Anda di halaman 1dari 9

LASIK (Laser-Assisted in situ Keratomileusis) adalah metode terpopuler di dunia untuk

memperbaiki kelainan mata minus (myopia), mata plus, dan mata silinder (astigmatism).
Prosedur LASIK dilaksanakan oleh dokter spesialis dengan menggunakan laser atau
microkeratome. Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki bentuk permukaan kornea
mata sehingga cahaya dapat masuk dengan sempurna dan penglihatan mata meningkat.
Tahu Lebih Banyak Tentang LASIK
LASIK (Laser-Assisted in situ Keratomileusis) adalah metode terpopuler di dunia untuk
memperbaiki kelainan mata minus (myopia), mata plus, dan mata silinder (astigmatism).
Prosedur LASIK dilaksanakan oleh dokter spesialis dengan menggunakan laser atau
microkeratome. Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki bentuk permukaan kornea mata
sehingga cahaya dapat masuk dengan sempurna dan penglihatan mata meningkat.
Prosedur LASIK di Indonesia diperkenalkan oleh JEC pada tahun 1997. Sampai dengan
tahun 2015, JEC telah melakukan hampir 30.000 prosedur LASIK menggunakan teknologi
yang terus berkembang.
Sebelum memperkenalkan LASIK, JEC telah melakukan tindakan Photorefractive
Keratectomy (PRK) sejak tahun 1993, sebagai prosedur untuk mengoreksi minus dan silinder
dengan cara mengurangi kecembungan kornea. Seiring perkembangan teknologi, maka
tindakan ini sudah tidak banyak dilakukan lagi kecuali pada pasien berkebutuhan khusus
seperti lapisan kornea terlalu tipis.
Tindakan LASIK ini cocok untuk anda yang membutuhkan penampilan praktis demi
mendukung aktifitas anda yang dinamis, karena tindakan LASIK akan menghilangkan
ketergantungan kita pada kacamata atau lensa kontak.
Syarat Kandidat LASIK
 Usia 18 tahun ke atas
 Kedua mata harus dalam keadaan sehat
 Melepas soft contact lens selama 14 hari atau hard contact lens selama 30 hari berturut-turut
sebelum tindakan LASIK
 Tidak sedang hamil atau menyusui
Karena perbedaan situasi setiap orang, maka disarankan untuk konsultasi secara mendalam
pada tim dokter kami yang telah menangani hampir 30.000 operasi LASIK.
LASIK Steps
1. Tahap pertama adalah membuat lapisan pada kornea (flap).
Tahapan ini pada awalnya menggunakan teknik Mikrokeratom(Blade), dimana flap dibuat
manual menggunakan alat bedah yang sangat kecil. Proses pembuatan flap ini kemudian
berkembang menggunakan Femtosecond Laser, disebut juga Bladeless Laser Surgery. JEC
telah menggunakan teknologi ini sejak tahun 2006.
Untuk teknologi femtosecond laser tersebut JEC mempunyai 3 (tiga) jenis femtosecond laser
yaitu Intralase 150 Khz dipergunakan oleh JEC pertama kali tahun 2006, Ziemer 2500 Khz
ditahun 2008 dan teknologi femtosecond terkini Ziemer Cristaline 5000 Khz sejak tahun 2012
dan Z2 Lasik sejak 2013
2. Tahap kedua adalah penyinaran laser pada bagian dalam kornea untuk membentuk ulang
kornea, setelah flap terbuka. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kelainan refraksi
(minus, plus dan silinder) dengan Excimer Laser.Excimer Laser bertujuan untuk membentuk
permukaan kornea yang baru. JEC saat ini memiliki 2 mesin Excimer Laser yaitu Allegreto
Wavelight Ex500 dan 7D Schwind Amaris 1050sHz.
Setelah penyinaran selesai flap dikembalikan ke posisi semula. Dalam waktu kurang dari 3
menit flap akan melekat dengan sendirinya tanpa perlu dijahit. Prosedur tindakan ini
seluruhnya menggunakan teknologi canggih dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi.
LASIK tanpa Pisau Bedah (Bladeless Laser Surgery) menghasilkan permukaan yang sangat
halus, sehingga kualitas penglihatan jadi lebih baik.
JEC juga pionir yang memperkenalkan teknologi Femtosecond Laser di
Indonesia. Femtosecond Laser adalah sinar infra red yang memiliki kemampuan memotong
lebih akurat dibandingkan teknologi laser lainnya, dengan tingkat panas yang sangat rendah.
Femtosecond Laser bekerja dalam ultra short impulses of light dan dapat membuat lubang
sekecil 1/100mm hanya dalam waktu 1/4 triliun per detik (www.lasik-center.com).
Teknologi Fentomsecond diperkenalkan JEC pada tahun 2006 lewat Intralase 150 Khz,
tahun 2008 ini mesin tersebut telah di upgrade ke teknologi Femtosecond Laser Ziemer 2500
Khz yang lebih canggih lagi.
Pada tahun 2012 JEC melengkapi teknologi femtosecond terbaru Ziemer CrystalLine 5000
Khz. Keberadaan teknologi-teknologi tersebut membuat JEC sebagai penyedia jasa LASIK
terlengkap dan tercanggih di Indonesia saat ini.
Teknologi-teknologi tersebut membuat prosedur LASIK menjadi semakin efisien, cepat dan
nyaman. Cocok untuk generasi berusia 18 tahun ke atas yang aktif dan tidak ingin
kegiatannya terhambat oleh kacamata atau lensa kontak. Tentu juga untuk generasi senior
yang masih aktif berkegiatan.
Layanan LASIK yang dimiliki JEC
7 Dimension Z-LASIK (7D ZLASIK)
7D Z-Lasik adalah teknologi LASIK paling cepat di dunia saat ini. Teknologi ini mampu
menghilangkan minus, plus dan silinder pada mata dengan tingkat akurasi dan kemananan
lebih baik daripada teknologi sebelumnya.
Teknologi ini menggabungkan kecepatan ablasi kornea yang sangat tinggi dengan sistem
pelacak turbo aktif dalam 7 dimensi gerakan mata, sehingga bila mata pasien bergerak sinar
laser tersebut tetap bekerja ditempat yang tepat.
Teknologi 7D Z-LASIK menggabungkan mesin Ziemer Crystalline 5000 Khz (Femtosecond
Laser) dengan mesin Schwind Amaris 1050Hz (Excimer Laser).

Z2-LASIK
JEC mulai menggunakan Z-Lasik pada tahun 2008. Z-Lasik adalah penyempurnaan dari
IntraLASIK. Teknologi ini diproduksi oleh Ziemer Group, perusahaan multinasional dari Swiss
dengan reputasi di bidang Ophtalmology.
Z2-Lasik menggabungkan mesin Ziemer 5000KHz (Femtosecond Laser) dan Allegretto
Wavelight EX500Hz (Excimer Laser) . Teknologi ini mampu membuat flap atau sayatan yang
lebih kecil serta cepat pada kornea dibanding teknologi sebelumnya.
Penggunaan teknologi ini untuk memperbaiki penglihatan telah disetujui lembaga dunia
seperti: US Army, US Navy, US Air Force, Marine Corps dan NASA.
IntraLASIK
Pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 2006 oleh JEC. LASIK tanpa pisau bedah ini
menggunakan teknologi Intralase Femtosecond (iFS) dengan kecepatan 150 KHz
dikombinasi dengan mesin teknologi Jerman; Allegretto Wave EyeQ 400Hz (Excimer Laser)
yang merupakan mesin LASIK tercepat di dunia pada era tersebut. Saat ini JEC sudah
meng-upgrade teknologi IntraLASIK dengan teknologi terbaru.

Perbedaan Z-LASIK dan IntraLASIK


NO
Z-LASIK 5000 KHz
IntraLASIK 150 KHz
1
Docking prosedur lebih flexibel dan nyaman
Docking prosedur lebih kaku sehingga kurang nyaman
2
Tidak menimbulkan bekas
Masih meninggalkan bekas
3
Lebih presisi dan penyinaran excimer laser lebih seragam pada permukaan kornea
Generasi pertama dari teknologi femtosecond (LASIK Tanpa Pisau Bedah)
4
Direkomendasikan oleh US Army, US Navy, US Air Force, Marine Corps dan NASA.
Direkomendasikan oleh NASA dan US Air Force

LASIK XTRA
LASIK Xtra adalah prosedur yang dilakukan pada tindakan LASIK untuk mengikat serat
kolagen di dalam kornea, untuk meningkatkan kekuatan kornea. Tindakan ini diperuntukkan
bagi pasien dengan kornea yang cenderung lemah dan tipis dan mengurangi resiko menjadi
lebih kecil lagi setelah tindakan LASIK.
Prosedur LASIK Xtra biasa dilakukan selama tiga puluh detik setelah tindakan LASIK selesai
dilaksanakan untuk meningkatkan daya tahan hasil koreksi LASIK pada pasien.

Proses LASIK Xtra


 Dokter meneteskan riboflavin (vitamin B2) pada kornea
 Daerah kornea yang sudah dibasahi riboflavin kemudian disinari dengan sinar ultra-violet A
(UVA)
 Cahaya akan mengikat (cross-links) serat kolagen didalam kornea, membuat kornea lebih
kuat, dan menguncihasil tindakan LASIK.
Prosedur LASIK Xtra ini juga bisa dilakukan walaupun tindakan LASIK telah dilakukan
beberapa tahun sebelumnya. Dokter anda mungkin akan memberikan anjuran prosedur ini
jika dianggap perlu.

No Touch LASIK
Jika pasien memiliki minus dan didiagnosa dengan kondisi ketebalan kornea kurang dari 500
mikron, maka biasanya akan dilakukan tindakan No Touch LASIK.
Dengan No Touch LASIK proses ablasi dilakukan sepenuhnya secara digital tanpa satupun
peralatan yang menyentuh lapisan luar kornea (tanpa membuat flap kornea).

Microkeratome LASIK (M-LASIK)


JEC adalah pionir dalam penggunaan teknologi Microkeratome di Indonesia yaitu sejak 1997.
Microkeratome adalah tindakan pembedahan menggunakan pisau bedah yang sangat kecil,
untuk membuat flap berukuran 83-200 mikrometer di kornea. Kornea mata kita biasanya
berukuran antara 500-600 mikrometer.
1 mikrometer = 0.0001 sentimeter
JEC telah berpengalaman dalam proses M-Lasik sejak tahun 1997.

Advance Surface Ablation (PRK, LASEK dan EpiLASIK)


Beberapa pasien dengan kondisi kornea terlalu tipis biasanya tidak disarankan untuk
prosedur LASIK. Mereka biasanya dianjurkan menjalani proses Surface Ablation untuk
memperbaiki kualitas penglihatan.
Advance Surface Ablation adalah teknologi yang efektif memperbaiki penglihatan dengan
menggunakan laser. Teknologi ini memperbaiki mata minus, mata plus dan mata silinder
(astimatism) dengan sentuhan seminimal mungkin pada mata. Teknologi ini dikenal juga
dengan sebutan Photo-Refractive Keratectomy.
Pasien dianjurkan menggunakan teknologi ini jika:
Memiliki kornea yang terlalu tipis.
Mata yang cenderung kering.
Juga pada atlet beladiri atau tinju yang sering terkena pukulan di tubuh atau mata.
Hasil tindakan Advanced Surface Ablation tetap sebaik LASIK jika dilihat secara jangka
panjang. Namun proses penyembuhan diawal biasanya lebih lama.
Setelah tindakan Advanced Surface Ablation umumnya dokter menyarankan penggunaan
lensa kontak sambil menunggu proses pemulihan. Lensa kontak akan dipasang dan dilepas
oleh dokter yang menangani sehingga pasien tidak perlu menyentuh lensa kontak tersebut.
Konsultasikan selalu setiap kondisi anda kepada dokter di JEC untuk informasi yang lebih
jelas mengenai tindakan yang sesuai dengan kondisi anda.

Crosslinking
Crosslinking adalah tindakan utama untuk memperbaiki kondisi pasien dengan Keratoconus.
Istilah Keratoconus diambil dari bahasa Latin, Kerato (kornea) dan Conus (tanduk atau
kerucut). Jika sudah dalam kondisi lanjut, bentuk mata penderita jika dilihat dari samping
memang terlihat seperti kerucut. Karena bentuk mata yang tidak normal, maka menimbulkan
gejala-gejala yang menganggu penglihatan. Gejalanya mirip dengan gejala gangguan
penglihatan lain, seperti penglihatan menjadi buram atau silau berlebih terhadap cahaya.
Karena itu, sebaiknya mengkonsultasikannya pada dokter di JEC jika mengalami gejala
apapun yang menganggu penglihatan anda.
Keratoconus dapat disebabkan berbagai hal, salah satunya ketidak seimbangan enzym yang
melemahkan jaringan kornea. Juga disebabkan oleh paparan sinar UV berlebihan, terlalu
sering meng-ucek mata atau lensa kontak yang tidak pas. (?)
Kondisi Keratoconus ini umumnya dapat diperbaiki atau dihambat prosesnya dengan
memperkuat ikatan kolagen lewat tindakan crosslinking.
Pasien dengan kondisi Keratoconus tidak dapat dilakukan tindakan LASIK. Konsultasikan
selalu gangguan penglihatan anda ke JEC. Dokter-dokter kami selalu berkomitmen
membantu anda memberikan tindakan terbaik untuk memaksimalkan penglihatan anda,
maka jangan ragu untuk berkonsultasi untuk meningkatkan kualitas hidup anda.
ReLEx® SMILE merupakan teknik terbaru untuk menghilangkan kelainan refraksi (minus
& silinder) tanpa pembuatan flap (flapless), Hal tersebut meminimalisir risiko pergeseran
flap atau flap displacement sehingga tindakan ini relative aman (safer).
Tahu Lebih Banyak Tentang ReLEx SMILE
ReLEx® SMILE merupakan teknik terbaru untuk menghilangkan kelainan refraksi (minus &
silinder) tanpa pembuatan flap (flapless), Hal tersebut meminimalisir risiko pergeseran flap
atau flap displacement sehingga tindakan ini relative aman (safer). Prosedur ini dikerjakan
hanya dalam satu kali proses laser dan otomatis membuat proses waktu tindakan ReLEx®
SMILE menjadi relatif lebih cepat, tercatat bisa diselesaikan hanya dalam hitungan detik
(faster). ReLEx® SMILE memberikan kenyamanan setelah tindakan tanpa rasa sakit
(painless).
ReLEx® SMILE JEC tentu saja bisa menjadi alternatif bagi Anda yang ingin melihat dengan
benderang tanpa memerlukan kacamata atau lensa kontak lagi. Terlebih lagi, keamanan
maksimum dan kenyamanan pasien menjadi prioritas JEC.
Cara Kerja ReLEx SMILE

FAQS
Siapa saja yang cocok untuk tindakan ReLEx® SMILE ?
Tindakan ReLEx® SMILE ini sangat tepat untuk individu yang memiliki mobilitas tinggi, aktif,
dinamis dan berkecimpung di dunia contact sports seperti tinju, olahraga selam, taekwondo,
dan lainnya. Dengan prosedur flapless pada ReLEx® SMILE, menjadikan pasien tidak rentan
dengan trauma pada mata.
Perbedaan ReLEx® SMILE dengan LASIK?
LASIK memiliki dua tahapan dalam menghilangkan kelainan refraksi. Pertama, dengan
pembuatan flap di lapisan Storma kornea menggunakan femtosecond laser. Kedua, setelah
flap dibuka, dilakukan tindakan ablasi jaringan Stroma yang sesuai dengan ukuran kelainan
rekfraksi dengan excimer laser untuk menghilangkan minus/silinder, kemudian flap ditutup
kembali.
Pada ReLEx® SMILE, femtosecond laser bekerja langsung di dalam lapisan Stroma kornea
untuk membentuk lenticule sesuai dengan ukuran kelainan refraksi. Lalu sinar laser tersebut
membuat sayatan kecil sekitar 2-4mm untuk jalan mengeluarkan lenticule.

Apa saja efek samping dari tindakan ReLEx® SMILE?


Pada dasarnya tiap tindakan operasi memiliki risiko. Namun, tindakan laser vision correction
umumnya aman dan memiliki risiko yang rendah. Diskusikan dengan dokter mata di JEC
untuk mengetahui lebih lanjut keuntungan prosedur laser vision correction bagi Anda. Laser
Vision Correction Center JEC, yang telah berpengalaman mengatasi kelainan refraktif mata
(minus, silinder, plus) lebih dari 30.000 pasien sejak tahun 1992.
Berapa lama penglihatan akan kembali stabil setelah tindakan ReLEx® SMILE?
Proses penyembuhan dapat berbeda di setiap individu. Pada kebanyakan orang, tajam
penglihatan akan sangat baik & stabil pada 1 3 hari pasca tindakan. Setelah tindakan
ReLEx® SMILE, Anda dapat mengendarai kendaraan, bekerja & beraktifitas fisik seperti
biasa tanpa menggunakan kacamata atau lensa kontak.

Anda mungkin juga menyukai