Nyeri kepala adalah sensasi tidak nyaman yang dirasakan didaerah kepala akibat segala hal yang
merusak atau berpotensi mengakibatkan kerusakan structural. Areanya mencakup intracranial dan
ekstrakranial. Nyeri kepala sebenarnya adalah alarm untuk melindungi bagian kepala yang terdiri dari
organ-organ vital seperti otak dan panca indera.
Menurut International Headache Society (HIS) 2013 membagi nyeri kepala menjadi: Nyeri kepala
primer, Nyeri kepala sekunder, dan Neuralgia kranial .
A. Migren
Migren merupakan nyeri kepala yang paling mengganggu, hingga memengaruhi sosio-ekonomi dan
kehidupan pribadi penderitanya. WHO menempatkan migren pada peringkat ke 19sebagai penyakit
yang menimbulkan kecacatan diseluruh dunia. Beberapa factor resiko yang meningkatkan resiko
migren adalah berat badan berlebih, hipertensi, hiperkolesterolemia, gangguan sensitivitas insulin,
kadar homosistein tinggi, stroke, dan riwayat penyakit jantung coroner.
Penyebab secara pasti migren masih belum sepenuhnya dimengerti ada beberapa teori:
1. Teori Vaskular
2. Teori Neurovaskular
3. Teori cortical spreading depression
1. Prodromal
Gejala ini dapat berlangsung beberapa jam hingga hari sebelum terjadi nyeri, yaitu berupa
perubahan mental dan mood.
2. Aura
Aura adalah gejala disfungsi serebral fokal yang dapat membaik dalam waktu <60 Menit
3. Nyeri kepala
Nyeri kepala memiliki karakteristik berdenyut. Umumnya terjadi dalam durasi jam hingga
hari. Nyeri bersifat progresif dan memburuk pada malam hari. Dapat diikuti dengan gejala
penyerta, seperti mual atau muntah, fotofobia, atau fonofobia dan aura
4. Postdromal
Gejala postdromal dapat berbentuk perubahan nafsu makan, gejala otonom, perubahan
mood.
Terdapat beberapa instrument yang dapat digunakan untuk sebagai penyaring adanya migren pada
pasien dengan nyeri kepala, termasuk juga untuk menilai derajat keparahan dan disabilitas yang
ditimbulkannya . instrumen ID-MigraineTM dan Migraine Screen Questionnare (MS-Q) dapat
digunakan untuk memvalidasi migren pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak yang sedikit
lebih rumit dapat menggunakan Pediatric Migraine Disability Assesment (PedMIDAS). Diagnosis
Migrein dapapat ditegakkan terutama melalui anamnesis berdasarkan kriteria diagnosis IHS yang
dibagi menjadi migren tanpa aura dan migren dengan aura.