembangunan
Manusia 02 Pembangunan
Ekonomi
03 Pembangunan
Kewilayahan 04 Pembangunan
Infrastruktur
Lampiran - Pengarusutamaan 21
Pengumpulan dan Pemanfaatan
Big Data.
Salah satu keberhasilan institusi baik swasta maupun Era masa depan adalah era dimana pengumpulan
pemerintah dalam melaksanakan Transformasi dan analisa Big Data akan menjadi dasar dalam
Digital adalah bagaimana kemampuan suatu institusi pengambilan keputusan baik di level pemerintah
dalam mengumpulkan Big Data dan sekaligus bisa maupun di swasta.
menganalisa dan memanfaatkannya.
Swasta - Bisnis
Big Data
Swasta atau bisnis menyediakan layanan (sebagian besar gratis) yang diperlukan
masyarakat-imbalannya adalah mereka mendapatkan Big Data. Dengan pola yang sama Pemerintah
bisa mendapatkan Big Data
Pemerintah
• Dukcapil • Perindustrian
• Kesehatan • BKPM Semua layanan
• Pendidikan • BPS masyarakat yang
• Sosial • Pertanian, dll disediakan K/L atau
• Pajak Dinas merupakan
• Perdagangan sumber Big Data
Big Data
• Indonesia yang maju, mandiri, adil, dan makmur • Penggunaan teknologi digital untuk
dengan bantuan teknologi digital memberikan kebijakan yang lebih
• 5 fokus pembangunan yaitu manusia, ekonomi, responsif dan layanan yang lebih baik
wilayah, infrastruktur, dan polhukhanham • Bagi masyarakat dan bisnis, ini berarti
Sasaran
• Antara lain pada layanan kesehatan dan fleksibilitas yang lebih besar (tidak
Transformasi pendidikan, layanan keuangan (fintech), kaku), cara yang lebih sederhana bila
Digital layanan pemerintah (digital government), berurusan dengan pemerintah.
layanan mobilitas, pembangunan rendah • layanan tidak hanya sekedar
karbon, infrastruktur generasi digital, kerjasama tersedia online, tetapi sesuai dengan
pemerintah dan badan usaha, smart city, smart kebutuhan masyarakat dan bisnis
agriculture (berdasarkan Big Data). Layanan lebih
• Lingkungan yang cocok untuk mengembangkan bersifat pribadi, terfokus.
bisnis dan R&D
Strategi
Lampiran - Pengarusutamaan 23
Pengarusutamaan Transformasi Digital di semua sektor pembangunan.
Pembangunan
Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan politik, Hukum,
Manusia Ekonomi Wilayah Infrastruktur Pertahanan
dan Keamanan
• Layanan kesehatan • Penerapan • Smart Cities • Pembangunan • Keamanan
• Integrasi layanan industry 4.0 jaringan 5G siber
kesehatan dan • Fintech • Memanfaatkan • e-voting
penyimpanan pertumbuhan Big Data • Penggunaan
rekaman data e-coomerce dalam efisiensi AI
Pengarusu-
pasien dengan • Cashless transportasi
tamaan menggunakan Big payment • Memanfaatkan
Transformasi Data • Penggunaan energi baru
Digital • Telemedicine Big Data terbarukan
• Layanan Personal • Cloud dengan
• Layanan Pendidikan Computing teknologi
• e-learning • Smart digital
substansi ajar, Agriculture
seperti Virtual • Kewirausahaan
Reality berbasis
• Distant learning teknologi
• Vokasi Digital digital
• Melek digital
• Layanan Personal
Lampiran - Pengarusutamaan 25