Anda di halaman 1dari 3

CLINICAL SCIENCE SESSION

* Kepaniteraan Klinik Senior / G1A218061

** Pembimbing : dr.Monalisa, SpPD

OSTEOARTRITIS

Oleh

EVITA OKTAVIA

G1A218061

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUD RADEN MATTAHER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
BAB I
PENDAHULUAN

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan


kerusakan kartilago sendi. Vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki paling sering terkena.
Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang paling banyak di jumpai dan prevalensinya
semakin meningkat dengan bertambahnya usia. Prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia
cukup tinggi, yaitu mencapai 15,5% pada pria, dan 12,7% pada wanita. Pasien OA biasanya
mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang
terkena. Pada derajat yang lebih berat nyeri dapat dirasakan terus menerus sehingga sangat
mengganggu mobilitas pasien. Karena prevalensi yang cukup tinggi dan dan sifatnya yang
kronik-progresif, OA mempunyai dampak sosio-ekonomik yang besar, baik di negara maju
maupun negara berkembang.1,2
Perlu dipahami penyebab nyeri yang terjadi pada OA bersifat multifaktorial. Nyeri
dapat bersumber dari regangan serabut saraf periosteum, hipertensi intra-osseus, regangan
kapsul sendi, hipertensi intra-artikular, regangan ligament, mikrofraktur tulang subkondral,
entesopati, bursitis, dan spasme otot.2
Terapi OA pada umumnya bersifat simptomatik, misalnya dengan pengendalian faktor-
faktor risiko, latihan, intervensi fisioterapi, dan terapi farmakologis, pada OA fase lanjut sering
diperlukan pembedahan. Untuk membantu mengurangi keluhan nyeri pada OA, biasanya
digunakan analgetik atau obat anti-inflamasi non steroid (OAINS). Karena keluhan nyeri pada
OA yang kronik dan progresif, penggunaan OAINS biasanya berlangsung lama, sehingga tidak
jarang menimbulkan masalah. Dengan demikian penting dipahami, bahwa walaupun belum
ada obat yang menyembuhkan OA saat ini, namun terdapat berbagai cara untuk mengurangi
nyeri dengan memperhatikan kemungkinan sumber nyerinya, memperbaiki mobilitas dan
kualitas hidup.1,2
DAFTAR PUSTAKA

1. Soeroso J, Isbagio H, Kalim H, Broto R, Pramudiyo R. Osteoartritis. In: Sudoyo AW,


Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku ajar ilmu penyakit
dalam. 4th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Indonesia; 2007. p.1195-1202.
2. Nasution AR, Sumariyono. Introduction Reumatologi In: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 4th ed.
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia; 2007.
p.1071-1081.

Anda mungkin juga menyukai