Anda di halaman 1dari 13

Tautan-tautan Akses

 Lanjut ke Konten Utama


 Lanjut ke Navigasi Utama
 Lanjut ke Pencarian

Tutup Sebelumnya Berikutnya

Gallery:

Print Options:

 Images
 Multimedia

 Embedded Content
 Comments

Batalkan Print



Bahasa-bahasa

 Learning English





 Cari

Cari

 Program Radio
 Program TV

 Beranda
 Video
 AS
 Indonesia
 Dunia
 Gaya Hidup
 Olahraga
 Iptek
 Foto
 Topik Hangat
o Asian Games
o Indonesia Votes 2019
o Indonesia di Amerika
o Let's Learn English
 Log Masuk/ Daftar
 Lebih banyak
o Learning English

 Indonesian TV CH3
o Indonesian TV CH3

Episode terbaru

o Mendatang
 04:15 - 04:29

Laporan VOA

 04:30 - 04:59

Liputan Feature VOA

 08:00 - 08:29

Liputan Feature VOA (Liputan 6)

 Indonesian TV CH5
o Indonesian TV CH5

Episode terbaru

o Mendatang
 06:00 - 06:30

Dunia Kita

 Program TV lainnya
o Laporan VOA
o Dunia Kita
o Warung VOA
o Apa Kabar Amerika
o Kilas VOA
o Liputan Berita VOA
o Liputan Feature VOA
o VOA Trending Topic
o Liputan Diaspora VOA
o Sapa Dunia


o Audio siaran langsung

Program Terbaru

VOA Headline News

o Mendatang
 17:00 - 17:05

VOA Headline News

 18:00 - 18:05
VOA Headline News

 18:30 - 19:30

Siaran Petang

 Tunjukkan Lebih Banyak


o VOA Headline News
o Siaran Pagi
o Siaran Petang
o VOA Executive Lounge
o VOA Gondangdia

 Cari

Cari
Sebelumnya Berikutnya
Breaking News
Sebelumnya Berikutnya
Siaran langsung
Indonesia

BNPB: Gempa Bumi dan Tsunami di Palu


dan Donggala, Sedikitnya 384 Meninggal
Terakhir kali diperbarui 29/09/2018

 Ghita Intan

Seorang warga memeriksa kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi
Tengah, Indonesia, Sabtu, 29 September 2018. (Foto: dok).
Teruskan








Lihat komentar

Print

JAKARTA —

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sedikitnya ada 384


orang meninggal akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi di kota Palu.
Sedangkan jumlah korban di Kabupaten Donggala masih belum dapat diketahui
karena akses komunikasi yang terputus. Jumlah korban dan kerusakan diperkirakan
akan terus bertambah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional


Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sampai pukul
14.30 WIB, korban meninggal akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang
mengguncang kota Palu sebanyak 384 orang. Selain itu jumlah orang yang mengalami
luka berat sebanyak 540 orang dan tercatat 29 orang hilang yang berasal dari
Kelurahan Pantoloan Induk Kota Palu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional


Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, melakukan jumpa pers
terkait bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala. di Graha BNPB, Utan
Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9)
“Jumlah orang yang meninggal tercatat 384 orang meninggal dunia, di mana tersebar
di RS Wira Buana Palu 10 orang , RS Masjid Raya 50 orang, RS Bhayangkara 161
orang, di Desa Pantoloan Induk 20 orang, di kelurahan Kayu Malue Paciko 2 orang,
dan RS Undata Mamburo Palu 141 orang meninggal dunia,” ungkap Sutopo dalam
jumpa pers di Graha BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).

Sutopo menjelaskan bahwa jumlah korban tersebut merupakan korban yang ada di
kota Palu dikarenakan gempa bumi dan tsunami. Sedangkan jumlah korban yang ada
di Kabupaten Donggala saat ini belum bisa diketahui karena akses komunikasi yang
masih terputus. Menurutnya, belum semua daerah yang terdampak gempa bumi dan
tsunami bisa terjangkau oleh tim SAR gabungan dikarenakan akses yang sulit dilalui.

Akibat gempa dan tsunami tersebut, berbagai bangunan berupa rumah dan fasilitas
umum di kota Palu dan Kabupaten Donggala pun rusak berat, seperti pusat
perbelanjaan terbesar di kota Palu Mall Tatura di jalan Emy Saelan ambruk, lalu
Jembatan Kuning yang merupakan ikon kota Palu pun dalam kondisi hancur.

BACA JUGA:

BNPB Benarkan Gempa 7,4 Picu Tsunami di Palu dan Donggala

Selain itu, kata Sutopo beberapa jalur jalan pun rusak, seperti jalan Trans Palu-Poso-
Makassar kondisinya lumpuh karena tertutup longsor dan ambles oleh gempa. Aliran
listrik pun padam dikarenakan tujuh gardu induk PLN di Palu dan Donggala.

“Saat ini baru dua gardu induk yang baru dihidupkan kembali. Oleh karena itu fokus
penanganan saat ini selain pencarian , penyelamatan pertolongan korban, juga
prioritas kita juga menormalkan listrik dan komunikasi agar koordinasi mudah
dilakukan,” terang Sutopo.

Ditambahkannya, Bandara Palu masih ditutup dikarenakan mengalami kerusakan


sarana dan prasarana. Maka dari itu untuk akses pengiriman bantuan baik logistik dan
personil digunakan bandara-bandara kecil, dengan disambung oleh helikopter untuk
menjangkau daerah yang terdampak gempa dan tsunami tersebut.
BACA JUGA:

Bandara Palu Ditutup 24 Jam Pasca Gempa 7,4

“Kemudian bandara, ada beberapa bandara kecil yang ada di Sulawesi Tengah dan
sekitarnya yang bisa normal digunakan, Bandara Mamuju, Toli-Toli, Bandara Poso,
Bandara Luwuk bangai, kondisi nya masih bisa digunakan, tapi karena
panjang runway terbatas, pesawat besar tidak bisa dilakukan, sedangkan Bandara Palu
mengalami beberapa kerusakan,”paparnya.

Akibat gempa ini, menurut Sutopo, Kementerian Dalam Negeri telah mengirimkan
surat kawat kepada Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah, Kota Palu dan Kabupaten
Donggala, untuk segera dikeluarkan surat pernyataan tanggap darurat. Hal ini untuk
memudahkan akses berupa pengerahan personil, penggunaan anggaran, penggunaan
peralatan dan sebagainya.
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti
Kementerian/Lembaga yang terkait, NGO, untuk melakukan kajian cepat dampak
penanganan gempa.

“BNPB terus melakukan koordinasi dengan menteri terkait, dengan NGO , melakukan
kaji cepat dampak penanganan gempa, kemudian menuju ke lokasi kurang dari 24
jam, menyiapkan portal peta GAS untuk sharing bersama sehingga seluruh K/L.
NGO, bisa menggunakan peta dan seluruh informasi dengan seksama,” jelasnya.

Adapun kebutuhan mendesak pada saat ini adalah perbaikan aliran listrik dan jalur
komunikasi, sehingga koordinasi dengan cepat dapat dilakukan. Selain itu kebutuhan
lainnya terkait penanganan darurat pun sangat dibutuhkan saat ini.

“Makanan siap saji , makanan untuk bayi anak, personil evakuasi SAR , tenda, terpal,
selimut ,RS lapangan, tenaga medis, obat-obatan , dan air besih. Ini kebutuhan
mendesak yang kita butuhkan,” Papar Sutopo

Penyebab Tsunami

Sutopo menjelaskan setelah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti ITB,
LIPI dan BPPT ada dua penyebab tsunami setinggi 0,5 meter-6 meter yang terjadi di
Kota Palu dan Kabupaten Donggala tersebut. Pertama dikarenakan adanya longsoran
sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter di Teluk Palu.

“Jadi banyak sungai-sungai yang bermuara ke Teluk Palu , membawa sedimen, di


endapkan di dasar laut, namun belum terkonsolidasi dengan kuat , ketika di guncang
gempa, 7,4 SR, akhirnya runtuh, longsor dan membangkitkan tsunami,”jelasnya.

Peta Sulawesi dan letak episenter gempa. (Foto: Google)

Yang kedua, penyebab tsunami tersebut adalah disebabkan oleh gempa lokal,
meskipun tinggi tsunami tidak sebesar akibat longsoran bawah laut.

Sutopo menambahkan bahwa memang daerah Palu dan Donggala Sulawesi Tengah ini
merupakan daerah rawan tinggi terjadinya gempa bumi dan tsunami karena barada
pada jalur sesar Palukoro. Dia menjelaskan dalam sejarahnya daerah tersebut pernah
mengalami gempa-gempa yang mematikan diikuti oleh tsunami dan menimbulkan
korban. Yaitu pada tahun 1927, 1968 dan sebagainya. [gi/em]

Opini Anda

Tunjukkan komentar

Terkait

Sedikitnya 30 Tewas akibat Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah


BNPB Benarkan Gempa 7,4 Picu Tsunami di Palu dan Donggala

Bandara Palu Ditutup 24 Jam Pasca Gempa 7,4

Gempa 7,4 SR di Donggala Picu Tsunami


Demokrat Raih Kemenangan di DPR, Kongres Terbelah

 Paling Banyak Dibaca


o 1

Kerabat Korban Lion Air Berdoa, Tabur Bunga di Laut

o 2

Jokowi: MRT akan Dibangun di Kota-kota Besar di Indonesia

o 3

Bill Gates Dukung Revolusi Toilet di China

o 4

Idris Elba, Pria Terseksi Versi Majalah People

o 5

Facebook Akui Berperan dalam Genosida terhadap Etnis Rohingya di


Myanmar

Video Terbaru

Laporan Langsung VOA untuk iNewsTV: Pemilu Paruh Waktu AS

Angel City Chorale, Los Angeles

Lebih banyak video

Lihat juga

AS

Demokrat Raih Kemenangan di DPR, Kongres Terbelah

AS
Imigran Bangladesh Dihukum atas Serangan Kereta Bawah Tanah New York

Dunia

Taliban: Pertemuan Moskow Tak Terkait Pembicaraan Damai Afghanistan

Back to top

 Ikuti Kami
o
o
o
o
o
o
o
 Berlangganan
o RSS
o Podcast
o Buletin
 Aplikasi Mobile
o VOA iOS Apple
o VOA Android Google
o Tentang VOA App
 Topik Hangat
o Pemilu AS 2016
o Gerakan ISIS
o Indonesia di Amerika
 Topik Berita
o Amerika Serikat
o Indonesia
o Dunia
o Gaya Hidup
o Kesehatan
o Olahraga
o Iptek
 Video
o Laporan VOA
o Dunia Kita
o Warung VOA
o Apa Kabar Amerika
o Kilas VOA
o VOA Pop News
o Liputan Berita VOA
o Liputan Diaspora VOA
 Audio
o VOA Headline News
o Siaran Pagi
o Siaran Petang
o VOA Executive Lounge
o VOA Gondangdia
o Program Radio
 Tentang Kami
o Tentang Kami
o Kesempatan Kerja
o PPIA-VOA Fellowship
o Privacy Policy
o Afiliasi
o Daftar Program
o VOA English News
o VOA Public Relations
 Blog
o My Year at VOA
o America Now
 Kontak Kami
o Klik di Sini

XS
SM
MD
LG

Anda mungkin juga menyukai