Anda di halaman 1dari 4

Nyeri Kepala (Headache)

Nyeri kepala adalah sensasi tidak nyaman yang dirasakan didaerah kepala akibat segala hal yang
merusak atau berpotensi mengakibatkan kerusakan structural. Areanya mencakup intracranial dan
ekstrakranial. Nyeri kepala sebenarnya adalah alarm untuk melindungi bagian kepala yang terdiri dari
organ-organ vital seperti otak dan panca indera.

Klasifikasi Nyeri Kepala

Menurut International Headache Society (HIS) 2013 membagi nyeri kepala menjadi: Nyeri kepala
primer, Nyeri kepala sekunder, dan Neuralgia kranial .

Klasifikasi Nyeri Kepala Subklasifikasi


Nyeri kepala primer 1. Migren
2. Nyeri kepala tipe Tegang
3. Trigeminal autonomic cephalalgia
4. Nyeri kepala primer lainnya
Nyeri kepala sekunder 1. Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma dan/atau
leher
2. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan vascular
kranial atau servikal
3. Nyeri kepala yang berkaitan dengan nonvascular
intracranial
4. Nyeri kepala yang berkaitan dengan substansi atau
withdrawal
5. Nyeri kepala yang berkaitan dengan infeksi
6. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan
homeostatis
7. Nyeri kepala atau nyeri vaskuler yang berkaitan dengan
kelainan cranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi,
mulut, atau struktur fasial atau kranial lainnya.
8. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan psikiatrik
Neuralgia kranial, sentral, atau 1. Neuralgia kranial dan penyebab sentral nyeri fasial
nyeri fasial primer dan nyeri 2. Nyeri kepala lainnya, neuralgia kranial, sentral, atau nyeri
kepala lainnya fasial primer.

A. Migren

Migren merupakan nyeri kepala yang paling mengganggu, hingga memengaruhi sosio-ekonomi dan
kehidupan pribadi penderitanya. WHO menempatkan migren pada peringkat ke 19sebagai penyakit
yang menimbulkan kecacatan diseluruh dunia. Beberapa factor resiko yang meningkatkan resiko
migren adalah berat badan berlebih, hipertensi, hiperkolesterolemia, gangguan sensitivitas insulin,
kadar homosistein tinggi, stroke, dan riwayat penyakit jantung coroner.

Klasifikasi migren (Konsensus PERDOSSI tahun 2013)

1. Migren tanpa aura (Common Migraine)


2. Migren dengan aura (Classic Migraine)
3. Sindrom periodic pada anak yang dapat menjadi precursor migren, yaitu cyclic vomiting,
migren abdominal, vertigo paroksismal benigna pada anak.
4. Migren retinal
5. Probable migrain

Penyebab secara pasti migren masih belum sepenuhnya dimengerti ada beberapa teori:

1. Teori Vaskular
2. Teori Neurovaskular
3. Teori cortical spreading depression

Gejala dan tanda klinis

Terdapat empat stadium migren sederhana, Yaitu:

1. Prodromal
Gejala ini dapat berlangsung beberapa jam hingga hari sebelum terjadi nyeri, yaitu berupa
perubahan mental dan mood.
2. Aura
Aura adalah gejala disfungsi serebral fokal yang dapat membaik dalam waktu <60 Menit
3. Nyeri kepala
Nyeri kepala memiliki karakteristik berdenyut. Umumnya terjadi dalam durasi jam hingga
hari. Nyeri bersifat progresif dan memburuk pada malam hari. Dapat diikuti dengan gejala
penyerta, seperti mual atau muntah, fotofobia, atau fonofobia dan aura
4. Postdromal
Gejala postdromal dapat berbentuk perubahan nafsu makan, gejala otonom, perubahan
mood.

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda sebagai berikut:

1. Takikardi atau brakikardi


2. Hipertensi atau hipotensi
3. Injeksi konjungtiva
4. Reaksi pupil yang kurang baik terhadap cahaya
5. Defisit hemisensorik atau hemiparesis (ditemukan pada migren kompleks)

Diagnosis dan Diagnosis banding

Terdapat beberapa instrument yang dapat digunakan untuk sebagai penyaring adanya migren pada
pasien dengan nyeri kepala, termasuk juga untuk menilai derajat keparahan dan disabilitas yang
ditimbulkannya . instrumen ID-MigraineTM dan Migraine Screen Questionnare (MS-Q) dapat
digunakan untuk memvalidasi migren pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak yang sedikit
lebih rumit dapat menggunakan Pediatric Migraine Disability Assesment (PedMIDAS). Diagnosis
Migrein dapapat ditegakkan terutama melalui anamnesis berdasarkan kriteria diagnosis IHS yang
dibagi menjadi migren tanpa aura dan migren dengan aura.

1. Migren tanpa aura


Kriteria diagnosis berdasarkan HIS.
a. Nyeri kepala minimal berlangsung selama 4-72 jam (baik dalam kondisi belum diobati
atau sudah diobati namun belum berhasil)
b. Nyeri kepala memiliki minimal dua di antara karakteristik berikut:
1. Unilateral
2. Kualitas berdenyut
3. Intensitasnya nyeri sedang sampai berat
4. Diperberat dengan aktivitas fisik rutin maupun tidak rutin
c. Terdapat salah satu gejala penyerta dibawah ini:
1. Mual dan muntah
2. Fotofobia dan fonofobia
d. Nyeri kepala tidak berkaitan dengan penyakit lain.
2. Migren dengan aura
Migren dengan aura adalah serangan nyeri kepala berulang yang didahului dengan gejala
neurologis fokal yang reversible secara bertahap dalam waktu 5-20 menit. Gejala neurologis
fokal ini dikenal dengan aura dan berlangsung dalam waktu kurang dari 60 menit.
Kriteria diagnostic berdasarkan IHS:
a. Sekurang-kurangnya telah terjadi dua serangan nyeri kepala yang memenuhi kriteria
migren tanpa aura
b. Terdapat aura tipikal yang dapat berupa aura visual dan atau sensoris dan atau gangguan
berbahasa
c. Nyeri kepala tidak berkaitan dengan penyakit lain (Nyeri kepala sekunder)

B. NYERI KEPALA TIPE TEGANG


Nyeri kepala tipe tegang atau tension type headache (TTH) merupakan nyeri kepala primer
tersering dengan pravelensi 78%.
Klasifikasi
Berdasarkan HIS, TTH dapat dibagi menjadi TTH episodic tipe jarang (infrequent) dan sering
(frequent), serta TTH Kronik
Faktor Penyebab
1. Hipotensi dan Anemia
2. Stress dan Depresi
3. Sensitisasi sentral dan perifer

NYERI KEPALA SEKUNDER


Kelompok nyeri kepala sekunder pada dasarnya berbeda dengan nyeri kepala primer karena
merupakan sebuah gejala dari suatu proses organic dan berhubungan dengan lenih dari 316
ganngguan dan penyakit. Oleh karena nyeri kepala sekunder ini merepresentasikan suatu
proses organic ditubuh. Pengenalan tanda bahaya nyeri kepala akan menuntun klinisi untuk
memutuskan urgensi pemeriksaan lanjutan (pencitraan otak, pemeriksaan darah) pada
pasien dengna keluhan nyeri kepala. Tanda bahaya ini berbeda antara orang dewasa dan
anak-anak. Beberapa tanda bahaya nyeri kepala pada orang dewasa, antara lain:
 Nyeri kepala pertama kali dan sangat parah (Thunderclap headache)
 Nyeri kepala awitan pertama kali diatas 50 tahun
 Nyeri kepala dengan penngkatan frekuensi dan tingkat keparahan
 Nyeri kepala kronik sehari-hari yang tidak responsive dengan terapi
 Nyeri kepala yang terjadi selalu disatu sisi
 Nyeri kepala yang terjadi setelah trauma
 Nyeri kepala dengan penyakit sistemik (demam, kaku kuduk, ruam kulit)
 Nyeri kepala yang berhubungan dengan kejang dan aura atipikal
 Nyeri kepala dengan deficit neurologis
 Nyeri kepala awitan baru pada pasien imunodefisiensi atau kanker
 Nyeri kepala yang dicetuskan oleh perubahan posisi, aktivitas, dan peregangan
 Nyeri kepala pada pasien dengan sindroma neurokutaneus
Berbeda dengan orang dewasa, tanda bahaya nyeri kepala anak-anak, antara
lain:
 Nyeri kepala persisten dengan durasi <6 bulan yang tidak respon dengan
pengobatan
 Nyeri kepala persisten pada pasien yang tidak memiliki riwayat migren di
keluarga
 Nyeri kepala persisten yang disertai gangguan kesadaran,disorientasi, atau
muntah.
 Nyeri kepala yang sering membangunkan anak dari tidurnya, atau terjadi segera
setelah anak bangun tidur
 Adanya riwayat penyakit saraf sebelumnya atau riwayat serupa dikeluarga yang
mendukung kearah kelainan susunan saraf pusat

Anda mungkin juga menyukai