1 SM PDF
1 SM PDF
YOLA VITALOKA
Abstrak
Abstrac
This research was based on the utilization of dregs of waste tofu in the processing
of food is still small. Flour dregs know to have high protein nutritional value. This
study aims to analyze the effect of soybean meal substitution of 20%, 40%, and
60% on the quality of shapes, color, aroma, texture and taste of pie skin. The best
quality results on X2 (40%), best quality of color on X1 (20%), best scent quality
at X2 (40%), best quality texture on X2 (40%) and best taste quality on X1 (20%).
This study was a pure experiment with a complete randomized design method of
three repetitions. The instrument used is a questionnaire which is then analyzed
by organoleptic test. The data that have been obtained is tabulated and analyzed
by variant (ANAVA). If different proceed with Duncan test. Based on the result of
research indicate that overall the best value is found in the substitution of dregs of
tofu waste as much as 40% (X2).
Keywords: Flour dregs tofu, Leather pie, Quality
1
Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga untuk Wisuda periode September 2017
2
Dosen Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga FPP-UNP
A. PENDAHULUAN
masyarakat luas. Hidangan panggang ini ditemukan sejak zaman mesir kuno.
Pie adalah jenis pastry yang populer di Amerika. Sebagaimana diketahui, saat
baru dalam olahan patiseri juga bermunculan seperti rainbow cake, perpaduan
cake dengan roti, pie dengan berbagai filling, dan lain sebagainya.
salah satu makanan yang terkesan mewah. Menurut Wheat (1983:274) “Pie
adalah kue dengan dasar adonan pastel berisi buah atau cream, bagian atas
dilapisi marique, slagroom atau pastry cream”. Pie yang berkualitas baik
memiliki ciri khas yaitu rapuh/renyah (crispy) pecah dilidah dan lemak tidak
Bahan yang digunakan dalam pengolahan adonan kulit pie yaitu terigu
terbentuk apabila telah bersentuhan dengan air. Terigu yang digunakan adalah
terigu yang memiliki kandungan protein nya sebesar 9-9,5% atau yang dikenal
dengan merek Segitiga biru. Hal ini sesuai dengan pendapat Marlen dan
Sarifah (2009:49) “Bahwa pie yang renyah akan dihasilkan dari penggunaan
tidak semua jenis tepung yang dapat menghasilkan pie yang bagus.
1
Berdasarkan komposisi bahan pembuatan kulit pie ini maka muncul
subur dan menghasilkan bau tidak sedap karena, kadar protein yang masih
ini juga berdampak pada pencemaran lingkungan yang serius bila limbah
ini, ampas tahu hanya digunakan sebagai pakan ternak (Raharjo dalam
ampas tahu dapat diolah menjadi tepung, sehingga dapat digunakan sebagai
bahan pangan.
“Ampas tahu masih mengandung banyak kandungan gizi terutama protein dan
serat, kandungan protein pada ampas tahu kering sebesar 21,16% dan serat
sebesar 24,91% jadi sangat disayangkan jika ampas tahu tidak dimanfaatkan
secara maksimal”. Melihat sifat ampas tahu yang memiliki banyak kelebihan
murah dan mudah didapatkan, maka dapat dikembangkan sebagai bahan dasar
tahu mengandung amilosa yang sangat rendah yaitu 0,71 %. Sifat tepung
sangat redah, lebih tepat untuk pembuatan produk yang tingkat pengembangan
2
volumenya rendah”. Rendahnya kandungan amilosa pada tepung ampas tahu
diharapkan dapat menghasilkan kulit pie yang rapuh, dan renyah, karena pada
yang tinggi.
ampas tahu pada produk pastry yaitu kulit pie, karena penelitian tentang
tepung ampas tahu terhadap kualitas kulit pie belum ada, supaya dapat
meningkatkan harga jual dan menambah nilai gizi pada kulit pie. Tujuan
sebanyak 20%, 40%, dan 60% dari jumlah penggunaan tepung terigu yang
digunakan terhadap kualitas bentuk, warna, aroma, tekstur dan rasa kulit pie.
B. METODE PENELITIAN
Negeri Padang pada bulan Maret 2017. Variabel bebas (X) terdiri dari empat
yaitu : pemakaian tepung ampas tahu sebanyak 0% (X0), 20% (X₁), 40% gr
(X₂), dan 60% (X₃) dalam pembuatan kulit pie. Variabel terikat (Y) yaitu
kualitas kulit pie yang dihasilkan meliputi, bentuk (Y₁), warna (Y₂), aroma
Negeri Padang. Jenis penelitian adalah data primer yang diperoleh dari 30
3
orang panelis semi terlatih yang terlibat dalam uji organoleptik dengan 5
dianalisis dengan teknik Analisis Varian (ANAVA), jika hasil berbeda nyata
dilanjutkan dengan uji Duncan Multi Range Test (DMRT). Proses pembuatan
tepung ampas tahu mengalami beberapa tahap yaitu memilih ampas yang
masih segar, ampas tahu diperas, dijemur hingga kering, diblender dan
terakhir baru diayak dengan saringan tepung 80 mesh. Prosedur dan bahan
dalam pembuatan kulit pie substitusi tepung ampas tahu dapat dilihat pada
4
Tepung terigu
Tepung ampas tahu
20%, 40%, dan 60%
Dipanggang
Gambar 1.
Diagram Alir Pembuatan Kulit Pie
1. Hasil Penelitian
sebanyak 0% (X0), 20% (X₁), 40% (X₂), dan 60% (X₄). Setelah itu data
5
pengaruh penggunaan tepung ampas tahu terhadap kualitas kulit pie.
Kualitas yang dinilai meliputi bentuk, warna, aroma, tekstur dan rasa.
a. Deskripsi Data
4.39
4.37
4.36
4.34
4.33
4.32
4.14
4.11
4.09
4.08
4.08
4.08
4.07
4.07
4.06
4.06
4.06
4.03
4.03
4.01
4.01
4.01
4.01
3.98
3.97
3.96
3.96
3.91
3.79
3.79
5
3.77
3.76
3.71
3.67
3.8
3.46
4
4
2.26
1.94
1.79
3
NILAI
2
1
0
X0 X1 X2 X3
KUALITAS KULIT PIE
cetakan bulat bergerigi dengan range nilai rata-rata 3,71 – 3,77 dengan
tahu tidak bepengaruh nyata terhadap kualitas kulit pie. Untuk kualitas
bentuk seragam dengan range nilai rata-rata 4,00 – 4.08 dengan kategori
nyata terhadap kualitas kulit pie. Kualitas bentuk rapi dengan range nilai
rata-rata 4,01 – 4,08 dengan kategori rapi berarti substitusi tepung ampas
tahu tidak bepengaruh nayata terhadap kualitas kulit pie. Kualitas warna
kuning keemasan dengan range nilai rata-rata 4,14 – 2,26 dengan kategori
6
cukup berwarna kuning keemasan berarti semakin banyak substitusi
tepung ampas tahu maka semakin meningkat nilai warna kuning keemasan
kulit pie. Kualitas aroma margarin dengan range nilai rata-rata 4,39 – 4,33
tidak bepengaruh nyata terhadap kualitas kulit pie. Kualitas aroma ampas
tahu dengan range nilai rata-rata 1,94 – 4,36 dengan kategori tidak
ampas tahu maka semakin meningkat nilai rata-rata dari aroma ampas
tahu. Kualitas tekstur renyah dengan range nilai rata-rata 4,09 – 3,96
dengan range nilai rata-rata 4,01 – 3,98 dengan kategori rapuh berarti
kulit pie. Kualitas rasa gurih dengan range nilai rata-rata 4,01 – 3,80
dengan kategori rasa gurih yang berarti tidak berbeda nyata terhadap
kualitas permen jeli. Dan untuk kualitas rasa ampas tahu dengan range
nilai rata-rata 1,79 – 4,32 dengan kategori tidak beraroma ampas tahu,
signifikan pada kualitas kulit pie adalah bentuk (cetakan bulat bergerigi,
seragam dan rapi), aroma margarin, tekstur (renyah dan rapuh), rasa gurih
7
aroma ampas tahu dan rasa ampas tahu berbeda nyata sehinga perlu
dilakukan uji lanjut Duncan yang dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:
2. PEMBAHASAN
tepung ampas tahu terhadap kulit pie sebesar 0% (X0), 20% (X1), 40%
(X2), dan 60% (X3) dengan 3 kali pengulangan, maka dapat dilihat hasil
dari kualitas kulit pie yang meliputi bentuk, warna, aroma, tekstur dan
rasa. Di bawah ini akan dibahas kualitas kulit pie berdasarkan masing-
masing indikator.
kulit pie yang memiliki nilai terbaik pada 40% (3,79) dengan kategori
bulat bergerigi. Kualitas bentuk seragam kulit pie yang memiliki nilai
terbaik pada 60% (4,07) dengan kategori seragam. Kualitas bentuk rapi
yang memiliki nilai terbaik pada 40% dan 60% (4,08) dengan kategori
8
pengaruh perbedaan yang signifikan dari pada kualitas kulit pie dengan
substitusi tepung ampas tahu. Bentuk seragam pada kulit pie pada saat
yang sama”.
pie yang memiliki nilai terbaik pada 20% (3,79) dengan kategori
nilai sampel 20% berada pada kolom yang berbeda dengan 60%,
sedangkan pada 40% berada pada kolom yang sama. Hal ini
disebabkan oleh bahan yang digunakan yaitu tepung ampas tahu yang
9
alaminya”.Semakin banyak tepung ampas tahu yang digunakan maka
harum margarin. Kualitas aroma ampas tahu kulit pie yang memiliki
nilai terbaik pada 40% (3,96) dengan kategori beraroma ampas tahu.
Dari tabel Duncan dapat dijelaskan bahwa pada kualitas aroma ampas
tahu nilai sampel 20% dan 40% berada pada kolom yang berbeda
pengganti mentega dengan rupa, aroma, dan konsistensi rasa serta nilai
memiliki nilai terbaik pada 40% (4,08) dengan kategori tekstur renyah.
Kualitas tekstur rapuh kulit pie yang memiliki nilai terbaik pada 20%
10
yang renyah akan dihasilkan dari penggunaan tepung yang kandungan
glutennya rendah”.
memiliki nilai terbaik pada 20% (3,97) dengan kategori rasa gurih.
Kualitas rasa ampas tahu kulit pie yang memiliki nilai terbaik pada
20% (4,11) dengan kategori rasa ampas tahu. Dari tabel Duncan dapat
dijelaskan bahwa pada kualitas aroma ampas tahu nilai sampel 20%
dan 40% berada pada kolom yang berbeda dengan 60%, Rasa gurih
1. Simpulan
ampas tahu terhadap kualitas kulit pie pada uji jenjang yang meliputi
kualitas warna kuning keemasan dengan nilai terbaik 20% (X1) aroma
ampas tahu dengan nilai terbaik 40% (X2), dan rasa ampas tahu dengan
11
nilai 20% (X1) serta Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh nyata
pada pengaruh substitusi tepung ampas tahu terhadap kualitas kulit pie
pada uji jenjang yang meliputi kualitas bentuk cetakan bulat bergerigi nilai
terbaik pada 40% (X2), kualitas bentuk seragam nilai terbaik pada 60%
(X3) dan kualitas bentuk rapi nilai terbaik pada 40% (X2) dan 60% (X3),
kualitas aroma margarine nilai terbaik pada 20% (X2), kualitas tekstur
renyah nilai terbaik pada 40% (X2) dan kualitas rapuh nilai terbaik pada
20% (X1) dan kualitas rasa gurih nilai terbaik pada 20% (X1).
terbaik terdapat pada substitusi tepung ampas tahu sebanyak 40% (X2).
2. Saran
berbeda.
12
E. DAFTAR RUJUKAN
Ainin Umi Fasikah. 2013. “ Proporsi Tepung Ampas Tahu dengan Tepung
Terigu dan Jumlah Lemak Terhadap Mutu Organoleptik Biskuit
Berlemak (Rich Biscuit)”.Jurnal Boga, 2 (1): 18-28.
Bertha Rusdi. Indra Topik. Reza Abdul. 2013. “Analisis Kualitas Tepung
Ampas Tahu.” Jurnal Matematika dan Sains,18 (2) : 57-60.
U.S Associated, Wheat. 1983. Pedoman Pembuatan Roti dan Kue. Jakarta:
PT. Djambatan.
Persantunan:
Jurnal ini disusun berdasarkan skripsi Yola Vitaloka dengan Judul : Pengaruh
mengucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada Prof. Dr. Ir. Anni Faridah,
M.Si selaki pembimbing 1 dan Dra. Wirnelis Syarif, M.Pd selaku pembimbing 2
13