Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN ANALISA KASUS DAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT

Nama pasien : Ny. I Umur : 40 tahun


No. RM : 662319 Ruang Rawat : IGD Non Bedah
Diagnosa medic : CKD Jenis Kelamin : Perempuan
Datang Ke RS Tanggal : 31-01-2019
Tanggal Pengkajian : 31-01-2019
Sumber Informasi : Pasien Keluarga Lainnya
Cara Datang
Sendiri Rujukan Lainnya : Bersama dengan keluarganya

Transportasi ke IGD
Ambulance Kendaraan Sendiri Kendaraan Umum Lainnya : Bersama
dengan keluarga
Tindakan Prahospital (Bila Ada) : tidak ada
CPR Suction
Oksigen Beban Berat
Infus Bidai
NGT Penjahitan
ETT Obat-obatan
OPT/NPT Kateter
KeluhanUtama : sesak nafas
Riwayat KU : keluarga pasien mengatakan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu dan
semakin berat dirasakan sehingga dibawah ke RSWS dengan RR
:33x/m dengan suara nafas mengik dan nampak udema kaki dan
tangan pasien

1
Pengkajian Primer

Pengkajian Keperawatan Masalah/Diagnosa Intervensi Keperawatan


Keperawatan
A. Airway () Aktual  Memasang semi-rigid
() Bebas ( ) Resiko cervical collar, head
( ) Tidak bebas streap/supoort
( ) Palatum mole jatuh Bersihan jalan nafas  Membersihkan jalan nafas
( ) Sputum tidak efektif  Memberikan posisi nyaman
( ) Darah fowler/semifowler
( ) Spasme  Mengajarkan tehnik batuk
( ) Benda asing efektif
 Melakukan pengisapan
Suara nafas Kriteria Objektif : lender dengan suction
() Normal 1. Nampak adanya  Memasang
( ) Stridor suara nafas oro/nasofaringeal airway
( ) Tidak ada suara nafas tambahan  Melakukan auskultasi paru
() Gargling 2. Nampak adanya secara periodic
obstruksi jalan
 Memberikan posisi miring
nafas (palatum mantap jika pasien tidak
mole jatuh sadar
kebelakang,
 Melakukan jaw thrust, chin
sputum)
lift
 Kolaborasi pemberian
bronchodilator/nebulizer
 Kolaborasi pemasangan
ETT, LMA atau trakeastomi
 Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
 Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
 Monitor respirasi dan status
O2
 Berikan antibiotik
B. Breathing () Aktual  Mengobservasi frekuensi.
Pola nafas ( ) Resiko Irama dan kedalaman suara
() Normal Pola nafas tidak nafas
() Apneu efektif  Mengobservasi penggunaan
( ) Bradipneu otot bantu pernapasan
( ) Ortopneu ( ) Aktual  Memberikan posisi semi
()Dyspneu ( ) Resiko fowler jika tidak ada kontra
() Takipneu Gangguan indikasi
pertukaran gas  Memperhatikan

2
Frekuensi nafas :35x/menit pengembangan dinding dada
SaO2 : Kriteria Objektif :  Melakukan fisioterapi dada
1. P : 20x/menit jika tidak ada kontra
Bunyi nafas :
2. Nampak adanya indikasi
( ) Vesikuler bunyi nafas  Memberikan bantuan
( ) Wheezing gargling pernafasan dengan bag-
( ) Stridor 3. Nampak adanya valve mask
( ) Ronchi retraksi dada  Kolaborasi : intubasi
( ) Gargling 4. Jenis pernapasan  Kolaborasi : pemberian O2
klien pernapasan dan pemeriksaan AGD
Irama nafas : perut  Monitor vital sign
() Teratur
() Tidak teratur

Penggunaan otot bantu napas


(- ) Retraksi dada
( -) Cuping hidung

Jenis pernapasan
() Pernapasan dada
( ) Pernapasan perut
C. Circulation ( ) Aktual  Mengawasi adanya
Akral : ( ) Resiko perubahan warna kulit
( ) Hangat Gangguan perfusi  Mengawasi adanya
( ) Dingin jaringan perifer perubahan kesadaran
Pucat :  Mengukur tanda-tanda vital
( ) Ya ( ) Aktual  Memonitor perubahan
( ) Tidak ( ) Resiko turgor kulit, infus, mukosa
Cianosis : Penurunan CO dan capillary refil time
( ) Ya ( ) Aktual (CPR)
() Tidak ( ) Resiko  Mengobservasi adanya
Pengisian kapiler : tanda-tanda edema paru :
( ) <2 detik Defisit volume dispnea & ronkhi
( ) >2 detik cairan tubuh  Mengkaji kekuatan nadi
Nadi : 36,00c perifer
Kriteria Objektif :
() Teraba  Mengkaji tanda-tanda
( ) Tidak teraba 1. dehidrasi
2.
Frekuensi :  Memonitor intake-output
Irama : cairan setiap jam : pasang
( ) Reguler kateter, dll.
( ) Irreguler  Mengobservasi balance
Kekuatan : cairan
() Kuat  Mengawasi adanya edema
( ) Lemah perifer
Tekanan darah :  Mengobservasi adanya urine

3
150/90 mmHg output < 30 ml/jam dan
peningkatan BJ urine
Adanya riwayat kehilangan  Meninggikan daerah yang
cairan dalam jumlah besar : cedera jika tidak ada kontra
( ) Diare indikasi
() Muntah  Memberikan cairan peroral
( ) Luka bakar jika masih memungkinkan
( ) Pendarahan hingga 2000-2500 cc/hari
 Mengontrol perdarahan
Pendarahan : dengan balut tekan
( ) Ya  Mengobservasi tanda-tanda
() Tidak adanya sindrom
Jika ya, cc kompartemen (nyeri lokal
Lokasi perdarahan : daerah cedera, pucat,
penurunan tekanan nadi,
Kelembaban kulit : nyeri bertambah saat
( ) Lembab digerakkan, perubahan
( ) Kering sensori/baal dan kesemutan
Turgor :  Menyiapkan alat-alat untuk
( ) Normal pemasangan CVP jika
( ) Kurang diperlukan
Edema :  Memonitor CVP jika
() Ya diperlukan
( ) Tidak  Memonitor CVP dan
Output urine : ml/jam perubahan nilai elektrolit
Luas luka bakar : % tubuh
Grade :
Lain-lain : Kolaborasi :
 Melakukan pemasangan
infus dengan jarum yang
besar 2 line
 Menyiapkan pemberian
transfusi darah jika
penyebabnya perdarahan,
koloid jika darah transfusi
susah didapat
 Pemberian atau maintenance
cairan IV
 Tindakan RJP
 Lain-lain
D. Disability ( ) Aktual  Mengukur tanda-tanda vital
Tingkat Kesadaran : ( ) Resiko  Mengobservasi perubahan
Nilai GCS : 13 Gangguan perfusi tingkat kesadaran
Pada dewasa : jaringan serebral  Mengobservasi adanya
E4 M6 V3 tanda-tanda peningkatan

4
Pupil : Kriteria Objektif TIK (penurunan kesadaran,
() Normal 1. Klien Nampak HPT, bradikardi, sakit
() Tidak sadar kepala, muntah, papil edema
Respon cahaya : 2. Respon cahaya : & palsi nervus cranial VI
KA/KI : + /+ KA/KI : +/+  Meninggikan kepala 15-30
Ukuran pupil : 3. Ukuran pupil jika idak ada kontraindikasi
() Isokhor isokhor  Mengobservasi kecukupan
() Anisokhor 4. Diameter pupil : cairan
Diameter : KA/KI : 2,5
KA/KI : 2,5 mm/2,5 mm mm/2,5 mm  Kolaborasi :
( ) 1 mm  Pemberian oksigen
( ) 2 mm  Pemasangan IVFD 2 line
( ) 3 mm  Intubasi (GCS < 8)
( ) 4 mm  Monitor hasil AGD dan
Penilaian ekstremitas terdapat laporkan hasilnya
edema pada tangan kanan dan  Pelaksanaan pemberian
kiri diuretik osmotik sesuai
Sensorik : program
() Ya
Klien berspon terhadap
stimulus
( ) Tidak
Motorik :
() Ya
Klien tidak mengalami
kejang
() Tidak
Kekuatan Otot :
5 5
5 5
E. Exposure Nyeri  Mengkaji karakteristik
Adanya trauma pada daerah : nyeri, gunakan pendekatan
Kriteria objektif : PQRST
Adanya jejas/luka pada daerah 1.  Mengajarkan teknik
: 2. relaksasi
Ukuran luka :  Membatasi aktifitas yang
Kedalaman luka : meningkatkan intensitas
nyeri
Keluhan nyeri :  Kolaborasi untuk pemberian
( ) Ya terapi :
( ) Tidak o Analgetik
o Oksigen
o Pemasangan infus
o Perekaman EKG
o Lain-lain

5
F. Fahrenheit ( ) Aktual  Mengobservasi TTV,
Suhu : 36,00c ( ) Resiko kesadaran, saturasi
Lamanya terpapar suhu oksigenasi
panas/dingin : jam ( ) Hiperthermi  Membuka pakaian (
Riwayat pemakaian obat : - ( ) Hipothermi menjaga privasi)
 Melakukan penurunan suhu
Riwayat penyakit : tubuh; kompres
 Metabolik Kriteria objektif : dingin/evaporasi/selimut
 Dampak tindakan medis 1. pendingin (cooling blanket)
(iatrogenik) 2.  Mencukupi kebutuhan
 Pemberian cairan infuse cairan/oral
yang terlalu dingin  Memberikan antipiretik
 Pemberian tranfusi darah  Melindungi pasien dari
yang masih dingin lingkungan yang dingin
 Hipoglikemia  Membukasemua pakaian
pasien yang basah
Lain-lain..  Melakukan penghangatan
tubuh pasien secara
o
bertahap (1 C/jam) dengan
selimut tebal/warm blanket
 Mengkaji tanda-tanda
cedera fisik akibat cedera
dingin : kulit melepuh,
edema, timbulnya
bula/vesikel, menggigil
 Menganjurkan pasien agar
tidak menggaruk kulit yang
melepuh
 Melakukan gastrik lavage
dengan air hangat
 Menyiapkan cairan IV
dengan air hangat
 Menyiapkan alat-alat
intubasi jika diperlukan
 Lain-lain………

Pengkajian Sekunder

A. Riwayat penyakit
( ) Tidak ada
( ) HPT
( ) DM

6
( ) Asma
( ) PJK
( ) Lainnya…….
B. Riwayat Alergi
( ) Ya
() Tidak
C. Obat yang dikonsumsi sebelum masuk RS ?
Klien mengkonsumsi catopril untuk tekanan darahnya
D. Penyakit sebelumnya dan riwayat hospitalisasi ?
() Ya
( ) Tidak
E. Intake makanan peroral terakhir ?
Nasi, sekitar jam 07.30.
F. Pasien dengan sesak napas,dirasakan sejak 1 hari yang lalu dan semakin berat sehingga
dibawah ke rumah sakit,dengan RR 35x/m dan nampak pembengkakan pada tangan dan
kaki
G. Pengkajian Fisik :
1. Keadaan umum Klien :
a. Kesadaran klien Apatis ( E4M5V3 )
b. Klien nampak lemah
2. TTV :
a. Tekanan Darah : 150/90 mmHg
b. Nadi : 101x/menit
c. Pernafasan : 35x/menit
d. Suhu Badan : 36,0ºC
3. Pengkajian Fisik
a. Kepala
1) Inspeksi
a) Bentuk kepala mecocephal
b) Tidak nampak adanya moon face

7
c) Distribusi warna rambut merata
a) Palpasi: Tidak teraba adanya tumor, massa
2) Keluhan yang berhubungan
b. Mata
1) Inspeksi
a) Posisi mata simetris kiri dan kanan
b) Konjungtiva nampak pucat
c) Klien tidak menggunakan alat bantu lihat
d) Sclera tidak nampak iktrus
2) Palpasi
a) Tidak teraba adanya massa, tumor dan pembengkakan
b) Lain-lain
Fungsi penglihatan :
a) Klien tidak pernah melakukan pemeriksaan mata
b) Klien tidak pernah dioperasi
c. Hidung
1) Inspeksi :
a) Nampak terpasang kanula nasal dengan pemberian oksigen 3 liter
b) Tidak tampak adanya epiktaksis pada hidung
c) Tidak nampak adanya tumor, pembengkakan dan massa
2) Palpasi
a) Perabaan pada sinus frontalis, sinus etmoidalis, sinus speinodalis, dan sinus
maksilaris tidak dikaji
b) Klien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap lingkungan
d. Mulut dan tenggorokaan
Bibir klien simetris, tidak mengalami kelainan bawaan, kondisi bibir lembab, gusi
tidak terdapat pembengkakan
e. Leher
1) Inspeksi
a) Distribusi warna kulit merata
2) Palpasi

8
a) Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar limfe
b) Mobilisasi leher : tidak dikaji
c) Tidak teraba adanya bendungan vena jugularis
f. Dada dan Paru-paru
1) Inspeksi
a) Bentuk dada normal chest dengan ukuran anterior – posterior dan
transversum 1: 2
b) Ekspansi dada simetris kiri dan kanan
2) Palpasi
a) Tidak teraba adanya massa, lesi dan pembengkakan
3) Perkusi
a) Terdengar sonor di seluruh lapang paru
4) Auskultasi
a) Bunyi vesikuler terdengar di semua lapang paru, inspirasi lebih panjang
dari ekspirasi
b) Bunyi bronkhovesiculer terdengar pada percabangan bronkus dan trakea
(sekitar sternum ICS 2) inspirasi sama dengan ekspirasi
c) Bunyi bronchial terdengar di manubrium sterni, eskpirasi lebih panjang
dari inspirasi
d) Terdengar adanya bunyi tambahan gargling
g. Jantung
1) Inspeksi
a) PMI /Ictus cordis tidak tampak pada ICS 5 mid clavikularis
2) Palpasi
a) Denyut apeks teraba pada ICS 5 midclavikularis
3) Perkusi
a) Batas atas ICS 2 linea parssternal dekstra
b) Batas bawah ICS 5 mid clavikularis sinistra
c) Batas kanan linea parssternal dekstra
d) Batas kiri linea mid clavikularis sinistra
4) Auskultasi

9
a) Bunyi jantung I terdengar di ICS 4 linea parssternal sinistra dan ICS 5 mid
clavikularis sinistra
b) Bunyi jantung II pulmo terdengar di ICS 2 linea parsternal dekstra
c) Bunyi jantung II aorta terdengar di ICS 2 linea parstsrenal sinistra
d) Tidak terdengar bunyi tambahan
5) CRT
a) Inspeksi dan palpasi : CRT 2 detik
h. Abdomen
1) Inspeksi
a) Tidak tampak adanya asites
b) Distribusi warna kulit merata dengan sekitarnya
2) Auskultasi
a) Tidak terdengar bising usus
3) Palpasi
a) Teraba adanya nyeri tekan pada abdoment kuadran tengah bawah
b) Tidak teraba adanya pembesaran hepar, lien, dan ginjal
c) Tidak teraba nyeri tekan pada hepar, lien, dan ginjal
d) Tidak teraba adanya distensi kandung kemih
4) Perkusi
a) Terdengar hipertympani pada area lambung
b) Terdengar bunyi pekak pada hepar, ginjal, lien, vesika urinaria
i. Status Neorologis :
1) Kesadaran klien : Apatis
GCS : E: 4, M : 6, V : 3
2) Refleks Patologis :
Kerning sing ( - )
Laseq sing ( - )
Brusinsky ( - )
Babinsky ( - )
Chaddock ( - )
3) Refleks Fisiologis :

10
Bisep ( - )
Trisep ( - )
Patella( - )
j. Muskuloskeletal
1) Inspeksi
a) Tidak nampak adanya varises pada ekstremitas atas dan bawah
b) Nampak adanya pembengkakan pada tangan kanan klien
c) Tidak tampak adanya deformitas
d) Tidak terdengar krepitasi
e) Nampak udema pada ektremitas
f) Tidak nampak adanya sianosis
2) Palpasi
a) Akral teraba hangat
k. Integument
a. Rambut
1) Disribusi rambut di setiap bagian tubuh merata
2) Distribusi warna rambut merata
b. Kulit
1) Turgor kulit kering
2) Capillary refill time < 2 detik
3) Mukosa bibir Nampak lembab
c. Kuku
1) Warna putih, tidak mudah patah, kuku tampak bersih
2) Tidak nampak adanya sianosis
l. Genitalia
-
H. Psikososial
Kecemasan dan Ketakutan :
( ) Ringan
( ) Sedang
( ) Berat

11
( ) Panik
Mekanisme Koping
( ) Merusak diri
( ) Menarik diri/isolasi sosial
( ) Perilaku kekerasan
Konsep Diri
( - ) Gangguan citra diri
(- ) Harga diri rendah
I. Seksualitas :
( - ) Pelecehan seksual
( - ) Trauma seksua
J. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Creatinin : 122,9
WBC : 17,74
HGB : 9,8
b. Pemeriksaan CT-Scan
c. EKG : Sinus Takikardi
K. Terapi medical
Nama obat Dosis Indikasi Kontra indikasi
Ringer Laktat 500mg/16 tpm Sumber elektrolit Infeksi didaerah
injeksi, flebitis
dan air untuk hidrasi
didaerah injeksi

Ekstra Lasix 1 amp 40 mg/24 Untuk mengurangi Peningkatan kadar


asam urat
jam/iv cairan didalam tubuh
dan membuangnya
melalui saluran
kemih

12
Nasal Kanul 3 ltr/m Pemenuhutuhan Trauma atau infeksi
dan inflamasi papda
O2 oksigenasi O2
hidung
kejaringan

DATA FOKUS

Nama : Ny. I
Umur : 40 tahun
No. RM : 662319
Ruang Rawat : IGD Non Bedah

Data Subjektif Masalah


DS :
- Keluarga klien mengatakan sesak napas Gangguan pertukaran gas
sejak satu hari yang lalu, dan semakin
berat dirasakan
DO :
- TTV : TD : 150/90 mmHg RR : 35x/m
N : 101x/m S : 36,00c
- EKG Sinus Takikardi
- Tingkat kesadaran (Apatis)
DS : - Kelebihan volume cairan
DO :
- Tampak udema pada kaki dan kanan
- Terdengar bunyi napas tambahan
- Pola napas dyspneu
- Hasil lab : Creatinin : 122

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan


ventilasi perfusi
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme
regulasi

13
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan


Keperawatan (NOC) (Klasifikasi NIC)

1. Gangguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda


gas berhubungan keperawatan selama 1x24 jam, vital,
dengan pasien tidak mengalami nyeri, 2. Posisikan untuk
ketidakseimbangan dengan kriteria hasil: meringankan sesak nafas
ventilasi perfusi 1. Mendemonstrasikan 3. Regulasi asupan cairan
- Keluarga klien peningkatan ventilasi dan untuk mengoptimalkan
mengatakan oksigenasi yang adekuat keseimbangan cairan
sesak napas sejak 2. Memelihara kebersihan paru 4. Berikan oksigen
satu hari yang paru dan bebas dari tanda tambahan seperti yang
lalu, dan semakin tanda distress pernafasan diperintahkan
berat dirasakan 3. Mendemonstrasikan batuk 5. Pertahankan kepatenan
- TTV : TD : efektif dan suara nafas yang jalan napas
150/90 mmHg bersih, tidak ada sianosis dan 6. Monitor EKG sesuai
RR : 35x/m N : dyspneu (mampu kebutuhan
101x/m S : 36,00c mengeluarkan sputum, mampu 7. Monitor fungsi ginjal,
- EKG Sinus bernafas dengan mudah, tidak (misalnya, urea,
Takikardi ada pursed lips) kreatinin dan bersihan
- Tingkat 4. Tanda tanda vital dalam kreatinin
kesadaran rentang normal
(Apatis) TD: 110 – 130/ 70 – 90 mmHg
N: 60 – 100 x/ menit
RR: 12 – 18 x/ menit
2. kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan 1. Pertahankan kepatenan
cairan berhubungan keperawatan selama 1x24 jam, jalan nafas
dengan gangguan kerusakan integritas kulit pasien 2. Monitor tanda-tanda vital
mekanisme regulasi teratasi dengan kriteria hasil: 3. Monitor edema periver
1. Terbebas dari edema, efusi, 4. Monitor intake dan output
anaskara 5. Instruksikan pasien
2. Bunyi nafas bersih, tidak ada mengenai penggunaan
dyspneu/ortopneu obat untuk mengurangi
3. Memelihara tekanan vena preload
sentral, tekanan kapiler paru, 6. Tinggikan kepala tempat
output jantung dan vital sign tidur untuk memperbaiki
dalam batas normal (TD: 110 – ventilasi sesuai kebutuhan
130/ 70 – 90 mmHg. N: 60 – 7. Batasi intake cairan bebas
100 x/ menit. RR: 12 – 18 x/ pada pasien dengan
menit) hyponatremiadilusi
4. Terbebas dari kelelahan, 8. Tingkatkan citra diri dan
kecemasan atau kebingungan harga diri yang positif jika
5. Menjelaskan indikator pasien mengekspresikan
kelebihan cairan kepedulian akibat retensi
cairan yang berlebih
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Ny. I
Umur : 40 tahun
No. RM : 662319
Ruang Rawat : IGD Non Bedah
Hari/
No.Dx Jam Tindakan Keperawatan dan Hasil
Tanggal
Kamis I 14.00 1. Memonitor tanda-tanda vital
31/01/2019 Hasil : TTV : TD : 130/90 RR : 28x/m N:99x/m S : 36,00c
14.10 2. Memonitor saturasi oksigen pada pasien yang tersedasi sesuai
dengan protokol yang ada
15.15 Hasil : RR : 28x/m Spo2 : 100-99
3. Memberikan oksigen tambahan seperti yang diperintahkan
Hasil : pasien diberikan O2 dengan 3ltr/m
15.20 4. Mempertahan kepatenan jalan napas
Hasil : jalan nafas pasien bebas paten
5. 15.25 Memonitor fungsi ginjal,(misalnya, urea,kreatinin,
bersihan kreatinin)
Hasil : hasil lab : creatinin 122, pasien dengan riwayat
penyakit gangguan fungsi ginjal
II 15.30 1. Monitor edema periver
hasil : pasien diberikan cairan infus dengan 16 tpm
15.40 2. Mengintruksikan pasien mengenai penggunaan obat, untuk
mengurangi preload
Hasil : pasien diberikan analgetik dengan IV furosimide
/12jam
3. Meninggikan kepala tempat tidur untuk memperaik ventilasi
sesuai kebutuhan
Hasil : mengatur posisi tempat tidur pasien
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny.I
Umur : 40 tahun
No. RM : 662319
Ruang Rawat : IGD Non Bedah
Hari/
No.Dx Jam EVALUASI
Tanggal
Kamis I 16.00 S:
31/01/2019 O : pasien nampak sesak, RR : 28x/m
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital,
2. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
3. Regulasi asupan cairan untuk mengoptimalkan
keseimbangan cairan
4. Berikan oksigen tambahan seperti yang
diperintahkan
5. Pertahankan kepatenan jalan napas
6. Monitor EKG sesuai kebutuhan
7. Monitor fungsi ginjal, (misalnya, urea, kreatinin
dan bersihan kreatinin
Kamis
31/01/2019 II S:-
O : Nampak Udema pada kaki dan tangan, hasil lab : creatinin
122
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Pertahankan kepatenan jalan nafas
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Monitor edema periver
4. Monitor intake dan output
5. Instruksikan pasien mengenai penggunaan obat untuk
mengurangi preload
6. Tinggikan kepala tempat tidur untuk memperbaiki ventilasi
sesuai kebutuhan
7. Batasi intake cairan bebas pada pasien dengan
hyponatremiadilusi
8. Tingkatkan citra diri dan harga diri yang positif jika pasien
mengekspresikan kepedulian akibat retensi cairan yang
berlebih

Anda mungkin juga menyukai