Anda di halaman 1dari 15

Kerukunan Umat Beragama, Masyarakat Madani, dan Ilmu

Ekonomi dalam Islam


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah TKA-404 Agama Islam

Disusun oleh :
Siti Shahida (142016015)

Pembimbing
Drs. HM. Yoesoef Adnan, Drs., M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDSUTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu tercurah limpah kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga pada saat
ini kami dapat menyelesaikan tugas dengan lancar.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi akhir zaman
yaitu Nabi Muhammad saw. Kepada keluarganya, para sahabatnya dan sampai kepada
kita selaku umatya yang senantiasa mengikuti ajarannya serta taat dan patuh kepadanya.

Hasil Tugas Makalah ini dimaksud untuk memenuhi tugas mata “Pendidikan
Agama Islam” yang berjudul “Kerukunan Umat Beragama, Masyarakat Madani, dan Ilmu
Ekonomi dalam Islam”. Dalam penulisan kali ini, kami tidak luput dari berbagai
kesulitan. Namun, berkat pertolongan dan rahmat Allah swt. Serta bimbingan dari semua
pihak yang pada akhirnya kami dapat menyelesaikan Tugas ini dengan tepat waktu.

Bandung, 18 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
2.1. Pengertian Kerukunan ........................................................................................ 3
2.1.1. Ukhuwah
2.1.2. Islam dan Pluralism Agama
2.1.3. Hambatan Kerukunan
2.1.4. Upaya Mengatasi HAM
2.2. Masyarakat Madani ........................................... Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Sosiohistori Masyarakat Madani Masa Rasul

2.3. Ilmu Ekonom Islam .......................................... Error! Bookmark not defined.


2.3.1. Akhlak Ekonomi Islam

BAB III ........................................................................................................................... 11


3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 11
3.2. Saran ................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia adalah negara hukum yang mewajibkan warga negaranya memilih
satu dari 5 agama resmi di Indonesia. Namun kerukunan antar umat beragama di
Indonesia dinilai masih banyak menyisakan masalah. Kasus-kasus yang muncul
terkait masalah kerukunan beragama pun belum bisa terhapus secara tuntas. Kasus
Ambon, Kupang, Poso, forum-forum islam ekstrimis dan lainnya menyisakan
masalah ibarat api dalam sekam yang sewaktu-waktu siap membara dan memanaskan
suasana di sekelilingnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman masyarakat
tentang kerukunan atar umat beragama perlu ditinjau ulang. Dikarenakan banyaknya
ditemukan ketidak adanya kerukunan antar agama, yang menjadikan adanya saling
permusuhan, saling merasa ketidak adilan.
Maka dari itulah pentingnya kerukunan umat beragama, agar semua masyarakat
yang mengalami dan tidak mengalami efek negative dari ketidak rukunan agama
bahwa kerukunan agama itu sangatlah penting.
Islam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam. Kata islam berarti damai, selamat,
sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa
agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian,
keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat manusia pada khususnya dan seluruh
alam pada umumnya. Agama islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia
pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS. Agama itu kemudian Allah turunkan
secara berkesinambungan kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari
beragam agama. Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu
mempunyai kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing- masing dan
berpotensi konflik. Indonesia merupakan salah satu contoh masyarakat yang
multikultural. Multikultural masyarakat Indonesia tidak saja kerena keanekaragaman
suku, budaya,bahasa, ras tapi juga dalam hal agama. Agama yang diakui oleh
pemerintah Indonesia adalah agama islam, Katolik, protestan, Hindu, Budha, Kong

1
Hu Chu. Dari agama-agama tersebut terjadilah perbedaan agama yang dianut
masing-masing masyarakat Indonesia. Dengan perbedaan tersebut apabila tidak
terpelihara dengan baik bisa menimbulkan konflik antar umat beragama yang
bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang mengajarkan kepada kita
kedamaian, hidup saling menghormati, dan saling tolong menolong.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama yang
sejati, harus tercipta satu konsep hidup bernegara yang mengikat semua anggota
kelompok sosial yang berbeda agama guna menghindari ”ledakan konflik antarumat
beragama yang terjadi tiba-tiba”. Makalah ini akan membahas tentang pentingnya
menciptakan kerukunan antar umat beragama dilingkungan masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari kerukunan umat beragama?
2. Apakah definisi dari masyarakat madani?
3. Bagaimana kehidupan masyarakat madani?
4. Apa definisi dan tujuan ilmu ekonomi islam?
5. Bagaimana sikap islam terhadap harta?
1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Mengetahui definisi dari kerukunan umat beragama
2. Mengetahui definisi dari masyarkat madani
3. Mengetahui kehidupan masyarakat madani
4. Mengetahui definisi dan tujuan ekonomi islam
5. Mengetahui sikap islam terhadap harta

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kerukunan Umat Beragama


Kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
dengantoleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam
kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan
bernegara. Umat beragama dan pemerintah harus melakukan upaya bersama dalam
memelihara kerukunan umat beragama, di bidang pelayanan, pengaturan, dan
pemberdayaan.
Kerukunan antar umat beragama dapat diwujdkan dengan:
1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama
2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya,
4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan Negara atau
Pemerintah.
Ajaran Islam yang mengungkapkan hidup damai, rukun dan toleran,
diantaranya beberapa poin di bawah ini :
1) Manusia adalah mahluk sosial yang diciptakan berbeda - beda.
Perbedaan ini sudah menjadi ketetapan Tuhan (sunnatullah). Al-Quran
Dengan gamblang menjelaskan kenyataan adanya perbedaan dan keragaman
dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-
Hujarat ayat 13 yang berbunyi:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku - suku
supaya kamu saling kenal - mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara al- Afkar”
2) Perbedaan keyakinan tidak bisa dipungkiri.
Toleransi dalam kehidupan keagamaan yang ditawarkan oleh Islam begitu
sederhana dan rasional. Islam mewajibkan para pemeluknya membangun batas
yang tegas dalam hal akidah dan kepercayaan, sambil tetap menjaga prinsip
penghargaan atas keberadaan para pemeluk agama lain dan menjaga hak-hak
mereka sebagai pribadi dan anggota masyarakat

1
Allah SWT berfirman : Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan
kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."(QS. Al-Kaafiruun : 1-6)
3) Tidak ada paksaan dalam beragama.
Berdasar kebebasan nurani, lahir kebebasan beragama, karena sejak dini al-Quran
dan Sunnah menegaskan bahwa keberagamaan harus didasarkan al-Afkar,
Ankabut ayat 18: “kewajiban Rasul, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama
Allah) dengan seterang-terangnya”. Memeluk agama
itu perlu kesadaran dari dalam, bukan paksaan dari luar. Al-Quran
menjelaskan :
Tidak ada paksaan untuk agama ; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut
dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah ayat 256)
4)Mengikuti Keteladanan Rasulullah
Rasulullah diutus adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Kita
diharuskan mengikuti keteladanannya. Perilaku Rasulullah adalah perilaku
akhlak. Akhlak merupakan norma dan etika pergaulan berlandaskan Islam.
Agama islam merpukan agarama yang rahmat, dapat di jelaskan pada firman
allah sebagai berikut :
َ َ‫﴾ ف‬٢﴿ ‫َّللاِ أ َ ْف َوا ًجا‬
َ‫س ِبحْ ِب َح ْم ِد َر ِبكَ َوا ْستَ ْغ ِف ْرهُ ۚ ِإنههُ َكان‬ ‫ِين ه‬ َ ‫﴾ َو َرأَيْتَ النه‬١﴿ ‫َّللاِ َو ْالفَتْ ُح‬
ِ ‫اس َيدْ ُخلُونَ ِفي د‬ ْ َ‫ِإذَا َجا َء ن‬
‫ص ُر ه‬
‫ت هَوابًا‬
Apabila datang pertolongan Allâh dan kemenangan. Dan engkau melihat manusia
masuk ke dalam Agama Allâh dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah
dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Penerima taubat.[an-Nasr/110:1-3]
Firman Allâh Azza wa Jalla:
َ‫ط ْوعًا َوك َْرهًا َوإِلَ ْي ِه ي ُْر َجعُون‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬
َ ‫ض‬ ‫َّللاِ يَ ْبغُونَ َولَهُ أ َ ْسلَ َم َم ْن فِي ال ه‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ‫ِين ه‬ِ ‫أَفَغَي َْر د‬
Apakah selain Agama Allâh (Islam) yang mereka cari? Padahal kepada-Nya berserah
diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan keta’atan maupun dengan
terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan. [Ali Imrân/3:83]

4
2.1.1. Ukhuwah
Ukhuwah merupakan salah satu ajaran Islam mengenai konsep persaudaraan.
Ukhuwah terbagi menjadi beberapa yaitu :
- Ukhuwah islamiyah : sesama muslim
- Ukhuwah Basyasiah : berdasarkan sesama manusia
- Ukhuwah fatoniah : nasionalisme

Dasar ajaran ukhuwah bersumber dari surah Al-Hujurat ayat 10,


‘’Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara, karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya
kamu mendapat rahmat.’’

Surah Ali Imran ayat 103 juga merupakan landasan penting dari ajaran
ukhuwah. Allah SWT berfirman, ‘’Dan berpegang teguhlah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai-berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-
musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu – karena
nikmat Allah – orang-orang yang bersaudara.’’

2.1.2. ISLAM DAN PLURASLISM AGAMA


Pluralisme agama menurut Islam adalah sebuah aturan Tuhan (Sunnatullah)
yang tidak akan berubah, juga tidak mungkin dilawan atau diingkari. Ungkapan
ini menggambarkan bahwa Islam sangat menghargai pluralisme karena Islam
adalah agama yang dengan tegas mengakui hak-hak penganut agama lain untuk
hidup bersama dan menjalankan ajaran masing-masing dengan penuh
kesungguhan. Dengan demikian yang dimaksud “pluralisme agama” adalah
terdapat lebih dari satu agama (samawi dan ardhi) yang mempunyai eksistensi
hidup berdampingan. Isyarat-isyarat tentang pluralisme agama sangat banyak
ditemukan di dalam Al-Qur’an antara lain Firman Allah “Untukmu agamamu
dan untukku agamaku”. (QS. Al-Kafirun: 109/6). Konflik yang terjadi antar
umat beragama tersebut dalam masyarakat yang multkultural adalah menjadi
sebuah tantangan yang besar bagi.

5
2.1.3. HAMBATAN KERUKUNAN
Dalam penerapannya kerukunan antar umat beragama memiliki kendala
atau faktor penghambat. Faktor – faktor penghambat tersebut yang
mempengaruhi penerapan kerukunan antar umat beragama menjadi hal yang
sulit dilakukan. Beberapa faktor yang bisa menjadi penghambat atau kendala
dalam kerukunan antar umat beragama antara lain:

-Sikap toleransi yang kurang. Salah satu penghambat penerapan kerukunan


antar umat beragama yaitu sikap toleransi antar pemeluk agama yang kurang.
- Adanya campur kepentingan politik. Kepentingan politik yang bergejolak
atau usaha usaha tertentu bisa mempengaruhi hubungan antar umat Bergama.
Kekacauan politik yang bisa mempengaruhi kerukunan beragama biasanya
bersifat SARA dan cenderung dibesar-besarkan, sehingga membuat agama
yang tercatut menjadi gejolak.
- Sikap fanatisme, sikap ini merupakan sikap yang harus dihindari jika ingin
menerapkan kerukunan antar umat beragama. Sikap ini cenderung menilai
agama yang dipeluknya yang paling benar.
2.1.4. UPAYA MENGATASI HAM
HAM adalah seperangkat hak manusia yang telah ada sejak dilahirkan.
HAM seseorang tidak boleh dilanggar. Karena jika dilanggar maka akan
menimbulkan luka yang sangat dalam bagi yang HAMnya dilanggar.
Upaya upaya untuk mengatasi pelanggaran hak asasi manusia adalah :
1. Dengan membuat sebuah peraturan atau undang undang yang bertujuan
melindungi HAM.
2. Memperkuat aparat kemanan sehingga jika ada kasus pelanggaran HAM
segera diproses dengan secepat mungkin.
3. Memberikan edukasi tentang betapa pentingnya HAM bagi seseorang.
2.2. Masyarakat Madani
Pengertian masyarakat madani adalah suatu masyarakat yang beradab dan menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan, masyarakat demokratis, serta yang maju dan menguasai
ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Karakteristik dalam masyarakat yang madani :
1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh
terhadap setiap kegiatan publik, yaitu berhak dalam menyampaikan pendapat,
berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.
6
2. Demokratisasi, yaitu proses dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan
kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-
kepentingannya
3. Toleransi, yaitu sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang
dilakukan oleh orang/kelompok lain.
4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk
disertai dengan sikap tulus,
5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian antara hak dan
kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa,
intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain.
7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan
8. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan
pendidikan
9. Sebagai advokasi bagi masyarakt yang teraniaya dan tidak berdaya membela hak-hak
dan kepentingan
10. Menjadi kelompok kepentingan atau kelompok penekan.

2.2.1. SOSIOHISTORIS MASYARAKAT MADANI MASA RASUL


Sebagaimana kita ketahui masyarakat madani (civil society) merupakan wujud
masyarakat yang memiliki keteraturan hidup dalam suasana perikehidupan yang
mandiri, berkeadilan sosial, dan sejahtera.
Perwujudan masyarakat madaniah diawali ketika Rasulullah hijrah dari mekah
menuju kota yatsrib (sekarang madinah al munawwaraah). Saat itu Rasulullah
berdakwah di mekah selalu mendapat rintangan dari kaum kafir, kemudian Muhammad
saw mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat setempat,sehingga
memudahkan Muhammad untuk berdakwah dan siap menyusun sendi-sendi masyarakat
madani.
Kisah lain menerangkan, yatsrib atau madinah untuk pertama kali lahir satu
komunitas islam yang bebas dan merdeka dibawah pimpinan Nabi. Dan terdiri dari para
pengikut nabi yang datang dari mekah (muhajirin) dan penduduk madinah yang talah
memeluk islam, serta yang telah mengundang nabi untuk hujrah ke madinah (Ansar).

7
2.3. ILMU EKONOMI
Sistem Ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi dimana dalam
pelaksanaannya berlandaskan syariat Islam dengan berpedoman kepada Al-quran
dan Al Hadis.Dalam sistem ekonomi Islam mengatur berbagai kegiatan
perekonomian seperti jual-bel, simpan-pinjam, investasi, dan berbagai kegiatan
ekonomi lainnya. Pada pelaksanaan kegiatan ekonomi Islam, semuanya harus sesuai
dengan syariat Islam dengan menghindaari semuanya yang sifatnya Maisyir,
Gharar, Haram, Dzalim, Ikhtikar dan Riba.
Islam memiliki seperangkat tujuan dan nilai yang mengatur seluruh aspek
kehidupan manusia, termasuk didalamnya urusan sosial, politik dan ekonomi.
Dalam hal ini tujuan Islam (Maqasid al-Syar’i) pada dasarnya ingin mewujudkan
kebaikan hidup di dunia dan akhirat.10 Dalam pada itu, permasalahan ekonomi yang
merupakan bagian dari permasalahan yang mendapatkan perhatian dalam ajaran
Islam, tentu memiliki tujan yang sama yakni tercapainya maslahah di dunia dan
akhirat.
Beberapa pemikiran tokoh Islam mengenai tujuan dari ekonomi Islam dapat
dijabarkan dalam uraian sebagai berikut. Dr. Muhammad Rawasi Qal’aji dalam
bukunya yang berjudul Mabahis Fil Iqtishad Al-Islamiyah menyatakan bahwa
tujuan ekonomi Islam pada dasarnya dapat dijabarkan dalam 3 hal, yakni :
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi dalam Negara
Pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang bersifat fundamental, sebab dengan
pertumbuhan ekonomi negara dapat melakukan pembangunan. Salah satu langkah
yang dapat dilakukan dalam rangka menumbuhkan pertumbuhan ekonomi dalam
Negara adalah dengan jalan mendatangkan investasi.
Berbicara tentang pembangunan, Islam memiliki konsep pembangunan tersendiri
yang di ilhami dari nilai-nilai dalam ajaran Islam. Dalam hal ini konsep
pembangunan ekonomi yang ditawarkan oleh Islam adalah konsep pembangunan
yang didasarkan pada landasan filosofis yang terdiri atas tauhid, rububiyah, khilafah
dan tazkiyah.

8
Dari penjelasan singkat pengertian sistem ekonomi ini, kita dapat
mengetahui beberapa karakteristiknya. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi Islam
adalah sebagai berikut:
 Adanya pengakuan terhadap hak individu, namun dibatasi agar tidak terjadi
monopoli yang merugikan masyarakat umum.
 Adanya pengakuan akan hak umat atau umum dimana hak umat lebih
diutamakan dibanding hak lainnya.
 Adanya keyakinan bahwa manusia hanya memegang amanah dari yang Maha
Kuasa. Segala kelimpahan harta yang dimiliki manusia adalah berasal dari
Allah sang maha segalanya.
 Adanya pengakuan terhadap hak individu, namun dibatasi agar tidak terjadi
monopoli yang merugikan masyarakat umum.
 Adanya pengakuan akan hak umat atau umum dimana hak umat lebih
diutamakan dibanding hak lainnya.
 Adanya konsep halal dan haram dimana semua produk (barang dan jasa) harus
bebas dari unsur haram yang dilarang dalam Islam.
 Adanya sistem sedekah, yaitu distribusi kekayaan secara merata dari yang kaya
kepada yang kurang mampu.
 Tidak memperbolehkan adanya bunga atau tambahan dari suatu pinjaman
sehingga hutang-piutang hanya memperbolehkan konsep bagi hasil.
 Adanya larangan menimbun harta kepada umat Islam. Hal ini dianggap
menghambat aliran harta dari yang kaya kepada yang miskin dan dianggap
sebagai kejahatan besar.

2.3.1. AKHLAK EKONOMI ISLAM


Ada 4 nilai utama yang berhubungan dengan akhlak dan ekonomi yang
berlandaskan Islam yaitu:
1.Rabbaniyah (keTuhanan) yaitu ekonomi yang sesuai dengan tuntunan Allah dan
untuk mencari ridha Allah
2.Akhlak ekonomi yaitu dalam melakukan kegiatan ekonomi kaum muslim tidak boleh
meninggalkan akhlak seperti aktivitas pariwisata kaum muslimin tidak boleh
mengizinnkan membawa minuman khamr atau menjadikan rumahnya sebagai tempat
berjudi serta menghalalkan yamg haram lainnya.
3.Ekonomi Kemanusiaan yaitu manusia harus bekerja keras dan berkreasi untuk
mendapatkan perekonomian yang baik
9
4.Pertengahan yaitu adanya kesimbangan antara individu dan masyarakat.
Akhlak ekonomi juga merupakan tindakan ekonomi yang mencampur
adukkan antara ranah ekonomi dan hukum agama yang merupakan penentuan
kebijakan ekonomi yang di tujukan kepada umat muslim yang melekat pada watak
manusia.
Akhlak ekonomi sumber daya yang di gunakan secara rasional sesuai kebutuhan
tidak boleh berlebih-lebihan, dalam kegiatan sehari-hari tanpa di sadari sebenarnya
kita telah melakukan kegiatan ekonomi. Akhlak Ekonomi dalam islam di gunakan
untuk mencegah hal-hal yang di larang dalam islam. Di dalam melakukan kegiatan
ekonomi kita harus tahu aturan-aturannya mana yang di perbolehkan. Sekali-kali
janganlah orang-orang yang kikir dengan harta yang Allah berikan kepada mereka
dari karuniaNya menyangka, bahwa kekikiran itu baik bagi mereka. sebenarnya
kekikiran itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka kikirkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” ( Q.S Ali Imran : 180 )

10
BAB III
PENUTUP

3.3. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:
1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama
lain
2. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lain
yang sedang beribadah.
3. Hindari diskriminasi terhadap agama lain.
4. Sikap masyarkat madani perlu di contoh.
5. Perlunya menjalankan kegiatan ekonomi sesuai syariat islam.

3.4. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia supaya
menanamkan sejak dini pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar
terciptanya hidup rukun antar sesama sehingga masyarakat merasa aman, nyaman,
dan sejahtera. Sebaiknya masyarkat Indonesia mengikuti sifat dan perilaku
masyarkat madani, dan melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan syariat islam
agar tidak ada yang melakukan korupsi, riba, dan lainnya

1
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuddin.dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta; PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia
Daud Ali, Mohammad, 1998. Pendidikan Agama Islam, Jakarata: Rajawalu pers.
https://www.kompasiana.com/edhyfebri/58ad548a8223bdef04055c1c/akhlak-ekonomi-islam
https://marx83.wordpress.com/2008/10/23/tujuan-ekonomi-islam/
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/sistem-ekonomi-islam.html
https://balianzahab.wordpress.com/makalah-hukum/hukum-islam/pandangan-islam-
terhadap-harta-dan-ekonomi/
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/sistem-ekonomi-islam.html
https://agungborn91.wordpress.com/2011/05/22/pengertian-dan-karakteristik-
masyarakat-madani/
http://alfrogo.blogspot.com/2013/01/masyarakat-madani-masa-rasulullah-dan.html
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/masyarakat-madani.html
https://brainly.co.id/tugas/17554703
http://gurupintar.com/threads/apa-saja-faktor-penghambat-penerapan-kerukunan-antar-
umat-beragama-beragama.8535/
https://www.kompasiana.com/gatot_arifatul/550da62d8133116c2cb1e4ee/islam-dan-
pluralisme-agama
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/08/20/pdqvzu313-
memahami-ukhuwah
https://almanhaj.or.id/3867-agama-islam-adalah-agama-rahmat.html
https://zenodo.org/record/1161580#.XOAKQ8gza00

Anda mungkin juga menyukai