Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Rumah Sakit telah dilengkapi dengan tenaga medis, tenaga
keperawatan tenaga penunjang dan sarana prasara penunjang yang lengkap,
bermutu, profesional dan diterima pasien, hal ini juga merupakan tujuan utama
semua Rumah Sakit. Namun hal ini tidak mudah dilakukan di masa sekarang ini,
meskipun upaya maksimal sudah dilakukan oleh rumah sakit dalam memberikan
pelayanan, masih sering terdengar ketidakpuasan pasien akan pelayanan
kesehatan yang mereka terima.
Pelayanan jiwa anak yang paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam hal ini rumah
sakit memiliki kewajiban untuk melakukan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif. Dalam hal memberikan layanan instalasi jiwa anak dan
remaja HB. Saanin padang yakni rawat jalan dan rawat

Instalasi Jiwa anak dan remaja HB.Saanin Padang merupakan salah


satu instalasi mandiri di bawah pelayanan Medis dan Perawatan
RSJ.HB.Saanin Padang. Dalam Instalasi jiwa anak dan remaja oleh seorang
Kepala Instalasi. Kepala instalasi dalam melaksanakan tugasnya
berkoordinasi dan memiliki garis komando dan evaluasi terhadap kepala
ruangan yang ada dalam lingkup rawat inap dan rawat jalan.

Hubungan kerja Instalasi jiwa anak dan remaja RSJ.HB.Saanin padang


mempunyai keterkaitan dengan instalasi–instalasi lain dalam rumah sakit
karena dalam pelayanan pasien rawat inap diperlukan untuk saling
berkoordinasi dengan instalasi lainnya yang terkait dan secara
administratif melakukan pelaporan terhadap manajemen rumah sakit, dan
peningkatan sarana prasarana untuk meningkatkan pelayanan terhadap
pasien.

Adapaun pelayanan yang diberikan Instalasi jiwa anak dan remaja Rawat
Inapmeliputi meliputi kelas Utama 1, kelas II, kelas III.

0
Dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki mutu Pelayanan instalasi
jiwa anak dan remaja pada ketentuan Kementerian Kesehatan yang telah
ditetapkan serta standar dan prosedur pelayanan RSJ.HB.Saanin padang
sebagai rujukan utama baik dalam hal perencanaan, pembinaan,
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), maupun sarana dan
prasarana yang digunakan.

Ruang Lingkup

a. Instalasi jiwa anak dan remaja RSJ.HB.Saanin padang memiliki


hubungan yang terkait dengan manajemen RSJ.HB.Saanin Padang
dalam hal pelaporan administrasi rutin harian, Bulanan dan
tahunan
b. Terkait dengan instalasi – instalasi yang berada di dalam
RSJ.HB.Saanin padang dalam hal ini sebagai salah satu instalasi
pelayanan medis dan perawatan
c. Terkait dengan instansi diluar RSJ.HB.Saanin padang karena
merupakan rumah sakit jiwa satu-satunya di sumatera barat.

B. Tujuan Umum
1) Memberikan jasa pelayanan rawat inap yang optimal dan
berkualitas
2) Terwujudnya suatu pelayanan yang sistematis, akurat
efisian dan efktif
3) Meningkatkat mutu pelayanan dan sarana dan prasarana

C. Tujuan Khusus
1. Memudahkan di dalam pendelegasian tugas
2. Memudahkan pengontrolan kinerja di Instalasi jiwa anak
dan remaja
3. Menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab di
Instalasi jiwa anak dan remaja.

1
D. Dasar :

1) Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor :


129/MENKES/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal
rumah sakit.
2) Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor :
1295/MENKES/PER/XII/2007 tentang organisasi dan tata kerja
departemen kesehatan RI.
3) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/
Menkes/Per/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit dibedakan
sesuai Dengan Jenis Penyelenggaraan Pelayanan

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RS. JIWA PROF. HB. SAANIN PADANG

A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Jiwa.


Pada tahun 1932 di Padang terdapat dua tempat penampungan orang sakit
jiwa. Lokasi pertama dibelakang Rumah Sakit Tentara di Parak Pisang (Sekarang
Rumah Sakit Tentara Reksodiwiryo) disebut sebagai Doorganghuis
voorKrankzinnigen, dan ini merupakan bagian dari Militaire Hospital dan lokasi
kedua ditempat RSJ sekarang, disebut sebagai Koloni Orang Sakit Djiwa (KOSD)
Ulu Gadut. Di Ulu Gadut ini orang sakit jiwa melakukan kegiatan pertanian
(sawah, ladang dan perkebunan). Setelah diresmikan berdiri pada tahun 1932
disebut Rumah Sakit Jiwa Parak Pisang, dan Ulu Gadut adalah tempat Koloni
Orang Sakit Djiwa.

Pada zaman Revolusi 1945 terjadi pengungsian orang sakit jiwa secara
keseluruhan dari Parak Pisang ke KOSD Ulu Gadut karena situasi semakin tidak
aman. Dan pada 21 Januari 1947, waktu agresi Belanda terjadi lagi
evakusi/pengungsisan karena situasi tidak aman lagi dari Ulu Gadut ke Sawah
Lunto, menumpang dan bergabung dengan RSU Sawah Lunto (Pimpinan RSU
waktu itu Dr. H. Hasan Basri Saanin Dt. Tan Pariaman) kemudian bernama
Rumah Perawatan Sakit Djiwa (RPSD).

Tahun 1954 dilakukan pembangunan kembali serta pemugaran bangsal-


bangsal di Ulu Gadut dan pasien dikembalikan secara bertahap, dan KOSD
diubah namanya menjadi Rumah Sakit Jiwa Ulu Gadut. Sejak tahun 1961
statusnya diubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Pusat Ulu Gadut Padang (kapasitas
110 tempat tidur) dan berakhir sampai tahun 2000. Berdasarkan surat Menkes-
Kesos RI No 1735/Menkes-Kesos/2000 tanggal 12 Desember 2000 perihal
Pengalihan UPT dimana kepemilikan Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang
berada dibawah Pemerintah daerah Provinsi Sumatera Barat.

Dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan RSJ mengacu kepada Peraturan


Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor : 7 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang, Peraturan Gubernur
Sumatera Barat No. 6 tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang dan Peraturan Gubernur

3
Sumatera Barat Nomor : 440-538-2011 tentang Penetapan sebagai Badan
Layanan Umum Daerah secara penuh.

B. Profil Rumah Sakit Jiwa Prof. HB Saanin Padang.


a. Keadaan Rumah Sakit Jiwa
1) Nama Rumah Sakit : RS. Jiwa Prof. HB. Saanin Padang
2) Kelas Rumah Sakit :“A“
3) Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah Provinsi Sumbar
4) Alamat : Jl. Raya Ulu Gadut
5) Kecamatan :Pa uh
6) Kabupaten/ Kota :Padang
7) Provinsi : Sumatera Barat
8) No. Telp / Fax. : (0751) 72001 / (0751) 71379
E-mail : rsjhbsaanin@yahoo.co.id
Web : rsjhbsaanin.sumbarprov.go.id
9) Jumlah Tempat Tidur : 314 TT
10) Jumlah Bangsal : 10 (sepuluh) Unit + 1 Instalasi Napza
terdiri dari:
 Anggrek (VIP) = 14 tt
 Flamboyan ( Kelas I ) = 25 tt
 Cendrawasih ( Kelas II ) = 40 tt
 Rawat Inap Anak Dan Remaja (I,II,III) = 13 tt
 Melati ( Kelas III) = 40 tt
 Merpati ( Kelas III ) = 40 tt
 Gelatik /UPIP ( Kelas II) = 30 tt
 Nuri (Kelas III ) = 40 tt
 Instalasi Napza (Kelas I ) = 20 tt
 Teratai = 12 tt
 Dahlia = 40 tt

11) Sarana dan Prasarana :


 Luas Tanah : 93.609 m 2

 Luas Bangunan : 20.133 m 2

 Areal Parkir : 1.633 m 2

 Taman : 5.979 m2
 Fasilitas Air : Sumur Artesis (Sumur Bor) dan

4
PDAM
 Fasilitas Listrik : PLN 197kVA
 Fasilitas Air Limbah : IPAL

b. Ketenagaan

Jenis dan Jumlah Tenaga per 31 Desember 2018

Non Revera
No Jenis Ketenagaan PNS Ket.
PNS l
I Jabatan struktural
1 Direktur 0
2 Wadir Direktur 2
3 Ka.Bagian/Ka.Bidang 4
4 Kasi /Kasubag 12
Jumlah 18
II Jabatan fungsional
1 Dokter Spesialis
2 Dokter Spesialis Jiwa 3 4
3 Dokter Subspesialis Jiwa Anak 1
Dokter Spesialis Kedokteran
4
Fisik & Rehabilitasi
5 Dokter spesialis syaraf 1
6 Dokter spesialis anak
7 Dokter Spesialis penyakit dalam
8 Dokter Spesialis Patologi Klinis
9 Dokter umum 8 1
10 Dokter gigi 2
11 Psikolog klinis 3
12 Apoteker 4 4
13 Asisten apoteker 8 3
14 Perawat 84 73
15 Perawat gigi 2

5
16 Fisioterapis 3
- Terapi Wicara
- Terapi Okupasi 1
17 Sanitarian 1 2
18 Analis Labor Kesehatan 5 2
19 Radiografer 2
20 Rekam medis 5 6
21 Teknis elektromedik 2
22 Pekerja sosial 5
23 Nutrisionis 4
24 Pranata Komputer 1
Jumlah 143 92 5
II Administrasi
Jumlah 58 48
III Pendidikan
Jumlah 7
Jumlah Total 226 140 5
c. Susunan Organisasi
Rumah Sakit Jiwa merupakan rumah sakit pemerintah daerah yang aturan
pokok operasionalnya mengacu pada Peraturan DaerahProvinsi Sumatera Barat
Nomor : 7 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Prof.
HB. Saanin Padang. Susunan Struktur Organisasi RS Jiwa Prof. Dr. HB. Saanin
Padang terdiri dari :
1) Direktur
2) Wakil Direktur
3) Bagian
4) Bidang
5) Komite
6) SPI
7) Instalasi; dan
8) Kelompok Jabatan Fungsional.

6
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT JIWA PROF. HB. SAANIN PADANG

DIREKTUR

KOMITE WADIR PELAYANAN WADIR UMUM & KEU SPI

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG DIKLAT Serta BAGIAN TATA USAHA BAGIAN KEUANGAN
PEL. MEDIS KEPERAWATAN PENUNJANG MEDIS LITBANG

Sub. Bidang Sub. Bidang Sub. Bidang Sub. Bidang Sub. Bagian Umum Sub. Bagian
Ketenagaan dan Profesi dan Asuhan Ketenagaan dan Pendidikan dan Aset dan Anggaran Dan
Pengendalian Mutu Keperawatan Pengendalian mutu Latihan Perlengkapan Perbendaharaan
Pelayanan Medis
Penunjang Medis

Sub. Bidang Sub. Bidang Sub. Bidang Sub. Bagian Sub. Bagian
Sub. Bidang Penelitian
Pengembangan dan Logistik dan Pengembangan dan Kepegawaian, Humas, Akuntansi
dan
Pemeliharaan, Keperawatan Pemeliharaan Organisasi Hukum Dan Verifikasi
Pengembangan
fasilitas Pelayanan Fas Penunjang Medis
Medis

INSTALASI KJF INSTALASI KJF


INSTALASI KJF

7
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN, PROGRAM

Rencana Strategis yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses


perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu
tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran dan startegis yang dilaksanakan melalui
kebijakan dan Program Pemerintah Daerah.
Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD RS Jiwa Prof. HB. Saanin
Padang Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 – 2021 merujuk kepada Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang
menghasilkan rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan pemerintah dengan melibatkan
masyarakat, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.
Permendagri mengamanatkan bahwa perencanaan daerah dirumuskan secara
transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan
berwawasan lingkungan. Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses
penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan
di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah
dalam jangka waktu tertentu.
Sehubungan dengan Masa bakti Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Sumatera
Barat Periode 2016-2021 memasuki tahun kedua, maka berdasarkan RPJMD dengan
kurun waktu 2016–2021, SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga memasuki
tahun kedua rancana strategis SKPD.
Kedudukan Renstra RS Jiwa Prof.HB.Saanin Padang Tahun 2016-2021 adalah
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 dengan peranan sebagai
pelaksana program dan kegiatan dalam rangka pencapaian Visi, Misi Kepala
Daerah/Gubernur Provinsi Sumatera Barat

8
Dalam Perencanaan dan Perjanjian Kerja untuk pengembangan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan harapan masyarakat, RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang
mempunyai Rencana Strategis 2016-2021 yang memperhatikan dinamika
perkembangan internal dan eksternal. Untuk menjadi pedoman pelaksaan program dan
kegiatan selama 5 tahun kedepan sesuai dengan Visi dan Misi rumah sakit.

A. Visi dan Misi


a. Visi

PUSAT UNGGULAN KESEHATAN JIWA DI INDONESIA

Uraian lengkap visi adalah:


RS Jiwa Padang tidak saja sebagai pusat rujukan kesehatan jiwa kuratif di
wilayah Sumatera Barat, juga sebagian Sumatera Utara, Jambi dan Riau serta
wilayah sekitar lainnya, tetapi juga telah berkembang menjadi pusat pendidikan
kesehatan jiwa bagi berbagai institusi pendidikan kesehatan termasuk
pendidikan kedokteran, keperawatan, kesehatan masyarakat, farmasi, rekam
medis, psikologi, fisioterapi dan berbagai disiplin keilmuan lainnya.

a. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa.
2. Meningkatkan kemandirian rumah sakit

Misi kesatu, Memberikan pelayanan kesehatan jiwa bertujuan untuk (1)


Meningkatkan pelayanan jiwa kepada masyarakat yang berpedoman kepada
keselamatan pasien, (2) Melaksanakan pelayanan kesehatan umum yang
menunjang kesehatan jiwa prima bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan spesialis non jiwa. Misi kedua, Meningkatkan kemandirian rumah
sakit bertujuan untuk terwujudnya Rumah Sakit yang Mandiri baik dari segi
keuangan, SDM dan tatakelola.

9
B. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan

Memperhatikan visi dan misi yang telah dijabarkan tersebut, maka ditetapkan
tujuan pembangunan RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang Tahun 2016-2021.
Tujuan Misi 1 adalah : Terwujudnya pelayanan jiwa kepada masyarakat yang
berpedoman kepada keselamatan pasien.
Tujuan Misi 2 adalah : Terwujudnya Rumah Sakit yang mandiri

b. Sasaran
1. Sasaran yang akan dicapai berdasarkan misi kesatu adalah: (1) Meningkatnya
pelayanan jiwa kepada masyarakat, (2) Meningkatnya pelayanan kesehatan
non jiwa yang menunjang pelayanan kesehatan jiwa prima.
2. Sasaran yang akan dicapai berdasarkan misi kedua adalah: (1) Meningkatkan
tatakelola rumah sakit, (2) Meningkatnya kemandirian Rumah Sakit.

Hubungan hirarkis antara visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan dalam
periode tahun 2016-2021 RS Jiwa Prof.HB.Saanin Padang dapat dilihat pada tabel
berikut:

Hubungan Hirarki antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran


VISI
PUSAT UNGGULAN KESEHATAN JIWA DI INDONESIA

MISI TUJUAN SASARAN

Misi 1: Memberikan Terwujudnya  Meningkatkan pelayanan jiwa


pelayanan kesehatan Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat
jiwa Jiwa Yang Prima  Meningkatkan pelayanan
kesehatan non jiwa yang
menunjang pelayanan
kesehatan jiwa prima

10
MISI TUJUAN SASARAN

Misi 2: Meningkatkan Terwujudnya Rumah  Meningkatkan Tata Kelola


kemandirian rumah Sakit Yang Mandiri Rumah Sakit
sakit  Meningkatnya Kemandirian
Keuangan Rumah Sakit

Untuk lebih jelasnya tujuan dan sasaran jangka menenengah dapat dilihat dalam tabel
seperti dibawah ini:
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
SKPD : RS Jiwa Prof.HB.Saanin Padang
Visi : Pusat Unggulan Kesehatan Jiwa Di Indonesia
Misi : 1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Jiwa
2. Meningkatkan Kemandirian Rumah Sakit
TARGET KINERJA
INDIKATO
N SASARAN
TUJUAN SASARAN R
O TAHUN KE-
SASARAN
1 2 3 4 5 6
Indeks
Meningkatnya Kepuasan
86 87 88 89 90 91
Kualitas Pelayanan Masyarakat
Terwujudn Kesehatan Jiwa (IKM)
ya Av Los 44 44 43 42 42 42
Pelayanan Meningkatkan
1
Kesehatan pelayanan Persentase
jiwa Yang kesehatan non jiwa pasien non
Prima yang menunjang jiwa yang 65 70 75 80 85 90
pelayanan ditangani
kesehatan jiwa Spesialis
prima
Meningkatkan Tata Nilai B
2 BB BB A A A
Kelola Rumah Sakit Evaluasi B

11
SAKIP
- Terwujud
SKPD
nya
Meningkatkan Tingkat
Rumah
Kemandirian Kemandiria
Sakit Yang 38 40 42 44 46 48
Keuangan Rumah n Keuangan
Mandiri
Sakit (TKK)

C. Strategi dan Kebijakan


a. Strategi
Pada Tujuan 1 strategi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Meningkatkan
sarana dan prasarana pelayanan baik rawat inap dan rawat jalan, Meningkatkan akses
pelayanan kepada pasien terlantar, Meningkatkan budaya kerja yang berorientasi
kepada kepuasan pelanggan, Peningkatan kapasitas sdm, kebijakan, sop dan sarana
yang mendukung akreditasi RS dan Peningkatan upaya penyuluhan dan promosi
tentang kesehatan jiwa masyarakat, Meningkatkan cakupan pelayanan dokter spesialis
non jiwa dan Peningkatan pelayanan penunjang medis yang mendukung pelayanan RS
serta peningkatan pelayanan kepada pasien rehabilitasi NAPZA
Pada Tujuan 2 strategi yang dibutuhkan adalah : Peningkatan pengelolaan
pendapatan pelayanan BLUD, Penataan sistem keuangan professional, Penataan
Organisasi sesuai peraturan yang berlaku, Melakukan evaluasi dan monitoring serta
pengawasan secara berkala dan Meningkatkan pelatihan SDM berdasarkan
kompetensinya.

b. Arah Kebijakan
Arah Kebijakan pada Tujuan 1; Strategi 1, adalah Memenuhi sarana dan
prasarana pelayanan Medis dan Penunjang Medis baik pada rawat Inap maupun Rawat
Jalan, pada satrategi 2 adalah Pemulangan Pasien Miskin yang sudah diizinkan pulang
oleh Dokter tapi tidak di jemput keluarga dan pemenuhan keterjangkauan obat fornas,
pada strategi 3 adalah Pengelolaan pelayanan dokter spesialis non jiwa secara
akuntabel, pada strategi 4 adalah Pengelolaan pelayanan penunjang medis secara
akuntabel dan pada strategi 6 adalah Pengelolaan pelayanan rehabilitasi NAPZA.
Arah Kebijakan pada Tujuan 2; Strategi 1 adalah Pengelolaan pendapatan dan
pengembangan pelayanan yang meningkatkan pendapatan RS, pada strategi 2 adalah

12
Efisiensi dan akuntabilitasi keuangan yang prima, pada strategi 3 adalah Peningkatan
kemampuan organisasi dalam memenuhi peraturan yang berlaku, pada strategi 4
adalah Pengukuran indikator kinerja yang dapat diandalkan dan pada strategi 5 adalah
Terukurnya produktiitas unit dan individual staf.

13
BAB V
URAIAN JABATAN

A. TUGAS POKOK

Instalasi jiwa anak dan remaja bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan.
Instalasi ini memiliki tugas pokok membantu bidang Pelayanan Medis dan
Keperawatan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan pengelolaan urusan
operasional pada Instalasi jiwa anak dan remaja RSJ.HB.Saanin Padang.

B. FUNGSI

a. Penyusunan rencana operasional di Instalasi Jiwa anak dan remaja.

b. Pengorganisasin Sumber Daya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi


Instalasi jiwa anak dan remaja.

c. Penyeliaan terhadap SDM dilingkungan Instalasi jiwa anak dan remaja.

d. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, evaluasi program dan kegiatan


Instalasi jiwa ank dan remaja.

e. Penyampaian laporan kegiatan dan hal-hal lainnya yang dianggap perlu.

f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam


lingkup tugasnya.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk mengetahui lebih detail struktur organisasi Instalasi jiwa anak


dan remaja, berikut dijabarkan dalam gambar di bawah ini.

14
15
BAB VI

URAIAN JABATAN INSTALASI JIWA ANAK DAN REMAJA


RSJ.HB.SAANIN PADANG

JABATAN : KEPALA INSTALASI JIWA ANAK DAN REMAJA

TUGAS POKOK : Membantu Wakil Direktur Pelayanan Medis dan


Keperawatan dalam memimpin pelaksanaan
kegiatan pengelolaan urusan operasional Instalasi
jiwa anak dan remaja RSJ.HB.Saanin Padang di
rawat inap ataupun rawat jalan.

Persyaratan : Pendidikan: serendah-rendahnya berijazah S1


Kursus/pelatihan: Manajemen pelayanan
Keperawatan ruangan
Kondisi fisik dan mental: sehat jasmani dan rohani
Tanggung jawab. : Bertanggung jawab kepada Wakil Direktur
Pelayanan Medis dan Keperawatan
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Instalasi
mempunyai wewenang sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana operasional di Instalasi jiwa


anak dan remaja
b. Pengorganisasian Sumber Daya dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Instalasi
jiwa anak dan remaja.
c. Penyeliaan terhadap SDM dilingkungan Instalasi
jiwa anak dan remaja.
d. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan,
evaluasi program dan kegiatan Instalasi jiwa
anak dan remaja.
e. Penyampaian laporan kegiatan dan hal-hal
lainnya yang dianggap perlu
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya
berdasarkan arahan atasan dalam lingkup
bidang tugasnya.

16
Uraian tugas : 1. Menyusun rencana operasional di Instalasi
jiwa anak dan remaja.
2. Mengorganisir Sumber Data dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Instalasi
jiwa anak dan remaja.
3. Melakukan penyeliaan terhadap SDM
dilingkungan Instalasi Jiwa anak dan remaja.
4. Melaksanakan pengendalian, pengawasan,
evaluasi program dan kegiatan Instalasi jiwa
anak dan remaja.
5. Menyampaikan laporan kegiatan dan hal-hal
lainnya yang dianggap perlu (antara lain:
Laporan Indikator Mutu Pelayanan, dll)
6. Membuat usulan kebutuhan yang diperlukan
di Instalasi jiwa anak dan remaja
7. melaksanakan tugas kedinasan lainnya
berdasarkan arahan atasan dalam lingkup
bidang tugasnya.

JABATAN : KEPALA RUANGAN RAWAT INAP

RUANG / : INSTALASI JIWA ANAK DAN REMAJA


INSTANSI

Pengertian : Seorang SDM Keperawatan yang diberi tanggung


jawab dan wewenang dalam mengatur dan
mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
ruang rawat

Persyaratan : a. Pendidikan: serendah-rendahnya berijazah D.III


Keperawatan
b. Kursus/pelatihan: Manajemen pelayanan
Keperawatan ruangan
c. Pengalaman kerja: sebagai perawat pelaksana
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
d. Kondisi fisik dan mental: sehat jasmani dan
rohani

17
Tanggung jawab. : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Keperawatan dalam hal:

a. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan


tenaga keperawatan.
b. Kebenaran dan ketepatan program
pengembangan pelayanan keperawatan.
c. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja
tenaga keperawatan
d. Kelancaran kegiatan orientasi perawat/ bidan
baru.
e. Kebenaran dan ketepatan protap/SOP pelayanan
keperawatan.
f. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala
pelaksanaan pelayanana keperawatan
g. Kebenaran dan ketepatankebutuhan
penggunaan alat
h. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program
bimbingan mahasiswa institusi keperawatan.
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan
mempunyai wewenang sebagai berikut:

a. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan


b. Memberikan petunjuk dan bimbingan
pelaksanaan tugas pelaksana keperawatan.
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan
dan mutu asuhan keperawatan di ruangan
d. Menandatangani surat-surat/dokumen yang
ditetapkan menjadi wewenang kepala ruangan.
e. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala
Instalasi/Kepala Seksi/ Kepala Bidang
Keperawatan/ Wadir Pelayanan Medis &
Keperawatan/ Rumah Sakit untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan.

Uraian tugas : a. Melaksanakan fungsi penggerakan dan


pelaksanaan (P1) meliputi :
1. Menyusun rencana kerja kepala ruangan

18
2. Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga lain
sesuai kebutuhan pelayanan keperawatan
dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
3. Melakukan orientasi kepada tenaga
keperawatan baru/tenaga lain yang akan
kerja di ruangan.
4. Memberikan orientasi kepada mahasiswa
keperawatan yang menggunakan ruangannya
sebagai lahan praktek.
5. Memberikan orientasi kepada
pasien/keluarganya meliputi: penjelasan
tentang peraturan rumah sakit , tata tertib di
ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara
menggunakannya serta kegiatan rutin sehari-
hari.
6. Membimbing tenaga keperawatan untuk
melaksanakan keperawatan sesuai standar.
7. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-
waktu dengan dengan staf keperawatan dan
petugas di ruang rawatnya.
8. Memberikan kesempatan/ijin kepada staf
keperawatan untuk mengikuti kegiatan
ilmiah/penataran dengan koordinasi kepala
Instalasi/Kepala Seksi/Kepala Bidang
Keperawatan.
9. Mengupayakan pengadaan peralatan dan
obat-obatan sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah
sakit.
10. Mengatur dan mengkoordinasikan
pemeliharaan alat agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
11. Mendampingi Visit/pemeriksaan dokter dan
mencatat instruksi dokter, khusus bila ada
perubahan program pengobatan pasien.
12. Mengelompokkan pasien dan mengatur
penempatannya di ruang rawat menurut
tingkat kegawatan,gaduh gelisah, resiko

19
bunuh diri, untuk kelancaran pemberian
asuhan keperawatan
13. Mengendalikan kwalitas system pencatatan
dan pelaporan asuhan keperawatan dan
kegiatan lain secara tepat dan benar . hal ini
penting untuk tindakan keperawatan.
14. Memberikan motivasi kepada petugas dalam
memelihara lingkungan ruang rawat.
15. Meneliti pengisian formulir sensus harian
pasien di ruang rawat.
16. Meneliti/memeriksa pengisian daftar
permintaan makan pasien berdasarkan
macam dan jenis makan pasien.
17. Meneliti/memeriksa ulang pada saat
penyajian makanan pasien sesuai program
dietnya.
18. Menyimpan berkas catatan medic pasien
dalam masa perawatan di ruang rawatnya
dan melanjutkan mengembalikan berkas
tersebut ke bagian Medical Record bila pasien
keluar/pulang dari ruang rawatnya.
19. Membuat laporan harian mengenai
pelaksanaan asuhan keperawatan serta
kegiatan lainnya di ruang rawat, disampaikan
kepada atasannya.
20. Membimbing mahasiswa keperawatan yang
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan
praktek.
21. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien/keluarga sesuai kebutuhan dasar
batas kewenangannya.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan dalam


pelaksanaan (P2) meliputi :
1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan
asuhan keperawatan yang telah ditentukan.
2. Mengawasi dan menilai mahasiswa
keperawatan untuk memperoleh pengalaman

20
belajar sesuai tujuan program bimbingan
yang telah ditentukan.
3. Melakukan penilaian kinerja tenaga
keperawatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
4. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan obat-obatan.
5. Mengawasi dan menilai mutu asuhan
keperawatan sesuai standar yang berlaku
secara mandiri atau koordinasi dengan tim
pengendali mutu asuhan keperawatan.

JABATAN : KEPALA RUANGAN RAWAT JALAN

RUANG / : INSTALASI JIWA ANAK DAN REMAJA


INSTANSI

Pengertian : Seorang SDM Keperawatan yang diberi tanggung


jawab dan wewenang dalam mengatur dan
mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
ruang rawat

Persyaratan : a. Pendidikan: serendah-rendahnya berijazah D.III


Keperawatan
b. Kursus/pelatihan: Manajemen pelayanan
Keperawatan ruangan
c. Pengalaman kerja: sebagai perawat pelaksana
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
d. Kondisi fisik dan mental: sehat jasmani dan
rohani
Tanggung jawab. : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Keperawatan dalam hal:

a. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan


tenaga keperawatan.
b. Kebenaran dan ketepatan program
pengembangan pelayanan keperawatan.

21
c. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja
tenaga keperawatan
d. Kelancaran kegiatan orientasi perawat/ bidan
baru.
e. Kebenaran dan ketepatan protap/SOP pelayanan
keperawatan.
f. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala
pelaksanaan pelayanana keperawatan
g. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan
penggunaan alat
h. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program
bimbingan mahasiswa institusi keperawatan.
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan
mempunyai wewenang sebagai berikut:

a. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan


b. Memberikan petunjuk dan bimbingan
pelaksanaan tugas pelaksana keperawatan.
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan
dan mutu asuhan keperawatan di ruangan
d. Menandatangani surat-surat/dokumen yang
ditetapkan menjadi wewenang kepala ruangan.
e. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala
Instalasi/Kepala Seksi/ Kepala Bidang
Keperawatan/ Wadir Pelayanan Medis &
Keperawatan/ Rumah Sakit untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan.

Uraian tugas : c. Melaksanakan fungsi penggerakan dan


pelaksanaan (P1) meliputi :
1. Menyusun rencana kerja kepala ruangan
2. Melakukan orientasi kepada tenaga
keperawatan baru/tenaga lain yang akan
kerja di ruangan.
3. Memberikan orientasi kepada mahasiswa
keperawatan yang menggunakan ruangannya
sebagai lahan praktek.
4. Memberikan orientasi kepada
pasien/keluarganya meliputi: penjelasan

22
tentang peraturan rumah sakit , tata tertib di
ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara
menggunakannya serta kegiatan rutin sehari-
hari.
5. Membimbing tenaga keperawatan untuk
melaksanakan keperawatan sesuai standar.
6. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-
waktu dengan dengan staf keperawatan dan
petugas di ruang rawatnya.
7. Memberikan kesempatan/ijin kepada staf
keperawatan untuk mengikuti kegiatan
ilmiah/penataran dengan koordinasi kepala
Instalasi/Kepala Seksi/Kepala Bidang
Keperawatan.
8. Mengupayakan pengadaan peralatan dan
obat-obatan sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah
sakit.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan
pemeliharaan alat agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
10. Memberikan motivasi kepada petugas dalam
memelihara lingkungan ruang poli jiwa anak.
11. Menyimpan berkas catatan medic pasien
dalam masa perawatan di ruang rawatnya
dan melanjutkan mengembalikan berkas
tersebut ke bagian Medical Record bila
pasien keluar.
12. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien/keluarga sesuai kebutuhan dasar
batas kewenangannya.

d. Melaksanakan fungsi penggerakan dalam


pelaksanaan (P2) meliputi :
1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan
asuhan keperawatan yang telah ditentukan.
2. Mengawasi dan menilai mahasiswa
keperawatan untuk memperoleh pengalaman

23
belajar sesuai tujuan program bimbingan
yang telah ditentukan.
3. Melakukan penilaian kinerja tenaga
keperawatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
4. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan obat-obatan.
5. Mengawasi dan menilai mutu asuhan
keperawatan sesuai standar yang berlaku
secara mandiri atau koordinasi dengan tim
pengendali mutu asuhan keperawatan.

JABATAN : KETUA TIM RAWAT INAP

RUANG / INSTANSI : RSJ.HB.SAANIN PADANG

Pengertian : Ketua tim merupakan Perawat profesional yang


berpotensi mengelola dalam satu tim untuk
bertanggung jawab beberapa pasien

Persyaratan : 1) Sarjana Keperawatan/D. III Keperawatan


2) Mempunyai kemampuan memimpin
3) Disiplin, jujur, bertanggung jawab,
berwibawa dan berdedikasi.
4) Sehat jasmani dan rohani

Tanggung jawab. : Secara fungsional bertanggung jawab kepada Kaur


ruang keperawatan masing-masing.

Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Tim


mempunyai wewenang sebagai berikut:

1. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan


2. Memberikan petunjuk dan bimbingan
pelaksanaan tugas anggota tim
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan
dan mutu asuhan keperawatan di Tim

24
4. Evaluasi dokumentasi asuhan keperawatan dan
hasil kerja tim.
5. Mensupervisi dan menilai kinerja anggota tim.

Uraian tugas. : 1) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan


asuhan keperawatan pasien masuk sampai
dengan pulang
2) Melaksanakan timbang terima langsung ke
pasien.
3) Melaksanakan pre dan post konfrence kepada
anggota timnya.
4) Melaksanakan pengkajian pasien baru,
orientasi dan memperkenalkan diri.
5) Membuat diagnosa keperawatan dan rencana
keperawatan.
6) Mengarahkan dan membimbing anggota tim
dalam melakukan tindakan keperawatan.
7) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan
kinerja anggota tim
8) Menyampaian menjelaskan evaluasi asuhan
keperawatan dan hasil kerja tim.
9) Membuat perencanaan pulang (discharge
planning).
10) Membuat rincian biaya sebagai pertanggung
jawaban administrasi pasien kelolaan.
11) Mengevaluasi laporan keadaan pasien yang
telah dibuat anggota tim (Post Conference).
12) Melakukan tindakan keperawatan.
13) Melakukan penyuluhan kepada pasien dan
keluarga.
14) Menciptakan kerjasama yang harmonis.
15) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan
lain dan mengikuti visite dokter.
16) Merencanakan ronde keperawatan untuk
kasus pasien kelolaan.
17) Merencanakan pembahasan kasus pada pasien
kelolaannya.
18) Ikut serta kegiatan ilmiah rumah sakit.
19) Mensupervisi dan menilai kinerja anggota tim

25
NAMA JABATAN : PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PERAWATAN

RUANG / : RSJ.HB.SAANIN PADANG


INSTANSI

Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang


untuk melaksanakan pelayanan/asuhan
keperawatan di ruang perawatan.

Persyaratan : A. Pendidikan:
Berijazah pendidikan formal
keperawatan/kebidanan dan semua jenjang
pendidikan yang disahkan oleh
pemerintah/yang berwenang

B. Kursus/Pelatihan:
-
C. Pengalaman Kerja:
-
D. Kondisi fisik:
- Sehat jasmani rohani

Tanggung jawab : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana


di ruang perawatan bertanggung jawab kepada
Kepala Ruangan/ Kepala Instalasi terhadap hal-hal
sebagai berikut:

1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan


asuhan keperawatan sesuai standar.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam
mendokumentasi pelaksanaan asuhan
keperawatan / kegiatan lain yang dilakukan.

26
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana
di ruang perawatan mempunyai wewenang sebagai
berikut:

1. Meminta informasi dan petunjuk kepada


atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien/keluarga pasien sesuai kemampuan
dan batas kewenangannya.

Uraian Tugas : 1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan


lingkungannya
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku
3. Memelihara peralatan keperawatan dan medis
agar selalu dalam keadaan siap pakai
4. Melakukan pengkajian keperawatan dan
menentukan diagnosa keperawatan, sesuai
batas kewenangannya.
5. Menyusun rencana keperawatan sesuai
dengan kemampuannya
6. Melakukan tindakan keperawatan kepada
pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya antara lain:
- Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai
program pengobatan.
- Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien dan keluarganya mengenai
penyakitnya.
7. Melakukan tindakan darurat kepada pasien
(antara lain panas tinggi, BHD) sesuai protap

27
yang berlaku selanjutnya segera melaporkan
tindakan yang telah dilakukan kepada dokter
ruang rawat/ dokter jaga.
8. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan
sesuai batas kemampuan.
9. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya
melakukan tindakan yang tepat berdasarkan
hasil observasi tersebut, sesuai batas
kemampuannya.
10. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan
dalam membahas kasus dalam upaya
meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
11. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan
hari libur secara bergilir sesuai jadwal dinas
12. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan
oleh kepala ruang rawat.
13. Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dibidang keperawatan antara
lain melaui pertemuan ilmiah dan penataran
atas izin / persetujuan atasan
14. Melaksanakan system pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan yang tepat
dan benar sesuai standar asuhan
keperawatan.
15. Melaksanakan serah terima tugas kepada
petugas pengganti kepada lisan maupun
tertulis pada saat pergantian dinas.
16. Melatih pasien untuk melaksanakan strategi
pelaksanaan I – IV (SP pasien dan keluarga)
pada 7 diagnosa keperawatan (Perilaku

28
Kekerasan, Halusinasi, Waham, Harga Diri
Rendah, Isolasi Sosial, Resiko Bunuh Diri,
Defisit Perawatan Diri) diantaranya: latihan
fisikI dan II, latihan verbal, spiritual, TAK,
latihan menghardik halusinasi, orientasi
realita, menggali aspek positif pasien, latih
kemampuan pasien, identifikasi penyebab
bunuh diri, melatih ADL dengan benar
17. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
a. Program diet
b. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan
cara penggunaannya.
c. Pentingnya pemeriksaan ulang di Rumah
sakit, Puskesmas atau Institusi kesehatan
lainnya.
d. Cara hidup sehat, seperti pengaturan
istirahat, makanan yang bergizi atau bahan
pengganti sesuai dengan keadaan social
ekonomi
e. Cara mengontrol emosi, cara mengontrol
halusinasi, Cara bersosialisasi, Bahaya
penggunaan NARKOBA.
18. Menyiapkan pasien yang akan pulang.
19. Menyediakan formulir untuk penyelesaian
administrasi, seperti :
- Surat ijin pulang
- Surat keterangan istirahat sakit.
- Petunjuk diet

29
- Resep obat untuk di rumah, jika
diperlukan
- Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
(Kontrol)

NAMA JABATAN : PERAWAT PELAKSANA DI POLI RAWAT JALAN


JIWA ANAK DAN REMAJA

RUANG / : RSJ.HB.SAANIN PADANG


INSTANSI

Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang


untuk melaksanakan pelayanan/asuhan
keperawatan di ruang perawatan.

Persyaratan : E. Pendidikan:
Berijazah pendidikan formal
keperawatan/kebidanan dan semua jenjang
pendidikan yang disahkan oleh
pemerintah/yang berwenang

F. Kursus/Pelatihan:
-
G. Pengalaman Kerja:
-
H. Kondisi fisik:
- Sehat jasmani rohani

Tanggung jawab : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana


di ruang poli rawat jalan bertanggung jawab kepada

30
Kepala Ruangan/ Kepala Instalasi terhadap hal-hal
sebagai berikut:

1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan


asuhan keperawatan sesuai standar.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam
mendokumentasi pelaksanaan asuhan
keperawatan / kegiatan lain yang dilakukan.

Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana


di ruang perawatan mempunyai wewenang sebagai
berikut:

1. Meminta informasi dan petunjuk kepada


atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien/keluarga pasien sesuai kemampuan
dan batas kewenangannya.

Uraian Tugas : 1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan


lingkungannya
2. Menerima pasien baru atau ulangan sesuai
prosedur dan ketentuan yang berlaku
3. Memelihara peralatan keperawatan dan medis
agar selalu dalam keadaan siap pakai
4. Mengkaji kebutuha pasien, dengan cara:
a) Menganamnes pasien, mengukur tanda
vital
b) Melakukan anamnesis sebatas
kemampuan dan kewenangannya

31
5. Melakukan pengkajian keperawatan dan
menentukan diagnosa keperawatan, sesuai
batas kewenangannya.
6. Membantu pasien selama pemeriksaaan
dokter antara lain memberikan penjelasan
kepada pasien tentang rencana pengobatan
pasien.
7. Menyusun rencana keperawatan sesuai
dengan kemampuannya
8. Melakukan tindakan keperawatan kepada
pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya antara lain:
- Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai
program pengobatan.
- Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien dan keluarganya mengenai
penyakitnya.
9. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan
oleh kepala ruang rawat.
10. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dibidang keperawatan antara lain melaui
pertemuan ilmiah dan penataran atas izin /
persetujuan atasan
11. Melatih pasien untuk melaksanakan strategi
pelaksanaan I – IV (SP pasien dan keluarga)
pada 7 diagnosa keperawatan (Perilaku
Kekerasan, Halusinasi, Waham, Harga Diri
Rendah, Isolasi Sosial, Resiko Bunuh Diri,
Defisit Perawatan Diri) diantaranya: latihan
fisik I (Tarik nafas dalam) dan II(memukul

32
bantal, kasur), latihan verbal, spiritual,
latihan menghardik halusinasi, orientasi
realita, menggali aspek positif pasien, latih
kemampuan pasien, identifikasi penyebab
bunuh diri, melatih ADL dengan benar
12. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
f. Program diet
g. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan
cara penggunaannya.
h. Pentingnya pemeriksaan ulang di Rumah
sakit, Puskesmas atau Institusi kesehatan
lainnya.
i. Cara hidup sehat, seperti pengaturan
istirahat, makanan yang bergizi atau bahan
pengganti sesuai dengan keadaan social
ekonomi
j. Cara mengontrol emosi, cara mengontrol
halusinasi, Cara bersosialisasi, Bahaya
penggunaan NARKOBA.
13. Menyiapkan pasien yang akan pulang.
14. Menyediakan formulir untuk penyelesaian
administrasi, seperti :
- Surat keterangan istirahat sakit.
- Petunjuk diet
- Resep obat untuk di rumah, jika
diperlukan
- Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
(Kontrol)

33
NAMA JABATAN : ADMINISTRASI DI RUANG POLI RAWAT JALAN

RUANG / INSTANSI : RSJ.HB.SAANIN PADANG

Pengertian : Seseorang yang diberi tugas untuk melaksanakan


kegiatan administrasi di ruang perawatan.

Persyaratan : - Pendidikan minimal SLTA


- Mempunyai Sertifikat Komputer
- Sehat jasmani dan rohani
Tanggung jawab : Bertanggung Jawab Kepada Kepala Ruangan dalam
hal:

- Kebenaran dan ketepatan dalam administrasi


keuangan di ruang perawatan.
- Kebenaran dan ketepatan dalam administrasi
umum di ruang perawatan
- Melaksanakan Inventaris alat tulis kantor ( ATK)
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Administrasi di ruang
perawatan mempunyai wewenang sebagai berikut:

1. Meminta informasi dan petunjuk kepada


atasan.
2. Memberikan informasi administrasi kepada
pasien/keluarga pasien sesuai kemampuan
dan batas kewenangannya.
Uraian Tugas : 1. Menyiapkan daftar hadir karyawan.
2. Melaksanakan pengetikan surat menyurat.
3. Mengelola surat masuk dan surat keluar serta
mendokumentasikannya.

34
4. Memberikan informasi tentang kelengkapan
administrasi dan tarif pelayanan yang berlaku
di ruangan tersebut.
5. Memeriksa persyaratan untuk pasien Askes,
Jamkesmas/ SKTM, kontraktor dan Dinas
Sosial.
6. Membuat nota/ rincian biaya pemeriksaan
pasien
7. Membuat nota/ rincian biaya Perawatan
8. Membuat nota/ rincian tindakan pelayanan
kesehatan
9. Memeriksa kelengkapan dokumen/ berkas
rincian pasien sebelum diberikan ke keluarga
pasien untuk diserahkan ke kasir
10. Memberikan perincian biaya/ berkas rincian
ke keluarga pasien untuk diserahkan ke bagian
keuangan/ kasir
11. Memeriksa dan mendokumantasikan kwitansi
pasien yang pulang
12. Mencatat dan melaporkan jumlah kunjungan
dan jumlah tindakan/pemeriksaan ke rekam
medik. Dan jumlah pendapatan ruangan
kepada Ka. Ruangan, Ka. Instalasi dan Bagian
Keuangan (Tim Jasa Pelayanan)
13. Mencocokkan pendapatan ruangan ke bagian
Keuangan. Apabila ada ketidakcocokkan
melaporkan ke Ka. Ruangan.
14. Melaksanakan tugas-tugas yang
diperintahkan oleh atasan (Ka. Ruangan)

35
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

A. Pola hubungan Kerja


Dalam menjalankan tugas dan fungsi pokok pelayanan, Instalasi Jiwa anak
dan remaja kerjasama dengan unit/ instalasi RS terkait lainnya. Beberapa
contoh kerjasama yang terjalin diantaranya seperti kerjasama dengan IGD
dalam hal penerimaan pasien yang masuk melalui IGD termasuk rujukan dari
RS lain, kerja sama dengan laundry sebagai sarana penunjang pemenuhan
kebutuhan linen dan pencucian alat tenun, kerja sama dengan CSSD sebagai
sarana penunjang penyeterilan alat-alat kesehatan, dan kerja sama lainnya
dengan unit terkait lainnya.

Pola kerja sama tersebut diatur melalui sebuah ketentuan tertulis yang
memuat mekanisme dan ketentuan standar pola hubungan kerja sama Instalasi
Jiwa anak dan remaja. Hal tersebut ditujukan untuk memberikan kejelasan dan
batasan yang jelas dalam melaksanakan kerja sama antar instalasi sehingga
dapat memberikan pelayanan dengan baik dan dapat mewujudkan pelayanan
prima kepada masyarakat.

36
B. Design Tata Hubungan Kerja Unit Instalasi jiwa anak dan remaja unit
rawat inap

RSJ.HB.SAANIN
PADANG

IGD
LAUNDRY, IPSRS IRNA A, IRNA B

REHAB MEDIK LAB


INSTALASI JIWA
CSSD ANAK DAN
REMAJA RADIOLOGI

FARMASI
GIZI

RS UMUM

37
C. Design Tata Hubungan Kerja Unit Instalasi jiwa anak dan remaja
unit rawat jalan

RSJ.HB.SAANIN
PADANG

IGD
LAUNDRY, IPSRS RAWAT INAP

REHAB MEDIK LAB


POLI JIWA
CSSD ANAK DAN
REMAJA RADIOLOGI

FARMASI
GIZI

RS UMUM

38
Hubungan Instalasi Rawat Inap A dengan bagian/Instalasi lain

NO Unit / bagian Hal / Tujuan


1. IGD Penerimaan pasien yang masuk
melalui IGD termasuk rujukan
RS lain
2. Laundry Penunjang kebutuhan linen dan
pencucian peralatan tenun
3. CSSD Penunjang kebutuhan
penyeterilan alat-alat kesehatan
4. Farmasi Penunjang obat-obatan dan alat
kesehatan
5. Rehab medik Penanganan pasien yang
memerlukan rehabilitasi
6. Laboratorium & Radiologi Penunjang pemeriksaan
diagnostik
7. Gizi Penunjang pemenuhan
kebutuhan nutrisi
10 Rawat Inap RS lain yang Merujuk pasien yang tidak bisa
lebih tinggi ditangani di Rawat inap
RSJ.HB.Saanin Padang

39
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL


INSTALASI RAWAT JIWA ANAK DAN REMAJA

Salah satu perspektif dalam Balance Score Card adalah Sumber daya
manusia yang memegang peranan penting dalam pergerakan organisasi. SDM
di RSJ.HB.Saanin Padang dikelola secara terstruktur oleh Sub. Bagian
Kepegawaian, Tim Penerimaan dan Penilaian Pegawai sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi manajemen SDM berupa perencanaan propinsi sumatera
barat, rekrutmen dan seleksi, penempatan, pengembangan karir, penggajian
dan pemberhentian pegawai. Untuk tenaga PNS berdasarkan UU Kepegawaian
Nomor 43 tahun 1999.

A . Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM


Pasien yang berada di instalsi jiwa anak dan remaja adalah pasien rawat inap
dengan status ekonomi menengah ke atas. Pelayanan yang diberikan
semestinya lebih baik dan lebih profesional daripada ruang rawat biasa. Tenaga-
tenaga yang ada di instalasi jiwa anak dan remaja adalah tenaga yang dipilih
dapat memberikan pelayanan dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi
pasien.

I. RAWAT JALAN

No Profesi Spesifikasi Jumlah Tenaga


1. Kepala Instalasi Dokter umum 1
2. Kepala Ruangan S1 Ners 1
3. Dokter Spesialis S2 Spesialis Jiwa anak 1
Dokter Spesialis S2 Spesialis Anak 1
Dokter Spesialis S2 Spesialis Jiwa 7
Kepala Ruangan S1 Ners/S1/DIII/SPK 1
Perawat
4 S1 Ners/S1/DIII/SPK 2
Pelaksana
5. Administrasi SMA 1

40
II. RAWAT INAP

No Profesi Spesifikasi Jumlah Tenaga


1. Kepala Instalasi Dokter umum 1
2. Kepala Ruangan S1 Ners 1
3. Dokter Spesialis S2 Spesialis Jiwa 1
Dokter Spesialis S2 Spesialis Anak 1
Perawat
4. S1 Ners/S1/DIII/SPK 8
Pelaksana

41
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

A. Program Orientasi Instalasi jiwa anak dan remaja


Sesuai dengan visi rumah sakit jiwa Prof.Hb.Saanin padang untuk memberikan
pelayanan prima, maka sumber daya manusia di ruang instalasi jiwa anak dan
remaja harus memiliki sumber daya manusia professional yang memiliki wawasan
menyeluruh meliputi persoalan fisik dan biopsikososial, spiritual, memiliki
kemampuan dalam menangani masalah jiwa pada anak.

Sesuai dengan Ketentuan peningkatan sumber daya manusia RSJ.HB.Saanin


padang, setiap pegawai baru yang masuk akan menjalani masa orientasi. Selaras
dengan ketentuan tersebut, guna mendukung pelayanan prima yang
berkesinambungan, setiap pegawai baru yang masuk akan menjalani masa
orientasi. Kegiatan tersebut ditujukan untuk mengenalkan kondisi lingkungan kerja
beserta aturan-aturan yang harus ditaati sehingga pegawai yang baru dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

1. Pelaksana Kegiatan Orientasi dilakukan pihak berikut:


a. Kepala Instalasi jiwa anak dan remaja
b. Kepala Ruangan Rawat Inap
c. Kepala Ruangan Rawat Jalan
2. Kegiatan Orientasi dilakukan melalui Metode berikut:
a) Penyampaian Materi
b) Diskusi
c) Praktek lapangan

3. Rincian Kegiatan Orientasi dilakukan sebagai berikut.

42
 RAWAT INAP

NARA
WAKTU MATERI
SUMBER

1. Orientasi Organisasi Rumah Sakit


a. Penjelasan Visi dan Misi falsafah dan
tujuan RSJ.HB.Saanin Padang
b. Penjelasan tentang struktur organisasi
Hari ke I Rumah Sakit
Kepala
c. Penjelasan Tugas pokok dan uraian tugas
d. Penjelasan tentang kebijakan yang berlaku Ruangan
di Rumah Sakit
e. Orientasi lingkungan RS
f.
Hari ke II 2. Orientasi Organisasi Instalasi jiwa anak dan
remaja
a. Penjelasan Misi, falsafah dan tujuan Kepala
b. Penjelasan tentang struktur organisasi
Ruangan
Penjelasan Tugas pokok dan uraian tugas
c. Penjelasan tentang kebijakan yang berlaku
d. Orientasi lingkungan
Hari ke III 3. Orientasi Lingkungan dan Pasien
a. Pengenalan kantor di lingkungan instalasi
jiwa anak dan remaja yakni ruang kepala
instalasi, ruang kepala ruangan, ruangan
dokter, nurse station, kamar ganti baju
perawat, ruang obat, ruang alat, gudang,
dapur dll
b. Pengenalan kapasitas pasien, ruangan
rawat inap dan ruangan tunggu keluarga
c. Pengenalan persiapan alat untuk setiap
tindakan medis bagi pasien
d. Pengenalan inform consent kepada
keluarga pasien
e. Pengenalan pembagian jaga shief perhari
4. Orientasi Prosedur
a. Prosedur penerimaan pasien baru
b. Prosedur administrasi pasien BPJS, pasien
umum, dan pasien kontraktor
c. Prosedur melakukan pengekangan fisik

43
 RAWAT JALAN

NARA
WAKTU MATERI
SUMBER

1. Orientasi Organisasi Rumah Sakit


a) Penjelasan Visi dan Misi falsafah dan
tujuan RSJ.HB.Saanin Padang
Hari ke I b) Penjelasan tentang struktur organisasi
Rumah Sakit Kepala
c) Penjelasan Tugas pokok dan uraian tugas Ruangan
d) Penjelasan tentang kebijakan yang berlaku
di Rumah Sakit
e) Orientasi lingkungan RS
Hari ke II 2. Orientasi Organisasi Instalasi jiwa anak dan
remaja
a) Penjelasan Misi, falsafah dan tujuan Kepala
b) Penjelasan tentang struktur organisasi
Ruangan
Penjelasan Tugas pokok dan uraian tugas
c) Penjelasan tentang kebijakan yang berlaku
d) Orientasi lingkungan
Hari ke III 2. Orientasi Lingkungan dan Pasien
a) Pengenalan kantor di lingkungan instalasi
jiwa anak dan remaja yakni ruang kepala
instalasi, ruang kepala ruangan, ruangan
dokter, nurse station,ruang alat, dapur dll
b) Pengenalan kapasitas pasien, ruangan
rawat inap dan ruangan tunggu keluarga
c) Pengenalan persiapan alat untuk setiap
tindakan medis bagi pasien
d) inform consent kepada keluarga pasien
3. Orientasi Prosedur
 Prosedur penerimaan pasien baru
 Prosedur administrasi pasien BPJS,
pasien umum.

44
4. Ketentuan Pelaksanaan Kegiatan Orientasi
a. Setiap ada personil baru diorientasikan oleh pembimbing klinik (CI) yang
bertugas
b. Tempat pelaksanaan di ruang di instalsi jiwa anak dan remaja
c. Pembimbing membuat laporan orientasi yang telah dilaksanakan
meliputi :
- Tanggal pelaksanaan
- Pelaksanaan orientasi
- Hasil yang telah diorientasikan
- Nama dan absensi personil yang mengikuti orientasi
- Evaluasi Harian

45
BAB X

PERTEMUAN/ RAPAT

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di


rumah sakit sehingga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dipengaruhi
oleh mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan dikatakan bermutu
apabila pelayanan keperawatan diberikan sesuuai standar yang ditetapkan.
Program peningkatan mutu pelayanan di instalasi rawat intensif mencakup
angka kelengkapan rekam medik, pola pengobatan, morbiditas dan moralitas,
lama rawat, keselamatan pasien (patiens safety), keterlibatan keperawatan diri,
kepuasan pasien, kecemasan, kenyamanan dan pengetahuan. Guna memonitor
penyelenggaraan pelayanan perawatan dan memastikan terjaminnya mutu
pelayanan kesehatan, maka dilakukan rangkaian pertemuan/rapat dengan
seluruh staf pegawai terkait.

Pelaksanaan pertemuan/rapat dilakukan sebagai berikut:


1. Sasaran
Seluruh ruangan Isntalasi jiwa anak dan remaja, yaitu:

2. Jadwal Pelaksanaan
a. Laporan sensus harian
b. Laporan bulanan
c. Laporan tahunan

Pertemuan/rapat Instalasi jiwa anak dan remaja unit rawat inap terdiri
dari :
A. Pertemuan /Rapat Eksternal
Pertemuan /Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
 Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas .

46
 Jam : Sesuai undangan
 Tempat : Sesuai undangan
 Peserta : Direksi Rumah Sakait dan Kepala Instalasi yang terkait
 Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.

B. Pertemuan/ Rapat Internal


1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
 Waktu : Selasa minggu ke tiga setiap bulan
 Jam : 13.00 - selesai
 Tempat : Ruang rawat inap
 Peserta : Kepala Instalasi, Kepala Ruangan, staf
 Materi :
- Evaluasi masalah-masalah pelayanan
- Evaluasi Kinerja staf
- Evaluasi mutu pelayanan
- Evaluasi keterlambatan pelayanan
- Evaluasi KTD dan KLB
- Pembahasan masalah / komplain pasien
- Usulan - usulan
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kepala Instalasi, Kepala Ruangan, KaTim, staf
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.

47
Pertemuan/rapat Instalasi jiwa anak dan remaja unit rawat jalan terdiri
dari :
A. Pertemuan /Rapat Eksternal
Pertemuan /Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
 Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas .
 Jam : Sesuai undangan
 Tempat : Sesuai undangan
 Peserta : Direksi Rumah Sakait dan Kepala Instalasi yang terkait
 Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.

B. Pertemuan/ Rapat Internal


1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
 Waktu : Selasa minggu ke dua setiap bulan
 Jam : 08.00 - selesai
 Tempat : Ruang rawat inap
 Peserta : Kepala Instalasi, Kepala Ruangan, staf
 Materi :
- Evaluasi masalah-masalah pelayanan
- Evaluasi Kinerja staf
- Evaluasi mutu pelayanan
- Evaluasi keterlambatan pelayanan
- Evaluasi KTD dan KLB
- Pembahasan masalah / komplain pasien
- Usulan – usulan

48
3. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kepala Instalasi, Kepala Ruangan, KaTim, staf
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.

49
BAB XI

PELAPORAN

Laporan Instalasi jiwa anak dan remaja dibedakan atas laporan rutin dan
laporan insidentil.
I. RAWAT INAP
A. Laporan Rutin
Laporan rutin adalah laporan yang dikerjakan secara rutin oleh
Instalasi.
Terdiri atas :
a. Laporan Harian, berisi tentang :
- Jumlah Kunjungan berdasarkan jenis pembayaran
- Jumlah Pemeriksaan berdasarkan jenis pembayaran
- Jumlah Pendapatan berdasarkan jenis pembayaran
- Pasien yang dikenai iur biaya
b. Laporan Bulanan, terdiri dari :
1. Jumlah pasien
2. ALOS
3. BOR
c. Laporan Tahunan, berisi tentang
1. Laporan Pencapaian BOR
2. Laporan SDM/ tenaga
3. Laporan Mutu Pelayanan

B. Laporan Insidentil
Adalah laporan mengenai Instalasi jiwa anak dan remaja umumnya
yang segera harus dilaporkan berkenaan dengan pelayanan dan
kinerja.

50
II. RAWAT JALAN

A. Laporan Rutin
Laporan rutin adalah laporan yang dikerjakan secara rutin oleh
Instalasi.
Terdiri atas :
a. Laporan Harian, berisi tentang :
- Jumlah Kunjungan berdasarkan jenis pembayaran
- Jumlah Pemeriksaan berdasarkan jenis pembayaran
- Jumlah Pendapatan berdasarkan jenis pembayaran
b. Laporan Bulanan, terdiri dari :
 Jumlah kunjungan
 Jumlah pasien baru
 Jumlah pasien lama
 Jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin
 Lima diagnosis terbanyak
 Persentase waktu tunggu pelayanan
 Ketaatan waktu pelayanan
 Kelengkapan rekam medis :

c. Laporan Tahunan, berisi tentang


 Laporan jumlah kunjungan
 Laporan SDM/ tenaga
 Laporan Mutu Pelayanan

B. Laporan Insidentil
Adalah laporan mengenai poli jiwa anak dan umumnya yang segera
harus dilaporkan berkenaan dengan pelayanan dan kinerja.

51

Anda mungkin juga menyukai