Anda di halaman 1dari 3

Dengan cara metode demonstrasi karena dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi

yang memperlihatkan suatu proses atau cara kerja yang berkaitan dengan bahan pelajaran maka siswa
akan tertarik dan aktif. Metode ini menghendaki pendidik lebih aktif daripada peserta didik. Dapat
dilakukan dalam bentuk pendidik memperlihatkan/mempraktikkan suatu proses sehingga peserta
didik akan mempelajari langsung dan mereka akan melakukan demonstrasi baik secara individual atau
kelompok dengan bimbingan pendidik/instruktur. Metode ini dapat membantu peserta didik
memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan melalui pengamatan dan praktik langsung dan
ini merupakan contoh konkrit.

Dilihat dari teori tersebut maka belajar tidak harus berpusat pada pendidik akan
tetapi peserta didik harus lebih aktif. Oleh karenanya peserta didik harus
dibimbing agar aktif menemukan sesuatu yang dipelajarinya. Konsekwensinya
materi yang dipelajari harus menarik minat belajar peserta didik dan
menantangnya sehingga mereka asyik dan terlibat dalam proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru harus memperhatikan
tahapan perkembangan kognitif peserta didik. Materi dirancang sesuai dengan
tahapan perkembangan kognitif itu dan harus merangsang kemampuan
berpikir mereka. Dari konsep tersebut, diharapkan dari hasil pembelajaran
lebih bermakna bagi siswa. Tugas pendidik adalah membantu peserta didik
untuk mencapai tujuan dengan cara mengelola kelas sebagai sebuah tim
yang akan bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi
anggotanya..

Teori Konstruktivistik

Dengan metode pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan


kebebasan dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi
pengalaman atau dengan kata lain memberikan keaktifan terhadap siswa untuk
belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal
lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri. Dalam proses
belajarnya pun, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk berfikir tentang pengalamannya
sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Dari konsep tersebut, diharapkan dari hasil
pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Tugas pendidik adalah membantu
peserta didik untuk mencapai tujuan dengan cara mengelola kelas sebagai
sebuah tim yang akan bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang
baru bagi anggotanya.

Secara garis besar, prinsip-prinsip teori konstruktivistik adalah sebagai berikut:

1) Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.

2) Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan
murid sendiri untuk menalar.

3) Murid aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep
ilmiah.
4) Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses konstruksi berjalan
lancar.

5) Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.

6) Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pernyataan.

7) Mencari dan menilai pendapat siswa.

8) Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.

Dalam prakteknya teori humanistik ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir induktif,
mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses
belajar. Oleh sebab itu, walaupun secara ekspilsit belum ada pedoman baku tantang langkah-
langkah pembelajaran dengan pendekatan humanistik, namun paling tidak langkah-langkah
pembelajaran dengan pendekatan humanistik, namun paling tidak langkah-langkah pembelajaran
teori ini dapat digunakan sebagi acuan.
Langkah-langkah yang dimaksud adalah sebagi berikut :
1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
2. Menentukan materi pembelajaran.
3. Mengidentifikasi kemampuan awal (entri behvior) siswa.
4. Mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif melibatkan diri
atau mengalami dalam belajar.
5. Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media pembelajaran.
6. Membimbing siswa belajar secara aktif dan kreativ
7. Membimbing siswa untuk memahami hakikat makna dari pengalaman belajarnya.
8. Membimbing siswa membuat konseptualisasi pengalaman belajarnya.
9. Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi nyata.
10. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.

Dengan menggunakan model pembelajaran koperatif, yaitu kegiatan pembelajaran


dengan cara berkelompok/pengelompokkan peserta didik untuk bekerja sama saling
membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut
teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota
kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa, peserta didik heterogen (kemampuan, gender,
karekter), ada kontrol dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok
berupa laporan atau presentasi. Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi,
pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi
hasil kelompok dan pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai