Makalah Pengantar Ilmu Komunikasi
Makalah Pengantar Ilmu Komunikasi
KELOMPOK :
- ZULKARNAIN
- NUR AKHMAD
- WAHYU GANDI G
2015
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan hal penting yang tidak bisa lepas dari seluruh bidang kehidupan. Tiap
orang tentu pernah melakukannya, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang
selalu bergantung pada manusia lain. Sehingga satu-satunya cara dan alat yang digunakan agar
tetap dapat saling berhubungan adalah dengan berkomunikasi satu sama lain. Baik itu melalui
komunikasi sederhana maupun komunikasi yang tergolong canggih karena proses
penyampaiannya melalui saluran yang disebut media massa.
Kegiatan berkomunikasi perannnya sangat besar. Saat berkomunikasi dengan orang lain, secara
sadar atau tidak kita sudah memperoleh hal-hal yang berguna untuk menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan dalam bentuk informasi. Walaupun tidak jarang, dengan berkomunikasi juga
memberikan efek negatif jika kita tidak ketat melakukan proses penyaringan. Dengan seringnya
melakukan komunikasi akan melatih kita bagaimana caranya berbahasa yang baik dan benar,
sopan santun jika berbicara dengan orang lain, serta membuat kita tidak lagi merasa canggung
berbicara di hadapan orang banyak. Tidak berlebihan jika beberapa ahli menggolongkan
komunikasi sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang, pangan dan papan.
Oleh sebab itu makalah ini akan menjabarkan lebih mendalam mengenai berbagai hal yang
berhubungan dengan komunikasi yang bersifat pengantar dan dasar. Dengan begitu pembaca
nantinya diharapkan tidak hanya mampu mengaplikasikannya namun juga mengetahui dan
mengerti penjelasan mengenai apa itu ilmu komunikasi.
SEJARAH KOMUNIKASI
Sejarah perkembangan komunikasi pada zaman prasejarah tak hanya melalui simbol-
simbol saja. Media komunikasi melalui patung pun bisa terlihat pada masa
kebudayaan Paleolitik muda. Paleotik muda memiliki empat periode kebudayaan,
yaitu Aurignacian, Gravettian, Solutrean, dan Magdalena. Pada masa Aurignacian,
belum ditemukan gambar atau lukisan di gua. Namun, pada masa ini, sudah
ditemukan manik-manik kecil dari gading, patung-patung hewan dan manusia nan
dikuir pada sebuah gading.
Sejarah perkembangan komunikasi tak terhenti pada zaman prasejarah saja. Zaman
Yunani antik pun memiliki cerita tersendiri mengenai sejarah perkembangan
komunikasi dari masa ke masa. Ya, perkembangan komunikasi selalu dikaitkan
dengan peggunaan retorika di zaman Yunani. Pada masa inilah, komunikasi
digunakan sebagai alat persuasif menggunakan teknik retorika. Ada yang mencatat
bahwa sebenarnya penggunaan retorika telah ada sejak zaman kebudayaan Mesir
Kuno. Tokoh yang menggunakannya ialah Kagemi dan Ptah-Hotep. Akan tetapi, pada
masa Yunani Kunolah, tradisi retorika menjadi sesuatu yang sistematis dan
terorganisasi. Dengan kata lain sejarah mencatat bahwa sejarah perkembangan
komunikasi dengan tradisi retorika berasal dari kebudayaan Yunani Kuno. Kata
retorika sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhetor, yang artinya 'orator' atau
dapat juga 'teacher'. Retorika ialah suatu teknik komunikasi buat membujuk atau
merayu secara persuasif buat menghasilkan bujukan melalui karakter pembicara,
emosional ataupun logo.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sejarah perkembangan komunikasi tidak akan
pernah dapat dilepaskan dengan kemajuan teknologi yang sekarang semakin canggih
dari masa ke masa. Sejak 1960-an hingga sekarang, teknologi semakin berkembang
pesat. Berbagai media komunikasi yang canggih diciptakan oleh manusia. Inovasi
media-media digital menjadikan segala aktivitas berjalan semakin efektif dan efisien.
Rogers (1986) berpendapat bahwa sejak 1950, perkembangan studi komunikasi
sebagai suatu disiplin telah memasuki periode take off (tinggal landas).
Ada satu pendapat yang harus dicermati bahwa sejarah perkembangan komunikasi era
Yunani Antik atau retorika terputus sampai abad ke-19. Alasanya ialah dari zaman
Yunani Antik hingga abad ke-19 (era pertengahan) punya rentang waktu yang cukup
jauh, yaitu sekitar 1400 tahun. Pendapat tersebut tak sepenuhnya benar.
Pada abad pertengahan, aktivitas retorika masih dilakukan pada zaman pertengahan,
yaitu dengan merebaknya penyebaran agama oleh para Nabi dan pesyiar agama.
Selain itu, kenyataan komunikasi berkembang dan tercatat kembali saat ditemukan
mesin cetak oleh Gutenberg pada 1457. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
mata rantai sejarah perkembangan komunikasi tak pernah mengalami masa vakum
ataupun terputus.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan
kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh
adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen
atau elemen komunikasi.
a. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim
informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi
bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber
sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source,
sender, atau encoder.
b. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau
melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi,
nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan
kata massage, content atau informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).
c. Media
Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator
kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi
antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indra
manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima panca indra selanjutnya
diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap
sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam
buku ini, ialah media yang digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi,
untuk hubungan perorang (antar pribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan,
surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan
khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah
media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan
untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah
media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi adalah media
komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga
orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media publik, kalau
khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya
disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media
massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya
digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara,
2008;123-126).
d. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima
bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara.
Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran,
komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses
komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya
sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting
dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika
suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah
yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi
pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga
diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat
penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).
TIPE-TIPE KOMUNIKASI
a. Komunikasi Verbal
b. Komunikasi Nonverbal
c. Komunikasi Informal
Komunikasi informal pada pelaksanaannya tidak terikat oleh waktu, ruang dan tempat,
kadang-kadang komunikasi informal lebih berhasil, dan peranannya tidak kalah penting,
karena dapat disampaikan setiap saat, asalkan bermanfaat untuk kemajuan organisasi.
Namun penyampaiannya kurang sistematis, karena pertumbuhan dan penyebarannya
tidak teratur.
d. Komunikasi Formal
Komunikasi formal merupakan suatu sistem dimana para anggotanya bekerjasama secara
tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komunikasi formal pada dasarnya
berhubungan dengan masalah kedinasan. Komunikasi informal adalah kebalikan dari
komunikasi formal biasanya terjadi dengan spontan sebagai akibat dari adanya persamaan
perasaan, kebutuhan, persamaan tugas dan tanggung jawab.
e. Komunikasi Vertikal
Komunikasi lateral atau horisontal meliputi komunikasi di antara anggota kelompok kerja
yang sama atau komunikasi di antara departemen pada tingkat yang sama.
g. Komunikasi Diagonal