Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang Orde Lama

1. Lahirnya Orde Lama


Orde lama berasal dari bahasa Latin yaitu kata “ordo” yang berarti deretan,
susunan, kelas, aturan, atau ketertiban. Oleh karena itu, pengertian orde dapat diartikan sebagai
suatu bagian/anggota yang memiliki banyak unsur yang diatur melalui prinsip tertentu. Prinsip-
prinsip tersebut dapat mengatur bagaimana hubungan antara unsur yang satu dengan yang
lainnya, sehingga timbul suatu kesatuan yang tersusun baik. Orde lama adalah sebuah sebutan
yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno
memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968

2.Sejarah Orde Lama


a)Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal
Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ditandai dengan Momen proklamasi
kemerdekaan pada tahun 1945, tidak membuat Belanda menyerah untuk merebut kembali
kekuasaan di Indonesia. Terdapat banyak agresi militer yang dilancarkan oleh Belanda sejak
tahun 1945 sampai dengan 1949. Pada tahun 1949, akhirnya Belanda secara resmi mengakui
kemerdekaan Indonesia.

Sejak merdeka, Indonesia sudah memiliki presiden yaitu Ir.Soekarno. pada masa-masa
sulitnya, Soekarno banyak memberikan pemikiran-pemikiran agar dapat mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Baru pada tahun 1950, Soekarno menetapkan sistem pemerintahan bagi
Indonesia. Sistem yang dipakai adalah sistem pemerintahan demokrasi liberal. Di dalam sistem
ini, presiden hanya bertindak sebagai kepala Negara, presiden hanya berhak mangatur
formatur pemilihan kabinet. Oleh karena itu, tanggung jawab pemerintahan ada di tangan
kabinet. Presiden tidak dapat bertindak sewenang-wenang terhadap jalannya pemerintahan.
Adapun kepala pemerintahan dipegang oleh seorang Perdana Menteri.

Pada masa demokrasi liberal ini, partai-partai seperti PNI, PKI, Masyumi memiliki partisipasi
yang sangat besar di dalam pemerintahan. Mereka mendapatkan kursi-kursi di dalam parlemen
(Dewan Perwakilan Rakyat) sebagai perwakilan rakyat Indonesia. Atas dasar amanat Undang-
undang Dasar Sementara 1950, maka dibentuklah kabinet yang bertanggung jawab kepada
parlemen. Setiap kabinet yang berkuasa harus mendapatkan dukungan mayoritas dari
perlemen, jika tidak mandate yang telah diberikan haru sdikembalikan lagi kepada presiden.
Setelah itu, dibentuk kembai kabinet baru untuk menggantikan kabinet selanjutnya agar dapat
menjalankan roda pemerintahan.
Kabinet-kabinet yang pernah berkuasa sejak dimulainya penerapan sistem pemerintahan
demokrasi liberal adalah kabinet Natsir (1950-1951), kabinet Sukiman-Suwirjo (1951-1952),
kabinet Wilopo (1952-1953), kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953-1955), kabinet Burhanuddin
Harahap (1955-1956), kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956-1957), dan kabinet Djuanda (1957-
1959). Oleh karena itu, satu hal yang menjadi ciri dasar pada sistem pemerintahan ini adalah
kabinet yang sering berubah-ubah. Dalam menjalankan kebijakannya, kabinet-kabinet yang
terbentuk banyak mengalami hambatan terutama dari tubuh parlemen itu sendiri. Bentuk
Negara yang belum sempurna, adanya beberapa daerah yang masih dibawah kekuasaan
Belanda, dan adanya perbedaan kepentingan politik antar anggota parlemen membuat kabinet
yang ada susah untuk menjalankan kebijakan-kebijakannya.

Pada masa demokrasi liberal ini, Indonesia berhasil menjalankan pemuli pertama pada tanggal
29 september 1955 dengan agenda untuk memilih anggota parlemen yang akan dilantik pada 20
Maret 1956. Pada pemilu ini juga, Indonesia berhasil membentuk suatu badan yang bertugas
untuk menyusun konstitusi tetap dari Negara Indonesia yang diberi nama dengan Badan
Konstituante.

b).Sistem Pemerintahan Demokrasi Terpimpin

Berbagai kekacauan yang terjadi saat diterapkannya demokrasi liberal, memaksa Indonesia
untuk mulai membentuk suatu sistem pemerintahan baru yang lebih baik. Maka pada tahun 1959,
Soekarno selaku presiden pada saat itu memperkenalkan suatu sistem pemerintahan baru yang
diberi nama Demokrasi Terpimpin. Perbedaan mendasar antara sistem pemerintahan demokrasi
liberal dan demokrasi terpimpin terletaj pada kekuasaan presiden. Di dalam demokrasi
liberal, parlemen memili kekuasaan yang luas untuk menjalankan pemerintahan
dan pengambilan keputusan Negara. Namun di dalam sistem demokrasi terpimpin, presidenlah
yang memiliki kekuasaan tersebut, bahkan presiden memikili kekuasaan hampir seluruh bidang
pemerintahan.
Secara resmi, Indonesia mulai menerapkan sistem demokrasi terpimpin sejak dikeluarkannya
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh presiden Soekarno. Maka pada saat itu, kabinet Djuanda
dibubarkan dan digantikan dengan kabinet kerja yang dipimpin oleh Soekarno sendiri selaku
perdana menteri dan Ir.Djuanda selaku menteri pertama. Pada masa pemerintahan ini, focus
kebijakan berada di sector pangan, sandang, dan pembebasan Irian Barat. Di masa ini juga,
Indonesia membentuk badan-badan eksekutif maupun legislative seperti MPRS, DPRS, DPA,
Depernas, dan Front Nasional.

3.Masa Pemerintahan Orde Lama


Sejak proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945, bangsa Indonesia masuk dalam suatu babak
kehidupan baru sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat penuh. Namun perjalanan sejarah
bangsa ini tidaklah selalu berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, sebab banyak
pengorbanan dan rintangan yang harus dihadapi dan semua itu bahkan harus ditebus dengan
harga yang sangat mahal. Di samping itu, dalam sejarahnya bangsa Indonesia telah mengalami
berbagai perubahan asus, ideologi, dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Perubahan-perubahan system pemerintahan yang telah terjadi pada masa awal-awal
kemerdekaan bangsa ini. Terkadang di satu sisi juga sering mengancam dan membahayakan
perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa system pemerintahan Orde Lama sudah menjadi
bagian dari perjalanan panjang sejarah Indonesia, sebab bagaimanapun sejarah orde lama ikut
mengantarkan Indonesia hingga masa sekarang ini. Istilah Orde Lama dalam sejarah bangsa
Indonesia adalah masa-masa bangsa Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Masa
orde Lama berlangsung sejak tahun 1959-1966. Dalam kurun waktu tersebut, bangsa Indonesia
mengalami beberapa kali pergantian system pemerintahan. Salah satu system pemerintahan
yang terkenal pada masa Orde Lama adalah “Demokrasi Terpimpin”. Ciri
-ciri yang membedakan dari system Demokrasi Terpimpin ini dengan system sebelumnya adalah
bergesernya system parlementer ke presidential, artinya seluruh kekuasaan dalam negara pada
saat itu berada ditangan presiden

4. Pelaksanaan Sistem Politik Pada Masa Orde Lama


1. Tahun 1945 – 1950
Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD ’45 antara lain:

a. Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden menjadi badan yang
diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang merupakan wewenang MPR.

b. Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer.

Pada tahun 1945-1950, terjadi perubahan sistem pemerintahan dari presidentil menjadi
parlemen.Dimana dalam sistem pemerintahan presidentil, presien memiki fungsi ganda, yaitu
sebagai badan eksekutif dan merangkap sekaligus sebagai badan legislatif.

2. Tahun 1950 – 1959

Sistem Pemerintahan yang dianut adalah parlementer kabinet dengan demokrasi liberal.

Ciri-ciri demokrasi liberal:

a. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.

b. Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.

c. Presiden berhak membubarkan DPR.

d. Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.

Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :

a.Menetapkan Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditambah dengan utusan-utusan


dari daerah-daearah dan golongan-golongan.
b.Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara dan diselenggarakan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
c.Menetapkan Pembubaran Konstituante
d.Menetapkan UUD 1945 diberlakukakn kembali bagi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia, terhitung mulai dari tanggal penetapan dekrit ini dan tidak berlaku lagi UUDS.

Anda mungkin juga menyukai