TUJUAN
A. Umum
Pada akhir proses penyuluhan pendidikan kesehatan tentang pencegahan jatuh
pada lansia selama 8 menit, diharapkan klien mampu memahami dan selanjutnya
melaksanakan cara menghindari resiko jatuhdan melakukanpencegahan jatuh.
B. Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pencegahan jatuh lansia selama 1 x 8
menit diharapkan sasaran mampu :
1
e. Melakukan pencegahan jatuh.
I. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
II. MEDIA
a. Leaflet
1. 5 Pembukaan :
Menit Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Memperhatikan
Menyebutkan materi yang akan diberikan Memperhatikan
2. 10 Pelaksanaan :
Menit Menjelaskan pengertian jatuh Memperhatikan
Menjelaskan faktor resiko penyebab jatuh Memperhatikan
Menjelaskan cara pencegahan jatuh Memperhatikan
Menjelaskan cara menolong lansia yang jatuh Memperhatikan
Mendemonstrasikan cara pencegahan jatuh Memperhatikan
3. 5 Evaluasi :
Menit Menanyakan kepada klien tentang materi yang Menjawab pertanyaan
telah diberikan
Memberikan reinforcement kepada klien jika Memperhatikan
dapat menjawab pertanyaan
4. 5 Terminasi :
Menyimpulkan materi penyuluhan bersama Mendengarkan
2
Menit peserta
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
Total
25 menit
V. SUMBER / REFRENSI
1. Anonim. 2012. Mudah Jatuh pada Lansia.http://http://pinadepin.blogspot.com .
Diakses tanggal 23 Agustus 2012.
2. Turana, Yuda. 2009. Menghindari Resiko Jatuh Pada Lansia.
http://http://www.medikaholistik.com . Diakses tanggal 23 Agustus 2012.
3. Craven & Hinrle. 2000. Pain perception and Management Fundamentals of
nursing: Human health and function (3rd ed.). Philadelphia: Lippincott.
4. Kozier & Erb. 2004. Pain Management Fundamentals of nursing: Concepts,
process, and practice (7th ed.). New Jersey: Pearson prentice hall.
5. Sani, P. A. 2016. Materi Kuliah: Pencegahan Jatuh pada Lansia. PSIK FK Unud.
6. Taylor, Lillis, & Le Mone. 1997. Comfort Fundamentals of nursing: The art &
Science of nursing care (3rd ed.). Philadelphia: Lippincott
VI. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan klien terlaksana dengan baik berupa kontrak waktu, topik, dan tempat
b. Persiapan alat bantu dan media yang digunakan untuk pendidikan kesehatan
2. Evaluasi Proses
a. Klien mampu mengikuti pendidikan kesehatan dengan baik sampai selesai
b. Klien kooperatif dalam mengikuti pendidikan kesehatan
c. Klien dapat bekerjasama dengan perawat
d. Media dan alat bantu dapat digunakan dengan baik
e. Lingkungan mendukung dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan
3. Evaluasi Hasil
a. Evaluasi Kognitif
3
Menanyakan kepada pasien dan keluarga klien :
1) Coba jelaskan pengertian jatuh?
2) Sebutkan faktor resiko penyebab jatuh?
3) Sebutkan cara mencegah jatuh?
4) Sebutkan cara menolong lansia yang jatuh?
PENILAIAN
No Keterampilan Skor
0 1 2
Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
4
LAMPIRAN
1. Defenisi
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang
melibatkan seseorang mendadak terbaring atau terduduk di lantai atau tempat yang
lebih rendah atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka (Reuben, 1996).
Jatuh sering terjadi atau dialami oleh usia lanjut. Banyak faktor berperan di
dalamnya misalnya kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi, sinkope dan
dizzines, serta faktor ekstrinsik seperti lantai yang licin dan tidak rata tersandung
benda-benda, penglihatan kurang terang dan sebagainya.
2. Faktor – Faktor Lingkungan yang Sering Dihubungan dengan Kecelakaan pada
Lansia
Faktor penyebab jatuh pada lansia dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu:
a. Faktor Intrinsik Faktor instrinsik dapat disebabkan oleh proses penuaan dan
berbagai penyakit seperti Stroke dan TIA yang mengakibatkan kelemahan
tubuh, Parkinson yang mengakibatkan kekakuan alat gerak, maupun Depresi
yang menyebabkan lansia tidak terlalu perhatian saat berjalan. Gangguan
penglihatan pun seperti misalnya katarak meningkatkan risiko jatuh pada
lansia. Gangguan sistem kardiovaskuler akan menyebabkan syncope yang
sering meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Jatuh dapat juga disebabkan oleh
dehidrasi. Dehidrasi bisa disebabkan oleh diare, demam, asupan cairan yang
kurang atau penggunaan diuretik yang berlebihan.
b. Faktor ekstrinsik Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua
atau tergeletak di lantai, tempat tidur tidak stabil atau kamar mandi yang
rendah dan tempat berpegangan yang tidak kuat atau tidak mudah dipegang,
lantai tidak datar, licin atau menurun, karpet yang tidak dilem dengan baik,
keset yang tebal/menekuk pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang licin
atau mudah tergeser, lantai licin atau basah, penerangan yang tidak baik (kurang
atau menyilaukan), alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara
penggunaannya.
5
3. Pencegahan Jatuh
Pencegahan dilakukan berdasarkan faktor risiko apa yang dapat menyebabkan
jatuh seperti faktor neuromuskular, muskuloskeletal, penyakit yang sedang diderita,
pengobatan yang sedang dijalani, gangguan keseimbangan dan gaya berjalan,
gangguan visual, ataupun faktor lingkungan. Dibawah ini akan di uraikan beberapa
metode pencegahan jatuh pada orang tua
a. Latihan fisik Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan
meningkatkan kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi,
dan meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan. Latihan fisik juga bisa
mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan yang
melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah satunya adalah
berjalan kaki.
4) Hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat macam) kecuali atas
indikasi klinis kuat
c. Modifikasi lingkungan.
1) Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk
6
4) Perhatikan kualitas penerangan di rumah.
5) Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.
6) Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang lampu tambahan
e. Alas Kaki
3)Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk menjaga
keseimbangan
7
mendasarinya. Penggunaan alat bantu jalan memang membantu meingkatkan
keseimbangan, namun di sisi lain menyebabkan langkah yang terputus dan
kecenderungan tubuh untuk membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak
menggunakan roda., karena itu penggunaan alat bantu ini haruslah
direkomendasikan secara individual.
2) Berhenti merokok
• Mengangkat tubuh lagi dengan bantuan lutut dan kedua lengan lurus
• Putar badan pelan pelan dan duduk di kursi Cara yang dapat dilakukan lansia
setelah jatuh jika lansia tidak bisa bangun adalah sebagai berikut:
8
• Temukan bantal/guling/pakaian yang digulung dan letakkan dibawah kepala
• Untuk menjaga kehangatan, selimuti badan dengan pakaian, taplak atau kain
sirkulasi.
1)Tenangkan lansia dan biarkan lansia tetap berbaring sambal anda memeriksa apakah
2)Tempatkan dua buah kursi yang saling berhadapan di dekat lansia. Jika lansia bisa
3)Bantu lansia berpegang pada kursi dihadapannya. Arahkan lansia untuk mengangkat
4)Arahkan lansia untuk mengangkat badannya setengah berdiri bertopang pada kedua